Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOSIOLOGI
(Perubahan Sosial)

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. I Kadek Wahyu Satya Gemawan (09)


2. I Made Ari Widana Putra (10)
3. I Made Bagus Suwidya Putra (11)
4. I Nengah Mangku Amertha Segara (13)
5. Kadek Andika Putra (16)

KELAS XII IPS 1

SMA NEGERI 1 BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya penyusun bisa menyelesaikan makalah berjudul “Perubahan sosial” bisa selesai
tepat waktu.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyampaikan mengenai perubahan – perubahan
social serta teori terjadinya perubahan social tersebut. Penyusun berharap dengan dibuatnya
makalah ini dapat memberikan informasi serta menjadi pembelajaran yang berguna bagi para
pembaca.
Penyusun menyadari bahwa tulisan ini tidak sempurna dan masih memerlukan perbaikan.
Oleh karena itu, penyusun berharap ada masukan dari pembaca untuk menyempurnakan tulisan
ini sehingga bisa menjadi makalah yang baik dan bermanfaat.

Bangli, 07 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

1. Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial ......................................................................... 2

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial ...................................................................... 5

3. Teori Perubahan Sosial ............................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 9

1. Kesimpulan ................................................................................................................... 9

2. Saran ............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perubahan sosial merupakan fenomena perubahan nilai-nilai, sikap, pola dan perilaku
sistem sosial pada berbagai lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
dari sifat alami manusia yang selalu ingin melakukan perubahan.

Menurut sosiolog Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
hubungan sosial sebagai akibat adanya keseimbangan sosial. Sementara itu, Gillin dan Gillin
merumuskan perubahan sosial sebagai suatu variasi cara hidup yang telah diterima manusia,
baik disebabkan perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk
maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan sistem, struktur, kultur sosial dan
fungsi masyarakat di suatu wilayah/tempat dalam kurun waktu tertentu. Fenomena ini selalu
terjadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan akan berlangsung terus-menerus
sepanjang masa. Pada masyarakat statis, perubahan sosial memang berjalan lebih lambat
daripada masyarakat dinamis. Namun, bukan berarti tidak terjadi sebab perubahan dapat
berupa perilaku dan pemikiran individu.

2. Rumusan masalah

1) Apa saja faktor pendorong terjadinya perubahan sosial?


2) Apa saja faktor penghambat perubahan sosial?
3) Apa teori perubahan sosial?

3. Tujuan

Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Sosiologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Walaupun kehidupan masyarakat pasti mengalami dinamika perubahan sosial, tetapi


dalam prosesnya tidak lepas dari beberapa faktor yang mendorong hal tersebut.

Menurut modul Sosiologi Kemendikbud, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya
perubahan sosial di masyarakat, di antaranya adalah:

1) Kontak dengan Kebudayaan Lain

Pertemuan antara dua budaya yang berbeda atau lebih akan menyebabkan manusia
saling berinteraksi. Melalui proses interaksi inilah, manusia akan saling mengenal
budaya lain sehingga memungkinkan untuk terjadinya asimilasi dan akulturasi yang
menjadi gerbang perubahan sosial.

2) Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan sangat membantu manusia untuk berpikir secara terbuka sehingga mau
dan mudah untuk menerima hal-hal baru. Dengan adanya sistem pendidikan formal
yang maju, maka sekolah-sekolah otomatis akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya.

3) Sikap menghargai Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju

Sebuah hasil karya dapat memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak orang lain,
dan orang yang mampu menghargai karya orang lain akan terinspirasi untuk
menciptakan suatu karya. Di dalam masyarakat, apabila anggotanya memiliki sifat ini
dan memiliki keinginan kuat untuk maju, maka penemuan-penemuan baru akan mulai
bermunculan sehingga terjadilah perubahan sosial.

2
4) Toleransi

Toleransi berarti sikap mau menerima perbuatan yang menyimpang dalam


masyarakat. Tentu saja perbuatan menyimpang tersebut tidak sampai melanggar
hukum dan norma yang berlaku serta masih dalam batas toleransi anggota masyarakat
setempat. Adanya sifat ini memberikan peluang untuk munculnya hal baru yang dapat
mengakibatkan perubahan sosial, seperti gaya berbusana atau gaya make up.

5) Sistem Terbuka dalam Lapisan Masyarakat (Open Stratification)

Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat memungkinkan terjadinya gerakan sosial


yang bebas untuk setiap anggotanya. Dampaknya tiap individu dapat mengubah status
sosialnya dari rendah ke tinggi melalui beberapa saluran yang ada. Adanya kesadaran
dari anggota masyarakat bahwa status sosial dapat berubah setiap saat, membuat
mereka menjalin hubungan sosial dengan tidak memprioritaskan posisi seseorang dan
stratifikasi sosialnya.

6) Penduduk Heterogen

Masyarakat yang terdiri dari anggota kelompok dengan latar belakang budaya, ras,
ideologi berbeda, memudahkan untuk terjadinya pertentangan dan guncangan sosial.
Hal ini dapat menjadi salah satu pendorong perubahan-perubahan dalam masyarakat
untuk mencapai keselarasan sosial.

7) Ketidakpuasan Terhadap Bidang Kehidupan Tertentu

Masyarakat yang tidak puas dengan bidang-bidang tertentu akan mendorong


terjadinya perubahan sosial. Perubahan itu dapat diawali dengan pola pikir berbeda
untuk menciptakan hal baru guna memenuhi kebutuhan hidup. Rasa tidak puas juga
dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan dan berbagai gerakan
revolusi untuk mengubah sistem yang ada.

3
8) Orientasi Ke Masa Depan

Setiap manusia menginginkan kehidupan masa depan yang lebih baik. Pemikiran
yang selalu berorientasi ke masa depan ini, akan membuat masyarakat berfikiran lebih
maju dan mendorong adanya penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman.

9) Nilai Bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Hidupnya

Usaha merupakan faktor pendorong perubahan sosial, sebab dengan menggunakan


usaha manusia akan melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. yang
tidak terbatas. Usaha tersebut dikerahkan untuk memanfaatkan terbatasnya sumber
daya alam dan manusia. Selain itu, faktor pendorong perubahan sosial dapat dibedakan
menjadi 3 aspek yang meliputi dorongan sosial, psikologis dan budaya.

a. Faktor dorongan sosial berhubungan dengan aspek organisasi sosial


seperti keluarga, kelompok sosial tertentu dan organisasi kemasyarakatan
yang mendorong terjadinya perubahan.
b. Faktor psikologi berhubungan dengan individu-individu yang
menjalankan perannya di masyarakat. Apabila pada suatu masyarakat
banyak individu yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi, tuntutan
kehidupan lebih baik dan punya motivasi serta kreativitas sebagai agen
perubahan, maka masyarakat tersebut sangat dinamis sehingga mudah
untuk berubah sosialnya.
c. Faktor budaya berhubungan dengan kebudayaan dan adat-istiadat yang
dijunjung di suatu tempat. Budaya tersebut sangat mempengaruhi
berlangsungnya perubahan sosial, sebab jika budaya mendukung untuk
menerima hal-hal baru di masyarakatnya, maka proses perubahan sosial
akan berjalan dengan mudah dan cepat. Baca juga:

4
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat penghambat perubahan sosial. Hal ini
menyebabkan proses perubahan sosial menjadi lebih lambat atau bahkan gagal. Adapun
faktor-faktor yang memengaruhunya yaitu;

1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain mengalami


perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui
perkembangan masya rakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri. Mereka
terkukung dalam kebudayaan mereka dan polapola pemikiran yang masih sederhana.
Contohnya suku-suku bangsa yang masih tinggal di pedalaman.

2) Masyarakat yang Bersikap Tradisional

Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka
menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan
diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju.

3) Pendidikan yang Rendah

Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal


baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. Mereka umumnya
enggan mengikuti gerak perubahan yang ada. Artinya, masyarakat statis dan tidak
mengalami perubahan yang berarti.

4) Adanya Kepentingan Yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang (vested


interest)

Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan perubahan
sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya
akan menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan
sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan
statusnya dalam masyarakat.

