Anda di halaman 1dari 25

Makalah Sejarah Asia Selatan

“AGAMA SIKH”

DOSEN PENGAMPU :
Muhammad Fendi Aditya, M.Pd

DISUSUN OLEH :
M.HIDAYATULLOH
( 201815500077 )

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik nya sehingga pemakalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
“berjudul Agama sikh” makalah ini kami buat bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sejarah Asia Selatan.

Makalah ini berisi tentang “ agama sikh” pemahaman makalah ini sangat penting untuk
mengetahui tentang agama agama yang ada di dunia ini sebagai sudut padang kita semua
terhadap agama agama yang ada di dunia ini.
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar belakang sejarah dan pembawa agama sikh ........................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
A. Pendiri Agama Sikh ................................................................................................. 4
B. Sejarah dan Guru-guru Agama Sikh ................................................................... 6
C. Perang Sikh........................................................................................................... 8
1) Perang Sikh Pertama (1845-1846) ........................................................................ 8
2) Perang Sikh kedua (1848-1849) ............................................................................ 9
D. Adat Istiadat Penganut Sikh ................................................................................ 9
E. Kitab-kitab suci agama Sikh ................................................................................. 10
A) Adi Granth ........................................................................................................ 10
B) Dasam Granth .................................................................................................... 11
F. Ajaran-Ajaran, Suci dan Praktek Keagamaan Sikh ........................................... 11
a) Ajaran Agama Sikh .......................................................................................... 11
b) Konsep ketuhanan Dalam Agama Sikh ......................................................... 12
c) Ajaran Nanak tentang Manusia ........................................................................ 13
d) Ajaran Nanak tentang Alam .............................................................................. 13
e) Tentang ibadah Dan tempat yang Disucikan ....................................................... 14
f) Tentang Aspek Eskatologi (Hidup Setelah Mati) ............................................ 15
G. Hari-Hari Besar .................................................................................................... 15
a) Baisakhi atau Tahun Baru ..................................................................................... 15
b) Diawali atau Festival Cahaya ............................................................................... 15
c) Holla Mohalla ....................................................................................................... 15
H. Sekte-Sekte Agama Sikh ...................................................................................... 15
a) Sekte Namdari ................................................................................................... 16
b) Sekte akali ......................................................................................................... 16
I. AGAMA SIKH DAN AGAMA-AGAMA LAIN................................................. 17
KESIMPULAN ............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
Sejak awal kehidupan manusia selama berabad abad tahun lamanya itu merupan bukti nyata
sejarah masa lalu yang bernilai tinggi, banyak sekali penilaian tinggi. Banyak sekali
peninggalan yang luar biasa, seperti kebudayaan, bangunan, ataupun dalam bidang sosial
serta agamanya yang mungkin peninggalan-peninggalan tersebut merupan bentuk dari
ritual kepercayaan mereka itu yang telah punah ataupun ada yang masih bertahan meskipun
dalam golongan yang minoritas sebagai suatu studi yang masih di telati hingga saat ini.

Terkait masalah agama, kami akan membahas tentang agama sikh, sebagaimana
kita ketahui, bahwa agama ini muncul di india, tepatnya di Punjab, dimana Negara ini yang
banyak memunculkan agama agama khususnya sebagai reaksi terhadap sosial cultural
masyarat india pada saat itu, seperti hindu, budha, jain, dan sebagai nya termasuk yang
akan kami bahas pada permakalahan kami ini. Agama sikh ini muncul tidak seperti agama
agama kuno sebelumnya, agama ini hadir setelah agama hindu dan islam, lahir dan mulai
berkembang bersamaan waktunya dengan kelahiran agama protestan di eropa, tepatnya
yaitu pada abad yang ke 19 M. serta konsep ajaran agamanya sudah sangat sistematis baik
mmengenai ketuhanan nya, ritualnya, dan sebagainya.

Dalam makalah ini akan dijelaskan sejarah awal kemunculannya serta perkembangan
mengenai agama sikh itu sendiri. Selain itu, dibahas pula mengenai ajaran dan praktek
keagamaannya sebagai esensi yang tak terpisahkan di dalam suatu agama tersebut.

1
A. Latar belakang sejarah dan pembawa agama sikh
Sejak berabat-abat orang-orang india menerima Hinduisme sebagai suatu yang suci
dan tidak dapat diubah. Pada tahun 780 M, kontinen india sebelah selatan menjadi sasaran
mogul. Invasi dimulai dari utara. Perlawanan dilakukan pada permulaannya. Penduduk
Hindu, yang memang bersifat lembut dan cinta damai, kemudian menyerah pada invasi ini
dan akhirnya orang-orang mogul memerintah india. Muculnya bangsa mogul membawa
nilai-nilai baru ke india yang berbeda sekali dengan nilai-nilai yang telah berlaku.

Dan ketika abad ke-15 mulailah gerakan Bhakti di india. Kampanye ini banyak
persamaannya dengan”Reformasi Agama di eropa”dimana para reformis memprotes
terhadap norma-norma ritual dalam agama dan tahayul pada zaman itu.

Penganjur-penganjur falsafah Bhakti ini mengajarkan bahwa etika pribadilah yang


merupakan inti dari agama, dan bahwa bentuk dan tempat bersembahyang adalah tidak
banyak artinya. Mereka mengajarkan bahwa tujuan dari Hinduisme dan islam adalah sama,
bahwa semua perbedaan sosial dan kebudayaan diantara keduanya adalah tidak perlu bila
membuat perbedaan ini sebagai tujuan perjuangan, kebencian, dan permusuhan agama.

Namun, gerakan ini tidak memiliki pemimpin dan penuntun. Guru nanaklah yang
kemudian memberikan pimpinan dan tuntunan dan dia merupakan pendiri dari kepercayaan
Sikh ini. Agama sikh berasal dari anak benua Indo-Pakistan, tepatnya wilayah bagian
Punjab. Di tempat ini pula Ahmadiah muncul pada pertengahan abad ke-19. Hingga
sekarang daerah Punjab merupakan daerah kediaman sebagian besar pengikut agama Sikh
atau Sikha, yang menurut catatan paling akhir berjumlah sekitar 16 juta jiwa atau sekitar
2% dari seluruh penduduk india saat ini. Agama Sikh lahir dan mulai berkembang
bersamaan waktunya dengan kelahiran agama protestan di Eropa, yaitu di akhir abad ke-
19 Masehi. Guru nanak sendiri hanya 14 tahun lebih tuadaripada Martin Luter, pendiri
amaga protestan itu. Motivasi kelahirannya juga senada dari kelahiran protestan. Kalau
protestan lahir sebagai reaksi terhadap eksistensi dan kekuasaan gereja Katolik Roma di
deretan Eropa, maka agam Sikh lahir sebagai reaksi terhadap agama Brahma atau
Hinduisme.

Memang baik dari segi sosial dan politik, maupun dari sudut pandangan agama,
agama Sikh sungguh menentang pengaruh Brahmana dan system kasta yang diajarkannya.
Mungkin pendapat yang mengatakan bahwa ia lebih dekat kepada islam daripada
Hinduisme ada benarnya.

