GLOBALISASI KEBUDAYAAN
KELOMPOK PRO (3)
Disusun Oleh:
1. Dina Rizkina
2. Echa Nabila
3. Nur Aisyah Rizkya
4. Rizka Amanda
Kelas:
XI IPS 1
Mata Pelajaran:
Geografi
Guru Pembimbing:
Sri Astuti Januarsih, S.Pd.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………..……………..II
DAFTAR ISI……………………………………………………….III
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….IV
A. Latar Belakang……….…………………………………………..IV
B. Rumusan Masalah …………………...…………………………...V
C.Tujuan…..……………………………………………………….....V
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….….VI
A. Pengertian……..………………………………………………....VI
B. Ciri-Ciri…..………………………………………………………VI
C. Dampak Positif……………..…………………………………....VI
D. Dampak Negatif………...………………………………………VII
E. Contoh…...………………………………………………………VII
BAB III PENUTUP…………………………………………………X
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran saat ini kurang memiliki daya Tarik. Kurang menariknya
pembelajaran karena 2 hal. Pertama, pembelajaran yang dirancang oleh guru tidak dapat
memacu keingintahuan siswa untuk memebedah masalah seputar lingkungan sosialnya
sekaligus dapat membentuk opini pribadi terhadap masalah tersebut. Kedua, guru
memposisikan diri sebagai pribadi yang menggurui, belum memerankan diri sebagai
fasilitator yang membelajarkan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di
lingkup sekolah dibutuhkan berbagai variasi Teknik yang harus dikuasai oleh seorang guru
agar proses belajar yang tercipta di kelas menjadi lebih dinamis dan bernuansa interaktif.
Selain itu, variasi Teknik yang digunakan juga harus dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dalam fase remaja sesuai dengan pedoman
psikologi individu. Beberapa diantara tugas perkembangan tersebut menjadi landasan
terciptanya metode pembelajaran kooperatif yang mengedepankan kerja sama dari para
peserta didik sehingga tercipta nuansa kelas yang dinamis, interaktif dan dapat menjadi factor
stimulan agar peserta didik dapat mengembangkan pola pikir yang kritis. Hingga saat ini,
terdapat berbagai macam model yang digunakan dari turunan metode pembelajaran tipe
kooperatif. Salah satu dari model yang berkembang dan sering digunakan pada kegiatan
belajar mengajar adalah debat. Debat digunakan pendidik dalam upaya menumbuh
kembangkan pola pikir kritis dan kemampuan kerja sama antar peserta didik dalam bentuk
kelompok. Perkembangan model pembelajaran debat saat ini masih berlangsung, bahkan
model ini diterapkan hingga menjadi jenis kompetisi antar pelajar hingga tingkat dunia. Oleh
karena itu, penulis mencoba membahas metode pembelajaran debat dengan tema Globalisasi
Kebudayaan.
Di bentuknya makalah ini yaitu ingin mencapai penyebab pengaruh globalisasi
terhadap kebudayaan yang saat ini tertanam masyarakat yang tidak mengenai batas wilayah
dan menghubungkan antara masyarakat disuatu negara dengan masyarakat di negara lain di
seluruh dunia. Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk menyatukan tatanamantar
bangsa yang di harapkan menjadi sebuah kesepakatan Bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di dunia internasional. Sebagai proses yang berkesinambungan
globalisasi memapu mengurangi kedala dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi antar
bangsa bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Dengan dukungan teknologi informasi adapun
tujuan dan komunikasi globalisasi merambah semua sector sehingga kehidupan dan memberi
pengaruh yag signifikan pada tatanam masyarakat dunia. Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang di dunia juga mengalamindari pesatnya pengaruh globalisasi kebudayaan.
Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi berbagai sector kehidupan seperti
budaya dalam bidang politik ekonomi dan sosial yang secara cepat maupun lambat
mempegaruhi identitas kebudayaan nasional Indonesia. Pengaruh positif globalisasi terhadap
budaya berpolitik adalah tumbhya kesadaran untuk menjalankan pemerintahan secara terbuka
dan demokrais sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh
dunia. Pada sector ekonomi dengan terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah
dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh dunia. Pada sector ekonomi dengan
terbukanya pasae internasional, budaya bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi
pola pikir mayoritas pengusaha di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi Kebudayaan?
