Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI TENTANG

“GLOBALISASI DAN PERUBAHAN PADA KOMUNITAS


LOKAL”

NAMA :

MUHAMMAD AKBAR SANJAYA


XII IPS 1

/\
/\
/\
/\
/\

SMA UNGGUL NEGERI 1 PAGARALAM


TAHUN AJARAN 2020/2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tugas dari buk Hilda.
Tak lupa pula saya haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul :

“ GLOBALISASI DAN PERUBAHAN PADA KUALITAS LOKAK”

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................1

B. PERUMUSAN MASALAH........................................................2

C. TUJUAN......................................................................................2

D. MANFAAT..................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................3

A. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL.........................................3/4

B. TIPE-TIPE PERUBAHAN..........................................................5

C. FAKTOR...................................................................................6/7

BAB 3 PENUTUP.....................................................................................8

A. KESIMPULAN............................................................................8

B. SARAN........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
            Globalisasi merupakan suatu proses yang sulit dibendung oleh suatu
bangsa, karena bangsa yang menolak globalisasi berarti bangsa tersebut akan
tertinggal dan terbelakang. Sementara itu, komunitas lokal merupakan suatu unit
kesatuan sosial yang terorganisasi dalam kelompok-kelompok kepentingan
bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun
yang memiliki teritorial. Dalam batas-batas tertentu, istilah komunitas menunjuk
pada warga sebuah dusun, desa, kota, suku, ataupun bangsa. Globalisasi dapat
berpengaruh atau berdampak terhadap komunitas lokal, di antaranya dapat dilihat
dari penggunaan teknologi komunikasi dan informasi, kemudahan dalam
bermobilitas dengan adanya alat transportasi modern, gaya hidup yang semakin
materialistis, serta perubahan pada tradisi atau adat kebiasaan lokal.

1.2       RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari Globalisasi?


2.      Apa saja dampak globalisasi terhadap komuitas lokal?
3.      Bagaimana Upaya Penanggulangan Terhadap Perubahan Komunitas Lokal?

3
BAB II
PEMBAHASAN

1       PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi berasal dari kata globe , yang artinya bundar seperti bola.
Globalisasi artinya proses sesuatu yang sudah mendunia, termasuk perubahan
sosial di Indonesia (Mulyadi, 2015 : 38). Globalisasi dipicu oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi dan telekomunikasi yang
berlangsung sejak penghujung abad ke-20. Adapun dampak negatif dan positif
dari adanya globalisasi, yaitu :

2.    Dampak Negatif
Krisis moneter,yang bermula-mula terjadi di negara Asia Timur merembes
ke negara-negara di Asia Tenggara. Menjelang berakhirnya abad ke-20 da awal
abad ke-21, Indonesia mengalami krisis yang mengakibatkan terjadinya
pergantian kepemimpinan negara sampai empat kali. Banyaknya gerakan
separatisme, maupun sara.

3        Dampak Positif
Pengiriman dan penyampaian informasi semakin mudah dan cepat.
Melalui berbagai teknologi modern, hidup manusia lebih dimudahkan.
Semakin terbukanya kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik,
melalui proses industrialisasi.

4 KOMUNITAS LOKAL
Komunitas merupakan sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Komunitas adalah sebuah kelompok social dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah
kondisi lain yang serupa.