2
Pengikut Guru Nanak , pendiri agama Sikh, yang beragama Hindu tidak dianggap
sebagai penganut politeisme, karena mereka mengatakan bahwa mereka adalah penganut
kepercayaan yang monoteis. kenyataan ini dapat dianggap sebagai pertanda bahwa agama
Sikh lebih merupakan agama yang mencoba menyatukan ajaran monoteis islam dengan
politeis, Hinduisme. 0leh sebab itu, dari satu segi, adalah menarik juga kalau banyak di
antara penulis biografi guru Nanak menganggap Sikh sebagai suatu agama damai atau
agama kedamaian, sementara, dari segi lain, orang dapat menyangkal pandangan ini.
Sejarah mencatat bagaimana getolnya kaum Sikh melakukan berbagai peperangan dan
betapa militannya mereka melakukan gerakan-gerakan kekerasan. Mereka menimbulkan
benturan-benturan yang menodai sejarah dan menggoyahkan haluan hidupnya semenjak
aspirasi politik mulai mempengaruhi mereka di bawah pembinaan guru yang ke lima, Guru
Arjun adalah aneh, hubungan rohaninya dengan islam dan Hindu, akan tetapi dengan
Buddhisme dan kristen jarang terdengar komentar. Hanya Guru Govind Singh yang terlihat
berusaha menarik minat umat Buddha dan pengikut Kristen. Dia sendiri, melalui
pernyataan dan perbuatannya, tampak agak terpengaruh oleh kedua agama tersebut. Hal ini
mungkin dapat dianggap memperkokoh kedudukan Sikh sebagai agama sinkritis.Memang,
agama Sikh bukan Hinduisme dan bukan pula islam. agama tersebut adalah .Agama guru
dan Murid. Pada waktu Nanak pergi naik haji ke Mekah, pakaian umrah yang dikenakannya
berwarna biru, menyalahi pakaian umrah yang biasa berlaku, yaitu putih. Nanak sendiri
pada waktu umrah berlaga k seperti seorang darwis atau fakir yang minta-minta. ketika ia
pergi ke ceilon, raja ceilon saat itu ingin mendapatkan kepastian tentang agama Nanak :
apakah Muslim atau Hindu. ketika hal tersebut ditanyakan kepadanya, ia menjawab:

The True Guru has solved the problem of two ways It is he, (who fixed attention on one
God, and whose mind-wave-reth not, who can understand it.

Nanak mengaggap dirinya sungguh-sungguh telah menjadi seorang guru yang mengajarkan
suatu agama atau kepercayaan baru, yaitu “tidak ada Hindu dan tidak ada Muslim.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendiri Agama Sikh
Pendiri Agama Sikh adalah guru Nanak. riwayat hidupnya yang lengkap termuat
dalam sebuah buku yang dikenal dengan nama janam Sakhis, kisah-kisah kehidupan. Mak
Arthur Macauliffe menulis sebuah buku yang berjudul : The Sikh Religion: It.s Gurus,
Sarced writings and Authors, 6 jilid (london: oxford university Press, 1909), yang memuat
terjemahan lengkap janam Sakhis tersebut.guru Nanak dilahirkan di talwandi Rai Bhoe,
sebuah desa kecil di tepi sungai Ravi, sekitar empat kilometer sebelah barat lahore, ibu kota
wilayah Punjab, pada tanggal (15 April 1469). Desa tersebut sekarang dikenal dengan nama
Nankana Sahib, yang berarti desa tempat kelahiran Nanak. Dari sudut kacamata Hindu,
orang tuanya memiliki kasta –ksatria.

Ayahnya, Mehta kalu, adalah seorang Patwari, atau Akuntan desa, yang bekerja
pada perusahaan milik Rai Bular, seorang Muslim, pemilik tanah yang luas di desa itu.
ibunya, tripta, adalah seorang Hindu yang fanatik. Mereka adalah keturunan suku khattri
yang termasuk bangsa Arya. 0leh sebab itu agama Sikh dikategorikan sebagai agama yang
lahir atau berasal dari bangsa Arya, sebagaimana halnya agama Hindu, & jain dan
Zoroaster. .Seperti halnya cerita atau riwayat hidup para pendiri agama-agama lain,
khususnya pendiri pendiri agama bukan wahyu, riwayat hidup guru Nanak juga diwarnai
oleh cerita-Cerita yang penuh dengan keajaiban. Di ceritakan, bahwa Nanak adalah seorang
yang cerdas. Pada umur yang sangat muda yaitu 5 tahun ia sudah mulai berbicara tentang
tuhan dan bicaranya yang lancar ini dikagumi oleh semua orang. Pada usia tujuh tahun ia
diserahkan kepada seorang guru desa untuk belajar membaca dan berhitung. karena
kepintarannya, dalam waktu singkat ia berhasil menguasai kedua dasar pengatahuan pokok
itu. Selanjutnya ia diserahkan kepada seorang Maulavi desa untuk belajar bahasa Persia
dan Arab. Di samping itu, menurut cerita, ia juga belajar al Qur’an dan Sastra Arab atau
sastra islam pada Sayyid Hasan, seorang guru sufi pada waktu itu.

kemudian ia dikirim kepada seorang Brahmin untuk mempelajari buku-buku Leda


dan Sastra, tetapi di sini juga ia tidak belajar lama. Setelah sudah agak mahir dalam bahasa
Parsi, ia meninggalkan sekolah dan menggabungkan diri dengan orang-orang suci. ia
diajarkan bahasa Persia dan kesusastraan islam oleh Rukn ud-Din, guru bahasa Persia. Dari
pengetahuan bahasa Persia ini sejumlah Syair ditulisnya dalam bahasa tersebut dan terdapat
dalam Adi Granth yaitu kitab Suci Agama Sikh. Bebarapa tahun kemudian, ketika Nanak
mencapai usia yang menurut tradisi Hindu harus mengikuti upacara upayanama (inisiasi)

4
untuk menerima tanda pensucian, ia menolak segala upacara itu, termasuk memakai tanda
pensucian bagi dirinya. Karena sikapnya yang menentang itu, para pendeta merasa
tersinggung dan memperingatkan Nanak agar bersedia mengikuti upacara inisiasi atas
dirinya. Akan tetapi Nanak tetap menolak dan para pendeta tidak berhasil
memaksanya.Nanak selalu melawan adat-istiadat kolot agama Hindu sehingga pada umur
9 tahun ketika ia hendak dikalungi benang keagamaan di lehernya pada upacara
Yajnopayitam, ia menolak dengan tegas dan meminta penjelasan akan guna benang
tersebut. Setelah dijelaskan oleh pendita keluarganya bahwa benang tersebut adalah
lambang agama Hindu dan bahwa tanpa benang tersebut seorang Hindu dari kasta tinggi
bisa kehilangan hak-hak kekastaannya, ia makin keras menolak dianugrahi benang
tersebut.

Sejak semula Nanak sudah kelihatan sebagai orang yang nantinya akan tumbuh
menjadi seorang perenung, senang bermeditasi, menjalani hidup dan kehidupan mistik.
Ayahnya berusaha menjauhkannya dari kesenangan merenung tersebut dengan
memberinya kesibukan dan mencarinya pekerjaan, karena ayahnya bercita-cita agar Nanak
menjadi seorang pengusaha yang berhasil nantinya. Akan tetapi semua usaha ayahnya
gagal. Nanak bahkan bertambah lari ke kehidupan Meditatif.

Ia makin lama makin tenggelam dalam kehidupan menyendiri dan berkontempalasi,


dan ayahnya gagal mengalihkan perhatiannya kepada dunia usaha dan kesibukan duniawi.
tindakan ini sangat menusuk hati ayahnya yang berusaha keras agar anaknya merubah
pendiriyannya dan menjadi seorang pedagang.

