Anda di halaman 1dari 10

Perubahan sosial budaya, proses dan teori perubahan sosial

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah antropologi sosiologi pendidikan


Dosen Pengampu : Mawaddah warahmah Azhari m.pd

Disusun Oleh :
Diva Ardhiansyah (22.00.2121)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
HUBBULWATHAN DURI
2023

Kata pengantar

1
Alhamdulillah, bahwa hanya dengan petunjuk dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dan sampai di hadapan para pembaca yang berbahagia.Semoga kiranya membawa
manfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidikan pada masa
sekarang dan yang akan datang.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Yang
telah membawa kita ke dunia yang penuh dengan kedamaian.

Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:

1.ibuk mawaddah warawhmah Azhari M.pd selaku dosen pengampu yang telah memberi izin kepada
penyusun untuk mengumpulkan data sebagai penyusun makalah ini.

2.ibuk mawaddah warawhmah M.pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan dan
koreksi sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka penulisan makalah inipun
tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar kekurangan dan
kelemahan yang ada tidak sampai mengurangi nilai dan manfaat bagi pengembangan studi Islam pada
umumnya.

Rimba melintang,17 maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ......................................................................................1
DAFTAR ISI ................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang....................................................................................................3
Rumus masalah..................................................................................................3
Tujuan .................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
Perubahan sosial budaya ................................................................................4
Proses terjadinya perubahan sosial..................................................................5
Teori-teori perubahan sosial..............................................................................6
Dampak perubahan sosial.................................................................................8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................8
Saran....................................................................................................................8
Daftar pustaka.....................................................................................................9

BAB I

3
Pendahuluan
Latar belakang

Perubahan sosial masyarakat terjadi karena adanya perubahan dan modifikasi pola kehidupan manusia.
Perubahan ini tidak selalu bersifat kemajuan, namun ada juga yang bersifat terbelakang. Soemarddjan
menjelaskan bahwa perubahan ini terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang juga memengaruhi sistem
sosialnya. Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial terjadi dari keadaan
tertentu ke keadaan lainnya.

Secara garis besar, perubahan budaya dapat terjadi karena pertambahan dan pengurangan jumlah
penduduk, adanya penemuan baru di masyarakat, atau adanya bentuk pemberontakan (revolusi)
maupun konflik antar masyarakat yang mau tidak mau harus diikuti oleh seluruh tatanan masyarakat.
Segala bentuk perubahan ini akan diikuti dengan berbagai perubahan, salah satunya adalah perubahan
budaya.

Rumusan masalah
1. Apa itu perubahan sosial

2.bagaimana proses perubahan sosial

3.sebutkan teori perubahan sosial

Tujuan
1.mengetahui pengertian perubahan sosial

2.mengetahui proses perubahan sosial

3.mengetahui teori perubahan sosial

4
Bab ll
Pembahasan
A.perubahan sosial budaya

Dalam proses perubahan sosial budaya kepekaan antar budaya merupakan modal mutlak,baik untuk
membangun kemampuan pribadi maupun masyarakat di dalam pergaulan antarbudaya dan lintas
budaya.Metode pergaulan antar budaya dan lintas budaya ini merupakan sesuatu hal penting yang
harus terpenuhi di dalam pergaulan sosial budaya di Indonesia.pergaulan sosial budaya yang di
dasarkan pada suatu dasar kepekaan antarbudaya dan lintas budaya akan mendorong kita ke dalam
pemisahan, kemudian pembauran,dan membuahkan suatu mesin keberagaman kesatuan budaya
etnik, budaya suku, budaya keagamaan,dan budaya lainnyayang ada di Indonesia membangun
kolaborasi kebudayaan kebangsaan di atas dasar "keragaman dalam kesatuan".

Segregasi atau pemisahan batas-batas sosial budaya atas dasar keragaman suku
bangsa,etnik,agama,dan kewilayaan tidak perlu menjadi hal yang tabu bagi kita.kesadaran atas wujud
nyata kemajemukan dalam kesatuan identitas kebangsaan akan menjadi pendorong bagi kita untuk
berintegrasi dengan cara mencairkan bilik-bilik penyekat tersebut.integrasi kebangsaan di atas
merupakan paradigma keberagaman dalam kesatuan dan kebersatuan justru akan menjamin
terjadinya proses multikulturasi yang mampu merangkaikan mosaik kebangsaan beragam budaya
bernama Indonesia.

