Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN


SOSIAL DAN KEBUDAYAAN”

Dosen Pengampu:

Oleh
Kelompok 8
Nurinayah Dzakiyah 40200122101
Nur Islamiah 40200122103
Miftahul 40200122097

SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022/2023
2

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan sebuah makalah kelompok untuk mata kuliah Sosiologi dengan
judul “Faktor Yang Menyebabkan Perubahan sosial Dan Kebudayaan”.
Kemudian makalah berikut bisa rampung berkat pihak-pihak yang sudah
membantu, khususnya arahan dari Ibu dosen dan teman-teman.
Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa
kritik dan saran yang membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah
yang lebih maksimal.
Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa
bermanfaat bagi dunia.

Gowa...... April, 2023

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Bertambah Atau Berkurangnya Penduduk...........................................


B. Penemuan Penemuan Baru...................................................................
C. Pertentangan Atau (Conflict) Masyarakat............................................
D. Terjadinya Pemberontakan Atau Revolusi...........................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
4

BAB I
PEN DAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan, yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada
yang cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh
seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat
pada suatu waktu dan membvandingkannya dengfan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.
Perubahan perubahan masyarakat dapat mengenai nilai nilai sosial,
norma norma sosial, pola-pola organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial
dan lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses Bertambah Atau Berkurangnya Penduduk?


2. Bagaimana gambaran Penemuan Penemuan Baru?
3. Apa saja Pertentangan Atau (Conflict) Masyarakat?
4. Bagaimana Terjadinya Pemberontakan Atau Revolusi?
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA PENDUDUK


Pertambahan penduduk yang sangat cepat dipulau jawa menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Misal, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah,
sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan selanjutnya, yang sebelumnya tidak
dikenal.
Berkurangnya penduduk mungkin disebebkan berpindahnya penduduk
dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain (misalnya transmigrasi).
Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya, dalam bidang
pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang mempengaruhi lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Perpindahan penduduk telah berlangsung beratus-ratus ribu
tahun lamanya di dunia ini. Hal itu sejajar dengan bertambah banyaknya
manusia penduduk bumi ini. Pada masyarakat-masyarakat yang mata
pencaharian utamanya berburu, perpindahan seringkali dilakukan, yang
tergantung dari persediaan hewan hewan buruannya. Apabila hewan-hewan
tersebut habis, mereka akan beerpindah ke tempat-tempat lainnya.

B. PENEMUAN-PENEMUAN BARU
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi atau inovation.
Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan
terbaru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur
kebudayaan barutadi, diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan
Penemuan baru yang dianggap sebagai sebab terjadinya perubahan yang
terjadi dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, dapat berupa alat,
dan gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkain ciptaan
6

individu. Dicovery baru menjadi Invetion kalau masyarakat sudah mengakui,


menerima, serta menerapkan penemuan baru itu. Sering kali proses dari
disvecory sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian pencipta.
Apabila ditelaah lebih lanjut perihal penemuan-penemuan baru, terlihat
ada beberapa faktor pendorong yang dipunyai masyarakat. Bagi individu
pendorong individu tersebut antara lain:
a. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dan kebudayaannya;
b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan;
c. Perangsang bagi aktivitas-penciptaan dalam masyarakat
Di dalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya
kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Di antara orang-orang tersebut
banyak yang menerima kekurangan-kekurangan itu sebagai suatu hal ytang
harus diterima saja. Orang klain mungkin tidak puas atas keadaan, tetapi tidak
mampu memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah yang kemudian menhadi
poencipta pencipta baru tersebut.
Keinginan akan kualitas juga merupakan pendorong bagi terciptanya
penemuan-penemuan baru. Keinginan untuk mempertinggi kualitas suatu karya
merupakan pendorong untuk meneliti kemungkinan-kemungkinan ciptaan
baru. Perlu diketahui bahwa penemuan baru dalam kebudayaan rohaniah,dapat
pula menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan, khususnya penemuan-
penemuan baru dalam nkebudayaan jasmaniah atau kebendaan menunjukkan
adanya berbagai macam pengfaruh pada masyarakat.
Pertama-tama, pengaruh suatu penemuan baru tidak hanya terbatas pada
satu bidang tertentu saja, tetapi ia sering kali meluas ke bidang-bidang lainnya.
Misalnya, penemuan radio menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga
kemasyarakatan seperti pendidikan, agama, pemerintah, rekreasi, dan
seterusnya. Penemuan ini dapat memancarkan pengaruhnya keberbagai arah
dan menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga
kemasyarakatan dan adat istiadat.
Kemungkinan lain adalah perubahan-perubahan yang menjalar dari satu
lembaga kemasyarakatan ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
7

C. PERTENTANGAN (CONFLICT) MASYARAKAT


Pertentangan (konflik) masyarakat mungkin pula menjadi sebab mungkin
terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara terjadinya perubahan
sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan kelompok dengan kelompok
Masyarakat tradisional di Indonesia pada umumnya bersifat kolektif meskipun
diakui, tetapi mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang segala kegiatan
didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan timbul pertentangan
antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam
hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan perubahan.

Contoh:
Perubahan yang disebabkan Konflik Pada masyarakat Batak
dengan sistem kekeluargaan patrilineal murni, terdapat adat kebiasaan
bahwa apabila suami meninggal, keturunannya berada di bawah
kekuasaan keluarga almarhum. Dengan terjadinya proses individualisasi
terutama pada orang-orang Batak yang pergi merantau, kemudian
terjadi penyimpangan. Anak-anak tetap tinggal pada ibunya, walaupun
hubungan antara si ibu dengan keluarga almarhum suaminya telah putus
karena meninggal suaminya. Keadaan tersebut membawa perubahan
besar pada peranan keluarga Tersebut dan juga pada kedudukan wanita,
yang selama ini dianggap tidak mempunyai hak apa-apa bila
dibandingkan dengan laki-laki.

Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi antara generasi tua


dengan generasi muda. Pertentangan-pertentangan demikian itu kerap kali
terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap
tradisional ke tahap modern.

Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiannya lebih mudah


menerima unsur-unsur kebudayaan asing (misalnya kebudayaan Barat) yang
dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian
menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam masyarakat, misalnya
8

pergaulan yang lebih bebas antara perempuan dengan laki-laki, atau kedudukan
mereka yang kian sederajat di dalam masyarakat lain-lainnya.

D. TERJADI PEMBERONTAKAN ATAU REVOLUSI


Revolusi Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah
menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mulanya
mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator prole tariat yang
dilandaskan pada doktrin Marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan, mulai
dari bentuk negara sampai keluarga batih, mengalami perubahan-perubahan
yang mendasar. Suatu perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat bersumber
pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain
sebagai berikut.
a. Sebab-sebab yang Berasal dari Lingkungan Alam Fisik yang Ada
di Sekitar Manusia
Terjadinya gempa bumi, topan, banjir besar, dan sebagainya
mungkin menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah-daerah
tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila
masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, mereka
harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut.
Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Bagi suatu masyarakat yang
awalnya hidup dari sasaran, kemudian menetap di suatu daerah
pertanian, penguncian itu akan melahirkan perubahan-perubahan
dalam diri masyarakat tersebut, misalnya timbul lembaga
kemasyarakatan baru yaitu pertanian. Sebab yang bersumber pada
lingkungan alam fisik kadang ditimbulkan oleh tindakan para warga
masyarakat itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah secara sembrono
tanpa memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebangan hutan
tanpa memikirkan menyembunyikan kembali, dan lain sebagainya.
9

b. Peperangan
Peperangan dengan negara lain juga bisa menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan karena biasanya negara yang menang akan
memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah. Contohnya
adalah negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia Kedua banyak
sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya.
Negara negara yang kalah dalam Perang Dunia Kedua seperti Jerman
dan Jepang mengalami perubahan-perubahan besar dalam masyarakat.

c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain


Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain,
hal itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain
melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik
antara dua masyarakat cenderung menimbulkan pengaruh timbal
balik. Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat
lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain itu.
Namun, apabila hn ubungan tersebut berjalan melalui alat-alat
komunikasi massa, ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari
satu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi
yang disebut. Sementara itu, pihak lain hanya menerima pengaruh
tanpa mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila
pengaruh dari masyarakat tersebut diterima bukan karena paksaan,
hasilnya dinamakan demontration effect. Proses penerimaan pengaruh
kebudayaan asing dalam antropologi budaya disebut akulturasi,
Di dalam pertemuan dua kebudayaan tidak selalu akan terjadi
proses saling mempengaruhi. Terkadang pertemuan dua warna yang
seimbang akan saling menolak. Keadaan semacam itu dinamakan
permusuhan budaya, Permusuhan budaya yang ada hingga kini adalah
antara Surakarta dengan Yogyakarta yang dapat dikembalikan pada
tahun 1755, kemudian perjanjian Salatiga pada tahun 1757.
Kehidupan lainnya. Sampai sekarang corak pakaian kedua belah pihak
10

tetap berbeda, demikian pula tariannya, seni musik tradisional, gelar-


gelar kebangsawanan, dan seterusnya, padahal mereka berasal dari
sumber dan dasar yang sama, yaitu kebudayaan khusus (sub-budaya)
Jawa. Apabila salah satu dari dua kebudayaan yang bertemu
mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi
adalah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur
kebudayaan lainnya. Awalnya unsur-unsur tersebut ditambahkan pada
kebudayaan asli. Akan tetapi, lambat laun unsur kebudayaan aslinya
diubah dan diganti oleh unsur kebudayaan asing tersebut.
11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berkurangnya penduduk mungkin disebebkan berpindahnya penduduk dari
desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain (misalnya transmigrasi).
Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya, dalam
bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang mempengaruhi lembaga-
lembaga kemasyarakatan.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusuana makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perlu perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
12

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai