Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ARAH PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

DISUSUN OLEH:

Nama : TANIA PRADA


Prodi : D3KEPERAWATAN / TK1
NIM :526080721019

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kepribadia, Kebudayaan, dan Peradaban“
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Antropologi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang arah perubahan kepribadian,
kebudayaan, dan peradaban antropologi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Batam, 3 Maret 2022

Penyususn Makalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH.....................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
ISI.....................................................................................................................................................5
A. Pengertian...................................................................................................................................5
B. Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan.............................................................................5
C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan...............................5
D. Proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan...............................................................................6
E. Arah Perubahan..........................................................................................................................7
F. Modernisasi...............................................................................................................................10
G. Ekosistem dan system Sosial Budaya......................................................................................10
H. Sistem Medis Sebagai Strategi Adaptasi Sosial dan Budaya.................................................11
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada bagian bab awal ini pembaca diharapkan memperoleh gambaran yang terarah
mengenai pengertian dun ruang lingkup antropologi sebagai suatu ilmu. Gambaran tersebut
tentunya tidak sedemikian mendalam karena bahan ini dimaksudkan sebagai penuntun
untuk memahami sumber-sumber bacaan antropologi kontemporer. Di samping itu, dengan
bahan ini diharapkan pembaca akan mengawali pemahaman yang lebih analitis mengenai
maksud kajian tentang manusia dari sudut kebudayaan. Hal ini juga sekaligus diharapkan
mengoreksi pandangan yang sempit mengenai antropologi sebagai ilmu tentang hat-ha1
yang antik, unik, purba dalam kehidupan masyarakat manusia eksotik. Pada gilirannya,
pemahaman tersebut tentu sangat berguna untuk memahami materimateri yang disajikan
pada bagian-bagian selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bentuk perubahan sosial dan buaday?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan?
3. Bagaimana proses perubahan sosial dan kebudayaan?
4. Apa yang dimaksud dengan arah perubahan?
5. Apa itu modernisasi?
6. Bagaimana system sosial budaya?
7. Apa saja unsur universal dalam system medis?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui bentuk perubahan sosial dan budaya.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan
kebudayaan.
3. Menganalisis proses perubahan sosial dan kebudayaan.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan arah perubahan.
5. Menganalisis modernisasi.
6. Untuk mengetahui system sosial budaya.
7. Menganalisis unsur univernal system medis.

BAB II

ISI

A. Pengertian

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang


mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, atau karena
terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, dikarenakan berubahnya sistem komposisi
penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun
perubahan pada lembagakemasyarakatannya. Perubahan ini menyangkut pada seluruh
segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam
masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah proses.
Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh anggota
masyarakat.

B. Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan


Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor.
Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti
perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor
eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya
perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain;
perkembangan IPTEK yang lambat sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada
kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat prasangka negatif
terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi
perubahan hambatan ideologis dan pengaruh adatatau kebiasaan.

C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan


a. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru.
b. Perubahan jumlah penduduk.
c. Pertentangan atau Konflik.
d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi.
e. Sistem terbuka lapisan masyarakat
f. Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
g. Sistem pendidikan formal yang maju.
h. Orientasi ke masa depan, Keinginan untuk memperoleh masa depan yang
lebih baik
i. Akulturasi, Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa
yang berbeda dan saling mempengaruhi.
j. Asimilasi, Definisi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda
secara berangsur-angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru.

D. Proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan


Perubahan sosial terjadi ketika banyak manusia dalam suatu masyarakat melakukan
perubahan. Seperti contoh suatu keluarga memutuskan membeli mobil sebagai sarana
transportasi karena anak yang bertambah besar. Penambahan jumlah kendaraan dalam
suatu masyarakat dapat mengakibatkan perubahan sosial dalam skala kecil. Perubahan
sosial skala kecil itu bersifat baik jika membuat kehidupan masyarakat semakin mudah.
Sebagai contoh mobil baru suatu keluarga tidak akan mengganggu masyarakat tetapi justru
membantu apabila keluarga tersebut rela meminjamkan mobilnya untuk keperluan sosial
masyarakat seperti untuk mengantar atau menjenguk anggota masyarakat yang tiba-tiba
sakit.
Meski demikian keberadaan mobil baru juga dapat mengakibatkan perubahan sosial
skala kecil yang negatif ketika menimbulkan gangguan kehidupan masyarakat. Apabila
keluarga tidak memiliki garasi untuk menyimpan mobilnya, aktifitas lalu lintas masyarakat
dapat terganggu akibat mobil yang diparkir di depan rumah. Bila kehidupan sosial
masyarakat dapat dengan mudah berubah, kehidupan kebudayaan cenderung lebih sulit
berubah. Kebudayaan dapat didefiniskan sebagai serangkaian ide, kepercayaan, norma atau
peraturan tidak tertulis yang mengatur perilaku sekelompok orang dalam satu wilayah.
Karena kebudayaan memiliki nilai dan norma yang telah tertanam kuat pada seluruh
masyarakat, maka sifanya lebih sulit berubah. Perubahan budaya hanya dapat terjadi
apabila semua golongan masyarakat baik tua, muda laki-laki dan perempuan telah
menerima adanya perubahan sosial dan melakukan adaptasi dengan kebaruan tersebut
dengan mengubah nilai, norma dan perilaku yang ada. (Varnum and Grossmann 2017).
Sebagai contoh, pada kebudayaan Jawa, masyarakat memiliki nilai, norma dan
perilaku untuk menghormati orang yang lebih tua. Nilai dan norma ini membuat penduduk
Jawa selalu merendahkan tubuh atau kepala bila bertemu dan berbicara dengan orang yang
lebih tua. Budaya dan aturan tidak tertulis ini membuat masyarakat Jawa dapat hidup
harmonis. Kaum muda menghargai dan memberikan kesempatan pada orang-orang tua
yang lemah karena usia, melalui penghormatan ini pula, kaum tua merasa diterima dan
bersedia memberikan nasihat kehidupan kepada kaum muda.
Saat ini keadaan berbeda, karena adanya materialism, kesibukan, persaingan hidup
dan mobilitas kaum muda di perkotaan, banyak orang tua dititipkan ke panti Jompo. Kaum
muda menganggap bahwa pemberian uang atau materi kepada orang tua melalui panti
Jompo adalah bentuk penghormatan kepada orang tua disana. Hasilnya adalah banyak
orang tua merasa ditelantarkan, mereka merasa tidak bahagia karena terpisah dari keluarga
dekat, anak cucu yang menghormati dan menyayangi mereka. Meskipun telah terjadi
perubahan demikian, hal ini belum bisa dikatakan terjadi perubahan budaya menghormati
orang tua di Indonesia. Sebab di Indonesia masih banyak penduduk Jawa yang bersedia
dekat, memperhatikan dan menampung orang tua mereka yang tidak lagi produktif. Ini
membuat nilai kebudayaan bangsa Indonesia menghormati orang yang lebih tua masih
terjaga. Sekali lagi dapat dikatakan bahwa perubahan kebudayaan lebih sulit terjadi
daripada perubahan sosial di masyarakat.
Perubahan sosial dan Kebudayaan adalah fenomena wajar dan terjadi secara terus
menerus dalam kehidupan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan zaman. Perubahan terjadi karena secara alamiah karena manusia berkembang
dan berubah mengatasi permasalahan yang diterimanya. Perubahan sosial budaya
disebabkan oleh sifat alamiah manusia yang ingin terus berubah. Perubahan sosial budaya
juga terjadi karena pertama populasi manusia terus bertambah dan memerlukan perubahan
untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkannya, kedua adanya kebutuhan suatu
kelompok manusa bersaing dengan kelompok lain dalam mengakses sumber daya alam
yang terbatas, dan ketiga penemuan ide, praktek dan teknik baru yang menyebar dan
menyebabkan perubahan sosial di masyarakat yang mengadopsinya. Perubahan sosial lebih
mudah terjadi daripada perubahan kebudayaan. Kehidupan sosial masyarakat mudah
berubah karena selalu menghadapi hal-hal baru yang membutuhkan penyelesaian.
Kebudayaan memiliki sifat yang lebih sulit berubah karena berisi nilai-nilai dan aturan tidak
tertulis yang dianut dan dipegang teguh oleh seluruh masyarakat. Agar dapat dikatakan
menjadi perubahan budaya, seluruh anggota masyarakat, laki-perempuan, tua muda harus
dapat menerima kebutuhan untuk berubah dan melakukan perubahan atas nilai dan norma
yang dianutnya secara sukarela.

E. Arah Perubahan
Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Sesuai
perubahan sosial pastilah akan memberikan pengaruh terjadinya perubahan budaya. Suatu
perubahan kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi filsafat, dan lain sebagainya. Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari
kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Tidak mudah menentukan garis pemisah
antara perubahan sosial dan perubahan budaya, karena tidak ada masyarakat yang tidak
ada kebudayaan, sebaliknya, tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma (masuk)
dalam masyarakt. Dengan kata lain, perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang
sama, yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau
suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dampak perubahan sosial selalu memiliki dua sisi yaitu perubahan
yang positif atau negatif.

