Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH
KONSEP PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Dosen pengampu:
Drs. Ponirin M.Si

Kelompok 4
Satyo Hadi (3213121012)
Lisbet Cintani Lumban Gaol (3213121021)
Marsela Aprilia Pasaribu (3213121045)
Muhammad Imam Fahrizal (3211121010)
Bryan Yudi Aldo Hutauruk

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan Rahmat,
Karunianyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini. Dan juga tidak lupa kami
berterima kasih kepada dosen kami bapak ponirin selaku dosen mata kuliah teori teori
kebudayaan..
Penulis sangat berharap tugas Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.

Medan, 18 oktober 2022


Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah.......................................................................................................1
Rumusan masalah................................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Perubahan Kebudayaan ....................................................................................2
Ape penyebab kebudayaan itu mengalami perubahan.........................................................3
Bentuk bentuk perubahan kebudayaan................................................................................5
Peristiwa – peristiwa perubahan Kebudayaan.....................................................................6
Faktor pendorong dan faktor pendukung perubahan kebuayaan.........................................7
Dampak perubahan kebudyaan............................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN
KESIMPULAN ..................................................................................................................10
SARAN................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Pada dasarnya setiap kehidupan masyarakat selalu mengalami suatu peruahan.
Perubahan ini menjadi sebuah fenomena yang wajar dalam kehidupan masyarakat. Hal
ini dikarenakan setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak terbatas. Untuk
mencapainya, manusia melakukan berbagai perubahan-perubahan. Perubahan bukan
semata-mata berarti suatu kemajuan, namun bisa pula berarti suatu kemunduran.
Peristiwa-peristiwa perubahan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan
negara di dunia demikian pula tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia. walaupun
luas dan tingkat permasalahan itu berbeda-beda. Bagaimanapun masalah yang dihadapi,
masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam itu tidak pernah mengalami
kondisi kehilangan kebudayaan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap
tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian
generasi.
Ada sejumlah hal yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara umum ada dua hal yang menyebabkan timbulnya
perubahan sosial kebudayaan, hal yang pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat
sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa
setempat. Hal kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti
pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun
persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya
dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata
kembali kehidupan mereka
Seberapa cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan
faktor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro
dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi
pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan
disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multikultur seperti
Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu perubahan kebudayaan
2. Ape penyebab kebudayaan itu mengalami perubahan
3. Bentuk bentuk perubahan kebudayaan
4. Peristiwa – peristiwa perubahan Kebudayaan
5. Faktor pendorong dan faktor pendukung perubahan kebuayaan
6. Dampak perubahan kebudyaan

3. MANFAAT
1. Mengetahui ap aitu perubahan kebudayaan, hal yang menyebabkan sebuah
kebudayaan itu bisa berubah, bagiamana bentuk perubahan kebudayaan, dan
bagaimana dampak perubahan kebudayaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN


perubahan kebudayaan merupakan perubahan dalam sistem yang menyangkut ide dalam
kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan juga dapat dikatakan sebagai terjadinya kondisi
ketidaksesuaian antar unsur-unsur budaya yang ada dan akhirnya menciptakan keadaan yang
tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan sebenarnya lebih mengacu pada sebuah
perubahan dalam proses tata sosial dalam masyarakat. Dimana, perubahan kebudayaan ini dapat
berlangsung dengan sangat cepat ataupun lambat dan umumnya sangat tidak bisa disadari oleh
masyarakat dalam sebuah Negara. Perubahan budaya ialah perubahan yang terjadi pada nilai dan
juga norma yang berlaku di masyarakat. Contoh dari perubahan budaya ialah dahulu wanita
mempunyai martabat yang lebih rendah daripada laki-laki. Dulu wanita dianggap sebagai
“konco wingking” yang tidak setara dengan laki-laki. Dulu hanya laki-laki yang berhak
bersekolah hingga pendidikan tinggi. Sedangkan wanita hanya berurusan dengan kegiatan rumah
tangga. Kini wanita dapat meraih pendidikan hingga setinggi-setingginya, juga dapat bekerja di
bidang yang dulunya hanya laki-laki yang dapat bekerja disitu.Perubahan budaya juga meliputi
perubahan dalam bidang kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yagn
merupakan wujud dari suatu budaya. Perubahan budaya lebih luas daripada perubahan social.
Perubahan budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun,
perubahan budaya tidak mempengaruhi sistem sosial. Misalnya perubahan model pakaian dan
perubahan pada tari-tarian tidak akan mengubah sistem sosial. perubahan yang terjadi akibat
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan akan berjalan secara terus-
menerus bergantung pada dinamika masyarakat.
Perubahan budaya suatu masyarakat memiliki kaitan yang sangat erat dengan
desain pada masyarakat tersebut. Demikian pula sebaliknya, perubahan desain juga akan
memiliki imbas pada kegiatan sosial yang ada pada masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat
pada bagaimana pola konsumtif masyarakat yang terpengaruh oleh iklan dan desain sebuah
produk. Iklan sebagai salah satu hasil dari proses desain akan memberikan pengaruh pada
pola pikir pemirsanya. Melalui iklan, sebuah produk dapat menyampaikan kelebihan-
kelebihannya, membandingkan dirinya dengan kompetitornya, menempatkan diri dalam
fikiran dan benak konsumennya, hingga mempengaruhi para konsumennya dengan sebuah
keyakinan baru. Sehingga pada akhirnya, masyarakat akan terbujuk untuk
mempergunakan produk atau jasa tersebut atau bahkan menciptakan gaya hidup bagi
dirinya.
Menurut Grimaldi (2003, p. 1). Faktor bentuk sebuah objek desain juga memberikan
imbas yang besar bagi perilaku budaya konsumtif. Pergantian model secara bertahap pada
sebuah produk industri akan memberikan ilusi waktu atas kekinian. Sehingga
masyarakat akan berlomba untuk menjadi yang mutakhir dengan selalu membeli produk
dengan model terbaru. Proses manufaktur produk-produk desain dan distribusinya atas dasar
pemenuhan dan penyediaan ragam kebutuhan masyarakat memiliki andil yang besar dalam
penyampaian nilai-nilai universal pada suatu budaya tertentu.
Dengan sifat industri yang masif, akan mustahil mengakomodir nilai-nilai yang bersifat
lokal. Alasan ekonomi dan biaya produksi seolah melegalkan desain yang mengusung nilai-
nilai budaya global. Dalam hal ini, akan terjadi sebuah proses perubahan, percampuran, atau
bahkan pengeliminasian budaya yang tak mampu bertahan.Nilai-nilai dan budaya baru akan
diserap oleh masyarakat melalui produk-produk desain yang dipersepsikan dan dikonsumsinya.

2
Hingga pada akhirnya masyarakat di suatu daerah akan tercabut identitasnya dan melebur pada
identitas global.

 Perubahan budaya menurut para ahli


a. Hirschman 

Menurut Hirschamn, perubahan budaya terjadi karena dipengaruhi oleh komunikasi, cara
dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah penduduk, revolusi,
penemuan baru dan masih banyak lagi. 
Terjadinya perubahan budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal menurut Hirschman
bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, peperangan
dan perubahan iklim sekalipun bisa berpengaruh. 
b. Max Iver 
Max Iver salah satu ahli sosiologi yang juga angkat bicara tentang perubahan budaya. Dimana
budaya diartikan sebagai perubahan sosial yang bersifat kesinambungan dengan hubungan
sosial. 
c. Max Weber 
Beda dengan pendapat Max Weber, yang mana perubahan budaya adalah situasi yang terjadi
di dalam masyarakat yang diakibatkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur yang sudah
ada. 
d. Gillin 
Gillin merupakan cara hidup yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi kebudayaan material,
perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena dipengaruhi oleh
hasil penemuan baru. 
e. W. Kornblum 

Terjadinya perubahan budaya menurut W. Kornblum karena disebabkan oleh perubahan


susunan budaya. Baik itu perubahan yang bersifat bertahap ataupun dalam jangka waktu yang
lama.

2. PENYEBAB KEBUDAYAAN MENGALAMI PERUBAHAN


Faktor – Faktor Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah gejala yang dihasil akibat dari berubahnya kebudayaan
yang ada baik pada unsur perilaku, interaksi, budaya dan lainnya kehidupan sosial masyarakat.
Perubahan kebudayaan sendiri dapat disebabkan oleh adanya keadaan yang menuntut mereka
dalam perubahan kebudayaan tersebut. Dengan adanya perubahan kebudayaan tersebut dapat
dikatakan sebagai tanggung jawab bersama terhadap keadaan dan lingkungan disekelilingnya
Pada perubahan sendiri kebudayaan disebabkan oleh dua faktor utama yang menjadi
pemicu terjadinya perubahan kebudayaan yaitu faktor yang berasal dari dalam atau internal dan
yang berasal dari luar atau eksternal sebagai faktor utama dalam perubahan kebudayaan itu
sendiri.
Factor internal:

3
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur
masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru dan
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan.
Padahal sumber-sumber pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, sehingga akan
timbul masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain.
Kondisi ini akan mengubah pola interaksi dan meningkatnya mobilitas
sosial.berkurangnya penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi akan
mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga
akan memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Adanya penemuan Baru
Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery),
Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi
atau mengganti yang telah ada (Innovation).

c. Adanya pertentangan (konflik) dalam masyarakat


Dalam interaksi sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan-
pertentangan (konflik) mungkin saja terjadi baik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Apalagi pada
masyarakat yang berkembang dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern akan
selalu terjadi pertentangan, misalnya golongan muda yang ingin mengadopsi budaya
asing, golongan tua yang tetap mempertahankan tradisi lama. Konflik ini akan
menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku dan interaksi yang baru di masyarakat
tersebut.
d. Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh
individu atau kelompok. Revolusi akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut mulai dari lembaga negara sampai
keluarga mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Contohnya revolusi industri
di Inggris, revolusi Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
Faktor internal dapat mempertahankan nilai budaya, akan tetapi faktor internal juga bisa
berubah akibat adanya unsur budaya yang hilang, serta adanya perubahan dan pengaruh
lingkungan yang menuntut adanya adaptasi atau penyesuaian budaya masyarakat.

Factor Eksternal:
Faktor Ekstern adalah suatu hal yang berasal dari luar dari sistem budaya yang ada
sebelumnya yang timbul akibat dari kontak dengan budaya luar yang masuk dan dapat
berpengaruh dan memberikan perubahan dalam bentuk unsur kebudayaan yang dibawa oleh
sekelompok orang asing yang datang ke Indonesia, akulturasi yaitu perubahan kebudayaan
akibat dari bersandingnya antar budaya yang lambat laun akan mempengaruhi budaya lokal,
asimilasi. artinya perubahan kebudayaan ini tidak langsung terjadi begitu saja akan tetapi faktor
internal dan eksternal yang lama kelamaan akan membaut kebudayaan terbeut menjadi berubah
dan mengalami perkembangan.
a. Peperangan
Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara, dan lembaga
yang dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya rakyat Indonesia saat kalah
melawan Belanda. Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan kolonial
menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut sebagian besar daerah-daerah di
Indonesia.

4
Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik)
maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa,
kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh
kepada negara yang kalah.
b. Perubahan Alam
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam
seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di
sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, sehingga mereka
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
c. Pengaruh Kebudayaan Lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup dirinya dari
interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara mempunyai
kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh
dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai sosial budaya yang
baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi kedua budaya.
Sesuai yang dikemukaan oleh Hirchman bahwasanya kebosanan manusia yang menjadi
penyebab dari perubahan kebudayaan itu sendiri. W. Kornblum dalam buku Sosiology in
Changing World juga berpendapat bahwasanya perubahan sosial dan budaya adalah perubahan
yang terjadi dalam masyarakat terjadi secara bertahap dan dengan waktu yang lama.
Di era globalisasi sekarang dimana kemajuan teknologi yang sangat pesat terjadi yang
membuat orang-orang dapat mengakses informasi dari internet dan manjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya perubahan kebudayaan. Orang-orang cenderung akan meniru apa yang
menurut mereka baik dan dapat ditiru sehingga dapat menghasikan perubahan kebudayaan baik
yang bersifat positif maupun negative.
3. BENTUK – BENTUK PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Beberapa Bentuk Perubahannya yaitu, sebagai berikut:

1. Perubahan Evolusi dan Revolusi

a. Perubahan evolusi adalah perubahan- perubahan sosial yang terjadi dalam


proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan - kebutuhan hidup terhadap
perkembangan masyarakat pada waktu tertentu, misalnya, adanya modernisasi
mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbankan.
b. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan
sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan -
perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya.

5
2. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

perubahan yang dikehendaki ialah disebut dengan perubahan yang direncanakan dan perubahan
yang tidak dikehendaki disebut perubahan yang tidak direncanakan.
a. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau
perencanaan oleh pihak- pihak yang menghendaki perubahan tersebut (agen of change).
Misalnya, perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang
anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.
b. Perubahan yang tidak direncanakan ialah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan
pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderungan untuk mempersingkat
prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama, meskipun perubahan ini
tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya.

3. Perubahan kecil dan Besar Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat
relatif.
a. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model
pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat
keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
b. Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan
pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris
merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin
terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya.
Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama
dianggap tidak berfungsi lagi.

4. PERISTIWA – PERISTIWA PERUBAHAN KEBUDAYAAN


a. Ketidakserasian Perubahan-perubahan dan Ketertinggalan Budaya (Cultural lag)
Cultural lag adalah perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan
masyarakat. Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan, tidak selalu perubahan-
perubahan pada unsur-unsur masyarakat dan kebudayaan mengalami kelainan yang seimbang.
Ada unsur-unsur yang dengan cepat berubah. Akan tetapi ada pula unsur-unsur yang sukar untuk
berubah.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan kebendaan lebih berubah daripada unsur-unsur
kebudayaan rohaniah. Misalnya, suatu suatu perubahan dalam cara bertani, tidak begitu
berpengaruh terhadap tari-tarian tradisional. Akan tetapi sistem pendidikan anak-anak
mempunyai hubungan yang erat dengan dipekerjakannya tenaga-tenaga wanita pada industri.

6
Apabila dalam hal ini terjadi ketidakserasian, maka kemungkinan akan terjadi kegoyahan dalam
hubungan antara unsur-unsur tersebut diatas, sehingga keserasian masyarakat terganggu.
Suatu teori yang terkenal didalam sosiologi mengenai perubahan dalam masyarakat
adalah teori ketertinggalan budaya (cultural lag) dari William F. Ogburn. Teori tersebut mulai
dengan kenyataan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam
keseluruhannya seperti diuraikan sebelumnya, akan tetapi ada bagian dalam kebudayaan dari
suatu masyarakat, dinamakan cultural lag (artinya ketertinggalan kebudayaan). Juga suatu
ketertinggalan (lag) terjadi apabila laju perubahan dari dua unsur masyarakat atau kebudayaan
(mungkin juga lebih) yang mempunyai korelasi, tidak sebanding, sehingga unsur yang satu
tertinggal oleh unsur lainnya. Perubahan itu bisa berupa discovery (penemuan), invention
(ciptaan baru), dan diffusion (difusi, peleburan dari ciptaan lama dengan baru).
b. Cultural Shock (guncangan kebudayaan)
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Kalervo Oberg (1958) untuk menyatakan apa
yang disebutnya sebagai suatu penyakit jabatan dari orang-orang yang tiba-tiba dipindahkan ke
dalam suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaannya sendiri, semacam penyakit mental
yang tak disadari oleh korbannya. Hal ini akibat kecemasan karena orang itu kehilangan atau tak
melihat lagi semua tanda dan lambang pergaulan sosial yang sudah dikenalnya dengan baik.
Misalnya, adalah peristiwa kebudayaan dimana masyarakat melakukan perpindahan dari
Negara satu ke Negara lain. Tetapi terjadi perbedaan budaya yang jauh antar Negara tadi dan
membuat masyarakat bingung untuk berdaptasi. Keadaan ini lebih dipengaruhi dengan
perbedaan mendapat beasiswa di Perancis. Tetapi di Perancis, mereka lebih suka menggunakan
Bahasa Ibu mereka. Keadaan ini jelas akan membuat keadaan orang Indonesia mengalami
Cultural Shock dimana dia akan kebigungan dengan bahasa yang tidak biasa dia dengar selama
ini dan seperti yang kita ketahui, bahwa Bahasa Perancis jika tidak terbiasa mendengarnya pasti
akan sulit untuk memahaminya.
Ada empat tahap yang membentuk siklus culture shock:
1. Tahap inkubasi; kadang-kadang disebut tahap bulan madu, sebagai suatu
pengalaman baru yang menarik.
2. Tahap krisis; ditandai dengan suatu perasaan dendam, pada saat inilah terjadi
korban culture shock
3. Tahap kesembuhan; korban mampu melampaui tahap kedua, hidup dengan
damai.
4. Tahap penyesuaian diri; sekarang orang tersebut sudah membanggakan sesuatu
yang dilihat dan dirasakannya dalam kondisi yang baru itu, rasa cemas dalam
dirinya sudah berlalu.
c. Cultural survival
Istilah ini ada sangkut pautnya dengan cultural lag karena mengandung pengertian
adanya suatu cara tradisional yang tak mengalami perubahan sejak dahulu sampai sekarang.
Cultural survival adalah suatu konsep yang lain, dalam arti bahwa konsep ini dipakai untuk
menggambarkan suatu praktek yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang
tetap hidup dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi,
pengertian lag dapat dipergunakan paling sedikit dalam dua arti, yaitu:
1. Suatu jangka waktu antara terjadinya penemuan baru dan diterimanya penemuan
baru tadi.
2. Adanya perubahan dalam pikiran manusia dari alam pikiran tradisional ke alam
pikiran modern.
Terjadinya cultural lag ialah karena adanya hasil ciptaan baru yang membutuhkan
aturan-aturan serta pengertian yang baru yang berlawanan dengan hukum-hukum serta cara-cara

7
bertindak yang lama, tetapi ada pula kelompok yang memiliki sifat keterbukaan, malahan
mengharapkan timbulnya perubahan dan menerimanya dengan mudah tanpa mengalami cultural
lag. Misalnya sebagai berikut, seorang pria menggunakan mantel yang memiliki ekor dan
dulunya itu digunakan untuk berkuda, tetapi masih saja budaya itu digunakan untuk membuat
mantel dalam pernikahan. Inilah yang dimaksud dengan cultural survival.
d. Pertentangan kebudayaan (cultural conflict)
Pertentangan kebudayaan ini muncul sebagai akibat relatifnya kebudayaan. Hal ini terjadi
akibat konflik langsung antarkebudayaan. Faktor-faktor yang menimbulkan konflik kebudayaan
adalah keyakinan-keyakinan yang berbeda sehubungan dengan berbagai masalah aktivitas
berbudaya. Konflik ini dapat terjadi di antara anggota-anggota kebudayaan yang satu dengan
anggota-anggota kebudayaan yang lain. Dapat dicontohkan dengan adanya pro dan kontra atas
terjadinya perbudakan di Amerika. Hasil dari pro dan kontra tadi adalah perang saudara di
amerika.

5. FAKTOR PENDORONG DAN PENDUKUNG PERUBAHAN KEBUDAYAAN


1. Faktor Terjadinya Perubahan Sosil Budaya
1. Perubahan dari dalam Masyarakat

Perubahan dari dalam masyarakat terbagi sebagai berikut:

a. Perubahan Penduduk: Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang


disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk menyebabkan perubahan tempat tinggal manusia. Tempat-tempat yang
semula berpusat pada lingkungan keluarga berubah dan menjadi radial tergantung
pada keadaan pekerjaan. Penurunan populasi juga menyebabkan perubahan sosial
budaya. Misalnya, perubahan demografi dalam program migrasi dan urbanisasi.
b. Pemberontakan atau Revolusi: Pemberontakan, seperti pemberontakan G 30
S/PKI, membawa perubahan sosial budaya. Pemberontakan G 30 S/PKI 1965
membawa perubahan dalam sistem politik khususnya di Indonesia, dan ajaran
komunis dilarang di Indonesia. Ajaran komunis dilarang di Indonesia karena
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia.
c. Peranan Nilai yang Diubah: Perubahan juga dapat disebabkan berubahnya perana
nilai di masyarakat. Misalnya, sosialisasi program keluarga berencana mampu
untuk menghambat pertambahan penduduk. Contohnya sebelum ada program
keluarga berencana dari pemerintah, masyarakat yang sudah berkeluarga akan
terlihat cenderung meningkatkan mempunyai anak banyak, namun setelah ada
sosialisasi program keluarga berencana masyarakat tumbuh kesadaran untuk
membatasi kelahiran anak demi masa depan dan kesejateraan anak itu sendiri.
d. Peranan Tokoh Kharismatik: Tokoh kharismatik adalah tokoh yang disegani,
dihormati dan diteladani oleh masyarakat. Peranan tokoh kharismatik membawa
pengaruh dalam perubahan kehidupan masyarakat. Misalnya, Soekarno sebagai

8
presiden RI memiliki kharismatik dihadapan rakyat karena keahliannya dapat
berpidato dengan baik.
e. Penemuan Baru: Penemuan-penemuan baru dalam kehidupan masyarakat berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi masyarakat dan membawa
perubahan. Misalnya, penemuan mobil membawa perubahan budaya dan
masyarakat. Dalam masyarakat, kepemilikan (mobil) mendefinisikan status
sosial, dan seseorang yang tidak memiliki mobil dapat dipandang sebagai orang
dengan status sosial yang lebih rendah daripada seseorang yang memiliki mobil.
Juga, seseorang yang memiliki satu mobil dapat dianggap lebih rendah daripada
seseorang yang memiliki lebih dari satu
2. Perubahan dari Luar Masyarakat

Perubahan sosial budaya juga dapat terjadi karena unsur dari luar masyarakat seperti
faktor geografis, kebudayaan, dan politik. Pengaruh luar masyarakat merupakan hal yang wajar
dalam perubahan sosial budaya masyarakat. Pengaruh dari luar masyarakat tersebut adalah
sebagai berikut:

a. Pengaruh Lingkungan Alam: Pengaruh lingkungan alam sangat berpengaruh


dalam terjadinya perubahan sosial budaya. Misalnya, tanah yang subur dapat
berguna untuk lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut.
memiliki usaha sebagai petani. Kebudayaan di tanah suburpun tidak lepas
dari kehidupan sosial sebagai petani sehingga kebudayaan tetap akan
berhubungan dengan bidang pertanian.
b. Kebudayaan Masyarakatan lain: Kontak kebudayaan antar masyarakat
mempunyai dampak yang positif dan negatif. Contohnya, kontak kebudayaan
bangsa Indonesia dengan bangsa Barat (Eropa). Pengaruh positif berupa
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pengaruh negatif berupa
pola hidup kebarat- baratan (westernis) sekelompok anak muda.
c. Peperangan: Peperangan akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap
sebuah aspek kehidupan masyrakat. Misalnya, perang Irak yang membawa
derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat Irak. Selaian disebabkan oleh
beberapa hal di atas, suatu perubahan sosial budaya terjadi karena adanya
faktor yang menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial
budaya terdiri atas faktor pendorong dan penghambat.

2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

a. Kontak dengan Budaya Lain


Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-
hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan

9
bertemu dan saling bertukar informasi.Oleh karena itu, seringnya melakukan kontak
dengan budaya lain akan mempercepat laju perubahan sosial budaya.
b. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Adanya apresiasi dan menghargai hasil karya orang lain, membuat setiap orang akan
berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat.Karya-
karya inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
c. Sistem Pendidikan Maju
Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan
kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai
dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman.Berbekal pengetahuan itu seseorang melakukan perubahan pada kebudayaan
yang dirasa perlu. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong
munculnya perubahan sosial budaya.
d. Keinginan Untuk Maju
Tidak ada seseorang yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya
menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini.Oleh karena itu, orang
akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke
arah kemajuan. 
e. Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan.
Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong
seseorang melakukan perubahan.
f. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan
tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi
perubahan tersebut.Perubahan akan berlalu begitu saja tanpa ada masyarakat yang
mengikutinya. Oleh karena itu, sikap mudah menerima hal-hal baru mendorong
terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat.

3. Faktor Penghambat perubahan sosial budaya


a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
b. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
c. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
e. Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Hubungan yang bersifat idiologis
g. Adat atau kebiasaan

10
h. Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah, dan
tidak mungkin diperbaiki.

6. DAMPAK PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Faktor-faktor dalam perubahahan sosial dan budaya dapat mempengaruhi dan berdampak
pada perubahan sosial dan kebudayaan sendiri dapat terjadi dan berlangsung baik pada siapa saja
secara langsung dan secara tidak langsung. Dampak yang dihasilkan tersebut dapat
dikategorikan dalam dua kategori yakni perubahan kebudayaan yang bersifat positif dan

perubahan kebudayaan yang bersifat negative.

Dampak yang bersifat positif dari perubahan budaya akan terjadi jika kebudayaan dapa
disesuikan pada lingkungan masyarakat dan keadaan masyarakat mimiliki kemampuan dalm
menyesuaikan diri. Pada pengaruh yang bersifat positif ini akan memberikan hal-hal baik yang
dapat diterima dengan dalam masyarakat yang bersifat positif pada penerapan dan pengaruhnya
dan berdampak baik pada kehidupan masyarakat. Seperti keisiplinan, kerja keras, rajin belajar,
religious, dan mencintai kebudayaan sendiri.

Dampak negatif dapat terjadi jika kebudayaan dan masyarakat tidak dapat menyesuaikan
pada perubahan tersebut apabila perubahan kebudayaan tidak dapat disesuaikan dengan norma
yang berlaku serta menyimpang dari nilai-nilai yang ada, maka akan menghasilkan dampak yang
negative terhadap kehidupan pada masyarakat. Contohnya seperti Peniruan berpakaian budaya
luar yang bertolak belakang dengan budaya bangsa, meningkatnya kenakalan remaja, terjadi
kesenjangan budaya sehingga pelestarian adat kurang diminati, lebih menyukai budaya luar, dan
interaksi sosialatau sifat individulis yang kurang akibat kemajuan informasi dan teknologi.

11
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Peristiwa-peristiwa perubahan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan negara di
dunia demikian pula tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia. Peristiwa-peristiwa
perubahan kebudayaan oleh Munandar (1987) dibagi atas: cultural lag, cultural survival,
cultural conflict dan cultural shock. Fenomena ini tidak lain diakibatkan oleh dua faktor yang
berasal dari dalam dan faktor yang berasal dari luar, faktor dari dalam yaitu bertambahnya atau
berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam
masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
Sedangkan faktor dari luarnya yaitu sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang
ada di sekitar manusia, peperangan dengan negara lain, serta pengaruh kebudayaan masyarakat
lain. Walaupun perubahan sosial dan perubahan kebudayaan itu berbeda, pembahasan kedua
perubahan itu tidak akan mencapai suatu pengertian yang benar tanpa mengaitkan keduanya.

2. SARAN
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari berbagai macam
kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu merongrong keutuhan
budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai sekarang masih eksis dalam terpaan
zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju
bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat. Penulis juga menyarankan kepada seluruh
lapisan masyarakat terutama anak muda untuk menyaring seluruh kebudayaan asing yang masuk
ke budaya Indonesia, dalam hal ini kita perlu bersifat bijak dengan seksama dan cermat dalam
menghadapinya agar jika suatu saat nanti kita mengahapi peristiwa-peristiwa kebudayaan kita
tidak mengalami guncangan yang dapat mengganggu psikologis sehingga kita dapat
menerimanya dengan bersifat terbuka sesuai dengan tuntutan zaman.

DAFTAR PUSTAKA
Rival Muhammad, FAKTOR PERUBAHAN KEBUDAYAAN DAN DAMPAK TERHADAP
PERUBAHAN KEBUDAYAAN, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Kodiran, Kodiran. "Akulturasi sebagai Mekanisme Perubahan Kebudayaan." Humaniora 8
(1998).

12
https://www.neliti.com/publications/266949/desain-dan-perubahan-budaya-masyarakat
https://www.dzikrikhasnudin.com/2020/03/faktor-penyebab-terjadinya-perubahan-
kebudayaan.html?m=1
https://deepublishstore.com/materi/perubahan-sosial
budaya/#Pengertian_perubahan_sosial_budaya
Hatu, Rauf. "Perubahan sosial kultural masyarakat pedesaan (Suatu tinjauan teoritik-empirik)."
Jurnal Inovasi 8.04 (2011).

13

Anda mungkin juga menyukai