Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 173–182 173

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN


SISWA KELAS V SD NEGERI OKU

Inawati1)
Muhamad Doni Sanjaya2)
1), 2)
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja
1)
ina.wati12345@gmail.com
2)
muhamaddonisanjaya@ymail.com

Diterima:21 Desember 2018. Disetujui: 8 April 2018. Diterbitkan: 27 April 2018

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri OKU membaca
cepat dan pemahaman. Metode yang digunakan deskripsi analisis. Sampel penelitian berjumlah 251
siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca
cepat dan pemahaman siswa bervariasi dengan kategori sedang dan rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-
rata siswa membaca cepat dan pemahaman yaitu SDN 1 OKU sebesar45,68. SDN 3 OKU sebesar 50,26.
SDN 4 OKU mencapai 54,17. SDN 5 OKU mencapai 40,45. SDN 11 OKU mencapai 50,33. SDN 12
OKU mencapai 47,59. SDN 18 OKU mencapai 51,54. SDN 24 OKU mencapai 43,94. Sementara itu,
kemampuan membaca cepat siswa SDN 1 OKU diketahui 17 siswa kecepatan membacanya sedang, 23
siswa kecepatannya rendah. SDN 3 OKU sebanyak 12 siswa kecepatannya sedang, 17 siswa
kecepatannya rendah. SDN 4 OKU 16 siswa kecepatannya sedang, 6 siswa kecepatannya rendah. SD
Negeri 5 OKU sebanyak 6 siswa kecepatannya sedang, 10 siswa kecepatannya rendah. SD Negeri 11
OKU sebanyak 12 siswa kecepatannya sedang, 12 siswa kecepatannya rendah. SD Negeri 12 OKU
sebanyak 8 siswa kecepatannya sedang, 13 siswa kecepatannya rendah.SD Negeri 18 OKU sebanyak 7
siswa kecepatannya sedang, 14 siswa kecepatannya rendah. SD Negeri 24 OKU sebanyak 13 siswa
kecepatannya sedang, 15 siswa kecepatannya rendah.
Kata kunci: kemampuan, membaca cepat, pemahaman.

Abstract
This study was aimed at describing the ability of fifth graders of SDN OKU in reading speed and reading
comprehension. This descriptive study had 251 students as the sample and used test for collecting the
data. The results of the study showed that students reading abilty and comprehension were at medium
and low category. It could be seen from the average score of students reading comprehension of SDN 1
OKU 45,68, SDN 3 OKU 50,26, SDN 4 OKU 54,14, SDN 5 OKU 40,45, SDN 11 OKU 50,33, SDN 12
OKU 47,59, SDN 18 OKU 51,54, SDN 24 OKU (43,94). Meanwhile, for students reading speed. It was
obtained that there were 17 students with high speed and 23 students with low speed reading at SDN 1
OKU. 12 students with moderate speed and 17 students with low speed at SDN 3 OKU. 16 students with
moderate speed and 6 students with low speed at SDN 4 OKU. 6 students with moderate speed and 10
students with low speed at SDN 5 OKU. 12 students with moderate speed and 12 students with low speed
at SDN 11 OKU. 8 students with moderate speed and 13 students with low speed at SDN 12 OKU. 7
students with moderate speed and 14 students with low speed at SDN 18 OKU. 13 students with moderate
speed and 15 students with low speed at SDN 24 OKU.

Keywords: ability, speed reading, comprehension.

© Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Palembang

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
174 Inawati & Sanjaya, Kemampuan Membaca Cepat