Dampak positif perubahan sosial:


a. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Hal ini
dapat mendorong berbagai inovasi dan memudahkan kehidupan masyarakat menuju
perubahan sosial ke arah modernisasi. Sebagai contoh, pada zaman dahulu para petani
menggunakan kerbau untuk mengolah lahan pertanian, sedangkan saat ini sudah banyak
petani yang menggunakan traktor.
b. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional
Untuk mendukung persaingan industri, maka diperlukan tenaga kerja yang trampil,
cakap, ahli, dan profesional. Dengan adanya perubahan sosial di berbagai bidang kehidupan
seperti bidang Pendidikan dapat mendorong terciptanya tenaga kerja yang profesional.
c. Nilai dan Norma Baru Telah Terbentuk
Dalam kehidupan masyarakat, perubahan sosial akan terjadi secara terus-menerus.
Oleh karena itu, perubahan tersebut memerlukan nilai-nilai dan norma-norma dalam
menjaga arus perubahan agar tidak menyimpang dari aturan yang telah ada. Nilai dan
Norma tersebut dibentuk tanpa menghalangi terjadinya perubahan sosial.
d. Terciptanya Lapangan Kerja Baru
Perubahan sosial memiliki pengaruh terhadap industrialisasi dan perkembangan
perusahaan multinasional yang berkembangan secara global dan pembukaan industri kecil.
Hal ini dapat memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja
secara maksimal.
e. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang
tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran. Oleh karena
itu, adanya perubahan sosial dapat mendorong terciptanya berbagai alat produksi yang
modern.
Adanya berbagai dampak positif perubahan sosial seperti contoh di atas dapat
menjadikan masyarakat lebih maju dan sejahtera. Dampak positif dari perubahan sosial
yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat haruslah kita dukung, karena dapat
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari.
Dampak Negatif Perubahan Sosial:
a. Terjadinya Disintegrasi Sosial
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi kesenjangan sosial, perbedaan
kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat. Adanya perubahansosial di
masyarakat juga dapat mendorong munculnya disintegrasi yang dapat menimbulkan
perpecahan.
b. Terjadinya Pergolakan Daerah
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan pergolakan di
daerah. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan politik.
2. Tidak memperhatikan tatanan hidup.
3. Mengabaikan nilai dan norma di masyarakat.
4. Kesenjangan ekonomi.
c. Kenakalan Remaja
Adanya perubahan sosial memberikan kesempatan budaya asing untuk masuk dan
berkembang di lingkungan masyarakat. Budaya asing tersebut memberikan pengaruh yang
beragam, seperti nilai-nilai kebebasan. Masuknya budaya asing di lingkungan masyarakat
tanpa adanya penyaringan dapat menimbulkan dampak negatif. Sebagai
contohnya,mengikuti tren busana, pola hidup konsumtif, dan sebagainya.
d. Terjadinya Kerusakan Lingkungan
Perubahan sosial juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Pengaruh tersebut dapat berakibat pada rusaknya lingkungan alam sekitar. Saat ini banyak
lahan hijau yang dijadikan lahan pemukiman.

e. Eksistensi Adat Istiadat Berkurang


Akibat adanya perubahan sosial di masyarakat, nilai adat istiadat semakin
ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai tersebut dianggap tidak sesuai
dengan perkembangan zaman dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.
f. Lembaga Sosial Tidak Berfungsi Secara Optimal
Di masyarakat terdapat berbagai Lembaga sosial yang membantu masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya. Setelah masuknya perubahan sosial, Lembaga sosial tersebut
sudah tidak berfungsi secara optimal.
g. Munculnya Paham Duniawi
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menumbuhkan paham
keduniawian. Artinya, masyarakat lebih mementingkan urusan keduniaan.

F. Modernisasi
Modernisasi ini artinya ialah proses perubahan keadaan dari cara-cara tradisional ke
cara-cara yang lebih baru yang dengan harapan dapat meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat. Modernisasi adalah bentuk perubahan sosial terarah dan terencana. Wilbert E
Moore menjelaskan, modernisasi dapat diungkapkan sebagai suatu transformasi total
kehidupan bersama yang tradisional ke arah-arah pola yang lebih ekonomis dan strategis
yang menjadi ciri negara barat yang stabil. Modernisasi dalam ilmu sosial dapat didefinisikan
sebagai istilah menyebutkan bentuk perubahan (transformasi) dari keadaan kurang maju
atau kurang berkembang menjadi keadaan yang lebih baik dengan harapan akan tercapai
kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, makmur, dan juga bermartabat. Modernisasi
yaitu sering diungkapkan sebagai perkembangan ilmu teknologi atau pengetahuan yang
terus berkembang. Pengaruh perubahan teknologi juga semakin dapat dirasakan oleh para
penduduk baik di dalam perkotaan maupun perkampungan sekalipun.
G. Ekosistem dan system Sosial Budaya
Suatu system sosial pada dasarnya tidak lain adalah suatu system daripada tindakan-
tindakan. Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi diantara berbagai individu yang
tumbuh dan berkembang tidak secara kebetulan, melainkan tumbuh dan berkembang di
atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat. Yang
paling penting di antara berbagai standar penilaian umum tersebut apa yang dikenal dengan
norma-norma sosial. Norma-norma sosial itulah yang sesungguhnya membentuk struktur
sosial.
Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Sosial dan Budaya
• Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu
keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.
• Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :
a. Dua orang atau lebih
b. Terjadi interaksi antara mereka
c. Bertujuan
d. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya. Dalam
sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang saling mempengaruhi. Hal
ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan
unsur lainnya.
• Margono Slamet, sistem sosial dipengaruhi oleh ekologi; demografi; kebudayaan;
kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang.
• Ciri utama sstem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka). Namun juga
menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsur lainnya (internal) dan saling
pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal).
• Proses-proses dalam sistem sosial :
a. Komunikasi
b. Memelihara tapal batas
c. Penjalinan system
d. Sosialisasi
e. Pengawasan sosial
f. Pelembagaan
g. Perubahan sosial Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Budaya

o Mempelajari ttg sistem bertindak → perilaku o Unsur perilaku → “gerak sosial” 4 syarat :

a. utk mencapai tujuan tertentu


b. diatur kaidah tertentu
c. didorong motivasi tertentu

o Hakikat beberapa subsistem tsb sbg pengaturan/cybernetic order → tiap subsistem yg


berada diatasnya mjd pengatur utk subsistem dibawahnya.
o Menurut Parsons, ke 4 subsistem bertindak sbg kebutuhan fungsional yg disebut sbg
imperative functional LIGA.
• Unsur pokok subsistem sosial budaya :
a. Kepercayaan
b. Perasaan dan pikiran
c. Tujuan
d. Kaidah
e. Kedudukan dan peranan
f. Pengawasan
g. Sanksi
h. Fasilitas
i. Kelestarian dan kelangsungan hidup
j. Keserasian kualitas kehidupan dengan lingkungan

H. Sistem Medis Sebagai Strategi Adaptasi Sosial dan Budaya


Antropologi kesehatan menurut hasan dan prasad (1959) adalah cabang dari ilmu
mengenai masnusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia
termasuk sejarahnya dari titik tolak pandangan untuk memenuhi kedokteran atau medical,
sejarah tentang ilmu kedokteran atau medical-historical, hukum kedokteran atau medical
legal, aspek sosial kedokteran atau medical-sosial dan masalah-masalah menyangkut
kesehatan manusia. Di dalam antropologi kesehatan ini, tidak hanya belajar tentang
kebudayaan sosial yang ada di dalam masyarakat. namun, juga menyangkut tentang
berbagai kebudayaan kesehatan yang ada di dalam masyarakat di wilayah indonesia.
Di dalam antropologi kesehatan sendiri ini di sebut dengan sistem medis yaitu aturan
hasil kontruksi manusia. Sistem medis sebagai strategi adaptasi sosial – budaya, di dalam
sistem medis ini membahas masalah-masalah luas mengenai penyakit dan perananya dalam
evolusi manusia, yang di lihat sebagai strategi adaptasi. Penekanan kami adalah pada
penyakit itu sendiri, bukan pada penduduk sebagai individu-individu , serta mengenai cara-
cara tingkah laku manusia dalam menaggapi ada atau tidak adanya, atau akibat dari
penyakit-penyakit tertentu. Penyakit dengan rasa sakit dari penderitaanya, merupakan
kondisi manusia yang dapat di ramalkan dan merupakan gejala biologis maupun
kebuudayaan yang bersifat universal. Sebelum manusia ada seperti hanya di kalangan
hewan-hewan sekarang penyakit hampir sepenuhnya merupakan gejala biologis. Jadi, di
dalam ilmu antropologi tidak hanya kebudayaan yang di bahas di dalam masyarakatnya,
tidak hanya kebudayaan sosialnya saja namun juga kebudayaan kesehatannya menjadi
pembahasan dalam ilmu Antroplogi. Mulai dari penyebab sakit, cara mengobati sakit yang
berbeda-beda di setiap wilayah yang ada di Indonesia.
I. Unsur Universal Dalam Sistem Medis
Dalam sistem medis terdapat pula unsur-unsur universal dalam sistem medis adalah
sebagai berikut:
1. Sistem medis adalah bagian integral dari kebudayaan-kebudayaan
Dalam sistem ini terdapat peranan dewa-dewa sebagai jalan untuk meyembuhkan
penyakit. Contohnya kepercayaan terhadap penyakit pada banyak masyarakat sangat
terjalin erat dengan magi dan religi sehingga tidak mungkin untuk memisahkan keduanya.
Jadi dalam penyembuhan penyakit atau cra pengobatan ini masih tradisional.
2. Penyakit di temukan oleh kebudayaan
Maksud dari unsur ini adalah jika orang ersebut sakit di karenakan hasil dari
kebudayaan mereka sendiri. Mereka yang menciptakan penyakit dari hasil kebudayaan yang
ada di dalam tradisi mereka. Misalnya di daerah tertentu, masyarakatnya di larang
memakan makanan yang mempunyai gizi banyak padahal di dalam makanan tersebut
sangat baik sebagai sumber kesehatan.
3. Semua sistem – sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengoabatan
Di dalam sistem medis pasti ada cara untuk mengobati atau mencegah baik itu
dengan cara yang tradisional maupun dengan cara yang modern. Pada masyarakat
tradisional cara – cara yang dianggap lebih berkhasiat adalah menggunakan sistem
pengobatan melalui tradisi turun temurun dari warisan nenek moyang mereka. Lain halnya
dengan masyarakat modern yang telah banyak mendapat pengaruh dari perkembangan
zaman. Yang pasti banyak dikalangan orang berintelektual lebih mengangap pengobatan
modern lebih canggih dan lebih dapat di pertanggung jawabkan.
4. Sistem medis memiliki sejumlah fungsi:
a. Suatu sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan
b. Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “mengapa”
c. Sistem – sietem teori penyakit seringkali menjalankan peran kuat dalam
memberi sanksi dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral
d. Suatu sistem teori penyakit dapat memberikan rasional bagi pelaksanaan
pelaksanaan konservasi.
e. Suatu sistem teori penyakit dapat mengatasi agresi
f. Peran nasionalistik pengobatan tradisional
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dampak perubahan sosial yang terjadi di masyarakat secara garis besar bisa dilihat
sebagai kemajuan atau kemunduran, progres atau regres. Perubahan sosial tidak selalu
positif dan tidak selalu negatif. Penilaian terhadap kondisi masyarakat yang mengalami
perubahan sosial juga sangat tergantung pada perspektif dan bagaimana ukuran-ukuran
objektif terhadap dampak perubahan tersebut dilakukan.Proses kehidupan dari tradisional
menjadi modern tidak bisa begitu saja bisa dianggap sebagai proses yang baik, meskipun
kita menyebutnya sebagai progress. Ada misteri yang konstan di kalangan ilmuwan sosial
bahwa apakah ”progress” bermakna lebih baik bagi kehidupan sosial atau tidak. Kemajuan,
modernisasi, progress tidak sama dengan makna ”kehidupan yang lebih baik”.Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dampak perubahan sosial selalu memiliki dua sisi yaitu perubahan
yang positif atau negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Argyo Demartoto M.Si , (2008) file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/ssbi1.pdf
I Dewa Putu Eskasasnanda, S.Ant., MA , (2020) file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Modul
%20PJJ%20IPS%20Kelas%209%20Rev%204%20Des.pdf

Yudha Kusniyanto, S.Sos., M.Pd., Yanuarita Nur Hanifa, S.Pd., Candra Ari Wiyanto, S.Sos.
(2020)
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Kelas%20XII_Antropologi_KD%203.1.pdf

Irin veronica Sepang,S.Pd.,M.Pd., (2020)


file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/XII_Sosiologi_KD-3.1_FINAL.pdf

Anis Istiqomah Pendidikan Sosiologi & Antropologi, FIS, UNNES., (2015)


http://blog.unnes.ac.id/anisistiqomah/2015/11/15/sistem-medis-dalam-antropologi-
kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai