DOSEN PENGAMPU :
DIBUAT OLEH
KELOMPOK 2 (AZALEA)
SEMESTER/KELAS : 3/C
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia di Era Modern” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Konsep Dasar Sosiologi, Antropologi, dan Sejarah. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang menabung bagi pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Panut Setiono, M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Sosiologi, Antropologi, dan Sejarah yang telah
mengajar dan membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
buku ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... iv
iii
ABSTRAK
Perubahan sosial budaya terjadi dalam kehidupan disebabkan berbagai macam faktor,
adanya penemuan baru, keinginan untuk maju dari individu maupun dari suatu kelompok
masyarakat serta adanya kebudayaan dari luar. Perkembangan kehidupan modern
memberikan suatu keuntungan yang cukup disignifikan bagi kehidupan masyarakat, hal ini
memberikan keefektifan dan keefisienan dalam segala hal yang mencakupi segala aspek
kehidupan. Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui perubahan sosial budaya dan
sebab akibat yang terjadi terutama pada masyarakat Indonesia di era modern. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif (descriptive method). Berdasarkan
metode tersebut pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis hasil diskusi dan
kemudian melakukan reduksi data atau memilah data dan kemudian penyajian data. Dengan
itu hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa perubahan sosial budaya dapat terjadi apabila
adanya dorongan dari faktor itu sendiri baik bersifat positif ataupun negatif. Selain itu
perubahan sosial budaya dapat menimbulkan dampak bagi masyarakat itu sendiri seperti
adanya westernisasi, individualistik, kosumtif, berpikir terbuka, logis, dll. Berdasarkan hasil
yang didapat dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat
terjadi dikarenakan dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal dan perubahan sosial budaya
yang terjadi di masyarakat era modern cenderung diakibatkan dari pengaruh luar terutama
pada perkembangan teknologi saat ini yang mana memiliki jangkuan yang cukup luas.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat merupakan individu yang berkelompok dalam suatu daerah atau tempat,
yang mana selalu berkaitan dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Lingkungan ini memberi
suatu kondisi bagi masyarakat baik dalam aktivitasnya maupun kehidupannya. Dalam
kehidupan sosial, masyarakat cenderung melakukan semua aktivitas berdasarkan keadaan
lingkungannya. Hal ini diakibatkan semua pengaruh yang ada di lingkungan baik dari segi
sosial dan budaya akan memberi dampak pada kehidupan, interaksi, tindakan, serta pola pikir
pada masyarakat. Dalam hal ini dikarenakan masyarakat memiliki kepentingan yang mana
tidak terbatas.
Pada masyarakat saat ini yang mana sudah mengalami perkembangan dan perubahan
yang lebih maju baik dari segi teknologi dan pengetahuan memberikan dampak yang positif
bagi masyarakat, tidak hanya dampak positif saja namun dampak yang tidak diinginkan pun
dapat dirasakan. Perkembangan kehidupan modern memberikan suatu keuntungan yang
cukup disignifikan bagi kehidupan masyarakat, hal ini memberikan keefektifan dan
keefisienan dalam segala hal yang mencakupi segala aspek kehidupan. Di Indonesia sendiri
pun tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat akan cenderung mengalami perubahan
yang ada. Hal ini dapat dilihat perilaku dan pola pikir masyarakatnya yang memiliki tingkat
penggunaan media sosial cukup tinggi. Oleh karena itu perlunya suatu pengetahuan yang
dapat memberi batasan akan adanya suatu perubahan yang mana akan menimbulkan
pengaruh yang tidak sesuai dengan kehidupan masyarakat.
1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Bagaimana definisi dari era modern dan disrupsi?
2. Bagaimana definisi dari perubahan sosial budaya?
3. Bagaimana penyebab dari perubahan sosial budaya?
4. Bagaimana bentuk-bentuk dari perubahan sosial budaya?
5. Bagaimana faktor-faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial
budaya?
6. Bagaimana pengaruh modernisasi terhadap perubahan sosial budaya?
Berdasarkan fokus makalah, maka uraian definisi istilah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Sosial
2. Kebudayaan
2
Perubahan sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
4. Masyarakat Indonesia
5. Era Modern
Era modern adalah era yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan cepat sekaligus telah
memberikan tantangan kepada setiap individu untuk terus belajar melalui berbagai sumber
dan media.
3
BAB II
Era modern merupakan era yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan cepat sekaligus
telah memberikan tantangan kepada setiap individu untuk terus belajar melalui berbagai
sumber dan media.
Uraian Friedman, Ritzer, dan Toffler menunjukkan bahwa gerak perubahan itu selalu
dipicu oleh perkembangan teknologi yang melahirkan era revolusi industri 4.0, yang tidak
hanya tidak hanya sekadar membuka interaksi secara luasnamun juga mendisrupsi berbagai
bidang kehidupan manusia. Disruptif pada awalnya merupakan fenomena yang terjadi dalam
dunia ekonomi, khususnya di bidang bisnis. Clayton (Christensen, 1997), seorang Profesor
Bisinis Harvardmenyebutnya sebagai distruption innovative dalam The Innovator’s Dilemma
(Christensen, 1997). Disruptif sendiri merupakan kondisi ketika sebuah bisnis dituntut untuk
terus berinovasi mengikuti perkembangan, sehingga bisnis tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sekarang, namun dapat mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang.
Di era sekarang, disrupsi tidak hanya berlaku pada dunia bisnis. Fenomena disrupsi
memberikan dampak perubahan yang besar dalam berbagai bidang. Disrupsi tidak hanya
mengubah bisnis, tapi fundamental bisnisnya (Khaali, 2018). Mulai dari struktur biaya
sampai ke budaya, dan bahkan ideologi dari sebuah industri.
Terdisrupsinya struktur budaya dapat dilihat dari perkembangan media sosial yang
masif, dimana telah merekonstruksi struktur budaya masyarakat. Relasi sosial hubungan
masyarakat kini lebih erat terbangun dalam dunia maya, sehingga hubungan dalam dunia
nyata justru menjadi relatif. Terakhir, bidang hukum pun sekarang pun juga terdisrupsi.
Peraturan-peraturan hukum pun harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada,
sebagaimana ketika kementerian perhubungan kesulitan menerapkan aturan untuk
memberikan aturan terhadap angkutan online.Singkatnya, dalam disruptive akan terjadi
disruptive regulation, disruptive culture, disruptive mindset, dan disruptive marketing.
(Khasali, 2018).
4
2.2 Pengertian Perubahan Sosial budaya
Menurut Kingsley Davis dalam Nanang (2012:4) bahwa perubahan sosial merupakan
suatu perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurut
Soemardjan, perubahan sosial meliputi segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyrakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, yang
termasuk di dalamnya yaitu nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat.
Perubahan Sosial Budaya sesungguhnya berasal dari dua konsep yang berbeda,
pertama perubahan sosial yang dilihat dari kacamata sosiologi dan kedua perubahan
kebudayaan yang dilihat menggunakan kacamata antropologi. Namun secara singkat dapat
diartikan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan yang mencakup hamper semua
aspek. Kehidupan sosial budaya dari suatu masyarakat atau komunitas. Pada hakikatnya,
proses ini lebih cenderung pada proses penerimaan perubahan baru yang dilakukan oleh
masyarakat tersebut guna meningkatkan taraf hidup dan kualitas kehidupannya. Meskipun
demikian perubahan sosial budaya tidak terlepas dari penilaian tentang akibat positif dan
negative dari sesponden yang mengalami proses ini secara langsung.
Dalam konteks kehidupan manusia, ada dua macam perubahan yaitu perubahan sosial
dan perubahan budaya. Namun, dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk menentukan
letak perbedaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, karena sukar untuk
menentukan pemisah antara masyarakat dengan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, dan sebaliknya tidak mungkin ada
kebudayaan yang tidak terjelma atau lahir dari suatu masyarakat. Antara perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama, yaitu keduanya sama-sama berkaitan
dengan cara-cara baru atau perbaikan dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.
5
Perubahan sosial-budaya yang terjadi dalam masyarakat sejalan dengan sifat manusia
yang dinamis dan mengalami perubahan dari waktu ke wakin. Perubahan itu ada yang
berjalan lambat ada pula yang cepat, perubahan kecil dan perubahan besar. atau dapat berupa
perubahan yang disengaja dan tidak disengaja. Perubahan sosial-budaya itu dapat mengenai
nilai-nilai, norma-norma, pola-pola perilaku, sistem organisasi sosial, bentuk, dan jenis benda
budaya, dan sebagainya.
Salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial adalah modernisasi yaitu perubahan
sosial budaya yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Modernisasi merupakan
suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat, karena proses tersebut mencakup bidang-
bidang yang sangat luas yang menyangkut proses disorganisasi, masalah-masalah sosial,
konflik antar kelompok, hambatan-hambatan terhadap perubahan, dan lain sebagainya.
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang
kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai
kehidupan yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Modernisasi tidak sekedar
menyangkut aspek yang meteriil saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir,
tingkah laku, dan lain sebagainya.
Modernisasi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena modernisasi merupakan
salah satu perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Masyarakat tidak bisa
menghindarinya karena setiap masyarakat manusia selalu mengalami perubahan dan selalu
ingin berubah. Perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan
fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia mempunya kepentingan yang tak
6
terbatas. Perubahan sosial itu adalah suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan di
dalam struktur dan fungsi dari suatu sistem kemasyarakatan.
Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh beberapa
faktor tertentu. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya bisa dikelompokkan dalam
dua kategori, yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu. Dalam faktor internal terdapat empat hal
yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat.
Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya dari kategori internal.
Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat mempengaruhi perubahan yang terjadi di
masyarakat. Contohnya: penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam
mengakses informasi.
3. Konflik Sosial
7
4. Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat
Faktor Eksternal ialah faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar
masyarakat. Faktor-faktor eksternal itu terdiri dari tiga.
Perubahan lingkungan yang terjadi akibat bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami,
puting beliung dan sebagainya. Dalam kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena
alam yang dirusak manusia, menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial.
Kondisi ini memaksa manusia untuk mengungsi dan berpindah tempat. Di tempat baru itu,
akan terjadi perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan maupun lingkungan sekitar.
2. Peperangan
Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu daerah lewat proses pertukaran budaya
maupun media massa dapat mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut.
pengaruh budaya asing dapat memicu terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya yang
melahirkan perubahan sosial di masyarakat.
8
Perubahan lambat adalah perubahan sosial budaya yang memerlukan waktu lama,
cenderung tidak direncanakan dan berlangsung alamiah, tetapi baisanya menuju ketahap
perkembangan masyarakat yang lebih sempurna atau lebih baik dari perkembangan
sebelumnya. Sedangkan perubahan cepat merupakan kebalikan dari perubahan lambat dan
memiliki hasil yang tidak sekonkrit perubahan lambat.
Pada dasarnya , perbedaan antara keduanya sangatlah relative. Namun, tetap terdapat
perbedaan jika dilihat defines masing-masing yang menjelaskan bahwa perubahan kecil
merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial atau kebudayaan yang
tidak membawa pengaruh langsung dan sangat berarti dalam sendi-sendi kemasyarakatan.
Sebaliknya perubahan besar sangatlah berarti membawa pengaruh positif dan negative pada
kehidupan masyarakat.Misal perubahan busana, musik dan lain-lainn termasuk perubahan
kecil. Namun perubahan besar dalam suatu lembaga masyarakat (Ekonomi, sosial dll) akan
membawa pengaruh dalam masyarakat missal naiknya harga BBM.
9
d. Kontak dengan orang yang berlainan kebudayaan
e. Bencana alam dan sosial (banjir, gempa, krisis moneter, perang)
f. Inovasi
g. Teknologi
h. Pemberontakan atau revolusi (ex : revolusi kemerdekaan Indonesia)
Adapun faktor penghambat dalam perubahan sosial budaya itu sendiri ialah
Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang memengaruhi tindakan dan
tingkah laku warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai tumbuh dan
berkembang sebagai pedoman dalam bertingkah laku di masyarakat. Tata nilai yang terdapat
dalam masyarakat berkaitan pula dengan sikap masyarakat tersebut. Tata nilai dan sikap
masyarakat tradisional berbeda dengan tata nilai masyarakat modern. Hal ini berkaitan
dengan ciri yang dimiliki masyarakat modern yang berbeda dengan ciri masyarakat
tradisional.
