KELAS 2E
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkatNya, sehingga Makalah Sosio Antropologi Kesehatan ini dapat tersusun dengan baik
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Any
Setyawati, SKM., M.Kes., Ph.D. selaku dosen mata kuliah Sosio Antropologi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang sudah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan untuk kami semua. Kami juga tidak lupa mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga Makalah Sosio Antropologi Kesehatan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar Makalah Sosio Antropologi Kesehatan ini bisa diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan Makalah Sosio Antropologi Kesehatan ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Perubahan Sosial........................................................................................................3
2.2 Faktor Pendorong.......................................................................................................................4
2.3 Faktor Penghambat......................................................................................................................5
2.4 Karakteristik Sifat Perubahan Sosial............................................................................................5
2.5 Dampak Perubahan sosial............................................................................................................7
2.6 Bentuk perubahan sosial............................................................................................................11
2.7 Perubahan sosial dalam bidang kesehatan.................................................................................13
2.7.1 Contoh perubahan sosial di bidang Kesehatan :.................................................................14
STUDI KASUS...................................................................................................................................15
BAB III................................................................................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................17
3.2. Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan sosial dapat membawa dampak yang positif (kemajuan) dan juga negatif
(kemunduran) kepada masyarakat. Dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat dari
adanya perubahan sosial, salah satunya adalah berkembangnya ilmu pengetahuan yang akan
memunculkan suatu inovasi baru dan akan mempermudah masyarakat dalam menjalankan
kehidupan sehari harinya. Namun disamping itu, perubahan sosial juga mendatangkan
dampak negatif, seperti munculnya konflik dimasyarakat yang disebabkan oleh perbedaan
pemikiran dan juga lunturnya adat istidat karena adanya globalisasi. Dampak dari adanya
perubahan sosial ini akan menetap dalam waktu yang cukup lama meskipun penyebabnya
sederhana. Setiap individu harus memiliki pemahaman yang sama agar perubahan yang
terjadi di masyarakat dapat mengarah kepada suatu perkembangan yang positif dan
meminimalisir dampak negatif yang akan terjadi.
1
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Apa saja faktor pendorong dari perubahan sosial?
3. Apa saja faktor penghambat perubahan sosial?
4. Bagaimana karakteristik sifat perubahan sosial?
5. Apa saja bentuk dari perubahan sosial?
6. Apa contoh perubahan sosial di bidang kesehatan?
1.3. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian perubahan sosial
2. Untuk menjabarkan faktor pendorong perubahan sosial
3. Untuk menjabarkan faktor penghambat perubahan sosial
4. Untuk menjelaskan karakteristik sifat perubahan sosial
5. Untuk menjabarkan bentuk dari perubahan sosial
6. Untuk menjelaskan contoh perubahan sosial di bidang kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hirschman
Pengertian Perubahan Sosial menurut Hirschman adalah fenomena sosial yang terjadi karena
pengaruh komunikasi dan cara pola pikir masyarakat. Menurut beliau juga perubahan sosial
juga dapat di pengaruhi oleh faktor internal, yakni konflik perubahan jumlah penduduk,
revolusi, penemuan baru dan juga faktor eksternal (bencana alam).
2. Max Weber
Pengertian Perubahan Sosial menurutMax Weber adalah situasi yang terjadi di masyarakat
yang diakibatkan karena ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada. Max Weber
merupakan ahli sosiologi yang terkenal.
3. Max Iver
Pengertian Perubahan Sosial menurut Max Iver yaitu budaya dan sosial budaya inilah yang
terus berubah yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial. Max Iver juga
merupakan salah satu ahli sosiologi.
3
4.Gilin
Menurut Gilin perubahan sosial adalah cara hidup yang dipengaruhi oleh kondisi kebudayaan
material, kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena yang dipengaruhi
oleh hasil penemuan penemuan baru.
5. W. Kornblum
Menurut W.Kornblum pengertian perubahan sosial adanya susunan budaya yang bersifat
bertahap atau dalam jangka waktu yang lama.
6. Kingsley Davis
Kingsley Davis dalam bukunya yang berjudul Human Society berpendapat bahwa pengertian
dari perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
7. Selo Sumardjan
Pengertian Perubahan sosial menurut Selo Sumardjan adalah sebuah budaya yang terjadi
karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan sosial akan secara otomatis
mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat.
8. William F. Ogburn
Menurut William F. Ogburn perubahan sosial merupakan penekanan pada kondisi teknologi
yang menyebabkan terjadi perubahan pada aspek tertentu dalam kehidupan sosial manusia.