5
5) Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi

Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya.


Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala
hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat.

6) Prasangka Buruk Terhadap Unsur Budaya Asing

Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa
asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa
berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak segala hal
baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah
yang lebih baik.

7) Hambatan Ideologis

Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? Setiap
orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar.
Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada
masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial.
Sementara.

3. Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak selalu tentang kemajuan, bisa juga tentang kemunduran.
Meskipun begitu, dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang
bersifat linier.

Untuk lebih Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-
teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu:

1) Teori Evolusi

Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja. Di
dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi
dan evolusi.

6
a. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya
revolusi politik. Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan sesudah
pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi
takut mengkritisi pemerintahnya.
b. Evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya
peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di
Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama.

2) Teori konflik

Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang terbagi
atas kelas borjuis dan kelas proletar. Baca juga: Sanksi sebagai Sarana Pengendalian
Sosial Adanya dualisme kelas tersebut akhirnya menjadi pemicu terjadinya konflik
sosial dalam wujud revolusi sosial yang berdampak pada perubahan-perubahan sosial.
Contohnya Revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Masyarakat yang miskin
dan hidup dalam kesusahan, menumbangkan rajanya yang hidup dalam kemewahan.

3) Teori siklus

Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, teori
ini menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar.
Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakan
oleh siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.

Menurut teori ini, kebangkitan dan kemunduran peradaban sebuah bangsa


mempunyai hubungan korelasional antara satu dengan lainnya, yaitu tantangan dan
tanggapan. Misalnya, apabila kehidupan masyarakat mampu merespon tantangan
kehidupan dan mampu menyesuaikan diri, maka masyarakat tersebut akan mengalami
perkembangan dan kemajuan. Sebaliknya, apabila masyarakat tersebut tidak mampu
merespon dan menyesuaikan diri terhadap tantangan, maka masyarakat tersebut akan
mengalami kemunduran, bahkan kehancuran.

7
Contohnya perkembangan teknologi yang berlangsung pesat sejak pertengahan
abad ke-20. Mereka yang menolak teknologi, akhirnya tertinggal. Sementara yang
menerima, hidupnya lebih mudah dan semakin maju.

4) Teori fungsionalis

Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial diakibatkan adanya ketidakpuasan


masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa tertentu memengaruhi
pribadi mereka. Menurut teori ini, setiap perubahan tidak selalu membawa perubahan
pada semua unsur sosial.

Ada beberapa unsur sosial yang tidak ikut berubah. Unsur yang tidak berubah
tersebut akan mengalami ketertinggalan yang berakibat pada kesenjangan kebudayaan.
Misalnya, telepon umum dibuat agar masyarakat dapat melakukan komunikasi
menggunakan pesawat telepon dengan mudah. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak
diikuti oleh perubahan pola sikap dan perilaku masyarakat. Hasilnya, telepon umum
tersebut dalam waktu singkat sudah tidak berguna. Bahkan sebagian besar telepon
umum yang sudah dipasang, koinnya dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan sistem, struktur, kultur
sosial dan fungsi masyarakat di suatu wilayah/tempat dalam kurun waktu tertentu.
Fenomena ini selalu terjadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan akan
berlangsung terus-menerus sepanjang masa. Pada masyarakat statis, perubahan sosial
memang berjalan lebih lambat daripada masyarakat dinamis. Namun, bukan berarti tidak
terjadi sebab perubahan dapat berupa perilaku dan pemikiran individu.

2. Saran

Dengan adanya pembahasan mengenai faktor dan teori mengenai perubahan sosial,
pembaca diharapkan dapat lebih lanjut mengetahui mengenai “perubahan sosial”.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/9-faktor-pendorong-perubahan-sosial-budaya-lain-hingga-toleransi-ghil

https://tirto.id/9-faktor-penghambat-perubahan-sosial-pendidikan-rendah-ideologi-gh4w

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/30/174210769/4-teori-perubahan-sosial-
dan-contohnya?page=all

10

Anda mungkin juga menyukai