Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan beberapa pengertian mengenai sejarah sosial?

Jawaban:
Sejarah sosial adalah sebuah istilah yang digunakan dalan mempelajari gejala perubahan
dalam masyarakat dari masa ke masa. (Leirissa, 1999: 70). Selanjutnya pengertian lain
didapatkan dari Yakub (2013: 168) yang mengatakan bahwa sejarah sosial adalah sejarah
yang lebih menekankan kepada kajian dan analisis terhadap faktor-faktor bahkan ranah-ranah
sosial yang mempengaruhi terjadinya peristiwa-peristiwa sejarah itu sendiri.
Selain itu terdapat pula beberapa pengertian lain yang didefinisikan oleh Azra mengenai
sejarah sosial sebagai berikut: (Azra, 2002)
1) Sejarah sosial didefinisikan sebagai sejarah tentang kehidupan sehari-hari yang
sering telah menjadi hal-hal yang taken for granted. Makna dari kehidupan sehari-
hari ialah jika terus berulang-ulang maka akan terstruktur secara menyeluruh.
2) Sejarah sosial adalah sejarah gerakan-gerakan sosial yang mewujudkan diri dalam
bentuk gerakan gerakan protes yang dianggap di luar mainstream
3) Sejarah sosial adalah sejarah yang membatasi ruang lingkupnya yaitu sosial terkait
beberapa aspek kehidupan yang paling penting dalam sejarah kebudayaan
manusia termasuk aspek politik.
Maka dari penelusuran Azra dapat disimpulkan bahwa sejarah sosial merupakan sejarah
tentang kehidupan sehari-hari yang telah terstruktur dan berbentuk gerakan protes yang anti
mainstream tetapi tetap dalam ranah lingkupnya yaitu sosial.
Sumber:
 Azra, Azyumardi. 2002. Historiografi Islam Kontemporer, Wacana, Aktualitas, dan
Aktor Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 Leirissa, R. Z. “VOC Sebagai Sejarah Sosial”. Jurnal WACANA, Vol 1, No 1, Th 1999,
Hal 70-84.
 Yakub, M. “Historiografi Islam Indonesia: Perspektif Sejarawan Informal”. Jurnal
MIQOT, Vol. XXXVII, No. 1, Januari-Juni 2013. Hal 159-177.

