Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA


DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
AHMAD ILHAM ZAKARIA
NPM : 0223026
KELAS : D1

DOSEN PEMBIMBING :
SUTINAH, S.Sos., M.Si

FAKULTAS ADMINISTRASI NEGARA


UNIVERSITAS STISIPOL CANDRADIMUKA
PALEMBANG
2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Pengertian Transformasi Sosial Budaya .................................................. 3

B. Faktor Yang Mempengaruhi Sosial Budaya Di Indonesia ....................... 3

C. Peran Globalisasi dalam Transformasi Sosial Budaya ............................. 7

D. Perkembangan Teknologi Dan Media Sosial Memengaruhi

Transformasi Sosial Budaya Di Indonesia .............................................. 8

E. Pengaruh Urbanisasi Dan Perkembangan Perkotaan Terhadap

Sosial Budaya Di Indonesia.................................................................... 9

F. Nilai-Nilai Budaya Tradisional Di Indonesia Beradaptasi

Dengan Perkembangan Zaman ............................................................... 10

BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul "Transformasi Sosial Budaya di Indonesia. Makalah ini disusun
sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam studi akademik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama proses penulisan
makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan, masukan, serta bimbingan yang sangat berharga dalam mengembangkan
ide dan mengatasi kendala yang ditemui.
Tak lupa, penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada teman-
teman sejawat yang senantiasa memberikan inspirasi, motivasi, dan kerjasama yang
membangun. Semua kontribusi dan dukungan ini turut berperan dalam
merumuskan ide-ide dan analisis yang disajikan dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan
bermanfaat untuk pemahaman kita bersama tentang dinamika transformasi sosial
budaya di Indonesia. Semoga juga dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi
pembaca yang budiman.

Terima kasih.

Palembang, Desember 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transformasi sosial budaya di Indonesia adalah fenomena yang terus
berkembang seiring berjalannya waktu. Sebagai negara yang kaya akan
keragaman etnis, budaya, dan agama, Indonesia telah mengalami perubahan
sosial budaya yang signifikan sejak masa lalu hingga saat ini.
Berbagai faktor telah mempengaruhi transformasi sosial budaya di
Indonesia. Pertama, perkembangan teknologi dan konektivitas global telah
membawa perubahan besar dalam cara orang berkomunikasi, mengakses
informasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Internet, media sosial, dan
platform digital lainnya telah memberikan akses yang lebih luas terhadap
informasi dan gagasan dari berbagai belahan dunia, mengubah cara
pandang, perilaku, dan pola pikir masyarakat Indonesia.
Selain itu, urbanisasi dan mobilitas penduduk juga berperan dalam
transformasi sosial budaya di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan kota-
kota besar dan peningkatan kesempatan kerja, orang-orang pindah ke
perkotaan dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hal ini
membawa perubahan dalam pola pemukiman, gaya hidup, dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat perkotaan.
Perkembangan industri kreatif juga turut mempengaruhi
transformasi sosial budaya di Indonesia. Musik, film, literatur, seni rupa,
dan fashion menjadi sarana ekspresi yang penting bagi generasi muda dalam
mengungkapkan identitas dan aspirasi mereka. Karya-karya seni dan
budaya Indonesia semakin dikenal secara internasional dan telah
menciptakan panggung global untuk budaya Indonesia.
Namun, meskipun terdapat perkembangan positif dalam
transformasi sosial budaya di Indonesia, masih terdapat tantangan yang
perlu dihadapi. Salah satunya adalah upaya untuk menjaga keberagaman
budaya dan etnis Indonesia yang unik. Beberapa kelompok masyarakat