Setiap masyarakat mengalami perubahan,ada yang cepat,dan ada juga yang lambat.pengaruh
perubahan tersebut bisa dalam ruang lingkup yang kecil, dan bisa juga tidak terbatas/dalam ruang
lingkup yang lebih luas.perubahan-perubahan dalam masyarakat meliputi norma-norma sosial, nilai-
nilai sosial,interaksi sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-
lapisan masyarakat serta susunan kekuasaan dan wewenang.

Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pendapatnya tentang perubahan sosial.hal ini sesuai dengan
yang dikutip oleh abdulinsyani (1992:163), sebagai berikut.

1. Gilin dan Gilin, mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-
cara hidup yang telah di terima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
2. Samuel Koenig, mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
3. Kingsley Davis, mengartikan perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyara.
4. Selo soemardjan dan Soelaiman Soemardi, berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial
adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang memenuhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan
pola-pola perikelakuan di antara kelompok dalam masyarakat.

5
B.proses Terjadinya Perubahan Sosial
Pada dasarnya setiap masyarakat akan mengalami perubahan.perubahan-perubahan itu dapat di
ketahui dengan cara membandingkan keadaan waktu sekarang dengan keadaan masa lampau.

Menurut Soerjono Soekanto (1995:343),proses perubahan sosial di masyarakat dapat di ketahui


karena adanya ciri-ciri berikut.

1) Tidak adanya masyarakat yang berhenti berkembang, karena setiap masyarakat mengalami
perubahan yang terjadi baik secara lambat maupun cepat
2) Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan di ikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.lembaga-lembaga itu bersifat
independen,maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu
saja.hal ini disebabkan sejak proses awal hingga proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata
rantai.
3) Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya menyebabkan disorganisasi yang bersifat
sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.Disorganisasi akan diikuti suatu
reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai baru.
4) Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena
kedua bidang itu mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
5) Secara tipologis perubahan-perubahan sosial dapat di kategorikan menjadi
a) proses sosial
b) segmentasi
c) perubahan struktural
d) perubahan-perubahan pada struktur kelompok

perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat tidak hanya terjadi dalam satu bentuk, tetapi dalam
beberapa bentuk,di antaranya sebagai berikut.

1.perubahan secara lambat(evolusi)

Perubahan sosial secara evolusi adalah perusahaan sosial yang memerlukan waktu lama dan berjalan
lambat karena diikuti rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikat.pada perubahan secara
evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya (alami), tidak direncanakan, tidak atas kehendak orang
tertentu.misalnya, perubahan yang timbul karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
kondisi-kondisi, keadaan-keadaan baru,dan keperluan-keperluan baru yang muncul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat.

2.perubahan secara cepat

Revolusi adalah perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut seluruh dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.Didalam revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat
direncanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana.ukuran kecepatan suatu perubahan yang
dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif karena revolusi dapat memakan waktu yang
lama.misalnya, revolusi industri di Inggris,di mana perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi
tanpa mesin menuju tahap produksi dengan menggunakan mesin.perubahn tersebut dianggap cepat
karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan,
hubungan antara buruh dengan majikan,dan sebagainya.

6
C.Teori-teori perubahan sosial

Ada beberapa teori mengenai terjadinya perubahan sosial secara evolusi, diantaranya berikut ini.

a. Teori Evolusi unilinear(unilinear theories of evolution)


Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat akan mengalami perkembangan menurut
tahapan-tahapan atau urutan yang sama dan tetap, yaitu dari bentuk sederhana, menuju bentuk
yang kompleks hingga pada tahap yang sempurna.
Tokoh teori ini, antara lain August comte,Herbert spencer,dan wilfredo vareto.perkembangan
dari teori ini adalah Cyclical Theories Evolution, yaitu bahwa masyarakat dan kebudayaan itu
memiliki tahap perkembangan secara melingkar.

b. Teori Evolusi Universal (universal Theories of Evolution)

Teori ini menyatakan bahwa tahap perkembangan masyarakat merupakan hasil perkembangan
dari kelompok homogen ke kelompok heterogen.Tokohnya bernama Herbert Spencer.

c.Teori Evolusi multilinear (multilinear Theories Of Evolution)

Teori ini meyakini bahwa evolusi dalam masyarakat dapat terjadi melalui penahapan dan
perkembangannya yang berbeda-beda.misalnya, perkembangan industrialisasi di Inggris tidak
mengikuti piola dan tahapan yang sama dengan di Jepang, Korea Selatan, Taiwan,
Singapura,malaysia,dan Indonesia.contoh lainnya yaitu perubahan dari sistem berburu ke sistem
bercocok tanam atau pertanian.

