Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EVALUASI DAN SUPERVISI BK


“Pengertian Evaluasi dan Supervisi BK”
Dosen Pengampu:Noviana Diswantika, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 1
Amalia Citra Ananta 17110010
Hela Septi Mayasari 17110026
Indah Ayu Pratiwi 17110027
Irul Latifah 17110029
Jodi Bagaskara 17110047
Khofsah Aprilia 17110004
Riski Indriani 17110048
Tias Bintang Tusyani 17110056

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah pengembangan kreatifitas yang
berjudul “Pengertian Evaluasi dan Supervisi BK” guna memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi dan Supervisi BK pada program Strata Satu Jurusan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bandar Lampung.
Ucapan terimaksaih pula kami sampaikan kepada Ibu Noviana Diswantika, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah Pengembangan Kreatifitas ini belum sepenuhnya sempurna.
Oleh karna itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Bandar Lampung, 01 April 2020

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penyusunan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
D. Pengertian Evaluasi.....................................................................................................2
E. Pengertian Supervisi....................................................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
F. Kesimpulan.....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling disekolah
secara tepat diperlukan adanya pengawasan (supervisi) bimbingan dan konseling baik
secara teknis maupun administratif.
Pengawasan yang dilakukan terhadap keterlaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling disekolah secara sistematis, objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kreatif,
kooperati dan kekeluargaan akan mampu memantau, menilai, memperbaiki,
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah. Ini
semua bisa terlaksana dengan tepat dan berkesinambungan apabila kepengawasan
(supervisi) itu dilaksanakan oleh pengawas-pengawas sekolah yang profesional dalam
bidang bimbingan dan konseling, baik ditinjau dari kualitas dan kuantitasnya, sehingga
dapat dihindari bahwa persepsi pengawas yang mengadakan pengawasan kesekolah
bukan lagi inspeksi dari orang yang merasa serba tahu (superior) kepada orang yang
belum tahu sama sekali (inperior), tetapi pengawasan dalam bentuk pembinaan
pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah Evaluasi dan Supervisi ini adalah sebagai berikut:

a) Apa pengertian evaluasi Bk?


b) Apa pengertian supervisi Bk?

C. Tujuan Penyusunan
Tujuan dari penyusunan makalah Evaluasi dan supervisi BK ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui pengertian evaluasi BK
b) Untuk mengetahui pengertian supervisi BK

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi 

Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana
suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu
standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana
manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin
diperoleh. Dalam pengertian yang lain, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.
Pendapat yang samajuga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang
mengemukakan bahwa pengertian evaluasi adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan
kemajuan ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan. 
Pengertian evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/ menilai
apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau
tujuan yang ingin dicapai.
Ada juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi adalah suatu kegiatan
mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan), dimana
informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternatif terbaik dalam membuat
keputusan.
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia sehingga
meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik dalam lingkup individu, kelompok,
maupun lingkungan kerja. Adapun beberapa informasi yang didapatkan dari proses
evaluasi adalah sebagai berikut:

1) Tingkat kemajuan suatu kegiatan.


2) Tingkat pencapaian suatu kegiatan sesuai dengan tujuannya.
3) Hal-hal yang harus dilakukan di masa mendatang.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu yang didasarkan
pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan
pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek,
kriterianya adalah tujuan dan pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak,
apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian, dan
langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan evaluasi
adalah bersifat kualitatif. Sudijono (1996) mengemukakan bahwa pengertian evaluasi
adalah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif,
sedang data kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran.

2
Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun
tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan
dengan fungsi evaluasi itu sendiri.
Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum
digunakan.
a) Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa saja yang
dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak terdapat
aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi, umumnya yang
diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya
b) Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus
ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan,
tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta
apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas.
c) Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data
dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah
yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
d) Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk
dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang
sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya,
dibandingkan antara Fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap
akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu sebagai hasil evaluasinya.
e) Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis.

B. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah jika dilihat dari sudut etimologi, supervisi berasal dari kata
“super” dan kata “vision” yang dimana masing-masing kata itu berarti atas dan juga
penglihatan. Jadi kalau secara etimologis, Supervisi yaitu penglihatan dari atas. Definisi
tersebut merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat
berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat.
Jadi dapat diartikan definisi Supervisi secara umum adalah pengarah serta
pengendalian kepada tingkat karyawan yang berada di bawahnya dalam suatu organisasi
atau kelompok. Orang yang menjalankan kegiatan supervisi biasanya di sebut dengan
sebutan Supervisor. Yang di sebut Supervisor bukan hanya pejabat atau petugas dari
kantor pembinaan saja, tapi kepala sekolah, para guru dan bahkan murid-pun dapat

3
disebut sebagai supervisor, jika misalnya diserahahkan tugas untuk mengetuai kelas,
organisasi ataupun kelompoknya. Sedangkan pengertian supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang berupa tuntunan atau pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan
pada umumnya serta peningkatan mutu mengajar, belajar dan juga belajar pada
khususnya.
Lalu pengertian supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan kepada
perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan,
pengamatan serta analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya yang
bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dan pengertian supervisi akademik
yaitu sebuah rangkaian kegiatan untuk membantu pimpinan untuk mengembangkan
proses pengolahan suatu kegiatan untuk mencapai target dari kegiatan tersebut.
Supervisi secara etimologi berasal dari kata "super" dan "visi" yang mengandung
arti melihat dan meninjau dari atas atau menilikdan menilaidari atas yang dilakukan oleh
pihak atasan terhadap aktivitas, kreatifitas, dan kinerja bawahan. Dalam Carter Good`S
dictionary of Education,dikemukakan definisi supervisi sebagai berikut. Segala
usahapejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya,untuk
memperbaiaki pengajaran;termasuk menstimulasi,menyeleksi pertumbuhan dan
perkembangan jabatn guru-guru,menyeleksi,dan merevisis tujuan-tujuan
pendidikan,bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
Supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor,
tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan seorang supervisor khusus
yang lebih independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan
pelaksanaan tugasnya.
Pengertian supervisi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut ini:

a) Menurut Ross L. [1980] Supervisi adalah pelayanan kapada guru – guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross
L. memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan.
b) Mulyasa [2006] Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern
diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, & dapat meningkatkan
obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
c) Menurut, Purwanto [1987] Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru & pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif.

Supervisi bimbingan dan koseling merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior) memberi dukungan dan
bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervise. Tumpu pada satu

4
prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada
pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap
perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
Program kegiatan supervisi bukan merupakan:

a) Konseling/psikoterapi
b) Pemaksaan (imposing)
c) Kritik negatif (negative criticism)
d) Memperdayakan (disempowering)
e) Pertemanan (friendship)
f) Mencari kesalahan (fault- finding)
g) Hukuman (funishment)
h) Untuk konselor yang baru (vovicecounselor)

Jenis jenis supervisi.

a) Supervisi umum dan supervisi pengajaran


Supervisi pengajaran merupakan kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi yang memungkinkan terciptanya pelaksanaan
pembelajaran yang lebih baik, sedang supervisi umum tidak langsung
berhubungan denganusaha perbaikan kualitas pembelajaran
b) Supervisi klinis
Supervisi klinis merupakan usaha perbaikan pengajaran yang dilakukan melalui
siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis
intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar.
c) Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
Pengawasan melekat merupakan sebuah kegiatan administrasi dan majemen
yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja untuk mencegah terjadinya salah urus
dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja sesuai dengan kebijakan
pemerintah.

5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi adalah Proses menentukan atau mempertimbangkan nilai atau jumlah sesuatu
melalui penilaian yang dilakukan dengan seksama.
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor dan konselor
(supervisee) dimana supervisor (konselor senior) memberi dukungan dan bantuan untuk
meningkatkan mutu kinerja profesional supervise.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://pengertianahli.id/2014/03/pengertian-evaluasi-apa-itu-evaluasi.html
http://www.pengertianku.net/2014/11/definisi-atau-pengertian-supervisi-dan-menurut-para-
ahli.html
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-evaluasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Supervisi (di akses pada hari Rabu, 17/03/2020)
iqvan92.blogspot.com/2013/12/makalah-evalusi-dan-supervisi-bk.html

Anda mungkin juga menyukai