Disusun Oleh:
2B/KELOMPOK 2
1
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
MakalahPerubahan Sosial Budaya”.
Selanjutnya ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan kepada kami dan teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Aamiin…
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………… 7
BAB 3 PENUTUP…………………….………………………………………………… 25
A. Kesimpulan ……………………………..………………………………………. 25
B. Saran ……………………………………..……………………………………... 25
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun
yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada
juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat
diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak dapat menelaah
susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya, akan berpendapat
bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah. Pernyataan demikian
didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang
teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu
sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport
modern, bahkan dapat mengakui berita-berita menggenai daerah lain melalui radio,
televisi, dan sebagainya yang kesemuanya belum dikenal sebelumnya.
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-
lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain
sebagainya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan
tersebut maka bilamana seseorang hendak membuat penelitian perlulah terlebih
dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar penelitiannya
mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih dahulu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini
merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-
bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di
bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh
masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu.Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga
4
membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan sering berjalan
secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat.Akan tetapi karena
sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi
keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur
masyarakat yang terkena perubahan.
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiolog
modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan
kebudayaan dalam masyarakat.Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam
hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak
masyarakat Negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah perang
dunia II. Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu masyarakat
akan dapat membangun ekonominya dengan cepat, apabila telah dicukupi dan
dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi
pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan ekonomi dalam
masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan terbukti bahwa syarat-
syarat ekonomis saja tak cukup untuk melancarkan pembangunan.Di samping itu
diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat yang dapat menetralisasi faktor-
faktor kemasyarakatan yang mengalami perkembangan.Hal ini dapat memperkuat
atau menciptakan factor-faktor yang dapat mendukung pembangunan tersebut.
Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu perubahan-perubahan di bidang manakah
yang akan terjadi nanti sabagai akibat dari pembangunan ekonomi dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan di luar bidang ekonomi tidak dapat dihindarkan karena setiap
perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan pula
perubahan-perubahan di dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi
secara timbal balik.
Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat
statis dan dinamis.Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali
mengalami perubahan dan berjalan lambat.Masyarakat yang dinamis adalah
masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat.Jadi setiap masyarakat,
pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis.Sedangkan pada
masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis.Perubahan-
perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula
berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perubahan sosial budaya?
2. Apa saja teori – teori perubahan sosial?
3. Apa saja ciri perubahan sosial?
4. Apa saja bentuk – bentuk perubahan sosial budaya?
5. Apa saja faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya?
6. Bagaimana proses perubahan sosial budaya?
7. Apa saja dampak perubahan sosial budaya?
8. Apa saja hubungan antara perubahan sosial dan budaya?
9. Apa saja sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial dan budaya?
10. Apa saja strategi perubahan perilaku?
11. Apa faktor sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat?
12. Bagaimana pandangan masyarakat dalam memelihara kesehatan?
13. Apa peran tenaga kesehatan dalam mengubah prilaku masyarakat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian perubahan social budaya.
2. Mengetahui teori-teori perubahan sosial.
3. Mengetahui ciri perubahan sosial.
4. Mengetahui bentuk bentuk perubahan sosial budaya.
5. Mengetahui faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya.
6. Mengetahui proses perubahan sosial budaya.
7. Mengetahui dampak perubahan sosial budaya.
8. Mengetahui hubungan antara perunahan sosial dan budaya.
9. Mengetahui sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial dan budaya.
10. Mengetahui apa saja strategi perubahan perilaku.
11. Mengetahui faktor sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan
masyarakat.
12. Mengetahui pandangan masyarakat dalam memelihara kesehatan.
13. Mengetahui peran tenaga kesehatan dalam mengubah prilaku masyarakat.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
hiburan. Sebuah potret, novel, drama, film, permainan, filsafat dan sebagainya,
termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhi kebutuhan
manusia.
4. Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan
kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun
karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk
pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata
kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat
dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya.
Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena
perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur
kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata
pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan
tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.
9
Dari sini diketahui bahwa tidak mudah memisahkan antara perubahan sosial dalam
kehidupan sehari hari dengan kebudayaan, hal ini disebabkan tidak ada masyarakat
yang tidak memiliki kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat.
Sehingga untuk kedua hal ini dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab
akibat.
