Anda di halaman 1dari 9

Makalah Transformasi Sosial dan Budaya di Era Globalisasi :

Dampak dan Tantangan terhadap Kearifan Lokal

Di susun Oleh :

Ricky Dwi Pambudi ( 26 )

Risma Nur Jannah ( 27 )

Rizki Ramadhani ( 28 )

Salsabila Amelia Umami ( 29 )

Salwa Nur Shiva S. ( 30 )

Di binmbing oleh : Matali, S.Pd.

Madrasah Aliyah Negeri 2 Banyuwangi


Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul "Transformasi sosial dan budaya di
era globalisasi : dampak dan tantangan terhadap kearifan lokal".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Banyuwangi, 2 Agustus 202


3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................
1.3 Tujuan Makalah ....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................
2.1 Definisi Globalisasi dan Implikasinya.........................................................................................
2.2 Konsep dan Nilai Kearifan Lokal...................................................................................................
2.3 Dampak Globalisasi terhadap Kearifan Lokal ........................................................................
2.4 Tantangan dalam Melestarikan Kearifan Lokal......................................................................
2.5 Strategi Pelestarian Kearifan Lokal dalam Era Globalisasi................................................
BAB III PENUTUPAN...................................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi adalah proses integrasi dan interkoneksi antara berbagai aspek


kehidupan, termasuk ekonomi, teknologi, politik, dan budaya di seluruh dunia.
Perkembangan teknologi informasi dan transportasi telah mempercepat pertukaran
informasi dan barang antar negara, sehingga menghapus batas-batas geografis dan
menyatukan dunia dalam sistem yang semakin terhubung. Dalam konteks globalisasi ini,
perubahan sosial dan budaya telah terjadi dengan cepat di berbagai belahan dunia.
Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam isolasi kini terbuka untuk berinteraksi dengan
budaya dan nilai-nilai dari berbagai latar belakang. Di satu sisi, globalisasi memberikan
peluang untuk bertukar pengetahuan, teknologi, dan ide-ide inovatif yang dapat
meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Namun, di sisi lain, dampak globalisasi ini
juga menimbulkan tantangan dan ancaman bagi eksistensi kearifan lokal dan identitas
budaya masyarakat. Dalam makalah ini, topik yang akan kami dibahas adalah, Pengenalan
tentang globalisasi dan perubahan sosial serta budaya yang diakibatkannya, Gambaran
tentang kearifan lokal dan bagaimana nilai-nilai dan tradisi tersebut menjadi bagian penting
dari identitas suatu masyarakat, Analisis tentang bagaimana proses globalisasi
mempengaruhi kearifan lokal dan bagaimana nilai-nilai tradisional beradaptasi atau bahkan
menghilang dalam dinamika global, Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam
mempertahankan kearifan lokal di tengah arus globalisasi yang begitu kuat, Potensi solusi
dan upaya untuk mempromosikan dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian penting
dari keragaman budaya global. Dengan menjelajahi latar belakang ini, makalah ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang peran kearifan lokal dalam era
globalisasi, serta pentingnya melindungi dan memperkuat nilai-nilai budaya tradisional
dalam menghadapi tantangan zaman modern.

1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah

1. Apa saja dampak dan tantangan globalisasi terhadap kehidupan sosial dan budaya
masyarakat Indonesia?
2. Bagaimana peran kearifan lokal dalam menghadapi globalisasi?
3. Bagaimana cara melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal di era globalisasi?

1.2 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui Apa saja dampak dan tantangan globalisasi terhadap kehidupan
2. Untuk mengetahui Bagaimana peran kearifan lokal dalam menghadapi globalisasi.
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal di era
globalisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Globalisasi dan Implikasinya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interkonnektivitas antara berbagai aspek


kehidupan di seluruh dunia, salah satunya dalam aspek budaya. Fenomena ini telah
mempengaruhi interaksi sosial dan budaya secara luas di berbagai negara. Dalam konteks
interaksi sosial, globalisasi telah memungkinkan orang untuk terhubung dengan mudah melalui
media sosial dan teknologi komunikasi, sehingga meningkatkan konektivitas antarindividu dari
berbagai latar belakang budaya. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran dan
pertukaran budaya dalam era globalisasi antara lain teknologi informasi dan komunikasi yang
canggih, migrasi manusia, perdagangan internasional, media massa, dan interaksi sosial melalui
platform digital. Semua ini berperan dalam mempercepat proses pertukaran budaya antar
negara dan kelompok masyarakat.

Namun, hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya beberapa bentuk interaksi sosial tradisional
karena semakin dominannya interaksi virtual. Di sisi budaya, globalisasi dapat menghadirkan
budaya dari berbagai belahan dunia, seperti film, musik, makanan, dan mode. Hal ini dapat
menyebabkan timbulnya tren global yang merata di berbagai negara, menggeser atau
menggabungkan elemen budaya lokal dengan budaya global. Meskipun membuka peluang untuk
perbedaan budaya, tetapi juga meningkatkan perhatian terhadap masalah homogenisasi budaya.
Sementara globalisasi membawa manfaat seperti akses informasi dan kolaborasi internasional,
dampaknya juga dapat menimbulkan tantangan, salah satunya seperti penurunan nilai-nilai
kearifan lokal.

2.2 Konsep dan Nilai Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah suatu pengetahuan, nilai, dan kecerdasan yang dimiliki oleh suatu
masyarakat atau budaya tertentu yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kehidupan
bersama mereka. Kearifan lokal dapat dianggap sebagai warisan budaya yang diwariskan secara
turun temurun melalui bahasa, cerita, tradisi, dan seni. Kearifan lokal memiliki beberapa konsep
dan nilai yang penting untuk dipahami, antara lain Konsep dan niai kearifan lokal. setiap
masyarakat memiliki cara tersendiri untuk memahami, mengelola, dan memanfaatkan sumber
daya alam dan sosial yang ada di sekitarnya. Konsep ini mengandung keberagaman, kreativitas,
dan adaptasi masyarakat lokal terhadap perubahan lingkungan dan budaya. Selain itu, kearifan
lokal juga mengandung nilai-nilai sosial, moral, religius, dan estetis yang menjadi pedoman bagi
masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan sesama manusia, alam, dan Tuhan. Nilai-nilai ini
mencerminkan sikap saling menghormati, gotong royong, musyawarah, solidaritas,
keseimbangan, harmoni, dan keadilan. Peranannya dalam budaya masyarakat setempat sangat
penting karena memiliki dampak yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan masyarakat
dan mencerminkan identitas unik dari suatu kelompok.

2.3 Dampak Globalisasi terhadap Kearifan Lokal

Budaya global dapat mengancam keberagaman kearifan lokal dengan menggeser nilai-
nilai, tradisi, dan praktik-praktik unik. Hal ini bisa terjadi melalui dominasi media, teknologi,
dan perdagangan internasional yang dapat mengarah pada hilangnya ciri khas budaya lokal.
Budaya global dapat mengancam keberagaman kearifan lokal dengan cara mengubah
preferensi dan gaya hidup masyarakat. Media, seperti film dan musik global, bisa mendominasi
dan menggantikan ekspresi budaya lokal. Perdagangan internasional juga dapat
mempopulerkan produk dan gaya hidup global, mengurangi minat terhadap produk lokal.
Akibatnya, tradisi, bahasa, dan praktik-praktik lokal mungkin tergerus seiring penyebaran
budaya global yang lebih dominan.

2.4 Tantangan dalam melestarikan Kearifan Lokal

Melestarikan kearifan lokal di tengah era globalisasi dan modernisasi memang


menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Beberapa tantangan utama dalam
upaya melestarikan kearifan lokal adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Globalisasi: Globalisasi membawa pengaruh budaya dari luar yang


dapat menyebabkan penyeragaman budaya atau dominasi budaya yang lebih
luas. Ini dapat mengancam eksistensi kearifan lokal dan mengubah pola pikir dan
nilai-nilai masyarakat.

2. Perubahan Sosial dan Ekonomi: Perubahan sosial dan ekonomi dalam


masyarakat dapat mengubah prioritas dan kebutuhan masyarakat. Beberapa
praktik kearifan lokal mungkin dianggap tidak lagi relevan atau praktis dalam
menghadapi perubahan tersebut.

4. Urbanisasi: Peningkatan urbanisasi dapat mengakibatkan migrasi penduduk dari


pedesaan ke perkotaan. Akibatnya, pengetahuan dan praktik kearifan lokal yang
biasanya terkonsentrasi di daerah pedesaan dapat terancam punah.

5. Pengabaian dan Lupakan: Dalam beberapa kasus, pengetahuan dan praktik


kearifan lokal dianggap kuno atau tidak berguna oleh generasi muda dan
pemerintah. Akibatnya, pengetahuan tersebut tidak diwariskan dan mungkin
akan hilang dari masyarakat.

6. Teknologi dan Modernisasi: Perkembangan teknologi dan modernisasi dapat


menyebabkan masyarakat lebih bergantung pada praktik dan pengetahuan
modern. Ini bisa mengabaikan nilai-nilai dan praktik tradisional yang diwariskan
dari leluhur.

7. Alih Fungsi Lahan dan Sumber Daya: Pergeseran penggunaan lahan dan sumber
daya alam dari tradisional ke bentuk penggunaan yang lebih modern dapat
mengurangi ketergantungan pada kearifan lokal dalam mengelola lingkungan.

8. Globalisasi Pendidikan: Kurikulum pendidikan yang terpengaruh oleh globalisasi


cenderung lebih fokus pada pengetahuan global dan teknologi modern daripada
kearifan lokal. Hal ini dapat mengurangi perhatian dan apresiasi terhadap nilai-
nilai lokal dalam pendidikan.

9. Kurangnya Pengakuan dan Dukungan: Pemerintah dan institusi mungkin kurang


mengakui dan mendukung upaya melestarikan kearifan lokal. Kurangnya
dukungan ini dapat menghambat upaya masyarakat untuk menjaga dan
mengembangkan pengetahuan lokal.

2.5 Srategi Pelestarian kearifan lokal dalam era globalisasi


 Dalam melestarikan kearifan lokal dalam era globalisasi penting untuk melibatkan
masyarakat secara aktif dalam upaya melestarikan kearifan lokal. Dukungan dari
pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga internasional juga sangat
diperlukan untuk mengapresiasi, melestarikan, dan mengembangkan kearifan lokal
sebagai bagian dari keberagaman budaya dan warisan manusia yang tak ternilai
harganya.

 Pengobatan Tradisional yang Modern: Kearifan lokal dalam bidang pengobatan


tradisional mengalami transformasi untuk menjadi lebih relevan dengan perawatan
kesehatan modern. Beberapa praktisi pengobatan tradisional bekerja sama dengan
ilmu kedokteran modern untuk mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan
teknologi medis yang lebih maju.

 Seni dan Kerajinan Berbasis Digital: Banyak seniman dan pengrajin lokal
mengadopsi teknologi digital untuk mengembangkan seni dan kerajinan mereka.
Misalnya, penggunaan media sosial dan platform e-commerce membantu mereka
untuk memasarkan karya-karya mereka secara global dan meningkatkan potensi
pendapatan.

 Pendidikan Kearifan Lokal: Beberapa komunitas dan lembaga pendidikan mulai


mengenalkan kurikulum yang mengajarkan kearifan lokal sebagai bagian dari
pendidikan formal. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan pengetahuan dan
nilai-nilai tradisional serta meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal.

 Ekowisata dan Konservasi Alam: Beberapa komunitas yang memiliki kearifan lokal
dalam pengelolaan sumber daya alam beralih ke model ekowisata dan konservasi
untuk melestarikan lingkungan mereka. Dengan cara ini, mereka bisa tetap menjaga
keberlanjutan lingkungan sambil memberikan pengalaman berharga bagi
wisatawan yang ingin mengenal kearifan lokal dan budaya mereka.

 Pemanfaatan Energi Terbarukan: Di beberapa daerah, kearifan lokal digunakan


untuk memanfaatkan energi terbarukan seperti energi surya dan angin.
Pengetahuan tentang teknologi dan sistem tradisional diintegrasikan dengan
teknologi modern untuk membangun infrastruktur energi berkelanjutan.

 Makanan Lokal dan Hidangan Tradisional: Banyak restoran dan komunitas


masyarakat lokal yang terus menghidupkan dan mengembangkan hidangan
tradisional dan makanan lokal. Ini tidak hanya mempromosikan kearifan lokal
tetapi juga meningkatkan kesadaran akan nilai gizi dan keberagaman makanan
lokal.

 Transformasi kearifan lokal ini menunjukkan adaptasi kreatif masyarakat terhadap


perubahan zaman, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Dengan menggabungkan
kearifan lokal dengan inovasi modern, masyarakat dapat memastikan bahwa nilai-
nilai dan pengetahuan mereka tetap relevan dan berharga dalam menghadapi
tantangan globalisasi dan perkembangan masa kini.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Transformasi sosial dan budaya dalam konteks globalisasi mengacu pada


perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan budaya karena interaksi dan integrasi
antarbangsa yang semakin meningkat. Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi
lebih terhubung melalui perdagangan, teknologi, dan pertukaran informasi. Dalam
lingkup sosial, globalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Komunikasi digital dan media sosial memungkinkan orang dari berbagai negara untuk
terhubung dan berbagi ide dengan cepat. Hal ini telah membawa dampak pada budaya
lokal, karena unsur-unsur budaya luar masuk dan berbaur dengan budaya lokal,
menghasilkan budaya campuran atau bahkan homogenisasi. Pada sisi lain, globalisasi
juga membawa tantangan, seperti hilangnya keanekaragaman budaya. Dominasi budaya
besar dapat menyebabkan penurunan identitas budaya lokal, sehingga masyarakat perlu
menghadapi dilema antara mengikuti tren global dan mempertahankan keunikan budaya
mereka. Dalam menghadapi transformasi sosial dan budaya ini, penting untuk menjaga
keseimbangan antara menerima dampak positif dari globalisasi seperti akses informasi
dan teknologi, sambil tetap menghormati, melestarikan, dan mempromosikan warisan
budaya lokal.

Anda mungkin juga menyukai