Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Disusun Oleh:
ARYA ASHABUL KAHFI (A1A020026)
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapakan terima kasih banyak kepada Sang Maha
Pencipta yang telah memudahkan kami dalam membuat makalah ini. Dan kami juga ingin
berterima kasih yang tiada batasnya kepada guru Sosiologi kami.
Makalah ini kami susun agar para pembaca terutama siswa dapat memperluas
pengetahuannya mengenai Pentingnya Sosiologi, makalah yang kami sajikan ini berdasarkan
pengamatan dan data-data baik itu dari internet ataupun dari guru kami sendiri.
Makalah ini berisi beberapa poin-poin dalam Sosiologi. Yakni mengenai “Pentingnya
Sosiologi Dalam Kehidupan Manusia/Masyarakat”. Kami sadar makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan, tapi dibalik kekurangan itu kami yakin makalah ini juga memiliki
kelebihan.
Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
meskipun makalah ini memiliki kekurangan. Maka dari itu, dengan hati terbuka kami
menerima saran dan kritiknya agar lebih membangun dan kami juga dapat memperbaikinya.
Terima kasih.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………1


Daftar isi…………………………………………………………………………..........2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………………………………………………3
Kritik dan Saran……………………………………………………………………….. 3
BAB II ISI/PEMBAHASAN
Penerapan Pengetahuan Sosisologi……………………………………………………..4
Manfaat Sosiologi Dalam Masyarakat…………………………………………………6
Peran Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat………………………………………..6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………………………….. 9
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi mempunyai posisi dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat dengan realitasnya yang semakin kompleks. Dengan pengetahuan sosiologi,
setiap orang menjadi lebih mudah memahami dirinya, tindakannya, tindakan orang lain, serta
fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sosialnya. Bagaimanakah penerapan sosiologi
dalam kehidupan masyarakat?
Wawasan sosiologis merupakan wujud dari pemahaman pengetahuan sosiologi
terhadap kenyataan sosial masyarakat. Sebuah pemikiran dalam pengetahuan sosiologi
menyatakan bahwa supaya suatu masyarakat dapat bertahan dan hidup terus (viable),
masyarakat tersebut harus mengembangkan prosedur – prosedur “pemeliharaan kenyataan”
(reality maintenance).

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu kritik
dan saran akan sangat berguna untuk menyempurnakan makalah ini
BAB II PEMBAHASAN/ISI

A. PENERAPAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI


Mempelajari sosiologi akan semakin terasa manfaatnya apabila ilmu pengetahuan dalam
sosiologi itu dapat dikaji dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk – bentuk
penerapan dari berbagai pengetahuan sosiologi itu bisa dalam banyak bidang kehidupan kita,
antara lain sebagai berikut :
1. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Interaksi Sosial
Dalam kajian sosiologi, interaksi sosial merupakan bentuk hubungan dan pengaruh timbal
balik antar manusia, baik secara individual maupun secara kelompok.
Dalam melaksanakan interaksi sosial sebagai perwujudan peran sosial yang kita miliki harus
didasarkan pada nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, penerapan
sosiologi dalam interaksi sosial perlu dilakukan karena adanya bentuk - bentuk nyata dari
interaksi sosial berikut ini :
a. Interaksi di dalam keluarga harus memerhatikan norma - norma keluarga dan
kekerabatan.
b. Interaksi dalam lingkungan masyarakat berpedoman pada adat dan istiadat dan sistem
norma yang berlaku.
c. Interaksi dalam lingkungan kedinasan (bagi para pegawai /karyawan) harus
memerhatikan norma – norma hukum yang berlaku.
d. Interaksi sosial dalam masyarakat luas juga harus memerhatikan sistem tata kelakuan
dan hubungan yang berlaku dalam kalangan masyarakat luas tersebut.
Penerapan pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial dapat membantu
keberhasilan seseorang menjalankan peran sosialnya berhubungan dengan anggota
masyarakat yang lain. Misalnya, seseorang yang memerhatikan kaidah atau norma yang
menjadi aturan di tempat kerjanya, maka ia akan diterima baik sebagai anggota dari mereka
yang berada di lingkungan kerja tersebut.

2. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Proses Sosialisasi dan Pembentukan


Kepribadian
Sebagaimana kita ketahui bahwa proses sosialisasi itu berlansung sepanjang hidup dan akan
terus berpengaruh terhadap corak kepribadian individu. Bertolak dari hal tersebut, maka
sebaiknya proses sosialisasi bagi seorang anak harus diperhatikan secara baik agar tidak
menyerap nilai – nilai perilaku yang menyimpang dalam proses sosialisasi yang
dilakukannya. Ini berarti bahwa tindakan antisipasi dalam proses sosialisasi mutlak
diperlukan bagi orang tua maupun pendidik untuk mengawasi perkembangan kepribadian
bagi anak/anak didiknya.
Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat
agar mempunyai kepribadian yang baik.
3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Nilai dan Norma
Nilai dan norma pada dasarnya merupakan perangkat pengatur aktivitas individu dalam
masyarakat. Tiap – tiap masyarakat yang memiliki struktur budaya tertentu akan memiliki
sistem nilai dan norma yang berbeda pula. Dengan demikian, nilai dan norma dari suatu
masyarakat tidak dapat dipaksakan untuk diberlakukan pada daerah lain yang mempunyai
struktur budaya yang berbeda. Misalnya, kebiasaan bersalaman dan mencium tangan orang
yang lebih tua di masyarakat Jawa akan menjadikan anak tersebut sebagai anak yang tahu
bertata krama.
Penerapan pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial dapat
membantu keberhasilan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat dalam
struktur sosial dimana ia berada.
4. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Perilaku Menyimpang dan Pengendalian
Sosial
Perilaku menyimpang merupakan fenomena sosial yang selalu terjadi di masyarakat. Apabila
prilaku menyimpang terjadi dalam jumlah dan skala yang besar, maka keamanan dan
ketertiban masyarakat dapat terganggu. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah sosial.
Langkah langkah tersebut dinamakan pengendalian sosial. Pengendalian sosial ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, sesuai dengan tingkat dan jenis
penyimpangan perilaku yang dilakukan.
Pengetahuan sosiologi tentang munculnya perilaku menyimpang yang dapat mengganggu
keteraturan sosial akan memberikan pengetahuan tentang upaya pengendalian sosial. Upaya
pengendalian sosial diciptakan agar keteraturan sosial dapat dibangun dan terus terjaga
didalam masyarakat.
Misalnya, banyaknya penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja. Akibat yang ditimbulkan
dari tindakan ini yaitu ketidakstabilan fisik dan mental, bahkan gengguan ketenangan umum.
Oleh karena itu, dapat diupayakan pengendalian sosial dengan cara memberikan penyuluhan
dan meningkatkan kesigapan aparat penegak hukum dalam mewujudkan keteraturan sosial.
5. Peranan Pengetahuan Sosiologi dalam Penyesuaian terhadap Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap masyarakat, tidak ada satu
masyarakat pun yang berhenti dari perubahan dan dinamika. Namun, harus dimengerti bahwa
tidak selamanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat itu mengarah pada
perbaikan dan penyempurnaan kualitas hidup. Adakalanya justru sebaliknya.
Pada setiap perubahan sosial pasti ada pihak-pihak yang diuntungkan dan ada pihak-pihak
yang dirugikan. Untuk menerapkan pengetahuan tentang perubahan sosial dapat dilakukan
dengan memerhatikan hal-hal berikut ini.
a. Apabila kita berkedudukan sebagai pemimpin atau sebagai agen perubahan
sosial (agent of change), yaitu pihak yang menghendaki perubahan, maka setiap kali
merencanakan suatu perubahan harus mempertimbangkan matang-matang hasil atau
pengaruh perubahan tersebut. Sedapat mungkin, perubahan yang terjadi dapat memperbaiki
suasana serta lebih banyak menguntungkan masyarakat luas daripada justru memunculkan
kegelisahan dan penderitaan.
b. Apabila bertindak sebagai member of change, yaitu pihak yang dikenal proses
perubahan, maka kita harus berhati-hati untuk menentukan sikap apakah kita mengikuti
perubahan atau menentang arus perubahan. Apabila perubahan yang terjadi itu
menguntungkan, maka sebaiknya kita mengikuti arus perubahan itu dengan baik sehingga
tidak menjadi bagian dari pihak yang dirugikan. Sebaliknya, apabila perubahan itu bersifat
tidak menguntungkan, maka sebaiknya kita berada pada posisi defensif, artinya lebih bersifat
melihat dan menunggu, mencari peluang-peluang yang lebih baik untuk menghindari
perubahan itu.