Pendahuluan pemahaman. Gurunya pun sudah terbiasa


Bahasa merupakan suatu alat untuk mengambil materi sebagai bahan ajarnya
berkomunikasi. Oleh karena itu, dari buku teks yang disediakan sekolah
pembelajaran bahasa perlu mendapatkan tanpa mengadakan pembaruan atau mencari
suatu perhatian sejak siswa mulai sekolah. tambahan teks-teks bacaan lainnya dari
Salah satu bidang pembelajaran berbagai referensi. Guru sudah terbiasa
bahasa di Sekolah Dasar (SD) yang mengambil materi bahan ajar dari berbagai
memegang peranan penting adalah buku teks yang ada di pasaran tidak
pembelajaran membaca. Sebagaimana yang menyusun materi ajar sendiri. Sehubungan
diungkapkan Aulia (2012), membaca dengan itu, peneliti mengadakan penelitian
merupakan hal yang utama dalam kegiatan untuk mengetahu kemampuan siswa kelas
proses belajar mengajar, karena semua V SD Negeri di kabupaten OKU.
proses belajar mengajar didasarkan pada Kegiatan membaca merupakan
kemampuan membaca. Tanpa memiliki kegiatan dengan pengalaman yang aktif,
kemampuan membaca yang memadai sejak yakni suatu kegiatan yang dilakukan secara
dini, anak mengalami kesulitan belajar sadar, bertujuan, perlu pemahaman dan
dikemudian hari. Akan tetapi pada sebagian pemaknaannya akan ditentukan sendiri oleh
siswa belum memiliki kemampuan sejumlah pengalaman pembaca. Menurut
membaca yang memadai. Menurut Slamet Soedarso (2005), membaca adalah aktivitas
(2009), hal ini karena dipengaruhi oleh memahami isi bacaan. Antara teks dan
beberapa faktor di antaranya: (l) penekanan pembaca terjadi proses interaksi. Dengan
bahan pelajaran yang lebih teoretis, (2) kata lain, membaca adalah proses
kurang kegiatan praktis dalam membina memahami bacaan untuk memperoleh
dan meningkatkan kemampuan membaca pesan yang ingin disampaikan penulis
pemahaman, (3) pemilihan dan penerangan kepada pembaca.
strategi/pendekatan yang kurang tepat, (4) Menurut Nunan (2006), membaca
kondisi bahan pengajaran yang kurang dilakukan untuk memperoleh informasi.
memadai, (5) rendahnya kemampuan Jelaslah bahwa pembaca melakukan
membaca pemahaman siswa karena kegiatan membaca memiliki tujuan tertentu.
kurangnya siswa dalam latihan membaca Seseorang yang melakukan kegiatan
pemahaman sehingga tingkat pemahaman membaca dengan suatu tujuan, cenderung
bacaan tidak mencapai batas minimum. lebih memahami isi bacaan dibandingkan
Oleh karena itu, pengajaran membaca di orang yang tidak mempunyai tujuan.
sekolah harus memperoleh perhatian yang Sebagaimana yang diungkapkan Nurhadi
serius dari guru bahasa Indonesia.Menurut (2005), tujuan membaca adalah modal
Kurniawati (2012), melalui pengajaran utama dalam melakukan kegiatan
membaca, guru dapat mengarahkan siswa membaca.
untuk memiliki kemampuan yang memadai Membaca adalah suatu keterampilan
dalam memahami isi bacaan. (Nurhadi, 2004). Oleh karena itu, kegiatan
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, membaca sangat penting bagi siswa, selain
peneliti menemukan beberapa untuk meningkatkan kemampuan membaca
permasalahan sebagai berikut: (1) juga dapat menambah pengetahuan siswa
umumnya siswa belum memiliki buku tentang materi pembelajaran yang akan
pegangan yang kontekstual dengan siswa, disampaikan.
(2) sebagian siswa tidak memiliki buku Menurut Rahim (2011), dalam
pegangan untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran membaca di SD, ada
pembelajaran di rumah, (3) siswa kurang tiga kegiatan yang perlu dilakukan untuk
berminat untuk membaca karena bahan mendorong siswa dapat memahami bahan
bacaan yang terdapat dalam buku terlalu sebagai berikut. (1) Kegiatan prabaca
panjang. Hal ini akan berpengaruh pada dilaksanakan sebelum siswa melakukan
kemampuan membacanya. Selain itu, buku kegiatan membaca. Strategi yang dapat
paket tersebut berisi materi-materi yang dilakukan yaitu pengaktifan skemata siswa
kurang kontekstual dengan lingkungan yang berhubungan dengan topik bacaan.
siswaterutama materi membaca cepat dan Pengaktifan skemata siswa bisa dilakukan

