Anda di halaman 1dari 47

MEMAHAMI KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS, DIAKRONIK, SINKRONIK, RUANG, DAN

WAKTU DALAM SEJARAH


Sinkronik
Sinkronik berasal dari bahasa Yunani, syn (dengan) dan khronos (waktu, masa). Atau menurut
Kuntowijoyo sinkronik berasal dari bahasa yunani synchronus yang berarti terjadi secara bersamaan.
Sedangkan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik berarti segala sesuatu yang bersangkutan
dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas. Galtung menjelaskan pengertian sejarah secara
sinkronik adalah mempelajari peristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu
yang terbatas sehingga meneliti gejala-gejala secara meluas dalam ruang tetapi dalam kurun waktu yang
terbatas. Dengan melihat seperti ini maka seorang sejarahwan melakukan pembahasan tentang keadaan
Indonesia pada awal kemerdekaan, maka akan dibahas aspek ekonomi, politik, militer, sosial budaya dan
ideologi.
Sedangkan Kuntowijoyo memberikan ciri-ciri konsep berpikir sinkronik : (1) kerangka berpikir
sinkronik mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang. (2) konsep berpikir sinkronik
memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu
unit dengan unit yang lainnya. (3) Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan
menjelaskan bagian demi bagian. (4) menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam
kondisi statis. (5) Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi, politik, ekonomi,
antropologi dan arkeologi.
Salah satu contoh sinkronik dalam sejarah adalah buku berjudul Mobilitas dan Kontrol : Studi
tentang Perubahan Sosial di Pedesaan jawa 1942 – 1945 karya Aiko Kurasawa.

Diakronik / Kronologis
Menurut Kuntowijoyo Diakronis berasal dari bahasa latin dan Yunani yaitu dia berarti melampaui,
bahasa Yunani chromos yang berarti waktu. Hal yang sama dengan Kuntowijoyo, Galtung menyatakan
bahwa diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia (melintasi / melewati) dan khronos yang berarti
perjalanan waktu. Maka berpikir diakronik dalam ilmu sejarah menguraikan proses dan urutan kejadian
suatu peristiwa sejarah secara kronologis. Ini akan membantu dalam rekonstruksi peristiwa sejarah
berdasarkan urutan waktu secara tepat. Dengan pendekatan ini, kita dapat menyaksikan bahwa peristiwa
sejarah terus bergerak dari masa kemasa. Disini kita bisa mengamati proses perubahan dari waktu ke
waktu. Terlihat disini bahwa peristiwa sejarah tidaklah berdiri sendiri atau biasa kita kenal ada unsur
kausalitas (sebab akibat) antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya secara kronologis. Dengan berpikir
diakronik kita dapat mengamati perkembangan kehidupan masyarakat pada suatu zaman dengan zaman
berikutnya.
Ciri-ciri konsep berpikir diakronik atau kronologis adalah sebagai berikut : (1) dalam konsep
berpikir kronologis atau diakronik mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu. (2)
konsep berpikir diakronik memandang masyarakat sebagai suatu yang terus bergerak dan memiliki
hubungan kausalitas ataupun sebab akibat. (3) menguraikan proses tranformasi (perubahan) yang terus
berlangsung dari waktu ke waktu dalam kehidupan masyarakat secara berkesinambungan. (4) menguraikan
kehidupan masyarakat secara dinamis. (5) digunakan dalam ilmu sejarah.
Contoh diakronik antara lain : peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkembangan Budi
Utomo di Solo tahun 1908 – 1939, terjadinya perang Diponegoro 1825 – 1830 dan revolusi fisik di
Indonesia tahun 1945 – 1949.

Perbedaan Sinkronik dan diakronik :


NO SINKRONIK DIAKRONIK
1 Meluas dimensi ruang Memanjang, dimensi waktu
2 Sistem terstruktur Terus bergerak, hubungan kausalitas
3 Diskripsi integratif Naratif, berproses dan bertransformasi
4 Statis Dinamis
5 Menekankan pada struktur dan fungsi Menekankan pada proses dan durasi
6 Digunakan dalam ilmu gegrafi, sosiologi, Digunakan dalam ilmu sejarah
politik, ekonomi, antropologi, dan
arkeologi.

Sinkronis dan Diakronis Dalam Sejarah


Sejarah dan ilmu-ilmu sosial mempunyai hubungan timbal balik. Sejarah diuntungkan oleh ilmu-
ilmu sosial, dan sebaliknya. Dalam sejarah baru, yang lahir berkat ilmu-ilmu sosial, penjelasan sejarah
didasarkan atas ilmu-ilmu sosial. Belajar sejarah tidak dapat dilepaskan dari belajar ilmu-ilmu sosial,
meskipun sejarah punya cara sendiri menghadapi objeknya. Topik-topik baru terpikirkan berkat ilmu-ilmu
sosial. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa sejarah dan ilmu-ilmu sosial berbeda tujuannya. Tujuan
sejarah ialah mempelajari hal-hal yang unik, tunggal, ideografis, dan sekali terjadi. Sedangkan ilmu-ilmu
sosial tertarik kepada yang umum, ajek, nomotetis dan merupakan pola. Pendekatan sejarah juga berbeda
dengan ilmu-ilmu sosial. Sejarah itu diakronis, memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu
sinkronis, melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sementar ilmu-ilmu sosial menekankan
struktur (Kuntowijoyo, 2013: 83-84).
Pada dasarnya sejarah ialah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang
yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu sosial, sejarah menjadi ilmu yang juga sinrkonis.
Artinya selain memanjang dalam waktu, sejarah juga melebar dalam ruang. Jadi, dengan sumbangan ilmu,
sejarah sebagai ilmu diakronis yang juga ilmu sinkronis. Maka lengkaplah sejarah (Kuntowijoyo, 2013:
51) .
Bisa kita ambil contoh dalam sejarah politik. Biasanya sejarah akan merekonstruksikan masa
lampau dengan melihat pada perkembangan partai-partai politik. Akan tetapi sekarang sejarah dapat juga
berbicara tentang hubungan partai dengan sistem status dan kelas yang diambil dari disiplin ilmu
Sosiologi. Selain itu sejarah politik dapat juga menghubungkan perkembangan partai dengan masyarakat
desa dan masyarakat kota. Dengan sumbangan ilmu, tema-tema baru yang bersifat sinkronis dapat ditulis.
Misalnya tentang kriminalitas, sistem sekolah, dan percukongan. Dalam sejarah kota adalah contoh yang
jelas ihwal bagaimana sejarah yang bersifat diakronis telah diperkaya ilmu yang sinkronis (Kuntowijoyo,
2013: 52). Sebenarnya, semua tulisan sejarah yang melibatkan penelitian suatu gejala sejarah dengan
jangka yang relatif panjang (aspek diakronis) dan yang melibatkan penelitian aspek ekonomi, masyarakat,
atau politik (aspek sinkronis), pastilah memakai juga pendekatan ilmu-ilmu sosial (Kuntowijoyo, 2013:
89).

Ruang dan Waktu Dalam Sejarah


Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pengertian ruang adalah sela-sela antara dua
(deret) tiang atau sela-sela empat tiang (dibawah kolong rumah) : diartikan sebagai rongga yang berbatas
atau terlingkung oleh bidang: atau juga ronggga yang tidak terbatas, tempat segala yang ada. Ruang atau
tempat merupakan unsur penting yang harus ada dalam sejarah. Bila diibaratkan sebuah pertunjukkan,
maka ruang merupakan panggung ketika peristiwa sejarah berlangsung. Ruang atau tempat terjadinya
suatu peristiwa sejarah terkait dengan unsur geografis, seperti daerah torpis dan sub tropis, daerah pesisir
dan pedalaman, iklim, cuaca, sungai, laut, permukaan bumi (topografi), semua berpengaruh terhadap
perjalanan sejarah. Alhasil ruang atau tempat memberikan warna corak tertentu bagi peristiwa sejarah.
Selain itu, ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah juga mempunyai sistem sosial dan sistem
budaya yang berbeda-beda yang biasanya turun-termurun dari para pendahulunya yang juga berpengaruh
terhadap gerak sejarah para pendukungnya. Maka kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi
dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada suatu ruang atau tempat tertentu. Hal inilah
diantaranya yang menyebabkan setiap kejadian sejarah itu bersifat unik.
Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya memang hidup dalam waktu dan tidak dapat
melepaskan diri dengan waktu. Manusia dan makhluk hidup lainnya itu hidup di masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Waktu menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah rangkaian saat ketika proses, perbuatan,
atau keadaan berada atau berlangsung.
Konsep waktu mempunyai arti masa atau periode berlangsunya perjalanan kisah kehidupan
manusia. Unsur waktu merupakan unsur penting dalam sejarah. Karena mempelajari sejarah adalah
mempelajari sesuatu yang terus bergerak seiring dengan perjalanan waktu. Maka waktu dibagi menjadi tiga
bagian yaitu masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Setiap peristiwa sejarah berada dalam
kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya. Begitu pula setiap peristiwa
berpengaruh terhadap kurun waktu berikutnya, sehingga ketiga unsur waktu tersebut saling
berkesinambungan. Unsur waktu juga memberikan konteks tertentu bagi berlangsungnya peristiwa sejarah.
Peristiwa sejarah terus bergerak ke depan secara dinamis sehingga konteks sejarah pun terus bergerak,
mengalir dan berubah secara kronologis.
Setiap zaman juga memiliki sistem budaya, sistem sosial dan semangat zaman yang berbeda-beda
yang terus begerak secara dinamis. Oleh karena itulah unsur waktu ini juga menjadikan setiap peristiwa
sejarah itu unik dari waktu ke waktu. Waktu terus bergerak dan berjalan secara berkesinambungan. Setiap
orang yang mempunyai kesadaran waktu bisa memanfaatkan waktu dengan baik sehingga terus menerus
melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
Manusia hidup dalam ruang dan waktu. Pada setiap ruang dan waktu, setiap orang atau komunitas
mengukir sejarah masing-masing yang unik, Jika diibaratkan dengan sebuah pertunjukan, maka pada setiap
ruang dan waktu manusia menyajikan pertunjukkan yang berbeda-beda dan silih berganti. Alhasil setiap
orang atau komunitas memiliki sejarahnya sendiri sendiri yang unik pula. Oleh karena itu dalam
mempelajarai sejarah, perlu ditentukan secara tegas, siapa pelakunya (who), kapan berlangsung (when),
dimana peristiwa itu berlangsung (where), serta bagaimana peristiwa sejarah itu terjadi (how).

Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu dan Buddha

Sebelum masuknya budaya Hindu-Budha, masyarakat memiliki budaya yang cukup maju. Unsur-uns
budaya asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa
Indonesia yang sebelumnya memiliki budaya asli tidak lagi menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses
masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan perdagangan antara Indonesia dan
India. Kebudayaan yang datang dari India kemudian proses selanjutnya dimulai dengan kebudayaan asli
Indonesia. Pengaruh budaya Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan
sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti berikut.

A. Bidang Keagamaan

Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, telah mengembangkan kepercayaan yang menjadi pemujaan
terhadap roh nenek moyang di Indonesia. Animisme dan dinamisme Animisme merupakan suatu
kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu
kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha,
masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elit di sekitar istana.

b. Bidang Politik

Masyarakat Indonesia dikenalkan oleh orang-orang India tentang sistem pemerintahan kerajaan. Dalam
sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala
suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin memerintah
atas hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta.Karena itu, lahirlah kerajaan-kerajaan di Indonesia,
seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.

C. Bidang sosial

Hindu budha yang menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu:

(1) Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), (2) Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan
bangsawan), (3) Kasta Waisya (para petani, pemilik tanah) dan prajurit). (4) Kasta Sudra (rakyat jelata dan
pekerja kasar). Namun, tidak budaya Indonesia Lama masih tampak dominan di semua lapisan masyarakat.
Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun
wujudnya. Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan
silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang pertama kali tersentuh oleh pengaruh budaya
India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan budaya Indonesia karena
pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada
saat Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja yang disetujui. Adanya pengaruh Hindia yang
menggantikan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai.

d. Bidang Pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti dari kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut hanya satu bidang saja, yaitu agama.

e. Bidang Sastra dan Bahasa

pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa yang dikenal dan digunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, sastra senior sangat
berkembang di zaman kejayaan Kerajaan Kediri.

f. Bidang Arsitektur

Salah satu arsitektur Zaman Megalitikum adalah Punden berundak. Arsitektur tersebut berpadu dengan
budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi Borobudur
sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh
dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh budaya India tidak begitu kuat. Candi-
candi tersebut adalah punden berundak. Begitu pula dengan candi di Indonesia, candi bukan tempat untuk
memuja dewa-dewa seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek
moyangnya. Candi dengan patung yang terdiri dari arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal.
Hal ini mengingatkan kita pada bangunan punden berundak dengan menhirnya.

Ajaran Islam dapat dengan mudah diterima di kalangan masyrakat Indonesia pada masa kerajaan Hindu -
Budha pada saat itu. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal berikut, antara lain:

Islam tidak mengenal sistem kasta seperti pada agama Hindu sehingga setiap orang merasa memiliki
kedudukan yang sama di masyrakat

o Islam merupakan ajaran agama yang mudah dan sederhana

o syarat untuk masuk Islam sangatlah mudah

o upacara-upacara keagamaannya lebih sederhana

o agama Islam disebarkan melalui jalan damai, antara lain dengan cara perdagangan, perkawinan,
kesenian.

Masuknya Islam di Indonesia membawa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah
kebudayaan. Hal ini ditunjukkan dengan penemuan naskah-naskah Islam dan sastra-sastra Islam yang
menjadi bukti perkembangan budaya Indonesia yang juga menjadi bukti keberadaan Islam pada masa
tersebut. Perkembangan budaya tersebut diawali dengan perkembangan aksara dari yang semula huruf
Pallawa yang merupakan sumber dari aksara Jawa dan Bali menjadi aksara Arab yang digunakan sebagai
huruf Jawi (Melayu). Aksara-aksara ini semakin menambah keanekaragman tradisi tulis dan aksara di
Nusantara. Pada awal masuknya Islam di Nusantara, penggunaan huruf Arab mampu mengembangkan seni
sastra Islam di Indonesia. Sastra Islam yang berkembang di Jawa berkembang dalam bentuk tembang
(syair), sedangkan di Sumatera berkembang dalam bentuk gancaran (prosa). Bukti perkembangan budaya
ini adalah ditemukannya syair Islam yang terpahat di sebuah nisan makam seorang putri Raja Pasai di
Minye Tujuh yang terdiri atas 2 bait, yang masing-masing bait terdiri atas 4 baris.

Selain itu, ditemukan bukti-bukti berupa karya-karya sastra pada awal perkembangan agama Islam di
Nusantara antara lain:

 Bustanul Salatin yang ditulis oleh Nuruddin ar Raniri

 Hikayat Raja-Raja Pasai yang ditulis oleh Hamzah Fansuri


 Pustakaraja, Jayabaya, dan Paramayoga yang ditulis oleh R.Ng. Ronggowarsito

 Sastra Gending yang ditulis oleh Sultan Agung

Bentuk karya sastra lainnya yang berkembang di zaman Islam adalah suluk, yaitu kitab yang bersifat magis
dan berisi ramalan-ramalan. Suluk-suluk tersebut antara lain:

 Suluk Sukarsa (yang berisi pengalaman Ki Sukarsa dalam mencari ilmu)

 Suluk Wijil (yang berisi wejangan-wejangan Sunan Bonang kepada Wijil)

 Syair Perahu

 Syair Si Burung Pingai

Bentuk karya sastra yang lain adalah tarekat. Tarekat merupakan jalan atau cara yang ditempuh kaum sufi
untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Tarekat berkembag dengan berkembangnya ajaran tasawuf berkaitan
dengan munculnya ajaran tasawuf di Indonesia. Ajaran tasawuf salah satunya diajarkan oleh Sunan
Bonang, di mana beliau juga menghasilkan buku yang dikenal sebagai Hade Book van Bonang. Contoh
tarekat sebagai bukti perkembangan agama Islam di Nusantara adalah Qadariyah, Naqsyabandiyah,
Syaftariah, dan Rifa’iyah.

Islam juga berdampak pada falsafah Jawa meskipun hanya sedikit. Perkembangan Islam ini menyebabkan
pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa. Salah satunya adalah tradisi khitanan dan
pemakaman.

43. Tanggal 28 Oktober 2019 diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang ke-91. Ada makna yang
mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 itu,
yakni ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.

Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun dua tahun
sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya
Sumpah Pemuda (1989), telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di
Batavia (Jakarta).

Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan
pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten
Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak lagi.

Tujuan Kongres Pemuda I, seperti dikutip dari buku Peranan Gedung Kramat Raya 106 dalam Melahirkan
Sumpah Pemuda (1996) karya Mardanas Safwan, antara lain mencari jalan membina perkumpulan pemuda
yang tunggal, yaitu dengan membentuk sebuah badan sentral dengan maksud:

Pertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia, serta yang kedua adalah demi
menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di tanah air.

Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak lantaran masih adanya
perbedaan pandangan. Setelah itu, digelar lagi beberapa pertemuan demi menemukan kesatuan pemikiran.
Maka, disepakati bahwa Kongres Pemuda II akan segera dilaksanakan.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia. Hari pertama,
kongres menempati Gedung Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik, sedangkan
kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta
Pusat).
Tujuan Kongres Pemuda II antara lain: (1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda
Indonesia, (2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta (3) Memperkuat
kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda
Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun
dan lainnya.

Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia dalam Kongres
Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie, namun asal
organisasi/perhimpunan mereka belum diketahui.

Gedung yang nantinya menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan rumah pondokan atau
asrama pelajar/mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Gedung yang
terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, ini kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii Maarif melalui buku
Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009) adalah sebagai berikut:

Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)


Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi)

Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II dengan
alunan biolanya. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan untuk pertamakalinya dalam kongres ini oleh
Dolly Salim yang tidak lain adalah putri dari Haji Agus Salim.

Isi & Makna Sumpah Pemuda

Setelah melalui prosesi panjang selama 2 hari, maka pada 28 Oktober 1928, para peserta Kongres Pemuda
II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda.

Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Menurut Azyumardi Azra, seperti dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri Sejarah
(2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah
bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan.

Sementara dalam buku Literasi Politik (2019) yang ditulis Gun Gun Heryanto dan kawan-kawan
diungkapkan bahwa ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat
monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Ikrar ini atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda
lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, pada 17 Agustus 1945.

Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan
sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sri
Sudarmiyatun dalam buku berjudul Makna Sumpah Pemuda (2012) menyebutkan nilai-nilai Sumpah
Pemuda antara lain:

Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan
kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.

Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang
untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran
konflik antar sesama anak bangsa sendiri.

