Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JURNAL

REVIEW MK.FILSAFAT
PENDIDIKAN PRODI S1
PENDIDIKAN IPA-FMIPA

NILAI:

JURNAL PENDIDIKAN DASAR(IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER di SEKOLAH MELALUI

KETELADANAN dan PEMBIASAAN, EVINNA CINDA

HENDRIANA, ARNOLD JACOBUS, 2016)

DOSEN PENGAMPU: SANTA MURNI A SITUMORANG,

SE.M.Pd.

NAMA :EMIYA SALSALINA BR SURBAKTI

NIM :4203351032

MATA KULIAH :FILSAFAT PENDIDIKAN


FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIMED

OKTOBER 2020

EXSECUTIVE SUMMARY

Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak dapat begitu perhatian
pada jurnal atau buku makalah lainnya,selama ini kita hanya membaca tanpa
mengetahui bagaimana kalimat kalimat dan kosakata yang digunakan. Tetapi
walaupun begitu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu
buat menyimak 3 kali sebanyak waktu untuk membaca sedikit sekali perhatian
diberikan untuk melatih seseorang untuk menyimak. Setiap keterampilan itu
sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara
yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang terakhir.

Mula mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara,
sesudah itu kita membaca dan menulis. Mengkritik dan berbicara kita pelajari
sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari
disekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu
kesatuan catur tunggal. Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula
berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang
mencerminkan pikirannya. Semakin trampil seseorang berbahasa semakin cerah
dan cerdas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan
dikuasai jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih keterampilan berpikir.

KATA PENGANTAR

Pertama tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa,karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas “Critical
Jurnal Review”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tuga mata kuliah “Filsafat

Pendidikan”.

Tugas critical jurnal ini disusun dengan harapan menambah wawasan

pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya untuk penulis yang telah

menyususun tugas ini. Saya menyadari bahwa tugas critical jurnal ini masih jauh

dalam kesempurnaa,apabila masih banya kekurangan dalam tugas ini, saya

mohon maaf karena sesungguhnya pemahaman saya masih terbatas, karena

keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa. Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada ibuk Santa Murni yang telah membimbing

saya mengenai mata kuliah Filsafat Pendidikan agar dapat menyusun critical

jurnal ini.

Karena itu saya sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang

membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya saya .Atas perhatiannya saya

ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI

Exsecutive Summary..........................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CJR........................................................................................1

B.Tujuan Penulisan CJR......................................................................................................1

C.Manfaat CJR......................................................................................................................1
D.Identitas Jurnal.................................................................................................................1

BAB II RINGKASAN JURNAL

A.Pendahuluan....................................................................................................................3

B.Deskripsi............................................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN

A.Pembahasan Isi Jurnal....................................................................................................5

B.Kelebihan dan Kelemahan Jurnal..................................................................................5

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan......................................................................................................................7

B.Rekomendasi....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Jurnal Review merupakan tugas dimana mahasiswa dituntut untuk

mengkritik dan mengulas isi sebuah jurnal yang ada .Dalam membuat critical

jurnal review yang diperlukan ulasan terhadap jurnal, ditinjau dari segi ulasan

yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dipertanggung

jawabkan. Untuk mengulas sebuah jurnal kita dapat memperolehnya melalui

membaca jurnal itu dahulu artikel yang di kritik.


B.Tujuan CJR

-Mengulas artikel yang terdapat dalam jurnal dengan membacanya.

-Melatih diri untuk berpikir kritis melalui jurnal yang di review.

-Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal tersebut.

C.Manfaat CJR

Untuk mengetahui metode yang digunakan penulis sesuai dengan kondisi

lingkungan yang dihadapi saat ini.

D.Identitas Jurnal

A.Jurnal Utama

1.Judul Artikel :Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui

Keteladanan dan Pembiasaan

2.Nama Jurnal :Pendidikan Dasar Indonesia

3.Edisi Terbit :-

4.Pengarang Artikel :Evinna Cinda Hendriana, Arnold Jacobus

5.Penerbit :-

6.Kota Terbit :-

7.Nomor ISSN :2477-5940

8.Alamat Situs :

B.Jurnal Pembanding

1.Judul Artikel :Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa


2.Nama Jurnal :Pendidikan Karakter

3.Edisi Terbit :-

4.Pengarang Artikel :Binti Maunah, IAIN Tulungagung

5.Penerbit :-

6.Kota Terbit :-

7.Nomor ISSN :-

8.Alamat Situs :-

BAB II

RINGKASAN JURNAL

A.Abstract

Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh berbagai

personil sekolah,bahkan yang dilakukan bersama sama dengan orang tua dan

anggota masyarakat untuk membantu anak anak remaja agar menjadi atau

memiliki sifat peduli, berpendirian dan bertanggung jawab. Menyikapi

pentingnya pendidikan karakter, maka sangat diperlukan pendidikan karakter di

sekolah untuk mewujudkan peradaban bangsa dengan memberikan keteladanan

dan pembiasaan. Bagian pertama dalam studi ini akan memperkenalkan makna

pendidikan karakter,fungsi dan tujuan pendidikan karakter. Bagian kedua akan

membahas nilai nilai pendidikan karakter dan pentingnya pendidikan karakter.

Akhirnya, bagian terakhir dari tulisan ini akan menjelaskan tentang implementasi

pendidikan karakter di sekolah melalui keteladanan dan pembiaasaan.

1.Pendahuluan

Saat ini bangsa indonesia memiliki musuh besar,yaitu kemiskinan, kebodohan,

merajalelanya korupsi, kurangnya penegakan hukum, tawuran pelajar serta


pragmatisme dan budaya instan yang semakin menguat .Persoalan tersebut

terjadi karena lunturnya nilai nilai karakter bangsa. Karakter merupakan nilai

nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan,perkataan,dan perbuatan berdasarkan norma norma agama,

hukum, tata krama, budaya dan adat istadat.Perbuatan menyimpang oleh

masyarakat disebut Anomaly yang artinya menurut Elfindri, dkk dalam bukunya

soft skill untuk pendidik adalah sesuatu yang ganjil dari seharusnya terjadi(Elfandri,

2011).

Hal ini sesuai dengan UUD No.20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan

nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa .Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, madiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangjkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhalk mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara(Kemdiknas, 2003). Menyikapi pendidikan

karakter, maka sangat diperlukan pendidikan karakter di sekolah untuk

mewujudkan peradaban bangsa dengan memberikan keteladanan dan

pembiaasaan.

Pengertian Pendidikan Karakter

Kata “character berasal dari bahasa Yunani charassein yang berarti to engrave

(melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau
metal.Dalam KBBI, karakter artinya sifat, akhlak, budi pekerti yang menjadi ciri

khas seseorang .I.R Pesjawawijatna mengemukakan:”Watak atau karakter ialah

seluruh aku yang teryata dalam tindakannya(insani, jadi dengan pilihan) terlibat

dalam situasi,jadi memang dibawah pengaryh dari pihak bakat, tempramen,

keadaan tubuh, dan lain sebagainya”(Purwanto, 1999).

Menurut Dinn Wahyudin, pendidikan adalah humanisasi(upaya memanusiakan

manusia) yaitu suatu upaya dalam rangka membantu manusia (peserta didik)

agar mampu hidup sesuai dengan martabat kemanusiaanya(Wahyudin,2009).

Winkel dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran, mendefinisikan

pendidikan adalah bantuan yang diberikan orang dewasa kepada orang yang

belm dewasa, agar dia mencapai kedewasaan(Winkel, 1983).

Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh berbagai

personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama sama dengan orang tua dan

anggota masyarajat untuk membantu anak anak dan remaja agar menjadi atau

memiliki sifat peduli, berpendirian dan bertanggung jawab(Daryanto, 2013).

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

karakter adalah proses pengubahan sifat, kejiwaan, akhal, budi pekerti seseorang

atau kelompok orang agar menjadi dewasa(manusia seutuhnya/insan kamil).

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter

Sesuai dengan fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalan UU RI Tahun

2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.
Pendidikan karakter intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,

kompetitif, berakakhak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa

patriotic, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan Pancasila.

II.Metode

Kajian pustaka merupakan salah satu metode yang ada penelitian. Kajian

pustakan diambil dari kajian kajian literature yang berkaitan dengan masalah

yang dikaji. Teori yang mendasari masalah yang akan diteliti dapat ditemkan

dengan melakukan studi kepustakaan. Peneliti dapat memperoleh informasi

tentang penelitian yang ada kaitannya dengan masalah yang dikaji.