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 173–182 175

dengan berbagai cara, misalnya dengan cara detail, perlu sebuah teknik yang tepat. Hal
peninjauan awalpemetaan makna, menulis ini dimaksudkan agar Anda mudah
sebelum membaca. (2) Kegiatan saat baca, menemukan informasi yang diinginkannya
strategi dan kegiatan yang bisa digunakan sesuai dengan tujuan membaca yang telah
untuk meningkatkan pemahaman siswa ditentukan.
adalah metakognitif siswa selama Menurut Subadiyono (2011:63—69)
membaca. Strategi metakognitif ini merujuk untuk dapat memahami bacaan secara
pada pengetahuan seseorang tentang fungsi detail sebaiknya melakukan tiga fase
intelektual yang datang dari pikiran mereka membaca yakni (1) fase sebelum membaca
sendiri serta kesadaran mereka untuk (mengaktifkan makna) merupakan fase
memonitor dan mengontrol fungsi ini. pengaktifan pengetahuan awal sebelum
Selanjutnya, (3) kegiatan pascabaca membaca. (2) Fase selama membaca
digunakan untuk membantu siswa (membangun makna) yaitu fase untuk
memadukan informasi baru yang dibacanya memonitor pemahaman, memaknai,
ke dalam skemata yang telah dimilikinya menginterpretasi, membaca ulang,
sehingga diperoleh tingkat pemahaman bertanya pada diri sendiri atau juga kepada
yang lebih tinggi. Strategi yang dapat pengajar. (3) Fase setelah membaca
digunakan adalah belajar mengembangkan (membangun kembali dan memperluas
bahan bacaan, memberikan pertanyaan, makna) yakni fase yang menuntut pelajar
menceritakan kembali dan presentasi visual. berusaha membangun kembali atau
Sementara itu, menurut Harras et.al. memperluas makna atau isi yang
(2007), ada tiga kegiatan yang perlu tekandung dalam teks yang dibaca.
dilakukan dalam membaca agar menjadi
pembaca yang efisien, yaitu: (1) tahap Metode Penelitian
kegiatan pramembaca yaitu kegiatan- 1. Metode Penelitian
kegiatan yang dilakukan sebelum Metode yang digunakan adalah
melaksanakan kegiatan membaca sebagai metode deskriftif analisis. Tujuannya untuk
jembatan untuk memahami bacaan, (2) mendeskrifsikan kemampuan siswakelas V
tahap kegiatan membaca yaitu kegiatan SD Negeri khususnya di Kecamatan
memahami teks yang dibaca, dan (3) tahap Baturaja Timur Kabupaten OKU dalam
kegiatan setelah membaca yaitu kegiatan- membaca cepat dan pemahaman.
kegiatan yang dilakukan sebelum
melaksanakan kegiatan membaca untuk 2. Lokasi Penelitian
mengecek atau menguji pemahaman Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
terhadap bacaan yang telah dibaca. yang berada di Kecamatan Baturaja Timur
Membaca cepat adalah membaca Kabupaten OKU. Pengambilan sampel
yang dilakukan dengan kecepatan tinggi dalam penelitian ini menggunakan teknik
dengan tidak mengabaikan pemahaman cluster sampling. Oleh karena itu, sampel
terhadap bacaan. Kegiatan membaca cepat dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
harus dikaitkan dengan tujuan membaca, SD Negeri di Kecamatan Baturaja Timur
keperluan dan bahan bacaan. Oleh karena yang berjumlah 8 sekolah yaitu SD Negeri
itu, yang harus dipahami dan dikenali 1 OKU, SD Negeri 3 OKU, SD Negeri 4
dalam proses membaca cepat adalah pola OKU, SD Negeri 5 OKU, SD Negeri 11
gerak mata dan mengenal kata-kata kunci OKU, SD Negeri 12 OKU, SD Negeri 18
untuk memahami isi yang terkandung OKU, dan SD Negeri 24 OKU.
dalam teks bacaan. Pola tersebut seperti
pola vertikal, horizontal, atau pola spiral. 3. Teknik Pengumpulan Data
Selain itu, kemampuan membaca Teknik pengumpulan data yang
dapat diartikan sebagai kemampuan digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
memahami teks bacaan. Untuk dapat Tes diberikan kepada siswa berupa tes
memahami isi suatu teks bacaan dengan objektif pilihan ganda, yaitu berupa soal
baik diperlukan adanya kemampuan yang mengacu pada isi bacaan yang telah
membaca pemahaman yang baik pula. dibacanya.
Dalam memahami suatu teks bacaan secara

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
176 Inawati & Sanjaya, Kemampuan Membaca Cepat