A.    Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Barat


1.      Perlawanan terhadap Portugis
a.       Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis
Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka dengan bantuan
Kerajaan Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati Unus yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang
Lor. Pada masa pemerintahan Adipati Unus, Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka
sehingga Portugis kekurangan makanan.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan Pajajaran oleh
Fatahillah pada tahun 1527.Ketika orang-orang Portugis mendatangi Sunda Kelapa (sekarang Jakarta),
terjadilah perang antara Kerajaan Demak yang dipimpin Fatahillah dan tentara Portugis. Portugis pun
berhasil dipukuk mundur. Kemudian Pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang
berarti kejayaan yang sempurna oleh Fatahillah.
b.      Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Portugis mulai mengusik kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam saat berada di Malaka. Portugis berusaha
menguasai Kerajaan Aceh Darussalam yang menjadi pusat perdagangan baru setelah jatuhnya Malaka.
Pada tahun 1513, Aceh bersama Demak melancarkan serangan ke Malaka, tapi gagal. Portugis pun sama
juga gagal melancarkan serangan ke Aceh. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan ahli perang
dari Turki. Dan bantuan dipenuhi oleh Turki pada tahun 1567. Setelah bantuan dari Turki datang, pada
tahun 1568 Aceh bersama Turki menyerang Portugis di Malaka. Portugis terpaksa bertahan mati-matian
dalam menghadapi serangan tersebut di Benteng A Famassa. Namun, Portugis dapat menggagalkan
serangan dari Aceh.
c.       Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Portugis
2.       Perlawanan terhadap VOC-Hindia Belanda
a.       Perlawanan terhadap VOC
b.      Perlawanan terhadap Pemerintahan Hindia Belanda
3.       Perlawanan terhadap Inggris
a.       Perlawanan Kraton Yogyakarta terhadap Penjajahan Bangsa Inggris
Pada saat Inggris berkuasa menggantikan Belanda di Jawa, yang mengisi kekuasaan di pusat adalah
Raffles, sedangkan Karesidenan Yogyakarta adalah John Crawfurd. Saat itu, Karesidenan Yogyakarta
dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal keras dan sangat
menentang pemerintah kolonial sehingga membuat orang Eropa (Inggris) terganggu. Sikap kerasnya
tersebut terlihat ketika Raffles untu pertama kali datang ke Yogyakarta pada bulan Desember 1811. Saat
itu, Sultan HB II berani bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada awal Januari 1812.
Dalam pertemuan ini ada insiden kecil yang terjadi ketika tempat duduk Raffles di Keraton Yogyakarta
dibuat lebih rendah dari Sultan HB II. Insiden ini pun berhasil diatasi.
Sultan HB II tidak puas dengan hasil pertemuannya dengan Raffles. Sultan HB II semakin kecewa
dengan pemerintah Inggris. Secara diam-diam, Sunan Pakubuwana IV (Sultan PB IV) mengutus
Tumenggung Ronowijoyo untuk menghadap Sultan HB II dengan membawa surat. Dalam surat itu, Sunan
PB IV mengusulkan kerja sama untuk melawan Inggris dan bila berhasil akan membagi 2 wilayah yang
telah dirampas oleh orang Eropa. Sultan HB II menyetujui hal itu dan mengirimkan Tumenggung
Sumodiningrat. Kesepakatan tercapai pada awal Mei 1812 di Klaten antara Ronowijoyo dan
Sumodiningrat.
Tanpa sepengetahuan Sultan HB II, Sunan PB IV mengutus Patih Cokronegoro untuk menemui
putra mahkota Yogyakarta. Cokronegoro menyampaikan bahwa Sunan PB IV menghendaki putra mahkota
Surojo naik tahta dan bersedia membantunya. Sunan PB IV menawarkan untuk kerja sama melawan
Inggris dan ketika Inggris berhasil diusir dari Jawa, wilayah Jawa akan dibagi 2 antara Surakarta dan
Yogyakarta. Rencana ini pun tercium oleh John Crawfurd yang segera mengirimkan berita itu pada
Raffles. Setelah mendengar berita tersebut, Raffles memerintahkan Mayor Jenderal Gillespie untuk
berangkat ke Yogyakarta dan menyerbu Keraton Yogyakarta.
Pada tanggal 19-20 Juni 1812, Inggris menyerbu Keraton Yogyakarta. Dalam pertempuran 2 hari,
Inggris berkekuatan 1000 serdadu berseragam merah. Jumlah itu masih ditambah 500 prajurit Leguin
Pangeran Prangwedono dari Mangkunegaran, Surakarta. Sultan HB II yang menghadapi Inggris tidak
mendapat bantuan dari Surakarta seperti yang tertulis dalam surat rahasia bahwa Surakarta akan membantu
Yogyakarta dalam melakukan perlawanan terhadap Inggris. Perang ini diakhiri dengan menyerahnya
Sultan HB II dan dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka Keraton Yogyakarta.
Setelah itu, Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II. Sultan HB II dibawa ke Batavia dan
menunggu pengadilan disana. Sultan HB II dijatuhi hukuman pembuangan ke Pulau Penang pada awal Juli
1812. PB IV pun dirampas sebagian wilayahnya.
b.      Perlawanan Rakyat Palembang terhadap Penjajahan Bangsa Inggris
Raffles mengirim 3 orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke Palembang untuk
mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas
tambang timah di Pulau Bangka. Sultan  Mahmud Badaruddin II menolak permintaan itu dengan merujuk
pada surat Raffles sebelumnya bahwa kalau Belanda berhasil diusir, Palembang akan menjadi kesultanan
yang merdeka. Raffles pun kaget luar biasa setelah mengetahui bahwa dengan cerdas Sultan Mahmud
Badaruddin II menjadikan isi suratnya dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari kekuasaan
Inggris.
Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia mengirim ekspedisi perang di tahun
1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie. Ekspedisi pun sampai dalam waktu 1 bulan di
Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut.
Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya dalam waktu  1 minggu karena
pertahanan di Pulau Borang sudah jebol tanpa perlawanan yang berarti. Ternyata adik sultan yang bernama
Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin telah menjadi komandan yang pengecut bagi pasukannya di pulau
yang strategis itu. Mengetahui hal itu, Sultan Mahmud Bdaruddin II segera meninggalkan keraton
Palembang dengan membawa seluruh tanda kebesaran kesultanan lalu mempersiapkan perlawanan gerilya
terhadap Inggris.
Tanggal 26 April 1812, bendera Inggris sudah berkibar di atas benteng Palembang. Dan tanggal 14
Mei 1812, Najamuddin diangkat oleh Robert Gillespie atas nama Inggris untuk menggantikan kakanya
sebagai Sultan Palembang. Tambang timah di Pulau Bangka dan Belitung akhirnya diserahkan oleh sultan
boneka ini kepada Inggris. Robert Gillespie ditarik pulang ke Batavia karena keberhasilannya dan
digantikan oleh Kapten R. Mearers menjadi Residen Palembang. Pertengahan Agustus 1812, Mearers
memimpin pasukannya untuk menyerang Sultan Mahmud Badaruddin II di Buaya Langu, hulu Sungai
Musi. Mearers mengalami luka parah dalam pertempuran ini yang akhirnya meninggal di rumah sakit di
Muntok.
Mearers digantikan oleh Mayor William Robinson. Tampaknya ia tidak cocok dengan Sultan
Najamuddin yang dinilai menjadi sultan yang lemah dan tidak dihargai oleh rakyat. Robinson tidak setuju
dengan keputusan Raffles yang mengangkat sultan tersebut, dan juga ia tidak suka dengan kebiasaan
Raffles yang suka mengumbar janji, juga pembiaran yang dilakukan Raffles pada peristiwa pembantain
paukan Belanda. Atas inisiatifnya sendiri, Robinson mengirim seorang perwira didampingi penerjemah
untuk bernegosiasi dengan Sultan Mahmud Badaruddin II, namun gagal.
Pada tangal 19 Juni 1813, Robinson datang sendiri untuk menemui Sultan Mahmud Badaruddin II di
Muara Rawas. Misi yang dilaksanakan Robinson pun berhasil. Sultan Mahmud Badaruddin II mau kembali
ke Palembang untuk menggantikan adiknya. Akhirnya, tanggal 13 Juli 1813, Sultan Mahmud Badaruddin
II kembali ke istananya (keraton besar) di Palembang, sementara adiknya bertempat tinggal di keraton
lama.
Raffles sangat tersinggung dengan keputusan Robinson karena tidak meminta pendapatnya dulu.
Akhirnya, perjanjian Robinson dengan Sultan Mahmud Badaruddin II dibatalkan sepihak. Robinson pun
dipecat dan ditangkap dengan alasan menerima suap dari Sultan Mahmud Badaruddin II. Tanggal 4
Agustus 1813, armada Inggris dipimpin Mayor W. Colebrooke tiba di Palembang untuk menurunkan
Sultan Mahmud Badaruddin II dari tahtanya kembali untuk digantikan oleh Sultan Najamuddin. Uang
yang dikatakan uang suap untuk Robinson dikembalikan pihak Inggris ke Sultan Mahmud Badaruddin II
lengkap dengan bunganya. Dan tanggal 21 Agustus 1813, Sultan Najamuddin kembali menduduki tahtanya
di keraton besar.

B.     Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Eropa sebelum dan sesudah abad ke-
20

Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris,
dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah dan juga menyebarkan agama kristen. Setelah
sampai Nusantara keserakahan mereka timbul, yang awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba mereka ingin
menguasai Nusantara. Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa Indonesia melakukan
perjuangan.

1.      Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Eropa sebelum abad ke-20
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Banyak yang
memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap
penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata dimulai pada abad ke-17,
dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan
Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati,
Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.
Sedangkan yang berjuang pada abad ke-19 antara lain :
a.       Thomas Matulesy ata Pattimura dari Maluku (1817)
b.      Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan Pangeran Mangkubumi di Jawa (1825-
1830)
c.       Tuanku Imam Bonjoldari Minangkabau Sumatera Barat (1822-1837)
d.      Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang (1817)
e.      Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat dari Kalimantan (1859-1862)
f.        I Gusti Kentut Jelantik dari Bali (1846-1849)
g.       Anak Agung Made dari Lombok (1895)
h.      Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak Dien dari Aceh (1873-1904)
i.         Si Singamangaraja XII dari Batak (1878-1907)
Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi pada sebelum abad ke-20 seperti perlawanan
Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung serta perlawanan-perlawanan rakyat lainnya masih dalam batas-
batas wilayah yang sempit dan parsial. Akibatnya perlawanan-perlawanan tersebut dapat diredam oleh
kekuatan penjajah yang sudah menguasai secara nasional di Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan baik ketika melawan Portugis,
Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:
a.       Perjuangan bersifat lokal / kedaerahan
b.      Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
c.       Perjuangan pada umunya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
d.      Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata
e.      Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin di Indonesia
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat
dikalahkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi, oleh karena itu strategi perjuangan
baru lebih diorganisasi dengan baik agar setelah abad ke-20 menggunakan strategi yang baru dan bisa
mengalahkan penjajah.