Contoh dari perubahan sosial tersebut adalah kemajuan pengetahuan dan teknologi yang
kemudian akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat.
4
6. Ketakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan Tertentu.
7. Sistem Pelapisan Terbuka.
8. Orientasi ke masa depan.
9. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru.
10. Toleransi terhadap beberapa perubahan.
Menjadi ciri setiap masyarakat, tidak ada masyarakat yang statis atau masyarakat terus
menerus berubah. Kondisi masyarakat modern saat ini berbeda dari bentuk masa lalunya. Di
bawah pengaruh beberapa faktor internal dan eksternal, setiap masyarakat mengalami
perubahan dalam struktur, fungsi, institusi dan prosesnya.
Perubahan merupakan hukum alam. Namun, perubahan dapat bersifat progresif atau regresif,
positif atau negatif, permanen atau sementara, terencana atau tidak terencana, searah atau
multidireksional, menguntungkan atau berbahaya. Setiap masyarakat memiliki budaya dan
sejarah sendiri sehingga proses dan sifat perubahan sosial selalu berbeda dari masyarakat ke
masyarakat.
5
c. Bersifat melibatkan perubahan masyarakat
Perubahan sosial tidak berarti perubahan dalam kehidupan individu atau beberapa individu
atau beberapa kelompok individu. Perubahan sosial melibatkan kehidupan seluruh
masyarakat. Kondisi perubahan sosial mencirikan dan mempengaruhi kehidupan dari seluruh
masyarakat.
Di semua masyarakat, sifat dan kecepatan perubahan sosial bervariasi. Setiap masyarakat
memiliki sejarah dan budaya sendiri. Secara alami, mengalami perubahan sosial yang
sifatnya berbeda dan kecepatan dari perubahan sosial yang terjadi di setiap masyarakat lain.
Kecepatan perubahan di beberapa masyarakat lambat, sementara di yang lain cepat. Dalam
masyarakat dengan tingkat melek huruf dan pembangunan yang rendah, kecepatan perubahan
sosial lambat. Dalam masyarakat yang maju dan sangat melek, perubahan sosial dengan cepat
datang.
Perubahan Sosial kecepatannya, bagaimanapun, selalu berbeda dari waktu ke waktu dan pada
dasarnya tidak seragam. Industrialisasi yang cepat, pengembangan pertanian dan inisiasi
proses pembangunan sosial-ekonomi yang direncanakan meningkatkan kecepatan perubahan
sosial. Di bawah pengaruh revolusi informasi dan komunikasi pada masa kontemporer,
kecepatan perubahan telah menjadi sangat cepat. Dengan demikian kecepatan perubahan di
setiap masyarakat terus bervariasi dari waktu ke waktu.
Urutan rantai-reaksi yaitu perubahan dalam satu bagian atau faktor yang mengarah pada
perubahan di bagian atau faktor lain perubahan dalam cara kehidupan komunitas orang
berlangsung. Industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan perubahan dalam kehidupan
keluarga dan kehidupan desa. Meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja untuk menjalankan
pabrik mendorong para wanita untuk bergabung dengan angkatan kerja.
6
Ini pada gilirannya mengubah kehidupan keluarga dan hubungan gender. Kebutuhan akan
tenaga kerja terampil mendorong laki-laki dan perempuan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan teknis, mengarah pada perubahan di semua bagian hubungan sosial. Dengan
demikian, perubahan sosial selalu ditandai oleh urutan reaksi berantai.
Perubahan Sosial selalu datang di bawah pengaruh beberapa faktor sosial, ekonomi, budaya,
dan politik dan sains-teknologi. Bahkan sifat, kecepatan, dan proses perubahan sosial dalam
masyarakat selalu memengaruhi sifat dan proses perubahan sosial dalam suatu masyarakat
yang lainnya.
Sulit untuk memprediksi sifat perubahan sosial yang mungkin terjadi dalam masyarakat. Ada
beberapa prediksi yang mungkin, tetapi tidak dapat menyajikan prediksi yang valid dan
deterministik tentang perubahan sosial dalam masyarakat. Proses perubahan sosial sangat
kompleks dan dinamis dan tidak seorang pun dapat benar-benar memprediksi sifat dan isi
perubahan sosial yang tepat yang dapat terjadi.
Ada dua dampak yang mempengaruhi perubahan sosial, yaitu dampak positif dan dampak
negatif.
Dampak Positif
Perubahan Sosial berampak positif mengarah pada kemajuan dengan menuju terciptanya
masyarakat yang adil dan sejahtera. Hal inilah yang dijadikan harapan oleh masyarakat.
Dampak sosial dari berlangsungnya perubahan sosial antara lain:
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia
yang semakin kompleks. Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong
munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman.
7
2. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Salah satu dampak positif perubahan sosial adalah kian berkembangnya
penguasaan ilmu pengetahuan. Berbagai penelitian ilmiah sering dilakukan sehingga
menambah wawasan dan literasi masyarakat secara umum.
Hambatan untuk melakukan mobilitas sosial kini semakin berkurang. Semakin terbukanya
kesempatan untuk mengadakan mobilitas sosial pada semua strata. Hal ini membuat mobilitas
sosial menjadi lebih terbuka bagi masyarakat.
8
Munculnya penelitian ilmiah semakin menyadarkan manusia terhadap pentingnya
penguasaan Iptek dengan peningkatan taraf hidupnya.
8. Berkembangnya Industrialisasi.
Perkembangan ini memunculkan produktivitas dan nilai tambah yang signifikan, sehingga
menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan peluang ekspor.
Dampak perubahan sosial yang juga positif adalah taraf pendidikan yang kian meningkat.
Kualitas pendidikan akan semakin meningkat serta partisipasi siswa yang mendapat
pendidikan juga akan semakin rata di semua daerah, tidak hanya di daerah perkotaan saja.
Efek perubahan sosial lain adalah masyarakat akan lebih menghargai waktu. Dalam
orientasinya ke masa depan, anggota masyarakat berupaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam berbagai aktivitas, sehingga akan lebih menghargai waktu.
Dampak Negatif
Dampak negatif mengarah pada kemunduran yang ditandai dengan adanya tindak
kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial lainnya. Hal inilah
yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun dampak yang
bersifat negatif antara lain.
Dampak negatif perubahan sosial yang pertama adalah timbulnya disorganisasi sosial, yakni
sebuah proses melemahnya nilai-nilai dan norma dalam suatu lingkungan masyarakat akibat
terjadinya suatu perubahan yang tidak siap diantisipasi.
Perubahan sosial mengakibatkan kegiatan produksi dan konsumsi meningkat. Hal ini juga
menyebabkan maraknya penebangan hutan atau pembangunan pabrik yang dapat mencemari
lingkungan. Dampaknya, kerusakan lingkungan menjadi lebih banyak dan masif.
9
3. Kesenjangan Ekonomi Kian Melebar
Kesenjangan ekonomi akan kian melebar sebagai akibat perubahan sosial. Artinya yang kaya
akan makin kaya, sedangkan yang miskin akan semakin miskin. Orang-orang kaya akan terus
berlomba lomba menambah pundi-pundi kekayaan dengan segala cara.
Perubahan sosial juga dapat mengakibatkan kian tergerusnya budaya dan adat istiadat.
Banyak suku suku yang memiliki adat kian terpinggirkan karena arus globalisasi yang cepat.
Perubahan sosial pun menyebabkan adat istiadat menjadi berkurang dan bisa hilang.
Terjadinya Guncangan Budaya Guncangan budaya atau disebut sebagai culture shock
merupakan kondisi ketika masyarakat mengalami kaget dan tidak siap untuk menerima
perubahan. Akibatnya akan menyebabkan ketertinggalan kondisi dan munculnya masalah
sosial yang lainnya.
6. Penyalahgunaan Teknologi
Teknologi menjadi hal yang sangat bermanfaat jika dimanfaatkan dengan baik. Namun jika
disalahgunakan teknologi bisa sangat berbahaya, karena bisa digunakan untuk melakukan
tindak kejahatan lewat cyber crime seperti peretasan data pribadi.
Perubahan sosial bisa menimbulkan identitas bangsa. Hal ini karena masyarakat lebih
menyukai budaya bangsa lain sehingga melakukan perubahan sosial dengan mengadaptasi
budaya tersebut. Untuk itu budaya bangsa harus benar-benar dilestarikan agar tidak hilang
sepenuhnya.
10
Anggota masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tentu akan mampu
meningkatkan taraf hidupnya. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak mampu
melakukan penyesuaian, maka lama kelamaan akan semakin terbelakang dan mengalami
penurunan kualitas hidup. Sehubungan bergulirnya perubahan, semakin lebar pula
kesenjangan sosial yang tercipta dalam hubungan antara dua keadaan yang saling bertolak
belakang ini.
Perubahan sosial juga dapat berdampak pada menurunnya nilai-nilai dan moral manusia.
Proses menurun atau merosotnya moral seseorang ini dapat ditunjukkan dari perilakunya
yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok masyarakat
Perubahan sosial secara lambat dikenal dengan istilah evolusi, merupakan perubahan-
perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling
mengikuti. Ciri perubahan secara evolusi ini seakan perubahan itu tidak terjadi di masyarakat,
berlangsung secara lambat dan umumnya tidak mengakibatkan disintegrasi kehidupan.
