Disusun Oleh :
2023.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN……………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...1
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………..................3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………6
C. Tujuan…………………………………………………………………..................6
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………7
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….28
B. Saran………………………………………………………………………………29
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..30
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Globalisasi merupakan perkembangan yang mempengaruhi terhadap munculnya
berbagai perubahan tatanan dunia. Pengaruh dalam globalisasi ini dapat menyebabkan
berbagai hambatan dan dimana globalisasi mencetuskan konsep “Dunia Tanpa Batas”
yang menjadi realitas serta berpengaruh secara signifikan terhadap perkembanmgan
budaya. Globalisasi ini mengacu kepada seluruh kegiatan masyarakat dunia dimana
intensifikasi hubungan social di seluruh dunia dihubungkan ke daerah terpencil dengan
berbagai cara.
Globalisasi tidak hanya terbatas pada fenomena perdagangan serta aliran keuangan
yang berkembang karena kecenderungan lain yang dapat mendorong kemampuan
teknologi yang memfasilitasi perubahan keuangan. Globaliasi ini dapat dilihat sebagai
kompresi ruang dan waktu dalam hubungan social. Globalisai dapat juga dilihat dari
proses integrasi yang terjadi secara internasional yang disebabkan adanya pertukaran
pandangan secara menyeluruh seperti pemikiran, pandangan dunia, produk, dan
berbagai aspek kebudayaan lainnya.
Waters mendefinisikan globalisasi dengan sebuah proses sosial dapat terjadi, yang
dimana batas geografis telah berpengaruh penting dalam kondisi sosial-budaya dimana
ini dapat mempengaruhi keadaan seseorang.
Contoh yang paling nyata adalah semakin meningkatnya keinginan beberapa daerah
tertentu untuk memisahkan diri dari negara kesatuan republic Indonesia, meskipun
begitu jauh pemerintah masih mampu meredam kehendak tersebut sehingga perceraian
daerah-daerah tersebut belum terwujud pada saat ini. Konflik-konflik yang terjadi
akibat ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga meningkat pada awal abad keduapuluh
satu ini. Sebagian besar kebudayaan multikultural di dunia dapat digolongkan kedalam
tiga model. Pertama, model yang mengedepankan nasionalitas, dimana ini adalah sosok
baru yang dibangun bersama tanpa memperhatikan keanekaragaman suku bangsa,
agama, dan bahasa, serta nasionalitas ini bekerja sebagai perekat integrasi. Model ini
memandang setiap orang berhak untuk dilindungi negara. Model kebijakan
multikulturalisme ini rentan terjatuh ke dalam kekuasaan otoritarian karena kekuasaan
untuk menentukan unsur integrasi nasional tersebut berada di tangan suatu kelompok
tertentu yang menguasai negara. Nasionalitas dan nasionalisme menjadi tameng bagi
para elite untuk mencapai tujuannya. Kedua, model nasionalitas etnik yang berdasarkan
kesadaran kolektif yang kuat sebagai landasannya adalah hubungan darah dan
kekerabatan dengan para founders. Selain itu, kesatuan bahasa juga merupakan ciri
nasionalitas etnik ini. Model ini dianggap sebagai model tertutup karena orang luar
yang tidak memiliki sangkut paut hubungan darah dengan etnis pendiri bangsa, akan
5
tersingkir menjadi orang luar dan diperlakukan sebagai orang asing. Ketiga, model
multikultural etnik yang mengakui eksistensi dan hak-hak warga etnik secara kolektif.
Dalam model ini keanekaragaman menjadi realitas yang harus diakui negara, dan
identitas serta asal-usul warga negara diperhatikan.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Sehingga dengan adanya globaliasi menimbulkan berbagai
masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya hilangnya budaya asli suatu daerah ,
terjadinya erosi nilai-nilai budaya , menurutnya rasa nasionalisme dan patriotism,
hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong dan gaya hidup yang tidak sesuai
dengan kultur Indonesia.
Oleh karena itu, perubahan yang terjadi akibat globalisasi ini sangat mempengaruhi
banyak orang (lintas wilayah, lintas negara, lintas budaya) sehingga secara tidak
langsung dapat mempengaruhi selera, lingkungan dan gaya hidup masyarakat Indonesia
karena banyaknya kultur luar yang masuk ke Indonesia dengan sangat mudah dan tanpa
batas. Akan tetapi Dunia memang selalu berubah dan globalisasi adalah dunia yang
terhubung (connected world) seolah tanpa ada batasnya; atau meminjam istilahnya
McLuhan sebagai global village (McLuhan, 1994) Melalui media yang kian terbuka
dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang
datang dari seluruh penjuru dunia..Padahal, kita menyadari belum semua warga negara
mampu menilai dan menyaring serta memilah informasi yang diterima. Misalnya,
banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media baik media cetak maupun media
elektronik tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku di
Indonesia.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang
menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia
sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan
bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,
orientasi, dan budaya. Penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih
baik secara budaya identitas merupakan ciri, symbol, atau suatu penanda yang ada pada
seseorang atau sesuatu sebagai pembeda dengan yang lainnya.
6
Identitas nasional adalah identitas yang ada pada kelompok yang lebih besar.
Sedangkan identitas nasional bangsa Indonesia yaitu, identitas yang ada pada negara
Indonesia seperti Bahasa, kebudayaan, kesenian, dan lainnya. Adapun identitas
nasional menurut (Kaelan 2007), bahwa identitas nasional pada hakikatnya adalah
manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan
satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Oleh karena itu kebudayaan
mempengaruhi suatu identitas nasional bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah saya paparkan diatas, maka saya telah
merumuskan beberapa masalah diantaranya :
1. Bagaimana Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi budaya di Indonesia?
2. Bagaimana Dampak globalisasi terhadap identitas dan budaya?
3. Bagaimana strategi untuk memelihara identitas dan budaya dalam masyarakat
multicultural?
4. Bagaimana kaitan Globalisasi dengan Pendidikan multikultural?
C. Tujuan
Berdasarkan Latar belakang di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini antar lain:
1. Dapat mengetahui maksud dari dampak globalisasi terhadap identitas budaya dalam
masyarakat multicultural.
2. Dapat mengetahui maksud pengaruh globalisasi terhadap eksistensi budaya di
Indonesia.
3. Dapat mengetahui strategi apa saja yang dapat memelihara identitas dan budaya
dalam masyarakat multicultural
4. Dapat mengetahui kaitan globalisasi dengan Pendidikan multicultural.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak,
Ibu, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan
nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka
menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan
lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda menggunakan bahasa Indonesia
dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti Ok, No problem dan Yes, bahkan kata-
kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering
8
Pola hidup suatu bangsa dapat berubah sejalan dengan berjalannya waktu, dimana
setiap zaman pasti ada perubahan terkait dengan peradaban manusia seperti saat ini
dalam kondisi di era globalisasi masyarakat suatu bangsa cenderung memilih hidup
yang lebih modern dibandingkan dengan hidup yang istilahnya tertinggal oleh zaman.
Hal ini mengakibatkan masyarakat suatu bangsa lebih memilih akan adanya budaya
baru yang masuk dari luar daripada memilih budaya local yang sudah ada sejak dulu di
negaranya sendiri. Dengan kondisi yang seperti itu, dapat membuat budaya local
semakin tersisih bahkan bias saja tergantikan posisinya oleh budaya baru yang berasal
dari luar negara kita.
Berkaitan dengan era globalisasi saat ini yang banyak diperbincangkan oleh
banyak kalangan menjadi suatu ancaman terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia.
Globalisasi sendiri merupakan peristiwa yang menimpa peradaban manusia yang
berupa perubahan dalam kehidupan masyarakat global yang mencakup berbagai aspek-
aspek penting dalam kehidupan. Globalisasi juga dapat menimbulkan bermacam
tantangan serta rintangan terkait kehidupan manusia yang dimana harus di jawab dan
di selesaikan dengan menemukan jalan keluar atau solusinya. Karena globalisasi ini
menimbulkan dampak berupa pengaruh buruk dari dunia luar dengan mudahnya dapat
masuk ke dalam negara kita bahkan tanpa banyak orang yang menyadari bahwa dampak
9
Pengaruh dari globalisasi dalam aspek budaya ini meliputi berbagai hal
diantaranya perubahan gaya hidup serta gaya berpakaian dan yang lainnya yang dimana
saat ini sangat bertentangan dengan nilai nilai budaya bangsa kita. Hilangnya beberapa
budaya local juga menjadi dampak dari adanya pengaruh globalisasi ini, contohnya
yaitu sikap gotong royong yang sekarang sudah hilang karena lebih mementingkan
kepentingan pribadi dan tidak perduli dengan orang lain bahkan sesame bangsa negara
Indonesia. Pada intinya globalisasi ini juga yang merubah sikap bangsa yang awalnya
hidup dengan gotong royong namun pada akhirnya berubah menjadi individualisme.
Dikarenakan dengan banyaknya dampak buruk yang disebabkan oleh
globalisasi, kita perlu memberi Batasan terhadap apa saja yang harus diikuti dan apa
saja yang harus di hindari terkait dengan ruang lingkup globalisasi dalam aspek apapun.
Selain itu, banyak juga cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun warga
negara Indonesia untuk mempertahankan serta melesatarikan budaya-budaya Indonesia
agar mengurangi bahkan mencegah terjadinya kelunturan pada budaya Indonesia di era
globalisasi saat ini dengan melakukan pembelajaran tentang kesenian dan budaya-
budaya local lainnya di sekolah, mengadakan perlombaan mengenai budaya-budaya
yang ada di Indonesia, mengadakan seminar mengenai pentingnya budaya bagi suatu
bangsa, dan lain sebagainya yang dapat berguna serta bermanfaat bagi banyak orang
dan terlebih lagi dapat mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia.
Dengan demikian, adanya globalisasi dapat membuat bangsa kita sendiri. Karena
pada dasarnya globalisasi juga mempunyai banyak dampak positif bukan hanya
dampak negative yang dapat kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan kita.
10
1. Homogenisasi budaya : salah satu dampak globalisasi yang paling mencolok adalah
homogenisasi budaya. Melalui media massa, teknologi informasi, dan perdagangan
internasional, unsur-unsur budaya dari berbagai belahan dunia dengan cepat
menyebar ke berbagai negara. Hal ini sering kali mengakibatkan penteragaman
dalam gaya hidup, pola piker, dan bahkan kesenian. Budaya local yang khas dapat
terancam oleh dominasi budaya yang lebih global, sehingga mengurangi keunikan
dan keberagaman budaya. Homogenisasi budaya mengacu pada proses di mana
budaya-budaya yang berbeda menjadi seragam atau semakin seragam dalam hal
nilai-nilai, norma, praktik, dan bahkan gaya hidup. Hal ini sering kali terjadi sebagai
akibat dari penyebaran globalisasi, di mana elemen-elemen budaya dari negara-
negara maju atau dominan mendominasi dan menggantikan aspek-aspek budaya
lokal di banyak daerah di seluruh dunia.
Proses homogenisasi budaya sering kali berjalan seiring dengan dominasi
budaya populer global, seperti musik, film, dan gaya hidup yang diadopsi oleh
orang-orang di berbagai belahan dunia. Beberapa faktor yang berkontribusi
terhadap homogenisasi budaya meliputi teknologi informasi dan komunikasi yang
memungkinkan penyebaran informasi secara cepat, perubahan ekonomi global
yang mengarah pada dominasi perusahaan multinasional, serta kekuatan politik
yang memengaruhi pembentukan arah budaya.
Meskipun homogenisasi budaya dapat memberikan manfaat dalam bentuk
kesamaan pemahaman dan pengalaman yang bersama, tetapi juga dapat
mengancam keberagaman budaya lokal. Banyak kelompok masyarakat percaya
11
1. Pendidikan multicultural
Pendidikan ini termasuk dalam suatu pendekatan progresif yang tujuannya untuk
mengubah Pendidikan secara menyeluruh dengan kritikan dan kekurangan, serta
kegagalan hingga praktek diskriminasi di bidang Pendidikan. Bukan tanpa alas an
mengapa Pendidikan seperti ini ada, muncul berdasarkan cita-cita tentang keadilan
sosial, persamaan Pendidikan dan dedikasi, Pendidikan ini mengakui adanya
sekolah merupakan hal penting dalam meletakkan dasar untuk perubahan
masyarakat. Khususnya dalam menghilangkan tekanan dan ketidakadilan,
sementara tujuan utama dari Pendidikan ini adalah mempengaruhi perubahan sosial
dengan menggabungkan tiga hal, diri sendiri, sekolah, dan masyarakat.
Selain festival tradisional, desa wisata juga mengadakan berbagai acara budaya
yang memberikan pengalaman mendalam tentang kehidupan masyarakat local.
Acara-acara ini memungkinkan wisatawan untuk memahami nilai-nilai dan tradisi
yang dianut oleh masyarakat desa serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk
terlibat dalam aktifitas budaya. Festival dan acara budaya di desa wisata tidak hanya
sebagai ajang hiburan semata, tetapi juga berperan penting dalam mempertahankan
dan melestarikan warisan budaya lokal. Serangkaian acara ini menciptakan
kesadaran akan keunikan budaya setempat dan mendorong generasi muda untuk
berpartisipasi dalam menjaga tradisi hidup. Dengan demikian, tradisi lokal dapat
tetap terjaga dan dilestarikan untuk masa depan.
peran penting dalam memajukan dialog antar budaya dan pemahaman lintas budaya
dan mereka dapat membantu membentuk kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya komunitas dan negara mereka.
Salah satu cara terpenting di mana seni dan budaya memperkuat identitas
masyarakat adalah dengan ,menjaga dan melestarikan warisan budaya. Setiap
kelompok masyarakat masyrakat memiliki tradisi, adat-istiadat, cerita rakyat, dan
seni yang unik bagi mereka. Melalui seni, seperti tarian, musik, lukisan, dan patung,
masyarakat dapat merayakan dan memperlihatkan kekayaan budaya mereka kepada
dunia. Warisan budaya ini menjadi bagian integral dari identitas mereka,
menghubungkan generasi sekarang dengan masa lalu mereka, serta memberikan
pijakan untuk masa depan.
Selain itu, seni dan budaya juga memainkan peran penting dalam
mempromosikan keragaman dan toleransi dalam masyarakat. Dalam sebuah
masyarakat yang multikultural, seni memungkinkan orang untuk memahami dan
17
menghargai perbedaan budaya, agama, dan latar belakang lainnya. Melalui seni,
masyarakat dapat berbagi pengalaman mereka, menghormati tradisi orang lain, dan
membangun jembatan antara kelompok yang berbeda. Hal ini membantu
mengurangi ketegangan antarbudaya dan meningkatkan saling pengertian antara
anggota masyarakat. Tidak hanya itu, seni dan budaya juga memiliki potensi untuk
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Masyarakat yang memiliki
warisan budaya yang kaya dan menarik sering kali menarik wisatawan, yang pada
gilirannya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tersebut. Selain
itu, seni juga dapat menjadi sumber inspirasi dan inovasi dalam berbagai bidang,
termasuk teknologi, desain, dan komunikasi. Seniman dan budayawan dapat
memainkan peran kunci dalam merangsang kreativitas dan menciptakan lapangan
kerja yang baru.
Dalam kesimpulannya, seni dan budaya memainkan peran yang sangat penting
dalam memperkuat identitas masyarakat. Melalui seni dan budaya, masyarakat
dapat menjaga dan memperlihatkan warisan budaya mereka, menghubungkan dan
membentuk ikatan emosional antara anggota masyarakat, mempromosikan
keragaman dan toleransi, serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang
positif. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mendukung
pengembangan seni dan budaya sebagai upaya untuk memperkuat identitas kolektif
dan memajukan masyarakat secara keseluruhan.
Tujuan dari kolaborasi budaya adalah untuk menciptakan solusi yang inovatif
dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, serta untuk membangun relasi yang
saling menghargai dan memahami antar budaya. Kolaborasi budaya bias terjadi di
beebagai bidang seperti bisnis, Pendidikan, sosial, dan lainnya. Kolaborasi budaya
18
Enkulturasi budaya adalah proses yang tak terhindarkan dan terjadi sepanjang
hidup seseorang. Ia dimulai sejak kita lahir, ketika kita mulai belajar dari
lingkungan sekitar kita, terutama dari keluarga dan masyarakat tempat kita
dibesarkan. Melalui interaksi dengan anggota keluarga, teman sebaya, dan
lingkungan sekitar, kita mempelajari Bahasa, norma-norma sosial, adat-stiadat, dan
nilai-nilai budaya yang dianut oleh kelompok kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah aktif dalam
mempromosikan dan melindungi budaya kita sendiri.
masa ke masa system Pendidikan yang berubah-ubah selalu menjadi pro dan kontra
masyarakat. Indonesia adalah bangsa yang besar, beribu keragaman etnis, budaya, ras,
dan suku adalah keunikan dari bangsa yang besar serta majemuk ini. Tidak dapat
dipungkiri bahwa keragaman tersebut dapat menjadi sumber konflik yang mengarah
pada disintegrasi bangsa. Dalam era globalisasi ini, sangat dibutuhkan kontribusi dari
generasi masa depan bagi kemajuan Pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan peran penuh Lembaga Pendidikan seperti pengembangan
Pendidikan multicultural di sekolah. Pentingnya Pendidikan multicultural dalam
kemajemukan Indonesia yaitu sebagai media alternatif penyelsaian konflik, peserta
didik sebagai generasi bangsa sangat diharapkan agar tidak meninggalkan akar
budayanya, dan Pendidikan multicultural merupakan Pendidikan yang relevan
dierapkan untuk demokrasi yang ada saat ini.
Ada empat garis besar mengapa Pendidikan multicultural itu penting diterapkan.
1) Sarana penyelesaian konflik, pelaksaan Pendidikan multicultural diyakini bias
menjadi solusi yang realis bagi berbagai fenomena konflik dan disharmonisasi
yang terus terjadi dimasyarakat, khususnya masyarakat Indonesia yang dijuluki
masyarakat majemuk yang multi etnis, multikutur dan multi agama. Artinya,
Pendidikan multicultural dapat menjadi media alternative yang cukup relevan
dalam pemecahan masalah sosial-budaya.
2) Pendidikan multicultural juga berarti dalam usaha membangun peserta didik
agar tetap bertahan dalam akar budaya sendiri, saat peserta didik melakukan
kontak dengan realitas sosial dan budaya di era globalisasi. Untuk menyikapi
kenyataan tersebut, hendaknya peserta didik, diberikan pemahaman mengenai
keragaman.
3) Pendidikan multicultural sebagai landasan pengembangan kurikulum
4) Menuju masyarakat Indonesia yang multicultural
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat dan padat dalam era globalisasi
merupakan pertanda dari masyarakat mas adepan. (Filsafat Ilmu, 1981). Perubahan-
perubahan yang sering kita jumpai dewasa ini, merupakan hasil dari kemajuan ilmu
dan teknologi serta bagian dari pusaran arus globalisasi yang membawa pengaruh
25
Adapun perspektif global ialah suatu cara berpikir terhadap suatu persoalan,
fenomena atauaktivitas dari sudut pandang dari sisi kepentingan dunia atau
internasional. Oleh sebab itu,seyogianya sikap dan tindakan kita mengarah terhadap
kepentingan global. Menurut Rochiati(2002:278), tantangan dunia pendidikan,
dalam perspektif global salah satunya adalah pemahaman pendidikan multikultural
yang tidak rasis untuk mempersiapkan dan mendukung pembelajarantentang proses
kontak antar budaya, pembangunan kemasyarakatan dan aksi kelas. Dalam hal
ini,dunia pendidikan dalam era ini, wajib memahami desad-desus dan konflik
global misalnya :keanekaragaman budaya, ekonomi, politik, soial , konflik ,
masalah HAM, masalah lingkunganseperti : penyakit dan migrasi penduduk,
degradasi lingkungan dan lain-lain.
Globalisasi dan pendidikan multikultural memiliki keterkaitan yang erat, terutama karena
globalisasi telah mengubah lanskap pendidikan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa cara
di mana globalisasi dan pendidikan multikultural saling terkait:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dampak globalisasi terhadap identitas dan budaya dalam masyarakat multikultural
telah menyebabkan serangkaian perubahan yang kompleks dan beragam. Meskipun
globalisasi telah membuka pintu bagi interaksi lintas budaya yang luas dan berpotensi
merangsang pertukaran pengetahuan yang berharga, tetapi juga menimbulkan
tantangan baru yang harus diatasi oleh masyarakat multikultural. Beberapa kesimpulan
penting yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Homogenisasi dan Heterogenisasi Identitas: Globalisasi telah
mengakibatkan penyebaran budaya yang seragam di seluruh dunia, yang pada
gilirannya dapat mengancam keberagaman budaya lokal. Namun, di sisi lain,
globalisasi juga telah mendorong perkembangan identitas yang lebih kompleks dan
inklusif, karena individu dapat mengadopsi elemen budaya yang berbeda secara
simultan.
2. Tantangan Terhadap Warisan Budaya: Dalam beberapa kasus, globalisasi telah
menyebabkan tergerusnya praktik-praktik budaya tradisional, bahasa, dan
kebiasaan lokal karena dominasi budaya populer yang seragam. Hal ini telah
memicu kekhawatiran tentang pelestarian warisan budaya yang unik dan penting
bagi identitas masyarakat multikultural.
3. Kemungkinan Pertentangan Budaya dan Identitas: Globalisasi telah memperdalam
interaksi antara berbagai kelompok budaya, yang kadang-kadang juga berpotensi
memicu konflik dan ketegangan budaya yang lebih besar. Perbedaan nilai,
keyakinan, dan norma budaya dapat menimbulkan gesekan antar kelompok dalam
masyarakat multikultural.
4. Peningkatan Kesadaran Budaya: Di sisi lain, globalisasi telah meningkatkan
kesadaran akan keberagaman budaya dan identitas, mendorong masyarakat untuk
lebih menghargai perbedaan dan memperkuat kerjasama lintas budaya.
5. Adopsi Budaya Hybrid dan Sinergi Budaya: Globalisasi telah merangsang
pembentukan budaya baru yang sering kali merupakan gabungan dari berbagai
elemen budaya yang berbeda. Hal ini telah memperkaya kekayaan budaya dan
kreativitas masyarakat multikultural, menciptakan bentuk-bentuk ekspresi budaya
yang inovatif dan menggabungkan tradisi lama dengan tren modern.
29
B. SARAN
Tantangan yang dihadapi oleh identitas dan budaya dalam masyarakat multicultural
akibat globalisasi memerlukan langkah-langkah konkret untuk mmemastikan
pemeliharaan keberagaman budaya. Berikut adalah beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan :
1. Pengembangan Pendidikan multicultural yang holistic.
2. Promosi kegiatan budaya local dan tradisional
3. Penyediaan dukungan untuk industry kreatif local
4. Mendorong serta mendukung dialog antarbudaya
5. Penegakan kebijakan perlindungan warisan budaya
6. Kolaborasi budaya antar negara
7. Promosi nilai-nilai toleransi dan kerukunan
DAFTAR PUSTAKA