Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN KISI-KISI SAS SEJARAH

Vania Petrina Pudji X-D/34

No INDIKATOR Jawaban
Secara etimologis, istilah sejarah berasal dari kata Syajaratun dari bahasa
1 Menjelaskan Arab. Kata ini memiliki arti pohon, yang tumbuh hingga memiliki banyak
pengertian sejarah cabang yang berbeda tetap berasal dan terhubung dari satu akar yang sama
dalam pohon. Pengertian analogi pohon ini, dengan pengertian kita mengenai
sejarah sekarang merupakan suatu kejadian atau peristiwa di masa lalu
memiliki kaitan yang erat. Pohon yang dalam perkembangannya
mengibaratkan cerita, silsilah, riwayat, dan asal usul tentang
batang/cabangnya. Maka dapat disimpulkan kaitan antara sejarah dan pohon
mengacu pada asal-usul atau keturunan dari suatu kejadian/seseorang.Dalam
bahasa Inggris, sejarah berarti masa lampau umat manusia. Dalam bahasa
Yunani diartikan sebagai istoria yang berarti investigasi, inkuiri, belajar
dan/atau orang pandai, hal yang diketahui dari hasil penyelidikan, serta istoria
juga diperuntukkan bagi pengkajian terhadap segala sesuatu mengenai
manusia secara kronologis.
Diakronik
2 Menjelaskan konsep Konsep berpikir diakronik memandang peristiwa sejarah mengalami
berpikir sinkronik perkembangan dan bergerak sepanjang waktu. Konsep berpikir diakronik
dan diakronik sama dengan kronologi. Dalam konsep berpikir diakronik mengenal istilah
periodisasi yang merupakan sebuah kegiatan pengklasifikasian
peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu, hal
ini diperlukan agar dapat meninjau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
secara menyeluruh. Konsep berpikir diakronik juga mengenal istilah berpikir
kronologis yaitu berpikir secara runtut, teratur, dan berkesinambungan,
sehingga dapat membantu mempermudah proses penggabungan dan
perbandingan peristiwa sejarah yang terjadi di tempat berbeda tetapi di waktu
yang sama.
Beberapa karakteristik umum dari cara berpikir diakronik adalah:
- Mempelajari kehidupan secara memanjang dalam dimensi waktu
- memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bekerja dan
memiliki hubungan kausalitas
- mengurai proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu
kehidupan masyarakat yang berkesinambungan
- mengurai kehidupan masyarakat secara dinamis
Sinkronik
Konsep berpikir sinkronik lebih meluas dalam ruang tetapi terbatas pada
waktu. Konsep berpikir sinkronik lebih fokus pada aspek-aspek peristiwa
seperti tokoh, penyebab, dampak, tempat, dan lain lain. Cara berpikir
sinkronik berusaha menjelaskan/menceritakan kejadian sejarah secara lebih
mendalam dibandingkan pada waktu.
Beberapa karakteristik umum dari cara berpikir sinkronik adalah:
- Mengamati kehidupan sosial secara meluas dalam dimensi ruang
- Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang
terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit lainnya.
- Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan
menjelaskannya bagian demi bagian
- Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam
kondisi statis

3 Menjelaskan konsep Konsep kronologi adalah ilmu tentang waktu yang menjadi ilmu bantu sejarah
kronologi yang cukup penting. Konsep kronologi akan memberikan kita gambaran yang
utuh tentang suatu peristiwa dari tinjauan tertentu. Sehingga dapat membantu
kita menghubungkan dan membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di
tempat yang berbeda tetapi di waktu yang bersama dengan tepat agar tidak
terjadi anakronisme.

4 Menganalisis Unsur-unsur sejarah ada 3 yaitu, manusia, ruang, dan waktu.


unsur-unsur dalam
sejarah 1. Manusia
Manusia merupakan sentral dari peristiwa sejarah, di mana ia
ibaratnya merupakan pemeran utama dalam sejarah yang menentukan
bagaimana alur cerita sejarah berlangsung. Sejarah sendiri merupakan
sejarah manusia, sehingga apapun peristiwa yang dikaji pasti berkaitan
dengan manusia.
2. Ruang
Ruang merupakan tempat, lokasi terjadinya suatu peristiwa sejarah
dari aspek geografis. Konsep ruang sejarah menyebabkan terjadinya
pembagian misalnya sejarah lokal, sejarah nasional, dan sejarah
internasional. Melalui konsep ruang, kita dapat membandingkan pola
kehidupan masyarakat dari berbagai daerah.
3. Waktu
Waktu menjadi batas temporal dari setiap peristiwa yang telah terjadi
atau perjalanan hidup manusia. Waktu juga merupakan unsur dan
konsep sejarah karena sejarah sendiri merupakan studi mengenai
aktivitas manusia dilihat dari kurun waktunya. Konsep waktu dalam
sejarah meliputi proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam
batasan waktu tertentu, dan kesatuan kelangsungan waktu (masa
lampau, masa sekarang, dan masa depan)

