Anda di halaman 1dari 14

Makalah

GAYA HIDUP DARI SEBUAH PERADABAN


Dosen pembimbing :

Sufandi Iswanto S.Pd, M.Pd

Anggota kelompk :

Randika Fahrul 1806101020031

Amilisatun jannah 1706101020017

Isna Maulia 1706101020009

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH,
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segla limpahan Rahmat dab karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Sejarah Sosial”.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Dalam menyelesaikan makalh ini tim penulis mengucapkan terimakasih


kepada“Sufandi Iswanto, S,Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing Mata Kulian Sejarah Sosial
,serta keluarga dan teman-teman yang telah membelirakan dorongan dan bantuan kepa Tim
Penulis.

Demikian semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya dan pembaca pada
umumnya, dan semoga hasil makalah ini dapat turut serta dalam membangun peningkatan
mutu mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

Aceh,Desember 2020

Tim Penulis
DAFTAR PUSTAKA

GAYA HIDUP DARI SEBUAH PERADABAN......................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHUAN...........................................................................................................................4

1.1.  Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2.  Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3.  Tujuan............................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1 Pengertian Peradaban dan Evolusi tahap-tahap peradaban.........................................6

2.2 Dinamika Peradaban Global........................................................................................9

2.3 Problematika Peradaban Global Pada Kehidupan Manusia......................................11

2.4 Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia..........................................................12

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I

PENDAHUAN

1.1.  Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu
yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui
jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah
rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat
dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia yang hidup dalam
suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur
mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai jalan atau
arah didalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang
fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan
masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak
mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia hidup
adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi seorang
pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi bergerak lincah
sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang
bagi gerak dalam membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis menyusun makalah ini
agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian manusia dan peradaban.Antara
manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keuanya
saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu
peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya
yang melaksanakan peradaban tersebut. 
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi / berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan
pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang
terjadi di masyarakat.
 Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yangmempunyai sopan
santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian
sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi
yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan
oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam
berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalh dalam makalh ini adalah

A. Apa itu peradaban

B. Bagaiamana dinamika peradaban global

C. Apa saja problematika perdaban global pada manusia

D. Dampak globalisasi pada peradaban manusia

1.3.  Tujuan
Adapun tujuan dari akalh ini adalah :

A. Untuk mengetahui apa itu peradaban

B. Untuk mengetahui bagaiamana dinamika peradaban global

C. Untuk mengetahui apa saja problematika perdaban global pada manusia

D. Untuk mengetahui dampak globalisasi pada peradaban manusia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peradaban dan Evolusi tahap-tahap peradaban


A. Pengertian Peradaban

Peradaban atau tamadun memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan perkembangan
manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang
"kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman.
Dibandingkan dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban tersusun atas beragam
pembagian kerja yang rumit dalam struktur hierarki social.

Peradaban sering digunakan sebagai istilah lain "budaya" di kalangan akademis. Dalam
pengertian umum, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk
pertanian dan budaya kota. Hal ini karena peradaban awal terbentuk ketika orang mulai
berkumpul di pemukiman perkotaan di berbagai belahan dunia. Peradaban dapat dibedakan
dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial serta keragaman kegiatan ekonomi
dan budaya.

Awalnya, para antropolog dan ahli lainnya menggunakan kata "peradaban" dan "masyarakat
beradab" untuk membedakan masyarakat yang mereka anggap lebih unggul secara budaya
dengan kelompok masyarakat lain yang dianggap inferior secara budaya (disebut juga "liar"
atau "barbar"). Penggunaan istilah "peradaban" secara etnosentris memunculkan anggapan
bahwa masyarakat di sebuah peradaban memiliki moral yang baik dan budaya yang maju,
sementara masyarakat lain memiliki moral yang buruk dan terbelakang. Sejarah penggunaan
istilah ini menjadikan definisi peradaban terus berubah.

Dibandingkan dengan masyarakat lain, peradaban memiliki struktur politik yang lebih
kompleks berupa negara. Masyarakat negara lebih terbagi ke dalam kelas-kelas sosial
daripada masyarakat lain. Terdapat perbedaan peran yang besar di antara kelas-kelas sosial
tersebut. Kelas penguasa, biasanya berada di kota-kota, memiliki kendali atas surplus dan
menjalankan kemauannya melalui tindakan pemerintah atau birokrasi. Morton Fried, seorang
ahli teori konflik dan Elman Service, seorang ahli teori integrasi, membagi kebudayaan
manusia berdasarkan sistem politik dan sosial. Klasifikasi ini terdiri dari empat kategori.

 Masyarakat pemburu-pengumpul, umumnya bersifat egaliter.


 Masyarakat hortikultura/pastoral yang biasanya memiliki dua kelas sosial berupa
pemimpin dan rakyat jelata.
 Masyarakat atau chiefdom yang memiliki beberapa kelas sosial yang diwariskan: raja,
bangsawan, orang merdeka, dan budak.
 Peradaban, masyarakat dengan strata sosial yang rumit dan pemerintahan yang teratur.

Gordon Childe mengidentifikasi sepuluh skala peradaban diukur dari perkembangannya dari
barbarisme pranegara (mengikuti Lewis Henry Morgan dan Friedrich Engels). Skala ini
kemudian banyak dibahas oleh arkeolog dan antropolog. Richard Mc Adams
mengidentifikasi beberapa kriteria peradaban lainnya berupa masyarakat dengan stratifikasi
kelas, hierarki politik, administrasi, divisi teritorial, pemerintahan independen, dan
spesialisasi tenaga kerja dan kerajinan tangan. Dalam arkeologi Rusia, terdapat kriteria
serupa. Misalnya, menurut Vadim Masson, kriteria peradaban adalah adanya atribut: kota,
arsitektur monumental, dan bahasa tertulis.

Terdapat korelasi antara stratifikasi masyarakat dengan pertanian. Dalam sebuah penelitian,
ditemukan bahwa hanya dua dari 58 masyarakat dengan stratifikasi sosial rumit yang
pertaniannya tidak berkembang. Kemudian, hampir semua kelompok masyarakat tersebut
terlibat perdagangan dan memiliki ahli metalurgi atau pandai besi. Pengerjaan logam
merupakan salah satu kriteria masyarakat yang maju

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan Wujud Peradaban Moral adalah:

1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.


2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu
benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket,
sopan santun.
4. Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast)
B. Evolusi dan tahap-tahapan peradaban
Peradaban awal dipercaya dimulai dari area Mesopotamia yang dikenal sebagai area Hilal
Subur. Gagasan ini dikemukakan oleh James Henri Breasted, arkeolog Universitas Chicago,
dalam karya tulisnya yang berjudul Ancient Records of Egypt (1906). Namun, terdapat
setidaknya lima gagasan lain mengenai awal mula peradaban manusia modern. Yang paling
terkenal adalah peradaban Mesir Kuno dan Lembah Indus (area Pakistan modern),Meksiko
yang memiliki peradaban kuno Maya, dan budaya Peru (Peradaban Norte Chico) yang
memiliki artefak setua peradaban di Mesopotamia (sekitar 3.000 SM).
Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad ke – 19 dan
dengan segera pula menjadi kategori budaya yang sangat populer. Mereka yang menerapkan
gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak begitu melukiskan proses yang
sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya menyusun sebuah artificial selection diantara
ratusan peristiwa dan kejadian yang laludiurutkan menurut skema evolusi. Menurut JWM
Baker SJ, mereka tidak sampai menerangkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi, tetapi
mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada.
Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan mengambil jangka
waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan menampakkan
perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan arah (directional) dari sejarah
perkembangan kebudayaan yang bersangkutan. Perubahan – perubahan tersebut
direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari benda hasil kebudayaan manusia pada
jaman dahulu yang antara lain digali dari lapisan bumi diberbagai tempat.
Menurut Alfin Tofler tahapan peradaban dapat dibagi atas tiga tahapan, yaitu :
a. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan
baru dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris).
b. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri).
c. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) dengan komputer atau alat komunikasi digital.
Menurut John Naisbitt mengemukakan bahwa era informasi menimbulkan gejala mabuk

teknologi, yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu :

a) Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.


b) Masyarakat takut sekaligus memuja teknologi.
c) Masyarakat mengaburkan perbedaan antar yang nyata dan yang semu.
d) Masyarakat menerima kekerasan sebagai sesuatu yang wajar.
e) Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan, dan
f) Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut

2.2 Dinamika Peradaban Global


1. Tradisi

Tradisi (Bahasa Latin: traditio, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang
paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian
dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu,
atau agama yang sama. Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah
mendarah daging pada suatu masyarakat, yang jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan
suatu kejelekan.

2. Modernisasi

Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara
harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang
modern Modernisasi diartikan sebagaiperubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat
yang modern. Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang
batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi
mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain. Dalam
kehidupan manusia disadari bahwa sesuatu yang baik, indah, dan berguna akan menciptakan
kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup
pengertian sebagai berikut.

a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya
taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalampergaulan hidup
dalam masyarakat.

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat


tertentu, yaitu sebagai berikut :

a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun
masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu.
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alatkomunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain
pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :

1. Cara berfikir ilmiah.


2. Sistem administrasi Negara yang baik.
3. Kedisiplinan yang tinggi.
4. Mampu menciptakan suasana yang kondusif.

3. Masyarakat Madani

Dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah
kontraposisi dari masyarakat militer. Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa
karakteristik masyarakat madani, diantaranya:

1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam


masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi
dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan
program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
organisasi-organisasi masyarakat mampu memberikan masukan-masukan terhadap
keputusan-keputusan pemerintah.

Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah
sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya,
dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga
negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Perubahan
menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur social yang ada dalam masyarakat sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan.

Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan :

1. Faktor intern :
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
b. Adanya penemuan – penemuan baru
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan dalam masyarakat
2. Faktor extern :
a. Faktor alam yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain

2.3 Problematika Peradaban Global Pada Kehidupan Manusia


1. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia

Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat.

Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia”Pengertian teknologi secara umum adalah: proses yang
meningkatkan nilai tambah, produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja, Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan
dan digunakan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan
manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

2.4 Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia


Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya
bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan
sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan
berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang
dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan menjadi berganti dengan budaya barat,
misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-
kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat. Padahal kebudayaan-kebudayaan
daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang
menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi
lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan
pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa
juga salah satu budaya bangsa).

Beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan/peradaban


yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya yaitu :

1. Pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat menyebabkan


pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing
khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya
yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan,
Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya Peradaban merupakan bagian
dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,  ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks. Masyarakat yang beradabdapat didefinisikan sebagai masyarakatyang mempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Peradaban berasal dari kata adab yang berarti
kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar
dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan
ilmu teknik untuk kegunaan praktis. Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang
didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan
perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang
utuh.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai