Anda di halaman 1dari 20

Critical Journal Report

“ UJI KESAMAAN BEBERAPA RATA-RATA ”

DOSEN PENGAMPU: Deo Demonta Panggabean S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Nama:Lestina M Lumban Tobing

Kelas:Pend Fisika dik C 2020

Nim:4203121041

JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas CJR (Critical Journal Report) kami ini yang berjudul
“Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata” dengan sebaik - baiknya sebagai kewajiban untuk
menyelesaikan tugas wajib mata kuliah Statistika Dasar.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Deo Demonta Panggabean S.Pd., M.Pd. selaku
dosen pengajar mata kuliah Statistika Dasar, yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas kami ini dan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberi
semangat dan dukungan kepada kelompok kami.

Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan, jadi kami mohon kritik dan saran dari bapak dosen dan juga teman-teman agar
tugas kami selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Demikianlah tugas CJR (Critical Journal Report) ini kami perbuat, akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.

Sumbul,20 Oktober2020

Lestina Tobing
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4
PENDAHULUAN
Latar belakang 4

Rumusan masalah 5

Tujuan 5

BAB II
PEMBAHASAN
Identitas Journal 6
Review Journal 7
Kelebihan dan Kekurangan
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 16
Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakang

Setiap perusahaan perlu melakukan pengujian terhadap kumpulan hasil pengamatan


mengenai suatu hal, misalnya hasil penjualan produk, hasil produksi produk, gaji pekerja di suatu
perusahaan nilainya bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini berhubungan dengan
varian dan rata-rata yang banyak digunaka nuntuk membuat kesimpulan melalui penaksiran dan
pengujian hipotesis mengenai parameter, maka dari itu dilakukan analisis varian yang ada dalam
cabang ilmu statistika industry yaitu anova. Alasan mempelajari ilmu anova adalah untuk
menguji rata-rata tiga populasi atau lebih, rata-rata dari populasi – populasi tersebut sama atau
tidak.

Pengertian anova adalah suatu teknik untuk menguji kesamaan beberapa rata-rata secara
sekaligus. Uji yang dipergunakan dalam anova adalah uji F karena dipakai untuk pengujian lebih
dan 2 sampel. Anova terdiri dari atas dua metode, yaitu metode satu arah dan dua arah. Metode
anova satu arah digunakan untuk mencari nilai rata-rata pemakaian suatu barang atau jasa, bias
juga untuk mengukur rata atautidaknyaproduksi yang berlangsung pada satu bagian. Dalam
anova satu arah ini terbagi mejadi dua bagian perhitungan, yaitu perhitungan dengan jumlah
sampel yang sama banyak dan jumlah sampel yang berbeda.

1.2 RumusanMasalah

Apa yang dimaksud dengan uji Kesamaan beberapa rata-rata?

Bagaimana cara pengujian kesamaan beberapa rata-rata dilakukan?

Bagaimana langkah – langkah melakukan pengujian kesamaan beberapa rata-rata?

1.3 Tujuan

Mengethui apa itu uji kesamaan beberapa rata-rata.


Mengetahui cara melakukan pengujian kesamaanbeberapa rata-rata.

Mengetahui langkah – langkah pengujian kesamaan beberapa rata-rata.

BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Journal
Journal 1

Judul journal :Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk


Meningkatkan Kemampuan Representasi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Smp
Penulis : Leo Adhar Effendi
Jenis Journal : Jurnal Penelitian Pendidikan
Penerbit :Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat
Tahun terbit : Oktober 2012
Kota terbit :
Volume : Vol. 13 No 2
Reviewer : Morita Sihombing
ISSN : 1412 – 565X
Journal 2
Judul journal : Comparison of the Antioxidant Activity of the Ethanol Extract of Simpur
Leaf (Dillenia Indica) From Various Extraction Methods Using ANOVA Test
Penulis : Tania Surya Utami, Rita Arbianti, Heri Hermansyah, dkk.
Jenis Journal : National Seminar Journal
Penerbit : Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424
Tahun terbit : 19-20 Oktober 2009
Kota terbit : Bandung
Volume :-
Reviewer : Lestina Tobing
ISBN : 978-979-998300-1-2
Jurnal 3:
•judul jurnal: Mathematical Communication Skills in Elementary Statistics Learning Through
BASED-Learning Problems
•Penulis: Fatia Fatimah
•Jenis Jurnal: Educational Horizons
•Penerbit : UPBJJ Universitas Terbuka Padang
•Kota terbit : Padang
•Volume: Vol 31 no 2
•Reviewer:Lestina Tobing
•ISNI : -

