Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MULTIKULTURALISME DALAM ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH :
NAMA : ADINDA PUTRI MAHRONI
NIM : 044810653

UNIVERSITAS TERBUKA
BANDUNG
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
2022.2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya beri judul
“Multikulturalisme Dalam Era Globalisasi”. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dari
Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam
pengetahuan di era globalisasi saat ini.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wawan
Wibisono, S.Pd., M.Pd selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Tidak lupa juga
bagi pihak – pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, saya
membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun kemampuan saya agar kedepannya saya
dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

Karawang, 11 November 2022

Adinda Putri Mahroni


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
haturkan kehadirat Allah
Swt. Yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “
Perkembangan dan
Kedudukan Bahasa Indonesia
”.
Sebagai mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Menyadari banyaknya
kekurangan dalam penyusunan
dalam makalah ini
karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan
makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama
proses penyusunan mak
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................5
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 GLOBALISASI DAN BUDAYA....................................................................................6
2.2 GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL INDONESIA................7
2.3 PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI.....................................................9
2.4 PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA..................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................10
3.2 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Proses globalisasi
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu
mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai
dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya
ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut
merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor –
sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain – lain.
Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun
akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi
interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama
lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga
sakit, dan lain – lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari –
hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Multikulturalisme adalah pemahaman atas adanya unsur – unsur yang berbeda dalam
suatu konsep sehingga penekanan makna multikulturalisme terletak adanya seb-isme yang
mengakui perbedaan ada dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan
(kompleks). Multikulturalisme sendiri dimaknai sebagai hadirnya sejumlah masyarakat dan
kebudayaan serta berdampingan, dimana antara mereka saling terjalin suatu interaksi dan dalam
interaksi tersebut dikembangkan suatu pemahaman satu sama lain untuk dapat saling
menghargai, bertoleransi, rukun dan menghormati.
Muktikulturalisme memposisikan manusia, masyarakat dan kebudayaan ada dalam
kesejajaran dan kehormatan yang sama dan seimbang, maka keberadaban terletak pada
kesanggupan untuk berpandangan, bersikap, dan bertindak atas nama kemuliaan bersama.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam masyarakat multikulturalisme di era globalisasi menimbulkan berbagai masalah di
bidang kebudayaan, misalnya :

a. Hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara.


b. Terjadinya erosi nilai – nilai budaya.
c. Menurunya rasa nasionalisme dan patriotisme.
d. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong.
e. Kehilangan kepercayaan diri.
f. Gaya hidup kebarat – baratan.

1.3 Rumusan Masalah


Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan
daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta tehadap kebudayaan yang
merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai – nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang
selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

1.4 Tujuan
a. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap masyarakat multikulturaslime
b. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat multikulturalisme agar menjunjung tinggi
kebudayaan bangsa sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Globalisasi dan Budaya


Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat
dunia termasuk bangsa Indonesia harus bersiap – siap menerima kenyataan masuknya pengaruh
luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah
kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai – nilai yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujud yang mencakup
gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal – hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai – nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek –
aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek – aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu
hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian yang merupakan subsistem dari
kebudayaan bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa
yang memiliki kekayaan nilai yang beragam termasuk keseniannya. Kesenian rakyat salah
satunya bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi
oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun
hal ini justru menjadi pemicu terjadinya suatu masalah yang paling penting dalam globalisasi,
yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara – negara maju,
bukan negara – negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, negara – negara berkembang,
seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisasi dalam berbagai bidang
seperti bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah
dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas –
batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Menurut Simon
Kemoni (Sosiolog Kenya) mengatakan bahwa dalam proses globalisasi, negara – negara harus
memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai – nilainya agar tidak
dieliminasi oleh budaya asing. Dalam globalisasi, berbagai bangsa harus mendapatkan informasi
ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman. Terkait dengan seni dan budaya, seorang
penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia barat,
khususnya Amerika seolah – olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia.
Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa – bangsa
tersebut kebingungan dalam upaya mencari identitas budaya nasionalnya. Penulis kenya ini
meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan
melalui imperialism, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
2.2 Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat.
Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok –
kelompok masyarakat yang mendiami nusantara telah mengalami proses dipengaruhi dan
mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.
Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat, hanya dalam jangka waktu satu
generasi banyak negara – negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan
kebudayaan, padahal di negara – negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa
generasi.
Pada hakikatnya, bangsa Indonesia juga bangsa – bangsa lain berkembang karena adanya
pengaruh – pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah
yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi
namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat
di dalamnya masih tetap berarti. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan alam dan wilayah geografisnya.

2.3 Perubahan Budaya dalam Globalisasi


Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari
masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang terbuka, dari nilai – nilai yang bersifat homogen
menuju pluralism nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana
transportasi telah menghilangkan batas – batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa
cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan
manusia secara menyeluruh. Misalnya dalam bidang hiburan massa yang bersifat massal, makna
globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan TV
dari negara – negara luar melalui stasiun televisi di tanah air. Sementara itu, kesenian – kesenian
popular lain yang tersaji melalui digital yang berasal dari mancanegara pun makin marak
kehadirannya di tengah – tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa
negara – negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi
budaya. Peristiwa itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap budaya kita.

2.4 Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa


Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya
bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecanduan yang mengarah terhadap memudarnya nilai – nilai budaya. Perkembangan 3T
(Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengakibatkan berkurangnya keinginan
melestarikan budaya sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong
berganti dengan budaya barat misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya,
20 tahun yang lalu masih banyak remajanya yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan taganing
(alat musik batak). Namun ironisnya kebudayaan tersebut semakin lenyap di masyarakat. Hal
lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Banyak kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa gaul dibanding
bahasa daerahnya sendiri. Selain itu gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung
tinggi norma dan kesopanan saat ini telah berubah mengikuti perkembangan zaman. Derasnya
arus informasi yang juga ditandai dengan adanya akses internet menjadi salah satu penyebab
keberhasilan budaya barat yang masuk ke Indonesia. Masuknya budaya barat melalui ilmu dan
teknologi diterima dengan baik, namun disatu sisi lain pengaruh globalisasi telah merasuki
berbagai sistem nilai sosial dan budaya timur termasuk Indonesia sehingga terbuka pula konflik
nilai antara teknologi dan nilai – nilai ketimuran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa
Indonesia. Norma – norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan –
lahan mulai menghilang. Akibatnya teknologi disertai nilai – nilai intrinsik yang diberlakukan
didalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai
baru tentang kesatuan dunia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus tetap
melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri agar dalam era globalisasi ini kebudayaan kita tidak
semakin menghilang.

3.2 Daftar Pustaka


1. Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan Jakarta : Gramedia
2. Handayani, Tri. 2011. Diktat Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang

Anda mungkin juga menyukai