5 Menjelaskan dan Konsep keberlanjutan (kontinuitas) berpendapat bahwa setiap peristiwa yang
menganalisis konsep telah terjadi tidak berdiri sendiri dan tidak berpisah dengan peristiwa yang
keberlanjutan dan
perubahan dalam lain. Keberlanjutan terjadi apabila masyarakat baru hanya melakukan adopsi
sejarah terhadap lembaga-lembaga atau budaya lama.

Konsep perubahan (change) berpendapat bahwa setiap peristiwa sejarah yang


terjadi dalam kehidupan manusia bergerak dari masa lampau, kini, dan yang
akan datang. Selama itu pula juga terjadi perubahan-perubahan yang
merupakan suatu ketidaksamaan dari suatu keadaan dengan keadaan yang
lain.

Perubahan dibagi menjadi dua berdasarkan kecepatannya yaitu revolusi


(cepat) dan evolusi ( lambat)

Dibedakan menjadi 2 berdasarkan arah perubahan :

- keadaan yang lebih baik (progress)


- keadaan yang lebih buruk (regress)

Factor penyebab terjadi perubahan :

Faktor intern (berasal dari manusia itu sendiri) Meliputi :

- perubahan penduduk
- penemuan-penemuan baru
- konflik dalam Masyarakat

6 Menjelaskan dan Sejarah sebagai peristiwa, merujuk kepada kejadian yang telah terjadi di
memberi contoh masa lalu yang harus bersifat objektif dan faktual. Ciri-ciri lainnya adalah ia
sejarah sebagai bersifat unik, abadi, dan penting.
peristiwa, kisah, ilmu Contoh: Pada 6 Agustus 1945, sekutu pertama kali menjatuhkan bom di salah
dan seni satu kota penting Jepang yaitu, Hiroshima dan dilanjutkan pada Nagasaki 3
hari berikutnya yaitu 9 Agustus 1945. Pengeboman yang dilakukan oleh
Amerika Serikat pada kedua kota tersebut mengubah arah perang dan
memiliki dampak jangka panjang terhadap tata dunia pasca perang. Contoh
nyata dari dampak ini adalah, pada 15 Agustus 1945 pemerintah Jepang
menyerah tanpa syarat mengakhiri Perang Dunia II di Asia Pasifik.

Sejarah sebagai kisah, merupakan sebuah narasi yang tersusun berdasarkan


ingatan, kesan, atau interpretasi manusia terhadap masa lalu. Sejarah sebagai
kisah dapat disusun menjadi 2 jenis yaitu secara lisan (melalui saksi mata) dan
tertulis (buku sejarah). Sehingga sejarah sebagai kisah bersifat subjektif.
Contoh: Kisah sudut pandang Amerika Serikat pada pengeboman Hiroshima.
AS pada kejadian ini merupakan seorang sekutu. Dimana, pada saat itu
sedang ada perang yang berkecamuk di area Asia Pasifik. Bagi Amerika,
Hiroshima merupakan sasaran empuk "proyek Manhattan" pengeboman
Amerika Serikat. Apalagi Hiroshima merupakan markas militer Jepang dan
juga dikenal sebagai kota pelabuhan besar di Jepang. Sehingga amerika juga
menjadikan ini sebagai upaya untuk mengakhiri perang dengan Jepang
sesegera mungkin.

Sejarah sebagai ilmu, mengkaji fakta-fakta peninggalan masa lampau


melalui penelitian ilmiah yang dirangkai dalam sebuah historiografi yang
kemudian menjadi hasil kebudayaan.
Contoh:
1. Teori masuknya Hindu-Budha ke Indonesia
2. Teori masuknya Islam melalui perdagangan Barat Pulau Jawa
3. Teori Yunan (asal-usul nenek moyang Indonesia)

Sejarah sebagai seni, merupakan sebuah bentuk tulisan atau cerita sejarah
yang disajikan dengan mencantumkan emosi, intuisi, dan gaya bahasa.
Contoh: : film Sultan Agung, patung , wayang kulit

7 Menjelaskan 1. Menurut Kuntowijoyo:


manfaat/guna sejarah
sejarah ● Guna Intrinsik → sebagai ilmu yang berguna untuk mempelajari masa
lampau dan sebagai profesi.
● Guna Ekstrinsik → bermanfaat dalam memberikan pendidikan moral,
penalaran, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan, dan
ilmu bantu bagi ilmu pengetahuan lainnya.