Jiwa Nanak memang sudah mencari tuhan, sebab ia sama sekali tidak tertarik pada
bermacam-macam pekerjaan ang diberikan oleh ayahnya mencangkul di ladang, bekerja di
toko kecil, dan sebagainya. Ia menggunakan setiap kesempatan untuk menyelinap pergi ke
tempat-tempat sunyi di mana ia dapat merasakan kesatuan dan keindahan alam dan mencari
tuhan, yang berkat cintanya telah menganyam pola indah yang tiada taranya ini.Kemudian
pada umur yang masih belia yaitu 16 tahun, ia dikawinkan oleh orang tuanya dengan
maksud mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang khayali. tetapi usaha orang tuanya ini
pun nyatanya tidak berhasil. Sebab, pada waktu ibunya dengan putus asa meminta agar ia
menghentikan meditasinya, ia tidur selama empat hari berturut-turut dengan ancaman
bahwa ia akan mati bila nama tuhan dilarang mengucapkannya. Guru Nanak
menghabiskan sisa-sisa hidupnya di kartarpur, tempat jamaah-jamaah besarnya selalu
hadir mendengarkan dia berkhotbah. Setiap orang yang melihat dan mendengar
khitabahnya selalu terpesona oleh kesalehan dan kepribadiannya yang luar biasa, juga

5
kesucian jiwanya yang sangat kentara dalam setiap tingkah lakunya. Dikatakan, bahwa ia
benar-benar merupakan hamba tuhan dan kemanusiaan. Pada hari wafatnya, yang
bertepatan dengan tanggal 22 September 1539, pada usia 70tahun.[5] Suatu perselisihan
dan pertengkaran diceritakan terjadi antara kaum Hindu dan umat islam. Masing-masing
pihak menuntut bahwa pihaknyalah yang berhak merawat jenazahnya sesuai dengan ajaran
yang dianutnya. Kaum Hindu mengatakan, bahwa Nanak adalah orang Hindu, sebab
dilahirkan di rumah dan kelurga Hindu, sementara umat islam mengatakan, bahwa Nanak
adalah seorang Muslim karena percaya pada syahadat islam dan sudah melaksanakan rukun
islam yang kelima, yaitu haji. Pertengkaran itu berakhir dengan sendirinya, karena sewaktu
mereka membuka penutup jenazah Nanak, mereka hanya menemukan setumpuk kembang
dan tidak mendapati jasadnya.

B. Sejarah dan Guru-guru Agama Sikh


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, guru Nanak oleh para pengikut dan
penganut agama Sikh diakui sebagai guru Agung, guru utama yang Suci, yang telah
melahirkan dan mengajarkan satu agama yang sangat berbeda dengan agama Hindu atau
Hinduisme. Malahan, ide-ide keagamaannya hampir sama dengan ide-ide keislaman,
terutama dari segi mistik. itulah sebabnya guru Nanak juga dikatakan sebagai seorang
sufi.Akan tetapi, agama Sikh mengalami perjalanan sejarah yang ironis. Bersamaan dengan
perjalanan waktu yang dilalui orang orang Sikh yang menyebut diri mereka sebagai
pengikut setia guru Nanak, mulai semakin dekat kepada Hinduisme dan sebaliknya
semakin asing dari islam. Hal ini dimungkinkan oleh adanya tiga faktor utama :

1. Setelah Nanak meninggal dunia banyak pengikut Nanak menghimpun diri dalam
satu golongan atau sekte tersendiri, meskipun guru Nanak tidak secara terang-terangan
menyatakan telah membawa agama baru dan tidak membentuk satu masyarakat terpisah
dari penganut-penganut agama lain.

2.Kebanyakan dari pengikut agama Sikh berasal dari penganut agamaHindu yang
masih mengikuti ajaran dan praktek keagamaan yang lama.Mereka juga lebih dekat
dengan hubungannya dengan agama lainnyadaripada islam.

3. Konflik-konflik politik antara kaum Sikh dengan penguasa kerajaan Mongol


membuat mereka benci kepada islam dan umat islam pada umumnya. 0leh karena itu
mereka lebih dekat dengan orang-orang Hindu danmenjadikannya satu sekte cara berturut-
turut. Kesembilan guru tersebut masing-masing berkuasa penuh selama masa jabatannya
untuk mengendalikan ke mana agama dan umat Sikh akan dibawa. Berikut adalah sepuluh

6
urutan masing-masing guru Sikh beserta peranan masing-masing dalam perjalanan sejarah
agama Sikh:dari Hinduisme. Hal ini terlihat setelah Sikh berada di bawah kepemimpinan
guru ke lima mereka. Sampai dewasa ini, pengikut agama Sikh mempercayai dan mengikuti
sepuluh orang guru yang sangat besar peranannya dalam sejarah agama Sikh. Mereka
terdiri dari guru Nanak, sebagai pelopor dan guru Agung yang suci itu, beserta sembilan
orang guru penggantinya setelah Guru Nanak meninggal:

1. Guru Nanak. Riwayat hidupnya sudah di uraikan

2. Guru Angarh (1539-1552).

Ia menjadi guru karena sudah ditunjuk langsung oleh guru nanak sebagai pegantinya, saat
sebelum nanak meninggal dunia, ia merupakan seorang pengikut nanak yang tekun, hidup
sederhana sebagaimana nanak. Dengan kebijaksanaannya ia berhasil mencegah terjaddinya
perpecahan antara pengikutnya dengan mereka yang mengikut putra guru nanak, Sri Chand
yang menuntut bahwa dialah yang berhak menggantikan bapaknya.

3. Amar Das (1552-1574).

Peranan pertamanya adalah mengorganisir orang-orang Sikh menjadi dua sangat atau
jamaah yang mendirikan lembaga yang dikenal dengan guru ka langar atau dapur umum
tempat semua orang dari seluruh kasta dapat dengan bebas mengambil makanan bersama-
sama.

4. Ram Das (1574-1581).

Guru ini memulai pengalihan danau besar yang disebut amitshar, juga merencanakan
kontruksi kuil emas di tengah-tengah danau tersebut lokasi danau tersebut disediakan di
tengah-tengah sultan akbar dan peletakanbatu pertama pembangunan kuil tersebut
dilakukan oleh sufi besar, Hazrat Mian Meer daei Lahore.

5. Arjun (1581-1606).

Ia merampungkan pembangunan kuil Amritshar, menyempurnakan penyusunan kitab suci


agama Sikh.

6.Har Gobind (1606-1645).

Karena golongan Sikh sudah terlibat dalam pertentangan-pertentangan politik secara


terbuka dan langsung sejak masa Guru Arjun, maka Har Gobind mulai berpikir tentang
keamanan dan keselamatan dirinya, ia mengangkat pengawal-pengawal pribadi dan
memerintahkan para pengikutnya untuk memasuki dinas ketentaraan.

7
7. Har Rai (1645-1661).

Ia adalah cucu Har Gobind. Ia berusaha keras meningkatkan semangat kemiliteran kaum
Sikh. Ia menjalin kerjasama dengan Dara Shikoh, seorang moderat, petra Shah jehan.

8. Hari Krishen (1661-1664).

Guru Har Rai ia tidak menunjuk putranya yang tertua, Ram Rai, menjadi penggantinya,
melainkan Hari Krishen, putranya yang kedua. Hal ini disebabkan karena putra tertuanya
itu menjalin hubungan dengan musuhnya, Aurangzeb.

9.Tegh Bahadur (1664-1675).

Pada saat Hari Krishen meninggal dunia, beberapa orang utama di lingkungan kaum Sikh
tampil menuntut agar diangkat menjadi guru penggantinya. Pilihan akhirnya jatuh pada
Tegh Bahadur. Ram Rai saingan terdekatnya, dia semakin kecewa dengan kecewaannya
membuat dia memisahkan diri kaum Sikh pada umumnya, dan menjadikan dirinya sebagai
musuh utama Regh Bahadur.

10. Govind Singh (1675-1708).

Selain Guru Har Gobind yang sempat menjadi guru kurang lebih 39 tahun, maka Guru
Govind Singh yang lama menjadi guru selama 33 tahun. Selama itu ia berhasil menahan
diri dari dendam terhadap orang yang membunuh ayahnya yaitu’Tegh Bahadur.

C. Perang Sikh
1) Perang Sikh Pertama (1845-1846)
Menjelang pertengahan abad ke-19, pengikut agama Sikh sudah semakin besar
jumlahnya dan kekuatannya juga sudah semakin teratur. Dibawah Govind Singh dan
Ranjit Singh mereka berhasil menaklukan dan perluasan wilayah sampai ke bagian selatan
india, wilayah Asam. Perjanjian persahabatan dengan penjajah inggris tahun 1809
merupakan hal yang paling menguntungkan Sikh. Eksistensinya semakin kokoh dan mulai
diperhitungkan oleh inggris. Dalam perjanjian tersebut, kaum Sikh mengakui sungai Sutlej
sebagai batas paling selatan daerah kekuasaan mereka yang memisahkannya dari daerah
kekuasaan inggris.[9] Kaum Sikh mulai melupakan perjanjian mereka dengan inggris dan
mulai merasa ketakutan. Pada tahun 1845, mereka mendahului menyerang inggris dengan
menyebrangi sungai Sultej dan berusaha merampas wilayah pinggiran sungai yang dikuasai
inggris itu. dalam penyebrangan ini mereka mengalami kekalahan besar, dan pada tahun
1846 mereka terpaksa menerima semacam perlindungan dari inggri, setelah dipaksa
menyerahkan kasymir kepada inggri.

8
2) Perang Sikh kedua (1848-1849)
kekalahan yang diderita kaum Sikh yang pertama menimbulkan dendam kepada
inggris. Maka pada tahun 1848 mereka kembali mengarahkan kekuatan untuk berperang
terhadap inggris. Perang ini tidak sedahsyat perang yang pertama, sehingga peperangan
ini dengan mudah dimenangkan oleh inggris, dan akibatnya kaum Sikh terpaksa
menyerahkan seluruh daerah mereka untuk digabungkan ke dalam wilayah inggris.
Sehingga Maha Raja Duplih Singh, raja terakhir kerajaan Sikh, menyatakan tunduk di
bawah kekuasaan inggris. Duplih Singh pernah menghadiahkan koh-i-Nur, permata
terbesar kepada Ratu inggris dan kemudian dijadikan hiasan mahkota Ratu inggris, Ratu
VICtoria (1837-1901). Ratu ini dijuluki sebagai Ratu Penakluk india, karena di bawah
pemerintahannya inggris berhasil secara tuntas menumbangkan kekuasaan kekaisaran
Mughal dan merampas ibukotanya, Delhi, tahun (1858) dari tangan Sultan Bahadur II
(1838-1858).

Semenjak kekalahan kaum Sikh dalam perang kedua ini, mereka tidak pernah
lagi tampil sebagai kekuatan Yang menantang kekuasaan inggris di india. Sebaliknya,
banyak di antara kaum Sikh militan, pengikut Govind Singh, memihak kepada inggris dan
membantunya berbagai peperangan. Bahkan kelompok militer Sikh militan terhadap inti
pasukan inggris di india. Hubungan antara Sikh dan inggris yang bersejarah ini
menyebabkan kaum Sikh mendapat tempat juga di daratan inggris. Banyak orang Sikh yang
hidup di inggris. Mereka tinggal baik sebagai pedagang, pengusaha dan buruh, maupun
sebagai anggota militer inggris. Banyak pula diantara mereka yang sudah menjadi warga
negara inggris. Bahkan rumah suci atau kuil kebanggaan mereka yang terbesar kedua di
luar india setelah Amritsar, kul emas di Punjab yang berada di london, yang baru-baru ini
diresmikan pemakaiannya setelah direnovasi.Menjelang akhir abad ke20 ini, kaum Sikh
terlibat dalam konflik besar-besaran dengan orang-orang Hindu. Konflik agama da politik
ini telah menimbulkan korban yang sangat besar di kedua belah pihak dan memakan waktu
yang lama. Motifnya yang pokok adalah karena kaum Sikh yang minoritas merasa
diperlakukan tidak adil oleh pemerintah india semenjak negara tersebut merdeka dari
inggris. Mereka menuntut mendirikan negara sendiri yang terpisah dari inida. Tuntutan ini
tidak mendapat persetujuan dari pemerintah india. Pada tahun (1948), kaum Sikh
memproklamirkan negara Sikh yang berdiri sendiri dengan nama Republik Khalistan.
Markas besarrnya berada di london. Dr. Ragjit Singh, menjadi presiden republik itu.

D. Adat Istiadat Penganut Sikh


Adat istiadat bermula sejak kelahiran sehingga kematian penganut Sikh. Pemberian
hadiah merupakan amalan biasa untuk menyambut kelahiran bayi. Pemberian nama

9
merupakan upacara penting dan ia dikenali sebagai Naamkaran. Disini bayi yang baru lahir
itu akan diberikan nama selepas Granthi membaca Ardas. Kemudian kitab mereka Sri Guru
Granth Sahib akan dibuka secara rambang. Yaitu akan dinamakan mengikut huruf pertama
dalam mukasurat itu. Nama akhir untuk penganut Sikh adalah sama dan berbeda hanya
mengikut jenis kelaminnya yaitu Singh bagi lelaki, manakala perempuan dipanggil kaur.
Singh bermaksud “Singa” dan “kaur pula bermaksud “Puteri”. Apabila seseorang remaja
lelaki mencapai umur sebelas hingga enam belas tahun dia akan melalui satu upacara
pemakaian serban. Upacara yang dipanggil Dastar Bandhni biasanya dilakukan oleh para
agama Sikh dipanggil Granthi atau ketua masyarakat. Bagi seorang Sikh, perkawinan
adalah suci dan mereka percaya pada sistem monogami. Dalam agama mereka, penceraian
adalah mustahil dan tidak dibenarkan. Walaupun begitu, perceraian masih boleh dilakukan
di mahkamah sivil.

E. Kitab-kitab suci agama Sikh


Kepemimpinan guru yang menguasi kehidupan agama sikh berakhir secara resmi
dengan berakhinya jabatan guru yang kesepuluh pada tahun 1708. Sejak itu guru kaum sikh
adalah kitab sucinya, teutama Adi Granth, karena disamping kitab ini terdapat terdapat pula
kitab suci yang kedua, yaitu Dasam Granth. Tersusunnya kedua kitab suci ini tidak bisa
dipisahkan peranan guru-guru dalam agama tersebut.

A) Adi Granth

Kitab suci ini disebut juga granth sahib, dan merupan kitab yang disusun oleh guru
yang kelima, arjun, di Amristar. Sebbelumnya, Guru Angarh, guru kedudua, sudah bekerja
melapori penysunan naskah Punjabi, Gumurkhi. Kedamnya ia memasukkan himpunan
syair-syair serta fatwa-fatwa Guru Nanak. Naskah ini menjadi embrio bagi kelahiran Adi
Granth.

Adi Granth mempunyai tiga versi, yaitu Kartar Vali Bir, Bhai Bano Vali Bird dan Dam
Dama Vali Bir. Yang tersebut akhir merupakan buku kecil, hasil revisi Guru Govind Singh
yang melengkapi dan menyisapi isi kitab yang disusun ayahnya, Tegh Bahadur. Sisipan itu
terdari dari nyanyian suci yang disusun oleh lima orang yang pertama, dan yang disususn
oleh Govind Singh sendiri, serta syair syair yang di ambilkan dari mahabarata dan
Ramayana hindu.