2.      Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah abad ke-20

Perjuangan Bangsa Indonesia pada pada abad 20 ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi
pergerakan.Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut.
1)   Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat      Islam,      dan
Indische       Partij.
2)   Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI),
Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3) Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di
samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
1. Budi Utomo (BU)
Pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo.Organisasi
Budi Utomo artinya usaha mulia.Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik.Tujuan
utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu
perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk
kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan
dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
2. Sarekat Islam (SI)
Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang
batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan
Indonesia di bawah panji-panji Islam.Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka
tidak memiliki anggota yang cukup banyak.Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas
ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat
Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto,
Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Latar
belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
1.perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
2.isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk
menunjukkan kekuatannya.
3.membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
3. Indische Partij (IP)
IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E
Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan
untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia.Hal
ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan
Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai organisasi campuran menginginkan
adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat
sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin
bertambah kuat.
Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial
yang dilakukan pemerintah kolonial.Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah
Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte
(Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda.Adalah suatu yang
kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada
suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya.Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para
pemimpin Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul ‘Als
ik een Nederlander was’, Andaikan aku seorang Belanda. Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi
Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De
Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan,
dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, E.F.E. Douwes
Dekker turut mengkritik dalam tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze
Helden: Tjipto Mangoenkoesoemoen Soewardi Soerjaningrat,
4. Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik
Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging.Pelopor
pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain
yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul
Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging
adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia.Kedatangan
tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat
mempengaruhi perkembangan Indische Vereeniging.Masuk konsep “Hindia Bebas” dari Belanda, dalam
pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri.Perasaan anti-kolonialisme semakin
menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam
menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self Determination).Dalam upaya
berkiprah lebih jauh, organisasi ini memiliki media komunikasi yang berupa majalah Hindia Poetra.
5. Partai Komunis Indonesia ( PKI )
Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920.Berdirinya PKI
tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti
Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging
(ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara
lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain.PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam
masyarakat.Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat
Islam.Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena ada beberapa faktor berikut.
a.       Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda lebih memberi pengakuan kepada
cabang Sarekat Islam lokal.
b.       Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap anggota ISDV harus keluar
dari SI. Akibatnya SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih.
6.  Partai  Nasional Indonesia ( PNI )
Berdirinya partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal dari studie club.Salah satunya
adalah Partai Nasional Indonesia (PNI).Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung pada
tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie Club.Lahirnya PNI juga
dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks.Pemberontakan PKI pada tahun 1926
membangkitkan semangat untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial
Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq
Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat
karena didorong oleh faktor-faktor berikut.
a.      Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
b.      PKI sebagai partai massa telah dilarang.
c.      Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno).
Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi sebagai
pegangan perjuangan PNI.Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan
nasional.Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI
menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya
terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme.
7. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927.
Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarikat Islam Indonesia  (PSII), Budi Utomo,
PNI  Pasundan, Sumatra Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI
yaitu:
a.      Menghindari perselisihan diantara anggota-anggotanya
b.      Menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia; dan
c.      mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.
Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan sejak awal mengandung benih-benih kelemahan dan
keretakan. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan keretakan tesebut.
a.      Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada masing-masing kelompoknya.
b.      Kurangnya control pusat tehadap aktivitas local.
c.      Perbedaan gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi PPPKI tersebut.
8. Partai Indonesia (Partindo)
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah
menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru.Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929.Sejak awal
berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi politik menuju Indonesia
Merdeka. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka.
Asasnya pun juga  nonkooperasi. Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada
tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara.Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal
menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.Karena tidak bisa berkembang, maka
tahun 1936 Partindo bubar.
9. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra
didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi
Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya.
Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun
nonkooperasi.Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi
luwes.Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh.
Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang
berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah
Belanda.Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti
istilah inlandeer menjadi Indonesier.

10. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)


Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-
orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin.Dasar dan
tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut asas insidental yang
sama dengan Parindra. Tujuan Gerindo antara lain :
a. Mencapai Indonesia merdeka
b. Memperkokoh ekonomi Indonesia
c. Mengangkat kesejahteraan kaum buruh, dan
d. Memberi bantuan bagi kaum pengangguran
11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo
mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-
wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah
untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.Namun
usul tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.
Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri,
sehingga Gapi mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen. Tuntutan Indonesia Berparlemen terus
diperjuangkan dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk komisi yang dikenal dengan nama
Komisi Visman karena diketuai oleh Dr. F.H.Visman. Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan
mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan.Namun, setelah melakukan penelitian, Komisi Visman
mengeluarkan kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.
12. Organisasi Keagamaan
Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut
Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian
Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah
a. Memajukan pengajaran berdasarkan agama islam.
b. Memupuk  keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang
modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
c. Mendirikan rumah yatim piatu.
d. Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
13. Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo.Organisasi ini berdiri pada
tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya
berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo
yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti). Dalam perkembangannya, Tri Koro Dharmo membuka
cabang di Surabaya. Dalam rangka mengefektifkan perjuangan, diterbitkan sebuah majalah yang juga
diberi nama Tri Koro Dharmo. Berikut ini tujuan Tri Koro Dharmo secara nyata dalam anggaran dasarnya.
a. Ingin menghidupkan persatuan dan kesatuan, diantara pemuda jawa, sunda,    Madura, Bali, dan
Lombok
b. Kerja sama dengan semua organisasi pemuda guna membentuk ke-Indonesia. Keanggotaannya terbatas
pada para pemuda jawa, sunda, Madura, Bali, dan Lombok.Sultan Hamengkubowono IX
Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 dengan nama asli Gusti
Raden Mas Dorodjatun. Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng
Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara.

Pada tanggal 2 Oktober 1988, Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di George Washington
University Medical Centre, Amerika Serikat. Atas jasa dan berbagai perannya bagi bangsa dan negara
Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Frans Kaisiepo

Pahlawan berikutnya adalah pahlawan yang berasal dari Irian. Namanya diabadikan menjadi nama Bandar
Udara Frans Kaisiepo di Biak serta diabadikan di salah satu kapal yaitu KRI Frans Kaisiepo dan wajahnya
diabadikan dalam mata uang Rp.10.000,00.

Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921. Pada usia 24 tahun, ia mengikuti kursus
Pamong Praja di Jayapura yang salah satu pengajarnya adalah, Sugoro Atmoprasodjo, yang merupakan
mantan guru Taman Siswa. Sejak bertemu dengan beliau, jiwa kebangsaan Frans Kaisiepo semakin
tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke dalam NKRI.

Frans Kaisiepo wafat tanggal 10 April 1979. Atas jasa dan perjuangannya selama mempertahankan
keutuhan bangsa Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional.

K. H. Hasyim Asy’ari
Ternyata, Squad, mereka yang mempertahankan kemerdekaan tidak hanya datang dari kalangan sipil dan
tentara saja, lho. Salah satu tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI adalah K.H.
Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan salah satu ulama yang mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng. K.H.
Hasyim Asy’ari lahir di Jombang, Jawa Tengah tanggal 10 April 1875. Pondok Pesantren Tebuireng
didirikan pada tahun 1899 serta memelopori pendirian organisasi massa Islam Nahdhatul Ulama (NU)
tanggal 31 Januari 1926. K.H. Hasyim Asy’ari memiliki peran dalam upaya memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia antara lain:

K.H. Hasyim Asy’ari wafat tanggal 25 Juli 1947. Wafatnya beliau terjadi ketika utusan Bung Tomo serta
pemimpin Hizbullah Surabaya Kyai Gufron bertamu ke pesantren Tebuireng. Kedatangan dua tamu
tersebut berupaya memberitahu K.H. Hasyim Asy’ari bahwa pasukan Belanda melakukan Agresi Militer 1
dan menduduki kota Malang yang sebelumnya dikuasai pasukan Hizbullah.

Berita itu mengejutkan K.H. Hasyim Asy’ari dan membuat beliau jatuh pingsan di atas kursinya. Dokter
segera didatangkan namun sayangnya ia sudah wafat akibat pendarahan otak. Pemerintah RI lantas
menghargai jasa-jasanya dan pengabdiannya dengan mengeluarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 294
Tahun 1964 tanggal 17 November 1964, yang menyatakan bahwa Pemerintah RI menganugerahi K.H.
Hasyim Asy’ari gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Jenderal TNI Gatot Soebroto

Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907.
Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang aktif di tiga zaman. Dia pernah menjadi Tentara
Hindia Belanda (KNIL), masa pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan beliau menumpas PKI.
Pada tanggal 11 Juni 1962 Gatot Soebroto wafat pada usia 54 tahun akibat serangan jantung. Pangkat
terakhir yang disandangnya adalah Letnan Jenderal. Atas jasa-jasa dan perjuangannya, ia dianugerahi gelar
Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gatot Soebroto adalah tentara asli indonesia. darma
baktinya kepada nusa dan bangsa ia tunjukkan dengan prestasi yang luar biasa.

Semua pemberontakan di tanah air mulai dari pki madiun 1948, DI/TII, dan PRRI Permesta. Selama
hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan sosok yang dianggap gila karena ucapannya yang terkadang
kasar namun karena sikapnya tersebut ia sangat dekat dengan para bawahannya di militer.

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 24 November 1925. Laksamana
Madya TNI Yos Sudarso bertugas di angkatan laut pada dua zaman. Ia bertugas sejak masa Pendudukan
Jepang dan masa kemerdekaan.

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso wafat dalam pertempuran di Laut Aru tanggal 15 Januari 1962. Ia
meninggal ketika melaksanakan operasi rahasia untuk menyusupkan sukarelawan ke Irian menggunakan
KRI Macan Tutul.

KAA :
1) Indo ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggara Konferensi Pancanegara II
2) Indo ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggara KAA
3) ketua panitia kebudayaan adalah Mr. Muh. Yamin, dan ketua panitia bagian perekonomian adalah Prof.
Ir. Roosseno. Pada KAA, Indonesia meminta dukungan negara negara Asia-Afrika untuk menyelesaikan
masalah Irian Barat.

Non Blok :
1) Ikut memprakarsai berdirinya GNB dg menandatangani Deklarasi Beogard
2) Indo sbg tmpt penyelenggara KTT GNB

OKI :
1) Indo berpera sbg pemersatu umat Islam sedunia
2) Indo memiliki andil dlm penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh
3) Penyelesaian masalah minoritas muslim Moro di Filipina
4) Membantu perjuangan rakyat Palestina

Misi Garuda:
Pengiriman pasukan Garuda yang dilakukan oleh Indonesia dalam rangka ikut serta dalam menjaga
perdamaian dunia. Pasukan Garuda bergabung dalam Pasukan PBB. Berikut ini merupakan beberapa misi
pengiriman pasukan Garuda.

Pasukan Garuda 11 di bawah pimpinan Kolonel Priyanto diberangkatkan ke Kongo 10 September 1960
untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB dengan United Nations Operation for the Congo
(UNOC), bertugas hingga bulan Mei 1961.

Pasukan Garuda III di bawah pimpinan Brigjen Kemal juga bertugas di Kongo dari bulan Desember 1962
sampai bulan Agustus 1964.

Pasukan Garuda IV di bawah pimpinan Brigjen TNI Wivono, bertugas di Vietnam mulai bulan Januari
1973 sampai Juli 1972.

Pasukan Garuda VII di bawah pimpinan Kolonel Rudini dan wakilnya Mayor Basofi Sudirman dikirim ke
Timur Tengah pada tanggal 3 Desember 1973.

Pasukan Garuda VII di bawah pimpinan Brigjen Sukemi Sumantrio bertugas di Vietnam dari bulan AF
1974 sampai November 1974, kemudian digantikan Pasukan Garuda VlIi di bawah pimpinan Brigjen T,
Bambang Sumantri dari bulan November 1974 sampai bulan Juni 1975. Pada tahun ini pula pasuka
perdamaian PBB untuk Vietnam ICCS (IntemasionalCommision for Control and Supervision) ditarik
mend. sefelah seluruh Vietnam jatuh ke tangan Vietnam Utara atau Vietkong yang berhaluan komunis.

Pasukan Garuda VIII di bawah pimpinan Kolonel Gunawan Wibisono, Kontingen Garuda VI dan V
bergabung dalam pasukan perdamaian PBB yang diberi nama United Nations Emergency Force (UNIEF)

Deklarasi Djuanda,

Deklarasi Djuanda membuat batas kontinen laut kita diubah dari 3 mil batas air terendah menjadi 12 mil
dari batas pulau terluar. Kondisi ini membuat wilayah Indonesia semakin menjadi luas dari sebelumnya
hanya 2.027.087 km2 menjadi 5.193.250 km2. Deklarasi Djuanda memantapkan Indonesia sebagai
Archipelagic State Principle atau negara kepulauan.

Deklarasi Djuanda ini baru bisa diterima di dunia internasional setelah ditetapkan dalam Konvensi Hukum
Laut PBB yang ke-3 di Montego Bay (Jamaika) pada tahun 1982 (United Nations Convention On The
Law of The Sea/UNCLOS 1982). Pemerintah Indonesia kemudian meratifkasinya dalam UU No.17/ 1985
tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Setelah diperjuangkan
selama lebih dari dua puluh lima tahun, akhirnya pada 16 November 1994, setelah diratifkasi oleh 60
negara, hukum laut Indonesia diakui oleh dunia internasional

Association of South East Asian Nations (ASEAN)

Pendirian ASEAN didasarkan pada Deklarasi Bangkok pada saat pertemuan pada 5–8 Agustus 1967.
Adapun pelopor berdirinya ASEAN yaitu:

Adam Malik (Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri RI),


Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Pembangunan Nasional
Malaysia),
Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura),
Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina),
dan Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand)

Anggota ASEAN lainnya :

Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984


Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
Laos bergabung pada 23 Juli 1997
Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998

ASEAN merupakan bentuk politik luar negeri bebas aktif yang dilakukan pada masa Orde Baru.

Kegiatan ekonomi dalam industri antar negara anggota ASEAn salah satunya adalah dengan mendirikan
Pabrik Urea di Aceh. Arti penting ASEAN bagi Indonesia adalah dapat meningkatkan produksi industri.
Kerjasama ekonomi di ASEAN juga dibentuk AFTA yang bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi
dengan menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi dunia.

Peran itu terlihat pada beberapa fakta berikut ini.

Sejak KTT ASEAN I tahun 1976 di Bali, Indonesia dijadikan secretariat ASEAN yang berkedudukan di
Jakarta. Bahkan, sekretaris jenderal ASEAN yang pertama dijabat Letjen H.R. Dharsono dari Indonesia.
Selanjutnya, Indonesia menjadi inisiator dan motor penggerak jalannya roda organisasi ASEAN dalam
berbagai even dan bidang.
Indonesia mengusulkan konsep ASEAN Community yang disepakati menjadi keputusan KTT ASEAN
ke-9 di Bali (Bali Concord II). ASEAN Community meliputi tiga pilar, yaitu ASEAN Security
Community, ASEAN Socio-Cultural Community, dan ASEAN Economic Community.

Saat Indonesia menjadi ketua ASEAN Standing Committee (ESC) tahun 2003–2004, Indonesia telah
menyelenggarakan dan mengetuai rangkaian Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN
Ministerial Meeting/AMM), Past Ministerial Conference (PMC), dan ASEAN Regional Forum (ARF)
tanggal 29 Juni–2 Juli 2004. Pembahasan dititikberatkan untuk menindaklanjuti hasil KTT ASEAN ke-9 di
Bali, yaitu mengenai ASEAN Security Community Plan of Action dan ASEAN Socio-Cultural
Community Plan of Action

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pembentukan OKI dilatarbelakangi oleh pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel pada tanggal 21 Agustus
1969. Pemrakarsa dari Organisasi ini yaitu Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hasan II dari Maroko.

Tujuan OKI: (1) meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, (2) melindungi tempat tempat
suci, (3) membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat (4)
memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta IPTEK.

Struktur organisasi OKI antara lain Konferensi para raja dan kepala negara/pemerintah, konferensi para
menteri luar negeri, sekertaris jenderal, mahkamah islam internasional, dan organ organ khusus.

Keunikan Indonesia dalam keanggotaan Organisasi Konferensi Islam yaitu Indonesia bukan negara yang
berdasarkan hukum syariat Islam.

Perang Indonesia dalam OKI antara lain ikut upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Philipina
dengan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dengan
ibukota di Yerusalem dukungan tersebut dibuktikan dengan hubungan diplomatik dengan Palestina pada
19 Oktober 1989. Indonesia juga memperjuangkan tentang penyelesaian masalah isu islamfobia.

Jakarta Informal Meeting (JIM)

Jakarta Informal Meerting merupakan upaya bangsa Indonesia dalam ikut serta dalam menjaga perdamaian
dunia terutama di kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali
Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja. JIM I dilaksanakan di Bogor pada
tanggal 25-28 Juli 1988 dan JIM II di Jakarta tanggal 19-21 Februari 1989. JIM dihadiri oleh 6 Menlu
ASEAN, Menlu Vietnam dan kelompok yang bertikai di Kamboja. Hasil dari JIM antara lain ;
Penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja paling lambat tanggal 30 Desember 1989
Akan dibentuk pemerintahan yang mengikutsertakan keempat kelompok yang bertikai di Kamboja
Akhirnya masalah Kamboja dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada tanggal 23 Oktober
1991.
STATISTIKA DAN PELUANG

1. STATISTIKA

Statistik adalah angka-angka yang dikumpulkan, disusun, disajikan, dan dianalisis sehingga dapat
memberikan informasi. Adapun statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan data,
menyusun data, menyajikan, dan menganalisis data serta cara menarik kesimpulan dari data. Data adalah
suatu informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan atau penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan dari seluruh objek yang mempunyai karakteristik (sifat) yang sama untuk
dijadikan sasaran penelitian.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili populasi.

1. Penyajian Data

Setelah data dikumpulkan, data perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti.
Penyejian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penyajian data dalam bentuk table dan diagram

1. Table Prekuensi

Di bawah ini nilai ulangan matematika kelas VII

8  5  6  7  4  8  6  8  9  6

7  4  7  5  5  6  8  8  9  7

6  7  7  6  8  8  5  8  4  7

Kumpulan data di atas dapat disajikan dalam table frekuensi berikut

Nilai Turus Frekuensi


Keterangan :

Frekuensiadalah
4 III banyaknya data
tertentu
5 IIII
3
6 IIII I
4
7 IIII II
6
8 IIII III
7
9 II
8

2
1. Diagram Batang

Diagram batang adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar batang. Pada diagram batang,
terdapat dua buah sumbu yaitu sumbu mendatar yang menunjukkan jenis katagori, dan sumbu tegak yang
menunjukkan frekuensi.

Contoh :

di bawah ini nilai ulangan matematika kelas VII

8  5  6  7  4  8  6  8  9  6

7  4  7  5  5  6  8  8  9  7

6  7  7  6  8  8  5  8  4  7

1. Diagram Garis

Diagram garis adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar garis

1. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan daerah lingkaran untuk
menggambarkan suatu keadaan. Daerah lingkaran tersebut terbagi menjadi beberapa juring lingkaran. Tiap
juring lingkaran menunjukkan katagori data yang telah diubah ke dalam derajat.

1.  Banyaknya konsumsi beras, jagung, ketela pohon, dan gamdum di suatu kecamatan sebagai berikut.

Jumlah
Kebutuhan
(dlm ribuan ton)
Beras 165,0

Jagung 112,5

Ketela pohon 92,5

Gandum 80,0
Jumlah 450

Diubah dalam derajat

 Beras        = = 1320


 Jagung     = = 900
 Ketela pohon = = 740
 Gandum = = 640

2.  Diagram lingkaran di bawah menunjukkan jumlah santri berdasarkan kota/kabupaten asal. Jika jumlah
santriwati seluruhnya adalah 450 orang. Berapakah jumlah santriwati yang berasal dari Lobar?

Penyelesaian

Besar juring lobar = 3600 – (920 + 360 + 480 + 640)


= 1200

Banyak santri dari lobar =

= 150 orang

1. Ukuran Pemusatan

Ukuran pemusatan terdiri dari mean (rata-rata), median, kuartil, dan modus dari suatu data.

1. Mean (rata-rata)

Mean sekumpulan data adalah jumlah seluruh data dibagi oleh banyaknya data. Mean (rataan)
dilambangkan dengan  (dibaca eks bar).