2. Menurut Nugroho Susanto:

● Edukatif → sebagai sumber pengetahuan, mengajari generasi muda


akan hal baik/buruk, antagonis/protagonis, nilai kepahlawanan, dsb.
cth. mengetahui Belanda menerapkan divide et impera (adu domba)
● Inspiratif → pendidikan moral yg meningkatkan semangat generasi
muda utk maju. cth. mengetahui perjuangan merdeka membuat
generasi muda meniru nasionalisme dan patriotisme
● Konstruktif → muncul dalam proses penyampaian suatu ilmu
pengetahuan. cth. sistem pemerintahan Indonesia
● Rekreatif → memberikan kesenangan karena membaca kisah seakan
mengajak kita berpetualang melewati batas ruang dan waktu, juga
ketika mengunjungi berbagai lokasi sejarah (candi-candi museum
situs2)

3. Fungsi menurut Carr E.H:

● Memuaskan rasa ingin tahu tentang kehidupan tokoh, pahlawan,


perbuatan, ide, pemikiran, dan cita-cita mereka. Membangkitkan
kekaguman tentang kehidupan masa lalu dan membangkitkan rasa
nasionalisme serta patriotisme.
● Membandingkan kehidupan masa lalu, sekarang, perkembangan dan
perubahan manusia.
● Mewariskan kebudayaan dan peradaban umat manusia.

8 Menjelaskan tentang Penelitian Sejarah adalah proses mengkaji secara sistematis suatu peristiwa
penelitian sejarah masa lalu dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman serta
makan dari peristiwa tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian Sejarah adalah
untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mendalam mengenai suatu
peristiwa di masa lampau.

9 Menjelaskan 1. Penentuan Topik (defining the topic)


langkah-langkah topik yang dipilih harus bernilai (unik, tidak bersifat majemuk, tidak bersifat
penelitian sejarah multidimensional), orisinil (topik baru untuk pembuktian baru), praktis
(sumber mudah dijangkau, dapat dikerjakan dengan waktu dan bahan yang
tersedia, sesuai dengan kebutuhan), dan memiliki nilai kebermanfaatan sosial
(diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat). Peneliti harus dapat
menentukan topik yang berkaitan dengan 5w+1h, serta menentukan kedekatan
yang ingin digunakan (emosional atau intelektual).

2. Pengumpulan Sumber (Heuristik)


tahap pencarian dan pengumpulan sumber mengenai masalah yang diteliti.
Sumber dapat berbentuk tulisan (arsip/buku/tulisan prasasti), lisan (kesaksian
dari saksi sejarah), benda (fosil/artefak), audio visual/audio/visual (rekaman
suara, rekaman video, gambar, dll)

3. Kritik Sumber/Verifikasi (Verification)


proses pengujian terhadap data-data sejarah, yang berupa mengkaji, menilai,
dan mengkritik. Caranya adalah bertanya dan membandingkannya dengan
yang lain. Ada dua jenis verifikasi,
Kritik Ekstern (yang berarti keaslian sumber sejarah secara fisik dan bahan
lewat panca indera. Contoh: struktur batuan prasasti, warna kertas, ejaan yang
digunakan, dsb) dan juga
Kritik Intern (berhubungan dengan informasi yang tercantum dalam isi
sumber sejarah. Contoh: peneliti bisa memeriksa keasliannya lewat kop surat,
stempel, atau tanda tangan pihak-pihak yang bersangkutan)

4. Interpretasi/Analisa dan Sintesa (Interpretation)


penafsiran terhadap sumber-sumber sejarah yang telah disusun sehingga
melahirkan suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Jenis interpretasi dibagi
menjadi 2 yaitu:
- Interpretasi Objektif
- Interpretasi Subjektif
Cara menginterpretasi dibagi lagi menjadi 2 yaitu:
- Analisis (menguraikan fakta-fakta sejarah)
- Sintesis (menghubungkan rangkaian peristiwa yang terjadi dan membuat
suatu kesimpulan)

5. Historiografi/Penulisan Sejarah (Historiography)


di tahap ini kita mulai menulis sejarah dan menyusun penafsiran fakta dan
menghubungkannya menjadi sebuah cerita sejarah. Dibagi menjadi: -
Deskriptif Naratif yang dimana disesuaikan dengan urutan waktu kejadian
atau kronologis dan menggunakan cara berpikir diakronik. - Deskriptif
Eksplanatif yang dimana deskripsi ini bersifat analisis, detail, dan mendalam.
Mengandung 5W+1H dan menggunakan cara berpikir sinkronik.