Tulisan-tulisan dalam Adi Granth dapat mendadi tiga macam, yaitu pertama, nyanyian-
nyanyian suci yang disusun oleh guru-guru sikh. Bagian ini merupan bagian yang paling

10
besar, terdari dari 2218 syair oleh Arjun; 974 syair oleh Guru Nanak; 907 susunan Amar
Das; 679 Ram Das, 115 karangan Tegh Bahadhur dan 62 syair. Kedua nyanyian yang
berasal dari kaum mistik, baik yang beragama hindu maupun kaum sufi. Bahagian yang
paling besar dari nyanyian ini adalah dari sufi besar, yaitu Kabir dan Farit. Ketiga, pujian-
pujian yang diajukan terhadap kaum sikh. Syair-syair yang terdapat dalam Adi Granth tidak
disusun berdasarkan pengarang atau tema pokok, melainkan terbagi menjadi tiga belas
ragas, yaitu semacam model model music yang di nyanyikan.

B) Dasam Granth

Kitab ini juga disebut dengan Dasvin Padshah ka Granth dan merupan kumpulan
tulisan Guru Govind Singh sendiri. Isinya dapat dibagi empat bagian, yaitu bagian mitologi;
bagian yang bercorak filosofis, bagian yang berisi otobiografi; dan bagian yang ada sangkut
pautnya dengan masalah hawa nafsu atau erotik.

Bagian terbesar adalah mitologi, yaitu dongeng-dongeng yang di ceritan oleh Guru Govind
Singh mengenai dewa-dewa dan dewi-dewi agama hindu. Unsur yang membuat masalah-
masalah yang bersifat filosofis adalah bagian yang terdari dari karya-karya terkenal seperti
Jab Shahib (tidak sama dengan Jappi Guru Nanak), akal ustat, Gyan Probodh dan Sabad
Hazare. Bagian yang berkenaan dengan riwayat hidup atau biografi termasuk ke dalam
Bichitra Natar dan Zafar Nama. Bagian yang berkenaan dengan uraian yang ada
hubungannya dengan hawa nafsu atau erotik, yang bisa dibandikan dengan Pakhyan Charits
dan hikayat-hikayat, termasuk di antaranya adalah cerita-cerita yang di ceritakan oleh Guru
Govind Singh mengenai godaan-godaan yang sangat cabul.

Sebagai tambahan atau pelengkaap Adi Granth, terdapat Janam Sakhis atau riwayat
hidup Guru Nanak secara tradisional. Kitab-kitab ini berisi dongeng-dongeng dan penuh
dengan cerita-cerita mukjizat keajaiban-keajaiban. Di antara Janan sakhis yang terkenal
adalah janam Shahi Bhai Bala, Vilayat Vali janam Sakhi, yang katanya sudah di tulis
semenjak tahun 1558 oleh seorang yang bernama Sewa Das, dan Hafizabat Vali Janam
Sakhi.

F. Ajaran-Ajaran, Suci dan Praktek Keagamaan Sikh


a) Ajaran Agama Sikh
1. Tentang Tuhan yang Maha Esa

2. Tentang Sabda adalah kata tuhan

3. Tentang guru sebagai Penuntun Hidup Abadi

11
4. Tentang Praktek Spirituil (Sadhana)

Dasasila Ajaran Guru Nanak:

1. Engkau harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Engkau harus menghormati manusia sesamamu, baik laki-laki maupun wanita, dengan
respek yang sejajar

3. Engkau harus mempunyai rasa peri-kemanusiaan yang luas dan mendalam

4. Engkau harus memajukan watak pribadimu dengan perbuatan kebajikan yang mulia dan
luhur

5. Engkau harus selalu ingat kepda tuhan

6. Engkau tidak boleh buta akan kepercayaan

7. Engkau harus menolak perbedaan kasta

8. Engkau tidak boleh berjanji dengan mempergunakan bentuk dan adat istadat agama

9. Engkau tidak boleh menyangkal kenyataan dunia ini

10. Engkau tidak boleh percaya dengan peraturan seorang pemimpin rohani akan
penyelamatan dirimu atas hukuman tuhan.

b) Konsep ketuhanan Dalam Agama Sikh


Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh
orang-orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra. konsep ini menjadi landasan fundamental
agama Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru
Granth Shahib. Dalam kitab Sri guru Granth Shahib volume 1, pasal ( Ayat 1 disebutkan
istilah JapoJi Mul Mantra. Ayat tersebut berbunyi ; Hanya ada Allah tuhan yang Esa.
‘Tuhan itu disebut Dadru, Sang Pencipta, atau Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa
kebencian, Dia yang kekal, Dia yang tidak dilahirkan. Agama Sikh ini secara tegas
menyatakan diri sebagai agama monotheisme. Dan tuhan yang Maha kuasa yang tidak
tampak wujudnya itu disebut 'Ek 0mkara, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut
‘0mkara’. Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk
penampakan tuhan ini (omkara), atau yang disebut dengan ‘kartar’. (Sang Pencipta),’
Aka’(Yang Abadi), ‘Satyanama’(yang Maha Suci), ‘Shahib’(tuhan ), ‘parvadigar’ (Sang
Pemelihara), ‘Rahim’( Sang Pengasih), ‘karim’(yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar
lain yang disebut dengan ‘wahe Guru. Yang berarti satu tuhan yang sejati.

12
Disamping itu, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep
titisan (inkarnasi) tuhan. Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa tuhan tidak bisa mengambil
wujut berupa manusia. Mereka tidak percaya bahwa bahwa tuhan bisa melakukan
inkarnasi, dan mereka juga melarang penyembahan-penyembahan terhadap berhala-
barhala. Guru Nanak sangat dipengaruhui oleh ajaran kabir. Tidak mengherankan, bila anda
membaca ‘Sri Granth Sha-hib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has
‘ dari Sant Kabir. ‘ Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi. Joi such mein
sumren kare, to dukh kahe hoi ‘. Artinya :setiap orang akan ingat kepada tuhannya tatkala
ia berada dalam lintasan masalah, tetapi tidak seorangpun yang mengingat tuhan tatkala
berada dalam keadaan senang dan bahagia.

c) Ajaran Nanak tentang Manusia


Guru Nanak mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah satu. 0rang
dimuliakan bukan karena ia anggota kasta ini atau itu, kepercayaan ini atau itu, melainkan
karena ia adalah ‘manusia’. 0leh sebab itu Nanak sangat menentang ajaran tentang kasta,
lebih-lebih ajaran tentang adanya manusia ‘najis’ yang haram di sentuh.[16] Nanak
meletakkan dasar bagi pengengkatan martabat manusia di kalangan masyarakat Hindu
bukan atas dasar kasta, upacara-upacara singkat seperti mantra-mantra, keajaiban-
keajaiban, misteri-misteri, tetapi atas dasar kodrat dan kecenderungan manusia itu sendiri.
‘tidak ada gunanya itu kasta dan kelahiran: pergilah dan tanyakan pada mereka yang
mengetahui kebenaran. Derajat seseorang ditentukan oleh amal kebajikannya,”demikian
katanya. Nanak sangat mementingkan segi moral manusia. Menurut dia, manusia harus
hidup dengan mengutamakan kesempurnaan moral, karena nilai manusia terletak pada
tinggi rendahnya moral itu.

d) Ajaran Nanak tentang Alam


Nanak mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan tuhan, dan tidak
abadi. Yang kekal dan abadi hanyalah tuhan, karena tuhan adalah realitas mutlak. Nanak,
juga manusia lain, adalah hamba tuhan. Tuhan adalah adalah yang maha kuasa, menguasahi
segala-galanya. Kalau manusia beranggapan bahwa ia bebas melakukan kehendaknya,
maka ia tidak akan dapat menikmati kebahagian yang sejati. Dengan kodrat dan irodat
tuhan seluruh alam ini terjadi, dan melalui hukum tuhan alam ini menjalani kehidupannya
. tidak ada sesuatu yang bisa berjalan di luar kehendak dan hukum tuhan.

Apapun yang di kehendaki tuhan semunya pasti terjadi. Tidak ada yang berada
dibawah kuasa makhluk. Tuhan yang maha kuasa, maha tahu dan maha kasih sayang.
Ajaran-ajaran yang berasal langsung dari Nanak ini dilengkapi terus oleh guru

13
penggantinya. Guru Angarh mulai mencetuskan tentang perlunya kaum Sikh memiliki
kitab suci dan rumah ibadahnya sendiri. Ia mempelapori pengadaan dua hal tersebut. Ia
berusaha membersihkan unsur-unsur Hindu dalam Sikh seperti larangan pemujaan Sakti.
Larangan pemakaran janda yang ditingalkan suaminya dipeloreh oleh Amar Das, guru
ketiga. Ram Das menetapkan ajaran tentang kewajiban menumbangkan sebagian harta
untuk menegakkan agama dan kepentingan umat. Juga pengangkatan seorang menjadi
iman atau pemimpin upacara ditetapkan olehnya. Realisasi ide adanya tempat suci
dilaksanakan oleh Rama Das ini. Ia membangun kuil emas Amritsar, yang sampai sekarang
di anggap sebagai kuil suci oleh orang-orang Sikh.

Guru Goving Singh memperdekat Sikh dengan Hindu. Ia memasukkan kembali


unsur-unsur Hindu yang sebelumnya telah dibersihkan dari Sikh. Berkat jasanya, Syair-
syair ramayana dan mahabarata dipadukan pembacanya sebagai Adi Granth di kuil-kuil
Sikh. Begitu juga ajaran-ajaran tambahan lainnya, seperti penyucian atau sukramen yang
mereka sebut Khandadi-Paul dan Karah Parshad. Perjamuan dan simbol-simbol kesucian
yang terdiri dari 5K juga merupakan hasil tambahan dari guru.

e) Tentang ibadah Dan tempat yang Disucikan


Gurdwara adalah sebuah kuil peribadatan pemeluk Sikh. Gurdwara di Amritsar,
nama resminya Harmandir Sahib, berwarna emas, bersinar gemilang. kuil ini terletak di
tengah danau berbentuk persegi. tanah di sekitarnya berupa lantai pualam. Amritsar semula
adalah nama danau. Amrit Sarovar berarti danau air suci. Kemudian menjadi nama
kompleks kuil ini. Sampai akhirya, seluruh kota ini dinamai Amritsar. Danau ini begitu
suci. Ratusan umat Sikh mencelupkan diri ke dalam airnya yang sejuk. Ritual mandi ini
bukan sekadar membasuh diri secara badani, tetapi punya juga pembasuhan dan penyucian
jiwa spiritual. Ada sedikitnya (15 juta penganut agama Sikh di india. Pria Sikh dikenali
dengan mudah dari turban mereka yang membumbung tinggi. Mereka selalu menutup
rambut panjang mereka dengan surban. Dalam agama Sikh, kesh atau rambut yang
terpotong, adalah salah satu simbol terpenting. Sepanjang apa pun, rambut, jenggot, dan
semua bulu yang tumbuh di sekujur tubuh tak boleh dipotong. kaum pria menyembunyikan
rambut panjangnya dengan rapi di bawah surban mereka. Kaum wanita selain berambut
panjang juga tidak boleh mencukur alis. Rambut punYa arti Yang penting dalam agama
ini. Memasuki tempat suci ini, semua orang diharuskan untuk menutup rambutnya, boleh
dengan surban, topi, kerudung, atau kain. Di dalam ajaran agama Sikh ‘Rambut adalah
lambang kesucian yang dianugerahkan tuhan kepada umat manusia. Tidak memotong
rambut berarti menerima dan mensukuri apa yang dianugerahkan oleh tuhan. Kuil emas ini
terbuka bagi semua orang. Jimat dari berbagai agama, bahkan yang tidak beragama pun,

14
disambut dengan ramah di sini. Di tempat suci ini lah dia merasa, hati dipenuhi rasa
berserah diri yang sepenuhnya.

f) Tentang Aspek Eskatologi (Hidup Setelah Mati)


kepercayaan dalam agama Sikh tentang hidup setelah mati rupanya ajarannya sama
dengan islam. Adapun perbedaan yang mendasar di dalam ajaran agama Sikh dengan
agama islam adalah tidak adanya kepercayaan di dalam agama Sikh tentang hari akhir.
Mereka masih mempercayai nirwana yang diajarkan oleh agama Hindu Brahmana.

G. Hari-Hari Besar
a) Baisakhi atau Tahun Baru
Baiskhi juga dieja vaiskhi, yaitu festival yang diadakan untuk merayakan Tahun Baru Sikh,
yang dikenal dengan Khalsa, pada tahun 1699. Festival ini dirayakan pada tanggal 13 atau
14 April. Yaitu festival panen di Punjab, yang menjadi festival Sikh yang paling penting.

b) Diawali atau Festival Cahaya


Festival ini adalah festival yang dirayakan pada akhir Oktober atau awal November.
Festival ini dirayakan oleh orang Sikh, Hindu, dan Jain. Untuk Sikh, Diawali ini sangat
penting dirayakan karena untuk merayakan pembebasan Guru Har Gobind dari penjara dan
52 pangeran lainnya, pada tahun 1619. Sikh merakan kembalinya Guru Har Gobind dengan
menyalakan Kuil Emas dan tradisi ini berlanjut hingga saat ini.

c) Holla Mohalla
Hola Mohalla berasal dari kata “Mohalla” dalam bahasa Punjab, yang berarti prosesi
terorganisir dalam bentuk tentara yang diirirngi drum perang dan bergerak dari satu Negara
ke Negara lain. Festival ini dirayakan setiap tahun pada bulan maret.

H. Sekte-Sekte Agama Sikh


Ada dua sekte yang sangat menonjol di kalangan kaum sikh, yaitu panthis Nanak
dan Khalsa Sikh. Punthis Nanak merupakan aliran besar yang ingin mempertahankan
ajaran-ajaran asli Guru Nanak, sedangkan khalsa merupakan kelompok yang
mengutamakan kepatuhan dan ketundukan kepada Guru yang kesepuluh, yaitu Govin
Shingh. Pandangan kelompok ini lebih dinamis dan lebih terbuka terhadap kemungkinan
adanya perubahan atau pembaharuan.

Selain kedua sekte di atas, kaum Sikh terpecah pula kedalam lima sekte lain, yaitu Orsi,
Hendali, Artenas, Namdari dan Akali, dua aliran yang akhir terserbut perlu dijelaskan.

15
a) Sekte Namdari

Sekte ini didirikan oleh Bhai Ram Singh,seorang parwira pasukan raja Ranjit Singh.
Bhai Ram adalah seorang yang taat beragama dan murit dari seorang pengikut sekte Orsi,
yaitu. Baba Balak Ram. Bhai Ram ingin mengadakan pembaharuan terhadap agama Sikh.
Dia mengarkan bahwa gurunya, Baba Babak Ram, adalah Guru Sikh yang kesebelas dan
dia sendiri menjadi Guru yang keduabeles. Ajaran ini diterima oleh sebahagian kaum Sikh,
dan mereka menganggap bahwa Bhai Ram adalah Guru yang keduabelas. Aliran ini dikenal
karena kesalehannya dan juga karena pakaian yang dipakai.

Anggota-anggota sekte ini tidak mau memakan makanan yang tidak dimasak oleh
anggota kelompok mereka, damn mau pula memakan mkanan yang najis, minum-minuman
yang haram, sikap mereka terhadap pengusaha juga keras. Mereka selalu memboikot
kantor-kantor pos dan pengadilan inggris. Suatu ketika mereka pernah mencoba mengusir
kekutan inggris dari sekitar mereka dan berusaha membagun kekuatan mereka sendiri.
Akan tetapi mereka gagal. Dalam penyerangan yang mereka lakukan terhadap pos-pos di
daerah punjab, sekitar limapuluh orang dari mereka terbunuh. Kegagalan pemberontakan
ini menyebabakan seluruh pemimpin mereka yang berada di punjab ditahan oleh pasukan
militer inggris dari devisi Ambala. Kemudian mereka dibuang ke Rangoon dan Andaman.
Ram Singh sendiri dibuang ke Rangoon dan tidak di perbolehkan lagi kembali ke india.

Setelah mereka gagal didalam usaha politik ini, golongan Namdani mulai memusatkan
perhatian kembali ke masalah agama. Yang pertama dilakukannya adalah mengangkat
Guru baru penganti Baba Ram Singh. Dia masih keponakan Baba Ram Singh. Jumlah
mereka sekarang diperkirakan ada sekitar 900.000 jiwa.

b) Sekte akali

Sekte akali adalah suatu aliran yang paling akhir lahir dari kalangan kaum Sikh,
karena aliran ini baru muncul setelah perang dunia kedua. Berbeda dari sekte Namdari,
sekte ini sangat kuat ke arah politik. Tokoh utamanya, Banda Bairagi sangat besar
pengaruhnya dalam menentukan arah politik kelompok ini. Apa yang dilakukan oleh Banda
Bairgi dan para pengikutnya dapat digambarkan dalam keterangan berikut:

Perhatian Banda tidak pernah lengah dari mengamati pasukan inggris di india. Sering sekali
ia melakun perang gerilnya dan dengan menyamar didalam kerumunan orang banyak,
mereka selau menimbulkan kerusuhan-kerusuhan yang merepotkan penguasa. Banda tidak
menetap dari suatu tempat. Dan dia tidak pernah meninggalkan bekas pembunuhan

16
penyerangan serta penghancuran suatu sasaran. Mereka juga menghancurkan masjid-
masjid dan mengobrak-abrik makam kaum muslimin.

Di samping itu ada juga yang membagi kaum Sikh menjadi dua golongan besar,
yaitu Manjha dan Malwa. Penamaan disesuikan dengan tempat tinggal atau pusat daerah
kediaman para pengikutnya.[25] Majha adalah nama daerah bagian selatan B’ari Do;ab,
yang terletak diantara sungai Beas dan Ravi, dekat kota Lahore dan Amritsar. Malwa
adalah kaum Sikh yang berdiam di daerah sebelah selatan sungai Sultej juga sampai ke
daerah sekitar New Delhi dan Bikaner. Mereka merupakan penduduk asli daerah
bersangkutan. Di kenal sebagai Namoor Sikh dan Famili Phakalyan dengan Maharaja
Patiala sebagai pemimpin mereka.

I. AGAMA SIKH DAN AGAMA-AGAMA LAIN


Yang paling dikemukan di agama ini adalah hubungan antara Sikh dan islam, dan
antara sikh dengan hindu, karena dengan antara dua agama ini sikh mempunyai agama yang
banyak jalin kelindanya, sebagaimana telah di singgung dari uraian sebelumnya. Tetapi
agama bukan islam dan hindu. Melainkan tetap agama sikh.

Shardar Kushwant Singh, seorang sarjana dan novelistsikh terkenal, menulis dalam
bukunya, History of the Sikhs, bahwa sikh lahir dari perkawinan antara hinduisme dan
islam setelah kedua agama ini kenal satu sama lain dalam satu periode yang sudah bejalan
selama hampir sembilan ratus tahun. Bagaimana hubungan yang sesungguhnya antara sikh
dan hindu, antara sikh dan islam itu? Pada mulanya hampir tidak ada keserupaan antara
Hinduisme dengan ajaran sikh yang pertama kali tentang tuhan, juga tentang penciptaan,
tentang alam semesta atau dunia, hubungan antara tuhan dengan alam semesta,
pandangannya tentang manusia, ide tentang keselamatan, ajaran tentang kemasyarakatan,
penyucian, upaca pribadatan dan lain-lainnya. Semuanya berlawanan, dan dari segi ini
benarlah apa yang di katakan Nanak, bahwa ‘tidak ada Hindu’.

Walaupun dalam waktu yang sama Nanak juga mengatakan, bahwa ‘tidak ada
muslim,’ tetapi antara Nanak dengan islam adalah sangat dekat, juga dengan ajarannya.
Sementara Nanak menampakkan antipatinya yang keras terhadap Hindu, ia
memperlihatkan simpati yang nyata terhadap islam. Sementara Nanak sama sekali tidak
menghargai Hinduisme, ia memperlihatkan diri sebagai pengikut ajaran islam. Pada suatu
hari Nanak di undang majikannya, Nawab Daulat Khan Lodhi, untuk mengikuti shalat
jumat di masjid. Dengan senang hati Nanak memenuhi ajakan tersebut. Ia pergi ke masjid
dan ikut serta shalat jumat. Akan tetapi, sewaktu orang sujut, Nanak tidak sujut serta
mereka. Selesai shalat, Nawab menanyakan hal tersebut kepadanya, yang dijawabnya: saya

17
sejutu mengikuti shalat bersama anda, tetapi karena anda tidak sedang shalat, maka tidak
ada lagi makna sujudku,’ apa maksudmu, ‘kata Nawab. Nanak berkata; ‘Namnak
berkata,’sekarang coba ceritakan kepada ku’, apakah sembahyang itu terdiri dengan ruku’
dan sujud saja itu saja? ‘tidak’ coba katakan kepaadaku, Apakah ekspresi rohaniahnya!”
penyembahan oleh jiwa yang di ucapkan dengan lafas kata-kata atau bacaan shalat,” jawab
Nawab. Itulah sebabnya saya katakan, baik engkau maupun Qazi didak melakukan shalat,
kata Nanak, kalau badan mu membungkuk(ruku’), jiwamu di kuasahi oleh yang lain-yain,
Nanak mencerikan kepada mereka apa sebenarna yang mereka ingat sedang ruku’ dan
sujud itu. Qazi menghawatirkan kelahirkan anak kuda betinanya yang baru di rumahnya,
sedangkan Nawab dalam khayalannya pergi ke kabul untuk membeli kuda pilihan.
Kemudian Nanak kembali ke kumpulan jamaah dan berkata: “saya akan mengajarkan
semua bagaimana melakukan shalat yang benar sesuai dengan ajaran AL-Quran AL-
Karim,” ia berkata:

di masjid kecintaan terbentang permadani keyakinanan senangilah haya pencarianmu yang


halal ikutilah kitab suci adakanlah pembatasan dan kesopanan kendalikan puasamu lakukan
ibadah haji yang benar ke kka’bah perbaikilah tuntunan rohanimu perbaikilah karya-karya
syahadatmu kemudian jadilah seorang muslim ulang-ulanginya namanya dengan tasbihmu
ia akan memuliakan kamu.

Nanak mengajak mereka agar menyucikan dan membersihkan pikiran, karena dengan
kecuian dan kebersihan itu ucupan dan bacaan kata-kata dalam shalat dapat berguna dan
bermakna.

