Anda di halaman 1dari 35

PERADABAN

DAN PERUBAHAN SOSIAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. DEKY RAHMAN 2110010220
2.FARID MAULIDIN 2110010272
3. AKBAR APRIADI 2110010126
4.SOFYAN YOPI RAHMAWAN 2110010272

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan kepada kami kemudahan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini. Sebab, tanpa adanya pertolongan dan ridho dari Allah maka
kami tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula Shalawat serta salam
selalu kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga shalawat serta
salam tersebut terus tercurah hingga akhir zaman nanti.

Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah untuk menambah wawasan
bagi pembaca mengenai salah satu materi dari pembelajaran Ilmu Sosial Budaya Dasar yaitu
tentang Peradaban dan Perubahan Sosial. Makalah ini kami susun berdasarkan kajian pustaka
dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan referensi lainnya. Walaupun dalam pembuatan
makalah ini kami menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, namun berkat
pertolongan dari Allah SWT. akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan. Namun, sebaik-
baiknya seorang manusia pasti memiliki kesalahan pula, begitupun dalam makalah yang kami
buat ini, dimana masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu, kami meminta
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada kami agar makalah yang kami
buat selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Banjarmasin, Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Peradaban............................................................................................................3
2.2 Mordernisasi dan Globalisasi.................................................................................................4
A. Hakikat Modernisasi...............................................................................................................4
1. Pengertian Modernisasi.......................................................................................................4
2. Ciri-ciri Modernisasi.............................................................................................................7
3. Syarat-syarat Modernisasi....................................................................................................8
4. Faktor-faktor Modernisasi...................................................................................................8
5. Pengaruh Modernisasi.........................................................................................................8
B. Hakikat Globalisasi................................................................................................................14
1. Pengertian Globalisasi........................................................................................................14
2. Ciri-ciri Globalisasi..............................................................................................................16
3. Proses Terjadinya Globalisasi.............................................................................................17
4. Syarat-syarat Globalisasi....................................................................................................18
5. Bentuk-bentuk Globalisasi.................................................................................................18
6. Faktor-faktor Globalisasi....................................................................................................22
7. Dampak positif dan negatif globalisasi..............................................................................23
8. Kelemahan dan Kekuatan Indonesia dalam Menghadapi Era Globalisasi.........................24
2.3 Peradaban Indonesia di tengah arus modernisasi dan globalisasi......................................27
BAB III............................................................................................................................................30
PENUTUP...................................................................................................................................30
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................30
3.2 Saran................................................................................................................................30
Daftar Pustaka...............................................................................................................................31

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban manusia merupakan suatu hal yang terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu mulai dari zaman prasejarah yang dikenal dengan nirkela, zaman batu, zaman
batu tua yang dikenal dengan istilah paleolitikum, zaman batu tengah yang dikenal dengan istilah
mesolithikum, zaman batu muda yang dikenal dengan istilan neolitikum, zaman batu tengah,
zaman besi hingga sekarang zaman milenium yang didalamnya terjadi berbagai macam
perubahan. Negara Indonesia juga memiliki sebuah peradaban yang semakin lama semakin
berkembang, di dalam suatu masyarakat yang merupakan kumpulan manusia, tentu akan
mengalami perubahan karena terdapat suatu dinamika sosial didalamnya yang menandakan
adanya suatu kehidupan manusia.
Perubahan dalam masyarakat dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat.
Murdiyatmoko (2008, hlm. 2) menyebutkan bahwa para ahli sosiologi mengklasifikasikan
masyarakat menjadi masyarakat yang statis dan masyarakat yang dinamis yaitu: “Masyarakat
statis merupakan masyarakat dengan sedikit perubahan dan berjalan dengan lambat dalam
kehidupannya kemudian masyarakat yang dinamis adalah masyarakat yang mengalami
perubahan yang banyak meliputi berbagai macam aspek kehidupan dan berlangsung secara
cepat.” Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini
perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan
manusia yang menghadapinya.
Perubahan-perubahan sering berjalan secara konstan. Perubahan-perubahan yang terjadi
pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar
dengan cepat kebagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-
penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui
oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut. Perubahan akan selalu berlaku pada
setiap manusia dan masyarakatnya, setiap saat dimanapun mereka hidup dan berada. Perubahan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat meliputi berbagai macam aspek yaitu aspek sosial,
budaya, ekonomi, teknologi, maupun ilmu pengetahuan.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya yang terjadi di
Indonesia dapat digolongkan kedalam perubahan yang sangat pesat mulai dari komposisi
penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun. Selain bertambahnya jumlah penduduk
perubahan sosial dalam aspek nilai-nilai sosial serta norma-norma sosial pun semakin lama
semakin ditinggalkan, dengan adanya modernisasi maka nilai-nilai sosial dan norma-norma
sosial khususnya pada masyarakat pedesaan dianggap sebagai suatu hal yang kuno dan kolot
sehingga berdampak pada merosotnya moral para generasi muda.
Struktur-struktur sosial pun ikut berubah serta lembaga-lembaga sosial yang bertugas
sebagai penyalur aspirasi rakyatpun ikut berubah, salah satu contohnya adalah keberadaan partai
politik yang semakin lama jumlahnya semakin banyak. Dari segi perubahan budaya yang terjadi
di Indonesia akibat globalisasi banyak pengaruh kebudayaan barat yang diimitasi oleh
v
masyarakat Indonesia. Menyoroti sisi lain dari perubahan sosial di Indonesia yaitu dalam aspek
food, fashion, fun memiliki peran penting dalam perubahan sosial budaya, gaya hidup yang
awalnya tradisional dan mementingkan segala sesuatu yang hanya menjadi kebutuhan pokok
atau yang disebut dengan kebutuhan primer saja namun di saat ini kebutuhan sekunderpun telah
dirubah menjadi kebutuhan pimer, sehingga meningkatnya sikap konsumtif pada masyarakat
Indonesia. Selain fashion, food yang semakin lama semakin bervariasi karena dipengaruhi oleh
berbagai negara lain dan tak jarang makanan yang berasal dari negara luar mengungguli
makanan yang merupakan ciri khas negara Indonesia.
Aspek yang terakhir yaitu fun atau hiburan di era globalisasi, hiburan seolah-olah
menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia mulai dari berbagai macam objek
pariwisata yang berkembang di Indonesia membuktikan bahwa masyarakat Indonesia telah
menganggap hiburan sebagai kebutuhan utama. Hiburan yang berkembang di Indonesia tentunya
berbagai macam, mulai dari hiburan yang dibuat oleh manusia maupun hiburan atau objek
pariwisata alami. Perkembangan objek pariwisata di Indonesia semakin pesat dan mempengaruhi
berbagai aspek dalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pengertian Peradaban ?


2. Apa yang dimaksud Mordernisasi dan Globalisasi ?
3. Apa yang dimaksud Peradapan Indonesia di tengah arus modernisasi dan globalisasi ?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan Pengertian Peradaban


2. Menjelaskan Mordernisasi dan Globalisasi
3. Menjelaskan Peradapan Indonesia di tengah arus modernisasi dan globalisasi

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peradaban

Istilah peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, atau berakhlak, yang seluruhnya merujuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban
juga dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan manusia, seperti seni,
arsitektur, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, bangsa-bangsa yang
pernah mencapai kejayaannya, walaupun sekarang tidak ada lagi, disebut dengan peradaban.
Misalnya, peradaban Islam, peradaban Mesir, peradaban Yunani, dan lain-lain.

Beberapa pandangan tentang pengertian Peradaban :


 Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian dalam bidang kelapangan dunia,
memperbarui kondisinya, serta menemukan berbagai ciptaan yang mengagumkan, seperti
temuan berbagai keahlian, dalam membuat bangunan, tempat-tempat, dan lain-lain.

 Husain Mu'nis berpendapat bahwa peradaban adalah hasil dari setiap kesungguhan yang
dibangun manusia untuk memperbaiki keadaan hidupnya. Hasil tersebut dapat bersifat
materi maupun maknawi.
 
 Pengertian peradaban menurut Koentjaraningrat adalah bagian dari unsur kebudayaan
yang halus, maju dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang memiliki sistem teknologi,
dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

 Menurut Arnold Toynbee, arti peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf
perkembangan teknologi yang lebih tinggi. Arnold juga menyebut peradaban sebagai
kumpulan seluruh hasil budi daya manusia yang mencakup semua aspek kehidupan
manusia, baik fisik maupun non-fisik.

 Pengertian peradaban menurut Albion Small adalah kemampuan manusia dalam


mengendalikan dorongan dasar kemanusiannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

 Huntington menyebut peradaban adalah identitas terluas dari budaya yang teridentifikasi
melalui unsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah, kebiasaan, agama, dan
institusi, maupun melalui unsir subjektif, seperti identifikasi diri.

 Menurut pendapat Alfred Weber, pengertian peradaban adalah pengetahuan praktis dan
intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk
mengendalikan alam.

 Oswald Spengler mendefinisikan peradaban sebagai kebudayaan yang telah mencapai


taraf tinggi atau kompleks.

vii
2.2 Mordernisasi dan Globalisasi

A. Hakikat Modernisasi
1. Pengertian Modernisasi
Secara etimologis modernisasi berasal bahasa latin yaitu “modo” yang berarti akhir-akhir
ini, dan “ernus” yang berarti periode waktu masa kini, serta mendapatkan tambahan “isasi” yang
mengandung arti proses. Jadi, modernisasi berarti proses menuju masa kini atau akhir-akhir ini.
Secara sederhana modernisasi berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju ke
masyarakat modern.
Masyarakat modern adalah pencerminan dari kondisi sistem sosial, ekonomi, dan politik
yang berkembang, di Eropa Barat (Inggris, Belanda, Perancis, Jerman) dan Amerika Utara pada
abad ke-17 hingga abad ke-19. Di sanalah permulaan modernisasi. Oleh karena itu, modernisasi
dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat secara total dari tradisional menuju
masyarakat modern seperti di Eropa Barat dan Amerika Utara yang telah dianggap stabil.
Tabel berikut ini, menunjukkan perbedaan masyarakat tradisional (pramodern) dengan
masyarakat modern menurut Max Weber.

Aspek Masyarakat Agraris Tradisonal Masyarakat Kapitalis (Modern)


Pemilikan Terikat pada status sosial Pemilikan pribadi semua alat
turun temurun produksi dan pemusatan
kekayaan berada di bawah kontrol
pengusaha (tanah, bangunan,
mesin, bahan mentah semuanya
dikontrol oleh suatu agen dan
bebas diperjualbelikan di pasar
sebagai barang milik pribadi)
Mekanisme Belum ada Mekanisasi pekerjaan dengan
Pekerjaan memanfaatkan teknologi,
sehingga memungkinkan untuk
memperhitungkan kapital secara
tepat. Proses produksi

viii
berdasarkan prinsip organisasi
yang efektif, produktif, dan
rasional
Ciri tenaga kerja Tidak bebas (hubungan Tenaga kerja bebas bergerak
perbudakan atau hamba menanggapi permintaan dari satu
pengolah tanah) cabang ke cabang perusahaan
lainnya atau dari satu wilayah ke
wilayah lain. Tenaga kerja bebas
menjual tenaganya sebagai
komoditi untuk mendapat upah
dari pasar terbuka
Pasar Sangat dibatasi oleh rintangan Pedagang di pasar bebas tidak
pajak, perampokan, dibatasi oleh hambatan tradisional
terbatasnya lembaga keuangan, (monopoli kelas, terbatasnya
dan transportasi yang buruk pemilikan, proteksionisme, dsb).
Pasar mengatur prinsip distribusi
dan konsumsi
Hukum yang berlaku Bersifat khusus, penerapannya Penerapannya bersifat universal.
berbeda setiap kelompok sosial Hukum yang dapat
yang ada. Penerapan dan diperhitungkan memungkinkan
keputusan hukum bersifat untuk meramalkan untuk
patrimonial meramalkan konsekuensi kontrak
dan pelaksanaan hukum
Motivasi utama Untuk memuaskan kebutuhan Untuk mencapai keuntungan
sehari-hari. Kesempatan untuk maksimal. Motivasi perilaku
mendapatkan penghasilan yang ekonomi adalah untuk mencapai
besar masih kurang menarik keuntungan tertinggi

ix
Sebelumnya, Auguste Comte juga telah menjelaskan bahwa tatanan masyarakat modern
ditandai oleh enam hal, yaitu konsentrasi tenaga kerja di pusat perkotaan, pengorganisasian
pekerjaan ditentukan berdasarkan efektivitas dan keuntungan, penerapan ilmu dan teknologi
dalam proses produksi, munculnya antagonisme terpendam atau nyata antara pengusaha dan
buruh, berkembangnya kesenjangan dan ketidakadilan sosial, dan berlakunya sistem ekonomi
bebas dan terbuka.
Berdasarkan uraian Max Weber dan Auguste Comte, maka masyarakat modern memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
a. Individualisme
Dalam masyarakat modern, yang memegang peran sentral adalah individu, bukan komunitas,
kelompok, atau bangsa. Seseorang bebas dari tekanan ikatan kelompok, bebas berpindah dari
satu kelompok menuju kelompok lain, bebas memilih keanggotaan sosial, bebas menentukan
tindakannya dan bertanggung jawab secara pribadi atas keberhasilan dan kegagalannya.
b. Deferensiasi
Dalam masyarakat modern, terjadi spesialisasi pekerjaan dan keahlian. Berbagai bidang
pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus berkembang di
masyarakat modern. Dalam bidang konsumsi juga terjadi deferensiasi. Akhirnya, deferensiasi
pekerjaan dan konsumsi memberi kesempatan kepada setiap orang untuk memilih pekerjaan,
pendidikan, dan gaya hidup masing-masing.
c. Rasionalitas
Birokrasi dan manajemen organisasi dalam masyarakat modern, didasarkan kepada
perhitungan (rasional) dan menganut prinsip efisiensi.
d. Ekonomisme
Seluruh aspek kehidupan masyarakat modern didominasi oleh kegiatan ekonomi, tujuan
ekonomi, kriteria ekonomi, dan prestasi ekonomi.Pusat perhatian masyarakat modern adalah
produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Semua itu diukur dengan uang sebagai
alat tukar.Bahkan, hubungan kekeluargaan dikesampingan demi kepentingan ekonomi.
e. Perkembangan Modernitas cenderung berkembang meluas ke seluruh penjuru dunia,
sehingga berubah menjadi globalisasi. Selain meluas, modernitas juga menjangkau
kehidupan paling pribadi, sehingga memengaruhi kepercayaan keagamaan, perilaku sosial,
selera konsumsi, pola hiburan, dan sebagainya.

x
Setelah zaman penjajahan berakhir, negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
berusaha mengejar ketertinggalan mereka dengan melakukan modernisasi. Mereka melakukan
industrialisasi demi meningkatkan perekonomian dan mencapai tahap “tinggal landas”. Tahap
“tinggal landas” adalah suatu tahap yang dilalui masyarakat ketika meninggalkan kondisi sosial
ekonomi terbelakang menuju kondisi yang lebih baik.
Semua masyarakat yang menginginkan perkembangan ke arah lebih baik, pada umumnya
memilih jalan modernisasi, atau meniru suatu keadaan yang ada di masyarakat Barat. Sementara
itu, tidak semua negara mampu mencapai tahap tinggal landas atau mampu menjadi negara
industri baru. Perkembangan di negara-negara maju demikian cepat dan seolah tidak terkejar.
Akibatnya, kesenjangan selalu saja terjadi dan semakin lebar. Negara-negara maju mampu
mengeksploitasi kekayaan alam negara-negara berkembang untuk kepentingan mereka sendiri.
Di sisi lain, negara-negara berkembang semakin tergantung kepada negara-negara maju.