Misalkan terdapat n buah data terdiri atas x1, x2, …, xn

Maka

Contoh soal

1. Nilai ulangan Mahfudzat Siti adalah 7, 8, 6, 9, 10, 6, 8. Hitunglah meannya

Penyelesaian

= 7,71

2. Hitunglah mean dari data pada tabel frekuensi di bawah ini!

Berat badan
Frekuensi
satriwati (kg)
36 5

37 10

38 20

39 16

40 11

41 14
Jumlah 76

Penyelesaian

Berat badan
F f . x1
satriwati (kg)
36 5 180
37 10 370

38 20 760

39 16 624

40 11 440

41 14 574
Jumlah 76 2948

= 38,79

3. Hitunglah mean dari data yang disajikan di bawah ini!

Penyelesaian:

= 7,16

1. Nilai rata-rata ulangan SKI 9 orang santri adalah 8,3. Jika nilai SKI Maryam dimasukkan dalam
perhitungan maka nilai rata-ratanya menjadi 8,31. Berapakah nilai Maryam.

Penyelesaian :

= awal x n awal

= 8,3 x 9

= 74,7

= baru x n baru

= 8,31 x 10

= 83,1

Nilai maryam =  –

= 83,1 – 74,7

= 8,4

Jadi nilai  SKI Maryam adalah 8,4

1. Median
Median adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan. Median dilambangkan dengan Me
atau Q2.

Contoh soal

1. Tentukan median dari data berikut


2. 5, 7, 6, 8, 5, 7, 9, 6, 10
3. 6, 5, 7, 9, 8, 7, 6, 8, 7, 9, 10, 8

Penyelesaian

1. 5, 7, 6, 8, 5, 7, 9, 6, 10 setelah diurutkan menjadi

5,   5,   6,   6,    7,    7,    8,    9,   10

Jadi dari data itu adalah 7

1. 6, 5, 7, 9, 8, 7, 6, 8, 7, 9, 10, 8         setelah diurutkan menjadi

5,   6,    6,    7,    7,    7,    8,    8,    8,    9,    9,    10

Median =

= 7,5

Jadi median dari data itu adalah 7,5

Tips:

v  Jika banyaknya data ganjil, maka median berada pada data ke –

v  Jika banyaknya data genap, maka median berada antara data ke-  dan

2. Hitunglah median dari data di bawah ini!

Nilai Frekuensi
5 6

6 4

7 7

8 11

9 8
Jumlah 36

Penyelesaian

Karena banyaknya data genap (36), maka.

dan
= 18                                           = 19

Nilai Frekuensi
5 6

6 4

7 7

8 11

9 8
Jumlah 36

Data yang ke 18 dan 19 adalah 8, maka Me = 8

1. Kuartil

Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang diurutkan menjadi empat bagian yang sama

Keterangan :

–           Kuartil 1 dilambangkan dengan Q1

–           Kuartil 3 dilambangkan dengan Q3

Contoh soal

Tentukan kuartil bawah dan kuartil atas dari data beriku:

1. 6, 5, 4, 7, 8, 5, 6, 9, 7, 8, 6
2. 5, 7, 6, 4, 8, 9, 6, 7, 6, 5, 7, 8, 9, 7
3. 7, 5, 5, 3, 4, 6, 3, 6

Penyelesaian

Untuk menentukan kuartil bawah dan kuartil atas, terlebih dulu tentukan mediannya

1. data diurutkan menjadi     4,   5,   5,   6,    6,   6,    7,   7,   8,   8,   9

jadi Q1 = 5

Q3 = 8

2. data diurutkan menjadi    4,   5,   5,   6,    6,    6,    7,    7,    7,    7,   8,    8,    9,   9

jadi    Q1 = 6

Q3 = 8

3. data diurutkan menjadi           3,   3,    4,    5,    5,    6,    6,    7

jadi    Q1 =
= 3,5

Q3 =

=6

1. Modus

Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling banyak.
Modus dilambangkan dengan Mo

Contoh soal

1. Tentukan modus dari data 10, 11, 8, 9, 7, 10, 6, 8, 7, 10, 8

Penyelesaian

Data yang paling sering muncul adalah 8 dan 10 yaitu tiga kali sehingga modusnya 8 dan 10

2. Tentukan modus dari data yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini!

Penyelesaian

Pada diagram di atas frekuensi yang palingtinggi adalah 8, karena yang  memiliki frekuensi 8 adalah 6,
maka modusnya adalah 6

1. Peluang

1. Pengertian Peluang (probabilitas)

Untuk memahami arti peluang, perhatikan beberap contoh berikut berikut:

–       pada pengambilan lot arisan yang di adakan oleh bebera ustadzah, kita tak bisa menentukan
sebelumnya nama siapa yang akan jatuh.

–       Ketika pengundian nomor HP yang mengikuti SMS berhadiah pada acara Indonesia Idol, kita tidak
bisa memastikan nomor HP siapa yang muncul di layar TV.

Kemungkinan terjadi atau nunculnya suatu kejadian atau keadaan seperti contoh-contoh diatas disebut
peluang.

1. Ruang Sampel dan Titik Sampel.

Ruang sample adalah himpunan semua kejadian yang mungkin terjadi. Ruang sample umumnya
dilambangkan dengan S. Sedangkan titik sample suatu kejadian adalah setiap anggota ruang sample.

Misal

–       pada pelempran satu mata uang logam, kejadian yang mungkin terjadi adalah munculnya permukan
angka (A) atau permukan gambar (G).

Ruang sampelnya adalah S = {(A), (G)}.

Titik sampelnya adalah (A) dan (G)


–       pada pelempran sebuah dadu, kejadian yang mungkin terjadi adlh munculnya angka 1, 2, 3, 4, 5, atau
6.

Ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

Titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

1. Penentuan Ruang Sampel Suatu Percobaan

Dalam beberapa percobaan, ruang sampel dapat ditentukan dengan menggunakan diagram pohon maupun
tabel.

Contoh

1. Pada pelemparan dua mata uang logam

dengan diagram pohon  dengan tabel

A G
A (A, A) (A, G)
G (G, A) (G, G)

Jadi S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)} dan banyaknya S adalah 4

2. Pada pelemparan sebuah uang logam dan sebuah dadu

dengan diagram pohon            dengan tabel

1 2 3 4 5 6
A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)

Jadi S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1), (G, 2),(G, 3), (G, 4), (G, 5), (G, 6)}

Dan banyaknya S adalah 12

Jadi banyaknya ruang sampel sama dengan hasil kali dari banyaknya titik-titik sampel dari masing-masing
percobaan.

1. Menghitung Peluang Secara Teoritis

Peluang munculnya suatu kejadian =

Jika     P(A) = peluang munculnya kejadian A

n(A) = menyatakan banyaknya kejadian A

n(S) banyaknya kejadian yang mungkin (ruang sampel)

maka        P(A) =


Contoh Soal

1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya mata dadu berikut!
2. 2
3. ganjil

Penyelesaian

1. n(2) = 1

n(S) = 6

P(2) =

Jadi peluang ,munculnya mata dadu 2 adalah

1. n(ganjil) = 3 , yaitu 1, 3, dam

n(S) = 6

P(ganjil) =

Jadi peluang munculnya mata dadu gnjil adalah

2. Pada pelemparan dua buah dadu secara bersamaan, tentukan peluang:


3. munculnya mata dadu kembar
4. mata dadu berjumlah 10

Penyelesaian

Ruang sampel

1 2 3 4 5 6
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)

a. mata dadu kembar {(1,1), (2,2), (3,3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)}

n (kembar ) = 6
n (S) = 36

P(kembar) =

Jadi peluang munculnya mata dadu kembar adalah

b. Mata dadu berjumlah 10 adalah {(4, 6), (5, 5), (6, 4)}

n(jumlah 10) = 3

n(S) = 36

P(jumlah 10) =

jadi peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah

3. Sebuah kotak berisi 5 kelereng berwarna putih dan 3 kelereng berwarna biru. Kemedian dari kotak
itu diambil secara acak satu kelereng, tentukan :
4. peluang terambilnya kelereng berwarna putih
5. jika kelereng pada pengambilan pertama tidak dikembalikan, tentukan peluang yang terambil
berwarna biru pada pengambilan kedua.

Penyelesaian

1. n(putih) = 5

n(S) = 8            (jumlah semua kelereng dalam kotak)

P(putih) =

1. n(merah) = 3

n (S) = 7          (sisa kelereng)

p(putih) =

1. Frekuensi Harapan

Misal A adalah sebuah kejadian yang diharapkan pada ruang sampel S dari suatu percobaan. Jika
percobaan tersebut diulang sebnyak k kali, maka :
Frekuensi harapan A = k x peluang dari A

= k x P (A)

Contoh soal

sebuah dadu dilemparkan sebanyak 240 kali. Tentukan :

1. prekuensi harapan muncul mata dadu 4


2. prekuensi munculnya mata dadu yang lebih dari 2

Penyelesaian

1.         n(4) = 1

n (S) = 6

k = 240

frekuensi harapan munculnya mata dadu 4 = k x

= 240 x

= 40

Jadi frekuensi harapan munculnya mata dadu 4 adalah 40 kali

2.    n (>2) = 4            (3, 4, 5, 6)

n (S) = 6

k = 240

frekuensi harapan munculnya mata dadu lebih dari 2 = k x

= 240 x

= 160

Jadi frekuensi harapan munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah 160 kali

Fungsi Eksponen

Fungsi Eksponen. Fungsi eksponen dan Fungsi logaritma merupakan fungsi yang memiliki hubungan yang
sangat erat satu sama lain, Fungsi ini mempunyai aplikasi yang penting dalam ilmu ekonomi, terutama
dalam hubungannya dengan masalah pertumbuhan dan dinamikan ekonomi pada umumnya.