10
Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin
dalam ciri manusia modern. Adapun ciri manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles
dalam Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti berikut:
1) Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru
2) Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini
3) Berorientasi ke masa depan
4) Melakukan perencanaan
5) Percaya terhadap ilmu pengetahuan
6) Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
7) Menghargai orang lain karena prestasinya
8) Memiliki perhatian terhadap persoalan politik masyarakat
9) Mengejar fakta dan informasi.
Tata nilai dan sikap yang berubah dari masyarakat dalam era modern di antaranya
adalah pola pikir masyarakat yang makin logis dan rasional, pengambilan keputusan mulai
menggunakan akal sehat, mulai meninggalkan perilaku yang berbau mistik dan takhayul serta
sikap yang mulai mengedepankan prestasi, perubahan pola pikir bahwa banyak anak banyak
rezeki mulai berubah ke keluarga kecil bahagia sejahtera.
Modernisasi berkaitan erat dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat
pula dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk
melakukan penyesuaian terhadap perubahan. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat
terhadap ilmu pengetahuan yang makin besar.
Perkembangan ilmu pengetahuan makin cepat ketika terdapat proses penelitian. Proses
penelitian yang dilakukan menghasilkan banyak hal di antaranya adalah penemuan,
pembaharuan, ataupun inovasi dalam bidang teknologi.
11
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat
melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak
mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang berkembang di
sekitar kita di antaranya adalah menggunakan mobilephone tanpa memperhatikan keadaan di
sekitarnya. Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena
masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju sehingga membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
adalah makhluk sosial. Contoh sikap individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap
sesama yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya. Ketidakpedulian
semacam ini dapat berdampak pada makin tajamnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif
yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian
dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai
penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.
d. Westernisasi
Westernisasi dan modernisasi adalah dua hal yang berbeda. Modernisasi adalah
mengubah cara berpikir dari tradisional dan irasional menjadi cara berpikir yang rasional,
12
efisiensi dan praktis. Sedangkan westernisasi adalah proses identifikasi dan imitasi budaya
barat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain sebagai berikut:
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma sosial
yang memudar dalam masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau
demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak
atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan
13
norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini diantaranya adalah
pembunuhan, pencurian, korupsi, dan sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya
adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak
dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat
membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang
memengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi
manakala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya
dan serba-mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah
garis kemiskinan.
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat
yang tidak seimbang sebagai akibat dari adanya tingkat perbedaan dalam kehidupan sosial
ekonomi. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran.
Salah satu penyebab kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat adalah kemiskinan.
Selain kemiskinan, sempitnya lapangan pekerjaan yang menyulitkan masyarakat
mendapatkan pekerjaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi
di masyarakat. Kesempatan mendapatkan pekerjaan bisa juga karena terbentur masalah
tingkat pendidikan yang rendah.
g. Kriminalitas
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma
hukum. Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun
akibat dari kriminalitas di antaranya adalah:
14
1) Merugikan pihak lain baik materiel maupun imateriel
2) Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3) Merugikan negara
4) Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat
h. Pencemaran Lingkungan
i. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency. Kartono (1992)
menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis
sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan
sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan
ketertiban umum. Menurut UU di Indonesia, remaja adalah anak berusia 14-16 tahun. Salah
satu penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup yang
memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarya demi
diperolehnya gengsi atau prestise.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Era modern merupakan era yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan cepat sekaligus
telah memberikan tantangan kepada setiap individu untuk terus belajar melalui berbagai
sumber dan media. Sedangkan perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi dikarenakan dua faktor yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu. Sedangkan faktor
Eksternal ialah faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat
seperti peperangan, perubahan alam, dll. Pada perubahan sosial budaya memiliki beberapa
bentuk yaitu perubahan cepat dan lambat, perubahan kecil dan besar, serta perubahan
direncanakan dan tidak direncanakan. Sehingga adanya hal itu memberikan pengaruh pada
masyarakat baik pada kemajuan ataupun kemunduran, salah satunya pada pengaruh positif
memberikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan tata nilai sikap dan
negatif seperti munculnya sikap individualistik, pola hidup konsumtif, gaya kebarat-baratan
dan adanya westernisasi.
3.2 Saran
Makalah ini kami susun semoga dapat membantu kita lebih memahami tentang
perubahan sosial budaya terutama pada masyarakat Indonesia di era modern ini. Mohon
permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan
baik bahasa maupun pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia
ciptakan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17