2.perubahan secara cepat

Revolusi adalah perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut seluruh dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.di dalam revolusi perubahan-perubahan yang terjadi dapat
di rencanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana.ukuran kecepatan suatu perubahan yang
dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif karena revolusi dapat memakan waktu yang
lama.misalnya, revolusi industri Inggris,di mana perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi
tanpa mesin menuju tahap produksi dengan menggunakan mesin.perubahan tersebut dianggap cepat
karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan,
hubungan antara buruh dengan majikan, dan sebagainya.

Suatu revolusi dapat terjadi di dalam masyarakat jika memenuhi syarat-syarat berikut ini.

1) Harus ada keinginan bersama dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan.artinya setiap
anggota masyarakat harus mempunyai perasaan tidak puas terhadap sesuatu keadaan dan
berkeinginan memperbaiki keadaan itu.
2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat.
3) Ada pemimpin yang mampu menampung berbagai keinginan masyarakat untuk kemudian
merumuskan keinginan tersebut menjadi program kerja yang mengarah ke pergerakan
masyarakat.
4) Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan suatu tujuan kepada masyarakat baik tujuan yang
bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak, misalnya kepergerakan masyarakat.

7
5) Harus ada momentum untuk melakukan revolusi, yaitu suatu masa ketika segala keadaan dan
faktor-faktor lainnya sudah tepat dan baik sekali untuk memulai gerakan revolusi.

3.perubahan yang berpengaruh kecil dan berpengaruh besar

Untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut cukup sulit karena batas-batas pembedaan
nya sangat relatif.sebagai gambaran, dapatlah dikatakan bahwa perubahan-perubahan kecil adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak berpengaruh langsung
bagi masyarakat, misalnya perubahan mode pakaian.hal ini tidak akan berpengaruh langsung bagi
masyarakat dalam keseluruhannya karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga masyarakat.sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat
agraris merupakan perubahan yang berpengaruh besar pada masyarakat.berbagai lembaga
kemasyarakatan yang akan terpengaruh dalam bentuk hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah,
hubungan kekeluargaan,dan stratifikasi masyarakat.

4.perubahan yang dikehendaki (intended-change)

sosial yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah
di rencanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat.pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agen perubahan (agent of change),
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin
satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.agent of change memimpin masyarakat dalam
mengubah sistem sosial.dalam melaksanakan,agent of change langsung terlibat dalam tekanan-
tekanan untuk mengadakan perubahan.agent of change menyiapkan pula perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.suatu perubahan yang dikehendaki atau
direncanakan selalu berada di bawah pengendalian serta sistem yang teratur dan direncanakan
terlebih dahulu yang dinamakan rekayasa sosial (sosial engineering) atau juga bisa disebut
perencanaan sosial (sosial planning).

5.perubahan yang tidak dikehendaki(intended-change)

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang oleh masyarakat itu sendiri tidak
dikehendaki.sebagai contoh, keberadaan jalan tol bagi pihak atau sekelompok orang tertentu sangat
membantu mempercepat arus lalu lintas berkendara.namun,di sisi lain, khususnya bagi para petani
menimbulkan hilangnya tanah produktif untuk pertanian.akibatnya, banyak para petani yang tidak
dapat bekerja untuk mengolah lahan pertaniannya.

D.Dampak perubahan sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat tidak selalu berdampak positif yang berupa kemajuan atau
kemudahan, tetapi dapat juga menimbulkan pengaruh negatif berupa disintegrasi, yaitu tidak adanya
keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan atau sistem sosial.

Disintegrasi sosial dapat di artikan suatu keadaan di dalam masyarakat dimana anggota masyarakat
nya tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, kemudian terjadi tawuran dan akhirnya
menimbulkan kehancuran.untuk lebih jelas, perhatian ciri-ciri disintegrasi sosial berikut ini.

1) Antara anggota suatu kelompok dalam masyarakat tidak ada kesepahaman dalam mencapai
tujuan.akibatnya, tidak ada keterpaduan antar komponen masyarakat.