4
2.3       PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL
Dengan adanya globalisasi ada sebagian orang yang beranggapan bahwa
globalisasi dapat merusak komunitas lokal yang sudah ada sebelumnya, namun
menurut pandangan saya globalisasi tidak merusak komunitas lokal tetapi justru
sebagai pembentuk komunitas lokal. Hal itu disebabkan karena dengan adanya
globalisai menjadikan semakin mudahnya untuk melakukan sesuatu, salah satunya
yaitu berkomunikasi, dengan semakin mudahnya berkomunikasi, maka akan
mempengaruhi dan membentuk komunitas lokal yang ada disekitar kita, karena
kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan dengan kita.
Dari berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan itu akan
menambah wawasan dan pengetahuan kita, bertambahnya wawasan dan
pengetahuan itu akan tercipta sekelompok orang yang menyukai sesuatu hal yang
ia dapatkan/di ketahuinya.
Tetapi, pengaruh globalisasi selain memberikan dampak positif salah satunya
terbentuk komunitas lokal, akan terbentuk pula komunitas negatif yang menurut
masyarakat juga termasuk dalam komunitas lokal contohnya adalah komunitas
judi, pengkonsumsi miras dll, namun sebenarnya hal tersebut bukan merupakan
wujud dari komunitas lokal, melainkan penyimpangan sosial.
Globalisasi juga memberikan dampak negatif terhadap perkembangan
kebudayaan di Indonesia. Globalisasi telah mendorong terjadinya pergeseran atau
perubahan terhadap sistem atau aturan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Perkembangan teknologi memiliki andil yang sangat besar dalam
menggiring remaja-remaja kita kearah dekandensi moral. Rusaknya mental dan
akhlak remaja kita diakibatkan oleh gaya hidup yang kapitalis,materialistik dan
individualistik. Selain itu menjamurnya situs-situs internet yang menyajikan
gambar-gambar vulgar yang bisa diakses secara bebas semakin menambah deretan
kerusakan remaja. Hal tersebut di atas menyebabkan kearifan-kearifan yang
berlaku dalam masyarakat mulai terkikis. Masyarakat memiliki adat yang dikenal
sebagai ada kedaerahan (kerifan lokal) yang merupakan symbol kebangsaan,
namun saat ini, hampir tidak lagi makna yang berarti di era globalisasi. Kita sulit
memberikan batasan-batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya barat.

5
2.4       DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KOMUNITAS LOKAL
Globalisasi merupakan proses yang tidak mungkin dibendung oleh suatu
bangsa. Bangsa yang menolak globalisasi berarti bangsa tersebut akan tertinggal
dan terbelakang. Pada saat ibi pengaruh globalisasi dapat dilihat di setiap segi
kehidupan manusia, baik dari gaya pakaian, gaya hidup, cara berpakaian, cara
berkomunikasi, ataupun tradisi yang ada pada suattu komunitas. Jika padasuatu
komunitas telah terpengaruh globalisasi, maka sudah dapat dipastikan terdapat
perubahan di beberapa segi kehidupannya. Dibawah ini akan diuraikan mengenai
dampak atau pengaruh globalisasi terhadap komunitas lokal, beberapa dampak
tersebut dapat dilihat dari hal-hal berikut :

v    Komunikasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat arus globalisasi.
Keberadaan internet serasa memperpendek jarak antarnegara. Di era globalisasi
ini, masyarakat banyak diuntungkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
komunikasi. Dengan alat yang semain canggih di era globalisasi, seseorang dapat
dengan cepat dan mudah mendengar, melihat, dan meniru kebudayaan asing.
Berbagai peristiwa di belahan dunia terutama dari negara-negara maju juga bisa
dengan cepat kitta peroleh.Pada akhirnya adalah bahwa setiap orang harus siap
menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi.

v    Perjalanan
Pada era globalisasi saat ini banyak pilihan angkutan untuk melakukan
peerjalanan. Di Indonesia sendiri terdapat angkutan darat, laut, dan udara.
Berkaitan dengan tingkat kegiatan masyarakat yang semakin sibuk, seseorang
akan mengutamakan perjalanan yang cepat, praktis, aman dan murah. Dengan
demikian, akan mempercepat mobilitas mereka.
Perjalanan pada era globalisasi ini dilakukakn menggunakan sarana perhubungan
yang sudah modern. Mobil, kapal, ataupun pesawat terbang bisa menjadi pilihan
setiap perjalanan. Dengan menggunakan pesawat terbang, jarak yang jauh dapat
ditempuh dengan waktu yang singkat. Berbeda dengan dulu, perjalanan jarak jauh
bisa memakan waktu hingga berhari-hari.

6
v    Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
dalam suayu kehidupan bersama. Gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan,
masyarakat mulai beralih ke gaya hidup yang lebih modern.Pada kehidupan yang
modern, tuntutan hidup yang lebih nyaman, lebih praktis, lebih efisien, dan efektif
ada nilai tambah. Masyarakat akan berusaha untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Kita harus berhati-hati dalam menyikapi gaya hidup yang modern karena
ada beberapa gaya hidup modern yang kurang sesuai dengan nilai dan budaya
bangsa Indonesia. Beberapa gaya hidup modern yang positif yaitu, menghargai
waktu, bekerja keras, dan suka menuntuk ilmu. Sementara gaya hidup modern
yang negatif yaitu, konsumtif, pergaulan bebas, suka berfoya-foya, dll.

v    Tradisi
Di era globalisasi ini hendaknya kita lebih bijak memilih tradisi-tradisi
yang harus dipertahankan ataupun tradisi yang harus ditinggalkan. Tradisi sebagai
seni untuk kepentingan pariwisata dan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia
bisa dipertahankan hidup ditengah-tengah masyarakat, misalnya upacara Sekaten
di Solo dan upacara Kasada di Bromo.

2.5       Upaya Penanggulangan Terhadap Perubahan Komunitas Lokal

Berikut ini merupakan cara menanggulangi terhadap dampak negatif yang


disebabkan karena perubahan komunitas lokal, yaitu sebagai berikut:
1.Rehumanisasi
Manusia harus dipandang secara utuh baik lahir maupun batin, sehingga
pembangunan karena adanya globalisasi selalu harus mengarah kepada
terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya antara lahiriah dan
batinia. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran peradaban
manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karena
semuanya pihak harus mengambil bagian dan kontribusi positif.

2.Kemampuan memilih
Segala yang teknis mungkin akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring
berdasarkan nilai-nilai kamanusiaan. Artinya yang didukung oleh aspek moral
keagamaan, sosial, dan aspek-aspek yang terkait seharusnya menentukan apa yang
mungkin diteliti dan dikembangkan kemudian tidak dilakukan jika tidak sesuai
dengan kearifan lokal yang berlaku.

3.Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang
berkelanjutan. Pembuangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru di masa
depan, sehingga dipersiapkan persiapan-persiapan menyeluruh. Usaha-usaha
revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif mauoun negatif oleh
faktor-faktor dalam maupun luar negeri.

7
.3.1 Hubungan Antara Globalisasi & Komunitas
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar
masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, kelompok-
kelompok masyarakat selalu mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi.
Kebudayaan juga mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa
berubah.

Di era globalisasi ini masyarakat harus bisa menyesuaikan diri dengan


perkembangan yang ada .Hegemoni “budaya asing” yang memberikan iming-
iming berupa kenikmatan, glamouritas dan bertendensi pada propaganda
modernitas sangat kuat mencengkeram masyarakat untuk merelakan dirinya
terseret arus.
Sebuah krisis jatidiri bangsa ini akan selalu tumbuh dan berkembang seiring
dengan pesatnya arus modernisasi dan globalisasi yang menerjang negeri ini,
sehingga faham-faham konsumerisme, pragmatisisme, liberalisme, materialisme,
kapitalisme dan hedonisme yang berasal dari dunia barat akan selalu meracuni
masyarakat negeri ini.

3.2 PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG


BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan


dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai
yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh
satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan
setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban
dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus
dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi
itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan
film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat,
Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv
internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak
dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain
yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun
makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian
memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir
telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara
ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh
terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan
bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di
saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini,
kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian
tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan
hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi
yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional
Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam
masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis
Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku
ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir
sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi
informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang
berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan
kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian
tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi
komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga
alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya
masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional
yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.

Bukan berarti semua kesenian tradisional lenyap begitu saja. Ada berbagai
kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya.
Misal: kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh
kelompok Srimulat.
Kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama
ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.
Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian
tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu
beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit.

3.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kearifan Lokal dan Identitas Budaya


Suatu kenyataan yang sudah dinikmati manusia di era globalisasi adalah
kemakmuran, kemudahan dan kenyamanan. Namun demikian era yang serba
mudah dan nyaman menimbulkan pengaruh positif dan juga hal negatif yang akan
mengancam dan sulit untuk dihindari. Globalisasi menyebabkan segala aspek
kehidupan terpenaruhi, misalnya sistem ekonomi, budaya dan lingkungan hidup
manusia.
Era globalisasi dalam hal ini perkambangan terkhnologi dan informasi memberi
andil yang besar dalam pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan tekhnologi juga
menjadi indicator kamajuan suatu negara. Perkembangan ekonomi akan menjadi
lebih cepat apabila didukung oleh faktor kamajuan tekhnologi. Tekhnologi
merupakan langkah lanjut dari peranan, modal dan jasa untuk perkembangan
ekonomi. Makin cangggih tekhnologi berarti makin tinggi efesiensi pertumbuhan
ekonomi suatu negara.Namun demikian kemajuan tekhnologi tidak hanya
memberikan dampak-dampak positif pada sistem ekonomi, dampak negatif juga
muncul secara bersamaan. Hal ini juga dapat menjurus kepada pemborosan
sumber daya alam, meningkatkan kriminalitas dan timbulnya berbagai masalah
akibat semakin makmurnya dan sejahteranya ekonomi suatu negara, sementara di
daerah atau negara lain.
Selain dampak terhadap perekonomian globalisasi juga berdampak terhadap sosial
budaya masyarakat (kearifan lokal). Globalisasi telah mendorong terjadinya
pergeseran atau perubahan terhadap sistem atau aturan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.

Perkembangan tekhnologi memiliki andil yang sangat besar dalam menggiring


remaja-remaja kita kearah dekandensi moral. Rusaknya mental dan akhlak remaja
kita diakibatkan oleh gaya hidup yang kapitalis,materialistik dan individualistik.
Selain itu menjamurnya situs-situs internet yang menyajikan gambar-gambar
vulgar yang bisa diakses secara bebas semakin menambah deretan kerusakan
remaja.

Hal tersebut di atas menyebabkan kearifan-kearifan yang berlaku dalam


masyarakat mulai terkikis. Masyarakat memiliki adat yang dikenal sebagai ada
kedaerahan (kerifan lokal) yang merupakan symbol kebangsaan, namun saat ini,
hampir tidak lagi makna yang berarti di era globalisasi. Kita sulit memberikan
batasan-batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya barat.

Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada
jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi.

Pendopo adalah salah satu contoh kearifan lokal yang telah memberikan konsep
arsitektur yang lega, nyaman, dan hemat energi. Namun sekarang ini kita
mempersoalkan krisis energi dan menyerutkan hemat energi. Namun gedung dan
rumah dibangun dengan konsep tertutup sehingga memerlukan penyejuk udara
yang boros energi.
Warteg juga merupakan salah satu contoh kearifan lokal dalam wujud gotong
royong. Dengan penggiliran pengelolaan warung sebagai implementasi nilai
gotong royong.

10
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

SARAN
 Adapun saran yang dapat penulis berikan ialah salah satunya agar kita selalu
melakukan suatu perubahan yang ke arah positif baik dalam bidang
pembangunan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Disamping itu kita
harus berperan aktif dan berpatisipasi dalam melakukan perubahan tersebut.

PENUTUP
3.1       KESIMPULAN
Globalisasi berasal dari kata globe , yang artinya bundar seperti bola.
Globalisasi artinya proses sesuatu yang sudah mendunia, termasuk perubahan
sosial di Indonesia (Mulyadi, 2015 : 38).
Komunitas merupakan sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Komunitas adalah sebuah kelompok social dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Berikut ini merupakan cara menanggulangi terhadap dampak negatif yang
disebabkan karena perubahan komunitas lokal, yaitu sebagai berikut:
1.       Rehumanisasi
2.      Kemampuan memilih
3.       Revitalisasi

11
DAFTAR PUSTAKA
v  https://ekaanggraenik.wordpress.com/2017/10/17/pengaruh-globalisasi-pada-
komunitas-lokal/
v  http://blog.unnes.ac.id/imasulufi16/2015/12/24/materi-sosiologi-sma-kelas-xll-bab-
2-globalisasi-dan-perubahan-komunitas-lokal/

v
globalisasi+dan+perubahan+komunitas+lokal&source=lmns&bih=821&biw=144
0&safe=strict&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwioscr3qsPsAhU7HHIKHQsyA-
kQ_AUoAHoECAEQAA
v http://blog.unnes.ac.id/novita3011/?p=159
v https://slideplayer.info/slide/17592956/

12

Anda mungkin juga menyukai