Perubahan secara lambat terjadi karena masyarakat berusaha menyesuaikan diri dengan
keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Perubahan ini bermula dari perubahan kecil secara perlahan dan terus menerus. Oleh sebab
itu perubahan yang terjadi melalui evolusi terjadi dengan sendirinya secara alami, tanpa
rencana atau kehendak tertentu.
11
Perubahan sosial yang berjalan begitu cepat disebut revolusi. Selain terjadi secara cepat, juga
menyangkut hal-hal yang mendasar bagi kehidupan masyarakat serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan, dan sering menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi dan
politik. Perubahan cepat terjadi karena terencana maupun tidak terencana. Perubahan ini
berawal dari konflik dan ketegangan yang terjadi antar suatu kelompok masyarakat.
Perubahan sosial kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat karena tidak
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan lembaga kemasyarakatan. Perubahan
kecil merupakan perubahan menyangkut masalah kecil menimbulkan sedikit pengaruh dalam
kehidupan suatu masyarakat.
Perubahan sosial besar merupakan perubahan yang dapat membawa pengaruh besar dalam
berbagai aspek kehidupan serta menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan
seperti yang terjadi pada masyarakat yang mengalami proses modernisasi - industrialisasi.
Contohnya industrialisasi mampu mengubah sosial, kebudayaan dan perekonomian
masyarakat dari agraris menuju masyarakat industri.
Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada di bawah
pengendalian serta pengawasan Agent of change tersebut. Cara-cara mempengaruhi
masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa
sosial ( sosial engineering) atau yang biasa disebut sebagai perencanaan sosial.
12
Perubahan sosial yang tidak direncanakan ( tidak dikehendaki) merupakan perubahan yang
berlangsung tanpa direncanakan / dikehendaki dahulu oleh pihak terkait. Perubahan
semacam ini biasanya menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena
terjadinya di luar jangkauan sehingga pihak yang bersangkutan juga tidak menyiapkan
antisipasi.
7) Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan sosial yang mendasar dan menimbulkan pengaruh
besar dalam kehidupan suatu masyarakat. Perubahan structural terjadi dari tingkat atas hingga
bawah karena sifatnya cukup kuat. Seperti halnya perubahan sistem pemerintahan dari
monarki ke demokrasi yang mengharuskan unsur-unsur pemerintahannya berubah pula.
13
2.7.1 Contoh perubahan sosial di bidang Kesehatan :
1. Pola penyakit, pada zaman dahulu penyakit menular dan sekarang penyakit
degeneratif
2. Pada zaman dahulu juga masi percaya dengan supranatural (dukun) sekarang sudah
tidak percaya lagi lebih ke dokter
3. Corona virus sekarang juga menjadi perubahan sosialnya kebiasaan menyapa orang
dengan berjabat tangan sekarang sudah jarang dilakukan karena corona virus, selain
itu corona virus juga membawa perubahan seperti memakai masker jika ingin keluar
rumah dan mencuci tangan menggunakan sabun
4. Pada zaman dahulu masyarakat lebih mempercayai adanya dukun untuk mengobati
sebuah penyakit.sekarang masyarakat lebih mempercayai bidan ataupun dokter untuk
mengobati sebuah penyakit dan kelebihannya
14
STUDI KASUS
AKTIVISME SOSIAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL: STUDI KASUS
ASOSIASI IBU MENYUSUI INDONESIA (AIMI)
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah asosiasi yang secara resmi
dideklarasikan tanggal 21 April 2007 dan didirikan atas inisiasi sekelompok ibu yang
memiliki kepedulian mengenai pentingnya menyusui dan memberikan ASI eksklusif.
Awalnya, para ibu ini bergabung dalam sebuah milis bernama asiforbaby yang terbentuk
sejak tahun 2006 untuk saling berbagi pengetahuan, informasi dan dukungan dalam konteks
menyusui dan memberikan ASI eksklusif. Selain mengoptimalisasi website resminya, AIMI
juga memanfaatkan jejaring sosial seperti mailing list, Twitter, Facebook, dan juga fasilitas
RSS untuk menyebarkan artikel yang berhubungan dengan kesehatan dalam kegiatan
menyusui. Lebih menarik lagi,ternyata komunitas yang dikembangkan secara online oleh
organisasi AIMI. Perkembangan menarik ini tidak akan terjadi apabila AIMI tidak
menggunakan jejaring sosial di internet dalam mensosialisasikan informasinya. Kemudahan
yang diberikan oleh media sosial dengan teknologi komunikasi digitalnya membuat
komunitas yang dibentuknya sangat mudah untuk berkembang. Aktivisme sosial yang
dimaksud adalah semua kondisi yang ada di saat sebuah aktivitas sosial berlangsung yang
memungkinkan terjadinya sebuah perubahan sosial, yang dalam hal ini terjadi dalam
lingkungan komunikasi via internet. Meski demikian, Malcolm Gladwell (2010),
menggarisbawahi bahwa aktivisme di media sosial cenderung dibesar-besarkan dan tidak
akan menghasilkan perubahan sosial. Hal inilah yang sering menyebabkan para Ibu atau
masyarakat luas tidak yakin dengan asosiasi atau organisasi online seperti ini banyak ditolak
dalam masyarakat Indonesia karena dianggap tidak sesuai yang sebenarnya, masyarakat
sudah hilang rasa percaya akan organnisasi online seperti ini mengingat banya sekali kasus
penipuan, hoax, dan laian lain di internet, selain itu juga masyarakat merasa konten yang
sangat monoton dan membosankan, serta kontennya kurang meyakinkan atau palsu.
Proses AIMI dalam membangun dan menggerakkan komunitas AIMI di media sosial
pastinya sudah memperhatikan perilaku dan perubahan sosial yang ada di masyarakat,
mengingat juga sekarang banya sekali hoax dan penipuan yang sering ditemui di media sosial
yang membuat masyarakat lebih selektif dalam melihat informasi, apalagi ini mengenai
pemberian asi yang berhubungan dengan kesehatan seorang ibu dan bayi yang pasti seorang
15
ibu akan sangat selektif dalam mengambil tindakan, seperti kedokter atau puskesmas. Maka,
AIMI harus mengoptimalisasi pengetahuan, persuasi seperti optimalisasi kampanye agenda-
agenda AIMI, serta implementasi langsung kepada beberapa masyarakat agar masyarakat
dapat mendapatkan manfaatnya secara langsung dan membangun rasa kepercayaan kepada
masyarakat serta dapat melakukan review langsung dengan masyarakat tentang bagaimana
manfaat asosiasi ini. AIMI juga perlu mengoptimalisasi jejaringnya seperti masyarakat yang
belum dapat dijangkau karena teknologi masih minim, agar semua masyarakat khusus nya
para ibu dapat bekerjasama dalam mempromosikan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan
mendukung kegiatan menyusui.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perubahan sosial merupakan sebuah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan
masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus
berubah. Perubahan sosial memiliki faktor pendorong antara lain : kontak dengan budaya
lain, sistem pendidikan maju, sikap menghargai hasil karya orang lain, keinginan untuk
maju, dll. Selain faktor pendorong perubahan sosial tentu memiliki faktor yang menjadi
penghambat yaitu : kurangnya hubungan dengan masyarakat Lain, masyarakat yang Bersikap
tradisional, pendidikan yang rendah dan adanya kepentingan yang tertanam
kuat.Karakteristik sifat dari Perubahan Sosial yakni : bersifat Universal, tidak seragam,
melibatkan perubahan masyarakat, Sifat dan Kecepatan Perubahan Sosial di berbagai
masyarakat berbeda, relatif dengan waktu. menunjukkan urutan rantai reaksi dan tidak ada
yang bisa memprediksi.
3.2. Saran
Demikian materi yang dapat dipaparkan dalam pembahasan “ Perubahan Sosial ”, diharapkan
pembaca dapat memahami materi yang dibahas di dalam makalah dan dapat digunakan serta
diimplementasikan dalam kehidupan. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dalam
penulisan, maupun materi.Oleh karena itu, penulis bersedia untuk menerima kritik dan saran
dari pembaca. Penulis menyarankan bagi para pembaca untuk kembali mencari memahami
materi Perubahan Sosial tidak hanya dari makalah ini saja. Namun, pembaca dapat mencari
materi melalui sumber bacaan yang lain.
17
DAFTAR PUSTAKA
Djazifah, Nur. 2014. “Proses Perubahan Sosial Di Masyarakat.” Nucleic Acids Research I(2):
1689–99.http://repository.ut.ac.id/4267/1/IPEM4439-M1.pdf%0Ahttp://jurnal-unita.org/
index.php/publiciana/article/view/79.
Hartoyo, N. M., & Supriadi, D. (2015). Aktivisme sosial melalui penggunaan media sosial:
studi kasus asosiasi ibu menyusui indonesia (aimi). Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1), 1-11.
18