2. Ciri-ciri Modernisasi
Modern merupakan salah satu model kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri modern:
a. Naturitas kebutuhan material dan ajang persiapan kebutuhan manusia.
b. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan
akulturasi.
c. Modern banyak memberikan kemudahan bagi kita.
d. Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia terpenuhi
e. Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru
f. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi
kebendaan yang berlebihan.
g. kehidupan seorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk
kekayaaan.

xi
3. Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor rehabilitasi,
modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan-
angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu:
a. Cara berpikir ilmiah yang institusionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang terencana dengan baik.
b. Sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
c. Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau
lembaga tertentu.
d. Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini patutnya dilakukan tahap demi tahap, karena
banyak sangkut pautnya dengan system kepercayaan.
e. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak
pengurangan kepercayaan .
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.

4. Faktor-faktor Modernisasi
Faktor-faktor modernisasi sebagai berikut:
a. Hasil  kontak sosial dengan kebudayaan lain.
b. Adanya penemuan baru.
c. Perubahan cara berpikir masyarakat menjadi cara berpikir yang ilmiah.
d. Perubahan sistem pemerintahan suatu negara atau masyarakat.
e. Munculnya sentralisasi wewenang dalam kehidupan sosial.

5. Pengaruh Modernisasi
Pengaruh modernisasi yaitu:
a. Pengaruh modernisasi dibidang ekonomi
1) Pertumbuhan ekonomi yang cepat
Suatu negara yang melakukan proses modernisasi, secara umum mengalami
pertumbuhan ekonomi sangat cepat dibandingkan dengan sebelum melakukan
modernisasi. Angka pertumbuhan nilai diukur dengan cara menjumlahkan semua
barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu negara tahun selama periode
tertentu .jumlah yang diperoleh disebut groos domestic product (GDP). Apabila nialai
xii
GDP dibagi dengan seluruh jumlah penduduk yang ada di negara tersebut maka akan
diperoleh angka standar hidup .
2) Pertumbuhan ekonomi dalam sistem modern
Pertumbuhan ekonomi dalam sistem modern mengandung resiko,yaitu semakin
melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi. Hal seperti ini,karena GDP sebagai tolak
ukur pendapatan perkapaita didasarkan pada jumlah total dari nilai barang dan jasa.
Sementara itu diketahui oleh orang atau kelompok pemilik modal besar yang
berjumlah sedikit. Dengan demikian tinggi rendahnya angka GDP belum bisa
sepenuhnya menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarkat.
3) Konsentrasi produksi dikota dan dikawasan urban
Masyarakat negara yang menerapkanmodernisasi,memusatkan kegiatan ekonominya
di daerah daerah perkotaan. Berbagai kegitan industri di bangun di kota kota sehingga
kota berkembang semakin pesat dan makin padat. Sementara itu di desa desatetap
tertinggal dan kekurangan sumber daya,dengan banyaknya penduduk desa
berimigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan.
4) Penggunaan mesin sebagai pengganti tenaga manusia dan hewan
Sebelum modernisasi terjadi kegiatan ekonomi di sektor pertaniaan banyak
menggunakan tenaga manusia dan hewan. Pembajakan,penanaman
benih,pemupukan,penyemprotan hama,penyaringan gulma hingga pemananen dangan
pengelolaan hasil panen juga dikerjakan dengan tangan manusia.Namun setelah
modernisasi segala sesuatu dikerjakan oleh mesin.
5) Terbukanya pasar tenaga kerja berkompetensi bebas dan berkurangnya pengangguran
Tuntutan lapangan kerja yang membutuhkan keterampilan tinggi dan kecakapan
khusus,menuntut setiap orang yang memasuki dunia kerja untuk membekali
kecakapan khusus orang yang ingin memperoleh pekerjaan yang diinginkan harus
menyiapkan diri dengan persyaratan yang diminta,maka terjadi persaingan bebas
berdasarkan kemampuan.
6) Terkonsentrasinya tenaga kerja di pabrik dan di perusahan rakasa
Seperti hal ini,merupakan dampak langsung dari kosnsntari ekonomi didaerah
perkotaan dan urban,dengan didirikanya perusahaan perusahaan di kota maka para
pekerja akan konsentarsi disana.

xiii
7) Pentingnya peranan pengusaha dalam mengendalikan kegiatan ekonomi
Inti kegiatan industri adalah kegiatan ekonomi, dalam sistem ekonomi
modern,kegiatan ekonomi didorong untuk memberikan kesempatan yang luas pada
sektor suwasta. Sektor suwasta ini saling berkompetensi untuk memperoleh
keuntungan yang besar, supaya kompetensi berjalan sehat dan adil, maka negara
mengngambil peranan sebagai regulator dan fasilitator,hal tersebut menarik perhatian
individu atau kelompok untuk terjun dalam dunia bisnis.

b. Pengaruh modernisasi dibidang struktur sosial


1) Munculnya kelompok sosial baru
Pada masyarakat tradisonal setatus sosial seseorang dilihat dari usia keturunan,jenis
kelamin dan agama namun kelas kelas sosial pada masyarakat yang mengalami
moderenisasi melihat setatus sosial seseorang berdasarkan ekonomi
2) Munculnya kemiskinan
Sebagain besar warga masyarakat mengalami proses proletarisasi dan kemiskinan,
tunutan hidup yang semakin tinggi membuat buruh teratih-tatih dalam mengikuti
tuntutan kehidupan
3) Munculnya kelas pemilik modal
Terdapat kelompok pemilik modal yang selalu menumpukan kekayaan yang
memperoleh dari keuntungan perushaan.Penumpukan kekayaan yang mereka peroleh
dari usaha yang sebenarnya merupakan hasil kerja buruh,mengakibatkan terjadinya
kesenjangan sosial antara buruh dengan para pengusaha.
4) Munculnya kelas sosial baru
Kelas sosial yang munculnya akibat modernisasi adalah kelas menengah.Karena
posisi sosial mereka berada di antara kaum prolentar yang miskin dan kaum kapitalis.
Jumlah kelompok sosial ini semakin lama semakin bertambah.

c. Pengaruh modernisasi di bidang politik


Pengaruh-pengaruh itu adalah sebagai berikut :
1) Peran negara semakin besar

xiv
Semakin berkembangnya kegiatan industri, negara memperoleh peran baru, yaitu
mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan produksi, distribusi kekayaan, melindungi
kegiatan ekonomi, dan merangsang pengembangan pasar luar negeri.
2) Mengembangkan pemerintahan yang berdasarkan hukum
Setiap warga negara berkedudukan sama dalam hukum. Hukum harus dapat
melindungi setiap warga negara, baik aparat pemerintah maupun warga sipil. Setiap
pelanggaran harus diproses secara hukum. Inilah yang seharusnya dijalankan oleh
negara.
3) Berkembangnya penggolongan warga negara
Proses modernisasi melahirkan industrialisasi di segala bidang. Di samping itu
industrialisasi juga melahirkan berbagai spesialisasi pekerjaan. Di posisi sosial paling
atas terbentuklah kaum sosial yang beranggotakan kaum pemilik modal (kapitalis),
dan ijenjang paling bawah terbentuk kelas kaum buruh yang mengalami proletarisasi.
4) Berkembangnya organisasi birokrasi rasional
Organisasi ini bersifat impersonal, atau melaksanakan fungsinya seolah-olah sebuah
mesin yang sedang bekerja, tanpa unsur subjektivitas. Birokrasi merupakan
sekelompok orang yang mengerjakan fungsi menejemen (pengelolaan) organisasi dan
administrasi berdasarkan prosedur yang sudah baku.

