Penyusun Makalah :
Dini Fauziah 11200510000011
Muhammad Yusril Muharrom 11200510000099
Ahmad Zaki Mubarok 11200510000080
KPI 4D
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLOH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat,
anugrah, dan hidayahnya yang akhirnya makalah kelompok 9 ini dapat tersusun
dan selesai tepat pada waktunya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai “
Pendengaran dalam Komunikasi Antar Pribadi “ sebagaimana materi tersebut
diberikan kepada kelompok ini.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah semester empat
yaitu Komunikasi Antar Pribadi yang di ampu oleh Dr. Yopi Kusmiati, M. SI
dan telah disusun dengan sebaik-baiknya, tetapi sebagai manusia yang dipenuhi
berbagai kekurangan dan kelemahan, maka jika terdapat kesalahan kami
menerima kritik dan saran yang akan membangun semangat kami dalam
menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini mendapat nilai yang terbaik dan dapat menambah
pengetahuan serta memberikan manfaat bagi yang membacanya.
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi........................................................3
2.2. Mendengarkan dalam Komunikasi.............................................................3
2.3. Tipe-tipe mendengarkan.............................................................................4
2.4. Tantangan mendengarkan...........................................................................4
2.5. Pentingnya mendengarkan..........................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................
3.1. Kesimpulan................................................................................................6
3.2. Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunikasi yang terjadi di kehidupan memiliki peran yang cukup penting
dan sanggup menyentuh seluruh kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia
tentunya memerlukan bantuan atau saling membutuhkan manusia lainnya, tidak
bisa hidup sendiri dan komunikasi ini memiliki peranan menjadi penghubung
interaksi manusia dari pembicara kepada penerima.
Dalam mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan jumlah peserta dapat
dibagi menjadi komunikasi intra pribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi
kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.
Ada beberapa macam komunikasi seperti komunikasi verbal yang berupa
pembicaraan dan ada juga komunikasi non verbal seperti tulissan dan lainnya.
seperti berbicara menulis, mendengarkan, dan membaca, sedangkan non verbal
seperti gerak tubuh, kronemik, dan lainnya. Mendengar sendiri yang termasuk
kepada bagian dari komunikasi Verbal yang tentunya akan dibahas dala makalah
ini.
Kemudian, mengenai unsur dari komunikasi diantaranya adalah sumber
atau source merupakan pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan dalam
komunikasi. Adapun mengenai sumbernya berupa individu, kelompok, institusi,
maupun organiasi. Selanjutnya pesan, merupakan unsur yang kedua dapat berupa
verbal maupun nonverbal yang merupakan hasil dari perasaannya. Pesan ini
memiliki beberpa komponen yaitu makna, bentuk, dan juga simbol. Adapun unsur
yang ketiga adalah memungkinkannya diterima pesan oleh penerima. Kemudian
untuk unsur yang keempat adalah penerima.
Mendengar adalah suatu cara manusia berkomunikasi agar saling
memberikan tanggapan dan paham terhadap apa yang disampaikan dari
pembicara. Mendengar dengan baik dan juga menyimak sangatlah penting dalam
komunikasi, maka dari itu disini akan dibahas juga mengenai bagaimana
mendengar dengan baik dan benar agar terjadi komunikasi.
1
1.3. Tujuan Penulisan
Makalah kelompok sembilan ini dibuat untuk tujuan tujuan tertentu.
Tujuan tersebut yaitu :
1. Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah semester empat yaitu
komunikasi antar pribadi
2. Menambah pengetahuan bagi yang membaca
3. Sebagai bahan presentasi kelompok 9 dari mata kuliah semester empat yaitu
komunikasi antar pribadi
4. Untuk pembelajaran bagi kelompok sembilan selaku yang menyusun makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
2
Komunikasi merupakan proses penyampaian atau interaksi antara satu
orang ke orang lain. Komunikasi ini tentunya sangat penting adanya karena
sebagai makhluk yang membutuhkan bantuan orang lain atau disebut juga dengan
makhluk sosial, maka komunikasi ini penting dilakukan baik secara lisan, tulisan,
gerak tubuh, maupun yang lainnya.
Kemudian mengenai komunikasi antar pribadi sendiri mempunyai arti bahwa
komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang secara tatap muka baik
secara verbal maupun nonverbal, tentunya komunikasi ini terjadi antara seseorang
dengan satu orang lainnya. Komunikasi yang dilakukan antar pribadi ini akan
lebih intens dan pada komunikasi pribadi ini akan lebih mengarah kepada
tahapan-tahapan dalam melakukan komunikasi peibadi.
Pada komunikasi antar pribadi ini tentunya sebuah proses yang mana harus
ada kesediaan untuk menerima pembicaraan dan menyimak dengan baik dan
benar agar terjadi komunikasi. Karena tanpa adanya penerima yang baik maka,
komunikasi itu akan sulit terjadi. Pada komunikasi antar pribadi ini ada tahapan-
tahapannya dimana yang bermula saling sapa yang kemudian se frekuensi dan
akan terus bertahap sampai komunikasi antar pribadi itu benar benar terjadi dan
bertahan.
2.2. Mendengarkan dalam Komunikasi
Dalam komunikasi, mendengarkan sering dipandang sebagai kegiatan
yang pasif yang tentunya mendengarkan ini adalah sebuah proses penting
berlangsungnya komunikasi. Menurut Devito, kegiatan ini adalah proses aktif
yang mana harus sengaja dilakukan. Dalam proses mendengarkan ini harus
memperhatikan kata-kata yag disampaikan sehingga mendengarkan ini adalah
kegiatan yang penting dan perlu dilakukan dengan sengaja sehingga sebenarnya
kegiatan mendengarkan ini adalah kegiatan yang aktif dalam melakukan
komunikasi.
Kemudian Stewart L. Tubs mengatakan bahwa mendengarkan harus
memiliki atau menuntut kepada empat skema yaitu mendengar, memahami, dan
mengingat1
Mendengarkan bukanlah hal yang hanya sekedar perkara fisik melainkan
proses dalam komunikasi berupa intelektual dan juga emosionaal dimana dengan
prosesnya akan mengintegrasi dan mengumpulkan antara emosional, fisiik, input,
dan inteleektual dari orang lain yang berusaha menangkap pesan dan maknanya.
untuk mendengarkan.
Mendengar adalah proses tubuh. Saat gelombang suara mencapai gendang
telinga kita. Prosesnya pasif. Artinya, mendengar tidak memerlukan usaha kita.
Saat kamu menyetir mobil lalu penyiar radio memainkan lagu, prosesnya adalah
1
Fabianus Fensi, Mendengarkan sebagai Model Komunikasi Untuk Memahami Remaja, “ Jurnal
Psikologi Psibernetika Vol.9 No.2 ”, 2016.
3
mendengar. Kamu tidak benar–benar fokus dan hanya menikmatinya sambil lalu.
Kamu tak perlu benar–benar berusaha untuk fokus pada lagu karena tujuanmu
adalah menyetir dengan selamat.
Kegiatan mendengar yang tidak memerlukan konsentrasi dan usaha ini
sering kali menyebabkan kesalahpahaman. Sebab, dalam mendengar, pesan dapat
tidak sampai dengan optimal. Ibaratnya, pesan dianggap angin lalu, mampir
sejenak lalu terlupakan. Berbeda dengan mendengar atau hearing, mendengarkan
atau listening adalah sebuah keterampilan. Keterampilan mendengarkan kamu
dapat dipelajari dan dilatih. Langkah mendengarkan lebih kompleks dari
mendengar. Mendengarkan tidak berhenti pada proses fisiologis tubuh.
Manusia, dapat secara aktif memilih, apakah ia ingin lanjut mendengarkan
pesan atau tidak. Jika ia memilih tidak ingin, niscaya pesan tidak akan sampai
karena penerimanya menolak mendengarkan. Akan tetapi, saat seseorang memilih
untuk mendengarkan, maka ia akan melalui fase mendengarkan, merefleksi,
menyeleksi, mengorganisasi, menerjemahkan, dan mengingat. Sebuah proses
panjang yang menuntut kesadaran dan keaktifan penuh individu. Maka, tak heran
ketika seseorang selesai mendengarkan, sering kali ia merasa lelah dan energi
terasa habis.
2
Titus Indrajaya, Pentingnya Keterampilan Medengar dalam Menciptakan Komunikasi yang
Efektif, “Jurnal Administrasi dan Manajemen Vol.6”, 2015 .
4
1. Menerima
2. Menafsirkan
3. Mengingat
4. Mengevaluasi
5. Merespon
Adapun mengenai bentuk mendengarkan yang efektif menurut Devito yaitu :
1. Emphatic & Objective Listening.
Pada bentuk mendengarkan ini, kamu sebagai pendengar memberikan
empati dan berusaha memahami posisi pembicara. Namun, kamu tetap objektif
dalam menilai isi pesannya. Misalnya, ketika sahabatmu bercerita bahwa ia
bertengkar dengan pasangannya karena masalah utang. Di sini kamu
memposisikan diri sebagai pendengar objekif, namun tetap berempati untuk
menenangkannya.
2. Nonjudgmental & Critical Listening.
Sebagai pendengar, kamu tidak menghakimi pembicara karena tahu latar
belakangnya. Inilah sikap nonjudgmental kamu. Kemudian, yang kamu lakukan
sebagai pendengar adalah fokus pada isi pesan yang disampaikan. Dengan begitu,
pendengar dapat mendengarkan kritis untuk menganalisis dan mengevaluasi
pesan. Contohnya saat kamu mendengarkan kisah hidup seseorang mantan
narapidana. Kamu berfokus untuk mengabaikan siapa dirinya dan memperhatikan
pesan yang disampaikan.
3. Surface & Depth Listening.
Bentuk mendengarkan ini, sebagai pendengar, kamu fokus untuk melihat
makna eksplisit dan implisit yang ingin disampaikan pembicara. Caranya dengan
memperhatikan pesan verbal dan non verbal. Contohnya, saat pasangan kamu
memberitahu bahwa ia baru saja mewarnai rambutnya. Sebagai pendengar, kamu
memahami bahwa secara eksplisit, isi pesan memang tentang warna rambutnya.
Namun secara implisit, ia ingin mendapatkan komentar pujian. Pesan verbal
disampaikan dengan jelas, body language pun terlihat saat pasangan kamu
menggoyangkan kepalanya.
4. Active & Inactive Listening.
Di sini, pembicara didorong untuk dapat mengeksplor perasaan dan
pemikirannya. Sebab pendengar secara aktif mendengarkan dengan memberi
tanggapan. Namun, di satu sisi juga terasa tidak aktif karena terlihat menyetujui
apa pun yang dikatakan pembicara. Biasanya, hal ini cocok dilakukan oleh mereka
yang bekerja di bidang pemasaran dan penjualan. Namun, bentuk–bentuk ini tidak
menjadi acuan baku dalam sebuah kondisi komunikasi. Seorang pendengar efektif
dapat menentukan metode mendengarkan sesuai dengan situasinya. Tentu saja,
5
bentuk mendengarkan ini dapat dikombinasikan sesuai dengan pertimbangan
kamu.
6
Percakapan yang baik harus berjalan 2 arah dan tidak boleh ada pihak yang
memonopoli percakapan. Jika ingin membalas pembicaraan, maka sebaiknya
tunggu sampai lawan bicara sudah selesai menyampaikan pesan. Ada cara terbaik
yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah seperti ini.
Pertama, kamu perlu membiarkan pihak lain untuk mengkomunikasikan
seluruh pemikiran mereka sebelum kamu menanggapi. Tunggu sampai mereka
menuntaskan semua pemikiran, meskipun kamu tidak setuju dengan pendapat
yang diucapkan. Selanjutnya, kamu bisa mencegah diri sendiri memonopoli
percakapan dengan mengizinkan orang lain untuk berbicara terlebih dahulu.
Selanjutnya, jika perlu melakukan klarifikasi tentang detail atau ide tertentu, Anda
bisa mengangkat tangan dan meminta penjelasan dengan sopan. Cara seperti ini
dianggap lebih sopan daripada kamu langsung mempertanyakan sesuatu tanpa
meminta izin.
2. Terlalu Emosi Saat Mendengarkan
Saat merasa diserang, maka hal ini bisa saja menyebabkan kamu merasa
marah dan mulai menunjukkan sikap defensif. Hal seperti inilah yang bisa
menjadi faktor yang membuat seseorang berhenti untuk mendengarkan orang lain.
Jika kamu mempunyai masalah pribadi dengan pembicara, maka aktivitas
mendengarkan tidak akan berjalan dengan efektif karena kamu dipenuhi oleh rasa
emosi.
3. Lingkungan Tidak Mendukung
Saat kamu banyak masyarakat yang lebih suka melakukan pertemuan atau
rapat di kedai kopi atau di tempat ramai yang lainnya. Hal yang jarang disadari
adalah tempat ramai merupakan lokasi yang tidak mendukung kamu untuk
mendengarkan dengan efektif. Kebisingan merupakan gangguan nyata yang bisa
membuat kamu sulit untuk mendengarkan dan memahami dengan baik apa yang
diucapkan oleh orang lain. Menjadwalkan pertemuan di tempat yang tenang
seperti di dalam kantor atau di dalam ruangan yang memiliki pintu tertutup. Mulai
percakapan kamu dengan terlebih dahulu mematikan gangguan seperti, suara TV,
radio, dan musik.
4. Tidak Fokus Saat Mendengarkan Orang Lain
Tidak fokus mendengarkan adalah suatu kondisi saat pikiran kamu
mengembara ke tempat yang lain dan tidak memperhatikan apa yang sedang
diucapkan oleh orang lain. Tidak fokus dengan lawan bicara membuat kamu tidak
bisa memahami dengan baik apa yang sedang diucapkan. Sebenarnya untuk
mengatasi masalah di atas sangatlah sederhana, dimana kamu hanya perlu fokus
untuk setiap kalimat yang sedang diucapkan lawan bicara.
Jangan meremehkan lawan bicara, meskipun saat ini kamu memiliki posisi
atau jabatan yang lebih tinggi dari lawan bicara. Anggap saja lawan bicara kamu
7
memiliki informasi yang dibutuhkan dan penting untuk disimak. Kemampuan
untuk mendengarkan dengan efektif sebenarnya sangat berkaitan erat dengan
kemampuan komunikasi yang baik. Artinya jka kamu memiliki keterampilan
komunikasi yang efektif, maka kamu pasti memiliki keterampilan mendengarkan
yang lebih baik. Kedua keterampilan ini sangat penting agar kamu bisa menjalin
hubungan yang baik dengan rekan kerja dan orang lain yang berada di sekitar.
Kemudian memulainya dengan membaca buku yang berkaitan dengan
keterampilan mendengarkan dan berkomunikasi yang efektif. Ada banyak sekali
praktisi dan ahli yang menulis buku tentang kemampuan public speaking dan
sejenisnya. Jika kamu tidak suka membaca buku, maka pilihan bisa dijatuhkan
dengan mengikuti workshop atau pendidikan non-formal yang disediakan oleh
lembaga tertentu. Mengikuti pendidikan seperti ini memungkinkan kamu untuk
bisa mempraktikkan kemampuan tersebut saat belajar.
Mendengarkan membuat seseorang bisa memberikan umpan balik yang
konstan dan inilah yang membuat rekan dan keluarga menilai bahwa kamu cukup
pandai untuk memberikan respon yang tepat. Aktif mendengarkan apa yang
disampaikan orang lain juga bisa membuat kamu menjadi sosok yang karismatik.
Inti dari komunikator yang baik adalah peran kamu untuk lebih banyak
mendengarkan, bukan hanya berbicara
8
yang penting untuk dilakukan adalah jangan sampai cara kamu melakukan kontak
mata terlalu tegas dan terkesan mengintimidasi. Penting untuk memperhatikan
durasi saat akan melakukan kontak mata, sebab tidak semua orang percaya diri
untuk melakukan kontak mata dalam jangka waktu yang lama.
3. Menjaga Postur Tubuh Tetap Terbuka dan Menyambut
Sikap yang ramah dan terbuka sangat membantu para pembicara untuk
berkomunikasi dengan lebih baik. Kamu bisa melakukannya dengan
mencondongkan badang ke depan yang menunjukkan bahwa kamu menyambut
orang yang sedang berbicara.
4. Mengangguk dan Tersenyum
Kedua sikap ini memperlihatkan kepada orang lain bahwa kamu setuju
dengan apa yang sedang mereka sampaikan dan semua orang sangat menyukai
jika ada orang yang setuju dengan mereka. Bahasa tubuh yang sangat sederhana,
namun memberikan dampak yang positif kepada kamu.
5. Meniru Bahasa Tubuh Pembicara
Sedikit trik yang bisa kamu lakukan adalah meniru bahasa tubuh yang
sedang dilakukan pembicara. Melakukan hal ini menunjukkan bahwa kamu
memiliki sikap yang empati kepada mereka.
Keterampilan mendengarkan penting dimiliki untuk bisa berkomunikasi
dengan baik kepada banyak orang. Saat mampu memberikan empati kepada orang
lain dengan kemampuan mendengarkan secara efektif, maka kamu bisa dengan
mudah mempengaruhi orang lain.
Selain itu , tekhnik mendengarkan aktif yaitu :
1. Senyum dan Mengangguk
Tersenyum dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa kita setuju dengan pesan
pembicara. Jika kita menggabungkan ini dengan anggukan dan sesekali "uh-ya,"
orang yang berbicara dengan kita akan merasa bahwa kita memperhatikan pesan
mereka.
Tentu saja tersenyum dan mengangguk tidak selalu tepat. Kita tidak seharusnya
tersenyum jika kita mendengar berita buruk atau sedang ditegur. Kita tidak boleh
mengangguk ketika kita tidak setuju dengan apa yang kita dengar. Dalam kedua
kasus, cukup "Saya paham" atau "Saya mengerti" sudah cukup.
9
memperhatikan durasi saat akan melakukan kontak mata, sebab tidak semua
orang percaya diri untuk melakukan kontak mata dalam jangka waktu yang lama.
Mempertahankan kontak mata itu rumit karena tidak semua orang
merasa nyaman melakukannya, atau menjadi orang yang menatap dalam hal itu.
Tidak ada durasi yang sempurna tentang berapa lama kita seharusnya menatap
pembicara, itu hanya tergantung pada kita dan orang lain. Kita harus
memainkannya di dekat telinga. Jika kita khawatir tatapan kita terlalu kuat atau
sedikit menyeramkan, praktikkan rileks wajah kita dan mata kita akan mengikuti.
Tutup mata kita selama beberapa detik dan bernapaslah dalam-dalam. Ekspresi
wajah kita akan lebih rileks saat membukanya.
Steven Aitchison, pakar kewirausahaan sosial, menyarankan putus kontak
mata setiap lima detik dengan melihat ke samping, seolah-olah kita sedang
mencoba mengingat sesuatu.
5. Berlatih Empati
Tempatkan diri kita pada posisi orang lain. Cobalah rasakan apa yang orang
lain rasakan saat mereka berbicara dengan kita. Bayangkan diri kita dalam situasi
mereka. Apa yang akan kamu
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi yang mempunyai arti yaitu sebuah proses interaksi antara
penerima dan pengirim pesan maupun informasi yang dapat membuat manusia
tersebut terhubung. Ada beberapa macam komunikasi dan yang dibahas disini
adalah komunikasi antar pribadi yang mana, komunikasi antar pribadi ini
11
merupakan sebuah proses interaksi yang terjadi antara komunikan dan juga
komunikator atau interaki antara satu dengan satu orang lainnya. Komunikasi
antar pribadi ini dalat terjadi secara verbal maupun nonverbal. Sebagai manusia
sosial dimana sangat membutuhkan bantuan orang lain yang disebut juga dengan
makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri yang kemudian pastinya komunikasi
ini penting untuk dilakukan agar tidak menjadi manusia yang individualis dan
hidup dalam keterbatasan.
Dalam komunikasi sendiri terdapat unsur unsur penting seperti
komunikator, komunikan, dan juga pesan yang tentunya merupakan poin penting
yang akan disampaikan kepada komunikan. Dalam proses ini, ada kegiatan yang
tentunya sangat perlu dilakukan dan jangan dianggap sepele yaitu mendengarkan.
Menjadi pendengar yang baik dan bisa melakukan timbal balik adalah kesuksesan
yang di gapai dari komunikasi antar pribadi itu sendiri. Mendengarkan adalah
proses atau kegiatan komunikasi aktif yang memang banyak mengatakan bahwa
mendengar ini adalah kegiatan pasif dalam komunikasi karena dianggap sepele
yang nyatanya, kegiatan mendengarkan ini adalah kegiatan yang sengaja
dilakukan yang dapat memberikan efek positif didalamnya. Hal yang harus
diperhatikan dalam kegiatan ini adalah kesiapan fisik, dan mental agar bisa
mendengarkan dengan baik dan aktif.
Sebagai manusia yang diberi kelebihan dengan diberi alat pendengaran
yang tentunya ada fungsinya yaitu untuk mendengarkan. Maka dari itu,
menggunakan alat pendengaran tersebut dengan baik dan benar serta bisa
menyimak apa yang disampaikan dari komunikator agar terjadi komunikasi yang
aktif dan berjalan dengan sangat baik.
3.2. Saran
Kelompok sembilan telah mengerjakan makalah dengan sebaik-baiknya
dan sebagai manusia yang memiliki kekurangan tentunya makalah ini jika
terdapat beberappa kesalahan dalam makna , kata, maupun kalimat mohon
dikoreksi dan diberi kritikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah komunikasi antar pribadi dimana kami selaku mahasiswa yang menyusun
sangat menerima saran dan kritik terhadap makalah yang dapat membuat
semangat kami bertambah untuk membuat makalah yang baik dari sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Bunda Mulia, 2016
Martoredjo, Nikodemus T. 2014. Keterampilan mendengarkan secara Aktif
dalam Komunikasi Interpersonal. Jurnal Humaniora Vol .5 No. 1.
Jakarta
KELOMPOK 8 KAP
Izin bertanya:
Bagaimana cara kita mengatasi saat kita mendengarkan orang yang berbicara tapi
maknanya ambigu atau menimbulkan multitafsi sehingga kita susah menangkap
makna sebenarnya, terima kasih
Izin menjawab pertanyaan dari saudara Syahril, Menurut Trismanto dalam jurnal
Ambiguitas dalam Bahasa Indonesia (2018), cara menghindari jenis ambiguitas
ini ialah dengan meminta pembicara untuk mengulangi kalimatnya dengan lebih
14
jelas dan perlahan. Supaya kedua belah pihak paham makna atau pembicaraan apa
yang sedang dibahas. Terimakasih
Izin Bertanya, Terkadang ketika kita sedang mendengarkan orang lain berbicara,
ada saja hal-hal yg menghambat, seperti kondisi tempat yg berisik, Ada bahasa
istilah yg Kita gak ngerti, terkecoh dgn hal lain, dsb. Nah, Bagaimana cara
mengatasi hambatan tersebut agar bisa fokus Mendengarkan?
Namun jika dilihat dari hambatan seperti yang dipertanyakan menurut saya lebih
baik pindah ke tempat yang lebih nyaman dan bisa mendengarkan dengan baik
karena jika dipaksakan atau jika jatuhnya darurat bisa menggunakan bahasa
nonverbal, tapi alangkah baiknya tentu pindah dari tempat tersebut jika ingin
mendengarkan dengan fokus.
15
mengenai contoh dari kasus mendengarkan yang tidak baik tentunya banyak kita
temui seperti lawan bicara kita yang sambil melakukan pekerjaan lain, misalnya
sedang main handphone maka mendengarkan itu bisa saja terjadi tapi tidak
berjalan dengan baik karena kepokusannya terbagi 2, maka dari itu, jika ingin
menjadi pemdengar yang baik harus memiliki 1 kepokusan yaitu menyimak atau
prioritaskan dulu pekerjaan yang sekiranya harus dilakukan terlebih dahulu.Jika
tidak siap mendengarkan , tolak saja terlebih dahulu dengan baik seperti nanti saja
setelah pekerjaan itu selesai.
SESI 2
Menurut pemakalah, bagaimana cara kita jika ingin menolak untuk tidak
mendengarkan dalam sebuah komunikasi
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Intan, Mendengarkan memang hak bagi
setiap komunikan tetapi didalam kondisi komunikasi antar pribadi seorang
komunikan jika ingin menolak mendengarkan dalam berkomunikasi hendaknya
dengan kata-kata yang santun dan tidak menyinggung komunikator agar kesan
16
dan hubungan antara komunikan dan komunikator dapat terjalin dengan baik.
Terima kasih
17
kekeliruan dalam menyampaikan pesannya. maka pada intinya, bagaimana kita
mampu mendengarkan dengan baik dengan memahami isi pesan dan keadaan si
komunikatornya dengan tidak memotong penjelasan komunikator agar pesan yang
disampaikan dapat tersampaikan dengan baik
Izin bertanya pemakalah, dalam percakapan sesama teman pasti ada saja teman
yang selalu ingin menjadi komunikator inginnya didengarkan tanpa memikirkan
komunikan berbicara untuk berbagi cerita dan sekalinya berbicara diberikan
respon yang sangat singkat. Apakah yang harus komunikan lakukan jika
menghadapi persoalan tersebut?
Mengenai Komunikasi yang tentunya bisa dikatakan satu arah, dimana ketika kita
mendengarkan dengan baik tapi ketika kita ingin dia mendengarkan malah
mendapat respon yang singkat dan tidak baik disana dapat dilihat bahwa dia
adalah bukan pendengar yang baik. Dia hanya ingin didengar dan tidak mau
mendengar. Kalau saran dari saya pribadi tentunya kita sudah tau maka lebih baik
jangan cerita kepada dirinya dan keputusannya tetap ditangan kamu dimana
apakah kamu ingin menjadi pendengar yang baik? mungkin itu sedikit jawaban
dari saya .Kepada teman yang lain jika ingin menambahkan dipersilahkan
SESI 3
Izin bertanya Menurut pendapat pemakalah bagaimana caranya agar kita bisa
berkomunikasi lagi dengan orang yang sudah tidak berkomunikasi lagi dengan
kita sejak lama dan membangun komunikasi yg baiknya itu seperti apa?
18
pada saat lebaran atau kegiatan yang lain untuk memulai komunikasi, Adapun tips
untuk membangun komunikasi yang baik adalah
2. Mengajukan pertanyaan
izin bertanya, dalam awal komunikasi dengan orang yang baru dikenal biasanya
ada kecanggungan, bagaimana menanggulangi kecanggungan2 yang ada dalam
komunikasi tersebut?
1. Lebih terbuka, Inilah yang harus dibuang oleh banyak orang yang bermasalah
dengan ketakutannya. Jangan takut salah, jangan takut untuk 'speak up' ketika
berada dalam percakapan, dan coba untuk lebih fokus membuka diri.
2. Fokus ke lawan bicara atau orang lain Ini adalah salah satu hal yang paling
esensial dalam berkomunikasi. Jangan terlalu memikirkan bagaimana 'performa'
kita dalam suatu obrolan, pikirkanlah orang lain bagaimana perasaan dia dalam
komunikasi
19
Izin bertanya, bagaimana tanggapan pemkalah jika seseorang yang sedang
mendengarkan orang lain tetapi wajahnya malah asik dengan hp atau lainnya
padahal orang tersebut mendengarkan cerita atau pernyataan dengan baik, dan
biasanya orang yang bercerita akan merasa kesal atau kecewa lantas menanggapi
orang yg kecewa tersebut
izin menjawab Mengenai tanggapan untuk orang yang kecewa karena merasa
tidak didengarkan dengan baik. Seperti pertanyaan yang sebelumnya kurang lebih
dimana dia memiliki kefokusan yang lain yang membuat dia tidak bisa
mendengarkan dengan sangat baik sehingga jangan jadikan dia pendengar dan
lebih baik mencari pendengar yang lain. mungkin seperti itu pendapat dari saya
20
21
22