Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

KONSEP DASAR SEJARAH

KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan
waktu serta perubahan dan keberlanjutan).
4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis,diakro-
nik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan).

MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Dasar Sejarah:
1.Konsep berpikir kronologis, diakronik, dan sinkronik dalam mempelajari sejarah
2. Konsep ruang dan waktu dalam sejarah
3. Konsep kerubahan dan keberlanjutan dalam perjalanan sejarah

Rajutan setiap peristiwa sejarah Indonesia


memiliki makna yang penting bagi
keberlangsungan “hidup” bangsa Indonesia di
masa sekarang. Selain itu pelajaran dari masa
lalu dijadikan bekal untuk memastikan
keberlangsungan dan kemajuan Indonesia di
masa depan. Kehilangan ingatan pengalaman kolektif atas apa yang terjadi di masa lalu
dapat membahayakan proses pewarisan budaya. Namun ironisnya sekarang banyak
anggota masyarakat yang mengidap anesthesia sejarah (lupa dan tercabut dari sejarahnya).

A. Manusia, Ruang, dan Waktu


Sejarah adalah ilmu tentang manusia. Manusia adalah makhluk sejarah (zoon historicon).
Manusia sebagai subjek dan objek dalam sejarah. Sebagai subjek, manusia lah yang
menuliskan sejarah. Sebagai objeknya,
sejarah akan terfokus pada manusia dalam
perjalanan waktu. Tidak ada manusia yang
dapat melarikan diri dari sejarahnya.
Perhatikan skema di samping!
Sejarah mengkaji aktivitas manusia di segala
bidang dalam perspektif waktu. Kajian
tentang manusia tidak dimonopoli sendiri
oleh sejarah. Seringkali terjadi
kesalahpahaman yang masif di kalangan
masyarakat awam bahwa semua yang
menyangkut manusia di masa lalu adalah
sejarah. Kajian tentang sisa-sisa manusia yang membatu (fosil) merupakan tugas dari
Antropologi Ragawi. Kajian tentang benda-benda hasil karya manusia di masa lalu
merupakan bidang kajian arkeologi.
Manusia melakukan aktivitas, terikat pada ruang tertentu. Jika diibaratkan seperti drama,
ruang adalah panggung, dimana lakon bermain. Peristiwa sejarah berhubungan erat dengan
ruang atau wilayah. Faktor geografis juga menentukan jalannya peristiwa sejarah.
Waktu merupakan alur sejarah yang terdiri atas masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Tidak ada yang bisa “lari” dari waktu, tidak bisa dihentikan dan terus berjalan. Waktu
menjadi bahasan yang “pokok” dalam sejarah. Perjalanan suatu peristiwa dari masa lalu
ke masa kini dan akan menuju masa depan akan melahirkan konsep kerlanjutan dan
perkembangan.

B. Berpikir Diakronik dan Sinkronik


Sejarah sering dilihat sebagai ilmu
hafalan. Ilmu yang hanya menghafal
nama, tanggal sebuah peristiwa,
bahkan sejarah sering dianggap
sebuah persoalan di masa lalu yang
tidak penting untuk dikaji. Akan
tetapi jika kita cermati, Sejarah
merupakan ilmu yang kaya akan
pengetahuan, sejarah bukan hanya
terbatas pada pengetahuan di masa
lalu, yang bisa di genggam dengan mudah di tangan kita atau tersusun rapi dalam lemari
perpustakaan. Tetapi pengetahuan dalam sejarah itu tersimpan dalam sebuah tembok yang
hanya bisa ditembus oleh interpretasi yang tajam terhadap teks–teks sejarah. Kita semua
dapat berperan sebagai seorang sejarawan dengan menerapkan berfikir sejarah dalam
menggali sebuah kebenaran dari sebuah rentetan peristiwa sejarah yang terkadang masih
bersifat kabur. Memanfaatkan sejarah sebagai sarana berfikir, membayangkan masa lalu
dengan dengan ilustrasi peristiwa, sumber lisan dan dokumen visual. Berpikir sejarah
dapat dilakukan secara diakronik dan sinkronik.
1. Berpikir Diakronik
Berpikir sejarah diakronis berasal dari kata diakronik atau diachronich; (diachronich,
terdiri dari dua kata, yaitu “dia” dalam bahasa latin artinya melalui/melampaui dan
“chronicus” artinya waktu). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas
dalam ruang. Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis (urutan) dalam
menganalisis sesuatu. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan
sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu
merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain
itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang
sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya. Sejarah itu ilmu diakronis, yang
mementingkan proses, sejarah akan membicarakan suatu peristiwa tertentu yang
terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Melalui
pendekatan diakronis, sejarah berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari
waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu
terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk
menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan
sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya
atau mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan. Sebagai contoh memahami
proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan
menelusuri perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda
pada abad ke-17. Contoh lain yaitu menjelaskan tentang pertempuran 5 hari
disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir atau
menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini. Jadi
dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari suatu
peristiwa bersejarahOleh karena itu cara berpikir diakronis sangat mementingkan
proses terjadinya sebuah peristiwa. Adapula ciri-ciri berpikir Diakronik :
1. Bersifat vertikal. (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
2. Cakupan kajian jauh lebih luas.
3. Terdapat konsep perbandingan.
4. Memiliki sifat historis/komparatif.
5. Mengkaji masa yang satu dan yang lain.