d. Pengaruh modernisasi di bidang kebudayaan


Kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari keneradaan masyarakat. Sekelompok orang dapat
dikatakan masyarakat apabila memiliki kebudayaan sebagai suatu sistem yang mengatur
pola perilaku warganya. Dalam hal modernisasi pengaruh itu adalah sebagai berikut :
1) Terjadinya sekulerisasi
Salah satu ciri masyarakat modern adalah rasionalitas. Orang-orang modern
mempercayai sesuatu berdasarkan pertimbangan akal. Pertimbangan akan
mendasarkan argumentasi kepada hal-hal yang bersifat manusiawi dan duniawi. Hal
seperti ini berdampak kepada merosotnya keyakinan bergagama, keyakinan kekuatan
ghaib, serta nilai dan norma tradisional yang dinilai tidak termasuk terhadap akal.
2) Pentingnya peranan Ilmu Pegetahuan dan Teknologi

xv
IPTEK berkembang pesat dalam masyarakat modern. Di samping itu, ilmu juga
dijadikan alat utama untuk memahami kehidupan. Melalui pemahaman tersebut
dikembangkanlah teknologi untuk menguasai dan memanfaatkan segala sesuatu yang
ada di alam. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia modern mampu
melihat isi kedalaman samusdra dan menjelajah ruang angkasa. Dari bangun tidur
hingga tidur kembali, manusia modern selalu berhubungan dengan teknologi.
3) Demokritasisasi pendidikan
Dalam masyarakat zaman dahulu, pendidikan hanya dinikmati oleh para bangsawan.
Akan tetapi, pada saat ini semua orang dari lapisan masyarakat berhak mendapatkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4) Munculnya kultur masa
Kultur masa adalah tersebarnya semua hasil kreasi estetika ke seluruh lapisan
masyarakat. Benda-benda hasil kreasi seni dijadikan komoditas ekonomi yang dapat
dibeli oleh siapapun.

e. Pengaruh modernisasi dalam kehidupan sehari-hari


1) Urusan pekerjaan terpisah dari kehidupan keluarga
Berbagai bidang pekerjaan dalam masyarakat modern, jumlahnya semakin banyak
seiring dengan deferensiasi pekerjaan. Setiap urusan pekerjaan tidak memiliki
hubungan langsung dengan urusan keluarga. Pekerjaan adalah hubungan seseorang
dengan instansi atau perusahan dengan memperjakannya. Hal ini berneda dengan
masyarakat tradisional yang tidak memisahkan urusan keluarga dengan urusan
pekerjaan.
2) Privatisasi keluarga
Semakin modern suatu masyarakat, kedudukan keluarga semakin mandiri.
Masyarakat tidak mencampuri urusan keluarga. Berbeda dengan masyarakat
tradisional, yang beranggapan bahwa urusan keluarga juga menjadi urusan
masyarakat adat.
3) Pemisahan antara waktu untuk bekerja dengan waktu untuk bersantai
Orang-orang zaman modern memiliki pemisahan yang tegas antara waktu untuk
bekerja dengan waktu untuk istirahat. Berbeda dengan petani atau nelayan tradisional,

xvi
waktu untuk bekerja tidak dibatasi secara tegas. Kapanpun datangnya pekerjaan saat
itu pula harus ditangani.
4) Peningkatan konsumenrisme
Kegiatan berbelanja bagi orang di zaman modern, merupakan bentuk pemuasan diri.
Kadang hal-hal yang tidak benar-benar dibutuhkanpun dibeli. Setiap orang akan
merasa puas dan bangga apabila dapat membeli segala sesuatu, baik dibutuhkan atau
tidak. Pada umumnya penghasilan mereka lebih banyak dikeluarkan untuk berbelanja.

6. Dampak Positif dan Negatif Modernisasi


Modernisasi yang terjadi dalam suatu wilayah akan memberikan dampak positif maupun
negatif. Dampak positif modernisasi:
a. Berubahnya pola pikir masyarakat
Modernisasi mengubah pola pikir dari yang sebelumnya irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya IPTEK.
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi memudahkan masyarakat dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikiran maju.
c. Tingkat pengangguran berkurang
Dengan adanya industri-industri baru yang memproduksi alat-alat komunikasi serta
transportasi akan membuka lapangan kerja tersendiri bagi pengangguran.
d. Meningkatnya produktivitas manusia karena proses produksi dikerjakan menggunakan
teknologi/ mesin.
e. Tersedinya berbagai barang konsumsi
Selain menimbulkan dampak positif, modernisasi juga membawa pengaruh
negatif bagi masyarakat antara lain:
a. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Hal ini terjadi karena kota
mengalami proses modernisasi lebih cepat sehingga menarik orang-orang desa untuk ke
kota. Seperti teknologai komunikasi dan transportasi yang lebih lengkap.
b. Berkurangnya areal hijau

xvii
Area pertanian, hutan-hutan, bukit-bukit yang seharusnya tetap hijau untuk menjaga
kelestarian lingkungan malah digunakan untuk mendirikan industri-industri baru,
sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan.
c. Konsumerisme
Barang-barang konsumsi yang sangat banyak membuat sebagian besar masyarakat hanya
menjadi konsumen. Masyarakat menjadi hedonisme atau ingin enaknya saja, jadi
masyarakat tidak perlu tau menau bagaimana cara memproduksi tapi hanya sekedar
memanfaatkan barang-barang yang telah ada. Sebagai contoh semakin banyaknya
makanan dan bumbu-bumbu instant.
d. Kesenjangan sosial
Modernisasi membawa nilai-nilai baru yang tidak semua orang mampu mengikuti gerak
laju modernisasi. Jikalau seseorang mampu mengikuti arus modernisasi sedangkan orang
lain tidak, maka akan membuat semakin curamnya jurang pemisah antara individu yang
satu dengan individu yang lain.
e. Kenakalan remaja (seks bebas)
Beberapa kenakalan remaja terjadi karena semakin mudahnya akses ke dunia
luar.Misalnya dengan banyaknya internet memudahkan masyarakat dalam mengakses
informasi dari seluruh dunia.Di samping itu juga mudahnya akses membuka situs-situs
porno sehingga menimbulkan kenakalan-kenakalan remaja bahkan seks bebas.
f. Individualistik
Berkembangnya teknologi yang memudahkan manusia dalam beraktivitas membuat
sebagian masyarakat menjadi lupa akan kedudukan dirinya sebagai makhluk sosial.
g. Lunturnya jati diri suatu bangsa Semakin derasnya arus modernisasi tanpa diimbangi
dengan ideologi bangsa yang kuat akan melunturkan jati diri negara tersebut.

B. Hakikat Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi ini katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya
suatu keadaan atau kondisi di mana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai
bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia. Pengertian lain bisa berasal dari kata global yang
bermakna keseluruhan (universal).

xviii
Menurut Tye dalam bukunya Global Education: Form Thought to Action, pemahaman
terhadap globalisasi merupakan proses belajar tentang masalah-masalah dan isu-isu yang
melintasi batas-batas negara dan tentang sistem keterhubungan dalam lingkungan, budaya,
ekonomi, politik, dan teknologi. Di samping itu, untuk dapat memahami lebih mendalam di
perlukan berbagai perspektif atau sudut pandang dan pendekatan terhadap kenyataan bahwa
sementara para individu dan kelompok-kelompok memiliki pandangan hidup yang berbeda,
tetapi mereka juga memiliki kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang sama Skeel
Modernitas cenderung berkembang meluas ke seluruh dunia. Negara-negara dunia ketiga
seperti Indonesia dan negara-negara dunia kedua bekas Unisoviet berlomba-lomba membangun
negaranya untuk mengejar ketertinggalan mereka. Usaha modernisasi yang dilakukan banyak
negara telah melahirkan gejala baru sejak tahun 1980-an. Gejala itu disebut globalisasi.
Globalisasi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses modernisasi yang kian
meluas, sekaligus merupakan akibat langsung dari proses modernisasi. Setelah banyak negara
berlomba-lomba memodernisasi diri, yang terjadi justru ketergantungan. Anthony Gidden
mengatakan bahwa semua masyarakat di dunia salaing bergantung.Semakin lama, tingkat
ketergantungannya semakin tinggi. Tidak ada satu masyarakatpun yang tidak membutuhkan
bantuan masyarakat lain. Ketergantungan ini disebut dengan globalisasi.
Dalam hal sumber daya pangan misalnya, ada masyarakat (negara) yang mengalami
surplus bahan pangan, namun masyarakat lain justru kekurangan bahan pangan. Kenyataan itu
membuat masyarakat yang mengalami kekurangan membutuhkan pasokan bahan pangan dari
masyarakat yang berkelebihan.Sebaliknya, masyarakat yang berkelebihan membutuhkan
masyarakat yang berkekurangan untuk dijadikan pasar yang menyerap produk pangan.
Negara yang sudah memasuki era industrialisasi seperti Jepang, Eropa, dan Amerika juga
membutuhkan keberadaan negara-negara dunia ketiga (Asia, Afrika, dan Amerika
Latin).Ketergantungan itu dalam bentuk hubungan ekonomi. Negara-negara industri
membutuhkan pasokan bahan baku industri dari negara-negara berkembang, sebaliknya negara-
negara berkembang membutuhkan impor berbagai produk industri terutama mesin-mesin dan
alat-alat berat) dari negara-negara industri maju. Tanpa peran nagara-negara dunia ketiga sebagai
pasar yang menyerap berbagai produk industry mungkin keberlangsungan kegiatan industry di
negara-negara maju akan terhenti. Apabila industry mereka terhenti, akibatnya bisa fatal. Antara

xix
lain, pemutusan hubungan kerja, pengangguran meningkat, perekonomian negara merosot,
kejahatan merebak, bahkan apabila ketidakpuasan itu memuncak maka terjadilah kerusuhan.
Semakin berkembang besar industrinya, negara-negara maju membutuhkan daerah
pemasaran yang luas.Karena itu mereka mengekspor hasil indusrtinya ke negara-negara dunia
kedua dan dunia ketiga.Sebaliknya negara-negara dunia kedua dan dunia ketiga hanya
bisamembeli produk-produk mereka (terutama barang-barang modal seperti mesin) karena belum
bisa membuat sendiri.Kecuali belum menguasai teknologinya, juga karena tidak cukup memiliki
modal untuk mengembangkannya.
Keadaan saling bergantung dan saling membutuhkan seperti itu terjadi hampi di semua
bidang kehidupan masyarakat, baik teknologi, perindustrian, pertanian, perdagangan, dan lain-
lain. Oleh karena itu, sesungguhnya tidak ada satu masyarakatpun yang mapu berdiri sendiri
tanpa bantuan masyarakat lain.

2. Ciri-ciri Globalisasi
Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan
informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia.
a. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan
antarmanusia di seluruh dunia.
b. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
sedemikian cepatnya, sehingga memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda.
c. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization
(WTO).
d. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, fim,
musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi
dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beranekaragam budaya, misalnya dalam bidang fashion dan makanan.

xx
e. Meningkatknya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional dan lain-lain.

Globalisasi dimunculkan oleh negara-negara maju, karena mereka merasa telah lebih
maju dalam menguasai teknologi, telah merasa memperoleh kemajuan yang sangat pesat,
terutama di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi.

3. Proses Terjadinya Globalisasi


Hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri,
benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri
negeri lain baik melalui jalan darat maupun jalan laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan dan menyebarkan nilai-nilai agamanya,
nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini
didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa
dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia, perusahaan Eropa
membuka berbagai cabangnya di Indonesia, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever
dari Belanda British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh.Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran
bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.Implikasinya,
negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.Hal ini didukung pula dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.Hasilnya, sekat-sekat antarnegara pun
mulai kabur.

xxi
4. Syarat-syarat Globalisasi
Syarat-syarat globalisasi yaitu:
a. Cara berpikir ilmiah (scientific thingking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam
kalangan pemerintah maupun masyarakat
b. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan berpusat pada suatu lembaga atau badan
tertentu.
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media
massa.
e. Tingkat organisasi tinggi, terutama disiplin diri.
f. Sentralisasi wewenang dan perencanaan sosial (social planning) yang tidak mementingkan
pribadi maupun golongan.

5. Bentuk-bentuk Globalisasi
a. Globalisasi di bidang politik
Masyarakat dunia telah menyatu dengan adanya kesatuan politik dan militer lintas
negara seperti NATO, ASEAN, PBB, Parlemen Eropa, Mahkamah Internasional, dan
Interpol.
1) North Atlantic Treaty Organization (NATO)
NATO adalah aliansi militer yang beranggotakan 16 negara (Belgia, Kanada,
Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Italia, Luxemburg, Nederland,
Norwegia, Portugal, Spanyol, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat).Sejak
terbentuknya pada tahun 1949, NATO bertujuan untuk menghadapi kekuatan komunis
yang dipimpin oleh Uni Soviet dan untuk memelihara keamanan di bekas musuh-
musuhnya yang kemudian berabung dalam NATO.
Pada saat Uni Soviet masih ada, kekuatan NATO dihadapi dengan aliansi serupa yang
dibentuk Uni Soviet, yaitu Pakta Warsawa.
2) Association of Southeast Asean Nation (ASEAN)
ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara. ada semSembilangara yang menjadi anggota ASEAN, diantaranya Brunei,

xxii
Burma, Indonesia, Laos, Malaysia, Pilipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi,
kemudian, dan sosial, serta untuk menjaga stabilitas keamanan wilayahnya. Bentuk
kerjasama yang telah dilakukan antara lain mengurangi tarif yang menghambat
perdagangan antaranggota, program keluarga berencana, pencegahan penyalahgunaan
narkoba, program gizi dan kesehatan, bantuan bencana alam, transportasi, program di
bidang wanita dan kepemudaan, dan riset sejarah. Di samping itu, juga membangun
proyek bersama dalam bidang kepariwisataan dan pertukaran guru, siswa, dan
seniman.
3) Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bngsa-Bangsa di bentuk pada tanggal 24 Oktober 1945 yang bertujuan
untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia serta untuk perbaikan
kemanusiaan.Hampir semua negara merdeka menjadi anggotanya.Negara-negara itu
mengirimkannya perwakilannya di markas PBB di New York.Disanalah para wakil
setiap anggota mengadakan sidang untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
dunia, apabila ada negara-negara yang terlibat peperangan.
4) Parlemen Eropa
Parlemen Eropa terdiri dari 626 anggota, mereka mengadakan pertemuan beberapa
bulan sekali di Starsbourg, Perancis.Sebenarnya, organisasi ini tidak memiliki
kekuatan seperti parlemen sebuah negara.Hanya Dewan Menteri yang memiliki
kekuasaan membuat peraturan yang mengikat negara-negara anggota.Anggota yang
duduk dalam Dewan Menteri mewakili pemerntah negara masing-masing.
5) Interpol
Interpol (International Criminal Police Organization) adalah sebuah organisasi polisi
yang beranggotakan sekitar 175 negara.Interpol berdiri sejak tahun 1923 dan
bermarkas di Lyon, Perancis.Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan
kerjasama di antara anggota-anggotanya.Setiap anggota harus bertindak dalam batas-
batas hukum negara masing-masing.Interpol dilarang oleh undang-undangnya sendiri
untuk menyelidiki atau mencampuri urusan militer, politik, rasial, atau agama.