B. MANFAAT SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT


Ada banyak manfaat pengetahuan sosiologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Manfaat-
manfaat tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang keberagaman suku, dan agama, serta menambah
pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut sistem nilai dan norma, adat
istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.
2. Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam pergaulan sehari-hari
sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling pengertian dan saling menguntungkan.
3. Menghindari terjadinya konflik sosial, terutama konflik horizontal yang melibatkan
pertikaian antar golongan, antar suku, antar agama, ataupun antar ras.
4. Menghindari terjadinya dominasi sosial, dominasi politik, dominasi ekonomi maupun
budaya. Dengan tumbuhnya solidaritas sosial sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai
karakteristik sosial dan individu melalui sosiologi, maka dominasi sosial politik, ekonomi
maupun budaya dapat dihindari, paling tidak bisa dikurangi.
5. Meningkatkan integritas nasional dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang maju yang memiliki standar hidup yang tinggi.
6. Sosiologi dapat membantu kita untuk memahami penyebab orang melakukan tindakan
tertentu. Setiap tindakan pasti dipicu oleh faktor sosiologis, cultural, biologis, dan faktor
lainnya.
C. PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Orang yang mendalami ilmu sosiologi dan kemudian menjadi ahli dalam ilmu tersebut
disebut sosiolog. Kehadiran sosiolog sangat penting artinya dalam pengembangan ilmu dan
pembangunan masyarakat itu sendiri. Berikut beberapa peran sosiolog dalam kehidupan
masyarakat.

1. Sosiolog sebagai Ahli Riset

Seperti semua ilmuwan lainnya, para sosiolog perhatian pada pengumpulan dan penggunaan
data. Sosiolog bekerja sama dengan menggunakan berbagai cara dalam mengembangkan
ilmu sosiologi.
Misalnya, sosiolog memimpin riset ilmiah mencari data tentang kehidupan sosial masyarakat.
Kemudian, data yang diperoleh diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi
pengambil keputusan. Dengan demikian, seorang sosiolog harus mampu menjernihkan
berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat.
Dari hasil penelitiannya, sosiolog bisa menghadirkan kebenaran-kebenaran. Selain itu, dapat
juga meminimalisasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan dalam suatu
masyarakat. Oleh sebab itu, seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial berdasarkan
pola-pola atau kecenderungan serta perubahan-perubahan yang paling mungkin terjadi.

2. Sosiolog sebagai Konsultan Kebijakan

Berdasarkan ilmu, kajian-kajian, serta riset yang dilakukannya, sosiolog dapat memberikan
masukan terhadap kebijakan untuk masyarakat yang akan diputuskan oleh para pengambil
kebijakan.
Sosiolog membantu menganalisis serta memperkirakan pengaruh yang akan terjadi jika suatu
kebijakan diambil dan diterapkan oleh pemerintah pada suatu masyarakat tertentu.
Sosiolog juga dapat menganalisis pembangunan seperti apa yang cocok bagi suatu
masyarakat. Hal ini bertujuan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah memenuhi suatu
harapan serta menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

3. Sosiolog sebagai Teknisi

Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
member saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat,
masalah moral, maupun hubungan antar kelompok dalam suatu lembaga masyarakat. Dalam
kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan (applied scientist). Mereka
dituntut untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam mencari nilai-nilai tertentu,
seperti efisiensi kerja atau efektivitas suatu program pembangunan, ataupun suatu kegiatan
masyarakat.

4. Sosiolog sebagai Guru atau Pendidik

Guru atau pendidik mempunyai tugas mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,


menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Namun, tugas guru tersebut tidak semudah
membalikkan telapak tangan, khususnya tugas guru dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosiologi.
Stereotip yang muncul dari pengajaran sosiologi adalah terlalu bertele-tele, menjenuhkan, dan
teorinya membingungkan. Stereotip negatif tersebut dapat membuat minat dan motivasi
belajar peserta didik merosot.
Oleh sebab itu, sosiolog yang berperan sebagai seorang guru sosiologi hendaknya bertugas
menjelaskan dan meluruskan stereotip tersebut, di samping bisa terus mengembangkan dan
menularkan ilmu pada siswanya dengan baik.
Berkaitan dengan tugasnya sebagai guru atau pendidik, seorang sosiolog dalam menyajikan
fakta harus bersikap netral dan objektif. Contohnya, dalam menyajikan masalah kemiskinan,
seorang sosiolog tidak boleh menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek tertentu
atau mengubahnya sehingga terkesan reformis dan konservatif. Sosiolog dapat menyajikan
contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah-
masalah sosial serta menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman-
pengalaman di lapangan.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Sosiologi sangat penting dalam kehidupan manusia. Sosiologi mempelajari tentang
manusia/masyarakat untuk hidup sosial satu sama lain, yang saling membantu , saling
pengertian, dan saling menguntungkan, yang menunjang seseorang untuk mencapai
keberhasilan dengan bersosial dengan sesama manusia/masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai