Anda di halaman 1dari 10

Konsep Berfikir

Diakronik dan Sinkronik


Dalam Sejarah

Sejarah Indonesia Kelas X


TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Mampu menjelaskan Konsep berfikir
kronologis, diakronik, sinkronik, konsep
ruang dan waktu dalam sejarah
 Mampu menerapkan dan
merekonstruksi sebuah peristiwa
sejarah
PENGERTIAN SEJARAH
 Etimologi (asal kata) Bahasa Arab - syajaratun - pohon
 Bahasa Inggris – History – masa lampau
 Bahasa Yunani – Historia – Ilmu, orang pandai
 Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi sejarah sebagai berikut :
1. asal-usul, keturunan, silsilah
2. kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau
3. pengetahuan atau uraian tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau

Dapat kita simpulkan bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan


yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting
yang terjadi dalam kehidupan manusia pada masa lalu
KONSEP BERFIKIR KRONOLOGIS
 Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu chronoss dan logos. Chronoss artinya waktu sedangkan logos
artinya uraian atau ilmu. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu
yang memang didalam perkembangannya kemudian menjadi
ilmu bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian-
kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya

Cara berfikir kronologis dapat mempermudah kita dalam


melakukan rekontruksi terhadap semua peristiwa masa lalu
dengan tepat. Kronologis sangat penting agar terhindar dari
anakronisme dan untuk menghindari kerancuan waktu.
Contoh :
 1511Portugis mendarat di Malaka dipimpin oleh
Alfonso de Albuquerque
 1512 Portugis telah berhasil menduduki Maluku
 1521
Spanyol tiba di kepulauan Maluku di bawah
pimpinan D’el Cano
 1529 dilakukan perjanjian Saragosa
DIAKRONIK

Diakronik memiliki beberapa ciri :


1. memanjang, berdimensi waktu,
2. terus bergerak, hubungan kausalitas,
3. bersifat naratif, berproses dan bertransformasi,
4. bersifat dinamis,
5. lebih menekankan pada proses durasi
6. digunakan dalam ilmu sejarah
 Berfikirmengenai peristiwa
sejarah secara menyeluruh
dalam urutan waktu yang Pengeboman Hiroshima 6
Agustus 1945 dan Nagasaki
panjang, tapi terbatas pada 9 Agustus 1945
ruang. Tujuannya untuk melihat
perubahan yang terjadi dalam Awan cendawan akibat ledakan
bom atom dikota Hiroshima pada
proses perkembangan 6 Agustus dan Nagasaki pada 9
tersebut. Berfikir diakronik Agustus tahun 1945 di Jepang
menuntun kita untuk melihat Kedua peristiwa tersebut
menyebabkan Jepang menyerah
peristiwa sejarah dari waktu ke kepada Sekutu dan Indonesia
waktu. dapat memproklamasikan
kemerdekaannya.
SINKRONIK
 Sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu
masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari
peristiwa Sejarah dengan segala aspeknya pada masa
atau waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri :
1. mengkaji peristiwa Sejarah yang terjadi pada masa tertentu
2. menitik beratkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter
3. bersifat Horizontal
4. tidak ada konsep perbandingan
5. cakupan kajian lebin sempit
6. kajiannya sangat sistematis
7. sifat kajian lebih serius dan mendalam
Contoh :
Pemberontakan petani
Mempelajari sejarah Banten 1888 Karya Sartono
dalam kurun waktu Kartodirjo adalah salah satu
tertentu, tetapi dengan contoh pendekatan
Sinkronik, dengan ruang
ruang lingkup yang lebih lingkup yang sempit, namun
luas. Konsep ini terbatas luas pembahasannya berkat
pada ruang atau memiliki ilmu bantu lainnya.
kurun waktu yang pendek.
Oleh sebab itu perlu ilmu Hanya menganalisis kondisi
masyarakat Banten pada
bantu lainnya masa itu saja
Sebenarnya konsep berpikir diakronik
dan sinkronik saling melengkapi satu
dengan lainnya.

Dengan menghubungkan konsep


berpikir sinkronik dan diakronik
maka akan diperoleh pemahaman
bukan hanya tentang ‘apa‘ yang
terjadi tetapi juga ’mengapa’
sesuatu terjadi

Anda mungkin juga menyukai