xxiii
b. Globalisasi di bidang ekonomi
kerjasama di bidang ekonomi antar negara telah menyatukan negara-negara yang
terlibat dalam berbagai bentuk organisasi supranasional. Di Eropa terdapat European Free
Trade Assosiation (EFTA), dan European Community (EC). Di kalangan negara-negara
pengeksplor minyak terdapat Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC),
sedangkan negara-negara yang lain bersatu membentuk Multinational Corporation.
1) European Free Trade Assosiation (EFTA)
European Free Trade Assosiation beranggotakan empat negara Eropa Norwegia,
Swiss, Islandia, dan Lichtenstein.Komunitas ini berdiri sejak tahun 1996 dan
bermarkas di Genewa, Swiss.
2) Komunitas Eropa (European Community)
Organisasi ini beranggotakan 15 negara Eropa Barat, yaitu Austria, Belgia, Denmark,
Finladia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal,
Spanyol, Swedia, dan Inggris. Negara-negara itu bekerja sama dalam bidang ekonomi
dan politik. Salah satu bentuknya adalah dengan menciptakan Pasar Tunggal Eropa
yang menghapuskan sama sekali hambatan tarif investasi dan perdagangan di antara
mereka. Organisasi ini bermarkas di Brussel, Belgia sejak pertama kali didirikan
tahun 1993.
3) Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) beranggotakan 12 negara
yang pendapatan utamanya sangat bergantung dari penjualan minyak bumi yang
mereka hasilkan.Tujuan utama dibentuknya organisasi ini adalah meningkatkan
pendapatan mereka dari penjualan minyak di pasaran internasional.Negara-negara
anggota OPEC secara keseluruhan mengusai sekitar 2/3 samapai 3/4 cadangan
minyak dunia. Organisasi yang didirikan pada tahun 1960 itu beranggotakan Algeria,
Gabon, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat
Arab, dan Venezuela.
4) Perusahaan Multinasional (Multinasional Corporation)

xxiv
Organisasi bisnis ini berpusat di satu negara tertentu, namun memiliki cabang-cabang
dan proyek-proyek di banyak negara lain. Organisasi ini, bergerak dalam bidang
keuangan, produksi, perdagangan, riset, dan pengembangan.Sejak berakhirnya Perang
Dunia II, banyak Multinational Corporation (MNC) berdiri, yang paling besar antara
lain Exxon, Ford, General Motors, dan Royal Dutch atau Shell. Tujuannya
dibentuknya MNC adalah:
a) untuk menguasai suplai bahan mentah industri,
b) untuk memperoleh tenaga kerja dan bahan mentah yang murah,
c) untuk menghindari biaya impor barang, serta
d) untuk menghindari ongkos produksi yang tinggi di negerinya sendiri.

Selain keempat bentuk asosiasi ekonomi diatas, masih ada perusahaan-perusahaan


berskala Internasional seperti Pepsi Cola, McDonald, KFC, dan lain-lain.Semua itu
merupakan penguasa-penguasa baru di bidang ekonomi dunia.Pemasaran mereka tidak lagi
di satu negara, tetapi di seluruh dunia.Dengan dibukanya cabang-cabang di berbagai negara
di dunia, seolah-olah dunia telah menjadi satu pasar, tidak ada lagi batas-batas yang
menghambat operasi mereka.

c. Globalisasi di bidang kebudayaan


di bidang kebudayaan terjadi keseragaman, karena media televisi mampu
mengubah wajah dunia menjadi tanpa batas. Menurut Mc. Luhan, dunia menjadi satu
wilayah kecil yang disebut Dusun Global. Ada sebuah pepatah yang berbunyi ibarat
jarum jatuh di pojok selatan desa, suaranya akan terdengar ke seluruh penjuru desa.
Demikianlah yang terjadi pada era globalisasi ini.Berkat televisi sebagai media yang
mampu menyampaikan serita secara cepat dan langsung, suatu yang terjadi di slah satu
sudut dapat diketahui oleh orang-orang yang berada di mana pun di dunia.Contohnya,
pertandingan sepak bola dunia yang selalu disiarkan secara langsung dari suatu stadion di
negara tertentu. Berjuta-juta penggemar sepok bola dapat menyaksikannya pada saat
yang sama melalui pesawat televisi.
Dunia memang sudah benar-benar menjadi Dusun Global, karena tidak hanya
televisi yang menyatukan dunia.Koran yang terbit secara Internasional, pergerakan

xxv
penduduk antarnegara, muncul bahasa Inggris sebagai bahasa dunia, dan teknologi
komputer, juga sudah menyeragamkan dunia menjadi satu kebudayaan global.
Inilah hakikat globalisasi.Paling tidak ada dua ciri era globalisasi, yaitu adanya
saling ketergantungan, dan semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi.Perkembangan bidang telekomunikasi telah membuat hubungan antarnegara
semakin meningkat.Sarana komunikasi seolah-olah telah menghilangkan jarak dan
waktu. Dengan bantuan satelit, radio, televise, telepon, faksimili, dan internet; orang-
orang dipenjuru dunia dapat mengikuti peristiwa yang ada belahan dunia lain yang jauh.

6. Faktor-faktor Globalisasi
Faktor-faktor globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri dan perkembangan dunia.
Faktor tersebut sebagai berikut.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adanya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modernisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia
mempengaruhi negara lain untuk mengadupsi atau meniru hal yang sama.
5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak
memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah
negara.
6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
7) Perkembangan HAM
b. Faktor Intern
Faktor intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri.Berikut faktor-faktor intern
tersebut.
1) Ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.
2) Kebebasan pers.
3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.

xxvi
4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat.
5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.

7. Dampak positif dan negatif globalisasi


Globalisasi akan menimbulkan gejala perubahan terhadap kelompok sosial yang
bersangkutan. Pada setiap gejala perubahan akan menimbulkan konflik atau perbedaan sudut
pandang yang terjadi antar kelompok ada yang menerima dan yang menolak arus globalisasi
tersebut.
Dampak globalisasi terhadap budaya Indonesia:
a. Dampak positif globalisasi
1. Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui sarana telekomunikasi seperti radio,
televisi, film, dan sarana elektronik lainnya.
2. Di bidang sumber daya manusia, globalisasi menumbuhkankinerja yang berwawasan luas
dan beretos kerja tinggi.
3. Di bidang sosial budaya, globalisasi dapat menumbuhkan dinamika yang terbuka dan
tanggap terhadap unsur-unsur pembaharuan.

b. Dampak negatif globalisasi


1. Guncangan budaya
Menurut Soeryono Soekanto, guncangan budaya terjadi apabila warga masyarakat
mengalami disorientasi dan frustasi. Hal ini berlangsung apabila ada anggota masyarakat
yang tidak siap menerima kenyataan perubahan-perubahan akibat globalisasi.
2. Ketimpangan budaya
Ketimpangan budaya adalah suatu kenyataan bahwa masuknya unsur-unsur globalisasi
tidak terjadi secara serempak.Unsur-unsur yang terkait dengan teknologi masuk
sedemikian cepatnya, sedangkan unsur-unsur sosial budaya, katakanlah di bidang
pendidikan sedemikian lambatnya. Di pihak lain ada sekelompok masyarakat yang begitu
cepat menyerap dan menerima unsur-unsur globalisasi. Akan tetapi, ada juga sekelompok

xxvii
masyarakat yang begitu tertinggal untuk menerima unsur-unsur globalisasi tersebut.akibat
situasi tersebut, perubahan unsur-unsur sosial budaya yang terjadi dalam masyarakatnya
juga tidak terjadi secara serempak. Ketidakserempakan inilah yang dapat dikenal dengan
ketimpangan budaya.

3. Pergeseran nilai-nilai budaya yang menimbulkan anomie


Masuknya unsur-unsur globalisasi yang gencar dalam waktu yang relatif singkat akan
mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial budaya secara menyusul. Itu, system
nilai dan norma yang ada dalam kehidupan masyarakat yang tidak siap mengantisipasi
terjadinya perubahan-perubahan itu. Akibatnya, masyarakat menjadi kebingungan
(anomie). Nilai dan norma sosial budaya mana yang paling cocok untuk mengantisipasi
arus globalisasi yang sedang berlangsung.
Diantara kelompok masyarakat yang paling kebingungan adalah kelompok remaja yang
secara sosial belum memiliki identitas yang mantap.Kelompok masyarakat lainnya adalah
mereka yang secara tiba-tiba “ketiban rezeki nomplok” menjadi orang kaya baru, karena
berbagai “keberuntungan”.
Contoh akibat adanya anomie, yaitu:
1. Pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan penyalahgunaan narkotik yang melanda para
remaja.
2. “aji mumpung” dan “konsumerisme” di kalangan orang kaya baru.

Dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia pada abad 21 tidak akan terlepas dari
teknologi canggih, seperti: internet, yang sejak diluncurkan telah menjadi big bang
disetiap wilayah di seluruh dunia. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa globalisasi tidak
dapat dihindari lagi, karena telah menjadi bagian yang penting bagi sebagian kelompok
orang.Melalui internet pencampuran kebudayaan sangat mudah terjadi, namun sebagian
dari suatu kelompok sosial, kita harus dapat menentukan bagian mana yang harus
diadopsi, dan bagian mana dari kebudayaan itu yang harus kita hindari.Karena globalisasi
dapat membawa efek positif dan negatif tergantung dari bagaimana kita berhadapan
dengan kebudayaan tersebut.

xxviii
8. Kelemahan dan Kekuatan Indonesia dalam Menghadapi Era
Globalisasi
Bahwa untuk menghadapi globalisasi kita harus tahu kekuatan dan kelemahan yang kita
miliki dalam segenap aspek kehidupan bangsa (astagatra) sebagai berikut:

1. Geografi
Potensi wilayah darat, laut, udara dan iklim tropis sebagai ruang hidup sangat baik dan
strategis, namun di sisi lain terdapat kelemahan dalam pendayahgunaan wilayah darat,
laut, dirgantara dan pengaturan tata ruangnya.
2. Sumber kekayaan alam
Potensi sumber kekayaan alam di daratan, lautan, dan dirgantara, baik yang bersifat
hayati maupun nonhayati, serta yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui sangat besar.Hal ini merupakan modal dan kekuatan dalam
pembangunan.Namun kelemahannya belum sepenuhnya potensi sumber kekayaan alam
tersebut dimanfatkan secara optimal.Kalaupun ada yang telah dimanfaatkan masih ada
diantaranya dalam pemanfaatannya kurang memperhatikan kelestarian dan distribusi
hasilnya.Hal ini tidak sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sisi lain juga sumber kekayaan alam yang ada
tidak seluruhnya dapat dijaga keamanannya dengan baik atau dengan kata lain rawan
pencurian.
3. Demografi
Jumlah penduduk Indonesia termasuk nomor 4 di dunia.Pertumbuhannya dapat di tekan
akibat makin meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat melalui program KB.Begitu
juga tingkat kesehatan harapan hidup, dan kualitas fisik semakin meningkat.
Kelemahannya, sebagian penduduk Indonesia antarwilayah atau daerah atau antarpulau
tidak proporsional, pertumbuhan belum mencapai zero growth dan kualitas nonfisik yang
masih rendah.

xxix
4. Ideologi
Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat kita berpegang pada ideologi
pancasila.Pancasila telah diterima sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat.Pembudayaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah
dan sedang digalakkan.Kelemahannya, pengamalan dan pembudayaan pancasila tersebut
belum sepenuhnya terwujud. Ini adalah tantangan bagi seluruh bangsa Indonesia dan jika
ideologi pancasila tersebut tidak dapat memberikan harapan hidup lebih baik bukan tidak
mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat.

5. Politik
Dalam pelaksanaan politik sudah diciptakan kerangka landasan system politik demokrasi
pancasila dan sudah tertata terutama struktur politik dan mekanismenya. Kendatipun
demikian, hal ini perlu dikaji dan disempurnakan sesuai dengan aspirasi dan
perkembangan masyarakat demikian juga pelaksanaannya terus memerlukan
penyempurnaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Kelemahannya, budaya politik masih perlu perbaikan dan peningkatan.Suprastruktur
masih sangat dominan apabila dibandingkan dengan infrastrukutur dan substruktur.
Begitu juga komunukasi politik dan partisipasi politik perlu mendapat perhatian untuk
diperbaiki.
6. Ekonomi
Kekuatan perekonomian Indonesia terletak pada struktur perekonomian yang semakin
seimbang antara sector pertanian dengan sector industry dan jasa.Pertumbuhan
perekonomian cukup tinggi (rata-rata ± 7%). Kelemahannya perindustrian Indonesia
belum begitu kokoh karena masih tergantung pada impor bahan baku atau kompenen.
Impor bahan baku atau kompenen serta impor bahan-bahan lainnya sampai kepada
barang konsumsi membuat cadangan devisa yang semakin merosot. Belum lagi ditambah
utang luar negeri, untuk membiayai pembangunan, harus dicicil dengan devisa yang kita
miliki. Sementara itu dalam proses pembanguanan, terjadi ekonomi biayatinggi yang
membuat inefisien biaya pembangunan. Kesenjangan ekonomi juga cenderung semakin
tinggi dapat memacu dan memicu destabilisasi ekonomi dan politik yang berpengaruh

xxx
terhadap kelangsungan pembangunan tersebut. perpajakan juga masih lemah dan perlu
mendapat perhatian dalam upaya meningkatkan biaya pembangunan yang sedang
dijalankan saat ini.
7. Sosial Budaya
Kekuatan bangsa Indonesia terletak pada kebhinekaannya, bagaikan kumpulan bunga
berwarna-warni dalam sebuah taman. Tetapi apabila kebhinekaan atau kemajemukan
tersebut tidak dapat dibina dengan baik bukan tidak mungkin dapat menjadi bibit
perpecahan.Namun demikian, masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki
diantaranya, berkembangnya primordialisme, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang
membudaya dan disiplin nasional yang semakin merosot.Kehidupan masyarakat agak
cenderung kea rah individualistis dan matrealistis dan makin berkurangnya keteladanan
para pemimpin.