Studi kepustakaan merupakan studi tentang cara pengumpulan data dengan

studi penelaahan dari buku literature, catatan catatan dan laporan laporan yang

ada hubunggannya dengan masalah yang dikaji(Nazir, 2003).Kajian literature

pada penelitian ini menggunakan literature yang berkaitan dengan karakter dan

dasar. Tinjauan literature ini bertujusn untuk meningkatkan nilai nilai karakter

dapat dijadikan untuk mengembangkan karakter yang ada dalan diri siswa.

III.Pembahasan

Nilai nilai Pendidikan Karakter

Sumber sumber nilsi yang digunakan dalam penerapan pendidikan karakter

bangsa di sekolah adalah:

1. Agama

2. Pancasila

3. Budaya

4. Tujuan Pendidikan Nasioanal


5. UURI No.17 tahun 2007.

Nilai nilai pendidikan karakter bangsa yang bersumber dari hal hal diatas

adalah sebagai berikut:

1. Religius 10. Semangat

2 .Jujur 11. Cinta Tanah Air

3. Toleransi 12. Bersahabat/komunikatif

4. Disiplin 13. Cinta Damai

5. Kerja Keras 14. Gemar Membaca

6. Kreatif 15. Peduli Lingkungan

7. Mandiri 16. Peduli Sosial

8. Demokratis 17. Menghargai Prestasi

9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung Jawab

Di anatara berbagai nilai yang dikembangkan dalam pelaksanaanya dapat

dimulai dari nilai esensial, sederhana , dan mudah dilaksanakan sesuai dengan

kondisi sekolah masing masing.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Menurunya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia dewasa ini,

terutama di kalangan siswa, menuntut diselenggarakannya pendidikan karakter.

Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggung jawabnya untuk

menanamkan dan mengembangkan nilai nilai yang baik dan membentuk dan

mmbangun karakter mereka dengan nilai nilai yang baik.

Tulisan di Jawa Pos, 3 september 2009 bahwa dalam sebuah diskusi dengan

tokoh tokoh Madura, Dayak, dan Melayu di Singkawang baru baru ini, mereka
semua menyetujui dan mendukung ide tentang diselenggarakannya pelajaran

pendidikan karakter berbasis multikultuisme di sekolah.Hal ini didasari

pertimbangan sebagai upaya mencegah terulangnya kembali dimasa yang akan

dating konflik antarsuku bangsa yang pernah mereka alami bary baru ini(Zainal,

2012).Hasil psikologi menunjukkan orang yang sukse di dunia ditentukan oleh

peranan ilmu sebesar 18%, sisanya 82% ditentukan oleh keterampilan emosional,

soft skill(karakter), dan sejenisnya(Elfindri, 2011).

Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah melalui Keteladanan dan

Pembiasaan Membangun Karakter melalui Keteladanan

Membangun karakter manusia tak semudah membalik telapak tangan.

Keteladan merupakan salah satu imbauan untuk digunakan di dalam menapaki

kehidupn bermasyarakat sehingga tanpa terasa dampak yang muncul sangat

dahsyat.

Di sekolah peran guru amat penting dan perilaku guru akan menjadi ukuran

keteladanan peserta didiknya. “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, itu

adalah pepatah yang disampaikan betapa seorang guru bisa menjadikan anak

didiknya memiliki karakter baik buruk. Anang Santoso menulis sebuah artikel

dalam jurnal TEQIP mengatakan”guru yang hebat bagi saya adalah variable yang

amat penting dalam menyukseskan berbagai macam pembaharuan dalam

kurikulum.

Guru adalah pemimpin yang ada di kelas.Karakter pemimpin merupakan

salah satu factor yang menentukan kesuksesan dan kegagalan seorang pemimpin.

Keberhasilan seorang pemimpin didasarkan pada upaya upaya untuk menjadikan

kebiasaan kebiasaan positif sebagai bahan dari karakter pemimpin(Copey, 1997).

Salah satu tokoh yang bisa menjadi teladan bagi kita untuk mengajarkan

karakter Rasullulah Muhammad SAW.Beliau adalah merupakan sosok yang dapat


ditiru bagaiman bertingkah laku terhadap diri beliau, bertindak dalam rumah

tangga, pada anak anak , istri, dan orang dewasa.Bahkan Michael Hart, penulis

buku serratus Tokoh paling berpengaruh dalam sejarang mengatakan

bahwa”Muhammad”bukan semata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin

dunia(Ary, 2007).

Banyak perbuatan Muhammad SAW sewaktu mengajar muridnya dengan

keteladanan, yang dapat kita terapkan dalam menyampaikan pendidikan karakter

melalui keteladanan, di antaranya:

1. Nabi sering berdjikir kepada Allah SWT.

2 .Nabi sangat dermawan.

3 .Nabi lebih mementingkan orang lain.

4. Nabi memaafkan orang yang bertindak zhalim.

5. Nabi sangat tawadhu(rendah hati).

6. Nabi ikut serta dalam pembanguna masjid.

7. Nabi melarang membalas dendam atas kematian cucu paman beliau.

Beberapa teladan yang dapat kita lakukan dalam penanaman nilai nilai

karakter pada siswa, yaitu:

1. Religius, selalu taat beribadah/shalat, dan berdoa.

2. Disipli, masuk dan keluar kelas tepat waktu.

3. Bersahabat/komunikatif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, dan memuji siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru.

4. Jujur, menepati apa yang dijanjikan.

5. Peduli lingkungan, memungut sampah yang berserakan.


Dalam sebuah buku yang berjudul soft skill untuk pendidik(Elfindri, 2011),

mengatakan bahwa ada beberapa tips untuk mengasah kejujuran anak yaitu:

a.Guru mesti selalu menepati janji setiap yang dijanjikan kepada anak didiknya.

b.Menjaga disiplin dalam proses belajar, mengajar, serta proses ujian.

c.Inisiatif membuat kantin sekolah kejujuran.

d.Memberikan kesempatan yang merata kepada seluruh peserta didik untuk

menyusun kerja secara mandiri, dan melaporkan bagaimana proses pekerjaan

dilakukan.

e.Mengoreksi tata cara penulisan, perkataan, dalam konteks kejujuran dalam

mengutip, menyadur, dan melaporkan bahan bacaan.

Membangun Karakter melalui Pembiasaan

Aristoteles(covey, 1997) mengatakan “kita adalah apa yang kita kerjakan

berulang ulang, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah

kebiasaan”. Karakter lita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan

kebiasaan kita. “taburlah gagasan, tuailah perbuatan; taburlah perbuatan, taburlah

karakter, tuailah nasib” begitu bunyi pepatah. Proses pembuatan karakter dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gagasan-Perbuat-Kebiasaan-Karakter

Ary Ginanjar dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa pembangunan karakter

tidaklah cukup hanya dengan penetapan misi saja. Itu perlu dilanjutkan dengan

proses yang terus menerus sepanjang hidup(Ary,2007).

Seperti pandangan buku Sthepen R Covey. “taburlah gagasan, tuailah

perbuatan; taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan;taburlah kebiasaan, tuailah

karaktr; taburlah karakter, tuailah nasib”. Artinya, untuk membangun karakter,

tidak cukup dengan hanya menyampaikan apa saja yang harus kita lakukan,
namun dibutuhkan sebuah mekanisme perbuatan yang terarah dan tiada henti

secara berkesinambungan.

Daryanto (2013) dalam bukunya Impelementasi Pendidikan Karakter di Sekolah

menuliskan sebuah contoh pembiasaan karakter yang dapat kita lakkan di sekolah

yaitu:

a. Religius, seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar.

b. Jujur, seperti tranportasi laporan keuangan dan penilaian kelas secara

berkala.

c. Toleransi, seperti bekerja dalam kelompok yang berbeda.

d. Disiplin, seperti membiasakan hadir tepat waktu.

e. Kerja Keras, seperti menciptakan kompetisi yang sehat.

f. Kreatif, seperti menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya

berpikir kreatif.

g. Mandiri, seperti menciptakan suasan sekolah yang membangun

kemandirian peserta didik.

h. Demokratis, seperti mengambil keputusan secara bersama melalui

musyawarah.

i. Rasa Ingin Tahu, seperti tersedia media komunikasi atau informasi.

j. Semangat, seperti melakukan upacara rutin sekolah.

k. Cinta Tanah Air, seperti menggunakan produk buatan dalam negeri.

l. Menghargai Prestasi, seperti memberi penghargaan atas prestasi peserta

didik.

m. Bersahabat, seperti berkomunikasi dengan Bahasa yang santun.