8
2) Menurun atau memburuknya wibawa tokoh-tokoh atau pemimpin masyarakat
3) Sebagian besar anggota kelompok masyarakat tidak menaati norma-norma yang berlaku
4) Sanksi dari norma yang ada tidak berlaku.
BAB III
Kesimpulan

Setiap masyarakat mengalami perubahan,ada yang cepat,dan ada juga yang lambat.pengaruh
perubahan tersebut bisa dalam ruang lingkup yang kecil, dan bisa juga tidak terbatas/dalam ruang
lingkup yang lebih luas.perubahan-perubahan dalam masyarakat meliputi norma-norma sosial, nilai-nilai
sosial,interaksi sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
masyarakat serta susunan kekuasaan dan wewenang.

Saran

Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan/pembuatan makalah ini,saya berharap kepada
dosen pembimbing sekiranya mau mengoreksi dan memberi saran atas tugas makalah saya,agar
kedepannya bisa lebih baik lagi

Daftar pustaka

Abdulsyani.1992.sosiologi sistematika, Teori dan terapan.jakarta:Bumi Aksara.

Budiwati,sosiologi.yogyakarta:Andi.

Harton,paul,b, chester L.Hunt.1994.sosiologi jilid,l dan ll, Aminuddin Ram,M.ed,Tita Sobari.

Resum

Dalam proses perubahan sosial budaya kepekaan antar budaya merupakan modal mutlak,baik untuk
membangun kemampuan pribadi maupun masyarakat di dalam pergaulan antarbudaya dan lintas
budaya.Metode pergaulan antar budaya dan lintas budaya ini merupakan sesuatu hal penting yang
harus terpenuhi di dalam pergaulan sosial budaya di Indonesia.pergaulan sosial budaya yang di
dasarkan pada suatu dasar kepekaan antarbudaya dan lintas budaya akan mendorong kita ke dalam
pemisahan, kemudian pembauran,dan membuahkan suatu mesin keberagaman kesatuan budaya
etnik, budaya suku, budaya keagamaan,dan budaya lainnyayang ada di Indonesia membangun
kolaborasi kebudayaan kebangsaan di atas dasar "keragaman dalam kesatuan".

Segregasi atau pemisahan batas-batas sosial budaya atas dasar keragaman suku
bangsa,etnik,agama,dan kewilayaan tidak perlu menjadi hal yang tabu bagi kita.kesadaran atas wujud
nyata kemajemukan dalam kesatuan identitas kebangsaan akan menjadi pendorong bagi kita untuk
berintegrasi dengan cara mencairkan bilik-bilik penyekat tersebut.integrasi kebangsaan di atas
merupakan paradigma keberagaman dalam kesatuan dan kebersatuan justru akan menjamin

9
terjadinya proses multikulturasi yang mampu merangkaikan mosaik kebangsaan beragam budaya
bernama Indonesia.

Setiap masyarakat mengalami perubahan,ada yang cepat,dan ada juga yang lambat.pengaruh
perubahan tersebut bisa dalam ruang lingkup yang kecil, dan bisa juga tidak terbatas/dalam ruang
lingkup yang lebih luas.perubahan-perubahan dalam masyarakat meliputi norma-norma sosial, nilai-
nilai sosial,interaksi sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-
lapisan masyarakat serta susunan kekuasaan dan wewenang.

Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pendapatnya tentang perubahan sosial.hal ini sesuai dengan
yang dikutip oleh abdulinsyani (1992:163),

Pada dasarnya setiap masyarakat akan mengalami perubahan.perubahan-perubahan itu dapat di


ketahui dengan cara membandingkan keadaan waktu sekarang dengan keadaan masa lampau.

Menurut Soerjono Soekanto (1995:343),proses perubahan sosial di masyarakat dapat di ketahui


karena adanya ciri-ciri berikut.

Tidak adanya masyarakat yang berhenti berkembang, karena setiap masyarakat mengalami
perubahan yang terjadi baik secara lambat maupun cepat

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan di ikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.lembaga-lembaga itu bersifat
independen,maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu
saja.hal ini disebabkan sejak proses awal hingga proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata
rantai.

Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya menyebabkan disorganisasi yang bersifat


sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.Disorganisasi akan diikuti suatu reorganisasi
yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai baru.

Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena
kedua bidang itu mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

Secara tipologis perubahan-perubahan sosial dapat di kategorikan menjadi

a) proses sosial

b) segmentasi

c) perubahan struktural

d) perubahan-perubahan pada struktur kelompok

perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat tidak hanya terjadi dalam satu bentuk, tetapi dalam
beberapa bentuk,di antaranya sebagai berikut.

10

Anda mungkin juga menyukai