1
mungkin menghadapi ancaman terhadap identitas dan keberadaan budaya
mereka akibat proses globalisasi dan modernisasi.
Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan kesadaran akan
pentingnya menjaga warisan budaya dan memperkuat identitas lokal.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk
melindungi, memelihara, dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia,
sambil tetap terbuka terhadap pengaruh luar yang positif.
Transformasi sosial budaya di Indonesia adalah sebuah proses yang
kompleks dan terus berkembang. Melalui pemahaman, kerjasama, dan
komunikasi yang baik, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan
perubahan ini sebagai peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan
penguatan identitas nasional.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi sosial budaya
di Indonesia?
2. Apakah globalisasi memiliki peran penting dalam transformasi sosial
budaya di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan teknologi dan media sosial memengaruhi
transformasi sosial budaya di Indonesia?
4. Apa pengaruh urbanisasi dan perkembangan perkotaan terhadap sosial
budaya di Indonesia?
5. Bagaimana nilai-nilai budaya tradisional di Indonesia beradaptasi
dengan perkembangan zaman?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformasi Sosial Budaya


Transformasi sosial budaya mengacu pada perubahan dalam nilai-nilai,
norma, keyakinan, dan praktik-praktik sosial yang terjadi di dalam suatu
masyarakat. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perkembangan
teknologi, globalisasi, perubahan politik, migrasi, dan interaksi antarbudaya.
Transformasi sosial budaya sering kali melibatkan pergeseran dalam cara
berpikir, berperilaku, dan berinteraksi antara individu dan kelompok dalam
masyarakat. Contohnya, dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi seperti
internet dan media sosial, banyak masyarakat mengalami perubahan dalam cara
mereka berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan membangun hubungan
sosial.
Selain itu, transformasi sosial budaya juga dapat terjadi sebagai hasil dari
interaksi antarbudaya. Melalui migrasi, perdagangan, atau pertukaran budaya,
masyarakat dapat mempelajari, mengadopsi, dan mengubah elemen-elemen
budaya yang baru. Proses ini dapat menghasilkan penyatuan budaya yang lebih
kompleks atau bahkan perubahan yang signifikan dalam tatanan sosial dan
budaya suatu masyarakat.
Transformasi sosial budaya bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan atau
serentak. Ini adalah proses yang berlangsung secara bertahap dan dapat
melibatkan konflik dan perdebatan dalam masyarakat. Penting untuk
mencermati dampak dan implikasi dari transformasi sosial budaya ini terhadap
kehidupan sehari-hari individu dan kelompok serta kesinambungan nilai-nilai
dan identitas budaya mereka.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Sosial Budaya Di Indonesia


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sosial budaya di Indonesia.
1. Keberagaman etnis dan adat istiadat: Indonesia adalah negara dengan
tingkat keberagaman etnis yang tinggi, dengan lebih dari 700 suku bangsa

3
dan ribuan adat istiadat yang berbeda. Hal ini mempengaruhi interaksi
sosial, perayaan budaya, dan nilai-nilai yang dijunjung dalam masyarakat.
2. Agama: Agama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, namun
juga terdapat pemeluk agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu. Nilai-nilai agama ini dapat mempengaruhi budaya,
kebiasaan, serta norma dan etika sosial di Indonesia.
3. Perkembangan teknologi dan globalisasi: Kemajuan teknologi dan era
globalisasi telah membawa perubahan dalam pola pikir dan perilaku sosial
masyarakat Indonesia. Penggunaan media sosial dan akses mudah terhadap
informasi dari luar negeri telah mempengaruhi budaya dan gaya hidup
masyarakat.
4. Politik dan kebijakan pemerintah: Kebijakan politik pemerintah juga dapat
berdampak signifikan terhadap aspek sosial budaya di Indonesia. Langkah-
langkah seperti pengakuan adat istiadat lokal, pemeliharaan warisan
budaya, dan promosi pariwisata budaya dapat mempengaruhi kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya melestarikan dan memperkaya budaya
Indonesia.
5. Urbanisasi dan migrasi: Pertumbuhan perkotaan dan mobilitas penduduk
dari daerah ke kota juga memiliki pengaruh besar terhadap perubahan sosial
budaya di Indonesia. Interaksi antara kelompok-kelompok dari berbagai
latar belakang di lingkungan perkotaan dapat menciptakan percampuran
budaya dan penggalian identitas baru.

Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi di masyarakat karena ada perasaan


tidak puas dengan pola kehidupan lama. Maka dari itu, masyarakat berusaha
memperbaikinya dengan melakukan perubahan.
Perubahan tersebut ada yang berasal dari dalam maupun luar masyarakat.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.
1. Perkembangan ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan membuat manusia memiliki pengetahuan
yang lebih luas dan mampu menciptakan teknologi yang semakin canggih

4
dari waktu ke waktu. Tentunya, hal ini akan mendorong manusia untuk
menemukan ilmu dan teknologi baru ke depan untuk mempermudah dan
mempercepat kerja manusia. Dampaknya, akan menyebabkan perubahan
sosial di masyarakat.
Contohnya, dulu kelas sosial di masyarakat tidak ditentukan dari jenis
transportasi yang digunakan, kini kalangan yang memiliki kendaraan
mewah memiliki status dan kelas sosial yang lebih tinggi sehingga
menimbulkan perubahan sosial di masyarakat.
2. Jumlah penduduk
Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial.
Contohnya, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa menimbulkan
banyak masalah sosial yang artinya memberikan perubahan sosial di
masyarakat. Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi.
Perubahan sosial yang terasa adalah munculnya percampuran budaya dari
kaum pendatang, perbedaan kebiasaan, hingga konflik dan ketimpangan
sosial.
3. Pertentangan atau pemberontakan
Kehidupan bermasyarakat tentu tak terhindarkan dari pertentangan atau
konflik. Konflik dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan
hingga munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
Hal ini akan pula menyebabkan perubahan sosial. Misalnya karena
pergantian penguasa, kesepakatan baru, hingga akomodasi dari pihak-pihak
yang berkonflik.
4. Pengaruh kebudayaan masyarakat luar
Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga bisa terjadi karena
faktor dari luar masyarakat. Salah satunya pengaruh kebudayaan
masyarakat luar.
Contohnya, Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat.
Ketika masyarakat yang berbeda budaya berbaur, maka dapat menciptakan
perubahan kebiasaan di masyarakat.

5
Selain itu, dapat pula menciptakan percampuran kebudayaan yang turut
menimbulkan perubahan sosial di masyarakat, misal dalam bentuk nilai,
norma, hingga kebiasaan. Hal ini kadang bisa saling diterima, namun bisa
juga saling ditolak oleh sesama masyarakatnya.
5. Peperangan
Peperangan baik perang saudara maupun antarnegara juga dapat
menimbulkan perubahan sosial. Bahkan, perubahan sosial yang terjadi bisa
berskala besar, misalnya mempengaruhi perubahan birokrasi negara.
6. Bencana alam
Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah
bencana alam, seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya.
Sebab, bencana alam akan membuat masyarakat pindah dan mencari tempat
baru yang lebih aman. Kemudian, mereka membangun pemukiman dan
lembaga-lembaga baru.
Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun
begitu dengan kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena
bencana.

Selain faktor penyebab, ada pula faktor penghambat perubahan sosial. Berikut
penjelasannya.
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Perubahan sosial mungkin tidak terjadi di suatu masyarakat karena
kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Akibatnya, mereka tidak
mudah terpengaruh pada perubahan dan bertahan pada nilai dan norma yang
sudah ada.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Selain dapat menyebabkan perubahan sosial, perkembangan ilmu
pengetahuan juga dapat menghambat perubahan sosial ketika
perkembangannya lebih lambat.
Misalnya, masyarakat di luar Pulau Jawa mungkin tidak mengalami
perubahan sosial yang cepat karena industri kendaraan berada di Pulau

6
Jawa, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi terlambat masuk di luar
Pulau Jawa.
3. Sikap masyarakat yang tradisional dan konservatif
Masyarakat yang tradisional dan konservatif juga lebih minim mengalami
perubahan sosial. Soalnya, mentalitas mereka tetap teguh pada apa yang
sudah diyakini, sehingga tidak mudah menerima perubahan.

Perlu diingat bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks. Mereka
membentuk lanskap sosial budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.

C. Peran Globalisasi dalam Transformasi Sosial Budaya


Globalisasi memiliki peran penting dalam transformasi sosial budaya di
Indonesia. Sebagai negara dengan peradaban yang kaya dan beragam, Indonesia
telah mengalami perubahan sosial budaya yang signifikan akibat pengaruh
globalisasi.
Melalui akses yang lebih mudah terhadap teknologi informasi dan media
sosial, masyarakat Indonesia dapat terhubung dengan budaya dan informasi dari
seluruh dunia. Hal ini telah membawa perubahan dalam pola pikir, gaya hidup,
mode fashion, konsumsi makanan, musik, dan hiburan di Indonesia.
Selain itu, globalisasi juga telah mengubah pola interaksi sosial di
Indonesia. Dengan semakin mudahnya perjalanan dan komunikasi antar bangsa,
orang Indonesia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi
dengan warga negara asing. Hal ini dapat menghasilkan pertukaran nilai, norma,
dan sikap yang berdampak pada transformasi sosial budaya.
Namun, perlu diingat bahwa globalisasi juga membawa tantangan bagi
Indonesia. Pengaruh budaya asing yang masuk dapat mengancam keberlanjutan
budaya lokal, mengarah pada hilangnya keunikan dan identitas budaya
Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga
dan melestarikan warisan budaya lokal sambil tetap terbuka terhadap ide dan
pengaruh global.
Secara keseluruhan, globalisasi memiliki peran signifikan dalam
transformasi sosial budaya di Indonesia. Sementara adanya pengaruh asing

7
membawa peluang dan keuntungan, penting bagi Indonesia untuk mengelola
pengaruh tersebut dengan bijak agar dapat mempertahankan keberagaman
budaya yang kaya dan unik.

D. Perkembangan Teknologi Dan Media Sosial Memengaruhi Transformasi


Sosial Budaya Di Indonesia
Perkembangan teknologi dan media sosial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap transformasi sosial budaya di Indonesia. Seiring dengan
pesatnya penetrasi internet dan smartphone di negara ini, masyarakat Indonesia
semakin terhubung dengan dunia luar dan berinteraksi secara virtual.
Pertama, media sosial telah menjadi platform utama untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Hal ini telah mengubah cara masyarakat
mendapatkan dan menyebarkan informasi. Sekarang, berita dapat menyebar
dengan cepat dan informasi lebih mudah diakses oleh siapa saja. Namun, juga
ada risiko munculnya berita palsu dan kebodohan massa yang dapat berdampak
negatif terhadap transformasi sosial budaya.
Kedua, media sosial juga telah mengubah bagaimana orang berinteraksi satu
sama lain. Komunikasi melalui pesan instan, komentar, dan status update telah
menggantikan interaksi tatap muka secara langsung. Hal ini dapat mengubah
tata nilai dan norma sosial, serta memengaruhi cara komunikasi dan hubungan
personal.
Ketiga, media sosial juga memberikan panggung bagi penyaluran aspirasi
dan gerakan sosial. Masyarakat dapat mengorganisir protes, kampanye, atau
gerakan agar suara mereka didengar secara massal. Hal ini dapat membawa
perubahan yang signifikan dalam politik, hak asasi manusia, lingkungan, dan
isu-isu sosial lainnya.
Terakhir, perkembangan teknologi dan media sosial juga telah mengubah
cara orang berbelanja dan mengakses hiburan. E-commerce semakin populer,
dengan beberapa platform besar yang merambah ke pasar Indonesia.
Kemudahan belanja online telah berdampak pada kebiasaan konsumsi dan
lingkungan bisnis tradisional. Demikian pula, streaming musik, film, dan acara

8
TV menggantikan format tradisional, mempengaruhi cara orang menghabiskan
waktu luang dan menerima hiburan.
Dalam kesimpulannya, perkembangan teknologi dan media sosial telah
membawa transformasi sosial budaya yang signifikan di Indonesia. Meskipun
terdapat dampak positif, kita juga harus peka terhadap risiko dan tantangan yang
terkait dengan adopsi teknologi ini, serta membangun kesadaran akan
pentingnya etika digital dan literasi informasi.

E. Pengaruh Urbanisasi Dan Perkembangan Perkotaan Terhadap Sosial


Budaya Di Indonesia
Urbanisasi dan perkembangan perkotaan memiliki pengaruh signifikan
terhadap sosial budaya di Indonesia. Berikut adalah beberapa pengaruh utama:
1. Multikulturalisme: Seiring dengan urbanisasi dan pertumbuhan perkotaan,
masyarakat di kota-kota besar menjadi semakin beragam dari segi budaya,
suku, dan agama. Ini menciptakan lingkungan yang multikultural di mana
berbagai budaya saling berinteraksi dan berdampingan. Perbedaan ini dapat
memperkaya sosial budaya Indonesia dan mempromosikan toleransi serta
pemahaman antarbudaya.
2. Gaya Hidup Modern: Perkembangan perkotaan juga membawa perubahan
dalam gaya hidup masyarakat. Pengaruh globalisasi dan urbanisasi telah
memperkenalkan pola pikir serta gaya hidup modern yang meliputi tren
mode, makanan, musik, dan hiburan dari berbagai belahan dunia. Hal ini
berdampak pada perubahan pola makan, pakaian, dan perilaku konsumsi di
masyarakat.
3. Peningkatan Akses Informasi: Perkembangan perkotaan juga menyediakan
akses yang lebih mudah ke teknologi dan informasi. Internet, media sosial,
dan platform komunikasi lainnya telah menjadi bagian penting kehidupan
kota. Akses ini memungkinkan penyebaran ide, informasi, dan gaya hidup
baru secara cepat dan luas. Dengan demikian, masyarakat perkotaan
memiliki pengetahuan yang lebih luas dan terhubung dengan tren global.
4. Perubahan Nilai dan Adat Istiadat: Urbanisasi dan perkembangan perkotaan
telah mengubah beberapa nilai dan adat istiadat tradisional di Indonesia.

9
Masyarakat perkotaan seringkali lebih terbuka terhadap perubahan, lebih
individualistik, dan cenderung mengadopsi nilai-nilai kosmopolitan dan
modern. Meskipun demikian, pemertahanan budaya lokal tetap menjadi
penting dan mengakar di beberapa komunitas perkotaan.
5. Pola Interaksi Sosial: Perkembangan perkotaan juga membawa perubahan
dalam pola interaksi sosial. Interaksi antarwarga menjadi lebih anonim dan
transaksional, dengan banyak orang menjalani kehidupan yang lebih sibuk
dan terkoneksi secara teknologi. Namun, perkotaan juga menjadi tempat di
mana berbagai kelompok sosial dan budaya dapat saling berinteraksi dan
terlibat dalam kegiatan sosial yang lebih beragam.

Dalam keseluruhan, urbanisasi dan perkembangan perkotaan di Indonesia


membawa perubahan dan tantangan bagi sosial budaya. Sementara beberapa
nilai tradisional mungkin tergeser, perkembangan ini juga membuka peluang
baru untuk interaksi dan integrasi budaya, pembelajaran lintas budaya, dan
pemertahanan identitas budaya lokal.

F. Nilai-Nilai Budaya Tradisional Di Indonesia Beradaptasi Dengan


Perkembangan Zaman
Nilai-nilai budaya tradisional di Indonesia memang telah mengalami
beberapa perubahan dalam adaptasi dengan perkembangan zaman. Terlebih
lagi, dengan kemajuan teknologi dan konektivitas global, budaya Indonesia
telah mengalami pengaruh dari luar yang mempengaruhi transformasi nilai-nilai
budaya tradisional.
Namun, meskipun terjadi transformasi dan perubahan, banyak nilai-nilai
budaya tradisional di Indonesia yang tetap dijaga dan diteruskan dari generasi
ke generasi. Misalnya, nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, rasa saling
menghormati, dan keterbukaan terhadap perbedaan tetap menjadi bagian
penting dari budaya Indonesia.
Pada saat yang sama, budaya Indonesia juga beradaptasi dengan
perkembangan zaman melalui penggabungan nilai-nilai tersebut dengan
elemen-elemen baru yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi dan gaya hidup

10
modern. Misalnya, penggunaan media sosial dan teknologi digital telah
memberikan cara baru bagi masyarakat Indonesia untuk mempromosikan
budaya mereka, memperluas pengetahuan tentang budaya Indonesia, dan
menghubungkan komunitas yang lebih luas.
Adaptasi nilai-nilai budaya tradisional dengan perkembangan zaman juga
terlihat dalam seni, musik, dan industri kreatif Indonesia. Kesenian tradisional
seperti wayang, batik, dan tari masih dijaga dan diapresiasi, namun juga ada
ruang bagi bentuk seni baru yang menyertakan unsur-unsur modern untuk
menciptakan karya yang unik dan relevan dengan zaman ini.
Transformasi budaya adalah salah satu cara atau strategi manusia atau
masyarakat dalam usahanya melakukan adaptasi terhadap perubahan di dunia.
Transformasi budaya juga dapat diartikan sebagai proses dialog terus
menerus antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan "donor" sampai tahap
tertentu dan melahirkan format akhir budaya yang mantap.
Proses transformasi kebudayaan dapat terjadi melalui berbagai macam cara
yang kemudian mewujudkan bentuk-bentuknya sendiri. Berikut bentuk-bentuk
transformasi budaya:
1. Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling
bertemu dan saling memengaruhi. Akulturasi merupakan proses sosial yang
timbul dari satu kelompok manusia atau kebudayaan lokal berhadapan
dengan kebudayaan tertentu dari luar. Nilai-nilai kebudayaan dari luar
tersebut diterima sebagai nilai baru oleh kebudayaan lokal tanpa
menghilangkan kepribadian dan nilai-nilai budaya lokal itu sendiri.
Contoh hasil akulturasi di Indonesia adalah Masjid Menara Kudus. Masjid
Menara Kudus merupakan akulturasi antara Islam dan Hindu. Masjid
berfungsi sebagai tempat ibadah umat muslim, sementara ciri fisiknya
menyerupai bangunan pura untuk umat Hindu. Wayang juga merupakan
contoh akulturasi kebudayaan Jawa dan India. Tokoh wayang yaitu Semar,
Gareng, Petruk, dan Bagong adalah kebudayaan jawa. Sementara,
kebudayaan India adalah ceritanya yang diambil dari kitab Ramayana dan
Mahabharata.

11
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran unsur-unsur kebudayaan baik secara
individual maupun kelompok sehingga terbentuk kebudayaan baru yang
dapat dirasakan oleh para pendukungnya tanpa kecanggungan.
Proses asimilasi dimulai dengan adanya mobilitas fisik manusia dalam
bentuk migrasi penduduk, penyebaran agama, perdagangan, pariwisata, dan
lain-lain.
Asimilasi mengakibatkan perubahan pandangan, penilaian, dan pikiran
pada manusia yang mendukungnya sehingga terjadi perubahan sosial.
Contoh hasil asimilasi di Indonesia adalah musik dangdut. Musik dangdut
mendapat pengaruh dari musik India dan musik Melayu. Pencampuran
keduanya menghasilkan satu kebudayaan baru yaitu musik dangdut.
Selain itu, pakaian pengantin betawi juga merupakan contoh asimilasi.
Pakaian pengantin betawi dipengaruhi oleh berbagai macam budaya yaitu
Arab, China, dan Melayu.
3. Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok
lainnya.
Difusi terjadi dalam hubungan antarmanusia atau kebudayaan. Dalam
prosesnya terjadi penyerapan. Dalam difusi tidak ada pelajaran, tetapi
pengambilan dari sistem organisasi atau unitnya akan ciri-ciri dan
kompleksitas kebudayaan.
Contoh difusi kebudayaan di Indonesia adalah penyebaran agama Islam ke
Indonesia melalui perdagangan yang disertai dengan prinsip kejujuran.
Model dan cara berpakaian pedagang muslim pun lambat laun ditiru oleh
masyarakat setempat.
4. Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses pembudayaan. Dalam proses enkulturasi,
seseorang mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup
dalam suatu kebudayaan.

12
Enkulturasi menggerakan secara dinamis suatu kebudayaan masyarakat
mengikuti perkembangan zaman.
Contoh enkulturasi adalah bahasa. Seseorang akan tumbuh dengan bahasa
yang sesuai dengan tempat tinggalnya atau sering disebut bahasa ibu.
Contoh lain enkulturasi adalah cara makan. Orang yang tinggal di Indonesia
akan terbiasa makan menggunakan tangan atau sendok. Akan tetapi, orang
yang tinggal di Jepang akan terbiasa menggunakan sumpit untuk makan.

Dalam kesimpulannya, nilai-nilai budaya tradisional di Indonesia terus


beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun ada transformasi dan
perubahan, banyak nilai-nilai tersebut tetap dijaga dan diwariskan. Proses
adaptasi ini memungkinkan budaya Indonesia untuk terus berevolusi dan tetap
relevan, menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

13
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari Makalah Transformasi Sosial Budaya di Indonesia adalah


sebagai berikut:
1. Transformasi sosial budaya di Indonesia memiliki dampak yang signifikan
terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan ini terjadi
sebagai akibat dari faktor-faktor seperti globalisasi, modernisasi, dan
interaksi antarbudaya.
2. Proses transformasi sosial budaya di Indonesia dapat dilihat dari berbagai
indikator, seperti adanya perubahan dalam nilai-nilai, norma-norma, serta
gaya hidup masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam pergeseran pola
konsumsi, penyebaran media massa, dan perubahan dalam sistem
pendidikan.
3. Transformasi sosial budaya di Indonesia juga memiliki dampak yang
kompleks dan tidak selalu positif. Meskipun menghadirkan peluang dan
kebebasan baru, transformasi ini juga memberikan tantangan dan konflik
sosial. Konflik antargenerasi, kehilangan nilai-nilai lokal, dan eksploitasi
budaya menjadi beberapa isu yang perlu diperhatikan.
4. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu memiliki kesadaran
untuk mengelola transformasi sosial budaya ini dengan baik. Penting untuk
mempromosikan dialog dan partisipasi aktif masyarakat dalam menyikapi
perubahan ini, serta menjaga keberagaman budaya Indonesia sebagai aset
yang berharga.
5. Dalam menghadapi transformasi sosial budaya, penting untuk mengadopsi
pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Hal ini melibatkan pendekatan
kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor
swasta, serta pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
6. Transformasi sosial budaya di Indonesia merupakan fenomena yang tidak
dapat dihindari, namun dapat dikelola dengan bijak. Dengan pemahaman
yang baik dan pendekatan yang tepat, transformasi ini dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan menjaga keberlanjutan budaya Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/04000011/bentuk-bentuk-
transformasi-budaya?page=all

BBC Indonesia. (2022). "Menara Kudus, Akulturasi Islam dan Hindu di


Indonesia." https://www.bbc.com/indonesia/majalah-65855487

CNN Indonesia. (2021). "Transformasi Budaya dalam Industri Kreatif di


Indonesia." https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20211011153731-
241-697468/transformasi-budaya-dalam-industri-kreatif-di-indonesia

Kompas. (2022). "Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Budaya Indonesia."


https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/05/203000423/globalisasi-
dan-dampaknya-terhadap-budaya-indonesia?page=all

UNESCO. (2021). "Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia."


https://www.unesco.org/new/id/jakarta/education/promoting-education-
for-social-inclusion/pentingnya-pendidikan-multikultural-di-indonesia/

World Bank. (2021). "Transformasi Digital di Indonesia: Peluang dan


Tantangan."
https://www.worldbank.org/id/news/feature/2021/07/06/transformasi-
digital-di-indonesia-peluang-dan-tantangan

Anda mungkin juga menyukai