Untuk bentuk perubahan sosial dan budayanya sendiri dibedakan menjadi 4, apa saja?
a) Evolusi
Perubahan evolusi merupakan perubahan yang lama dengan diikuti perubahan
kecil. Pada evolusi, perubahan yang terjadi tanpa ada tekanan atau terjadi
dengan sendirinya, kenapa?
Karena raktya biasanya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan
atau kondisi yangbaru timbul di lingkungannyaContoh : Perubahan dari
masyarakat tradisional ke modern.
b) Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang terjadi secara cepat dalam
dasar atau sendi-sendir pokok yang terdapat dalam masyarakat. Peubahan ini
dapat direncanakan terlebih dahulu dan biasanya harus ada pemimpin
kelompok masyarakat.Contoh : Revolusi industri.
a) Pengaruh kecil
b) Pengaruh besar
10
Merupakan perubahan yang membawa dampak besar dalam unsur-unsur
kehidupan masyarakat yang penting seperti stratifikasi sosial dan sebagainya.
Contoh : Industrialisasi.
a) Progress
Progress merupakan perubahan sosial yang sangat diharapkan masyarakat.
Perubahan yang membawa kemajuan ini menguntungkan masyarakat seperti
bergantinya masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern
Contoh : penemuan alat komunikasi, transportasi.
b) Regres
Regres atau perubahan menuju kemunduran disebabkan oleh penggunanya itu
sendiri. Biasanya terjadi karena penyalahgunaan perangkat teknologi.
Contoh : Misal saja internet disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan
atau mengakses situs yang tidak pantas.
11
a. Bertambah atau Berkurangnya Penduduk
Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di antaranya adalah
interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu secara cepat maupun lambat
akan merubah pola pemikiran mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih
mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan penduduk yang
ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah
mengakibatkan kadar keramahtamahan akan menurun, kelompok sekunder
akan bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit,
dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan
pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu
yang baru pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama
ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut
ditemukan. Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan sosial jika
hasil penemuan tersebut didayagunakan.
c. Konflik dalam Masyarakat
Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun
tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan
memecahkan ikatan social biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi
yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan
terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Konflik antarkelompok, misalnya konflik antarsuku bangsa yang terjadi di
Timika, Papua. Konflik tersebut telah menimbulkan kerusakan, jatuhnya
korban jiwa, dan hancurnya harta benda.
d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri
juga dapat bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya adalah faktor alam
yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain.
Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah
Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil
tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah
penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak alam.
Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan
terhadap alam. Oleh karena itu akan terjadi perusakan alam. Misalnya
untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan, manusia mengeringkan
lahan pertanian untuk membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian
menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk bertani
dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.
Peperangan
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan
kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang
12
tinggal di wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan
seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam
masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Selain itu akan membawa
akibat yang berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada
masyarakat yang kalah perang, karena adanya pemaksaan berbagai
kebudayaan oleh negara yang menang perang.
Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain
merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan
kerja sama antarnegara serta sarana komunikasi dan informasi yang
semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan
pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara.
Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh
kebudayaan itu.
14
dihubungkan dengan moral, yaitu anggapan tentang apa yang baik dan apa
yang buruk.
c. Sistem sosial dalam pertumbuhannya mempengaruhi diri sendiri, sehingga
yang terjadi bukanlah perubahan-perubahan inti tetapi mempengaruhi suasana
masyarakat yang melingkunginya, lingkungan sekitar dapat mempercepat atau
memperlambat pertumbuhan sistem sosial, bahkan dapat menghancurkan
sebagian atau seluruhnya, tetapi tidak mungkin akan berhasil mengubah
sifatnya yang pokok.
Tahap reorganisasi dilaksanakan jika norma dan nilai yang baru telah
melembaga dalam diri warga masyarakat, reorganisasi adalah proses pembentukan
norma-norma dan nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma dan nilai-nilai yang
baru telah melembaga dalam diri warga.
Gambaran disorganisasi dan reorganisasi berupa pengaruh dari suatu
masyarakat yang tradisional dan masyarakat yang modern terhadap jiwa para anggota,
watak atau jiwa seseorang merupakan pencerminan kebudayaan masyarakat. Pada
masyarakat tradisional aktivitas seseorang sepenuhnya berada di bawah kepentingan
masyarakat, segala sesuatu didasarkan pada tradisi dari setiap usaha untuk mengubah
satu unsur saja, struktur dianggap sebagai sesuatu yang suci, tidak dapat diubah
dengan drastis dan berjalan dengan lambat sekali. Perubahan masyarakat tradisional
menjadi masyarakat modern akan mengakibatkan pola perubahan dalam jiwa setiap
anggota masyarakat.
Ketidakserasian perubahan dan ketinggalan budaya berupa unsur kebudayaan
kebendaan lebih mudah berubah dari pada unsur kebudayaan rohaniah, apabila
terdapat unsur yang tidak memiliki hubungan yang erat, tidak ada persoalan mengenai
tidak adanya keseimbangan lajunya perubahan. Ketertinggalan terjadi apabila laju
perubahan dari dua unsur masyarakat atau kebudayaan yang mempunyai korelasi
tidak sebanding, sehingga unsur yang satu tertinggal dari unsur lainnya.
Ketertinggalan yang mencolok adalah tertinggalnya alam pikiran dengan
perkembangan teknologi yang sangat pesat, dijumpai terutama pada masyarakat yang
sedang berkembang. Untuk mengubah alam pikiran manusia harus mengalami
perubahan terlebih dahulu, yaitu dari alam pikiran tradisional ke alam pikiran modern
yang ditandai dengan sifat terbuka terhadap pengalaman baru serta terbuka untuk
perubahan dan pembaharuan, tekanan bukanlah pada keahlian dan kemampuan
jasmaniah belaka, tetapi pada suatu jiwa yang terbuka. Pendidikan memperoleh posisi
semakin terdidik seseorang semakin terbuka dan semakin luas daya pikirannya. Alam
pikiran modern lebih berorientasi pada keadaan sekarang dan mendatang daripada
keadaan masa lalu, dan itu harus ada planning untuk hari depan.
Seseorang dengan alam pikiran modern yakin bahwa manusia dapat belajar
untuk memaafkan dan menguasai alam sekitarnya dari pada pasrah atau pasif, yakin
bahwa keadaan dapat diperhitungkan, artinya orang lain atau lembaga lain dapat
diandalkan dalam memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, artinya tidak setuju
dengan pendapat bahwa sesuatu ditentukan oleh nasib atau watak dari sifat yang
15
khusus dari orang tertentu, sehubungan dengan itu timbul kesadaran akan harga diri
seseorang, lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
menimbulkan keyakinan bahwa penghargaan sebagai balas jasa diberikan kepada
orang yang benar-benar telah berjasa dan tidak atas dasar kekuasaan yang dimiliki,
semua akan dicapai jika seseorang memiliki pendidikan supaya dapat berpikir secara
ilmiah, dan ini harus melembaga dalam diri manusia, terutama masyarakat yang
sedang berkembang agar terhindar ketinggalan budaya (Cultural log) ketinggalan
budaya merupakan ketidakserasian dalam perubahan unsur masyarakat dan
kebudayaan.
Dampak negatif
Munculnya perilaku hidup konsumtif. Kemampuan daya beli masyarakat
yang meningkat membuat para pengusaha memproduksi segala macam
barang kebutuhan menyebabkan adanya pola hidup konsumtif.
Terjadinya ketertinggalan budaya. Ketertinggalan budaya atau yang bisa
disebut sebagai cultural lag merupakan suatu keadaan dimana terjadi
unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal perkembangannya di
16
tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain. Biasanya ini
terjadi karena masyarakat memiliki laju pertumbuhan budaya yang lambat.
Dekadensi Moral. “Ha? paan tuh?” ini tuh menurun atau merosotnya moral
seseorang yang ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, contohnya pergaulan
bebas yang tidak patut dicontoh.
Sikap individualis. Semakin kesini persaingan hidup semakin ketat
sehingga nilai kemanusiaan semakin menurun. Budaya di Indonesia seperti
Gotong Royong-pun sangat tertinggal, contoh saja kebanyakan masyarakat
kota yang mungkin jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kriminalitas. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan
kriminalitas, faktornya ya seperti persaingan hidup yang semakin ketat dan
juga perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan pemasukan
yang ada dapat menimbulkan seseorang berbuat nekat demi keinginannya.
Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena adanya
globalisasi, mereka mengikuti gaya orang luar yang mungkin saja
dianggap tidak pantas di negara sendiri.
Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati oleh
segelintir orang saja dan biasanya mereka memiliki taraf ekonomi yang
lebih baik dibanding yang tidak.
17
kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan-perubahan
kebudayaan adalah setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut.
18
waktu lampau dan kondisi sekarang ini pun akan mengalami perubahan membentuk
keadaan baru di masa depan.
Selain ada unsur-unsur yang berubah, di dalam masyarakat terdapat juga unsu-unsur
sosial dan kebudayaan yang tidak mengalami perubahan.Unsur yang tidak mengubah
unsur kebudayaan fundamental yang diajadikan pedoman hidup, misalnya ideology.
Selain itu ada pula unsur-unsur sosial atau kebudayaan yang jika berubah
dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan system atau menimbulkan
kegoncangan dalammasyarakat. Bierens de Hann menyebutkan adanya dua unsur
perubahan didalam masyarakat:
Oleh karena itu, masyarakat umum dan masyarakat Indonesia pada khususnya,
hendaknya menyikapi perubahan apapun yang terjadi secara selektif.Masyarakat
Indonesia harus mampu mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan setiap
perubahan sosial dan budaya.Perubahan tersebut harus diantisipasi dengan perilaku-
perilaku yang positif. Jangan sampai pada saat terjadi perubahan sosial dan budaya,
masyarakat Indonesia belum punya pegangan nilai dan norma yang kokoh, sehingga
terjadi keadaan anomie. Selain itu, masyarakat Indonesia hendaknya jangan terlalu
bersikap apriori terhadap perubahan sosial dan budaya, hingga tidak ingin menerima
perubahan sama sekali. Sikap apriori ini menyebabkan ketertinggalan kebudayaan.
Kita sadari bahwa perubahan sosial dan budaya akan terjadi dalam masyarakat selama
masyarakat itu masih ada. Sikap terbaik kita adalah haros selektif dalam menerima
perubahan, kita harus mampu memilih yang sesuai dengan norma dan nilai yang ada
dalam kehidupan masyarakat.
19
Dapat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan argumentasi.Melalui
pesan seperti jangan makan babi karna bisa menimbukkan penyakit H1N1. Melalui
diskusi seperti diskusi tentang abortus yang membahayakan jika digunakan untuk
alasan yang tidak baik
c) Fasilitasi
Strategi ini dengan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Dengan
penyediaan sarana dan prasarana ini akan meningkatkan Knowledge (pengetahuan)
Untuk melakukan strategi ini mmeerlukan beberapa proses yakni kesediaan,
identifikasi dan internalisasi.
Ketika ada rangsangan yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan keyakinan akan
menimbulkan aksi dan kemudian hal itu menjadikan perbahan perilaku.
d) Education
- Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari pemberian
informasi atau penyuluhan-penyuluhan.
- Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama.
Contoh Kasus:
Sebuah keluarga miskin tinggal di desa wekke’e.Sudah sejak kemarin anaknya yang
ketiga berumur 1 tahun sakit. Gejalanya adalah: panas, tidak mau makan, napasnya
cepat, dan sesak napas.
Pertanyaan:
- Kemungkinan tindakan (perilaku) apa saja yang akan diambil oleh orang tua bayi
tersebut, dan apa alasan setiap kemungkinan tindakan tersebut?
- Apabila keluarga tersebut membawa anaknya ke Rumah Sakit, faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi keputusan (tindakan) tersebut?
20
berkait dengan respon terhadap pelayanan kesehatan, perilaku yang berkaitan dengan
respon terhadap gizi makanan dan perilaku yang berkaitan dengan lingkungan.