2. Apakah ada dampak dari Globalisasi Kebudayaan?
3. Sebutkan contoh dari Globalisasi Kebudayaan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Globalisasi Kebudayaan.
2. Untuk mengetahui dampak dari Globalisasi Kebudayaan.
Semakin banyak terjadinya imigrasi dari suatu negara satu ke negara lainnya
Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
Berkembangnya mode yang dapat dikatakan cukup berskala global, seperti pakaian, film dan
lain lain
Penyebaran suatu prinsip multi dari kebudayaan tersebut (multiculturalism), dan juga dapat
mudahkan akses atau jalan suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya
Berkembangnya turisme dan pariwisata
Bertambah banyaknya satu persatu event-event yang sifatnya berskala global, contohnya saja
Piala Dunia FIFA. Sehingga, memudahkan proses persebaran budaya agar semakin cepat
Contoh globalisasi bidang budaya dapat dengan mudah dijumpai di masa kini, mengingat
perkembangan teknologi semakin pesat dari masa ke masa. Hal ini memungkinkan kita untuk dengan
mudah mengetahui budaya di luar negeri, sehingga pertukaran budaya dan pencampuran budaya
adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di zaman modern. Harus
diakui bahwa globalisasi di bidang budaya memberikan dampak positif, yakni mempromosikan
budaya di negeri sendiri kepada dunia luar. Namun, hal ini juga diiringi dengan dampak negatif yang
perlu disikapi dengan bijak oleh setiap masyarakat. Lalu, apa saja contoh globalisasi di bidang
budaya? Mari simak penjelasannya di artikel ini. Berikut adalah contoh globalisasi bidang budaya
yang dialami oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari:
Korea Selatan menjadi negara trend center dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari segi dunia
hiburan, kuliner, fashion, kecantikan, dan masih banyak lagi. Salah satu penyebab mudahnya budaya
Korea dikenal dan digunakan oleh masyarakat global adalah karena tersosialisasikan secara eksplisit
melalui K-Pop dan drama Korea. Melalui kedua hal tersebut, masyarakat global menjadi tahu tentang
bagaimana gaya berpakaian orang Korea, apa saja jenis makanan khasnya, dan lain sebagainya.
2. Anime dari Jepang
Sudah sejak puluhan tahun anime Jepang menjadi salah satu media hiburan yang tidak hanya
dikonsumsi oleh masyarakat Jepang, melainkan juga masyarakat di berbagai negara, tidak terkecuali
di Indonesia. Hal ini bisa diketahui dari banyak event Jejepangan yang diselenggarakan di berbagai
kota di Indonesia. Event tersebut diikuti oleh para penggemar anime maupun pecinta pop culture.
Musik barat adalah jenis musik yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Umumnya, musik
barat dinyanyikan dalam bahasa Inggris, sehingga dapat menjadi alternatif bagi orang yang ingin
mempelajari bahasa tersebut dengan cara yang lebih menyenangkan.
4. Orang Luar Negeri Tertarik Belajar batik dan tari bali
Contoh globalisasi budaya yang berikutnya adalah banyak orang korea yang tertarik untuk mengambil
kursus dalam belajar membuat batik dan tari bali. Mereka tidak hanya sekedar mempelajari itu saja
tetapi mereka juga mencoba makanna ciri khas Indonesia seperti jajanan-jajanan tradisional hingga
makanan berat nya.
BAB III
PENUTUP
Di antara masyarakat awam kita yang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”,
meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal
ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian syarat dengan
kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai
budaya. Di tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia ini, melalui cara-cara tertentu
membuat dampak positif dan dampak negatifnya sendiri bagi Bangsa Indonesia terutama bagi
kalangan remaja Indonesia di bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai budaya
kita oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita dapat menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern.