Anda di halaman 1dari 5

Bahasa yunani chronos (waktu) dan logos (ilmu): ilmu bantu sejarah tentang waktu

untk menyusun sutu peristiwa

Tujuan agar tida ada kerancuan waktu dalam sejarah(anakronisme)

Berbeda dengan Sinkronik, Diakronik aslinya berasal dari bahasa latin yaitu "Dia"
yang artinya Melalui/Melampaui dan "Chronicus" yang artinya Waktu. Tapi
Diakronik artinya Memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang . Berpikir
diakronik disebut juga berpikir kronologis,Berbeda dengan berpikir sinkronik,
berpikir diakronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa dari awal mula peristiwa itu
terjadi hingga akhir dari peristiwa itu. Contohnya menjelaskan tentang pertempuran 5
hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir atau
menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini. Jadi
dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari suatu
peristiwa bersejarah.
Adapula ciri-ciri berpikir Diakronik :
Bersifat vertikal. (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)

diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan


peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba.
Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam
ruang yang terbatas.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa diakronis merupakan hubungan antara peristiwa
yang terjadi dengan peristiwa sebelumnya. Peristiwa yang terjadi tidak terjadi secara
tiba-tiba dan berdiri sendiri tetapi ada kaitannya dengan peristiwa terdahulu
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari
jaman ke jaman berikutnya.
Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan
mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis
haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita

Contoh berpikir sejarah secara diakronis


Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula
peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti: peristiwa menyerahnya Jepang
kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa
Rengasdengklok, penyususnan teks proklamasi, dan lain sebagainya.
Berfikir secara kronologis dalam sejarah sangat perlu dianjurkan. Berfikir secara
kronologis atau berfikir secara urut, runtut, berkesinambungan dan teratur dapat
memberikan secara utuh tentang suatu peristiwa sejarah. Manfaat berfikir kronologis
yaitu kita dengan mudah dapat memahami dan mengetahui makna serta manfaat
sebuah peristiwa bersejarah. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, untuk
memecahkan permasalahan kita perlu menggunakan konsep berfikir kronologis. Hal
ini dilakukan agar kita dapat mengetahui secara urut penyebab dari masalah tersebut,
sehingga kita dapat mengetahui akar dari permasalahan kemudian dapat mengatasinya

1. Mengkaji suatu peristiwa dengan berlalunya masa, seiring waktu diakronis semakin
rinci dalam menjelaskan peristiwa yang lampu dengan pemikiran-pemikiran baru
sesuai dengan histori yang telah terjadi

2. Diakronis bersifat vertikal, penjelasan yang diakronis tidak melebih-lebihkan dari


apa yang terjadi namun dikembangkan dengan cara luas dan mendalam, sehingga
hasil akan terlihat lebih rinci

3. Cakupan kajiannya lebih luas, diakronis menghubung-hubungkan suatu peristiwa


dengan peristiwa lain yang berhubungan dengan peristiwa tersebut, sehingga cakupan
kajian yang dilakukan akan lebih meluas terhadap peristiwa lain

4. Terdapat konsep perbandingan, dalam hal diakronis setelah melakukan kajian yang
luas maka akan diperbandingkan dengan peristiwa tersebut atau peristiwa yang terjadi
apakah sesuai atau tidak

5. Bersifat historis, diakronis menjelaskan dengan sejarah bagaimana dan dengan apa
suatu peristiwa terjadi, tidak hanya menjelaskan secara deskriptif namun menjelaskan
sejarah bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.

SINKRONIK SECARA DETAIL


DIAKRONIK SECARA KRONOLOGI
SEPERTI AIR SUNGAI AIRNYAMENGALIR DARI HULU KE HILIR
BEGITUPUN SEJARAH PERISTIWANYA MENGALIR SESUAI URUTAN
WAKTU PERISTIWANYA
KETKA SEJARAH BERSENTUHAN DENGAN ILMU SOSIAL
LAINNYA,SEPERTI SOSIOLOGI,GEOGRAFI,EKONOMI SEHINGGA SEJARAH
MENJADI ILMU YANG BERSIFAT SINKRONIK.CARA SINKRONIK INI
AKAN MEMBERIKAN GAMBARAN PERISTIWA SEJARAH SECARA LUAS
KITA DAPAT MENGGALI INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA DALAM
SATU PERISTIWA TERSEBUT DENGAN DEMIKIAN KITA BISA
MENJELASKAN PERISTIWA TERSEBUT SECARA LENGKAP.BERPIKIR
SINKRONIK BISA MEMBANTU KITA UNTUK MENGETAHUI HAL-HAL
DETAIL YANG TERJADI PADA PERISTIWA SEJARAH,JADI TIDAK HANYA
MENGETAUI PRISTIWA SEJARAH SECARA KRONOLOGIS SAJA

Sejarah itu diakronis maksudnya me-manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu


sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses,
sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu
A sampai waktu B.Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial
meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat
tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan
tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya
menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin
mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain
yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya,
ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis

Contoh:
– Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
– Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )

Sinkronis artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di
suatu masa / ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sinkronis artinya meluas dalam ruang
tetapi terbatas dalam waktu yang mengandung kesistematisan tinggi. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan
peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas. Menurut Tapi Sinkronik
artinya Meluas dalam ruang tetapi sempit dalam waktu. Jadi berpikir secara sinkronik
itu, kita menganalisa suatu peristiwa pada intinya saja,tidak menganalisa suatu suatu
peristiwa dari awal.Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi
pemberontakan G30S/PKI. Jadi dengan berpikir secara sinkronik kita dapat
mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail.
Adapula ciri-ciri berpikir sinkronik :
Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada
intinya saja)
Cakupan kajian yang lebih sempit.
Cenderung lebih sulit dan serius.
Kajiannya lebih terstruktur.
Mengkaji masa tertentu.
Tidak terdapat konsep perbandingan.

Galtung, pengertian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari pristiwa sejarah


dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas.
Atau meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang
terbatas
Berpikir sejarah secara sinkronis adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau
bersifat horisontal, artinya mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya
pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pengertian berpikir sinkronik dalam sejarah
adalah mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah dalam
kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.

Keterkaitan Berpikir Sejarah Secara Diakronik dan Sinkronik


Sejarah adalah proses, dalam kata lain sejarah adalah perkembangan. Ilmu sejarah
sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang
yang terbatas. Sejarah mengenal adanya suatu proses kontinuitas atau berkelanjutan.
Sehingga sejarah itu sendiri merupakan suatu rekonstruksi peristiwa masa lalu yang
bersifat kronologis. Sedangkan ilmu sosial itu bersifat sinkronis (menekankan struktur)
artinya ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu
tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk
membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada
kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Ada juga yang
menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas
dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin
mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain
yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya,
ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis.
Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak lepas dari cara berfikir
diakronis dan berfikir sinkronis, karena keduanya saling melengkapi.
Contoh: Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah kehidupan bangsa
Indonesia pada masa Hindu-Budha. Sehingga dalam menceritakan tentang Candi
Borobudur tidak hanya menceritakan bagaimana urutan waktu (aspek Diakronis)
Candi borobudur dibangun tapi juga bisa kita lihat bagaimana kehidupan politik,
ekonomi, sosial dan budaya (Aspek Sinkronis) pada masa pembangunan Candi
tersebut. Secara Diakronis Candi Borobudur dibangun antara kurun waktu 760 sampai
830 M dan dibangun dalam 4 tahap dengan arsiteknya Gunadarma dan rampung pada
masa pemerintahan Raja Samaratungga. Kita dapat berfikir secara sinkronik dari
Bangunan monumental Semegah candi Borobudur mungkinkah dibangun oleh
masyarakat yang kacau, tentu saja tidak bangunan yang megah tersebut tentu
dibangun masyarakat yang makmur (aspek ekonomi), hidup bergotong royong dan
toleransi (Aspek sosial budaya), memiliki raja yang berwibawa (aspek politik) dan
religius (aspek Agama).

Anda mungkin juga menyukai