Anda di halaman 1dari 13

TEMA 1 : SEJARAH INDONESIA: MANUSIA, RUANG, DAN

WAKTU

MANUSIA SEBAGAI PENGGERAK,


PELAKU DAN SAKSI SEJARAH &
SEJARAH DALAM DIMENSI RUANG
DAN WAKTU
Manusia sebagai Penggerak, Pelaku dan Saksi Sejarah
■ Manusia dalam kajian ilmu sejarah adalah subjek dan objek, yaitu manusia dengan
segenap gagasan dan tindakannya adalah penggerak sejarah yang membawa
perubahan di masyarakat
Contohnya:
Tokoh Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Dalam perspektif ilmu sejarah,
beliau merupakan pelaku sejarah, saksi sejarah, sekaligus penggerak sejarah. Bagaimana cara
beliau menggerakkan sejarah? Bermula dari tahun 1912, persahabatannya dengan Cipto
Mangunkusumo dan Douwes Dekker dimulai sejak belajar di sekolah dokter STOVIA pada
zaman Hindia Belanda, hingga mereka bertiga kemudian dikenal sebagai tiga serangkai. Mereka
mendirikan partai politik Indische Partij dan koran De Expres sebagai media untuk menyebarkan
gagasan mereka yaitu membangkitkan nasionalisme para pribumi dan menentang kebijakan
pemerintah kolonial yang diskriminatif. Salah satu tulisan dan gagasan Ki Hadjar Dewantara
yang menggugah nasionalisme dan menentang kolonialisme adalah “Seandainya Aku Seorang
Belanda” yang dimuat di koran De Expres sebagai kritik atas pemerintah Hindia Belanda. Akibat
gagasannya yang tertuang lewat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan hukuman
dengan diasingkan. Namun, hal itu tidak menciutkan nyalinya untuk berjuang demi bangsa. Ki
Hadjar Dewantara terus berjuang melalui pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa pada
tahun 1922. Salah tujuan dari pendidikan Taman Siswa adalah untuk mencerdaskan bangsa
melalui akses dan kesempatan bagi rakyat mendapatkan pendidikan
Kartodirjo (2017), memaparkan bahwa ketika biografi dan individu menjadi unit sejarah,
maka individu sebagai manusia harus dipahami secara utuh mengenai latar belakangnya,
lingkungan sosial budaya, watak dan pandangan hidupnya

Ketika belajar tentang manusia sebagai penggerak, pelaku dan


saksi sejarah, kita dapat mengetahui manusia memiliki suasana
kebatinan dan pemikiran.
Belajar dari berbagai biografi termasuk biografi tentang orang-
orang biasa yang berkontribusi bagi sejarah umat manusia. Selain
itu manusia juga dipahami dari ruang atau tempat peristiwa
dimana mereka berada. Ruang atau tempat dimaksud adalah
kondisi lingkungan, baik secara sosial, budaya, geografis,
maupun ekonomi. Manusia dalam waktu adalah bagaimana
sejarah manusia dipelajari baik perrkembangan, perubahan,
keberlanjutan dan keberulangannya
Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu

1. Manusia
■ Manusia berperan penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah unsur utama yang sangat
menentukan suatu peristiwa sejarah. Artinya mempelajari sejarah berarti kita sedang mempelajari
perjalanan hidup manusia, baik secara individual maupun secara kesatuan dalam masyarakat.
Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal
munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang
■ Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap
komunitas manusia yang tinggal di suatu tempat akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang
diperoleh dari leluhurnya secara turun temurun. Dengan demikian, kisah sejarah manusia
merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi dalam suatu ruang
atau tempat tertentu.
3. Waktu
■ Kehidupan setiap manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat dilepaskan dari unsur waktu.
Kehidupan di dunia memiliki keterkaitan yang erat antara kehidupan masa lalu, masa kini dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti (masa lalu),
melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa
sejarah berada dalam kurun waktu tertentu dan berkaitan antara masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang.
Konsep hidup dalam ruang (dimensi spasial)

■ Dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat suatu peristiwa terjadi.
■ Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan situasi suatu peristiwa terjadi.
■ Dimensi ruang sejarah dapat berdasarkan skala lokal, nasional, maupun global.
Lokasi atau wilayah tempat tinggal selalu memiliki sejarah lokal.
■ Walaupun terjadi pada tingkat lokal, peristiwa tersebut seringkali berkaitan
dengan berbagai kejadian di tingkat nasional maupun global.
■ Contoh, tumbuhnya kesadaran nasionalisme dalam pergerakan nasionalisme
Indonesia pada masa 1908-1945 di suatu daerah dipengaruhi atau terinspirasi
dari berbagai perjuangan melawan kolonialisme dan imperalisme di dunia.
Ruang (dimensi spasial) adalah suatu tempat dimana terjadinya berbagai peristiwa alam
ataupun peristiwa sosial serta peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu

■ Ruang merupakan konsep yang paling melekat dengan waktu, dimana:


- Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah
dalam perjalanan waktu
- Penelaah suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat
terlepaskan dari ruang terjadinya suatu peristiwa sejarah
- Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi maka,
konsep ruang menitik beratkan pada aspek tempat dimana peristiwa itu
terjadi.
Konsep hidup dalam waktu (dimensi temporal)
mengkaji berbagai peristiwa dan manusia berdasarkan aspek
waktu.

■ Merujuk pada kapan suatu peristiwa terjadi.


■ Berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad pada
masa lampau yang menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi.
■ Ditandai oleh peristiwa lain yang terjadi bersamaan dengan
peristiwa itu sendiri.
■ Misalnya, ada orang menandai waktu kelahirannya dengan
peristiwa lain yang bersamaan terjadinya seperti peristiwa
bencana, misalnya gunung meletus.
Waktu (dimensi temporal) mempunyai dua makna

■ Denotatif ialah suatu satu-kesatuan, dimana detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
abad, serta seterusnya
■ Konotatif, mengacu pada ruang yang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa
Konsep waktu dalam mempelajari sejarah

- Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati,
tetapi masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti dan
tertutup.
- Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan, sehingga dalam
sejarah masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan
dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi
dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa
sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
- Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak dimasa kini dan menjadi
acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

- Konsep ruang dan waktu ialah sebagai unsur penting dimana


tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia sebagai
subjek atau palaku sejarah.
- Segala bentuk aktivitas manusia pasti berlangsung
bersamaan terhadap tempat dan waktu kejadian.
Kesimpulan

- Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek
atau pelaku sejarah.
- Segala aktivitas yang dilakukan manusia pasti berlangsung bersamaan dengan
tempat dan waktu kejadian.
- Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena
perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat
dimana manusia hidup atau beraktivitas.
Berdasarkan Kuntowijoyo (2013), terdapat empat hal yang dipelajari
dalam sejarah dari segi waktu yaitu

1. Perkembangan
2. Kesinambungan
3. Pengulangan
4. Perubahan.

Empat konsep waktu ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang baik
terhadap sejarah. Perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat menjadi fokus perhatian dalam
mempelajari sejarah.
Perkembangan.
■ Masyarakat yang berkembang akan membawa bentuk baru yang lebih relevan dengan kondisi
zaman. Perkembangan ini bertujuan untuk memperbarui segala sesuatu yang sudah dianggap
tidak efektif bagi kelangsungan hidup masyarakat. Contohnya adalah demokrasi Amerika yang
semakin berkembang akibat dari perkembangan struktur kota yang semakin kompleks.

Kesinambungan.
■ Kecenderungan masyarakat dalam mengadopsi cara-cara lama, menjadi dasar kesinambungan
sejarah dari masa lalu. Meskipun ada beberapa poin yang berbeda, namun tidak merubah pola
dan esensi dari sistem sebelumnya. Contohnya adalah sistem-sistem partai yang menyerupai
sistem kerajaan masa sebelumnya, dalam lingkup yang hampir sama.

Pengulangan.
■ Peristiwa yang sama terulang kembali di masa berikutnya. Hal ini sering terjadi, sehingga muncul
jargon "Sejarah terulang kembali". Contohnya pada peristiwa lengsernya presiden Soekarno dan
Soeharto yang dilatarbelakangi aksi demonstrasi dari para mahasiswa.

Perubahan.
■ Peristiwa perubahan terjadi dalam masyarakat secara besar-besaran dalam kurun waktu yang
singkat. Hal ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh yang kuat dari luar.

Anda mungkin juga menyukai