n. Cinta Damia, seperti menciptakan suasana kelas yang damai.

o. Gemar Membaca, seperti program wajib baca.

p. Peduli Lingkungan, seperti tersedianya tempat pembangunan sampah dan

tempat cuci tangan.


q. Peduli Sosial, seperti memfasilitasi kegiatan yang bersifat social.

r. Tanggung Jawab, seperti melakukan tugas tanpa disuruh.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Jurnal

1.Pada jurnal pertama menurut Daryanto (2013) Pendidikan karakter

merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh berbagai personil sekolah,

bahkan yang dilakukan bersama sama dengan orang tua dan anggota

masyarajat untuk membantu anak anak dan remaja agar menjadi atau

memiliki sifat peduli, berpendirian dan bertanggung jawab. Sedangkan

pada jurnal kedua pendidikan karakter menurut Berkowitz dan Bier, 2005:7

adalah penciptaan lingkungan sekolah yang membntu siswa dalam

perkembangan etika, tanggung jawab melalui model, dan pengajaran

karakter yang baik melalui nilai nilai universal.

2. Pada jurnal pertama, pendidikan karakter intinya bertujuan membentuk

bangsa yang tangguh, kompetitif, berakakhak mulia, bermoral, bertoleran,

bergotong royong, berjiwa patriotic, berkembang dinamis, berorientasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan

takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Sedangkan

pada jurnal kedua pendidikan karakter bertujuan penanaman nilai dalam

diri siwa dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai

kebebasan individu. Selain itu pendidikan karakter bertujuan

meningkatkan mutu penyelanggaraan dan hasil pendidikan sekolah yang

mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa

secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi

lulusan(Samani dan Hariyanto, 2011:42-43).


3.Pada jurnal pertama, sesuai dengan fungsi Pendidikan Nasional yang
tertuang dalan UU RI Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Sedangkan pada jurnal kedua fungui pendidikan karakter ada 3
yaitu, pembentukan dan pembanguna potensi, perbaikan dan penguatan,
penyaring.

B.Kelebihan dan Kelemahan Jurnal

1.Kelebihan dan Kelemahan Jurnal

a. Dari segi tata Bahasa, kedua artikel ini bahasanya tidak berbelit belit sehingga

mudah dimengerti.

b. Dari aspek ruang lingkup, kedua artikel ini cakupan ruangan lingkup dari

artikel ini kurang luas, artikel tersebut hanya membahas beberapa materi saja

tentang pendidikan karakter.

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendidikan karakter adalah proses pengubahan sifat, kejiwaan, akhlak, budi

pekerti seseorang atau kelompok orang agar menjadi dewasa (manusia

seutuhnya/insal kamil). Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk

bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,

bergotong royong, berjiwa patriotic, berkembang dinamis, berorientasi ilmu


pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Sumber-sumber nilai yang digunakan dalam penerapan pendidikan karakter

bangsa di sekolah adalah : agama, Pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional.

Nilai nilai pendidikan karakter bangsa yang bersumber dari hal hal diatas adalah :

religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

social dan tanggung jawab.

Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai nilai

tertentu seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, dan adil dan

membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai nilai

tersebut dalam kehidupan mereka sendiri untuk mencapai kesuksesan hidup.

Pendidikan karakter di sekolah dapat diterapkan melalui keteladanan yang

dilakukan guru dan juga dapat ditanam melalui pembiaasaan secara terus

menerus.

B.Rekomendasi

Saran saya adalah supaya masyarakat lebih memahami betapa pentingnya

pendidikan karakter, karena sangat membantu orang tua untuk mengetahui

perkembangan anaknya.Dan saya juga menyarankan supaya jurnal ini lebih

membahas mengenai pendidikan karakter secara lebih mendalam dan detail.

DAFTAR PUSTAKA

Aminulloh, Y.(2014). Ubah Mindset Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo


Ary, G. (2007). ESQ (Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual).

Jakarta: Arga.

Berkowitz, M.W. & Bier, M.C. 2005. What Works In Character Education: A

Research-Driven Guide for Educators, Washington DC:University of Missourist Louis.

Bogdan, Robert C, dan Sari Knopp Biklen, 1998. Qualitatif Research for Education:An

Introduction to Theory and Methods, Boston: Aliyn ang Bacon, Inc.

Anda mungkin juga menyukai