2. Bagaimana objek, tema, metodologi, dan model dalam sejarah sosial?


Jawaban :
A. Tema Sejarah Sosial
Sejarah sosial mulai diminati oleh sejarawan pada abad ke-19 tema yang digunakan pun
adalah sebagai berikut:
1) Tema gerakan sosial
Tema ini dituliskan sebagai bentuk protes atau pemberontakan dalam mengejar
sebuah tujuan yang mulia seperti kemerdekaan, keadilan dan lain-lain. Contohnya
adalah pemberontakan petani 1888. (Burke, 2015: 134)
2) Tema Masyarakat Pedesaan
Tema ini diperuntukkan kepada keinginan perubahan atau perkembangan dari suatu
kawasan pedesaan. Contohnya adalah sejarah sosial pedesaan Onderafdelling Aceh
Tengah 1904-1942.
3) Tema Perbanditan dan Kriminalitas
Tema ini mengusut tindak kejahatan yang menjadi ancaman kaum elit yang berkuasa.
Contohnya adalah perbanditan pedesaan di Jawa 1850-1942 oleh Suhartono W. P.
(Suhartono, 2010: 68)
4) Tema Gaya Hidup
Tema ini akan menelaah mengenai proses gaya hidup sosial di suatu daerah.
Contohnya Kehidupan Keraton Surakarta 1830-1930.
B. Model Sejarah Sosial
Berikut merupakan beberapa Model menurut Kuntowijoyo (1994) dalam bukunya, diantara
lain sebagai berikut:
a) Model Evolusi
Model ini merupakan model yang menjelaskan mengenai proses perubahan dari
masyarakat sederhana-kompleks. Contohnya dari masyarakat desa-kota atau dari kota
yang tradisional-modern.
b) Model Lingkaran Sentral
Model ini merupakan model pengkajian dan penulisan sejarah yang bertolak dari titik
sejarah yang sudah menjadi. Biasanya dimulai dengan lukisan sinkronis tentang
masyarakat itu, baru kemudian secara diakronis ditunjukkan pertumbuhannya.
Misalnya tulisan Ladurie tentang petani Perancis pada 1976 (The Peasants of
Languedoc). Ladurie memulai tulisannya dengan menjelaskan adanya gejala baru
pemilikan tanah dan konsekuensi sosial-ekonominya sebagai basis uraian diakronis
perkembangan petani di Languedoc. Peledakan penduduk membawa konsekuensi
sosial ekonomi dan masing-masing menjadi kekuatan sejarah yang
mentransformasikan Languedoc.
c) Model Interval
Model ini merupakan kumpulan dari lukisan sinkronis yang diurutkan dalam
kronologi sehingga tampak perkembangnnya, sekalipun tidak nampak benar 
hubungan sebab akibat. Misalnya, data mengenai laporan pedesaan di pedesaan Pati
yang dimuat dalam Eindresume 1868 dikembangkan oleh Burger dengan meneliti
desa yang sama pada tahun 1928, dan oleh Bachtiar Rivai dikaji kembali pada tahun
1958,  serta terakhir oleh Frans Huskens pada tahun 1976. Interval waktu yang cukup
lama akan memberi gambaran yang lebih lengkap tentang perubahan sosial ekonomi
pedesaan Pantai Utara Jawa bagian Tengah itu melalui potret-potret data sinkronis.
d) Model Tingkat Perkembangan
Model ini merupakan menerapkan teori perkembangan masyarakat yang diangkat dari
disiplin sosiologi, misalnya model perkembangan masyarakat dari Karl Marx
(komunisme awal, feodalisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme) dan dari  Rostow
tentang perkembangan ekonomi dari yang sederhana hingga konsumsi tinggi. Untuk
penelitian sejarah, pendekatan terhadap tahapan ekonomi tidak perlu harus
menggunakan ukuran-ukuran ekonomi. Tahapan pertumbuhan ekonomi sebagaimana
dikemukakan Rostow yang menggunakan ukuran produktivitas sebagai kriteria
tahapan, hanya berlaku dalam masyarakat industrial dan kurang relevan untuk
ekonomi pedesaan/petani di masa lampau. Tulisan Neil Smelser menggunakan model
diferensiasi struktural untuk melukiskan tahap-tahap perkembangan revolusi industri
dan masyarakat Inggris khususnya golongan pekerja.
e) Model jangka panjang-menengah-pendek dari Fernand Braudel.
Model ini membagi sejarah  ke dalam tiga jenis, yaitu  (a) sejarah jangka panjang
yang perubahannya sangat lamban, merupakan perulangan konstan dan
perkembangan waktu yang tak dapat dilihat. Ini menyangkut hubungan manusia
dengan lingkungan atau disebut geographical time;. (b) sejarah jangka menengah,
perkembangan yang lamban tetapi dapat dirasakan ritmenya. Di sinilah letak sejarah
sosial itu sendiri. Ini disebut social time; (c) sejarah jangka pendek, sejarah dari
kejadian-kejadian (l’historie evenementielle) atau sejarah berjalan cepat, pendek,
fluktuatif yang menggelisahkan. Ini disebut individual time. Khusus mengenai sejarah
sruktur, dalam setiap struktur ada elemen perubahan, gerakan, sehingga sruktur juga
tampak sebagai konjungtur.
f) Model Sistematis
Model ini cocok untuk menelusuri sejarah sosial dalam arti perubahan sosial.
Misalnya karya Wertheim, Indonesia Society in Transition ataupun karya sosiolog
Selo Sumarjan, Social Change in Jogyakarta, yang menggambarkan terjadinya
perubahan lembaga-lembaga dan peranan sosial dalam kurun sejarah tertentu.
Sumber:
 Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
 Burke, Peter. 2015. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
 P, Suhartono. W. 2010. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu

C. Objek Sejarah Sosial


D. Metodologi Sejarah Sosial

Anda mungkin juga menyukai