MAKALAH
KONSEP PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Dosen pengampu:
Drs. Ponirin M.Si
Kelompok 4
Satyo Hadi (3213121012)
Lisbet Cintani Lumban Gaol (3213121021)
Marsela Aprilia Pasaribu (3213121045)
Muhammad Imam Fahrizal (3211121010)
Bryan Yudi Aldo Hutauruk
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan Rahmat,
Karunianyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini. Dan juga tidak lupa kami
berterima kasih kepada dosen kami bapak ponirin selaku dosen mata kuliah teori teori
kebudayaan..
Penulis sangat berharap tugas Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah.......................................................................................................1
Rumusan masalah................................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Perubahan Kebudayaan ....................................................................................2
Ape penyebab kebudayaan itu mengalami perubahan.........................................................3
Bentuk bentuk perubahan kebudayaan................................................................................5
Peristiwa – peristiwa perubahan Kebudayaan.....................................................................6
Faktor pendorong dan faktor pendukung perubahan kebuayaan.........................................7
Dampak perubahan kebudyaan............................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN
KESIMPULAN ..................................................................................................................10
SARAN................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu perubahan kebudayaan
2. Ape penyebab kebudayaan itu mengalami perubahan
3. Bentuk bentuk perubahan kebudayaan
4. Peristiwa – peristiwa perubahan Kebudayaan
5. Faktor pendorong dan faktor pendukung perubahan kebuayaan
6. Dampak perubahan kebudyaan
3. MANFAAT
1. Mengetahui ap aitu perubahan kebudayaan, hal yang menyebabkan sebuah
kebudayaan itu bisa berubah, bagiamana bentuk perubahan kebudayaan, dan
bagaimana dampak perubahan kebudayaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hingga pada akhirnya masyarakat di suatu daerah akan tercabut identitasnya dan melebur pada
identitas global.
Menurut Hirschamn, perubahan budaya terjadi karena dipengaruhi oleh komunikasi, cara
dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah penduduk, revolusi,
penemuan baru dan masih banyak lagi.
Terjadinya perubahan budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal menurut Hirschman
bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, peperangan
dan perubahan iklim sekalipun bisa berpengaruh.
b. Max Iver
Max Iver salah satu ahli sosiologi yang juga angkat bicara tentang perubahan budaya. Dimana
budaya diartikan sebagai perubahan sosial yang bersifat kesinambungan dengan hubungan
sosial.
c. Max Weber
Beda dengan pendapat Max Weber, yang mana perubahan budaya adalah situasi yang terjadi
di dalam masyarakat yang diakibatkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur yang sudah
ada.
d. Gillin
Gillin merupakan cara hidup yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi kebudayaan material,
perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena dipengaruhi oleh
hasil penemuan baru.
e. W. Kornblum
3
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur
masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru dan
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan.
Padahal sumber-sumber pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, sehingga akan
timbul masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain.
Kondisi ini akan mengubah pola interaksi dan meningkatnya mobilitas
sosial.berkurangnya penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi akan
mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga
akan memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Adanya penemuan Baru
Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery),
Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi
atau mengganti yang telah ada (Innovation).
Factor Eksternal:
Faktor Ekstern adalah suatu hal yang berasal dari luar dari sistem budaya yang ada
sebelumnya yang timbul akibat dari kontak dengan budaya luar yang masuk dan dapat
berpengaruh dan memberikan perubahan dalam bentuk unsur kebudayaan yang dibawa oleh
sekelompok orang asing yang datang ke Indonesia, akulturasi yaitu perubahan kebudayaan
akibat dari bersandingnya antar budaya yang lambat laun akan mempengaruhi budaya lokal,
asimilasi. artinya perubahan kebudayaan ini tidak langsung terjadi begitu saja akan tetapi faktor
internal dan eksternal yang lama kelamaan akan membaut kebudayaan terbeut menjadi berubah
dan mengalami perkembangan.
a. Peperangan
Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara, dan lembaga
yang dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya rakyat Indonesia saat kalah
melawan Belanda. Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan kolonial
menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut sebagian besar daerah-daerah di
Indonesia.
4
Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik)
maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa,
kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh
kepada negara yang kalah.
b. Perubahan Alam
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam
seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di
sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, sehingga mereka
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
c. Pengaruh Kebudayaan Lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup dirinya dari
interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara mempunyai
kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh
dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai sosial budaya yang
baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi kedua budaya.