Guru Nanak senantiasa membaca AL-Quran dan meberi pentunjuk kepada orang
berdasarkan apa yang dibacakannya dari kitab suci itu tersebut. Dalam Adi Granth ia
berkata: “Abad Weda sudah lewat, begitu juga masa kitab-kitab Purana; sekarang ini hanya
AL-Quran lah yang satu-satunya kitab yang sanggup menuntun dunia ini,” Naskah AL-
Quran yang selalu dibacanya untuk memperoleh petunjuk tuhan itu masih tersimpan baik
di Guru Har Sahai, di desa Ferozepur. Pakain atau jubah yang disebut Chola Sahib yang
selalu di pakainya pada upacara-upacara penting masih dapat dilihat di Dera Baba Nanak,
di propinsi punjab, india.

Sangat banyak yang dapat dijadikan bukti bahawa Nanak sangat menghargai kitab suci AL-
Quran, dan yang paling penting, kalimat syahadat islam yang berarti “tidak ada tuhan selain
allah, dan muhammad adalah utusan allah” berulang kali diikrarkan Nanak. Pernyataan lain
yang menguatkankan pendapat tentang ketetarikannya kepada islam adalah: agama
bdertuhan adalah islam. Nanak juga pergi ke mekah untuk menunaiakan ibadah

18
haji,walaupun dengan keanehan-keanehan tingkah laku sewaktu ia melaksanakan ibadah
haji tersebut. Nanak pernah berkata dalam Adi Granth: ‘orang yang suci,’ para pembaharu
agama, para syuhadak’, syekh-syekh dan pada ahli kitab akan menerima hasil yang tidak
ternilai harganya, jika mereka memohon daruds atau kemampuan tuhan pada rasul yang
suci itu( muhammad).

Ajaran tauhid islam sangat berpengaruh dalam diri Nanak. Hal ini nampak jelas dari
ajaran-aajarannya, sebagaimana telah di uraikan di depan. Gokal Chan Narang, tokoh
terkemuka dari gerakan Arya Samaj yang sangat setia terhadap hinduisme dan terkenal
karena siakap permusuhannya terhadap islam, tidak dapat menyangkal betapa besar
pengaruh islam terhadap agama sikh. Ia mengemukannya dengan caranya sendiri,

Guru Nanak dianggap sebagai orang sangat terpengaruh oleh seorang sufi di india, yaitu
Kabir, sebagaimana telah di singgung sebelumnya. Bahkan dinyatakan, bahwa Guru Nanak
sama Kabir, seorang sufi. Kabir diangakap sebagai pendahulu langsung dari Guru Nanak.
Kabir telah mengalami kekhusukan bersatu dengan tuhan.

Kabir pernah bernah berkata: seperti sungai menuju ke samudera, begitu jugalah hatiku
menyentuh engkau.; ia juga mengekpresikan keesaan tuhan dalam syairnya.

Kabir juga percaya pada kesatuan manusuia dan juga mengutuk ajaran hindu tentang kast.
Juga ia menolak keras ajaran hindu tentang inkarnasi dan mandi suci di sungai.

Kabir juga menentang ajaran hindu tentang hidup membujang, karena ia sendiri
mempunyai istri dan memperoleh seorang putra dan seorang putri, serta menopang
hidupnya sebangai seorang tenun yang sederhana.

Walaupun dalam waktu yang sama Nanak juga mengatakan, bahwa ‘tidak ada muslim,’
tetapi antara Nanak dengan islam adalah sangat dekat, juga dengan ajarannya. Sementara
Nanak menampakkan antipatinya yang keras terhadap Hindu, ia memperlihatkan simpati
yang nyata terhadap islam. Sementara Nanak sama sekali tidak menghargai Hinduisme, ia
memperlihatkan diri sebagai pengikut ajaran islam.

Akhirnya, sebuah harian berbahasa urdu di Delhi, Nai Dunya, terbitan februari 1958,
mengidam-idamkan agar kaum Sikh, Kristen, persi, Dravida, dan umat Budha di india,
hendaklah semunya berlayar dalam satu perahu yang sama.

19
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang yang tercantum dalam sejarah-sejarah dalam ruang lingkup
tentang agama Sikh, dapat disimpulkan berikut:
1. Sikhisme merupakan sinkronisme dari Hinduisme dan Islam yang masuk ke india.
Guru nanak sebai pendiri agama Sikh ingin menyatukan kedua agama ini dalam semboyan
“tidak ada Hindu, tidak ada Muslim”.
2. Sikhisme berangkat dari perjalan sejarah antara Hindu dan Islam yang sekian lama
saling bermusuhan di india.
3. Pada dasarnya setiap agama percaya pada satu Realitas Tertinggi, namun disebutkan
diaplikasikan dalam beragam cara. Dalam Islam penyembahan terhadap tuhan tidak
diaplikasikan dalam bentuk atau wujut apapun, lain halnya dalam Hinduisme yang
menyembah tuhan diwujutkan dalam berbagai bentuk manifestasi Tuhan. Tetapi, pada
intinya penyembahan terhadap tuhan ini tidak terlepas dari keyakinan satu Realitas
tertinggi.
4. Agama Sikh dalam ajaran ketuhannya percaya pada Satu tuhan tertinggi
(monotheisme) dan tidak diaplikasikan dalam bentuk apapun.
Agama Sikh sangat menentang penyembahan terhadap berhala, inkarnasi Tuhan dalam
bentuk manusia dan sebagainya yang terdapat dalam Hinduisme. Oleh sebab itu, dalam hal
transendensi, Sikh lebih menekankan kepada ajaran tauhid islam, sedangkan dalam hal
imanensi Tuhan, agama Sikh lebih menekankan kepada panteisme dalam Hindu.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mukti. Agama-agama di Dunia. Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,


1988.
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988.
S. Pendit, Nyoman S., Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara
Mission: 1988.
Syaiful Azmi, Agama-agama Minor, (tanggerang selatan, UINPRESS,2013).
John Raines, Tentang Agama, (Jakarta,Mangala Press,1997).Singh, Jabji

Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 184


H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.185
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl 185
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl 186
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 191
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.191
S. Pendit, Nyoman S., Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara
Mission: 1988 h.19
Pendit, Nyoman S., Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara
Mission: 1988 h. 30-39
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 198-199
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl.199
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.207
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia, hlm.207-208
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.209
Syaiful Azmi, Agama-agama Minor, (tanggerang selatan, UINPRESS,2013). Hl 23
Mukti ali, Agama-agama dunia. (Jakarta, rajawali,2007) hl. 312
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 204
John Raines, Tentang Agama, (Jakarta,Mangala Press,1997). H. 54
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 206

21
Singh, Jabji, h. 50-51
http://www.bbc.co.uk/schools/religion/sikhism/baisakhi, diakses pada 20 november 2016
http://www.bbc.co.uk/religion/religions/sikhsm/holys/diwali, diakses pada 20 november
2016
http://www.festivalsofindia.in/Holla_Mohalla/ diakses pada 20 november 2016
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.209
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl.209
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 210
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia. 210
H.A, Mukti Ali, Agama-agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,
1988), hlm.210
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 211
Sou’yb, joesoef, Agama-agama Besar Di Dunia, Yogyakarta, 1988, hl. 213-214

Singh, Jabji
http://www.bbc.co.uk/schools/religion/sikhism/baisakhi,
http://www.bbc.co.uk/religion/religions/sikhsm/holys/diwali,
http://www.festivalsofindia.in/Holla_Mohalla/

22

Anda mungkin juga menyukai