A. PENGERTIAN SEJARAH
Secara etimologis kata sejarah berasal dari bahas Arab yaitu syajaratun yang berati pohon. Bentuk
pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari dinasti tertentu, dan skemanya
menyerupai bentuk pohon.
Sejarah dapat dartikan kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
tertentu, di tempatkan dalam sebuah urungan waktu, dan terdapat keterkaitan antara pereistiwa yang satu denga
peristiwa lainya.
B. PENGERTIAN KRONOLIGI, DIAKRONIK DAN SINKRONIK
Kronologi artinya Catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya
Diakronik artinya, memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang
Sinkronik artinya Meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu
Ruang artinya konsep yang paling melekat dengan waktu dan tempat terjadinya berbagai peristiwa-
peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu
Waktu artinya kelangsungan peristiwa dalam batasan tertentu meliputi masa lampau, sekarang dan
masa yang akan datang
Dalam catatan – catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan
keberlanjutan. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap
masyarakat manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami
perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring dengan perjalanan
waktu.
Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap
tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini
sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah
mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study the
past to build the future). Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal
lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan
konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Adapun konsep keberlanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu suatu keadaan
yang telah berlangsung lama. Contoh konsep keberlanjutan adalah Wangsa Syailendra
berkuasa di Jawa selama sekitar 250 tahun. Konsep keberlanjutan digambarkan sebagai garis
lurus hingga terjadi perubahan yang digambarkan dengan zig – zag.
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua atau
lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan juga dapat
dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu dan peristiwa masa kini.
Contohnya, untuk mengetahui perkembangan bahasa Indonesia, kita dapat
membandingkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan pemerintah
pendudukan Jepang. Selain itu kita juga dapat membandingkan perkembangan bahasa
Indonesia pada masa kebangkitan nasional dengan masa sekarang.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapaun keberlanjutan
menghubungkan periode – periode dalam sejarah. Sebagai contoh, masa kerajaan
Hindu Buddha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah panjang masa Hindu
Buddha disebut sebagai konsep keberlanjutan sedangkan ketika Islam masuk dan
meruntuhkan pengaruh Hindu Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai
konsep perubahan
Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat
manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan
dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring dengan perjalanan waktu.
Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan ada
yang cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan keadaan
yang lebih buruk (regres).
Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan
terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal
ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah
mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study the
past to build the future).
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu.
Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu,
dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa
lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu bukanlah
suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan
sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang
terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih
kehidupan yang lebih baik di masa datang.
1. Faktor Intern
Ada beberapa faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik
dalam masyarakat, dan pemberontakan.
a. Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu
masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa
karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi
dan urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju,
serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan
dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin
bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk
membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru
yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses discovery, invention, dan
inovasi.
1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam
suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu
mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi
invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru
ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.
3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur
baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian
besar warga masyarakat. Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial)
maupun jasmaniah (material) mempunyai pengaruh bermacam-macam. Biasanya pengaruh
itu mempunyai pola sebagai berikut.
1) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam bidang tertentu, namun akibatnya
memancar ke bidang lainnya. Contohnya penemuan handphone yang menyebabkan
perubahan di bidang komunikasi, interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.
2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari satu lembaga ke lembaga
yang lain. Contohnya penemuan internet yang membawa akibat pada perubahan terhadap
pengetahuan, pola pikir, dan tindakan masyarakat.
3) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya
penemuan internet, e-mail, televisi, dan radio menyebabkan perubahan pada bidang informasi
dan komunikasi.
4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan, sistem hukum, dan
sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola
perilaku sosial. Contohnya pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orangorang
Indonesia yang belajar di luar negeri pada awal abad ke-20, mendorong lahirnya gerakan-
gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik dan lembaga-lembaga sosial baru yang
bersifat nasional.
2. Faktor Ekstern
Dengan melakukan interaksi sosial, banyak pengaruhpengaruh dari luar masyarakat kita yang
mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor ekstern yang menyebabkan perubahan
sosial adalah sebagai berikut.
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan
terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya,
sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem
pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan).
Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena biasanya
negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan
lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut.
Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah berkaitan antara waktu dengan
peristiwa sejarah meliputi perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan
perubahan. Untuk penjelasan berikut dibawah ini. Baca Juga : Bentuk Bentuk
Perubahan Sosial dan Budaya
1. Perkembangan
Perkembangan masyarakat dapat terjadi ditengahnya apabila kelakuan masyarakat
bergerak dengan mengubah perilaku dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
Sebuah perubahan dalam masyarakat akan menjadi masyarakat yang berkembang
saat bentuk perilaku manusia dari bentuk yang sederhana dan bentuk yang
komplek.
Dalam ilmu sejarah mempelajari segala perkembangan manusia dari kejadian masa
lampau sampai sekarang. Ilmu sejarah tidak dapat berdiri sendiri untuk
mengunggkap segala peristiwa, ilmu sejarah dibantu oleh ilmu sosiologi dan
antropologi. Kedua ilmu tersebut membantu ilmu sejarah untuk mengunggkapnya.
Contoh dari perkembangan adalah perkembangan demokrasi Amerika.
Dalam contoh ini, pada masa lampau Amerika merupakan terdiri dari kota kota kecil
di new england. Perkembangan demokrasi pada Amerika mengikuti perkembangan
kota. Dari unit unit kecil atau kota tumbuhlah dewan dewan kota. Setelah terbentuk
dewan dewan kota maka terbentuklah kota kota provinsi. Setelah kota kota provinsi
maka Amerika berkembang pesat, ini terbukti dengan tumbuhnya kota megapolita.
2. Kesinambungan
Proses kesinambungan terjadi di dalam masyarakat apabila suatu masyarakat
tersebut mengadopsi berbagai lembaga lembaga yang telah ada sebelumnya.
Peristiwa dapat disebut sebagai sebuah proses kesinambungan apabila masyarakat
baru meneruskan kegiatan yang telah ada sebelumnya.
3. Pengulangan
Pengulangan adalah proses dimana suatu kejadian yang telah terjadi pada masa
lampau terjadi kembali dimasa sekarang. Dalam konsep pengulangan dalam ilmu
sejarah mengkaji terhadap kejadian kejadian penting pada masa lampau dan masa
yang akan datang. Pencocokan terhadap suatu kejadian, dan memiliki kemiripan
terhadap satu kejadian dengan kejadian lain menjadikan hal ini sebagai konsep
pengulangan.
Salah satu contoh dari konsep pengulangan adalah bermunculanya golongan yang
memiliki modal yang kuat dan besar. Pada masa lampau terjadi sebuah peristiwa
dimana disuatu tempat terdapat banyak sekali orang yang memiliki modal yang
besar sehingga banyak menyengsarakan, pada masa kini terjadi kembali orang yang
memiliki modal besar yang juga menyebabkan kesengsaraan pada masyarakat
lainnya.
4. Perubahan
Konsep perubahan dapat terjadi apabila suatu masyarakat mengalami sebuah
pergeseran yang mengikuti perkembangan. Perkembangan dapat terjadi secara
besar besaran maupun kecil kecilan dengan waktu yang lama maupun singkat.
Sebuah perubahan dapat terjadi karena berbagai faktor entah itu internal maupun
eksternal. Di dalam konsep perubahan sangat berhubungan erat dengan salah satu
unsur sejarah yaitu waktu.
Contoh dari konsep perubahan dalam sejarah adalah yang terjadi pada masyarakat
kaum paderi. Pada saat itu kaum paderi melakukan pergerakan menentang kaum
adat dari Sumatra Barat. Yang mana pergerakan ini disebabkan oleh pengaruh
darikaum wahabi yang berasal dari arab. Pergerakan ini disebabkan karena
ketidakpuasan kaum wahabi arab terhadap kekuasaan kaum adat.