10 Menjelaskan tentang 1. Historiografi Tradisional


perkembangan - Penulisan sejak zaman Hindu-Budha hingga saat islam masuk ke
historiografi Indonesia.
Indonesia - Ditulis oleh para pujangga dan penyair kerajaan -memuat masalah
pemerintahan dari raja yg saat itu berkuasa

Tujuan: melegitimasi kekuasaan raja yg bertahta


Ciri-ciri:

a. Istanasentris (fokus pada raja, keluarganya, bangsawan)


b. Non Logis, Irasional (tidak ada sumber tetap/yg bs dipastikan)
c. Regiosentris (bersifat kedaerahan, sering dikaitkan dengan
mitos daerah setempat)
d. Bersifat feodalistis-aristokratis (diulas hanya mengenai hidup
kebangsawanan
e. Religio magis (dihubungkan dengan gaib)
f. Banyak mengandung anakronisme dalam penyusunannya.

Kekurangan:
a. lemah dalam struktur kronologis
b. lemah sudut pandang penulisan sejarah

Contoh:
a. Sejarah Melayu
b. Hikayat raja-raja Pasai
c. Hikayat Aceh
d. Babad Tanah Jawi

2. Historiografi Kolonial
- Dilakukan pada masa penjajahan kolonial dan imperialisme di
Indonesia
- Ditulis oleh org Eropa (Belanda, Inggris, Portugis) ketika tinggal di
Nusantara
- Fokus pada hidup orang Belanda di Hindia Belanda
Tujuan:
a. mempertahankan kekuasaan dan meredam perlawanan
b. bahan laporan untuk pemerintah Kerajaan Belanda
c. bahan evaluasi untuk mengambil kebijakan terkait tanah jajahan

Ciri-ciri:

a. Belanda Sentris/Neerlandosentris (penulisan berdasar pd sudut


pandang Belanda)
b. Subjektif dari sudut pandang penjajah, menganggap Belanda
sbg pahlawan dan Indonesia yg melakukan perlawanan
dianggap pemberontak
c. Sumber lokal diabaikan Contoh: a. Kebijakan VOC b.
Indonesian Trade and Society karya Y. C. van Leur c. The
History of Java karya T. S. Raffles d. De Atjeher (1893) karya
Snouck Hurgronje
3. Historiografi Nasional
- Dimulai setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia
- Ditulis oleh sejarawan Indonesia, secara resmi pada Seminar Sejarah
Nasional yang dilangsungkan di Gajah Mada pada 14-18 Des 1957.

Tujuan: membangun karakter bangsa sesuai visi negara Indonesia.


Ciri-ciri:

a. Indonesia Sentris (sudut pandang org Indonesia)


b. Nilai karakter dan pembangunan kepribadian kebangsaan
menjadi fokus utama
c. Disusun oleh sejarawan yg mengerti kondisi sosial-budaya
masyarakat
d. Mengandung narasi dekolonialisasi

Contoh:
a. Sejarah perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme
b. Peranan bangsa Indonesia dlm Sejarah Asia Tenggara
c. Sekitar perang Kemerdekaan Indonesia
d. Sejarah Nasional Indonesia

4. Historiografi Modern
- Menggunakan metodologi analisis kritis dan berpedoman pd prinsip
sejarah sebagai ilmu
- Fokus utama adalah pemaparan data dan fakta dari suatu peristiwa
- Fakta diperoleh dari metode penelitian sejarah, ilmu bantu sejarah,
dan rekonstruksi sejarah lisan
Ciri-ciri:

a. Objektif
b. Menggunakan metodologi sejarah
c. Melakukan pendekatan multidimensional
d. Interpretasi fakta menggunakan sudut pandang multiperspektif
e. Menampilkan peran rakyat, bukan hanya tokoh besar

Contoh:
a. Pemberontakan Petani di Banten 1888
b. Bukan 350 Tahun Indonesia dijajah karya G.J Resink
c. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17

11 Menjelaskan Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang secara langsung atau tidak
penjelaskan langsung memberikan informasi kepada kita tentang sesuatu kenyataan di
pembagian sumber masa lampau. Sumber sejarah dibagi menjadi dua, yaitu :
sejarah dan
memberikan contoh 1) Berdasarkan kedekatan sumber dengan peristiwa
a. Sumber primer : informasi dari orang yang terdekat peristiwa; pelaku, saksi,
investigasi polisi, koran.
b. Sumber Sekunder : Informasi yang diperoleh dari perantara; sejarawan
melalui buku, paper, artikel.