Fungsi Eksponen adalah pemetaan bilangan real x ke a^x yang bentuk umumnya adalah

dimana
a>0

a tidak sama dengan 0

a = konstanta

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

sifat – sifat fungsi eksponen

1. Kurva terletak diatas sumbu x


2. memotong tegak lurus sumbu hanya dititik (0,1)
3. Mempunyai asimtot datar Y = 0
4. Monoton naik dari kiri ke kanan untuk a > 1
5. Mempunyai fungsi invers

grafik Y = a^x untuk a > 1

sifat – sifat persamaan eksponen

sifat – sifat perpangkatan


Koordinat Cartesian

Sistem koordinat cartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang
saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar di bawah ini :

Jika dilihat dari gambar diatas, koordinat P mempunyai jarak pada sumbu X yang disebut absis sebesar 3
dan mempunyai jarak pada sumbu Y yang disebut ordinat sebesar 5. Sedangkan d merupakan jarak dari
pusat sumbu koordinat (O) ke titik P. Nilai d dapat dihitung dengan persamaan :

jika d merupakan jarak antara dua titik, secara umum d dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut :

  dimana i dan j menunjukkan nama titik.


Dari gambar diatas diperoleh :

B. Geometri

Geometri berasal dari bahasa Yunani geo = bumi, metria = pengukuran secara harafiah berarti pengukuran
tentang bumi, adalah cabang dari matematika  yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari
pengalaman, atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya, yang
diistilahkan sebagai aksioma dalam geometri.

Teorema Phytagoras
Teorema Phytagoras adalah  kuadrat panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan
jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lain.

C. Trigonometri
Trigonometri berasal dari bahasa yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus,
dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidak setujuan tentang apa
hubungannya, bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.
Hubungan Fungsi Trigonometri

Penjumlahan
Rumus Sudut Rangkap Dua

Rumus Sudut Rangkap Tiga

Rumus Setengah Sudut

Hukum Sinus
Hukum sinus ialah pernyataan tentang segitiga yang berubah-ubah di udara. Jika sisi segitiga ialah (kasus
sederhana) a, b dan c dan sudut yang berhadapan bersisi (huruf besar) A, B and C.

Rumus ini berguna menghitung sisi yang tersisa dari segitiga jika 2 sudut dan 1 sisinya diketahui.
Hukum Cosinus
Hukum kosinus, atau disebut juga aturan kosinus, dalam trigonometri adalah aturan yang memberikan
hubungan yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara panjang sisi-sisi.

Aturan kosinus menyatakan bahwa segitiga dan kosinus dari salah satu sudut dalam segitiga tersebut.

Contoh Soal dan Pembahasan Dari Materi Titik dan Baris, Geometri, dan Trigonometri

TitikdanGaris
Soal :
1. Carilah 5 titik yang dilalui garis 3x - 2y = 8. Gambarkan pada sistem koordinat Cartesian
2. Buatlah fungsi garis y = f(x) yang melalui titik (1,0) dan (−3,3) dan carilah nilai kemiringannya (slope)
3. Di titik mana kemungkinan terjadinya tabrakan antara mobil yang bergerak pada jalur garis no. 2 dan
pada jalur garis –x +3y = −6

Penyelesaian
1. Lima titik yang dilalui garis 3x-2y = 8
 

 
Jadi kelima titik tersebut adalah :(0,-4), (1,-21/2), (2,-1), (3,1/2), (4,2)
Gambar kordinat Cartesian 

2. Fungsi garis y = f(x) yang melalui titik (1,0) dan (−3,3) dan nilai kemiringannya (slope)

Geometri
Soal dan Penyelesaian
1. Nilai m pada segitiga siku-siku menurut teorema phytagoras

 
Penyelesaian
2. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika P1 (1,1), P1 (3,3) Maka

a. Kordinat Titik T = (3,1)

b. Jarak P1-P2


c. Jarak P1-T = 2
d. Jarak P2-T = 2

3. Diberikan persamaan lingkaran x2 + (1 + y2) = 9


Tentukan
1. Jari-jari lingkaran (radius)
2. Titik Pusatnya
3. Gambar lingkaran tersebut pada sistem koordinat Cartesian
Penyelesaian
a. Jari-jari lingkaran (radius)

b. Titik pusat (h,k) = (0,-1)


c. Gambar lingkaran tersebut pada sistem kordinat kartesian

4. Berikan aturan titik pusat dan jari-jari dua lingkaran berikut agar dua mobil yang bergerak pada setiap
jalur  lingkaran tidak akan pernah terjadi tabrakan.

Penyelesaian

Trigonometri
Soal dan Penyelesaian

2. Lengkapi tabel fungsi trigonometri dibawah ini

Tabel fungsi trigonometri setelah dilengkapi :


3. Gambarkan grafik fungsi trigonometri berikut ini :

 
Penyelesaian
a. y = 2 sin(x), dengan x didalam radian

 
b.  y = cos(2x), dengan x dalam derajat 
4.   Identitas Trigonometri

Limit Fungsi Trigonometri untuk x Mendekati Suatu Bilangan

Cara menentukan nilai limit fungsi trigonometri untuk x mendekati suatu bilangan c dapat secara
mudah diperoleh dengan melakukan substitusi nilai c pada fungsi trigonometrinya. Persamaan
rumus limit fungsi trigonometri diberikan seperti pada gambar di bawah.

Berikut ini adalah contoh soal penggunaan rumus limit fungsi trigonometri untuk x mendekati
suatu bilangan.

Selesaikan soal limit trigonometri berikut!


Pembahasan: Substitusi nilai pada persamaan fungsi sinus.
Pada kasus tertentu, nilai limit untuk x mendekati bilangan 0 akan menghasilkan  . Misalnya
pada kasus berikut.
Jika dilakukan substitusi secara langsung, nilai limitnya adalah
Sebagaimana yang kita tahu bahwa nilai limit tersebut bukan nilai limit yang diharapkan. Kita
perlu menggunakan metode lain untuk mendapatkan nilainya. Sekarang, simak pembahasan
selanjutnya mengenai nilai limit fungsi trigonometri untnuk x mendekati 0.

Limit Fungsi Trigonometri untuk x Mendekati 0 (Nol)

Dalam pembahasan limit fungsi trigonometri, terdapat berbagai rumus yang dapat disebut
sebagai “properti” untuk menyelesaikan soal limit fungsi trigonometri. Kumpulan properti tersebut
dapat dilihat pada daftar rumus limit trigonometri yang diberikan di bawah.

Mungkin, beberapa dari sobat idschool akan bertanya, dari mana properti yang terangkum dalam
persamaan di atas diperoleh. Sebenarnya, hasil dari persamaan-persamaan itu diperoleh
menggunakan definisi limit dan teorema limit yang sudah ada.

Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas, sobat idschool hanya perlu mengetahui properti yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal limit fungsi trigonometri yang ada, seperi yang telah
diberikan di atas. Penjelasan dari mana persamaan di atas diperoleh akan diberikan di tingkat
lanjut, jika kalian tertarik untuk mengambil matematika sebagai jurusan kuliah sobat idschool.

Sekarang, mari kita simak cara menggunakan nilai limit trigonometri menggunakan properti yang
diberikan di atas.

Perhatikan soal di bawah!

 
Dengan melakukan transformasi menggunakan identitas trigonometri rumus fungsi sinus sudut
rangkap akan diperoleh persamaan di bawah.

Pengertian Limit Trigonimetri


Limit trigonometri adalah nilai terdekat suatu sudut pada fungsi trigonometri. Perhitungan limit
fungsi trigonometri bisa langsung disubtitusikan seperti limit fungsi aljabar tetapi ada fungsi
trigonometri yang harus diubah terlebih dahulu ke identitas trigonometri untuk limit tak tentu yaitu
limit yang apabila kita langsung subtitusikan nilai nya bernilai 0, atau bisa juga untuk limit tak
tentu tidak harus memakai identitas tetapi memakai teorema limit trigonometri dan ada juga yang
memakai identitas dan teorema. Jadi, apabila suatu fungsi limit trigonometri di subtitusikan nilai
yang paling mendekati nya menghasilkan dan maka kita harus menyelesaikan dengan cara lain.

Dalam menentukan nilai limit suatu fungsi trigonometri terdapat berbagai cara yang bisa dipakai :

 Metode Numerik
 Subtitusi
 Pemfaktoran
 Kali Sekawan
 Menggunakan Turunan

Penulisan nya dapat ditulis  sebagai berikut :

lim┬( x→c )⁡f( x )

Cara untuk membaca dari limit di atas yaitu limit fungsi f( x ) untuk x mendekati c.
Berbagai Macam – Macam Trigonometri dan singkatan nya
A. Macam – macam trigonometri

Berikut ini adalah nama – nama trigonometri yang biasa kita gunakan :

 Sinus ( sin )
 Tangen ( tan )
 Cosinus ( cos )
 Cotongen ( cot )
 Secan ( sec )
 Cosecan ( Csc )

B. Rumus kebalikan dalam trigonimetri

 sin⁡∝ = 1/csc⁡∝
 cos⁡∝ = 1/sec⁡∝
 tan⁡∝ = 1/cot⁡∝
 tan⁡∝ = sin⁡∝/cos⁡∝
 cot⁡∝=cos⁡∝/sin⁡∝

C. Identitas Trigonometri dalam trigonimetri

Sin2⁡∝ + cos2⁡∝ =1

1+cot2⁡∝=csc2⁡∝

Tan2⁡∝+1=sec2⁡∝

D. Rumus Jumlah dan Selisih dalam trigonimetri

E. Rumus Perkalian dalam trigonimetri

F. Rumus sudut rangkap dalam trigonimetri


Teorema Limit Trigonometri
Ada beberapa teorema yang dapat digunakan untuk menuntaskan persoalan limit trigonometri
yaitu sebagai berikut ;

Teorema A

Teorema tersebut hanya berlaku pada saat (x -> 0) .

Teorema B
Terdapat beberapa teorema yang berlaku. Untuk setiap bilangan real ( asli ) “c” di dalam daerah
asal fungsi yaitu :

Tabel sudut istimewa


Supaya lebih jelas lagi dibawah ini terdapat beberapa contoh soal limit fungsi trigonometri

Contoh Soal 1

Dapat dikali dengan 3/3 hal ini tidak merubah fungsi karena sama dengan di kali 1. Setelah itu
kita dapat memisalkan agar fungsi berbentuk seperti teorema A yaitu dengan memisalkan 3x.

Misal y = 3 x maka y –> jika dan. hanya jika x – > 0 sehingga ;

kita tidak bisa langsung mensubtitusikan nilai x ke fungsi dikarenakan hasil nya akan 0 ini adalah
contoh soal limit tak tentu. kita bisa memfaktorkan fungsi penyebut agar kita mendapat (x-2)
sehingga berlaku teorema A
Contoh 1
Jika f(x) = x2 − 6x + 8, tentukan interval f(x) naik dan interval f(x) turun!

Jawab :
f '(x) = 2x − 6

f(x) naik ⇒ f '(x) > 0


⇔  2x − 6 > 0
⇔  2x > 6
⇔  x > 3

f(x) turun ⇒ f '(x) < 0


⇔  2x − 6 < 0
⇔  2x < 6
⇔  x < 3

Jadi f(x) naik pada interval x > 3 dan turun pada interval x < 3.

Contoh 2
Fungsi f(x) = 2x3 − 3x2 − 36x naik pada interval ...

Pembahasan :
f '(x) = 6x2 − 6x − 36

f(x) naik  ⇒ f '(x) > 0


⇔  6x2 − 6x − 36 > 0

Pembuat nol :
6x2 − 6x − 36 = 0
x2 − x − 6 = 0
(x + 2)(x − 3) = 0
x = −2  atau x = 3

Jadi f(x) naik pada interval x < −2 atau x > 3

Contoh 3
Fungsi f(x) = x4 − 8x3 + 16x2 + 1 turun pada interval ...

Pembahasan :
f '(x) = 4x3 − 24x2 + 32x

f(x) turun  ⇒ f '(x) < 0


⇔  4x3 − 24x2 + 32x < 0

Pembuat nol :
⇔  x3 − 6x2 + 8x = 0
⇔  x (x2 − 6x + 8) = 0
⇔  x (x − 2)(x − 4) = 0
⇔  x = 0 atau x = 2 atau x =4
Jadi f(x) turun pada interval x<0x<0 atau 2<x<42<x<4

Pertidaksamaan Logaritma
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan logaritma, langkah-langkah penyelesaiannya
hampir sama dengan cara penyelesaian padapersamaan logaritma. Hanya saja lebih
memperhatikan tanda ketidaksamaanya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh berikut.

Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan logaritma berikut


1.  5log 3x + 5 < 5log 35
2.  3log (2x + 3) > 3log 15
3.  2log (6x + 2) < 2log (x + 27)
4.  2log (5x – 14) < 6
5.  4log (2x2 + 24) > 4log (x2 + 10x) 
6.  x+1log (2x – 3) < x+1log (x + 5)
7.  2x-5log (x2 + 5x) > 2x-5log (4x + 12)

Jawaban:
1.  5log 3x + 5 < 5log 35
Syarat nilai bilangan pada logaritma 3x + 5 > 0 atau x > -5/3 ..... (1)
3x + 5 < 35
      3x < 30
        x < 10  ....(2)
Jadi dari (1) dan (2) diperoleh penyelesaian -5/3 < x < 10.

2.  3log (2x + 3) > 3log 15


Syarat nilai bilangan pada logaritma 2x + 3 > 0 atau x > -3/2 ..... (1)
Perbandingan nilai pada logaritma
2x + 3 > 15
      2x > 12
        x > 6  ....(2)
Jadi, dari (1) dan (2) diperoleh penyelesaian x > 6.

3.  2log (6x + 2) < 2log (x + 27)


Syarat nilai bilangan pada logaritma:
6x + 2 > 0, maka x > -1/3 .... (1)
x + 27 > 0, maka x > -27 ..... (2)
Perbandingan nilai pada logaritma
6x + 2 < x + 27
 6x – x < 27 – 2
      5x < 25
        x < 5   ..... (3)
Jadi, dari (1), (2),dan (3) diperoleh penyelesaian -1/3 < x < 5

4.  2log (5x – 16) < 6


Syarat nilai bilangan pada logaritma:
5x – 16 > 0, maka x > 16/5 .... (1)
Perbandingan nilai pada logaritma
2
log (5x – 16) < 2log 26
2
log (5x – 16) < 2log 64
         5x – 16 <  64
                5x < 80
                  x < 16 . . . . (2)
Jadi, dari (1) dan (2) diperoleh penyelesaian 16/5 < x < 16.

5.  4log (2x2 + 24) > 4log (x2 + 10x)


Syarat nilai pada logaritma.
2x2 + 24 > 0 (definit positif). Jadi, berlaku untuk setiap x  . . . (1)
x2 + 10x > 0, maka x < -10  atau x > 0 . . . . (2)
Perbandingan nilai pada logaritma
(2x2 + 24) >  (x2 + 10x)
2x2 - x2 - 10x + 24 > 0
        x2 - 10x + 24 > 0
        (x – 4)(x – 6) >
       x < 4 atau x > 6 ....(3)

Jadi, dari (1), (2), dan (3) diperoleh penyelesaian x < -10 atau x > 6.

6.  x+1log (2x – 3) < x+1log (x + 5)
Syarat nilai pada bilangan x+1>0  
Batas ini dibagi menjadi 2,yaitu 0<x+1<1 dan x+1>1, sehingga diperoleh batas-
batas berikut.

Untuk  0<x+1<1 atau -1 < x <0. . . (1)


Syarat nilai pada logaritma.
2x – 3 > 0, maka x>3/2       . . . (2)
x + 5 > 0, maka x > -5        . . . (3)
Perbandingan nilai pada logaritma
(2x – 3) >  (x + 5)
   2x - x > 5 + 3
          x >  8         ...(4)
    Dari pertidaksamaan (1), (2), (3) dam (4), tidak ada irisan penyelesaian.

 
Untuk  x+1>1 atau x > 0 . . . (1)
Syarat nilai pada logaritma.
2x – 3 > 0, maka x>3/2       . . . (2)
x + 5 > 0, maka x > -5        . . . (3)
Perbandingan nilai pada logaritma
(2x – 3) <  (x + 5)
   2x - x < 5 + 3
          x <  8         ...(4)
    Dari pertidaksamaan (1), (2), (3) dan (4), ada irisan penyelesaian yaitu 3/2 <x <
8.
Jadi, penyelesaiannya adalah 3/2 <x< 8.

7.  2x-5log (x2 + 5x) > 2x-5log (4x + 12)


Syarat nilai pada bilangan 2x-5 > 0  
Batas ini dibagi menjadi 2,yaitu 0<2x-5<1 dan 2x-5>1, sehingga diperoleh batas-
batas berikut.

Untuk  0< 2x-5 <1 atau 5/2 < x < 3        . . . (1)


Syarat nilai pada logaritma.
x2 + 5x > 0, maka x < -5 atau x > 0       . . . (2)
4x + 12 > 0, maka x > -3                       . . . (3)
Perbandingan nilai pada logaritma
(x2 + 5x) < (4x + 12)
x2 + 5x - 4x - 12 < 0
        x2 + x - 12 < 0
    (x + 4)(x - 3) < 0 
       -4 < x < 3              . . . . . (4)
Dari pertidaksamaan (1), (2), (3) dan (4), ada irisan penyelesaian yaitu 5/2 < x <
3.
     
     Untuk  2x-5 > 1 atau  x > 3       . . . (1)
     Syarat nilai pada logaritma.
x2 + 5x > 0, maka x < -5 atau x > 0       . . . (2)
4x - 12 > 0, maka x > 3            . . . (3)
    
Perbandingan nilai pada logaritma
(x2 + 5x) > (4x + 12)
x2 + 5x - 4x - 12 > 0
         x2 + x - 12 > 0
(x + 4)(x - 3) > 0 
x <-4 atau  x > 3        . . . . . (4)
  
Dari pertidaksamaan (1), (2), (3) dan (4), ada irisan penyelesaian yaitu x > 3.
Jika, kedua penyelesaian digabungkan maka diperoleh penyelesaian x > 5/2 dan x
=/ 3.
Persamaan Logaritma
Sebelumnya, perhatikan sifat-sifat logaritma berikut.
Misalkan diketahui alog b, alog c dengan a>0, b>0, c > 0.
a
log b = log b/log a
a
log a = 1
a
log b + blog c = alog bc
a
log b - blog c = alog b/c
a
log b . blog c = alog c
a
log bn = n alog b

Beberapa bentuk persamaan logaritma dan penyelesaiannya sebagai berikut.


1. Bentuk alog f(x) = alog g(x)
a
log f(x) = alog g(x), dengan syarat a > 0,

Maka penyelesaiannya adalah f(x) = g(x), f(x) > 0 dan g(x) > 0

g(x) boleh berupa konstanta

2. Bentuk alog f(x) = blog f(x)


a
log f(x) = blog f(x), dengan syarat a, b > 0,
Maka penyelesaiannya adalah f(x)= 1
3. Bentuk h(x)log f(x) = h(x)log g(x)
h(x)
log f(x) = h(X)log g(x), dengan syarat h(x) > 0,

Maka penyelesaiannya adalah f(x) = g(x), f(x) > 0, g(x) > 0, h(x) tidak sama dengan 1.

Lebih jelasnya perhatikan  beberapa contoh berikut.

Tentukan penyelesaian dari persamaan logaritma berikut


1.  5log 2x = 5log 20
2.  3log (3x + 1) = 3log 25
3.  xlog (2x + 3) = xlog (x + 9)
4.  4log (5x + 4) = 3
5.  2log (2x2 + 15) = 2log (x2 + 8x)

Jawaban:
1.  5log 2x = 5log 20
       2x = 20
         x = 10
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 10.

2.  3log (3x + 1) = 3log 25


3x + 1 = 25
      3x = 24
        x =  8
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 8.

3.  xlog (2x + 3) = xlog (x + 9), syaratnya x>0.


2x + 3 = x + 9
2x – x = 9 – 3
       x = 6
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 6.

4.  4log (5x + 4) = 3
4
log (5x + 4) = 4log 43
4
log (5x + 4) = 4log 64
          5x + 4 = 64
                5x = 60
                  x = 12
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 12.

Anda mungkin juga menyukai