8. Pertahanan dan Keamanan


Dala bidang pertahanan dan keamanan sudah ditata sistem. Pertahanan dan keamanan
rakyat semesta, doktrin Hankamrata serta diundangkannya UU No. 20/1982 tentang
Pertahanan dan Keamanan Negara. Di sisi lain bangsa Indonesia mewarisi tradisi sebagai
bangsa pejuang yang merebut kemerdekaannya dari penjajah merupakan sumber
kekuatan. Kelemahannya system pertahanan dan keamanan rakyat semesta tersebut
belum sepenuhnya terwujud. Kesadaran bela negara belum bermasyarakat. Sementara itu
tingkat keamanan masyarakat masih terganggu dengan makin meningkatnya kriminalitas.
Berpijak pada kekuatan dan kelemahan yang kita miliki sebagaimana diutarakan di atas,
kita menghadapi era globalisasi. Faktor yang berpengaruh sangat dominan adalah
perekonomian (trade) untuk memperoleh keuntungan bagi kesejahteraan rakyat masing-
masing negara. Semua kegiatan atau upaya selalu dikaitkan dengan kepentingan ekonomi
atau perdagangan. Kondisi sekarang negara-negara maju menguasai sebagian besar
modal, teknologi atau skill. Kondisi ini sangat menguntungkan negara-negara
berkembang. Hal ini merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mensejajarkan
diri dengan bangsa atau negara maju tersebut.

2.3 Peradaban Indonesia di tengah arus modernisasi dan globalisasi


xxxi
Saat ini, globalisasi telah menciptakan modernitas menjadi suatu budaya dunia.
Kebudayaan manusia diubah dan diarahkan melaui sarana ilmu pengetahuan dan teknologi.
Modernitas bersifat universal, sedangkan modernisasi selalu bermuatan lokal atau nasional, hal
ini dikarenakan modernisasi merupakan sintesa dari dimensi ekonomi yang terus mencari.
Menurut Lucian W. Pye dalam Basukiyatno, menyatakan bahwa proses mondial tercipta karena
kebudayaan modern senantiasa didasarkan pada :
1. Teknologi yang maju dan semangat dunia ilmiah.
2. Pandangan hidup rasional.
3. Pendekatan sekunder dalam hubungan-hubungan sosial.
4. Rasa keadilan sosial dalam masalah-masalah umum, terutama dalam bidang politik.
5. Menerima keyakinan bahwa unit utama politik mesti berupa negara kebangsaan.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain. Menurut asal katanya, globalisasi diambil dari kata global yang berarti dunia.
Globalisasi ini menyentuh seluruh aspek penting dalam kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai popular
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Saat ini, kita tidak bisa
menghindari yang namanya globalisasi. Globalisasi sendiri merupakan suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang akan selalu bergerak dalam masyarakat global dan juga
merupakan bagian dari suatu proses global itu sendiri. Di era ini, kita dapat berhubungan satu
dengan yang lain dengan sangat mudah dan sangat menguntungkan kita. Namun, selain memberi
keuntungan globalisasi dan modernisasi juga memberikan dampak yang merugikan Indonesia,
seperti semakin banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan beragam masalah di negeri
ini.
Era globalisasi ini tidak luput dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita
manusia, menggunakan teknologi karena ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman, dan sebagainya. Kemajuan teknologi adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, ini dikarenkan kemajuan teknologi akan selalu sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Pada era globalisasi, penguasaan teknologi telah menjadi prestise dan indikator
dari kemajuan suatu negara.

xxxii
Di sisi lain, selain memberi manfaat globalisasi juga membawa imlipkasi berbagai aspek
dalm kehidupan manusia. Manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa
teknologi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia modern. Bahkan, manusia
sekarang saat ini benar-benar telah menjadi budak dari teknologi.
Dampak globalisasi di Indonesia ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak
negatif dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dampak tersebut antar lain adalah sebagai berikut:
1. Dampak Positif
a) Perubahan tata nilai dan sikap
b) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
c) Tingkat kehidupan yang lebih baik
2. Dampak Negatif
a) Pola hidup konsumtif
b) Sikap individualistic
c) Gaya hidup kebarat-baratan
d) Kesenjangan sosial

Di zaman globalisasi saat ini banyak sekali pengaruh terhadap manusia, khususnya remaja.
Seperti yang disebutkan di atas, pengaruh dari globalisasi ini ada yang berdampak positif ada
juga yang berdampak negatif. Indonesia sendiri adalah negara yang masyarakatnya mempunyai
etika yang baik. Tapi saat ini, mungkin akibat dampak dari pengaruh globalisasi banyak sekali
remaja yang tidak sopan, tidak menghotmati orang yang lebih tua darinya.
Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar tidak terjerumus ke
dalam pengaruh negatif globalisasi :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
4. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideology, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
5.

xxxiii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Modernisasi tidak akan terjadi dengan sendirinya melainkan dengan diusahakan dan diupayakan.
Salah satu contoh dari adanya modernisasi yaitu perubahan kehidupan masyarakat yang dulunya
bersifat tradisional menuju kearah yang bersifat ekonomis dan politis.
Arus modernisasi sangat sulit untuk dikendalikan, hal ini diakibatkan oleh cepatnya
informasi menyebar. Adanya modernisasi menjadi dunia terasa sempit, batas-batas negara
menjadi samar. Pada saat ini Indonesia dihadapkan pada dua kewajiban, yaitu melestarikan
budayanya sendiri, dan membangun kebudayaan nasional yang modern. Ciri orang yang telah
mengalami modernisasi tergambar pada sikap mentalnya yang maju, berpikir rasional, berusaha
menciptakan lapangan pekerja, dan berpikir maju. Dampak modernisasi tidak hanya berpengaruh
pada kehidupan, namun juga berpengaruh pada agama.
Terjadinya peradaban berawal dari suatu transisi, yaitu dari kondisi statis menuju kondisi
dinamis. Transisi bisa terjadi secara spontan karena dipengaruhi oleh peradaban lain yang lebih
dulu ada. Pemicu terjadinya peradaban adanya pola interaksi yang disebut tantangan dan
tanggapan.
Globalisasi merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan dan terus bergerak.
Globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan. globalisasi bisa dikiaskan pada penyempitan
dunia secara insentif. Perkembangan globalisasi di awali dengan perkembangan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi bisa menimbulkan pengaruh positf dan negatif
bagi kehidupan, tergantung bagaimana cara menyikapi adanya globalisasi tersebut.
Bangsa Indonesia tidak luput dari yang namanya modernisasi dan globalisasi. Indonesia
sebagai bangsa yang kaya akan keragaman, tentu menjadi tugas yang berat. Indonesia dituntut
untuk bisa menjaga kebudayaan lokal dan juga mengembangkan kebudayaan yang ada agar
diterima masyarakat global.

3.2 Saran

Sebagai bangsa yang besar dan beragam, Indonesia akan mencari incaran bagi pihak-
pihak yang tidak bertanggung dengan memanfaatkan modernisasi dan globalisasi, lalu
memasukkan paham-paham yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu,
diperlukan adanya kesadaran bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai-
nilai kesatuan dan dapat menyaring paham-paham yang dapat merusak bangsa. Bagi pemerintah
juga agar bertindak lebih tegas bagi pelaku-pelaku yang terbukti menyebar paham radikal di
Indonesia dan dituntaskan hingga ke akarnya.

xxxiv
Daftar Pustaka

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-
peradaban-menurut-para-ahli.

https://asnaafidatul.wordpress.com/2013/05/19/globalisasi-dan-
modernisasi/

https://infosos.wordpress.com/kelas-xii-ips/modernisasi-dan-globalisasi/

http://notoasmoro.blogspot.com/2011/08/modernisasi-dan-
globalisasi.html

xxxv

Anda mungkin juga menyukai