2) Berdasarkan bentuknya
a. Sumber lisan/oral : keterangan langsung dari pelaku/saksi sejarah
b. Sumber tertulis/dokumen : sumber yang berupa tulisan tangan pada kertas,
dokumen, prasasti dan inskripsi yang masih dapat dibaca
c. Sumber benda/artefak : sumber yang berupa benda peninggalan, berupa;
patung, manik-manik dan alat-alat yang lain

12 Menjelaskan ● Teori Out of Afrika : Teori ini menyatakan bahwa Homo Sapiens
teori-teori asal-usul berasal dari suatu tempat di Afrika dan pada sekitar 100.000 - 70.000
nenek moyang yang lalu mereka meninggalkan Afrika, menyebar, dan bermigrasi ke
bangsa Indonesia berbagai daerah di dunia
● Teori Out of Taiwan : Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan atau Kepulauan
Famosa. Para pendatang yang berbicara dengan tutur Austronesia ini
telah menjelajahi Madagaskar di bagian barat, Pulau Paskah di bagian
timur, Taiwan dan Mikronesia di utara, hingga sampai ke selatan di
Selandia Baru, Mereka diperkirakan datang dari Taiwan melalui
Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 SM. Kemudian sekitar tahun
3.500-2.000 SM, mereka melakukan migrasi ke Indonesia melalui
Sulawesi dan menyebar ke berbagai pelosok nusantara.
● Teori Out of Yunan : Teori ini mengemukakan bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunan, sebuah provinsi di sebelah Barat
Daya Tiongkok. Pendukung teori ini, antara lain Moh. Ali, R.H.
Geldern., J.C.H. Kern, dan Slamet Mulyana
Ada 3 gelombang migrasi manusia dari Yunan ke Indonesia :
- Bangsa Negrito
Diperkirakan masuk wilayah Nusantara pada 10.000 tahun yang lalu.
Mereka diyakini sebagai keturunan Proto Australoid yang berpindah
dari sekitar LAut tengah dan tinggal di India. Ketika bangsa Dravida
dating, mereka menyingkir ke timur (tiongkok), kemudian menyebar
ke berbagai daerah, salah satunya Nusantara
- Bangsa Proto Melayu
Diperkirakan masuk ke Nusantara pada 1.500 SM melalui 2 jalur. Jalur
barat (Semenanjung Melayu – Sumatera – ke seluruh Nusantara) dan
Jalur timur (Filipina-Sulawesi- seluruh Nusantara). Bangsa ini
membawa kebudayaan baru bercocok tanam dan keterampilan
membuat alat dari batu yang sdh halus.
- Bangsa Deutro Melayu
Diperkirakan masuk ke nusantara sejak 300 SM. Masuk lewat jalur
barat (Semenanjung melayu –sumatera- seluruh wilayah nusantara).
Mereka diyakini berasal dari Dongson , Vietnam dan dikenal sebagai
pelaut-pelaut handal yang membawa keahlian membuat barang dari
perunggu , yang kemudian membawa Nusantara memasuki masa
perundagian
● Teori Nusantara : Masyarakat Indonesia berasal dari wilayah Indonesia
sendiri. Teori ini dikemukakan oleh Muhammad Yamin. Bahkan
dipercaya bahwa masyarakat Indonesia menjadi nenek moyang di
daerah lain.

13 Menjelaskan Paleolitikum (masa berburu dan mengumpulkan makanan)


kehidupan sosial, Sosial dan ekonomi :
ekonomi dan budaya - Berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering),
masyarakat - berpindah-pindah (nomaden)
praaksara Kebudayaan :
- Kebudayaan Pacitan (stone culture) → kapak genggam, kapak perimbas, alat
serpih
- Kebudayaan Ngandong (bone culture) → alat-alat dari tulang dan tanduk,
kapak genggam, alat serpih

Mesolithikum (masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut)


Sosial dan ekonomi:
- Semi sedenter
- Mulai ada pembagian tugas
- Mulai berladang
- Mulai mengolah makanan
- Sebagian masih nomaden, sebagian mulai menetap di gua-gua
- Sebagian menetap di pesisir pantai
Kebudayaan:
- Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture),
- Kebudayaan Toala (Flake Culture),
- Kebudayaan Kapak Genggam Sumatera (Pebble Culture)
- Mulai tumbuh jiwa religius
- Lukisan di dinding gua
- Periuk-belanga, gerabah

Neolitikum (masa food producing)


Sosial dan ekonomi :
- terjadi revolusi neolitik
- Sudah mulai menetap di rumah-rumah sederhana
- Bercocok tanam dan beternak
- Pembagian tugas sudah jelas
- Kehidupan religius semakin penting
Kebudayaan :
- Kebudayaan Kapak Persegi → kleinbeil (kecil), walzenbeil (besar)
- Kebudayaan Kapak Lonjong → tatah/tara (kecil), beliung (besar)
- Kebudayaan Kapak bahu
- Gerabah
- Perhiasan
- Alat pemukul kulit kayu

Megalitikum
Sosial dan ekonomi : merupakan puncak kehidupan religius masyarakat
prasejarah Indonesia
Kebudayaan :
- Kebudayaan Megalitikum Tua seperti menhir
- Kebudayaan Megalitikum Muda seperti dolmen

Perundagian/Logam
Sosial dan ekonomi :
- Perdagangan barter
Kebudayaan :
- Kebudayaan Dongson → mulai mengenal teknologi dengan cara bivalve, a
cire perdue, kapak corong/kapak sepatu, nekara, moko, bejana perunggu,
arca-arca perunggu

14 Menjelaskan Zaman Paleolitikum (zaman batu tua)


pembabakan zaman Berlangsung sekitar 50.000 SM. Pada zaman ini, manusia menggunakan
alat-alat sederhana yang terbuat dari batu dan masih kasar, seperti kapak
berdasarkan tinjauan perimbas dan kapak genggam. Selain itu, manusia pada zaman ini masih
Arkeologi hidup berpindah pindah.

Zaman Mesolitikum (zaman batu tengah)


Pada zaman ini, manusia mulai menggunakan alat-alat yang lebih kompleks
yang terbuat dari batu dan tulang, seperti mata panah dan tombak.
Kebudayaan yang terkenal pada zaman ini adalah Kjokkenmoddinger, yaitu
tumpukan kulit kerang

Zaman Neolitikum (zaman batu baru)


Pada zaman ini, manusia mulai mengenal pertanian dan peternakan, Manusia
pada zaman ini juga menggunakan alat-alat dari baru, namun mereka sudah
mengenal teknik mengasah dan mengumpan sehingga batu yang mereka
gunakan sudah sangat halus

Zaman Megalitikum (zaman batu besar)


Berlangsung sekitar tahun 2.500-1500 SM. Pada zaman ini, manusia mulai
membangun bangunan-bangunan besar dari batu, seperti menhir, dolmen,
punden berundak, dan kubur batu. Bangunan-bangunan ini dianggap sebagai
tempat pemujaan atau tempat untuk menyimpan jenazah.

Zaman Perundagian (Zaman Logam)


Pada zaman ini, manusia mulai menggunakan alat-alat yang terbuat dari
logam, seperti perunggu dan besi. Alat-alat ini lebih kuat dan lebih tahan lama
dibandingkan alat-alat yang terbuat dari batu. Manusia juga mulai
mengembangkan teknik-teknik baru, seperti a cire perdue dan bivalve, untuk
membuat benda-benda logam yang lebih kompleks.

15 Menjelaskan dan 1. Paleolitikum (masa berburu dan mengumpulkan makanan)


memberi contoh a. Kebudayaan Pacitan (Stone Culture). Contoh:. Kapak Genggam, Kapak
hasil-hasil budaya perimbas, Alat serpih (flakes)
masa praaksara b. Kebudayaan Ngandong (Bone Culture). Contoh: Alat dari tulang dan
tanduk, kapak genggam, alat serpih (flakes)

2. Mesolithikum (masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut)


a. Kapak Sumatera (pebble/ Budaya Bacson-Hoabinh),
b. alat serpih/flakes,
c. abris sous roche,
d. kjokkenmoddinger,
e. hache courte/kapak pendek,
f. mulai tumbuh jiwa religius,
g. periuk-belanga,
h. gerabah,
i. lukisan di dinding gua
3. Megalitikum (masa ini kebudayaan megalitikum yang berlangsung hingga
zaman logam)
a. menhir,
b. dolmen,
c. punden berundak,
d. sarkofagus,
e. waruga,
f. kubur batu,
g. pandhusa

4. Neolitikum (masa food producing) →


a. Kapak lonjong (Indonesia timur) yang dibagi menjadi Kleinbeil (kecil) dan
Walzenbeil (besar)
b. Kapak Persegi (Indonesia Barat) yang dibagi menjadi tatah/tara (kecil) dan
beliung (besar),
c. Kapak bahu,
d. Gerabah,
e. perhiasan (manik-manik),
f. alat pemukul kayu

5. Perundagian/Logam
a. Mulai mengenai teknologi (bivalve dan a cire perdue),
b. kapak corong/kapak sepatu,
c. nekara,
d. moko,
e. bejana perunggu,
f. arca-arca perunggu

16 Menjelaskan teknik Ada dua teknik pembuatan benda logam dari logam, yaitu :
pembuatan peralatan
dari logam 1. Bivalve (Teknik Dua Setangkup)
Teknik ini menggunakan dua cetakan yang dapat ditangkupkan.
Cetakan diberi lubang pada bagian atasnya untuk menuang cairan
logam. Jika perunggu sudah dingin, cetakan di bagian atas dibuka,
cetakan ini dapat digunakan berkali-kali
2. A cire perdue (Teknik Cetak Tuang)
- Pertama, dibuat model dari lilin yang dilapisi tanah liat. Bagian atas
dan bawah model diberi lubang.
- Setelah mengeras, tanah liat dipanaskan (dibakar) sehingga lilin
mencair dan keluar melalui lubang di bagian bawah
- Dari lubang bagian atas, dituangkan cairan perunggu, Jika perunggu
sudah dingin, cetakan tanah liat tersebut dipecah untuk mengambil
benda yang dicetak. Jadi, cetakan ini hanya bisa digunakan sekali.
17 Menjelaskan dan 1. Meganthropus Palaeojavanicus
menganalisis tentang Ditemukan G.H.R. von Koenigswald di Sangiran, Jawa Tengah, Indonesia
penemuan fosil pada tahun 1936.
manusia praaksara
2. Pithecanthropus Erectus
Ditemukan Eugene Dubois di Trinil, Jawa Timur, Indonesia pada tahun 1891.

3. Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan R.Von Koenigswald di Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia pada
tahun 1936.

4. Pithecanthropus Soloensis
Ditemukan Gustav Von Koenigswald di Ngandong, Jawa Tengah, Indonesia
pada tahun 1931.

5. Homo Soloensis
Ditemukan Widianto di Ngandong, Jawa Tengah, Indonesia pada tahun 1996.

6. Homo Wajakensis
Ditemukan W. J. S. Purwoko di Wajak, Blitar, Jawa Timur, Indonesia pada
tahun 1989.

18 Menjelaskan tentang Fakta sejarah berarti kesimpulan sejarawan akan kejadian historis.
fakta sejarah dan a) Berdasarkan wujud/bentuknya dibagi menjadi:
memberikan
contohnya 1. Fakta Mental (mentifact)
- Fakta yang bersifat abstrak
- Ditemukan di penelitian sejarah yang terkait dengan perilaku
manusia, keyakinan, kepercayaan, ide, gagasan, pendidikan
- Terkait dengan keadaan rohani, pembangunan batin, trauma
masyarakat
2. Fakta Sosial (sosiofact)
- Bukti yang ditemukan memiliki dampak sosial yang cukup luas
(misal jaringan interaksi antarmanusia, aktivitas masyarakat)
- Berguna untuk menyelidiki perubahan tata sosial masyarakat (strata
sosial dan ekonomi, pergeseran nilai hidup)
3. Fakta Seni (artifact)
- Bukti konkrit adanya keberadaan manusia di zaman lampau
- Contoh: kapak lonjong, menhir, dolmen, candi, prasasti

b) Berdasarkan sifatnya, fakta dikategorikan:

1. Fakta Keras (hard fact)


- Fakta yang sudah diterima dan tak lagi diperdebatkan sebagai bukti
suatu peristiwa.
2. Fakta Lunak/Mentah (cold fact)
- Fakta yang masih harus didukung dengan bukti-bukti lainnya.

19 Menganalisis tentang Jalur rempah terjadi pada 4.500 tahun yang lalu. Nusantara menjadi titik nol
jalur rempah di dari semua niaga rempah di dunia (pala, cengkeh, cendana, hingga lada,
Indonesia merica, kemenyan dan kapur barus) dimana ini menjadi kemajuan teknologi
pelayaran dan maritim dunia, menjadi lahirnya era penjelajahan samudra.
Simpul jalur rempah menjadi tempat pertemuan lintas suku bangsa dan
menghasilkan pembentukan budaya, agama, politik, ekonomi, dan informasi.

Jalur rempah memfasilitasi perdagangan global di Nusantara yang


menghubungkan India, Tiongkok, dan Nusantara. Hal ini memberikan
keuntungan bagi Sriwijaya, Mataram Hindu, Singasari, dan Majapahit. Posisi
strategis Nusantara menghubungkan samudra Hindia, Laut Tiongkok Selatan,
Asia, Afrika, dan Eropa.

20 Menjelaskan Proto Melayu :


suku-suku bangsa - Suku Dayak di Kalimantan,
keturunan Proto dan - Suku Toraja di Sulawesi Selatan,
Deutro melayu di - Suku Sasak di Lombok,
Indonesia - Suku Nias, dan suku Rejang di Sumatera Barat.

Deutro Melayu :
- Suku Jawa
- Suku Bugis
- Suku di Bali,
- Suku Betawi,
- Suku di Makassar,
- Suku Melayu,
- Suku Minahasa,
- Suku Sunda,
- Suku Madura.

21 Menjelaskan a) Widianto Widianto


tokoh-tokoh peneliti adalah seorang arkeolog Indonesia yang menemukan fosil Homo floresiensis
fosil dan hasil di Liang Bua, Flores, pada tahun 2003. Fosil ini kemudian menjadi sorotan
temuannya di dunia karena ukurannya yang kecil, hanya sekitar 1 meter. Homo floresiensis
Indonesia diperkirakan hidup di Flores sekitar 18.000 tahun yang lalu.

b) Van Riet Schouten


adalah seorang ahli geologi Belanda yang menemukan fosil Meganthropus
paleojavanicus di Sangiran, Jawa Tengah, pada tahun 1936. Fosil ini
merupakan fosil manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.
Meganthropus paleojavanicus diperkirakan hidup di Jawa sekitar 2 juta tahun
yang lalu.

c) Eugene Dubois Eugene Dubois


adalah seorang dokter dan ahli geologi Belanda yang menemukan fosil
Pithecanthropus erectus di Trinil, Jawa Timur, pada tahun 1890. Fosil ini
kemudian menjadi bukti bahwa manusia purba pernah hidup di Asia
Tenggara. Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup di Jawa sekitar 1,8 juta
tahun yang lalu.

d) G.H.R. Von Koenigswald G.H.R.


adalah seorang ahli paleontologi Jerman yang melanjutkan penelitian Dubois
di Indonesia. Ia menemukan fosil Pithecanthropus mojokertensis di
Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1936. Ia juga menemukan fosil
Pithecanthropus soloensis di Ngandong, Jawa Tengah, pada tahun 1931-1933

22 Menjelaskan a. Proto Melayu (Melayu Tua)


bangsa-bangsa yang Gelombang migrasi pertama ini datang ke Nusantara pada sekitar 1500 SM.
bermigrasi di Mereka membawa peradaban batu ke Nusantara. Gelombang migrasi yang
Indonesia pada masa datang ini adalah bangsa Melayu Austronesia dari ras Mongoloid, dikenal
praaksara juga sebagai bangsa Proto Melayu (Melayu Tua). Mereka datang datang dari
Yunan dan bermigrasi ke Nusantara melalui dua jalur, yaitu:
1) Jalur barat: dari Yunnan – Thailand - Semenanjung Melayu – Sumatra –
Jawa- Flores
2) Jalur timur: dari Yunnan – Vietnam – Taiwan – Filipina – Maluku –
Halmahera – Papua Keturunan bangsa proto Melayu di Indonesia adalah suku
Dayak, Toraja, dan Batak.
Ciri-ciri:
1. Badan tinggi, ramping
2. Kulit sawo matang
3. Rambut lurus
4. Bentuk mulut dan hidung sedang
b. Deutro Melayu (Melayu Muda)
Gelombang migrasi bangsa Melayu Austronesia yang kedua datang ke
Nusantara pada sekitar tahun 300 SM. Mereka lazim disebut bangsa Deutro
Melayu (Melayu Muda), mereka membawa budaya peradaban logam
(perunggu}. Migrasi mereka melalui jalur barat, dari Yunnan – Semenanjung
Melayu – Sumatra – wilayah Indonesia. Bangsa Deutro Melayu berkembang
menjadi suku Melayu, Jawa, Sunda, dan Bugis.
Ciri-ciri:
1. Badan tinggi, ramping
2. Kulit sawo matang
3. Rambut lurus
4. Bentuk mulut dan hidung sedang
c. Weddoid
Ras Weddoid datang ke Nusantara sebelum bangsa Proto Melayu dan Deutro
Melayu. Mereka berkembang di Sumatera, Palembang, Jambi, Sulawesi
tenggara (Toala), dan Siak. Mereka datang pada masa Paleolithikum akhir.
d. Papua Melanesoid.
Papua Melanesoid merupakan nenek moyang suku Papua dan bangsa
Melanesia. Mereka berkembang menjadi suku Semang (Malaysia) dan suku
Negrito (Filipina),
Ciri-ciri:
1. Badan kekar
2. Kulit kehitam hitaman
3. Berambut keriting
4. Bibir tebal
5. Hidung mancung

Anda mungkin juga menyukai