Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL DAN GLOBALISASI

Disusun oleh:

KELOMPOK I KELAS IX B

NAYLA

BUDIANTO

SINTA

LUKMAN

SMP NEGERI 02 KARANGANYAR


2013 / 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Budaya Terhadap
Modernisasi Dan Globalsasi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
Antropologi Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
D. Tujuan Makalah.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Pengertian Globalisasi...............................................................................................3
B. Dampak Globalisasi..................................................................................................4
C. Pengaruh Globalisasi.................................................................................................4
D. Ciri Globalisasi..........................................................................................................7
E. Globalisasi Kebudayaan............................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................9


A. Kesimpulan...............................................................................................................9

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta
ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan
cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan
susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.

Seseorang yang tidak dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia
misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.
Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan
kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu
sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern,
bahkan dapat mengakui berita-berita menggenai daerah lain melalui radio, televisi, dan
sebagainya yang kesemuanya belum dikenal sebelumnya.

Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis.
Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan
lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan
dengan cepat.Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang
statis. Sedangkan pada masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis.
Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula
berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang
normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya

4
komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat,
dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.

Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini
perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan
manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan sering berjalan secara konstan.Ia tersebut
memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka
perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan
reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian perubahan sosial budaya
2. Hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan
3. Proses-proses perubahan sosial dan kebudayaan
4. Tanggapan dan Kecenderungan Perilaku Masyarakat mengenai perubahan social budaya
terhadap Modernisasi dan Globalisasi
5. Cara menyikapi dampak globalisasi di bidang social budaya

C. Maksud dan tujuan


1. Untuk memahami pegertian perubahan social budaya
2. Untuk memahami Hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan
3. Untuk mengetahui proses-proses perubahan social dan kebudayaan
4. Untuk mengetahui Tanggapan dan Kecenderungan Perilaku Masyarakat mengenai
perubahan social budaya terhadap Modernisasi dan Globalisasi
5. Untuk mengetahui Cara menyikapi dampak globalisasi di bidang social budaya

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian perubahan sosial budaya


Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya sebagai berikut:
1. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem sosial adalah nilai-nilai, sikap-sikap
dan pola perilakunya diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Selain itu Kingsley
davis mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan
fungsi masyarakat.

2. William F Ogburn berusaha memberikan pengertian tertentu, walau tidak memberi


definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun yang
immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material
terhadap unsur-unsur immaterial.

3. Mac iver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural elements yang
didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Semua
kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut
diatas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem keuangan, merupakan utilitarian
elements, karena benda-benda tersebut tidak langsung memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia, tetapi dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Utilitarian elements
disebutnya civilization. Artinya, semua mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia
dalam upaya menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-
sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api,
sekolah, hukum dan seterusnya dimasukan ke dalam golongan tersebut. Cultur menurut
Mac Iver adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan
hidup, seni kesusastraan, agama rekreasi dan hiburan. Sebuah potret, novel, drama, film,

6
permainan, filsafat dan sebagainya, termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung
memenuhi kebutuhan manusia.

4. Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa
perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia.
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan
unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam
masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya
adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai
pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi,
system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi,
bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

2. Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan


Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan
antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan
demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian dari masyarakat dan kebudayaan. Apabila
perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya
perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat
dijelaskan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu
pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk
serta aturan-aturan organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakanya perubahan pada logat
bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan

7
perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial. Masyarakat menurut kingsley davis adalah
sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi, dan bukan hubungan antara
sel-sel, kebudayaan dikatakanya mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang
timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara
simbolis dan bukan oleh karena warisan yang berdasarkan keturunan.
Apabila diambil definisi kebudayaan dari Tylor yang mengatakan bahwa kebudayaan
adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan. Keseniaan, moral, hukum,
adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka
perubahan-perubahan kebudayaan adalah setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut.

Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu kedua-
duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara
suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dewasa ini proses-proses pada
perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain :
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat
mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat
sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan di ikuti oleh
suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang
baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja,
karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
5. Secara tipologis perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai:
a. Social proses : the circulation of various rewards, facilities, and personnel in an
existing structure
b. Segmentation: the proliferation of structural units that do not differ qualitatively from
existing units.
C. Structural.change:.the.emerge.of.qualitatively.new.complexes.of.roles.and.organization

8
d. Changes in group structure: the shifts in the composition of groups, the level of
consciousness of groups, and the relations among the groups in society.

3. Proses-proses perubahan sosial dan kebudayaan


3.1. penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang
diidam-idamkan setiap masyarakat. Dengan keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu
keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling
mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan adanya ketentraman,
karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali terjadi
gangguan terhadap keadaan keserasian, maka masyarakat dapat menolaknya atau mengubah
susunan lembaga-lembaga kemasyarakatanya dengan maksud menerima unsur yang baru. Akan
tetapi, kadang kala unsur baru dipaksakan masuknya oleh suatu kekuatan. Apabila masyarakat
tidak menimbulkan kegoncangan,pengaruhnya tetap ada akan tetapi sikapnya dangkal dan hanya
terbatas pada bentuk luarnya . norma norma dan nlai nilai sosial tidak akan terpengaruh
olehnya,dan dapat berfungsi secara

4.1. Sikap Positif masyarakat menyikapi perubahan social budaya terhadap globasisasi.
Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi
dan.globalisasi.Sikap.positif.mengandung.unsur-unsur.sebagai.berikut.

1) Penerimaan secara terbuka (open minded);


Sikap ini merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi dan
globalisasi. Sikap terbuka akan membuat kita lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama
yang bersikap kolot, dan akan lebih mudah menerima perubahan dan kemajuanzaman.
- Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif;
sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat membuka diri
dari hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah kita harus memiliki kepekaan
(antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi
kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap antisipatif dapat
menunjukkan pengaruh yang timbul akibat adanya arus globalisasi dan modernisasi.

9
Setelah kita mampu menilai pengaruh yang terjadi, maka kita harus mampu memilih
(selektif) pengaruh mana yang baik bagi kita dan pengaruh mana yang tidak baik
bagi kita.

2) Adaptif
sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif
merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan
modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat
selektif, artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku.

3) Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli


seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan
yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan
seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka, kondisi ini harus dapat dihindari.
Semaju apa pun dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan
unsur-unsur budaya asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara
yang modern dan maju, namun tetap mempertahankan identitas diri mereka sebagai
masyarakat Jepang.

4.2. Sikap Negatif masyarakat menyikapi perubahan social budaya terhadap globasisasi.
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak modernisasi
dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus
modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.
1. Tertutup dan was-was (apatis)
sikap ini umumnya dilakukan oleh masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi
kehidupan masyarakat yang ada, sehingga mereka merasa was-was, curiga, dan menutup
diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap seperti ini pernah ditunjukkan oleh
negara Cina dengan politik Great Wall-nya. Sikap apatis dan menutup diri ini tentu juga
kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan dan perkembangan
dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang terus tumbuh dan
berkembang seiring dengan kemajuan zaman.

10
2) Acuh tak acuh
sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti
strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu repot
mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka pada
umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan mereka
(hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi
sikap ini ditunjukkan dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya
seleksi/filter. Kondisi ini akan menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal
yang baik dan benar, padahal tidak semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya
masyarakat kita. Jika seseorang atau suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi
tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi
sedikit akan semakin terkikis oleh arus modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya,
masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi
yang kurang terkontrol.

4.3. Akibat Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia


Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Hal ini harus dapat kalian
sadari betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan
dampak positif yang menguntungkan.
a. Akibat Positif Globalisasi
1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa
mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan
ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang
akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula
kalian dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila
dibandingkan dengan.kebudayaan.bangsa-bangsa.lain.
2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu
mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa
mulai mengenal keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman

11
Laut Bunaken di Sulawesi Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua,
kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari
Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari Perang dari suku Nias di
Sumatra Utara.
b. Akibat Negatif Globalisasi
1) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock);
guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat
adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural Shock
dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga
menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang
bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya seringkali ditanggapi oleh masyarakat
dengan beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-perubahan
yang terjadi maka akan timbul goncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan
budayanya yang mengakibatkan seorang individu menjadi tertinggal atau frustasi.
2) Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag);
kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan,
salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami
ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran
dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat
yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan
penerapan sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga
BBM pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan
tabung gas ke masyarakat.

4.4. Kecenderugan perilaku masyarakat setelah globalisasi


1. Pakaian
Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat
menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan
masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan
pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh,
sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan

12
menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak
meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu. Seperti
pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.
2. Kesenian
Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak
kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian
tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy. Namun,
masih banyak kesenian populer Indonesia yang masih bisa bertahan sampai sekarang.
3. Bahasa Daerah
Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai punah.
Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih berminat untuk menggunakan Bahasa Indonesia
atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu mungkin karena bahasa tersebut
jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan bahasa daerahnya yang cenderung hanya
dimengerti oleh anggota masyarakat di daerah tersebut.
4. Cara Berkomunikasi
Perubahan pada cara berkomunikasi bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita masih menggunakan
surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan menggunakan jejaring sosial atau
alat komunikasi, seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan praktis.

5. Sikap Meniru
a. Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda.
Misalnya perkelahian antarpelajar dan pelajar yag terintimidasi dalam sekolah.
b. Meniru Idola
(penggemar Lady Gaga)
Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh, pasti ingin sama persis menjadi seperti idolanya,
setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Kita ambil contoh, siapa yang tak kenal Lady
Gaga? Ia adalah salah satu dari banyak contoh penyanyi papan atas dari luar negri yang banyak
dikagumi. Tak sedikit kaum muda yang mengidolakannya dan mengikuti gaya serta
penampilannya. Cara berpakaian yang tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila” serta
lirik lagunya yang “satanic”. Tapi semua itu seolah tak berarti, dan tetap diikuti.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur
sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah
perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung
kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system
mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa,
kesenian, serta ilmu pengetahuan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu
pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk
serta aturan-aturan organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakanya perubahan pada logat
bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi
organisasi-organisasi sosial masyarakatnya.Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan
perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial. Masyarakat menurut kingsley davis adalah
sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi, dan bukan hubungan antara
sel-sel, kebudayaan dikatakanya mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang
timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara
simbolis dan bukan oleh karena warisan yang berdasarkan keturunan.
Cara meyikapi dampak globalisasi di bidang social budaya yaitu meningkatkan kualitas nilai
keimanan dan moralitas masyarakat,meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme serta melestarikan kebudayaan dan adat istiadat daerah.

14
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
●Baharudin, 2010, Sosiologi Suatu Pengantar, Karunia Alam Semesta : Yogyakarta
●Horton, Hunt, 1992.Sosiologi 2, Erlangga, Jakarta
●Lauer,Robert H.2001.Prespektif tentang Perubahan Sosial.Jakarta:PT Asdi
Mahasatya
●Rusli, karim, 1999, Islam, Modernisasi, Industrialisasi, Pustaka Jaya: Jakarta
●Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

WEB
●http://makalahlamakoe.blogspot.co.id/2014/08/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.
Html
●http://mesaenimerosis.blogspot.co.id/2014/01/perubahan-sosial-budaya.html
●http://wanhijau.blogspot.co.id/2013/11/bab-i-pendahuluan-1_1213.html

15

Anda mungkin juga menyukai