SOSIOLOGI
(Perubahan Sosial)
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya penyusun bisa menyelesaikan makalah berjudul “Perubahan sosial” bisa selesai
tepat waktu.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyampaikan mengenai perubahan – perubahan
social serta teori terjadinya perubahan social tersebut. Penyusun berharap dengan dibuatnya
makalah ini dapat memberikan informasi serta menjadi pembelajaran yang berguna bagi para
pembaca.
Penyusun menyadari bahwa tulisan ini tidak sempurna dan masih memerlukan perbaikan.
Oleh karena itu, penyusun berharap ada masukan dari pembaca untuk menyempurnakan tulisan
ini sehingga bisa menjadi makalah yang baik dan bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. Tujuan ........................................................................................................................... 1
1. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
2. Saran ............................................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan sosial merupakan fenomena perubahan nilai-nilai, sikap, pola dan perilaku
sistem sosial pada berbagai lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
dari sifat alami manusia yang selalu ingin melakukan perubahan.
Menurut sosiolog Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
hubungan sosial sebagai akibat adanya keseimbangan sosial. Sementara itu, Gillin dan Gillin
merumuskan perubahan sosial sebagai suatu variasi cara hidup yang telah diterima manusia,
baik disebabkan perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk
maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan sistem, struktur, kultur sosial dan
fungsi masyarakat di suatu wilayah/tempat dalam kurun waktu tertentu. Fenomena ini selalu
terjadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan akan berlangsung terus-menerus
sepanjang masa. Pada masyarakat statis, perubahan sosial memang berjalan lebih lambat
daripada masyarakat dinamis. Namun, bukan berarti tidak terjadi sebab perubahan dapat
berupa perilaku dan pemikiran individu.
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut modul Sosiologi Kemendikbud, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya
perubahan sosial di masyarakat, di antaranya adalah:
Pertemuan antara dua budaya yang berbeda atau lebih akan menyebabkan manusia
saling berinteraksi. Melalui proses interaksi inilah, manusia akan saling mengenal
budaya lain sehingga memungkinkan untuk terjadinya asimilasi dan akulturasi yang
menjadi gerbang perubahan sosial.
Pendidikan sangat membantu manusia untuk berpikir secara terbuka sehingga mau
dan mudah untuk menerima hal-hal baru. Dengan adanya sistem pendidikan formal
yang maju, maka sekolah-sekolah otomatis akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya.
Sebuah hasil karya dapat memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak orang lain,
dan orang yang mampu menghargai karya orang lain akan terinspirasi untuk
menciptakan suatu karya. Di dalam masyarakat, apabila anggotanya memiliki sifat ini
dan memiliki keinginan kuat untuk maju, maka penemuan-penemuan baru akan mulai
bermunculan sehingga terjadilah perubahan sosial.
2
4) Toleransi
6) Penduduk Heterogen
Masyarakat yang terdiri dari anggota kelompok dengan latar belakang budaya, ras,
ideologi berbeda, memudahkan untuk terjadinya pertentangan dan guncangan sosial.
Hal ini dapat menjadi salah satu pendorong perubahan-perubahan dalam masyarakat
untuk mencapai keselarasan sosial.
3
8) Orientasi Ke Masa Depan
Setiap manusia menginginkan kehidupan masa depan yang lebih baik. Pemikiran
yang selalu berorientasi ke masa depan ini, akan membuat masyarakat berfikiran lebih
maju dan mendorong adanya penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
4
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat penghambat perubahan sosial. Hal ini
menyebabkan proses perubahan sosial menjadi lebih lambat atau bahkan gagal. Adapun
faktor-faktor yang memengaruhunya yaitu;
Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka
menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan
diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju.
Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan perubahan
sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya
akan menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan
sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan
statusnya dalam masyarakat.
5
5) Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi
Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa
asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa
berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak segala hal
baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah
yang lebih baik.
7) Hambatan Ideologis
Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? Setiap
orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar.
Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada
masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial.
Sementara.
Perubahan sosial tidak selalu tentang kemajuan, bisa juga tentang kemunduran.
Meskipun begitu, dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang
bersifat linier.
Untuk lebih Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-
teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu:
1) Teori Evolusi
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja. Di
dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi
dan evolusi.
6
a. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya
revolusi politik. Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan sesudah
pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi
takut mengkritisi pemerintahnya.
b. Evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya
peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di
Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama.
2) Teori konflik
Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang terbagi
atas kelas borjuis dan kelas proletar. Baca juga: Sanksi sebagai Sarana Pengendalian
Sosial Adanya dualisme kelas tersebut akhirnya menjadi pemicu terjadinya konflik
sosial dalam wujud revolusi sosial yang berdampak pada perubahan-perubahan sosial.
Contohnya Revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Masyarakat yang miskin
dan hidup dalam kesusahan, menumbangkan rajanya yang hidup dalam kemewahan.
3) Teori siklus
Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, teori
ini menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar.
Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakan
oleh siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.
7
Contohnya perkembangan teknologi yang berlangsung pesat sejak pertengahan
abad ke-20. Mereka yang menolak teknologi, akhirnya tertinggal. Sementara yang
menerima, hidupnya lebih mudah dan semakin maju.
4) Teori fungsionalis
Ada beberapa unsur sosial yang tidak ikut berubah. Unsur yang tidak berubah
tersebut akan mengalami ketertinggalan yang berakibat pada kesenjangan kebudayaan.
Misalnya, telepon umum dibuat agar masyarakat dapat melakukan komunikasi
menggunakan pesawat telepon dengan mudah. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak
diikuti oleh perubahan pola sikap dan perilaku masyarakat. Hasilnya, telepon umum
tersebut dalam waktu singkat sudah tidak berguna. Bahkan sebagian besar telepon
umum yang sudah dipasang, koinnya dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan sistem, struktur, kultur
sosial dan fungsi masyarakat di suatu wilayah/tempat dalam kurun waktu tertentu.
Fenomena ini selalu terjadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan akan
berlangsung terus-menerus sepanjang masa. Pada masyarakat statis, perubahan sosial
memang berjalan lebih lambat daripada masyarakat dinamis. Namun, bukan berarti tidak
terjadi sebab perubahan dapat berupa perilaku dan pemikiran individu.
2. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai faktor dan teori mengenai perubahan sosial,
pembaca diharapkan dapat lebih lanjut mengetahui mengenai “perubahan sosial”.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/9-faktor-pendorong-perubahan-sosial-budaya-lain-hingga-toleransi-ghil
https://tirto.id/9-faktor-penghambat-perubahan-sosial-pendidikan-rendah-ideologi-gh4w
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/30/174210769/4-teori-perubahan-sosial-
dan-contohnya?page=all
10