Anova satu jalur digunakan untuk menganalisis perbedaan antara beberapa variabel bebas
dengan satu variabel terikat, dan masing – masing variabel tidak mempunyai jenjang. Adapun
desain (tabel penolong) untuk menerapkan anova satu jalur adalah seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut ini:

Syarat yang harus dipenuhi bila menggunakan anova adalah :

Data dipilih secara acak,


Masing – masing data berdistribusi normal, dan
Masing – masing data homogen.
Untuk memudahkan penggunaan anova satu jalur tersebut, terlebih dahulu dibuat tabel
penolong anova seperti berikut ini:

Variabel bebas variable terikat

ANOVA 1 X 3

Variabel bebas variable terikat

ANOVA 1 X 4
Berdasarkan data pada tabel penolong anova secara berturut – turut dilakukan langkah –
langkah sebagai berikut. Uji atau asumsikan bahwa masing – masing data dipilih secara acak.

Syarat penggunaan statistika harus dipenuhi.


Tuliskan rumusan hipotesisnya dalam bentuk kalimat, misalnya.
HO:Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok A,B, dan C.

Ha:Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok A,B, dan C .
Tulis HO dan Ha dalam bentuk statisti, Misalnya
HO: μA = μB = μC

Ha: μA ≠ μB ≠ μC

Kemudian hitunglah jumlah kuadrat antr kelompok dengan rumus:

Hitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:


JKD = ∑X 2 – JKR - JKA

Hitung derajat kebebasan antar kelompok dengan rumus:


dKA = K – 1, dimana k = banyak kelompok.

Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:


DkD = N – k, dimana N = jumlah seluruh anggota sampel.

Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus :

Hitung rata – rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:

Cari Fhitung dengan rumus:

Tetapkan taraf signifikan (α)


Cari Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F(1-α) (dkA . dkB )

Tentukanlah kriteria pemgujian : Fhitung ≤ Ftabel jika H0 Diterima.


Bandingkan Fhitung dan Ftabel.
Kemudian yang terakhir buatlah kesimpulan: Seandainya ditolak, maka perthitungan
dilanjutkan agar dapat diketahui pasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji
t atau uji Scheffa atau uji Turkey.

Riview Journal

Journal 1

Tujuan
Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan
kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing dan
pembelajaran konvensional. Selain itu diungkap pula interaksi antara
pembelajaran dengan kategori kemampuan awal matematis siswa, serta sikap
siswa terhadap matematika dan pembelajaran dengan metode penemuan
terbimbing.

Subjek Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Universitas UPI oleh mahasiswa S2
Penelitian Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana. Mahasiswa program studi Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tamansiswa matakuliah Fisika Dasar

Assesment Data
/ Jenis Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel adalah 71 siswa kelas
Penelitin VIII yang berasal dari dua kelas pada salah satu SMP negeri di Bandung. Kedua
kelas diberikan pretes dan postes. Kelas eksperimen diberikan angket berupa
skala sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing.

Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
Penelitian dengan desain nonequivalentcontrol group design. Desain ini digambarkan
seperti berikut.

O X

O O O

Keterangan :

O : Tes

X : Perlakuan ( pembelajaran matematika dengan metode penemuan


terbimbing ).

Penelitian ini selain terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, juga
terdiri dari variabel kontrol. Variabel kontrolnya yaitu kemampuan awal
matematis. Dua kelas ditentukan secara purposif yaitu VIII G dan VIII H. Kelas
VIII H sebagai kelas kontrol (kelas yang memperoleh pembelajaran
konvensional)dan kelas VIII G sebagai kelas eksperimen (kelas yang
memperoleh pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing).

