Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK. FILSAFAT
PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
SEJARAH-FIS

SKOR NILAI

FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Srinahyanti,S.Pd, M.Pd

Nama Mahasiswa: Angel Lena Simanjuntak

Nim: 3222431015

Kelas: C Reguler

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas

berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini

dengan baik untuk memenuhi Tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Dengan selesainya Critical Journal ini, saya berterimakasih kepada ibu

Srinahyanti,S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah filsafat Pendidikan

yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan Critical Journal Review ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Critical Journal Review ini masih

banyak memiliki kekurangan, namun saya telah berusaha sebaik mungkin untuk

memberikan hasil yang terbaik dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati saya menerima segala kritik dan saran untuk

dijadikan motivasi dimasa yang akan datang. Semoga Critical Journal ini dapat

bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan,Agustus 2022

Angel Lena Simanjuntak


DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR…………………………………………………….

B. Tujuan Penulisan CJR……………………………………………………………...

C. Manfaat CJR………………………………………………………………………...

D. Identitas Artikel dan Journal yang di review……………………………………

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL………………………………………………………

A. Pendahuluan……………………………………………………………………….

B. Deskripsi Isi…………………………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS……………………………………………………..

A. Pembahasan isi Journal……………………………………………………………

B. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal………………………………….

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………

B. Rekmendasi ………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Sering kali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan

pahami. Terkadang kita memilih salah satu jurnal, namun kurang

memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis Bahasa, pembahasan

tentang kepemimpinan. Oleh karena itu dengan membuat Critical Journal

Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih Journal

referensi, terkhusus pada pokok Bahasa tentang kepemimpinan.

B. Tujuan Penulisan CJR

Untuk Mengkritisi / membandingkan satu topik materi kuliah

kepemimpinan dalam dua journal yang berbeda serta untuk menyelesaikan

tugas CJR Filsafat Pendidikan dan menambah pengetahun atau wawasan

dalam mengkritisi suatu topik permasalahan.

C. Manfaat CJR

-Untuk menambah wawasan tentang filsafat Pendidikan

-Untuk menambah pengetahuan tentang kegunaan dalam mempelajari

filsafat Pendidikan terutama dalam materi Pendidikan berkebutuhan

khusus
D. Identitas Artikel dan Journal yang di Review

Jurnal utama

1. Judul Artikel : Implementasi Pelaksanaan Pendidikan Inklusi Di SD

Bina Harapan

2. Nama Artikel : Jurnal Taman Cendikia

3. Edisi terbit : 01 juni 2019

4. Pengarang Artikel : Eka sari setia ningsih, Ika Listyarini

5. Penerbit : Universitas PGRI Semarang

6. Kota Terbit : Semarang

7. Nomor ISSN : p-ISSN:2579-5112

e-ISSN: 2579-5147

8. Alamat situs : https://core.ac.uk/download/pdf/230383977.pdf

Jurnal pembanding

1. Judul Artikel : Evaluasi penyelenggaran Pendidikan Inklusi Bagi

Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Di SDN 131/IV Jambi

2. Nama Artikel : Jurnal Tekno-Pedagai

3. Edisi terbit : September 2014

4. Pengarang Artikel : Paramita Isabella, Emosda, Suratno

5. Penerbit : Universitas Jambi

6. Kota Terbit : Jambi

7. Nomor ISSN : 2088-205X


8. Alamat situs : file:///C:/Users/AC/Downloads/iv-kota-jambi.pdf

BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Secara konseptual pendidikan inklusif merupakan sistem layanan

Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang mempersyaratkan agar semua dilayani

di sekolah umum terdekat bersama teman seusianya. Dalam Pendidikan

inklusi menempatan ABK tingkat ringan, sedang dan berat secara penuh di

kelas biasa. Secara umum pendidikan inklusif dapat dikelompokan sesuai

dengan konsep pendidikan Nasional yaitu: Pertama, inklusif sebagai

pendidikan yang memberikan kesempatan yang adil kepada semua siswa

untuk bisa mengakses pendidikan tanpa membedakan gender, etnik, status

sosial dan kebutuhan khusus (kemampuan) pada semua level/jenjang

pendidikan. Kedua, dalam sekolah inklusif

menerapkan model multiinput artinya tidak mengenal penolakan murid.