4. Teknik Analisis Data Hasil dan Pembahasan


Teknik analisis data mengacu pada Penelitian ini dilakukan pada siswa
pendapat Sudijono (2005:318) dengan SD Negeri 1 OKU berjumlah 44 siswa, SD
menggunakan rum sebagai berikut. Negeri 3 OKU berjumlah 38 siswa, SD
Negeri 4 OKU berjumlah 36 siswa, SD
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 Negeri 5 OKU berjumlah 22 siswa, SD
𝑠𝑒𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 Negeri 11 OKU berjumlah 30 siswa, SD
Negeri 12 OKU berjumlah 29 siswa, SD
Sementara itu, untuk menentukan Negeri 18 OKU berjumlah 26 siswa, dan
mampu tidaknya siswa kelas IV SD Negeri SD Negeri 24 OKU berjumlah 33 siswa.
1 Banding Agung Kabupaten OKU Selatan Tes dilakukan sejak tanggal 7 Februari
menulis pengumuman resmi, peneliti sampai dengan18 Februari 2017.
menggunakan kriteria penilaian Dalam penelitian ini, kemampuan
kemampuan berdasarkan rentang nilai 0- siswa memahami teks bacaan diukur
100, yang berpedoman pada pendapat melalui tes tertulis yaitu pilihan ganda. Tes
Sudijono (2010: 6), sebagaimana yang tersebut dilakukan untuk mengukur
terlihat pada tabel 4 berikut. kemampuan siswa tersebut dalam membaca
cepat dan pemahaman. Pada tes siswa
diminta membaca suatu teks bacaan yang
Tabel 1. Kriteria Penilaian berjudul “Kekurangan Vitamin B12”.
No. Kriteria Penilaian Skor Setelah siswa membaca teks tersebut, siswa
1 Sangat Baik 80 ke atas
dituntut untuk menjawab butir soal yang
2 Baik 66-79 berjumlah 10 soal berupa pilihan ganda.
3 Cukup 56-65 Metode untuk mengukur tingkat kecepatan
4 Kurang 46-55 membaca siswa yang tidak mengabaikan
5 Gagal 45 ke bawah pemahman dilakukan dengan cara siswa
Sumber: Sudijono (2010:6) diberikan teks bacaan dan menjawab butir
soal yang telah disediakan dan harus
Selanjutnya, untuk menghitung tingkat diselesaiakan secepatnya menggunakan
kecepatan efektif membaca (KEM) siswa stopwatch. Selanjutnya hasil siswa akan
dikoreksi jawaban benarnya dan kecepatan
dengan memperhitungkan pemahaman isi
membacanya dengan menggunakan rumus
bacaan menggunakan rumus sebagai berdasarkan pendapat Harjasujana
berikut. (2008:91).
Adapun hasil pengumpulan data tes
𝐾 B membaca setiap sekolah sebagai berikut.
T ingkat KEM = (60)𝑋 = ⋯ 𝐾𝑝𝑚
𝑤𝑑 𝑆𝑀
Keterangan: a) Kemampuan Membaca Cepat
K : Jumlah kata yang dibaca Siswa SDN 1 OKU
Wd : Waktu tempuh baca (detik) Tes membaca teks bacaandi SD
B : Skor yang diperoleh Negeri 1 OKU dilakukan pada tanggal 7
Sm : Skor maksimal Februari 2017. Kemampuan membaca cepat
Kpm : Kata permenit dan pemahaman siswa diketahui bahwa
(Sumber: keterampilan Membaca, sebanyak 4 orang siswa (9,09%) memiliki
Harjasujana, 2008:91). kecepatan membaca dengan kategori cepat,
17 orang siswa (38,64%) memiliki
Tabel 2. Kategori Kecepatan Membaca kecepatan membaca sedang, 23 orang siswa
Kategori Kecepatan Klasifikasi (52,27%) yang memiliki kecepatan
Membaca
membaca rendah, dan 0 orang siswa (0%)
> 500 kata/menit Sangat Cepat memiliki kecepatan membaca sangat
400—500 kata/menit Cepat rendah. Untuk lebih jelasnya rekapitulasi
250—350 kata/menit Sedang/cukup perincian kecepatan membaca siswa dapat
175—250 kata/menit Rendah dilihat pada tabel 3 berikut ini.
<175 kata/menit Sangat Rendah