Hasil Kemampuan Representasi Matematis


Penelitian Pada Tabel yang tertera disajikan rerata dan simpangan baku dari
kemampuan representasi berdasarkan kelas dan kemampuan awal matematis,
baik untuk skor pretes, postes, maupun gain ternormalisasi.
Tabel 1
Kemampuan Representasi Matematis berdasarkan Kelas
dan Kemampuan Awal matematis
KAM n Statistik Kontrol Eksperimen
Pre Pos N- n Pre Pos N-
gain gain
Rendah 9 3,67 307,33 0,30 10 2,90 5,80 0,23
SD 2,45 2,35 0,12 2,42 2,66 0,10
Sedang 17 3,18 8,94 0,45 16 3,56 11,31 0,63
SD 1,88 2,44 0,16 1,97 2,12 0,15
Tinggi 9 3,67 9,67 0,50 10 3,50 12,50 0,72
SD 1,32 3,04 0,21 1,58 1,96 0,16
Total 35 3,43 8,71 0,43 36 3,36 10,11 0,54
SD 1,88 2,65 0,12 1,97 3,51 0,25

Rangkuman hasil perhitungan uji ANOVA dua jalur data peningkatan


kemampuan representasi disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2
Uji ANOVA Dua Jalur
Data Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis
Faktor F Signifikansi Keterangan
Pembelajaran 8,141 0,006 Tolak H
Kemampuan Awal 27,568 0,000 Tolak H0
Pembelajaran * Kemampuan 5,213 0,008 Tolak H0
Awal

HO: μβ = μk
H1: μβ ≠ μk
HO: μ1 = μ2 = μ3 (semua sama)
H1: μi ≠ μj ; untuk suatu i ≠ j (tidak semua sama)
H0 : tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor
kemampuan awal matematis.
H1 : terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor kemampuan
awal matematis.
Dapat disimpulkan bahwa pada kemampuan awal tinggi dan kemampuan
awal sedang, peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing lebih baik
daripada pembelajaran konvensional. Sedangkan pada kemampuan awal rendah
peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing tidak berbeda
signifikandengan pembelajaran konvensional.

Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal rekomendasi berhubungan


dengan penelitian ini, antara lain:
Pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing baik
diberikan kepada siswa yang berkemampuan sedang dan tinggi,
sebaiknya sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode penemuan
terbimbing guru melakukan identifikasi terhadap kemampuan siswa,
sehingga siswa yang berkemampuan rendah dapat diperlakukan secara
khusus, sehingga kelemahan metode penemuan terbimbing dapat ditutupi.
Penelitian ini hanya terbatas pada materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV). Diharapkan pada peneliti lainnya untuk
mengembangkan metode penemuan terbimbing pada materi-materi
pelajaran lainnya.
Sampel penelitian yang diambil hanya dua kelas sehingga hasil penelitian
ini belum tentu sesuai dengan sekolah atau daerah lain yang memiliki
karakteristik dan psikologi siswa yang berbeda. Diharapkan kepada
peneliti lainnya agar bisa menggunakan sampel yang lebih besar, dengan
tujuan memperkecil kesalahan dan mendapatkan generalisasi yang lebih
akurat.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah dikemukakan sebelumnya
maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara keseluruhan peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan
masalahmatematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Bila memperhatikan kemampuan awal matematis, pada kemampuan awal
sedang dan tinggi peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan
masalahmatematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Akan tetapi, pada kemampuan awal rendah peningkatan kemampuan
representasi dan pemecahan masalahmatematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dan siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional tidak berbeda signifikan.
Peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan masalahmatematis
siswa berbeda signifikan antarkemampuan awal matematis.
Terdapat interaksi yang signifikan antara faktor pembelajaran dan
kemampuan awal matematis terhadap kemampuan representasi dan
pemecahan masalahmatematis.

Jurnal 2

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas antioksidan ekstrak


Penelitian etanol daun simpur diuji dengan menggunakan metode carotene bleaching.
Untuk membandingkan hasil aktivitas antioksidan dari ketiga metode tersebut
digunakan analisis ragam (ANOVA).
Subjek Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Universitas Indonesia. Oleh
Penelitian mahasiswa program studi Jurusan Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424.

Assesment Data Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Sampel Simpur merupakan salah
/ Jenis satu contoh bahan alam yang mengandung senyawa antioksidan. Simpur atau
Penelitin bernama latin Dillenia indica L bersinonim dengan Dillenia speciosa merupakan
tumbuhan asli Asia. Adapun senyawa antioksidan yang teridentifikasi dalam
tanaman simpur adalah BHT dan 1-dotriacontanol. Pada penelitian ini, daun
simpur diekstrak dengan pelarut etanol dengan menggunakan tiga metode yaitu
metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro, sonikasi, dan tekanan
tinggi.
Metode Bahan dan Peralatan dalam Eksperimen
Penelitian
Sampel berupa daun Dillenia indica yang dipetik langsung dari pohonnya
yang tumbuh di lingkungan Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia, Depok. Daun dikeringkan pada suhu ruang selama 14
hari dan dihancurkan dengan blender. Kemudian daun diayak degan sieve
analyzer dengan ukuran 0,25- 0,6 mm. Sedangkan bahan kimia yang digunakan
meliputi: etanol teknis, kloroform teknis, beta karoten sintetik, dan minyak
goreng. Oven gelombang mikro yang digunakan merupakan oven gelombang
mikro domestik yang telah dimodifikasi dan memiliki gelombang dengan
frekuensi 2.450 MHz. Sedangkan alat sonikator yang digunakan memiliki
gelombang dengan frekuensi 42 kHz dan untuk ekstraksi tekanan tinggi
memiliki kolom ekstraktor bertekanan sampai dengan 12 bar .

Ekstraksi dengan Bantuan Gelombang Mikro

Sebanyak 2 gram daun simpur yang telah dikeringkan dimasukkan ke


reaktor kaca bersama dengan pelarut etanol. Parameter yang di variasikan dalam
metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro adalah volume pelarut
etanol yang dilanjutkan dengan waktu ekstraksi. Kondisi optimum untuk
mendapatkan aktivitas antioksidan terbesar adalah menggunakan volume etanol
100 mL dan waktu ekstraksi selama 8 menit.

Ekstraksi dengan Sonikasi

Serbuk daun kering simpur (2 gr) dengan diameter 0,3 mm dicampurkan


dengan pelarut etanol dan diekstraksi dengan sonikasi (temperatur ruang,
42 kHz, 50 menit). Parameter yang divariasikan dalam metode ini adalah
volume pelarut etanol dilanjutkan dengan waktu ekstraksi. Kondisi
optimum yang didapatkan untuk aktivitas antioksidan ekstrak terbesar
dari metode sonikasi adalah pada saat volume pelarut etanol 100 mL
dengan waktu ekstraksi 50 menit.

Ekstraksi dengan Tekanan Tinggi

Sebanyak 2 gram serbuk daun simpur dengan diameter daun 0,25-0,6


mm dimasukkan ke dalam bejana ekstrak bersama pelarut etanol yang
disirkulasi yang ditekan sampai dengan 12 bar. Parameter yang
divariasikan dalam metode tekanan tinggi adalah waktu ekstraksi yang
dilanjutkan dengan laju alir pelarut yang disirkulasi. Kondisi paling
optimum untuk mendapatkan ekstrak dengan aktivitas antioksidan
terbesar adalah pada tekanan (P) = 12 bar, suhu (T) = 50oC, waktu
ekstraksi (t) = 90 menit, dan laju alir pelarut (Q) = 1,5 mL/menit.

Uji Aktivitas Antioksidan

Metode carotene bleaching ini menggunakan campuran antara 0,2 mg


beta karoten dan 0,2 gram minyak goreng. Campuran tersebut
diencerkan sampai 100 mL dengan campuran etanol:kloroform (3:2).
Sampel dilarutkan dalam campuran ini sebanyak 5% dari jumlah minyak
yang ditambahkan dan menginkubasinya pada suhu 80°C. Absorbansi
sampel, blank (kontrol negatif, yaitu sistem emulsi minyak goreng curah
dan karotenoid yang tidak mengandung senyawa antioksidan/ sampel
uji) diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang λ
= 453 nm pada waktu 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105 dan 120 menit secara
triplo.

Hasil Prinsip ekstraksi padat cair adalah mengkontakkan pelarut dengan padatan
Penelitian dalam hal ini serbuk daun, dengan atau tanpa adanya faktor luar seperti aliran
pelarut ataupun panas yang dapat mempercepat dan mengefektifkan
perpindahan massa dari padatan ke pelarut. Metode konvensional seperti
maserasi merupakan metode sederhana namun tidak efisien dalam penggunaan
pelarut dan waktu ekstraksi. Oleh karena itu dikembangkan berbagai metode
ekstraksi yang bertujuan untuk menjadikan proses ekstraksi lebih efisien.
Metode ekstraksi padat cair lain seperti sonikasi yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik yang dapat menghancurkan sel daun. Sementara metode lain yaitu
ekstraksi tekanan tinggi menggunakan aliran pelarut dengan tekanan tinggi serta
ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro yang memanfaatkan energi panas
yang ditimbulkan gelombang mikro untuk proses penghasncuran sel daun.
Faktor demikian sangat berpengaruh pada kinerja ekstraksi. Adanya faktor
tersebut dapat meningkatkan laju perpindahan massa senyawa antioksidan dari
sel daun sehingga mempercepat waktu ekstraksi. Tanpa adanya faktor yang
dapat mempercepat perpindahan massa dalam suhu ruang maka waktu kontak
antara padatan dan pelarut harus dalam waktu yang cukup lama.
Hasil sampel uji dibandingkan dengan kontrol negatif yang selanjutnya
disebut blank yaitu sistem emulsi minyak goreng dan beta karoten yang tidak
mengandung antioksidan. Sistem emulsi tersebut akan melalui proses
pemanasan dalam oven pada suhu 80 oC, karena pada suhu tersebut dianggap
minyak goreng telah teroksidasi secara termal. Akibat pemanasan, minyak akan
menghasilkan radikal bebas dan radikal peroksida (hidroperoksida) yang akan
menyerang ikatan rangkap terkonjugasi yang banyak pada senyawa beta
karoten. Ikatan rangkap terkonjugasi ini yang memberikan warna jingga pada
beta karoten. Karena senyawa beta karoten banyak kehilangan ikatan rangkap,
maka senyawa beta karoten akan mengalami peluruhan atau pemucatan warna
yang ditandai dengan menurunnya nilai absorbansi seiring dengan semakin
lamanya pemanasan.

Kesimpulan Uji ANOVA terhadap metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro,
sonikasi, dan tekanan tinggi mendapatkan hasil aktivitas antioksidan ekstrak
dipengaruhi oleh metode ekstraksi dan kondisi operasi yang digunakan pada
saat ekstraksi (volume pelarut, ukuran serbuk daun, waktu ekstraksi, suhu, dan
tekanan).

Jounal 3 :

Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kemampuan


komunikasi matematis mahasiswa yang diajar dengan model problem-based learning lebih baik
daripada kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar secara konvensional.
Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain pretest-posttest control group.
Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar pada Statistik Elementer. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar dengan model
problem-based learning tidak lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis mahasiswa
yang diajar secara konvensional.

Subjek Penelitian :Statistika Elementer sebagai salah satu mata kuliah dasar pada Jurusan
Pendidikan Matematika merupakan cabang dari matematika terapan yang mempelajari cara
mengumpulkan dan menyusun data, mengolah, dan menganalisis, menyajikan data dalam bentuk
grafik atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan parameter, serta menguji hipotesis yang
didasarkan pada hasil pengolahan data (Soedyarto dan Maryanto, 2008:5).

Jenis Penelitian:Penelitian ini mengeksplorasi PBL pada mata kuliah teori, yaitu statistika
elementer untuk melihat keefektifannya dalam mengembangkan kemampuan komunikasi
matematis mahasiswa dibandingkandengan pembelajaran biasa. Hipotesis penelitian adalah
kemampuan komunikasi matematis mahasiswa dengan problem based-learning dalam
pembelajaran Statistika Elementer lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis
mahasiswa dengan pembelajaran biasa.

Metode Penelitian:Penelitian ini menggunakan desain eksperimen pretest-postest ontrol group


design. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Matematika STKIP
PGRI Sumatera Barat yang mengambil mata kuliah Statistika Elementer tahun akademik
2008/2009 sebanyak 8 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive berdasarkan
kelas yang mendapatkan jadwal perkuliahan di pagi hari.Hal ini dilakukan agar kedua kelas
sampel mendapatkan kondisi yang homogen untuk suasana kelas dikarenakan kelas tidak
menggunakan pendingin ruangan. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dengan cara
pengundian. Jumlah sampel penelitian sebanyak 42 mahasiswa di kelas eksperimen dan 35
mahasiswa di kelas kontrol.Varibel bebas penelitian yaitu pembelajaran dengan model PBL dan
pembelajaran biasa. Variabel terikat adalah hasil belajar kognitif untuk kemampuan komunikasi
matematis. PBL dilakukan secara berkelompok dengan teknik pertanyaan studi terbuka dan
tertutup. Pembelajaran biasa yang dimaksud disini adalah metode ekspositori, yaitu dosen
menjelaskan materi dan contoh soal kemudian dilanjutkan dengan latihan.

Hasil Penelitian:Berdasarkan hasil skor pretest diperoleh kemampuan komunikasi matematis


untuk mahasiswa yang pembelajarannya menerapkan model PBL danyang dengan pembelajaran
biasa samasama rendah (Tabel 2).

Tabel 1. Hasil Pretest kemampuan Komunikasi Matematis

Kelompok Xmaks Xmin Rerata S

Eksperimen 18 0 3,86 4,92

Kontrol 18 0 4,51 4,8

Tabel 2. Hasil Postest kemampuan

Komunikasi Matematis

Kelompok Xmaks Xmin Rerata S

Eksperimen 96 55 79,62 11,80


Kontrol 91 50 80,17 31,3

Tabel 3. Hasil Gain score Kemampuan Komunikasi Matematis

Kelompok Xmaks Xmin Rerata S

Eksperimen 53 30 41,71 6,58

Kontrol 50 26,5 41,61 5,55

Kesimpulan :

Berdasarkan proses dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi
matematis mahasiswa dengan problem based-learningdalam pembelajaran Statistika Elementer
tidak lebih baik dari kemampuan komunikasi matematis mahasiswa dengan pembelajaran biasa.
Implikasi dari penelitian ini adalah model problem based-learning lebih sesuai untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kurang efektif untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

Journal 1

Penjelasan journal ini sudah sangat jelas dan materi yang dipaparkan secara rinci dengan
menjelaskan uji anova pada contoh yang dapat membuktikan bahwa uji anova diterima.

Peneliti mengungkapkan alasan-alasan yang spesifik yang menjadi permasalahan mengapa


mahasiswa tidak menjawab pertanyaan dengan disertai alasan yang benar. Itu merupakan hal
yang sangat bagus untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa. Peneliti memaparkan solusi-
solusi supaya mahasiswa tersebut mampu mendalami konsep yang berkaitan dengan Uji Anova .

Journal 2

Penjelasan dapat dibuktikan lewat aplikasi kehidupan sehari-hari( realitas).

Peneliti hanya memberikan saran-saran yang mendasar saja namun, peneliti tidak
menunjukkan jalan menyelesaikan masalaha persoalan yang ada dengan
menggunakan penyelesaian
journal 3:

1.Bahasa yang digunakan dalam jurnal lebih sistematis

2.Faktor untuk memotivasi lebih akurat

Kekurangan

Journal 1

Dalam penyampaian materi terlalu sedikit, karena terlalu banyak contoh serta pemaparan
materi.

Peneliti hanya memberikan saran-saran yang mendasar saja namun, peneliti tidak menunjukkan
jalan menyelesaikan masalah persoalan yang ada dengan menggunakan penyelesaian.

Journal 2

Jurnal tersebut dalam menyampaikan materi terlalu banyak mengunakan – kata-kata yang
berlebihan sehingga pembaca agak susah mengerti bahasa yang sangat alamiah.

journal 3:

1.Dari jurnal tersebut di katakan bahwa PLB Elearning tidak efektif akan tetapi,untuk yang lebih
efektif nya tidak di sebutkan atau tidak memaparkan saran untuk di rekomendasikan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan journal yang telah diriview, dapat disimpulkan bahwa uji ANOVA sering
digunakan dalam metode penelitian, baik penelitian skripsi ataupun penelitian

percoban. Seperti yang kita ketahui bahwa uji anova adalah suatu teknik untuk menguji
kesamaan beberapa rata-rata secara sekaligus. Uji yang dipergunakan dalam anova adalah uji F
karena dipakai untuk pengujian lebih dan 2 sampel. Anova terdiri dari atas dua metode, yaitu
metode satu arah dan dua arah. Uji anova sering digunakan sebagai metode perbandingan
penelitian karena pada dasarnya uji anova cukup mudah dibandingkan engan uji t yang
perhitungannya cukup rumit. Bahkan kelebihan menggunakan uji anova ini adalah karena %
kesalahan yang terdapat pada uji anova adalah standart.

Saran

Kami menyadari pada tugas Critical Jurnal Review kami ini masih memiliki berbagai jenis
kekurangan oleh karena itu, kami mohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang sifatnya dapat membangun untuk tugas kami kedepannya yang sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Adhar Leo Efendi, 2012. Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing
Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Dan Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal
Penelitian Pendidikan. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat. Vol. 13 No
2.

Tania Surya Utami, Rita Arbianti, Heri Hermansyah, dkk, 2009. Perbandingan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Simpur (Dillenia Indica) Dari Berbagai Metode Ekstraksi
Dengan Uji ANOVA. Jurnal Seminar Nasional. Bandung. Universitas Indonesia Kampus Baru
UI Depok 16424.

Anda mungkin juga menyukai