Kepercayaan dimiliki orang tertentu apa lagi terhadap kesehatan sangat dipengaruhi
budayanya. Seperti sudah dijelaskan kepercayaan mistik sangat kuat dan
mempengaruhi kebudayaan Jawa. Kesehatan dari pendapat mistik terdiri atas sifat
jasmani dan sifat yang selain jasmani, yaitu rohani. Pola pikir kesehatan dipengaruhi
rohani, jasmani dan mental, adalah pola pikir yang masuk akal untuk orang yang
mengidentifikasikan dengan kebudayaan Indonesia. Selain sifat fisik dianggap
pengobatan alternatif melalui dukun, itu khusus untuk penyakit yang tidak biasa atau
selain dari fisik. kesehatan termasuk sifat-sifat jasmani dan rohani. keadaan
keseimbangan di antara sifat ini keduaduannya akan menimbulkan kesehatan yang
baik. Kemudian begitu juga bahwa cara pikir pengobatan alternatif, bahkan yang
21
terkait dunia ghaib berhubungan dengan kepercayaan mistik lebih cocok. Dari
wawasan ini seseorang yang percaya seperti ini bisa lebih mudah menerima
pengobatan melalui dukun. Pada pihak yang lain kalau seseorang tidak percaya
dengan mistik atau hubungannya dengan kesehatan, jalan pikir pengobatan alternatif
sulit diterima. Mereka berpikir jalan pikir pengobatan alternatif tidak rasional dan
karena itu tidak masuk akal untuk mereka. Namun, ada hanya sedikit di antara
golongan ini yang percaya dengan hal ghaib. Dari Pola-pikir logika ini kepercayaan
mistik tidak ‘masuk akal’ karena tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Apakah jenis
pengobatan dianggap ‘manjur’ atau tidaknya sangat tergantung pada bukti-bukti
hasilnya. Jenis bukti-bukti ini terdapat dua jenis: Bukti yang kelihatannya nampak
dan bukti yang kelihatannya tidak nampak. Hasil pengobatan yang kelihatan lebih
mudah dipercayai seseorang. Bukti-bukti pertama berdasarkan pengetahuan dari ilmu
pengetahuan yang memakai uji berkala. Pada pihak yang lain pengobatan alternatif
berdasarkan pengalaman pribadi untuk membuktikannya. Hasil pengobatan dukun
masih dianggap sebagai hal fisik tetapi khusus untuk sifat-sifat yang selain fisik.
Sifat yang kedua sulit dibuktikan karena tidak nampak. Pengobatan yang berdasarkan
tumbuh-tumbuhan bisa kelihatan walaupun pengobatan yang terkait dengan hal ghaib
yang tidak nampak. Ini adalah-alasan umum pasien yang tidak percaya pengobatan
yang terkait hal ghaib. Ini juga menunjukkan mengapa pengobatan tumbuh-
tumbuhan jenis pengobatan alternatif yang lebih mudah diterima dari pada yang
terkait dengan hal ghaib karena kelihatannya nampak. Walaupun pengobatan
alternatif melalui dukun dianggap lebih manjur dari pada pengobatan, setidaknya
terhadap si pasien sendiri.
Tenaga kesehatan masyarakat khususnya promosi kesehatan adalah langkah awal dari
tantangan tenaga kesehatan terhadap perilaku masyarakat.promosi kesehatan sendiri
adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat.
Kesehatan yang yang dimaksud sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,
spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung
dalam membuat keputusan yang sehat.
Ø Program Promosi Kesehatan
a. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
b. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE)
c. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
d. Promosi kesehatan dalam pencapaian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) :
22
ekslusif,menimbang balita setiap bulan,menggunakan air bersih,mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun,dsb.
2) Di Institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di
institusi kesehatan.Contohnya : tidak merokok di institusi kesehatan,tidak
meludah sembarangan,dsb.
3) Di Tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat – tempat umum agar tahu, mau
dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan tempat – tempat Umum Sehat.Contohnya : Membuang sampah
pada tempatnya, Tidak merokok di tempat umum,dsb.
Tempat – tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana
perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.
4) Di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.Contohnya :
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah,olahraga yang teratur dan
terukur,tidak merokok di sekolah,membuang sampah pada tempatnya,dsb.
23
Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai derajat
kesehatan yang layak bagi semua, maka perencanaan, pengorganisasian dan
penyelenggaraan yang efisien mutlak diperlukan disamping harus berdasarkan :
a) Perikemanusiaan
b) Kesehatan sebagai hak asasi
c) Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
d) Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif
e) Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan
f) Dukungan sumber daya kesehatan
Perubahan terhadap lingkungan memerlukan intervensi dari tenaga kesehatan
terutama Tenaga Kesehatan Masyarakat yang mempunyai kompetensi.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
berharap pembaca terutama Bapak Dosen dapat memberikan kritik dan saran
konstruktif kepada kami untuk perbaikan makalah agar lebih bagus lagi.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/perubahan-sosial-budaya.html?
m=1diakses Rabu, 30Januari 2013.
https://cerdika.com/bentuk-dan-dampak-perubahan-sosial-
26