DOSEN PENGAMPU :
FIKI PRAYOGI,S.Pd M.Pd
DISUSUN OLEH:
Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, rahmat,
serta ridho-Nya kepada kita semua. Sehingga makalah kami dapat terselesaikan dengan tema “Peranan
masyarakat dalam mengembangkan kreativitas”. Makalah ini ditunjukan untuk memahami lebih detail
mengenai pengembangan kreativitas , yang diharapkan pembaca dapat mencermati konsep belajar
secara mudah.
Dan tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada bapak Fiki Prayogi, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu pengembangan kreativitas yang telah membimbing mata perkuliahan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini juga ditunjukan untuk memenuhi tugas kelompok. kami hanya manusia biasa
tempat dimana adanya kehilafan, maka kami mohon maaf bila ada kesalahan atau kekurangan dalam
makalah yang kami buat ini. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita
semua. Agar tercapainya kesempurnaan makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari teman-teman
yang membacanya.
Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengantar ……………………………………………………...
B. Kebudayaan yang “creativoggenic”………………………..
C. Kebudayaan ,Kreativitas dan Keunggulan………………….
D. Kebudayaan Indonesia dan Pengembangan Kreativitas…
E. Bentuk Kerja sama dengan Masyarakat……………………
F. Memanfaatkan Sumber dalam Masyarakat………………..
G. Beberapa Contoh Program Luar Sekolah………………….
H. Peran serta Masyarakat di Indonesia……………………….
A. KESIMPULAN…………………………………………………..
B. SARAN…………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan dan kehidupan yang sangat penting
pada saat ini. Kreativitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam
suatu kehiduapan. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh
lingkungannya karena mereka dapat mampu memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus
berubah dan mampu untuk bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat.
Potensi kreatif yang sangat penting tersebut pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak,
bahwa anak-anak memiliki ciri-ciri oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri individu
kreatif, misalnya: rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, berani
menghadapi resiko, senang akan hal-hal yang baru, dan lain sebaginya. Meskipun demikian
faktor orang tua, guru di sekolah, dan lingkungan merupakan faktor penting yang sangat
mempengaruhi perkembangan kreativitas tersebut.
Dunia anak-anak merupakan pewarnaan emosional yang paling nyata. Kompetensi-
kompetensi dini yang dihasilkan anak-anak akan mendorong kreativitas mereka selanjutnya.
Anak-anak merupakan objek paling murni untuk digali kemampuannya melalui kreativitas
yang tercipta. Mereka bukanlah miniatur orang dewasa. Perlakuan khusus sebagai anak-anak
sangat mereka butuhkan. Kreativitas merupakan suatu aktivitas dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu atau 2 kombinasi baru berdasarkan unsur-unsur yang telah ada
sebelumnya menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat. Kreativitas dapat terwujud di mana
saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa memandang usia maupun tingkat pendidikan
tertentu. Menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal yang kreatif sangat bermanfaat dan
memberikan kepuasan tersendiri. Tidak dipungkiri lagi bahwa kreativitas dapat meningkatkan
kualitas hidup. Ide-ide kreatif yang tercipta dapat berguna bagi diri sendiri, orang lain bahkan
Negara terbukti dengan pesatnya kemajuan teknologi dan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan. Semua itu merupakan salah satu sumbangan kreativitas. Jadi, kreativitas harus
dipupuk sejak dini sehingga anak-anak kelak tidak hanya menjadi konsumen saja namun bisa
melahirkan dan menciptakan sesuatu yang bermakna dan berguna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitia makalah ini dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
A. Pengantar
Bab ini di awali dengan tinjauan secara makro, factor- factor apa dalam suatu
kebudayaan membantu perkembangan kreativitas warga Negara nya, sebagaimana di
gagaskan oleh Arieti(1976) dengan konsep nya tentang kebudayaan yang creativogenic dan
Simonton (1978) yang menekankan pentingnya kondisi sosio-kultural terhadap
perkembangan kreativitas.
Dalam kaitan ini penting pula untuk mengetengahkan gagasan dari beberapa pakardan
pemikir Indonesia tentang kondisi dan peranan kebudayaan Indonesia dalam pengembangan
kreativitas anggota masyarakat. Bahasan kemudian di lanjutkan dengan tinjauan secara mikro
apa saja yang dalam praktek dapat dilakukan masyarakat untuk warga Negara generasi muda
yang berbakat dan bertalenta.
5. Timbulnya kebebasan atau paling tidak hanya ada diskriminasi yang ringan setelah
pengalaman tekanan dan tindasan yang keras ,merupakan insentif atau tantangan
terhadap pertumbuhan kreativitas.
Walaupun diskriminasi masi tetap ada dalam bentuk yang ringan, di mungkinkn untuk
dapat merelalisasikan potensinya.
C. Kebudayaan ,Kreativitas dan Keunggulan
Menurut Toeti Noerhadi sejarah manusia dapat dikembalikan pada interaksi antar dua
gerak psikologi ,yaitu yang bersifat pengemdalian konservatif dan suatu daya kreatif yang
mempertanyakan pengalaman masa lalu dan menghadapi pembaruan.
Selo Semardjan menekankan bahwa ornag yang benar-benar kreatif memilki sistem
nilai dan sistem apresiasi hidup0 sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang
dianut masyarakat ramai.
Harsya Bachtiar seperti juga Rogers memaparkan kebutuhan sosial akan kreativitas
yang menghendaki suatu bentuk,struktur ,pola atau sistem yang baru karena apa yang telah
ada dianggap tidak lagi memadai atau tidak bisa memenuh kebutuhan .Menurutnya,faktor
lain yang tidak kurang penting adalah pembuahan silang antar sistem budaya.
Senada dengan Carl Rogers ,Mochtar Lubis menegasskan bahwa salah satu
persyaratan utama bagi berkembangnya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan.
Takdir Alisjahbana menyimpulkan bahwa ‘kebudayaan Indonesia yang baru adalah
suatu penjelmaan dari kebudayaan dunia yang sedang tumbuh,yang lebih nyata menjelmakan
kesatuan budi umat manusia di bumi yang satu,yang menjadi kecil oleh kemajuan ilmu dan
teknologi yang melahirkan alat-alat komunikasi dan lalu lintas yang cepat ,sehingga semua
manusia menjadi tetangga yang senasib dan seharapan.
Kelompok peminat didalma masyarakat merupakan unsur yang kuat dalam pengadaan
program untuk siswa berbakat,terutama di negara-negara yang sistem sekolahnya belum
melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat.Banyak negara lainnya melaporkan bahwa
masyarakat merupakan sumber penunjang utama atau paling tidak salah satu sumber utama.
Program anak berbakat cukup banyak pula yang merupakan kerrja sama antara bisnis
ddan industri dengan sekolah .Hal ini dapat berupa kunjungan ke tempat kerja,dengan
sebelumnya ada pembelajaran persiapan.
Kemungkinan lain adalah bahwa para ahli atau spesialis dalam bidang tertentu datang
ke sekolah untuk memberi ceramah,memberi demonstrasi dari pekerjaan mereka dengan
mebagikan perralatan dan sebagainya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Frank “teh community becomes the classroom”.Siswa
dapat “magang” bekerja di beberapa perusahaan atau pabrik .Hubungan mentor dengan
orang-orang bisnis atau ilmuan industri dapat memupuk perrkembangan keterampilan
,sikap ,nilai dan citra diri.
F. Memanfaatkan Sumber dalam Masyarakat
John Feldhusen menekankan bahwa siswa berbakat dan kreatif mempunyai kebutuhan
pendidikan khusus yang sebagian dapat dipenuhi melalui pelayanan di luar sekolah pada hari
Sabtu ,waktu libur,sore atau malam hari.Ia memprakasai gagasan untuk menyelenggarakan
Super Saturday.
Kebutuhan afektif khusus termasuk memotivasi untuk berhubungan dengan teman
sebaya yang berbakat intelektual atau artistik dan brerkomunikasi dengan model orang
dewasa yang kreatif dan berhasil.
Peran serta masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah
semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan sebagainya.
Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga dan bahkan
sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam keterampilan seperti
menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang mengembangkan berbagai talenta.
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan anak berbakat dapat
terwujud melalui berbagai bentuk kerja sama
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran serta masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah
semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan
sebagainya. Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga dan
bahkan sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam keterampilan
seperti menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang mengembangkan berbagai
talenta.
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan anak berbakat
dapat terwujud melalui berbagai bentuk kerja sama.
B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran yang berisi kritik maupun sanggahan serta tambahan terhadap
makalah ini agar menjadi lebih baik.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
penulis adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
http://byutiridhaandini.blogspot.com/2013/10/peranan-masyarakat-dalam-
mengembangkan.html.yarakat
http://pranatario.blogspot.com/2018/03/peranan-masyarakat-dalam-mengembangkan.html?
m=0
http://12033ntm.blogspot.com/2013/10/resume-bab-6-peranan-masyarakat-dalam.html