2. Berpikir Sinkronik
Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu "syn" yang artinya Dengan dan
"khronos" yang artinya Waktu/Masa. Tapi Sinkronik artinya Meluas dalam ruang
tetapi sempit dalam waktu. Jadi berpikir secara sinkronik itu, kita menganalisa suatu
peristiwa pada intinya saja,tidak menganalisa suatu suatu peristiwa dari
awal.Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi pemberontakan
G30S/PKI. Jadi dengan berpikir secara sinkronik kita dapat mempelajari peristiwa
bersejarah secara mendetail.
Berpikir sejarah secara sinkronis yaitu berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas
dalam waktu. Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
Sinkronik lebih menekankan pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan
sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya.
Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang
berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam
waktu yang panjang itu. Sebagai contoh berpikir sinkronis yaitu peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan menguraikan berbagai aspek, seperti aspek
sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional. Berpikir sinkronik merupakan
cara berpikir yang khas ilmu-ilmu sosial. Adapula ciri-ciri berpikir sinkronik :
1. Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada
intinya saja)
2. Cakupan kajian yang lebih sempit.
3. Cenderung lebih sulit dan serius.
4. Kajiannya lebih terstruktur.
5. Mengkaji masa tertentu.
6. Tidak terdapat konsep perbandingan

C. Berpikir Kronologis dan Periodisasi


Aktivitas manusia yang telah dilakukan di masa lalu beragam. Perlu untuk dibagi ke dalam
periode-periode tertentu agar mudah dipahami. Periodisasi merupakan pembagian zaman,
bagian yang khas dari sejarah. Periodisasi Sejarah Indonesia yang menggambarkan
perjalanan sejarah yang dilalui bangsa Indonesia dari masa praaksara/prasejarah hingga
masa kini (kontemporer).
Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia (terdapat enam jilid) dibagi menjadi:

1. Konsep Berpikir Kronologis


Secara sempit, kronologi bisa diartikan sebagai urutan waktu kejadian. Untuk itu,
konsep berpikir kronologis menuntut kita untuk bisa berpikir secara runtut, teratur,
sesuai dengan urutan waktu dan tidak melompat-lompat atau berbalik
(anakronis). Dengan konsep berpikir kronologis, sejarah bisa memberikan gambaran
utuh suatu peristiwa sesuai dengan urutan waktu kejadian. Dengan kata lain, kronologi
bisa membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa bersejarah sesuai dengan
urutan waktunya. Nah, dalam kehidupan sehari-hari, konsep berpikir kronologis ini
sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Kalau kamu enggak berpikir secara
runtut dan berkesinambungan, tentu saja kamu enggak bisa memecahkan masalah atau
menemukan solusi yang tepat.
2. Konsep Berpikir Periodisasi
Periodisasi adalah pembabakan waktu yang merupakan salah satu bentuk penulisan
sejarah guna memahami rangkaian peristiwa sejarah. Catatan periodisasi sifatnya
subjektif (tergantung terhadap tulisan sejarawan) dalam kerangka penulisannya.
Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, periodisasi dibuat berdasarkan derajat
integrasi yang pernah dicapai Indonesia pada masa lalu dan dipengaruhi oleh faktor
ekonomi yang memengaruhi perkembangan budaya, kultur, politik, dan sosial di
Indonesia, sehingga kita bisa membuat periodisasi yang bisa dibedakan jadi 2, yaitu
pengaruh Hindu dan pengaruh Islam. Biar kamu enggak bingung, berikut ini
merupakan contoh periodisasi sejarah Indonesia menurut beberapa tokoh.
A. Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
• Prasejarah
• Zaman Kuno
o Masa kerajaan-kerajaan tertua.
o Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV).
o Masa Majapahit (dari abad XIV – XV).
• Zaman Baru
o Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
o Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
o Masa pergerakan nasional (abad XX).
• Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945)
B. Mohammad Yamin
o Zaman Prasejarah sampai tahun 0.
o Zaman Protosejarah, tahun 0 sampai abad ke-4.
o Zaman Nasional, dari tahun abad ke-4 sampai abad ke-6.
o Zaman Internasional, yaitu abad ke-16 sampai kira-kira tahun 1900.
o Abad Proklamasi mulai kira-kira tahun 1900.
C. H.J. de Graaf
Dalam buku yang berjudul Geschiedenis van Indonesia tahun 1949, H.J. de
Graaf menuliskan periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
o Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai 1650) yang meliputi:
▪ Zaman Hindu;
▪ Zaman penyiaran Islam dan berdirinya kerajaan Islam.
o Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800).
o Orang Indonesia pada zaman VOC (1600-1800).
o Organisasi VOC di luar Indonesia.
o Orang Indonesia dalam lingkungan Hindia Belanda (sesudah 1800) diakhiri
dengan pemerintahan Ratu Wilhelmina.

D. Perubahan dan Keberlanjutan


Sudah dibahas di awal bahwa sejarah adalah ilmu tentang waktu. Apa yang dibahas tentang
waktu? Bahasannya adalah (a) perkembangan, (b) keberlanjutan/kesinambungan, (c)
pengulangan, dan (d) perubahan. Pembahasan kali ini akan memfokuskan pada konsep
perubahan dan keberlanjutan.
E. Kegunaan Sejarah
Sejarah dipelajari, dan memiliki kegunaan. Beberapa kegunaan sejarah adalah sebagai
berikut:
1. Kegunaan Edukatif
Sejarah memberikan nilai-nilai pendidikan bagi seseorang yang mempelajarinya.
Seperti ungkapan “historia vitae magistra” yang dapat diartikan sejarah adalah guru
kehidupan. Peristiwa masa lampau yang dipelajari harus diambil nilai kearifannya
untuk masa kini. Menurut Prof. Hariyono, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa
“sejarah dapat membuat manusia bijak”.
2. Kegunaan Inspiratif
Belajar sejarah berguna dalam rangka memberikan inspirasi kepada orang yang
mempelajari untuk dijadikan sarana pemecahan masalah masa kini. Karya sejarah
berisi pengalaman kolektif manusia yang dapat memberi inspirasi yang berupa ide,
semangat, motivasi perjuangan,serta kegagalan dan keberhasilan yang dialami
pendahulu.
3. Kegunaan Instruktif
Sejarah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran serta pengembangan berbagai
bidang, khususnya bidang IPTEK. Penemuan berbagai teknologi dalam berbagai
aspek, komunikasi, transportasi, navigasi, militer, kesehatan, dan bidangnya lainnya
di masa lalu dapat dijadikan acuan yang berguna untuk pengembangannya di masa
kini dan masa depan.
4. Kegunaan Rekreatif
Setelah membaca karya sejarah yang di dalamnya menceritakan peristiwa dan
berbagai tokoh, pembaca dapat merasakan “berekreasi” atau menelusuri masa silam.
Pikiran dan perasaan akan digiring untuk bernostalgia ke dunia lampau dengan seluruh
proses dan ritmenya kompleks.
PENILAIAN PENGETAHUAN
Untuk semakin memahami materi pada bab ini, jawablah soal – soal dibawah ini dengan benar.
1. Menganalisis suatu perubahan atau peristiwa dari waktu ke waktu dengan tempat tertentu
merupakan pengertian dari….
a. Berfikir sinkronis
b. Berfikir diakronis
c. Berfikir monokausalitas
d. Berfikir multikausalitas
e. Berfikir interpretasi
2. Perhatikan data berikut ini !
1. Mengkaji pada masa tertentu
2. Mengkaji dengan berlalunya masa
3. Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya (karakternya)
4. Sistem terstruktur, deskripsi integrative dan bersifat statis
5. Deskripsi naratif dan bertransformasi serta bersifat dinamis
6. Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
Yang termasuk cirri-ciri berfikir sinkronis dalam mempelajari sejarah adalah…
a. 1, 2 dan 3
b. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 5 dan 6
e. 2, 3 dan 4
3. Perhatikan data berikut ini !
1. Mengkaji pada masa tertentu
2. Mengkaji dengan berlalunya masa
3. Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya (karakternya)
4. Sistem terstruktur, deskripsi integrative dan bersifat statis
5. Deskripsi naratif dan bertransformasi serta bersifat dinamis
6. Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
Yang termasuk cirri-ciri berfikir diakronis dalam mempelajari sejarah adalah…
a. 1, 2 dan 3
b. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 5 dan 6
e. 2, 3 dan 4
4. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1. Merupakan teori yang bersifat perspektivisme (ditinjau dari banyak aspek)
2. Memahami terjadinya suatu peristiwa melalui banyak factor penyebab
3. Terjadinya suatu peristiwa selalu berkaitan dengan banyak aspek yang saling
berhubungan satu sama lainnya
Pernyataan yang dimaksud adalah….
a. Teori Mono Kausalitas
b. Teori Multikausalitas
c. Teori Ketergantungan
d. Cara berfikir interpretasi
e. Cara berfikir periodisasi
5. Interpretasi dalam sejarah adalah memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa
sejarah. Tujuan interpretasi adalah….
a. Sebagai sarana propaganda atau cuci otak sesuai yang diinginkan oleh sejarawan yang
menulisnya
b. Untuk meningkatkan pengertian terhadap suatu peristiwa sejarah agar lebih dipahami
dan dimengerti oleh semua orang
c. Untuk memberi warna baru dalam penulisan sejarah agar dapat menggugah hati para
pembacanya
d. Sebagai sarana untuk menguraikan berbagai fakta sejarah untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya
e. Untuk menyatukan berbagai fakta sejarah menjadi satu kesatuan yang selaras
6. Perhatikan data berikut!
1. Sebab langsung
2. Sebab lantaran
3. Sebab tidak langsung
4. Sebab perantara
5. Sebab dan akibatnya
Menurut Ibnu Khaldun sebab-sebab terjadinya peristiwa sejarah dikelompokkan
kedalam…
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 2, 3, 4, dan 5
c. 1, 3, 4, dan 5
d. 1, 2, 4, dan 5
e. 1, 2, 3, dan 5
7. Dalam penulisan sejarah, interpretasi sangat penting untuk meningkatkan pengertian
terhadap suatu peristiwa sejarah agar lebih dipahami dan dimengerti oleh semua orang.
Pelaksanaan interpretasi dalam penulisan sejarah dapat dilakukan melalui dua tahap
yaitu…
a. Objektif dan subyektif
b. Deskriptif dan naratif
c. Analisis dan sintesis
d. Dinamis dan statis
e. Langsung dan tidak langsung
8. Perhatikan data berikut ini !
1. Babakan waktu
2. Penzamanan
3. Serialisasi
4. Kurun
5. Transformasi
Istilah lain untuk menyebut periodisasi dalam sejarah adalah…
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 2, 3, 4, dan 5
c. 1, 3, 4, dan 5
d. 1, 2, 4, dan 5
e. 1, 2, 3, dan 5
9. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Ruang lingkup sejarah sangat luas
2. Jangka waktunya sangat lama
3. Bidang dan aspeknya juga sangat banyak
Pernyataan tersebut merupakan latar belakang dari penerapan…..
a. Interpretasi sejarah
b. Kronoloi sejarah
c. Sistematika sejarah
d. Periodisasi sejarah
e. Metodologi sejarah
10. Penyusunan sejarah berdasarkan kronologis cenderung menggambarkan peristiwa sejarah
yang ditandai gambaran gerakan waktu yang bersifat….
a. Melingkar
b. Linear
c. Siklus
d. Transparan
e. Vertikal
PENILAIAN KETRAMPILAN
Tes Tertulis (dikerjakan secara berkelompok)
Petunjuk Pengerjaan:
- Tulislah Identitas Anggota Setiap Kelompok
- Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dan ringkas!

1. Tuliskan definisi Sejarah!


Jawab: ...............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Gambarkan skema keterkaitan manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah!
Jawab: ...............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan antara berpikir diakronik dan sinkronik!
Jawab: ...............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Sejarah Indonesia berdasarkan buku Sejarah Nasional Indonesia!
Jawab: ...............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5. Tuliskan kisah perjalanan hidup ketua kelompokmu secara kronologis (minimal 5
peristiwa)!
Jawab: ...............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai