Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR SOSIAL DAN ANTROPOLOGI

“KEPRIBADIAN MASYARAKAT MENGHADAPI KEBUDAYAAN”

Dosen Pembimbing :
SEPTA JULIANA, S.SOS, M.SI

Disusun Oleh :

RISKI SAPUTRA

227310160

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kepribadian Masyarakat Menghadapi Kebudayaan” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
mengenai seputar bagaimana masyarakat berbaur dengan kebudayaan dan tujuan
lain yaitu untuk memenuhi tugas Makalah dalam Mata Kuliah Pengantar sosial dan
antropologi

Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat
selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibuk Septa Juliana S.Sos, M.Si selaku Dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Seluruh sumber baik itu sistus web dan sebagainya atas bantuan yang
diberikan kepada penulis dalam memperoleh informasi yang diperlukan
selama penulisan makalah ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, penulis


menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Pekanbaru, 27 Desember 2022

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR.………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……..……………………………………………………..1

1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………2

1.3 Rumusan Masalah…………………………..…………………………….3

1.4 Tujuan Penulisan.…………………………………………………………3

1.5 Manfaat Penulisan…………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Dimasyarakat ………..……….4

2.2 Pengaruh Budaya Hidup Barat Terhadap Gaya Hidup Masyarakat……6

2.3 Cara masyarakat menyikapi perubahan budaya …………………………7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8

4.2 Saran..……………………………………………………………………..9

DAfTAR PUSTAKA…………………………………………………………..10

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil kerja manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.
Budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan-tindakan yang dipelajari antara lain
cara makan, minum, berpakaian, berbicara, bertani, bertukang, berrelasi dalam
masyarakat adalah budaya. Tapi kebudayaan tidak saja terdapat dalam soal teknis
tapi dalam gagasan yang terdapat dalam fikiran yang kemudian terwujud dalam
seni, tatanan masyarakat, ethos kerja dan pandangan hidup.

Pada era global ini terjadi proses penyesuaian diri pada kehidupan masyarakat
luas dan khususnya generasi muda dalam kaitannya dengan upaya menghadapi
masa depan demi meneruskan kehidupan tradisional. Pada masyarakat yang sudah
memiliki sikap berbudaya yang tinggi dan menjadi sumber bagi menghadapi hidup
tempo dulu, kini mengalami perubahan dengan masuknya budaya modern.

Akan tetapi, sebagian masyarakat tetap memiliki kerinduan yang mendalam


terhadap nilai-nilai kearifan budaya bangsa sendiri.Misalnya, adanya kerinduan
masyarakat terhadap budaya Jawa, ditengah-tengah masih banyaknya generasi tua
yang memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai tradisi. Kerinduan itu terpicu oleh
kondisi masyarakat modern, khususnya kondisi generasi muda yang semakin jauh
dari nilai-nulai kearifan tradisi budaya bangsa.

Oleh karena itu, ketahanan terhadap sikap tradisional dan adat sangat diperlukan
saat ini dalam menghadapi peredaran jaman dan yang akan masuk kedalam realita
kehidupan suatu bangsa, sehingga generasi muda tidak mudah terpengaruh dan
goyah dalam berprinsip dan terus mengekalkan sikap cinta akan tradisi. Maka
pemerintah bersama masyarakat dan khususnya generasi muda sekaligus penerus
budaya lokal perlu menjaga, melestarikan dan mengangkat kearifan budaya lokal
yang sebenarnya tidak kalah dengan budaya luar.

Globalisasi menyebabkan semakin mudahnya budaya-budaya asing masuk


melalui berbagai media cetak maupun elektronik yang banyak ditiru oleh generasi
muda, padahal kita tahu bahwa tidak semua budaya asing tersebut bisa diterapkan
di Indonesia. Saat ini negara kita tidak lepas dari pengaruh globalisasi yang bisa
merubah gaya hidup setiap orang terutama pada generasi muda.

Saat ini banyak generasi muda yang mengikuti trend mode gaya hidup Barat
mulai dari berpakaian (fashion), dan hiburan (fun) dan lain-lain. Contohnya fashion,
perkembangan fashion selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman dan
teknologi. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun TV banyak
ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para artis dan remaja saat ini. Hal
inilah yang membuat generasi muda otomatis mengikuti trend mode sesuai yang
mereka inginkan. Dahulu generasi muda tidak terlalu mementingkan urusan
penampilan dan gaya hidup. Mereka lebih mementingkan masalah kebutuhan
pokok dari pada masalah penampilan. Berbeda dengan sekarang, kini urusan
penampilan dan gaya hidup mulai menjadi perhatian serius dikalangan masyarakat
terutama generasi muda.

Berkenaan dengan latar belakang masalah di atas, maka hal ini yang mendorong
penulis untuk memahami dan mengkaji lebih dalam lagi tentang “Kepribadian
Masyarakat Menghadapai Kebudayaan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang timbul dapat di


identifikasikan sebagai berikut :

1. Banyaknya pengaruh dari budaya Barat dan itu berpengaruh terhadap gaya hidup
masyarakat.

2. Kurangnya tingkat kepercayaan diri dan kurangnya pengetahuan menyebabkan


masyarakat mudah terpengaruh dan mengikuti trend mode saat ini.

3. Masyarakat sering mengikuti trend dalam gaya hidupnya sehari-hari dan itu
berdampak terhadap interaksi sosial antara satu individu dengan individu yang lain,
atau antar kelompok lain.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:

1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap budaya di masyarakat?


2. Seberapa besar pengaruh budaya hidup barat terhadap gaya hidup masyarakat?

3.Bagaimana cara masyarakat menyikapi perubahan budaya agar bisa membedakan


mana yang harus diikuti dan mana yang tidak diikuti?

1.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa tujuan


yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh gkobalisasi terhadap budaya


dimasyarakat.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya hidup barat terhadap gaya hidup
masyarakat.

3. Untuk mengetahui cara menyikapi perubahan budaya agar bisa membedakan


mana yang harus diikuti dan mana yang tidak diikuti.

1.5 Manfaat penulisan

1. Sebagai sarana penambahan ilmu pengetahuan penulis yang diperoleh


penulis selama dibangku kuliah.
2. Adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pengetahuan terhadap ilmu sosial khususnya ilmu Sosiologi dalam hal
kepribadian masyarakat menghadapi kebudayaan.
3. Sebagai bahan acuan dan pijakan bagi peneliti-peneliti berikutnya dalam
meneliti kepribadian masyarakat menghadapi kebudayaan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Dimasyarakat

Globalisasi merupakan proses yang tidak bisa dihindari semua negara-negara di


dunia, termasuk dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan. Menolak dan
menghindari globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari publik
internasional. Dampak globalisasi bisa terjadi di banyak sektor, termasuk ekonomi,
politik, pendidikan, IPTEK, komunikasi, transportasi, hingga sosial-budaya. Salah
satu dampak globalisasi yang mudah untuk dicermati adalah di bidang sosial-
budaya.

Hal ini karena globalisasi bisa memicu perubahan sosial-budaya di beragam


aspek, seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi masyarakat,
teknologi dan cara hidup manusia, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan seni.
Meski demikian, dampak globalisasi tidak selalu positif, melainkan ada juga yang
negatif. Berikut daftar dampak negatif dan positif globalisasi di bidang sosial-
budaya.

Dampak positif:

1. Perubahan tata nilai dan sikap.

Globalisasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial budaya, cara hidup,


pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang
telah maju. Misalnya, meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja
keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.

1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebabkan kehidupan sosial


ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien. Globalisasi memberi
peluang setiap negara bisa belajar dari negara lain, sehingga proses transfer

ilmu pengetahuan dan teknologi secara global terjadi dengan cepat.


Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi, juga
memudahkan kehidupan manusia. Contoh, adanya mobilitas tinggi, karena
jarak tempuh dalam bepergian dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih
singkat. Hal ini memudahkan masyarakat memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan, serta melakukan berbagai aktivitas perekonomian.

2. Kualitas atau Tingkat Kehidupan

Menjadi Lebih baik Globalisasi membantu lebih mudahnya proses


memperkenalkan kehidupan sosial dan budaya dari setiap negara, termasuk
Indonesia, ke negara lain. Dampaknya adalah ekonomi pariwisata dapat
berkembang dan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayan
tujuan turisme. Globalisasi juga membantu meluaskan jangkauan pasar
sehingga produksi dalam negeri mampu bersaing di dunia internasional.
Proses ini akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, serta
kesejahteraan masyarakat seiring dengan pembangunan yang meningkat.

Dampak negatif:

1. Lunturnya nilai Budaya


Asli Arus globalisasi yang sangat pesat dapat menggerus nilai-nilai budaya
asli. Contohnya, semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. Selain itu, lunturnya nilai budaya
asli dapat dilihat dari cara berpakaian, yakni saat model fashion dari barat
semakin berpengaruh di dalam negeri, sementara model budaya asli
Indonesia semakin tidak diminati.
2. Perubahan Gaya Hidup
Contoh dari perubahan gaya hidup sebagai dampak negatif globalisasi
adalah sifat banyak anggota masyarakat yang semakin individualistis.

Sejumlah dampak negatif globalisasi berupa perubahan gaya hidup adalah


sebagai berikut:
• Individualistis (sikap mementingkan diri sendiri)
• Pragmatis (sikap melakukan sesuatu demi keuntungan saja)
• Materialistis (sikap mengukur segala sesuatu dengan materi)
• Hedonism (sikap bergaya hidup mewah, boros, dan bersenang-senang)
• Konsumtif (tindakan konsumsi yang sudah melebihi batas)
• Sekuler (sikap yang lebih mementingkan kehidupan duniawi daripada
agama)

3. Terjadi eksploitasi sumber sumber daya alam yang mengakibatkan


kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
Globalisasi menyebabkan pergerakan modal lintas-negara menjadi semakin
mudah. Fenomena di bidang ekonomi ini membuat penanaman modal asing
di dalam negeri semakin marak, sehingga industri pun tumbuh. Negara
berkembang seperti Indonesia menarik minat banyak investor asing karena
memiliki sumber daya alam yang melimpah dan murah. Masuknya modal
asing memang membuka lapangan kerja baru, mendorong aktivitas
ekonomi di dalam negeri, dan menambah pendapatan negara. Namun,
industrialisasi juga bisa membawa efek serius kepada kelestarian alam,
seperti kerusakan lingkungan akibat limbah pabrik, pembalakan hutan,
penambangan yang serampangan, dan lain sebagainya.

2.2 Pengaruh Budaya Hidup Barat Terhadap Gaya Hidup Masyarakat

Kehidupan sosial masyarakat Indonesia mendapat pengaruh yang cukup besar


atas budaya barat di Indonesia, terlebih lagi kehidupan sosial antar individu. Budaya
barat membawa gaya hidup individualis atau lebih mementingkan kebebasan
pribadi daripada kelompok. Padahal, Indonesia dikenal dengan budaya gotong
royongnya. Gaya hidup invidualis pun kerap mempengaruhi generasi Z, hal ini
dibuktikan dengan hasil kuesioner yang menunjukkan sebanyak 48,4% responden
menyetujui bahwa masyarakat Indonesia menjadi lebih individualis semenjak
budaya barat masuk ke Indonesia.

Budaya barat yang masuk ke Indonesia kerap mempengaruhi kebiasaan generasi


Z. Budaya barat dapat menyebabkan lemahnya budaya lokal dengan aturan dan
norma yang mencerminkan bangsa Indonesia. Budaya barat dikenal lebih bebas
dalam melakukan sesuatu. Tetapi, budaya barat tidak selalu menghasilkan dampak
negatif, budaya barat juga menghasilkan dampak positif terhadap kemajuan bangsa
Indonesia. Kemajuan bangsa Indonesia saat ini juga tidak lepas dari adaptasi
inovasi – inovasi baru dari budaya barat.

Responden yang termasuk dalam generasi Z yaitu mereka dengan rentang usia
10 tahun hingga 25 tahun turut ikut mengisi kuesioner ini membuktikan bahwa
mereka menyadari bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan setiap hari tidak
terlepas dari pengaruh budaya barat. Dari diagram di bawah, terlihat bahwa 67,7%
Generasi Z menyadari bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari tidak
pernah terlepas dari pengaruh budaya barat, 18,3% ragu-ragu, dan sebanyak 14%
responden tidak menyadarinya.

Dampak dari budaya barat sangat mempengaruhi kebiasaan generasi Z. Terlebih


saat ini media atau wadah untuk mendapatkan informasi sangat mudah dan cepat,
sehingga generasi Z dapat dengan mudah mengakses atau mengaplikasikan hal baru
dalam ponsel pintarnya.

2.3 Cara Masyarakat Menyikapi Perubahan Budaya

Perubahan sosial budaya adalah proses berubahnya nilai, norma, gaya hidup,
hingga lembaga sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Dikarenakan
dengan adanya sifat manusia yang selalu menginginkan perubahan ditambah
dengan adanya globalisasi, perubahan sosial budaya menjadi fenomena sosial yang
tidak bisa dihindari. Hal ini membuat salah satu sikap yang sangat penting dalam
menyikapi perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam kehidupan manusia
adalah dengan cara beradaptasi terhadap perubahan sosial budaya tersebut tanpa
meninggalkan nilai luhur Pancasila yang menjadi pedoman bagi kehidupan
Indonesia.

Salah satu bentuk dari fenomena sosial yang akan senantiasa terjadi di dalam
kehidupan manusia adalah perubahan sosial. Dalam kehidupan masyarakat, berikut
adalah cara yang tepat untuk menyikapi perubahan sosial budaya yang terjadi:

• Menyaring budaya secara selektif sehingga bisa sesuai dengan norma dan
nilai sosial.

• Memegang teguh nilai dasar dari Pancasila di dalam kehidupan.


• Mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
• Mengadaptasi pemikiran yang logis dan rasional.

Kita harus memperkokoh nilai-nilai budaya karakter bangsa untuk menghadapi


perubahan sosial, sehingga Indonesia tidak kehilangan jati dirinya. Memperkokoh
nilai-nilai karakter budaya bangsa bukan berarti tidak mau menerima
perkembangan zaman. Justru, Pancasila yang merupakan ideologi bangsa memiliki
sifatnya terbuka. Selain itu, adanya dinamika internal yang memberi peluang
kepada penganutnya untuk mengembangkan pemikiran baru yang relevan dengan
zaman. Sehingga nilai-nilai karakter budaya bangsa yang berdasarkan dari
Pancasila menjadi dasar untuk menghadapi perubahan sosial budaya.

Nilai-nilai karakter budaya yang dimaksud adalah karakter bangsa Indonesia


yang menjunjung tinggi toleransi, gotong royong, nilai moral dan etika, juga budi
pekerti yang baik.

Dengan memperkokoh nilai-nilai tersebut, kita memiliki karakter yang kuat


untuk menghadapi budaya modern yang tidak sesuai seperti di antaranya kenakalan
remaja, gaya hidup hedonisme yang berfoya-foya, penyalahgunaan obat-obatan
terlarang, juga kemerosotan moral akibat perubahan sosial dan budaya. Namun di
sisi sebaliknya, kita tetap bisa menerima perubahan sosiak budaya yang baik,
sehingga bangsa tetap bisa berkembang sesuai dengan zaman.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa point untuk menjawab
beberapa rumusan masalah, diantaranya:

a. Globalisasi bisa memicu perubahan sosial-budaya di beragam aspek,


seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi masyarakat,

teknologi dan cara hidup manusia, sistem mata pencaharian, sistem religi,
dan seni. Baik itu positif, maupun negatif.
b. Budaya barat dapat menyebabkan lemahnya budaya lokal dengan aturan dan
norma yang mencerminkan bangsa Indonesia. Budaya barat dikenal lebih
bebas dalam melakukan sesuatu. Tetapi, budaya barat tidak selalu
menghasilkan dampak negatif, budaya barat juga menghasilkan dampak
positif terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

c. Memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa adalah suatu cara untuk


menghadapi perubahan sosial. Dengan memperkokoh nilai-nilai tersebut,
kita memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi budaya modern yang
tidak sesuai seperti di antaranya kenakalan remaja, gaya hidup hedonisme
yang berfoya-foya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, juga
kemerosotan moral akibat perubahan sosial dan budaya.

3.2 Saran

Selain inti-inti diatas, hal terpenting yang harus dilakukan yaitu melestarikan
keberagaman budaya yang ada ditanah air.

Tujuan dari melestarikn budaya tersebut agar interaksi sosial sesama induvidu atau
kelompok menjadi baik. Interaksi sosial merupakan aspek fundamental manusia sebagai
makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya di
masyarakat. Indonesia adalah negara yang majemuk atau beraneka ragam suku, bangsa
dan agamanya. Keanekaragaman suku, bangsa dan agama ini berpengaruh akan
banyaknya variasi budaya. Keragaman ini harus dilestarikan sebagai warisan budaya
bangsa yang berharga.

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya.


Interaksi ini didorong oleh adanya kebutuhan. Misalnya yang memerlukan beras
untuk makanan pokok akan melakukan interaksi berupa jual beli di pasar.
Akibatnya jika dalam masyarakat tidak terjadi interaksi sosial, dampaknya adalah
manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Singgih, Gerrit Emanuel Pdt. Mengantisipasi Masa Depan : Jakarta : Kwitang.


2003, Hlm 40

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2017) , Hlm 117

Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar


Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989 ), Hlm 589

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara,
2004), Hlm 24

1Ramdani Wahyu, M.Ag., M.si, Ilmu Budaya Dasar, (Pusataka Setia Bandung:
Bandung 2012), hlm. 95 2Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu
Antropologi,(Pusataka Ranaka Cipta: Jakarta 1990), hlm 180

E:\Tradisi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm (diunduh pada,


Selasa, 12/5/15: 02:46)

https://brainly.co.id/tugas/2491891

https://amp.kompas.com/skola/read/2021/11/25/100000469/sikap-dan-perilaku-
menghadapi-perubahan-sosial-budaya

10

Anda mungkin juga menyukai