PENGAYAAAN
a. Memudahkan pengertian
Gambaran peristiwa masa lampau yang sedemikian banyak itu dikelompokkan.
Disederhanakan menjadi satu tatanan sehingga memudahkan pengertian
b. Melakukan penyederhanaan
Begitu banyak peristiwa sejarah beraneka ragam disusun emnajdi sederhana sehingga
mendapatkan ikhtisar yang mudah dimengerti dan dipahami
c. Mengetahui peristiwa sejarah sebagai kronologis
Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan memudahkan pemecahan suatu
masalah.
d. Memenuhi persyaratan sistematikan ilmu pengetahuan
Semua peristiwa masa lampau setelah dikelompokkan antara motivasi dan pengaruh
peristiwa itu kemudian disusun secara sistematis
e. Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
Klasifikasi dalam ilmu meletakkan dasar pembagian jenis, golongan, suku, bangsa
dan seterusnya.
REMEDIAL
Sehubungan dengan pendekatan multi-dimensional, maka sartono kartodirdjo
membagi dua pendekatan dalam ilmu sejarah, yaitu:
3) Sejarah Naratif, mengisahkan suatu rangkaian peristiwa telah terjadi pada suatu kurun
waktu tertentu secara kronologis sehingga tersusun kedalam sebuah cerita. Pada umumnya
sejarah naratif lebih banyak berkisah tentang aspek kehidupan politik pada masa lampau.
4) Sejarah Non-naratif, lebih berfokus pada masalah (problem oriented) dengan
menggunakan konsep dan pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk mengungkapkan
berbagai aspek pada peristiwa sejarah tertentu pada masa lampau. Sejarah non-naratif
menelaah berbagai aspek yang terkait dengan suatu peristiwa sejarah tertentu pada masa
lampau sepeti aspek sosial, budaya dan ekonomi.
Daftar Pustaka
Herimanto dan Eko Targiyatmi. 2014. Pembelajaran Sejarah Interaktif: untuk kelas X SMA
dan MA kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Platinum
Sapto, Ari. 2003. Pengantar Ilmu Sejarah. Malang : PPPG IPS dan PMP Malang
Syukur, Abdul, Rudi Gunawan, Nana Supriyatna, dan Achmad Sunyayadi. 2013. Modul
Sejarah Peminatan SMA kelas X. Tangerang: Direktorat Sejarah dan Nilai
Budaya, Dirjen kebudayaan , Kemendikbud