Anda di halaman 1dari 10

HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN

(summary)

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling


Metode Penelitian Pendidikan

Oleh
Syufiyatuddin Indah Haqqun : 1206104030032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2015
HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN

1. Hipotesis atau pertanyaan penelitian


a.

hipotesis

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata
yaitu hupo (sementara) dan thesis (pernyataan atau teori). Karena
hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.
Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan
terhadap hubungan antara dua variable atau lebih (Kerlinger,1973:18 dan
Tuckman,1982:5).
Jadi hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi
kebenarannya. Hipotesis

penelitian

adalah

hipotesis

kerja

(Hipotesis

Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab


permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya
(relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta
dukungan data yang nyata di lapangan.
Fungsi hipotesis :
Ada beberapa fungsi hipotesis dalam penelitian. Ashan (dalam Nanang M,
2011) menjelaskan beberapa fungsi hipotesis, yaitu :
Hipotesis merupakan solusi seentara engenai suatu masalah dengan
beberapa kebenaran yang memungkinkan seorang peneliti untuk
meulai penelitian.
Hipotesis menawarkan dasar secara spesifik dalam membangun
apa yang harus dipelajari untuk memberikan solusi sebuah
masalah.
Setiap hipotesis dapat mengakibatkanrumusan hipotesis yang lain.
Sebuah hipotesis awal dapat mengambil bentuk hipotesis akhir.
Sebuah hipotesis membantu peneliti dengan pernyataan yang dapat
diuji secara objektif, diterima atau ditolak dan mengantarkan

peneliti untuk menafsirkan hasil dan menarik kesimpulan yang


berhubungan dengan tujuan awal.
Tujuan perumusan hipotesis
George J. Mauley (dalam Nanang M, 2011) menyatakan bahwa perumusan
hipotesis memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :
Hipotesis memberiksan arahan dalam penelitian yang berguna
untuk mencegah kajian literature dan pengumpulan data yang tidak
relevan
Hipotesis menambah kepekaan peneliti mengenai aspek-aspek
tertentu dari situasi yang tidak relevan dari sudut pandang masalah
yang dihadapi.
Hipotesis memungkinkan peneliti untuk memahami masalah yang
diteliti dengan lebih jelas.
Hipotesis digunakan sebagai sebuah kerangka untuk meyakinkan
peneliti.
b.

Pertanyaan penelitian (research questions).

Inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu
diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui.
Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan
membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian.
Pertanyaan dalam penelitian merupakan pertanyaan yang efektif, menarik,
relevan, harus jelas, dan dapat diteliti. Ciri-ciri merumuskan pertanyaan yang
baik yaitu:Aktual, Adanya paradoks, dan dilakukan dengan pendekatan yang
berbeda.
Pertanyaan penelitian memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:

1)

Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan


atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu
menjadi ada dan dapat dilakukan.

2)

Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian.


Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang
dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.

3)

Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus
dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus
disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan
data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui
perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana
yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan
penelitiannya.

4)

Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti


menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi
populasi dan sampel penelitian

Bentuk Rumusan Permasalahan


1)

bentuk satu pertanyaan (question)

2)

bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan


yang spesifik

3)

bentuk

satu

penyataan

(statement) disusul

oleh

beberapa

pertanyaan (question)
4)

bentuk hipotesis; dan bentuk pernyataan umum disusul oleh


beberapa hipotesis

Pertanyaan dalam penelitian dapat dibagi dalam dua kategori:


a) Pertanyaan umum (general research questions)
Pertanyaan umum adalah pertanyaan yang lebih abstrak dan biasanya tidak
dapat dijawab secara langsung (karena sangat umum).
Contohnya: Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca
seorang siswa?

b) Pertanyaan spesifik (specific research questions).


Pertanyaan spesifik adalah pertanyaan yang lebih rinci, lebih khusus
dan jelas. Pertanyaan ini dapat dijawab secara langsung karena secara
langsung mengacu pada data-data penelitian yang akan dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Contohnya:

Pertanyaan umum:
Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca seorang
siswa?

Pertanyaan khusus :
- Apakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
minat baca seorang siswa?
- Apakah tingkat minat baca dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
orang tua?

2. Hubungan Teori Dengan Hipotesis Dan Pertanyaan Penelitian


Pertanyaan dalam penelitian timbul akibat adanya kerancuan/ketidak
sesuaian antara teori dengan fakta. Kemudian dari pertanyaan pertanyan
tersebut timbul hipotesis-hipotesis akibat keingin tahuan dan hubungan sebab
akibat antara kenapa dan mengapa. Apabila suatu percobaan telah berhasil
membuktikan kebenaran hipotesis, Maka hipotesis tersebut kemudian
menjadi teori.
3. Kriteria penyusunan hipotesis
Menyusun Hipotesis berupa pernyataan tentative yang merupakan dugaan
mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
Cara merumuskan hipotesis ialah dengan tahapan: rumuskan Hipotesis
penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.

Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam
bentuk kalimat.
Contoh:

Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai

Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan

Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional


variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.
Contoh:

gaya kepemimpinan dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan


instruksi terhadap bawahan.

Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya


pemasukan perusahaan.

Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang


bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi
Hipotesisnya: H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi
terhadap bawahan dengan tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. H1: Ada
hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi
rendahnya pemasukan perusahaan.
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam
bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh
peneliti.
Kriteria Hipotesis yang Baik
Hipotesis merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Untuk itu,
hipotesis juga perlu dirumuskan dengan baik agar hipotesis dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Berikut karakteristik hipotesis yang baik :
hipotesis harus dapat memberikan bantukan dalam menentukan arah
kapan peneliti harus melanjutkan proses penelitian.

Hipotesis membantu dalam memilih fakta yang dibutuhkan


Hipotesis membantu dalam menarik kesimpulan.
Hipotesis yang baik

hipotesis yang sesuai dengan fakta-fakta yang diamati

hipotesis yang tidak bertentangan dengan hokum alam yang


bertentangan
dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana, mudah dipahami
harus sesuai dengan penerapanpenalaran deduktif
ditunjukkan secara verbal dengan jelas. Hal ini berbeda dari apa
yang umumnya disebut sebagai firasat. Hipotesis bukanlah firasat.
menjamin bahwa metode verifikasi berada di bawah kendali
peneliti
menjamin bahwa alat dan teknik yang tersedia akan secara efektif
digunakan untuk tujuan verifikasi.
Memperhitungkan jenis alat control yang harus dilaksanakan untuk
tujuan verifikasi.
Akan memastikan bahwa sampel mudah didekati
Menunjukkan secara jelas mengenai peran berbagai variabel yang
terlibat dalam studi.
Mengelola perbedaan yang sagat jelas dengan apa yang disebut
sebagai teori, hokum, fakta, asumsi dan postulat.
4. Jenis Hipotesis
Bentuk hipotesis tidak dapat dipisahkan dengan jenis riset pada jenis riset
deskriptf. Hipotesisnya akan berupa hipotesis deskriptif, pada riset komparatif
maka hipotesisnya akan berupa hipotesis komparatif , sedangkan pada riset
asosiatif maka hipotesisnya maka hipotesisnya akan berupa hipotesis asosiatif.
Hipotesis dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Hipotesis deskriptif
Merupakan hipotesis yang menggambarkan karakter sebuah kelompok
atau variabel tanpa menghubungkannya dengan variabel yang lain.

Hipotesis deskriptif juga berfungsi untuk memberikan gambaran untuk


mendeskripsi tentang sampel penelitian

Contoh :
-

90 % iklan sabun cuci menggunakan perempuan sebagai model


iklan utamanya.

70 % penulis yang baik memiliki hobi dalam membaca buku

80 % penduduk di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa


bekerja sebagai nelayan

b. Hipotesis asosiatif
Merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antar variabel.
Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang menjelaskan hubungan
dua variabelatau lebih, baik secara eksplisit maupun emplisit.
Contoh :
Jenis kelamin mempengaruhi prestasi belajar (eksplisit); perempuan
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada laki-laki
(implisit).
Neuman (dalam Nanang M, 2011) memberikan beberapa karakteristik
hipotesis asosiatif, yaitu :
Mempunyai minimal dua variabel yang dihibungkan.
Menunjukkan hubungan sebab akibat atau pengaruh memengaruhi
di antara dua variabel atau lebih.
Menunjukkan perkiraan atau prediksi mengenai hasil yang
diharapkan.
Menghubungkan secara logis antara masalah penelitian dengan
teori.
Dapat diuji kembali dengan fakta-fakta empiris dan menunjukkan
kebenaran atau kesalahan

Contoh perumusan hipotesis asosiatif :

_____mengakibatkan_____

_____disebabkan_____

_____mendorong terjadinya_____

_____berhubungan dengan _____

_____memengaruhi

_____berasosiasi dengan_____

_____menghasilkan_____

jika_____, maka_____

semakin_____, semakin_____

_____meningkatkan/menurunkan_____

c. Hipotesis komparatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan perbandingan antara sampel
atau variabel yang satu dengan sampel atau variabel yang lain.
Contoh :

Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa laki-laki


dengan mahasiswa perempuan.

Terdapat perbedaan jenis pekerjaan yang disukai laki-laki


dengan pekerjaan yang disukai perempuan.

Selain hipotesis tersebut, ada jenis hipotesis yang dibedakan berdasarkan


keberadaan hubungan antar variabel :
(1)

H1 (baca : H satu) atau disebut hipotesis kerja (Hk) dan hipotesis


alternative (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan keberadaan
hubungan dia antara variabel yang sedang dioperasionalkan.
Contoh :
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan.

(2)

H0 (baca: H nol), yaitu hipotesis yang menyatakan ketiadaan


hubungan di antara dua variabel yang sedang dioperasionalkan.

Contoh :
Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis
pekerjaan.

Hipotesis riset berbeda dengan hipotesis statistic.


Hipotesis riset adalah dugaan sementara yang hendak diuji kebenarannya
dalam suatu riset yang menggunakan sampel. Suatu riset dapat memiliki
hipotesis riset, tetapi tidak memiliki hipotesis statistic jika riset yang
dilakukan tidak menggunakan sampel melainkan meneliti seluruh populasi.

Anda mungkin juga menyukai