Kondisi ini tentu berbeda dengan sistem seleksi siswa baru dalam

persekolahan yang saat ini masih cenderung menggunakan seleksi

peringkat nilai hasil kelulusan. Ketiga, program kurikulum dalam

pendidikan inklusif berbasig kepada anak. Dalam hal ini tentu disesuaikan

dengan kebutuah ABK. Penyelenggraan pembelajaran dilaksanakan dalam

kelas bersama-sama siswa regular dan ABK. Keempat, sistem evaluasi

bersifat “fair”/adil disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bagi siswa yang

mampu mengikuti evaluasi regular dievalusai sesuai sistem evaluasi

reguler, dengan memodifikasi instrumen jika diperlukan. Namun bagi

siswa dengan program terindivi-


dualisakan,maka evaluasi disesuaikan dengan PPI-nya. Hasil evaluasi

selain dikonversi dalam bentuk kuantitatif dan berbentuk deskriptif, yang

menggambarkan pencapaian kinerja. Khusus untuk ABK dengan kategori

sedang dan berat hasil evaluasi bukan sebagai indikotor kenaikan jenjang

pendidikan lanjut, tetapi sebagai tolak ukur peningkatan potensi

kemandirian untuk kehidupan di lingkungannya.

B. Deskripsi Isi

Implementasi Pelaksanaan Pendidikan Inklusi Di SD Bina Harapan

Dasar pendirian SD Bina Harapan didasari dan diinspirasi oleh nilai-nilai

hakiki kemanusiaan seperti persamaan hak, keadilan, kebebasan, kejujuran

dan kebaikan. Setiap anak dengan kondisi apapun adalah makhluk Tuhan

yang memiliki hak asasi manusia yang wajib diterima secara universal. SD

Bina Harapan Semarang berdiri pada tahun 2000. Ada beberapa hal yang

melatar belakangi berdirinya SD Bina Harapan, diantaranya yaitu: 1)

Menyediakan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak yang

berkesulitan Belajar, 2) Memeberikan hak dan Kesempatan yang sama bagi

anak- anak yang lambat belajar agar dapat belajar secara optimal.

SD Bina Harapan Semarang merupakan salah satu SD di Semarang Kota

yang menyelenggarakan pendidikan inklusi meskipun belum mempunyai

SK Penunjukan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Tingkat SD, secara

formal perizinan SD Bina Harapan adalah Sekolah Inklusi namun pada

kenyataannya yang kami temukan di lapangan adalah bahwa SD Bina

Harapan didominasi oleh siswa ABK sedangkan kurikulum yang

digunakan adalah kurikulum reguler.


Jurnal Pembanding

SD Negeri 131/IV Kota Jambi terletak di Jalan Kapten A. Khatib Rt. 14, tidak

jauh dari SLB, di mana akses jalan menuju ke sekolah juga merupakan akses

menuju SLB. SD Negeri 131/IV Kota Jambi dan SLB berjarak kurang lebih 1

km, dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan waktu yang tidak lama,