Sesuai yang dikemukaan oleh Hirchman bahwasanya kebosanan manusia yang menjadi
penyebab dari perubahan kebudayaan itu sendiri. W. Kornblum dalam buku Sosiology in
Changing World juga berpendapat bahwasanya perubahan sosial dan budaya adalah perubahan
yang terjadi dalam masyarakat terjadi secara bertahap dan dengan waktu yang lama.
Di era globalisasi sekarang dimana kemajuan teknologi yang sangat pesat terjadi yang
membuat orang-orang dapat mengakses informasi dari internet dan manjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya perubahan kebudayaan. Orang-orang cenderung akan meniru apa yang
menurut mereka baik dan dapat ditiru sehingga dapat menghasikan perubahan kebudayaan baik
yang bersifat positif maupun negative.
3. BENTUK – BENTUK PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Beberapa Bentuk Perubahannya yaitu, sebagai berikut:
5
2. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
perubahan yang dikehendaki ialah disebut dengan perubahan yang direncanakan dan perubahan
yang tidak dikehendaki disebut perubahan yang tidak direncanakan.
a. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau
perencanaan oleh pihak- pihak yang menghendaki perubahan tersebut (agen of change).
Misalnya, perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang
anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.
b. Perubahan yang tidak direncanakan ialah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan
pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderungan untuk mempersingkat
prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama, meskipun perubahan ini
tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya.
3. Perubahan kecil dan Besar Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat
relatif.
a. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model
pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat
keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
b. Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan
pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris
merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin
terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya.
Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama
dianggap tidak berfungsi lagi.
6
Apabila dalam hal ini terjadi ketidakserasian, maka kemungkinan akan terjadi kegoyahan dalam
hubungan antara unsur-unsur tersebut diatas, sehingga keserasian masyarakat terganggu.
Suatu teori yang terkenal didalam sosiologi mengenai perubahan dalam masyarakat
adalah teori ketertinggalan budaya (cultural lag) dari William F. Ogburn. Teori tersebut mulai
dengan kenyataan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam
keseluruhannya seperti diuraikan sebelumnya, akan tetapi ada bagian dalam kebudayaan dari
suatu masyarakat, dinamakan cultural lag (artinya ketertinggalan kebudayaan). Juga suatu
ketertinggalan (lag) terjadi apabila laju perubahan dari dua unsur masyarakat atau kebudayaan
(mungkin juga lebih) yang mempunyai korelasi, tidak sebanding, sehingga unsur yang satu
tertinggal oleh unsur lainnya. Perubahan itu bisa berupa discovery (penemuan), invention
(ciptaan baru), dan diffusion (difusi, peleburan dari ciptaan lama dengan baru).
b. Cultural Shock (guncangan kebudayaan)
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Kalervo Oberg (1958) untuk menyatakan apa
yang disebutnya sebagai suatu penyakit jabatan dari orang-orang yang tiba-tiba dipindahkan ke
dalam suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaannya sendiri, semacam penyakit mental
yang tak disadari oleh korbannya. Hal ini akibat kecemasan karena orang itu kehilangan atau tak
melihat lagi semua tanda dan lambang pergaulan sosial yang sudah dikenalnya dengan baik.
Misalnya, adalah peristiwa kebudayaan dimana masyarakat melakukan perpindahan dari
Negara satu ke Negara lain. Tetapi terjadi perbedaan budaya yang jauh antar Negara tadi dan
membuat masyarakat bingung untuk berdaptasi. Keadaan ini lebih dipengaruhi dengan
perbedaan mendapat beasiswa di Perancis. Tetapi di Perancis, mereka lebih suka menggunakan
Bahasa Ibu mereka. Keadaan ini jelas akan membuat keadaan orang Indonesia mengalami
Cultural Shock dimana dia akan kebigungan dengan bahasa yang tidak biasa dia dengar selama
ini dan seperti yang kita ketahui, bahwa Bahasa Perancis jika tidak terbiasa mendengarnya pasti
akan sulit untuk memahaminya.
Ada empat tahap yang membentuk siklus culture shock:
1. Tahap inkubasi; kadang-kadang disebut tahap bulan madu, sebagai suatu
pengalaman baru yang menarik.
2. Tahap krisis; ditandai dengan suatu perasaan dendam, pada saat inilah terjadi
korban culture shock
3. Tahap kesembuhan; korban mampu melampaui tahap kedua, hidup dengan
damai.
4. Tahap penyesuaian diri; sekarang orang tersebut sudah membanggakan sesuatu
yang dilihat dan dirasakannya dalam kondisi yang baru itu, rasa cemas dalam
dirinya sudah berlalu.
c. Cultural survival
Istilah ini ada sangkut pautnya dengan cultural lag karena mengandung pengertian
adanya suatu cara tradisional yang tak mengalami perubahan sejak dahulu sampai sekarang.
Cultural survival adalah suatu konsep yang lain, dalam arti bahwa konsep ini dipakai untuk
menggambarkan suatu praktek yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang
tetap hidup dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi,
pengertian lag dapat dipergunakan paling sedikit dalam dua arti, yaitu:
1. Suatu jangka waktu antara terjadinya penemuan baru dan diterimanya penemuan
baru tadi.
2. Adanya perubahan dalam pikiran manusia dari alam pikiran tradisional ke alam
pikiran modern.
Terjadinya cultural lag ialah karena adanya hasil ciptaan baru yang membutuhkan
aturan-aturan serta pengertian yang baru yang berlawanan dengan hukum-hukum serta cara-cara
7
bertindak yang lama, tetapi ada pula kelompok yang memiliki sifat keterbukaan, malahan
mengharapkan timbulnya perubahan dan menerimanya dengan mudah tanpa mengalami cultural
lag. Misalnya sebagai berikut, seorang pria menggunakan mantel yang memiliki ekor dan
dulunya itu digunakan untuk berkuda, tetapi masih saja budaya itu digunakan untuk membuat
mantel dalam pernikahan. Inilah yang dimaksud dengan cultural survival.
d. Pertentangan kebudayaan (cultural conflict)
Pertentangan kebudayaan ini muncul sebagai akibat relatifnya kebudayaan. Hal ini terjadi
akibat konflik langsung antarkebudayaan. Faktor-faktor yang menimbulkan konflik kebudayaan
adalah keyakinan-keyakinan yang berbeda sehubungan dengan berbagai masalah aktivitas
berbudaya. Konflik ini dapat terjadi di antara anggota-anggota kebudayaan yang satu dengan
anggota-anggota kebudayaan yang lain. Dapat dicontohkan dengan adanya pro dan kontra atas
terjadinya perbudakan di Amerika. Hasil dari pro dan kontra tadi adalah perang saudara di
amerika.
8
presiden RI memiliki kharismatik dihadapan rakyat karena keahliannya dapat
berpidato dengan baik.
e. Penemuan Baru: Penemuan-penemuan baru dalam kehidupan masyarakat berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi masyarakat dan membawa
perubahan. Misalnya, penemuan mobil membawa perubahan budaya dan
masyarakat. Dalam masyarakat, kepemilikan (mobil) mendefinisikan status
sosial, dan seseorang yang tidak memiliki mobil dapat dipandang sebagai orang
dengan status sosial yang lebih rendah daripada seseorang yang memiliki mobil.
Juga, seseorang yang memiliki satu mobil dapat dianggap lebih rendah daripada
seseorang yang memiliki lebih dari satu
2. Perubahan dari Luar Masyarakat
Perubahan sosial budaya juga dapat terjadi karena unsur dari luar masyarakat seperti
faktor geografis, kebudayaan, dan politik. Pengaruh luar masyarakat merupakan hal yang wajar
dalam perubahan sosial budaya masyarakat. Pengaruh dari luar masyarakat tersebut adalah
sebagai berikut:
9
bertemu dan saling bertukar informasi.Oleh karena itu, seringnya melakukan kontak
dengan budaya lain akan mempercepat laju perubahan sosial budaya.
b. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Adanya apresiasi dan menghargai hasil karya orang lain, membuat setiap orang akan
berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat.Karya-
karya inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
c. Sistem Pendidikan Maju
Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan
kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai
dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman.Berbekal pengetahuan itu seseorang melakukan perubahan pada kebudayaan
yang dirasa perlu. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong
munculnya perubahan sosial budaya.
d. Keinginan Untuk Maju
Tidak ada seseorang yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya
menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini.Oleh karena itu, orang
akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke
arah kemajuan.
e. Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan.
Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong
seseorang melakukan perubahan.
f. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan
tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi
perubahan tersebut.Perubahan akan berlalu begitu saja tanpa ada masyarakat yang
mengikutinya. Oleh karena itu, sikap mudah menerima hal-hal baru mendorong
terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat.
10
h. Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah, dan
tidak mungkin diperbaiki.
Faktor-faktor dalam perubahahan sosial dan budaya dapat mempengaruhi dan berdampak
pada perubahan sosial dan kebudayaan sendiri dapat terjadi dan berlangsung baik pada siapa saja
secara langsung dan secara tidak langsung. Dampak yang dihasilkan tersebut dapat
dikategorikan dalam dua kategori yakni perubahan kebudayaan yang bersifat positif dan
Dampak yang bersifat positif dari perubahan budaya akan terjadi jika kebudayaan dapa
disesuikan pada lingkungan masyarakat dan keadaan masyarakat mimiliki kemampuan dalm
menyesuaikan diri. Pada pengaruh yang bersifat positif ini akan memberikan hal-hal baik yang
dapat diterima dengan dalam masyarakat yang bersifat positif pada penerapan dan pengaruhnya
dan berdampak baik pada kehidupan masyarakat. Seperti keisiplinan, kerja keras, rajin belajar,
religious, dan mencintai kebudayaan sendiri.
Dampak negatif dapat terjadi jika kebudayaan dan masyarakat tidak dapat menyesuaikan
pada perubahan tersebut apabila perubahan kebudayaan tidak dapat disesuaikan dengan norma
yang berlaku serta menyimpang dari nilai-nilai yang ada, maka akan menghasilkan dampak yang
negative terhadap kehidupan pada masyarakat. Contohnya seperti Peniruan berpakaian budaya
luar yang bertolak belakang dengan budaya bangsa, meningkatnya kenakalan remaja, terjadi
kesenjangan budaya sehingga pelestarian adat kurang diminati, lebih menyukai budaya luar, dan
interaksi sosialatau sifat individulis yang kurang akibat kemajuan informasi dan teknologi.
11
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Peristiwa-peristiwa perubahan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan negara di
dunia demikian pula tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia. Peristiwa-peristiwa
perubahan kebudayaan oleh Munandar (1987) dibagi atas: cultural lag, cultural survival,
cultural conflict dan cultural shock. Fenomena ini tidak lain diakibatkan oleh dua faktor yang
berasal dari dalam dan faktor yang berasal dari luar, faktor dari dalam yaitu bertambahnya atau
berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam
masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
Sedangkan faktor dari luarnya yaitu sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang
ada di sekitar manusia, peperangan dengan negara lain, serta pengaruh kebudayaan masyarakat
lain. Walaupun perubahan sosial dan perubahan kebudayaan itu berbeda, pembahasan kedua
perubahan itu tidak akan mencapai suatu pengertian yang benar tanpa mengaitkan keduanya.
2. SARAN
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari berbagai macam
kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu merongrong keutuhan
budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai sekarang masih eksis dalam terpaan
zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju
bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat. Penulis juga menyarankan kepada seluruh
lapisan masyarakat terutama anak muda untuk menyaring seluruh kebudayaan asing yang masuk
ke budaya Indonesia, dalam hal ini kita perlu bersifat bijak dengan seksama dan cermat dalam
menghadapinya agar jika suatu saat nanti kita mengahapi peristiwa-peristiwa kebudayaan kita
tidak mengalami guncangan yang dapat mengganggu psikologis sehingga kita dapat
menerimanya dengan bersifat terbuka sesuai dengan tuntutan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Rival Muhammad, FAKTOR PERUBAHAN KEBUDAYAAN DAN DAMPAK TERHADAP
PERUBAHAN KEBUDAYAAN, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Kodiran, Kodiran. "Akulturasi sebagai Mekanisme Perubahan Kebudayaan." Humaniora 8
(1998).
12
https://www.neliti.com/publications/266949/desain-dan-perubahan-budaya-masyarakat
https://www.dzikrikhasnudin.com/2020/03/faktor-penyebab-terjadinya-perubahan-
kebudayaan.html?m=1
https://deepublishstore.com/materi/perubahan-sosial
budaya/#Pengertian_perubahan_sosial_budaya
Hatu, Rauf. "Perubahan sosial kultural masyarakat pedesaan (Suatu tinjauan teoritik-empirik)."
Jurnal Inovasi 8.04 (2011).
13