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 173–182 177

Tabel 3. Rekapitulasi Kecepatan Efektif membaca siswa dapat dilihat pada tabel 4
Membaca Siswa SDN 1 OKU berikut ini.
No. Kategori Klasifikasi Jumlah
Kecepatan Tabel 4. Rekapitulasi Kecepatan Efektif
Membaca Membaca Siswa SDN 3 OKU
1. >201 Sangat Cepat 0
kata/menit No. Kategori Klasifikasi Jumlah
2. 151—200 Cepat 4 Kecepatan
kata/menit Membaca
3. 101—150 Sedang/ 17 1. >201 Sangat Cepat 0
kata/menit cukup kata/menit
4. 51-91 Rendah 23 2. 151—200 Cepat 9
kata/menit
kata/menit
5. <50 Sangat 0
kata/menit Rendah 3. 101—150 Sedang/cukup 12
kata/menit
4. 51-91 Rendah 17
Untuk lebih jelasnya, hasil tes
kata/menit
membaca cepat yang memperhitungkan
kecepatan membaca dan pemahaman isi 5. <50 Sangat Rendah 0
kata/menit
teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat
digambarkan pada grafik 1 berikut ini.
Untuk lebih jelasnya, hasil tes
membaca cepat yang memperhitungkan
Membaca Cepat dan kecepatan membaca dan pemahaman isi
Pemahaman teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat
digambarkan pada grafik 2 berikut ini.
25 23

20 17 Membaca Cepat dan


Pemahaman
15

10 20 17
4
5
0 0 15 12
0 9
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat 10
Cepat Rendah

Grafik 1. Kecepatan Efektif Membaca 5


Siswa SDN 1 OKU 0 0
0
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat
b) Kemampuan Membaca Cepat Cepat Rendah
SD Negeri 3 OKU
Grafik 2. Kecepatan Efektif Membaca
Tes membaca teks bacaandi SD
Siswa SDN 3 OKU
Negeri 3 OKU dilakukan pada tanggal 9
c) Kemampuan Membaca Cepat
Februari 2017. Kemampuan membaca cepat
SD Negeri 4 OKU
dan pemahaman siswa, diketahui sebanyak
Tes membaca teks bacaandi SD
9 orang siswa (23,68%) memiliki kecepatan
Negeri 4 OKU dilakukan pada tanggal
membaca dengan kategori cepat, 12 orang
10Februari 2017. Kemampuan membaca
siswa (31,57%) memiliki kecepatan
cepat dan pemahaman siswa, diketahui
membaca sedang, 17 orang siswa (44,74%)
sebanyak 14 orang siswa (38,89%)
yang memiliki kecepatan membaca rendah,
memiliki kecepatan membaca dengan
dan 0 orang siswa (0%) memiliki kecepatan
kategori cepat, 16 orang siswa (44,44%)
membaca sangat rendah. Untuk lebih
memiliki kecepatan membaca sedang, 6
jelasnya rekapitulasi perincian kecepatan
orang siswa (16,66%) yang memiliki

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
178 Inawati & Sanjaya, Kemampuan Membaca Cepat

kecepatan membaca rendah, dan 0 orang yang memiliki kecepatan membaca rendah,
siswa (0%) memiliki kecepatan membaca dan 3 orang siswa (13,64%) memiliki
sangat rendah. Untuk lebih jelasnya kecepatan membaca sangat rendah. Untuk
rekapitulasi perincian kecepatan membaca lebih jelasnya rekapitulasi perincian
siswa dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. kecepatan membaca siswa dapat dilihat
pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 5. Rekapitulasi Kecepatan Efektif
Membaca Siswa SDN 4 OKU Tabel 6. Rekapitulasi Kecepatan Efektif
No. Kategori Klasifikasi Jumlah Membaca Siswa SDN 5 OKU
Kecepatan No. Kategori Klasifikasi Jumlah
Membaca Kecepatan
1. >201 Sangat Cepat 0 Membaca
kata/menit 1. >201 Sangat Cepat 0
2. 151—200 Cepat 14 kata/menit
kata/menit 2. 151—200 Cepat 3
3. 101—150 Sedang/cukup 16 kata/menit
kata/menit 3. 101—150 Sedang/cukup 6
4. 51-91 Rendah 6 kata/menit
kata/menit 4. 51-91 Rendah 10
5. <50 Sangat Rendah 0 kata/menit
kata/menit 5. <50 Sangat 3
kata/menit Rendah
Untuk lebih jelasnya, hasil tes
membaca cepat yang memperhitungkan Untuk lebih jelasnya, hasil tes
kecepatan membaca dan pemahaman isi membaca cepat yang memperhitungkan
teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat kecepatan membaca dan pemahaman isi
digambarkan pada grafik 3 berikut ini. teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat
digambarkan pada grafik 4 berikut ini.
Membaca Cepat dan
Pemahaman Membaca Cepat dan
Pemahaman
20 10
16
14 10
15
8
6
10
6 6
5 4 3 3
0 0
0 2
0
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat
Cepat Rendah 0
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat
Cepat Rendah

Grafik 3. Kecepatan Efektif Membaca Grafik 4. Kecepatan Efektif Membaca


Siswa SDN 4 OKU Siswa SDN 5 OKU
e) Kemampuan Membaca Cepat
d) Kemampuan Membaca Cepat SD Negeri 11 OKU
SD Negeri 5 OKU Tes membaca teks bacaandi SD
Tes membaca teks bacaandi SD Negeri 11 OKU dilakukan pada tanggal 9
Negeri 5 OKU dilakukan pada tanggal 11 Februari 2017. Kemampuan membaca cepat
Februari 2017. Kemampuan membaca cepat dan pemahaman siswa, diketahui sebanyak
dan pemahaman siswa, diketahui bahwa 6 orang siswa (20,00%) memiliki kecepatan
sebanyak 3 orang siswa (13,64%) memiliki membaca dengan kategori cepat, 12 orang
kecepatan membaca dengan kategori cepat, siswa (40,00%) memiliki kecepatan
6 orang siswa (27,27%) memiliki kecepatan membaca sedang, 12 orang siswa (40%)
membaca sedang, 10 orang siswa (45,45%) yang memiliki kecepatan membaca rendah,

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 173–182 179

dan 0 orang siswa (0%) memiliki kecepatan dan 2 orang siswa (6,90%) memiliki
membaca sangat rendah. Untuk lebih kecepatan membaca sangat rendah. Untuk
jelasnya rekapitulasi perincian kecepatan lebih jelasnya rekapitulasi perincian
membaca siswa dapat dilihat pada tabel 7 kecepatan membaca siswa dapat dilihat
berikut ini. pada tabel 8 berikut ini.

Tabel 7. Rekapitulasi Kecepatan Efektif Tabel 8. Rekapitulasi Kecepatan Efektif


Membaca Siswa SDN 11 OKU Membaca Siswa SDN 12 OKU
No. Kategori Klasifikasi Jumlah No. Kategori Klasifikasi Jumlah
Kecepatan Kecepatan
Membaca Membaca
>201 Sangat 0 1. >201 Sangat 0
1.
kata/menit Cepat kata/menit Cepat
2. 151—200 Cepat 6
2. 151—200 Cepat 6 kata/menit
kata/menit 3. 101—150 Sedang/ 8
3. 101—150 Sedang/ 12 kata/menit cukup
kata/menit cukup 4. 51-91 Rendah 13
4. 51-91 Rendah 12 kata/menit
kata/menit 5. <50 Sangat 2
5. <50 Sangat 0 kata/menit Rendah
kata/menit Rendah
Hasil tes membaca cepat yang
Untuk lebih jelasnya, hasil tes memperhitungkan kecepatan membaca dan
membaca cepat yang memperhitungkan pemahaman isi teks bacaan yang dibaca
kecepatan membaca dan pemahaman isi oleh siswa seperti pada grafik 6 berikut ini.
teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat
digambarkan pada grafik 5 berikut ini.
Membaca Cepat dan
Pemahaman
Membaca Cepat dan
Pemahaman
12 12 15 13
12
10 10 8
8 6 6
6 5 2
4 0
2 0 0 0
0 Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat Cepat Rendah
Cepat Rendah

Grafik 6. Kecepatan Efektif Membaca


Grafik 5. Kecepatan Efektif Membaca Siswa SDN 12 OKU
Siswa SDN 11 OKU
f) Kemampuan Membaca Cepat g) Kemampuan Membaca Cepat
SD Negeri 12 OKU SD Negeri 18 OKU
Tes membaca teks bacaandi SD
Negeri 12 OKU dilakukan pada tanggal 13 Tes membaca teks bacaandi SD
Februari 2017. Kemampuan membaca cepat Negeri 18 OKU dilakukan pada tanggal 8
dan pemahaman siswa, diketahui bahwa Februari 2017. Kemampuan membaca cepat
sebanyak 6 orang siswa (20,69%) memiliki dan pemahaman siswa, diketahui bahwa
kecepatan membaca dengan kategori cepat, sebanyak 4 orang siswa (15,38%) memiliki
8 orang siswa (27,59%) memiliki kecepatan kecepatan membaca dengan kategori cepat,
membaca sedang, 13 orang siswa (44,82%) 7 orang siswa (26,92%) memiliki kecepatan
yang memiliki kecepatan membaca rendah, membaca sedang, 14 orang siswa (53,84%)

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
180 Inawati & Sanjaya, Kemampuan Membaca Cepat

yang memiliki kecepatan membaca rendah, membaca rendah, dan 2 orang siswa
dan 1 orang siswa (3,85%) memiliki (6,06%) memiliki kecepatan membaca
kecepatan membaca sangat rendah. Untuk sangat rendah. Untuk lebih jelasnya
lebih jelasnya rekapitulasi perincian rekapitulasi perincian kecepatan membaca
kecepatan membaca siswa dapat dilihat siswa dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.
pada 9 berikut ini.
Tabel 10. Rekapitulasi Kecepatan Efektif
Tabel 9. Rekapitulasi Kecepatan Efektif Membaca SDN 24 OKU
Membaca Siswa SDN 18 OKU No. Kategori Klasifikasi Jumlah
No. Kategori Klasifikasi Jumlah Kecepatan
Kecepatan Membaca
Membaca 1. >201 Sangat 0
1. >201 Sangat Cepat 0 kata/menit Cepat
kata/menit 2. 151—200 Cepat 3
2. 151—200 Cepat 4 kata/menit
kata/menit 3. 101—150 Sedang/ 13
3. 101—150 Sedang/ 7 kata/menit cukup
kata/menit cukup
4. 51-91 Rendah 15
4. 51-91 Rendah 14
kata/menit
kata/menit
5. <50 Sangat 1 5. <50 Sangat 2
kata/menit Rendah kata/menit Rendah

Hasil tes membaca siswa dapat Untuk lebih jelasnya, hasil tes
digambarkan pada grafik 7 berikut ini. membaca cepat yang memperhitungkan
kecepatan membaca dan pemahaman isi
teks bacaan yang dibaca oleh siswa dapat
Membaca Cepat dan digambarkan pada grafik 8 berikut ini.
Pemahaman
Membaca Cepat dan
14
15 Pemahaman
15
15 13
10
7
10
4
5
5 3 2
1
0 0
0 0
Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat Sangat Cepat Sedang Rendah Sangat
Cepat Rendah Cepat Rendah

Grafik 7. Kecepatan Efektif Membaca Grafik 8. Kecepatan Efektif Membaca


Siswa SDN 18 OKU Siswa SDN 24 OKU

h) Kemampuan Membaca Cepat Berdasarkan hasil tes menunjukkan


SD Negeri 24 OKU rata-rata nilai yang diperoleh siswa
Tes membaca teks bacaandi SD bervariasi. Perbedaan tingkat pemahaman
Negeri 24 OKU dilakukan pada tanggal 11 siswa dalam membaca cepat dan
Februari 2017. Kemampuan membaca cepat pemahaman pada delapan SD Negeri OKU
dan pemahaman siswa, diketahui bahwa dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
sebanyak 3 orang siswa (9,09%) memiliki
kecepatan membaca dengan kategori cepat,
13 orang siswa (39,39%) memiliki
kecepatan membaca sedang, 15 orang siswa
(45,45%) yang memiliki kecepatan

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 173–182 181

Tabel 11. Nilai Rata-Rata Membaca Cepat dan Saran


Pemahaman Siswa SDN OKU Berdasarkan hasil pembahasan,
No. Sekolah Sampel Nilai peneliti menyarankan kepada pembaca
Rata-Rata sebagai berikut.
1. SD Negeri 1 OKU 45,68
Para guru harus lebih meningkatkan
2. SD Negeri 3 OKU 50,26
teori, praktik, serta minat membaca dalam
3. SD Negeri 4 OKU 54,17
pengajaran membaca di sekolah Dasar.
4. SD Negeri 5 OKU 40,45
Penelitian ini hanya pada 8 SDN.
5. SD Negeri 11 OKU 50,33
6. SD Negeri 12 OKU 47,59
Oleh karena itu, penelitian ini dapat
dilanjutkan dengan penelitian yang lain
7. SD Negeri 18 OKU 51,54
yang berkenaan dengan keterampilan
8. SD Negeri 24 OKU 43,94
berbahasa seperti menyimak, berbicara,
atau menulis untuk tingkat siswa SMP,
Bagi siswa yang termasuk kategori SMA, maupun mahasiswa.
kemampuan membaca yang sedang dan
cepat tentunya tidak terlalu sulit untuk Ucapan Terima Kasih
meningkatkan kemampuan membacanya. Peneliti menyampaikan ucapan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan terimakasih kepada Kemenristek Dikti yang
yang rendah bahkan sangat rendah perlu telah membiayai penelitian ini, sehingga
mendapat perhatian, sehingga kemampuan peneliti berkesempatan untuk melakukan
membaca siswa memadai. Adapun kategori penelitian ini. Selain itu, peneliti juga
kemampuan membaca siswa dalam menyampaikan ucapan terimakasih kepada
membaca cepat dan pemahaman yang perlu semua pihak yang telah memberikan
ditingkatkan sebagai berikut. bantuan dan dukungan, serta motivasi
kepada peneliti.
Tabel 12. Kategori Kemampuan Membaca
Cepat dan Pemahaman Siswa SDN Daftar Pustaka
OKU
Aulia, Resti. (2012). Meningkatkan
No. Sekolah Ketegori Kemampauan Kemampuan Membaca Pemahaman
Sampel Membaca Siswa Rendah Pada Anak.
dan Sangat Rendah Tunarungu. Jurnal Ilmiah Pendidikan
1. SD Negeri 23 Khusus Volume 1 Nomor 2 Mei 2012.
1 OKU
2. SD Negeri 17
3 OKU Depdiknas. (2008). Panduan
3. SD Negeri 6 Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
4 OKU Direktorat Pembinaan Sekolah
4. SD Negeri 13 Menengah Atas Dirjen Manajemen
5 OKU Pendidikan Dasar dan Menengah
5. SD Negeri 18 Depdiknas.
11 OKU
6. SD Negeri 14 Dick, Walter, Lou Carey, and James O.
12 OKU Carey. (2005). The Systematic
7. SD Negeri 13 Design Of Instruction. Boston:
18 OKU Pearson.
8. SD Negeri 16
24 OKU
Harras, Kholid, Endah Tri Priyani dan Titik
Harsiati. (2007). Membaca 1: Buku
Simpulan Materi Pokok Modul 1-6. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan Universitas Terbuka.
pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut. Siswa kelas V Kurniawati, Rikke. (2012). Kemampuan
SD Negeri di Kabupaten OKU sebagian Membaca Pemahaman Siswa Kelas
siswa memiliki kecepatan membaca yang XII SMA di Surabaya. Jurnal Bahasa
sedang dan rendah.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
182 Inawati & Sanjaya, Kemampuan Membaca Cepat

dan Sastra Indonesia Volume 01 Soedarso. (2005). Speed Reading Sistem


Nomor 01 Tahun 2012. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Nunan, David. (2006). Partical English
Language Teaching: Young Subadiyono. (2011). Peningkatan
Learning. America: Mcgraw Pemahaman Bacaan dengan
Hill. Menggunakan Pendekatan Interaktif
(Penelitian Tindakan pada
Nurhadi. (2004). Bagaimana Meningkatkan Mahasiswa Program Studi
Kemampuan Membaca?: Teknik Pendidikan Bahasa dan Sastra
Memahami Literatur Yang Efisien. Indonesia FKIP Universitas
Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sriwijaya). Yogyakarta: Pohon
Cahaya.
Nurhadi. (2005). Membaca Cepat dan
Efektif. Bandung : Sinar Baru. Sugiyono. (2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Nurhayati. (2012). Silabus: Teori dan Bandung: Alfabeta.
Aplikasi Pengembangannya.
Yogyakarta: Leutika Prio. Suparman, Atwi. (2004). Desain
Instruksional. Jakarta: Universitas
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Terbuka.
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
(2009). Telaah Buku Teks Bahasa
Rahim, Farida. (2011). Pengajaran Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara.

Slamet. (2009). Kemampuan Membaca


Pemahaman Mahasiswa. Jurnal
Paedagogia, Jilid 12, Nomor 2,
Agustus 2009, halaman 118 – 129.

Setiawan, D. (2007). Pengembangan Bahan


Ajar: Modul Materi Pokok IDIK
4009. Jakarta: Universitas Terbuka.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)

Anda mungkin juga menyukai