SI-PGSD FIP
SKOR NILAI:
(2020)
Nim : 1201111056
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Report tepat pada waktunya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pak Mahfuzi Irwan selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan luar sekolah yang merupakan mata kuliah yang
diselenggarakan di semester satu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Karena sifatnya membantu, maka sekiranya mahasiswa/i yang lain dapat
melengkapi makalah CBR ini dengan referensi-referensi yang lain sehingga akan
membantu dan memahami materi yang telah disajikan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penyusun nantikan. Semoga pembuatan makalah CBR
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Annisa Rafidah
(1201111056)
2
DAFTAR ISI
A. Rasionalisasi CBR……………………………………………………......................................4
B. Tujuan ………………………………………………………………….........................................4
C. Manfaat………………………………………………………………............................................4
d. Identitas Buku…………………………………………………………………………………….5
A.Buku Utama………………………………………………………………………………………..6
Bab I……………………………………………………………………………………………………...6
Bab II…………………………………………………………………………………………………….8
Bab III……………………………………………………………………………………………………9
Bab IV………………………………………………………………………………………………….10
Bab V………………………………………………………………………………………………...…11
Bab VI………………………………………………………………………………………………….13
Bab VII…………………………………………………………………………………………………15
Bab VIII……………………………………………………………………………………………......16
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………….21
A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………….…21
B.Rekomendasi …………………………………………………………………………………....21
3
BAB I
PENDAHULUAN
B.Tujuan
C.Manfaat
Penulis berharap laporan ini memiliki manfaat bagi kita semua. Baik dari pembaca
maupun penulis sendiri. Diharapkan juga hasil kritikan buku ini membuat pembaca
lebih tertarik untuk ikut serta membaca ulang tentang buku utama dan buku
pembanding yang dijadikan acuan oleh penulis.
4
D.Identitas Buku
Buku Utama
Buku Pendamping
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
6
D. Bentuk kegiatan Pendidikan luar sekolah (PLS)
1. Belajar kelompok
2. Magang
3. Latihan keterampilan
Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai warna untuk bertahan hidup dan
mengembangkan kehidupan seseorang:
7
BAB II: PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
8
BAB III: PRINSIP, SASARAN, KEGIATAN, PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)
Prinsip dasar pertama kegiatan PLS adalah Lifelomg learning (belajar sepanjang
hayat). Prinsip ini sebetulnya merupakan pokok pikiran yang sesuai dengan hakikat,
realitas, dan ruang lingkup Pendidikan itu sendiri. Seperti telah disinggung sebelumnya
bahwa setiap manusia baik secara kegiatan belajar disepanjang usia jaganya. Pada saat
melakukan kegiatan belajar , seseorang sebenarnya tengah mendidik diri sendiri.
Karena itu inti dari kegiatan Pendidikan pada dasarnya dalah belajar. Kenyataannya
menunjukkan bahwa semenjak dahulu hingga sekarang, bahkan juga dimasa mendatang
kegiatan belajar terus menerus terjadi disepanjang hayat manusia.
Sasaran Pendidikan luar sekolah (dalam joesoef, 1992:58) dapat dibagi menjadi
3 pokok yaitu:
Sedangkan menurut Ananda W.P Guruge terdapat enam kategori sasaran PLS:
1. Lembaga kursus.
2. Lembaga pelatihan.
3. Lembaga belajar.
4. Pusat kegiatan belajar masyarakat.
5. Majelis taklim.
6. Pendididikan formal.
7. Pendidikan anak usia dini
8. Posyandu.
9. Bina keluarga balita.
10. Pendidikan kedinasan.
11. Pendidikan jarak jauh.
9
12. Pendidikan khusus dan Pendidikan layanan khusus.
1. Pendidikan formal
10
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikansepanjang hayat. Fungsi Pendidikan nonformal
berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional. Jenis Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
3.Pendidikan informal
A.Pendidikan informal
Fungsi dan peran utama pendidikan informal yaitu untuk membentuk karakter
dan kepribadian seseorang. Lebih lengkapnya, fungsi dan peran pendidikan informal,
diantaranya yaitu:
11
4. Membentuk kepribadian anak dengan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan anak.
5. Memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi atau bakat yang
dimilikinya.
6. Membantu anak lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Sarana Pendidikan non formal yaitu bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan Pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap
Pendidikan formal dalam rangka mendukung Pendidikan sepanjang hayat. Satauan
Pendidikan penyelenggara Pendidikan non formal, diantaranya yaitu:
12
sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Menurut Komar salah satu pengertian sistem adalah sebagai suatu kesatuan
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berkaitan secara terpadu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, sistem kegiatan pendidikan
pada satuan kursus terdiri atas input, proses dan output. Input satuan kursus terbagi
atas: input lingkungan (environmental input), input instrumen (instrumental input),
input bahan mentah (raw input), dan input lain (otherinput). Input instrumen satuan
kursus terdiri dari tujuan, kurikulum, tenaga kependidikan, pembiayaan, sumber daya
dan media belajar, fasilitas dan kondisi pengelola program. Input bahan mentah terdiri
atas karakteristik internal dan eksternal warga belajar. Diantaranya menyangkut
pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kesiapan, motivasi,sosial ekonomi, biaya,
sarana, dan kebiasaan belajar. Modal pembelajaran khusus terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Kemitraan
2. Kelengkapan sarana dan prasarana
3. Modal strategi kewirausahaan
Berdasarkan definisi dari KNIU dan BP-PLS.P (2005), pusat kegiatan belajar
masyarakat (PKBM) adalah suatu wadah yang menyediakan informasi dan kegiatan
belajar sepanjang hayat bagi setiap warga masyarakat agar mereka dikelola dari, oleh,
dan untuk masyarakat. PKBM menawarkan beberapa keuntungan bagi warganya yakni
PKBM adalah tempat terjadinya kegiatan pengembangan dan pembelajaran masyarakat
yang didasarkan pada kebutuhan warga, PKBM menyelenggarakan Pendidikan
berkelanjutan bagi warga sehinggga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kualitas hidup dalam bidang Pendidikan, pendapatan, Kesehatan,
agama, seni serta budata dan PKBM merangsang kemandirian warga yang
memungkinkan mereka berkontribusi terhadap pembangunan yang terjadi di
lingkungan masyarakatnya bahkan pada pembangunan bangsa.
Menurut Mustofa kamil, ada tiga tujuan penting dalan rangka Pendirian dan
pengembangan PKBM yaitu:
13
1. Memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri (berdaya)
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat abik dari segi sosial maupun ekonomi
3. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi
dilingkungannya sehinggga mampu memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I
Pasal 10, yang dimaksud dengan Satuan pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Dengan dukungan penuh dari
14
keluarga peserta didik akan lebih merasa termotivasi untuk mencapai tingkat prestasi
belajar yang baik di sekolah.
Agar pengendalian mutu program dapat efektif, maka strategi yang harus
dipergunakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Teliti (acurnate)
2. Berlata (timely)
3. Objective dan komprehensif
4. Terfokus pada titik pengendalian yang strategis
5. Realistic
6. Fleksibel
7. Preskiptif dan operasional
8. Diterima oleh anggota organisasi
15
BAB VIII: KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN NON FORMAL
BAN PAUD dan PNF, BAN S/M, serta BAN PT selaku Lembaga independent yang
bertugas merumuskan kebijakan dan melaksanakan penilaian akreditasi telah
16
merumuskan instrument penilaian akreditasi suatu Lembaga Pendidikan sesuai dengan
SNP yang telah ditetapkan oleh pemerintah. System penilaian akreditasi tersebut pada
dasarnya telah menggambarkan bahwa system Pendidikan nasional di Indonesia
bersifat kontinu dan berkesinambungan sesuai kriteria kualitas pendidikan
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pembahasan bab I tentang latar belakang Pendidikan luar sekolah menurut buku
utama yaitu dalam pendidikan terjadi pembinaan terhadap perkembangan potensi
peserta didik untuk memenuhi kelangsungan hidupnya secara pribadi dan
kesejahteraan di dalam masyarakat. Sedangkan menurut buku pembanding Pendidikan
memiliki kesempatan leluasa, termasuk peniruan yaitu meniru manusia lain disetiap
lingkungan kehidupan, bahkan masa yang akan mendatang merupakan dunia anak
sekarang. Sehinggga diperlukan usah persiapan diri untuk memasuki kehidupan
mendatang yang bermasyarakat dan berbudaya.
2. Pembahasan bab II tentang Pendidikan seumur hidup menurut buku utama yaitu
Pendidikan Seumur Hidup adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan menurut buku pembanding Pendidikan seumur hidup sangat penting untuk
dikembangkan dengan prinsip-prinsip motivasi, memperbaharui dan meningkatkan
pengetahuan sikap dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sepanjang
hayatnya.
3. Pembahasan bab III tentang prinsip, sasaran kegiatan Pendidikan luar sekolah (PLS)
yaitu menurut KBBI prinsip adalah asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak, dan sebagainya); dasar. Dengan demikian dapat dipahamibahwa setiap
manusia baik secara sadar atau tidak, sedikit atau banyak, senantiasa melakukan
kegiatan belajar di sepanjang usia jaganya. Pada saat melakukan kegiatan belajar,
seseorang sebenarnya tengah mendidik diri sendiri. Sedangkan di buku pembanding
tidak ada dijelaskan mengenai prinsip, sasaran kegiatan PLS.
4. Pembahasan bab IV tentang Pendidikan informal, formal dan non formal yaitu
menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1
17
ayat 13, pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Dan Pendidikan nonformal adalah setiap kesempatan
terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah. Sedangkan menurut buku
pembanding Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia
sehingga setiap orang memperoleh nilai, ketampilan,dan pengetahuan yang bersumber
dari pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan nonformal adalah kegiatan terorganisasi
dan sistematis diluar system persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau
merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas.
5. Pembahasan bab V tentang ciri dan kegiatan Pendidikan luar sekolah yaitu bertujuan
untuk memperoleh keterampilan yang segera akan dipergunakan. Pendidikan non
formal menekankan pada belajar yang fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dalam
kehidupan peserta didik. Berpusat pada peserta didik. Dalam pendidikan non formal
dan belajar mandiri, peserta didik adalah pengambilan inisiatif dan mengkontrol
kegiatan belajarnya. Sedangkan menurut buku pembanding tidak ada dijelaskan.
7. pembahasan bab VII tentang manajemen mutu terpadu non formal (PNF) yaitu
merupakan suatu proses melihat, mengamati dan menilai program pendidikan
nonformal dan informal dengan menggunakan suatu cara atau metode agar program
yang telah direncanakan dapat berjalan secara optimal dengan standard yang baik serta
memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Sedangkan menurut buku pembanding
adalah merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dilakukan Bersama dan
melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi tersebut.
8. Pembahasan bab VIII tentang kebijakan akreditasi Pendidikan non formal yitu
akreditasi merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban publik pemerintah atas
mutu program dan satuan PNF di wilayah Republik Indonesia. Dengan mendapatkan
hasil peta mutu pendidikan yang berlangsung pemerintah dapat mengembangkan
program-program pembinaan yang yang diperlukan bahkan sekaligus juga
pengendalian yang perlu dilakukan agar pelakupelaku di bidang pendidikan turut serta
dalam usaha memberikan layanan pendidikan dengan mutu yang baik. Sedangkan di
buku pembanding tidak ada dijelaskan.
18
B. Kelebihan kedua buku
Buku Utama
Buku Pembanding
1. Materi yang ada didalam buku dijelaskan berdasarkan sumber para pakar
2. Tata letak segi layout cukup bagus
3. Dalam penggunaan bahasanya cukup jelas dan lugas
Buku Utama
Buku Pembanding
19
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan luar sekolah disebut juga suatu sistem pendidikan yang didalamnya
terdapat kumpulan komponen (unsur-unsur) yang saling berhubungan dan diorganisir
untuk mencapai tujuan. Jadi dengan pendidikan luar sekolah telah terkandung semua
unsur yang disyaratkan oleh suatu sistem seperti anak didik, pendidik, waktu, materi
dan tujuan
Dengan sistem pendidikan luar sekolah berarti adanya suatu pola tertentu untuk
melakukan pekerjaan/fungsi yakni mendidik, pekerjaan/fungsi mana berbeda dengan
perjalanan/fungsi sistem pendidikan formal. Misalnya, sekolah tidak lagi bertugas
utama memberikan pelajaran yang berupa faktor-faktor dan pengetahuan hafalan
kepada murid dan sekolah tidak lagi merupakan sistem tertutup. Artinya sekolah
hendaknya selalu memberi kesempatan pada anak setiap saat untuk memperoleh
pendidikan, sehingga: sekolah harus merupakan sistem yang terbuka bagi anak-anak.
REKOMENDASI
Berdasarkan atas apa yang sudah saya berikan dan tuliskan, saya ingin
memberikan rekomendasi bagi pembaca untuk bisa memahami ap aitu Pendidikan luar
sekolah serta apa saja peranan Pendidikan luar sekolah dalam tujuan hidup kita.
Menurut saya buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca karena buku ini
sangat bagus. Dan untuk penulis buku yang saya CBR kan, kioranya selalu memberikan
kebaikan kepada orang dan semakin menambah buku yang ditulis agar berguna bagi
semua orang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan NonFormal,
Pedoman Kebijakan dan Mekanisme Akreditasi PAUD dan PNF Tahun 2018, Jakarta,
April 2018.
Faisal Sanapiah, Pendidikan Luar Sekolah. (CV. Usaha Nasional, Surabaya : 2001Fatah
Syukur NC. Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah. Semarang : Pustaka Rizki
Putra,. 2011
21