DISUSUN OLEH :
AHMAD ILHAM ZAKARIA
NPM : 0223026
KELAS : D1
DOSEN PEMBIMBING :
SUTINAH, S.Sos., M.Si
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul "Transformasi Sosial Budaya di Indonesia. Makalah ini disusun
sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam studi akademik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama proses penulisan
makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan, masukan, serta bimbingan yang sangat berharga dalam mengembangkan
ide dan mengatasi kendala yang ditemui.
Tak lupa, penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada teman-
teman sejawat yang senantiasa memberikan inspirasi, motivasi, dan kerjasama yang
membangun. Semua kontribusi dan dukungan ini turut berperan dalam
merumuskan ide-ide dan analisis yang disajikan dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan
bermanfaat untuk pemahaman kita bersama tentang dinamika transformasi sosial
budaya di Indonesia. Semoga juga dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi
pembaca yang budiman.
Terima kasih.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transformasi sosial budaya di Indonesia adalah fenomena yang terus
berkembang seiring berjalannya waktu. Sebagai negara yang kaya akan
keragaman etnis, budaya, dan agama, Indonesia telah mengalami perubahan
sosial budaya yang signifikan sejak masa lalu hingga saat ini.
Berbagai faktor telah mempengaruhi transformasi sosial budaya di
Indonesia. Pertama, perkembangan teknologi dan konektivitas global telah
membawa perubahan besar dalam cara orang berkomunikasi, mengakses
informasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Internet, media sosial, dan
platform digital lainnya telah memberikan akses yang lebih luas terhadap
informasi dan gagasan dari berbagai belahan dunia, mengubah cara
pandang, perilaku, dan pola pikir masyarakat Indonesia.
Selain itu, urbanisasi dan mobilitas penduduk juga berperan dalam
transformasi sosial budaya di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan kota-
kota besar dan peningkatan kesempatan kerja, orang-orang pindah ke
perkotaan dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hal ini
membawa perubahan dalam pola pemukiman, gaya hidup, dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat perkotaan.
Perkembangan industri kreatif juga turut mempengaruhi
transformasi sosial budaya di Indonesia. Musik, film, literatur, seni rupa,
dan fashion menjadi sarana ekspresi yang penting bagi generasi muda dalam
mengungkapkan identitas dan aspirasi mereka. Karya-karya seni dan
budaya Indonesia semakin dikenal secara internasional dan telah
menciptakan panggung global untuk budaya Indonesia.
Namun, meskipun terdapat perkembangan positif dalam
transformasi sosial budaya di Indonesia, masih terdapat tantangan yang
perlu dihadapi. Salah satunya adalah upaya untuk menjaga keberagaman
budaya dan etnis Indonesia yang unik. Beberapa kelompok masyarakat
1
mungkin menghadapi ancaman terhadap identitas dan keberadaan budaya
mereka akibat proses globalisasi dan modernisasi.
Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan kesadaran akan
pentingnya menjaga warisan budaya dan memperkuat identitas lokal.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk
melindungi, memelihara, dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia,
sambil tetap terbuka terhadap pengaruh luar yang positif.
Transformasi sosial budaya di Indonesia adalah sebuah proses yang
kompleks dan terus berkembang. Melalui pemahaman, kerjasama, dan
komunikasi yang baik, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan
perubahan ini sebagai peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan
penguatan identitas nasional.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi sosial budaya
di Indonesia?
2. Apakah globalisasi memiliki peran penting dalam transformasi sosial
budaya di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan teknologi dan media sosial memengaruhi
transformasi sosial budaya di Indonesia?
4. Apa pengaruh urbanisasi dan perkembangan perkotaan terhadap sosial
budaya di Indonesia?
5. Bagaimana nilai-nilai budaya tradisional di Indonesia beradaptasi
dengan perkembangan zaman?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan ribuan adat istiadat yang berbeda. Hal ini mempengaruhi interaksi
sosial, perayaan budaya, dan nilai-nilai yang dijunjung dalam masyarakat.
2. Agama: Agama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, namun
juga terdapat pemeluk agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu. Nilai-nilai agama ini dapat mempengaruhi budaya,
kebiasaan, serta norma dan etika sosial di Indonesia.
3. Perkembangan teknologi dan globalisasi: Kemajuan teknologi dan era
globalisasi telah membawa perubahan dalam pola pikir dan perilaku sosial
masyarakat Indonesia. Penggunaan media sosial dan akses mudah terhadap
informasi dari luar negeri telah mempengaruhi budaya dan gaya hidup
masyarakat.
4. Politik dan kebijakan pemerintah: Kebijakan politik pemerintah juga dapat
berdampak signifikan terhadap aspek sosial budaya di Indonesia. Langkah-
langkah seperti pengakuan adat istiadat lokal, pemeliharaan warisan
budaya, dan promosi pariwisata budaya dapat mempengaruhi kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya melestarikan dan memperkaya budaya
Indonesia.
5. Urbanisasi dan migrasi: Pertumbuhan perkotaan dan mobilitas penduduk
dari daerah ke kota juga memiliki pengaruh besar terhadap perubahan sosial
budaya di Indonesia. Interaksi antara kelompok-kelompok dari berbagai
latar belakang di lingkungan perkotaan dapat menciptakan percampuran
budaya dan penggalian identitas baru.
4
dari waktu ke waktu. Tentunya, hal ini akan mendorong manusia untuk
menemukan ilmu dan teknologi baru ke depan untuk mempermudah dan
mempercepat kerja manusia. Dampaknya, akan menyebabkan perubahan
sosial di masyarakat.
Contohnya, dulu kelas sosial di masyarakat tidak ditentukan dari jenis
transportasi yang digunakan, kini kalangan yang memiliki kendaraan
mewah memiliki status dan kelas sosial yang lebih tinggi sehingga
menimbulkan perubahan sosial di masyarakat.
2. Jumlah penduduk
Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial.
Contohnya, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa menimbulkan
banyak masalah sosial yang artinya memberikan perubahan sosial di
masyarakat. Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi.
Perubahan sosial yang terasa adalah munculnya percampuran budaya dari
kaum pendatang, perbedaan kebiasaan, hingga konflik dan ketimpangan
sosial.
3. Pertentangan atau pemberontakan
Kehidupan bermasyarakat tentu tak terhindarkan dari pertentangan atau
konflik. Konflik dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan
hingga munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
Hal ini akan pula menyebabkan perubahan sosial. Misalnya karena
pergantian penguasa, kesepakatan baru, hingga akomodasi dari pihak-pihak
yang berkonflik.
4. Pengaruh kebudayaan masyarakat luar
Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga bisa terjadi karena
faktor dari luar masyarakat. Salah satunya pengaruh kebudayaan
masyarakat luar.
Contohnya, Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat.
Ketika masyarakat yang berbeda budaya berbaur, maka dapat menciptakan
perubahan kebiasaan di masyarakat.
5
Selain itu, dapat pula menciptakan percampuran kebudayaan yang turut
menimbulkan perubahan sosial di masyarakat, misal dalam bentuk nilai,
norma, hingga kebiasaan. Hal ini kadang bisa saling diterima, namun bisa
juga saling ditolak oleh sesama masyarakatnya.
5. Peperangan
Peperangan baik perang saudara maupun antarnegara juga dapat
menimbulkan perubahan sosial. Bahkan, perubahan sosial yang terjadi bisa
berskala besar, misalnya mempengaruhi perubahan birokrasi negara.
6. Bencana alam
Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah
bencana alam, seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya.
Sebab, bencana alam akan membuat masyarakat pindah dan mencari tempat
baru yang lebih aman. Kemudian, mereka membangun pemukiman dan
lembaga-lembaga baru.
Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun
begitu dengan kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena
bencana.
Selain faktor penyebab, ada pula faktor penghambat perubahan sosial. Berikut
penjelasannya.
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Perubahan sosial mungkin tidak terjadi di suatu masyarakat karena
kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Akibatnya, mereka tidak
mudah terpengaruh pada perubahan dan bertahan pada nilai dan norma yang
sudah ada.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Selain dapat menyebabkan perubahan sosial, perkembangan ilmu
pengetahuan juga dapat menghambat perubahan sosial ketika
perkembangannya lebih lambat.
Misalnya, masyarakat di luar Pulau Jawa mungkin tidak mengalami
perubahan sosial yang cepat karena industri kendaraan berada di Pulau
6
Jawa, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi terlambat masuk di luar
Pulau Jawa.
3. Sikap masyarakat yang tradisional dan konservatif
Masyarakat yang tradisional dan konservatif juga lebih minim mengalami
perubahan sosial. Soalnya, mentalitas mereka tetap teguh pada apa yang
sudah diyakini, sehingga tidak mudah menerima perubahan.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks. Mereka
membentuk lanskap sosial budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.
7
membawa peluang dan keuntungan, penting bagi Indonesia untuk mengelola
pengaruh tersebut dengan bijak agar dapat mempertahankan keberagaman
budaya yang kaya dan unik.
8
TV menggantikan format tradisional, mempengaruhi cara orang menghabiskan
waktu luang dan menerima hiburan.
Dalam kesimpulannya, perkembangan teknologi dan media sosial telah
membawa transformasi sosial budaya yang signifikan di Indonesia. Meskipun
terdapat dampak positif, kita juga harus peka terhadap risiko dan tantangan yang
terkait dengan adopsi teknologi ini, serta membangun kesadaran akan
pentingnya etika digital dan literasi informasi.
9
Masyarakat perkotaan seringkali lebih terbuka terhadap perubahan, lebih
individualistik, dan cenderung mengadopsi nilai-nilai kosmopolitan dan
modern. Meskipun demikian, pemertahanan budaya lokal tetap menjadi
penting dan mengakar di beberapa komunitas perkotaan.
5. Pola Interaksi Sosial: Perkembangan perkotaan juga membawa perubahan
dalam pola interaksi sosial. Interaksi antarwarga menjadi lebih anonim dan
transaksional, dengan banyak orang menjalani kehidupan yang lebih sibuk
dan terkoneksi secara teknologi. Namun, perkotaan juga menjadi tempat di
mana berbagai kelompok sosial dan budaya dapat saling berinteraksi dan
terlibat dalam kegiatan sosial yang lebih beragam.
10
modern. Misalnya, penggunaan media sosial dan teknologi digital telah
memberikan cara baru bagi masyarakat Indonesia untuk mempromosikan
budaya mereka, memperluas pengetahuan tentang budaya Indonesia, dan
menghubungkan komunitas yang lebih luas.
Adaptasi nilai-nilai budaya tradisional dengan perkembangan zaman juga
terlihat dalam seni, musik, dan industri kreatif Indonesia. Kesenian tradisional
seperti wayang, batik, dan tari masih dijaga dan diapresiasi, namun juga ada
ruang bagi bentuk seni baru yang menyertakan unsur-unsur modern untuk
menciptakan karya yang unik dan relevan dengan zaman ini.
Transformasi budaya adalah salah satu cara atau strategi manusia atau
masyarakat dalam usahanya melakukan adaptasi terhadap perubahan di dunia.
Transformasi budaya juga dapat diartikan sebagai proses dialog terus
menerus antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan "donor" sampai tahap
tertentu dan melahirkan format akhir budaya yang mantap.
Proses transformasi kebudayaan dapat terjadi melalui berbagai macam cara
yang kemudian mewujudkan bentuk-bentuknya sendiri. Berikut bentuk-bentuk
transformasi budaya:
1. Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling
bertemu dan saling memengaruhi. Akulturasi merupakan proses sosial yang
timbul dari satu kelompok manusia atau kebudayaan lokal berhadapan
dengan kebudayaan tertentu dari luar. Nilai-nilai kebudayaan dari luar
tersebut diterima sebagai nilai baru oleh kebudayaan lokal tanpa
menghilangkan kepribadian dan nilai-nilai budaya lokal itu sendiri.
Contoh hasil akulturasi di Indonesia adalah Masjid Menara Kudus. Masjid
Menara Kudus merupakan akulturasi antara Islam dan Hindu. Masjid
berfungsi sebagai tempat ibadah umat muslim, sementara ciri fisiknya
menyerupai bangunan pura untuk umat Hindu. Wayang juga merupakan
contoh akulturasi kebudayaan Jawa dan India. Tokoh wayang yaitu Semar,
Gareng, Petruk, dan Bagong adalah kebudayaan jawa. Sementara,
kebudayaan India adalah ceritanya yang diambil dari kitab Ramayana dan
Mahabharata.
11
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran unsur-unsur kebudayaan baik secara
individual maupun kelompok sehingga terbentuk kebudayaan baru yang
dapat dirasakan oleh para pendukungnya tanpa kecanggungan.
Proses asimilasi dimulai dengan adanya mobilitas fisik manusia dalam
bentuk migrasi penduduk, penyebaran agama, perdagangan, pariwisata, dan
lain-lain.
Asimilasi mengakibatkan perubahan pandangan, penilaian, dan pikiran
pada manusia yang mendukungnya sehingga terjadi perubahan sosial.
Contoh hasil asimilasi di Indonesia adalah musik dangdut. Musik dangdut
mendapat pengaruh dari musik India dan musik Melayu. Pencampuran
keduanya menghasilkan satu kebudayaan baru yaitu musik dangdut.
Selain itu, pakaian pengantin betawi juga merupakan contoh asimilasi.
Pakaian pengantin betawi dipengaruhi oleh berbagai macam budaya yaitu
Arab, China, dan Melayu.
3. Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok
lainnya.
Difusi terjadi dalam hubungan antarmanusia atau kebudayaan. Dalam
prosesnya terjadi penyerapan. Dalam difusi tidak ada pelajaran, tetapi
pengambilan dari sistem organisasi atau unitnya akan ciri-ciri dan
kompleksitas kebudayaan.
Contoh difusi kebudayaan di Indonesia adalah penyebaran agama Islam ke
Indonesia melalui perdagangan yang disertai dengan prinsip kejujuran.
Model dan cara berpakaian pedagang muslim pun lambat laun ditiru oleh
masyarakat setempat.
4. Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses pembudayaan. Dalam proses enkulturasi,
seseorang mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup
dalam suatu kebudayaan.
12
Enkulturasi menggerakan secara dinamis suatu kebudayaan masyarakat
mengikuti perkembangan zaman.
Contoh enkulturasi adalah bahasa. Seseorang akan tumbuh dengan bahasa
yang sesuai dengan tempat tinggalnya atau sering disebut bahasa ibu.
Contoh lain enkulturasi adalah cara makan. Orang yang tinggal di Indonesia
akan terbiasa makan menggunakan tangan atau sendok. Akan tetapi, orang
yang tinggal di Jepang akan terbiasa menggunakan sumpit untuk makan.
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/04000011/bentuk-bentuk-
transformasi-budaya?page=all