yaitu sekitar 10 sampai 15 menit. Penyelenggaraan inklusi di Indonesia dilatar

belakangi oleh keberadaan SLB yang pada umumnya hanya terletak di ibu

kota propinsi/ kabupaten, sementara anak berkebutuhan khusus tersebar

hampir di seluruh daerah. Akibatnya, sebagian dari anak-anak berkebutuhan

khusus terpaksa tidak bersekolah karena lokasi SLB jauh dari rumahsementara

sekolah reguler yang terdekat tidak mau menerima karena merasa tidak

mampu melayani, dan tidak memungkinkan bagi pemerintah membangun

SLB di tiap kecamatan (Depdiknas, 2007a:1-3). Untuk memberikan kesempatan

kepada anak berkebutuhan khusus agar mendapat pendidikan yang layak,

maka pendidikan inklusi perlu diselenggarakan dengan ketentuan minimal 1

lembaga pendidikan dasar pada tiap kecamatan. Namun, walaupun SD Negeri

131/IV Kota Jambi secara geografis terletak berdekatan dengan SLB, hal ini

tidak menyurutkan pihak sekolah untuk tetap mengimplementasikan

pendidikan inklusi. SD Negeri 131/IV Kota Jambi memiliki 12 rombongan

belajar. Berdasarkan standar pemerintah, seharusnya sekolah memiliki luas

lahan minimal 2270 m2, namun pada kenyataannya lahan sekolah hanya

seluas 1.500 m2 yang tentunya turut mempengaruhi kualitas pelayanan dalam

pengimplementasian pendidikan inklusi. Implementasi pendidikan inklusi di

SD Negeri 131/IV Kota Jambi sangat dibutuhkan masyarakat sekitar karena

adanya keinginan dan kebutuhan untuk menyekolahkan anak-anaknya yang

memiliki kebutuhan khusus di sekolah reguler. Sebagai sebuah inovasi baru di

dunia pendidikan Indonesia, pro dan kontra terhadap implementasi


pendidikan inklusi masih terjadi. Walaupun pro dan kontra masih terjadi,

namun dukungan dari masyarakat dan pemerintah terhadap penyelenggaraan

inklusi di SD Negeri 131/IV Kota Jambi tetap ada, baik dukungan berupa moril

maupun materiil. Selain sumbangsih berupa kritik dan saran, dukungan dari

masyarakat juga berbentuk keterlibatan beberapa warga yang berperan

sebagai GPK atau shadow, sedangkan dukungan dari pemerintah berupa

anggaran dana yang disediakan khusus untuk mambantu sekolah-sekolah

inklusi yang tertuang dalam APBN dan APBD. Seperti yang disebutkan dalam

pedoman penyelenggaraan pendidikan inklusi mengenai pemberdayaan

masyarakat (Depdiknas, 2007i:11), berbagai bentuk dukungan diperlukan

dalam rangka menciptakan atmosfir pendidikan inklusi di mana dalam

penyelenggaraan inklusi diperlukan kerjasama yang baik dan

berkesinambungan antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Dukungan

tidak hanya dalam bentuk pendanaan, tetapi juga berupa sumbangan

pemikiran dan ketenagaan.


BAB III

PEMBAHASAN ISI JORNAL

A. Pembahasan isi Journal

Berdasarkan analisis- analisis yang telah dilakukan di atas di dapat

beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama pada jurnal utama menjelaskan

bahwa hasil dari penelitian dalam penyelenggaraan Pendidikan inklusi

pada anak berkebutuhan khusus belum sesuai ketentuan dan tidak sesuai

yang diharapkan karena terdapat beberapa komponen dalam

penyelenggaraan Pendidikan inklusif yang perlu mendapatkan perhatian

untuk refleksi dan perbaikan, seperti meliputi: modifikasi kurikulum,

modifikasi waktu dengan menambahkan waktu khusus untuk mengulang

atau mundur Kembali materi pembelajaran yang telah dilaksanakan secara

klasikal diulang secara pribadi sesuai siswa berkebutuhan. Modifikasi isi

materi dengan materi sesuai kurikulum dan materi sesuai kebutuhan siswa

berkebutuhan khusus.

Pada jurnal pembanding menjelaskan bahwa hasil penelitian dan

pembahasan mengenai evaluasi Pendidikan anak berkebutuhan khusus

dapat disimpulkan bahwa secara umum penyelenggaraan Pendidikan

inklusi bagi peserta didik berkebutuhan khusus tergolong dalam kriteria

baik. Dimana persentase sub indicator dari implementasi Pendidikan

inklusi telah memenuhi standar, tetapi sub indicator lainnya masih belum

sesuai dengan standar yang seharusnya.


B. Kelebihan dan kekurangan Jurnal

Kelebihan dan kekurangan jornal utama

a. Dari segi Bahasa jornal ini bisa dipahami denan jelas

b. Journal ini dilengkapi dengan abstrak kata kunci dan juga daftar

Pustaka itu merupakan paling penting dalam satu journal

c. Hasil dari penelitian disajikan dengan lengkap diesrtai dengan

penejelasan dalam tabl sehingga memudahkan untuk memahami

isi dari materi.

d. Dalam penjelasan materi penulis menyajikan terlalu luas

sehingga membuat pembaca tidak tertarik dan bosan dalam

membaca.

Kelebihan dan kekurangan journal pembanding

a. Dilihat dari aspek lingkup isi artikel, journal yang direview itu

sangat menarik

b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tat tulis, termasuk

penggunaan font yang sudah baik.

c. Dalam journal ini penyajian yang digunakan terlalu sistematik

membuat kesulitan dalam memahami materi.


BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendidikan inklusidf sebagai suatu kecenderungan baru dalam system

Pendidikan hadir sebagi konsikuensi logis dari adanya demokrasi Pendidikan dan

tegaknya hak asai manusia di seluruh dunia. Pendidikan inklusi merupakan salah

satu model Pendidikan yang dirancang secara khusus, dan merupakan terobosan

baru dalam dunia Pendidikan khususnya bagi mereka anak berkebutuhan

khusus(ABK) untuk menghindari adanya segregrasi.

B.Rekomendasi

Diharapkan setelah membaca Critical Journal Review ini pembaca lebh mengerti

tentang pentingnya pendidilkan inklusif yang baik dan apa saja yang terkandung

didalamnya sehingga kita dapat memahami tentang teori sikap, perilaku dan gaya

menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.


DAFTAR PUSTAKA

Eka Sari Setianingsih, Ika Listyarini. 2019. Implementasi Pelaksanaan Pendidikan

Inklusi Di SD Bina Harapan Semarang, Semarang: Universitas PGRI Semarang

Paramita Isabella, Emosda, Suratno. 2014. Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusi Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Di SDN 131/IV Kota jambi,

Jambi: Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai