Anda di halaman 1dari 40

PENGERTIAN SEJARAH

abah
Secara Etimologi
Sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang
berarti pohon.
Bentuk pohon dihubungkan dengan skema
dalam silsilah keluarga raja dari dinasti tertentu,
dan jika kita perhatikan skema dari silsilah itu
akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik.
Kata syajaratun kemudian berubah menjadi
syajarah Bahasa Melayu dan kemudian sejarah
bahasa Indonesia
Menurut KBBI
1) Asal-usul, keturunan atau silsilah.
2) Kejadian atau peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo.
3) Pengetahuan atau uraian tentang kejadian
atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa yang telah lampau.
bahasa Inggris
History, berasal dari bahasa Yunani istoria
yang berarti informasi atau pencarian. New
American Encyclopedia menyebutkan
sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia
yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa tertentu, ditempatkan dalam
sebuah urutan waktu dan terdapat
keterkaitan antara peristiwa yang satu
dengan yang lainnya.
Bahasa Belanda
Sejarah disebut dengan
geschiedenis mempunyai
pengertian yang hampir
sama, yaitu tentang
sesuatu yang terjadi.
Definisi Sejarah menurut para tokoh

• Herodotus
• Ibnu Khaldun
• R.G. Callingwood
• R. Mohammad Ali
• Sartono Kartodirdjo
• Muhammad Yamin
Herodotus
Bapak Sejarah

Sejarah tidak berkembang dan


bergerak ke depan dengan
tujuan yang pasti, tetapi
bergerak melingkar, yang
tinggi dan rendahnya
lingkaran disebabkan oleh
keadaan manusia itu sendiri.
Ibnu Khaldun
Sejarah adalah catatan tentang
manusia dan peradabannya
dengan proses perubahan
secara nyata dengan segala
sebab dan akibatnya.
Ibnu Khaldun, nama lengkap: Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami adalah seorang
sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah. Lelaki yang lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H. Wikipedia
Lahir: 27 Mei 1332, Tunis, Tunisia
Meninggal: 17 Maret 1406, Kairo, Mesir
Orang Tua: Muḥammad bin Khaldūn
Buku: Mukaddimah, LAINNYA
Pendidikan: Universitas Zaitunah, Universitas Al-Qarawiyyin
Terpengaruh oleh: Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Muhammad, LAINNYA
R.G. Callingwood

sebuah bentuk
penyelidikan tentang hal-
hal yang telah dilakukan
oleh manusia pada masa
lampau. 
R. Mohammad Ali
ilmu yang menyelidiki
perkembangan peristiwa dan
kejadian-kejadian di masa
lampau.
Sejarah yaitu kejadian-
kejadian, peristiwa-peristiwa
yang berhubungan dengan
manusia, yakni menyangkut
perubahan yang nyata
di dalam kehidupan manusia.
Sartono Kartodirdjo
Hakekat sejarah dibatasi oleh dua
pengertian, yaitu sejarah objektif dan
sejarah subjektif.
Sejarah objektif :
sejarah yang menunjuk pada kejadian atau
peristiwa itu sendiri.
Sejarah subjektif :
sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi
dan pikiran oleh sejarawan atau penulis
sejarah tentang suatu peristiwa.
Muhammad Yamin
Sejarah sebagai ilmu
pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan dari berbagai
peristiwa yang dapat dibuktikan.

Mohammad Yamin. Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. (lahir


di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat, 24 Agustus 1903 –
meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun)
adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli
hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional
Indonesia.
KONSEP MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU
DALAM SEJARAH

• Dalam sejarah terdapat tiga


unsur penting :
 manusia
 ruang
 waktu
Manusia
Dalam semua peristiwa atau
kejadian, manusia adalah pelaku
dari semuanya.
Peran manusia sangat menentukan
bahwa setiap peristiwa sehingga
kajian tentang peristiwa itu akan
selalu melibatkan manusia di
dalamnya.
Lanjutan …
Sejarah yang kita jadikan pengetahuan atau
sebagai bahan kajian adalah sejarahnya
manusia.

Peristiwa ataupun kejadian dari masa lalu


selalu berlangsung dalam batasan ruang atau
tempat tertentu, unsur ruang menjadi tempat
terjadinya peristiwa akan memberikan
gambaran jelas bagi kita bahwa peristiwa itu
memang ada dan nyata.
Waktu
akan menjadi batasan dari setiap
peristiwa yang telah terjadi,
perjalanan hidup manusia, atau
sejarah manusia tidak dapat terlepas
dari waktu

hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam uraian tentang


konsep diakronik (kronologi) dalam sejarah.
Lanjutan waktu...

Hanya manusia yang memiliki kesadaran akan


waktu sehingga karena itu hanya manusia yang
mempunyai sejarah.
Konsep waktu dalam Sejarah
meliputi 2 hal, yaitu :
1) proses kelangsungan dari suatu peristiwa
dalam batas waktu tertentu.
2) Kesatuan kelangsungan waktu, yaitu
waktu pada masa yang lampau, sekarang,
dan masa yang akan datang.
Lanjutan …
Untuk memahami tentang konsep manusia,
ruang dan waktu dalam sejarah…
ingat contoh berikut :
1) Peristiwa : Pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa : Pelaksanaan Proklamasi Kemerde
kaan Indonesia.
Contoh :
(KRONOLOGI PROKLAMASI INDONESIA)
1. Pengeboman Hiroshima Nagasaki Jepang
(09/08/45)
2. Vacum of Power Indonesia
3. Peristiwa Rengasdengklok (16/08/45)
4. Penyusunan Naskah proklamasi
5. Proklamasi (17 Agustus 1945)
2. Peristiwa : Pengibaran Bendera pertama kali
3. Peristiwa : Berhentinya Soeharto sebagai
Presiden Republik Indonesia.
Konsep kronologis
Secara Etimologis :
Diakronik dari bhasa Yunani, yaitu dia dan
chronos.
Dia  melintas, melampaui, atau melalui
Chronos  waktu.
Diakronik  waktu yg melintas, melalui, dan
melampaui dalam batasan waktu.
Cara berfikir kronologis dalam mempelajari
Sejarah
• Artinya berfikir secara runtut sesuai dengan
urutan waktu terjadinya satu peristiwa,
• Konsep berfikir kronologis akan memberikan
gambaran yang utuh tentang peristiwa atau
perjalanan sejarah
• Tujuannya agar dengan mudah menarik
manfaat dan makna dari hubungan antar
peristiwa yang terjadi.
Lanjutan ….
Sebagaimana kita ketahui, sejarah merupakan
kumpulan peristiwa, setiap peristiwa yg terjadi
tersebut dibatasi oleh waktu.
Contoh :
* Masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk
antara tahun 1350 – 1389
* Perang Diponegoro antara th 1825 – 1830
* Penjajahan Jepang di Indonesia antara th
1942 – 1945.
Pengertian Diakronik
sama artinya dengan kronologi
ilmu tentang waktu, yang memang di dalam
perkembangannya kemudian menjadi ilmu
bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau
kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu
kejadiannya.
Diakronik = Kronologi

Mengurutkan peristiwa-peristiwa
sejarah sesuai dengan waktu
terjadinya untuk mempermudah
dalam melakukan rekonstruksi
terhadap semua peristiwa masa
lampau dengan cepat.
Lanjutan ….
• Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah
dapat membandingkan peristiwa yang terjadi di
suatu tempat yang berbeda tetapi dalam waktu
sama.
• Contoh :
Pada bln. Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya, dan pada
bulan dan tahun yang sama pihak Sekutu
menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
yang mengakibatkan Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu.
Lanjutan …
• Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang
bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa-peristiwa
sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.
• Sebelum menyusun periodisasi, para sejarawan akan
membuat klasifikasi peristiwa yang akan menjadi
kajiannya dan membuat kesimpulan2 pada setiap
periode.
• Periodisasi penting agar kita dapat mengadakan
tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa2 yg
telah tjd dan saling berhubungan.
KONSEP SIKRONIK DALAM SEJARAH
• Sinkronik berasal dari bahasa Yunani, syn yang
berarti dengan, chronoss yang berarti waktu.
• Dalam KBBI, sinkronik diartikan sebagai segala
sesuatu yang bersangkutan degan peristiwa
yang terjadi pada suatu masa.
• Kajian sejarah secara sinkronik artinya
mempelajari peristiwa sejarah dengan segala
aspeknya pada masa atau waktu tertentu
degan lebih mendalam.
Ciri umum Sinkronik
1. Mengkaji peristiwa sejarah yg terjadi pada masa
tertentu.
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola,
gejala, dan karakter.
3. Bersifat horizontal
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Cakupan kajian lebih sempit
6. Kajiannya sangat sistematik
7. Sifat kajian lebih serius dan mendalam
Kesimpulan
Sinkronik dalam sejarah adalah kajian
yang menitikberatkan pada meneliti gejala-
gejala yang meluas dari sebuah peristiwa
tetapi dengan waktu yang terbatas.
Contoh :
Seorang sejarawan ingin menyusun sejarah
perekonomian bangsa Indonesia pada zaman
Jepang, maka yang dilakukan adalah meneliti
gejala atau fenomena perkembangan
CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN SIKRONIK
DALAM SEJARAH
• Sejarah mengajarkan kita cara berpikir kronologis.
• Dengan konsep kronologis sejarah memberikan
kepada kita gambaran utuh tentang suatu peristiwa
sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga
mudah kita menarik manfaat dan makna dari
hubungan peristiwa satu dengan yang lain.
• Konsep berpikir diakronik/kronologis diperlukan
ketika kita ingin memecahkan masalah.
Lanjutan ...
• Cara berpikir sinkronik mengajarkan kita
utk lebih teliti dalam menghadapi gejala
atau fenomena tertentu terhadap peristiwa
atau kejadian pada waktu tertentu.
• Konsep berpikir sinkronik banyak
diterapkan pada ilmu-ilmu sosial lainnya,
terutama jika ingin mengetahui secara
lebih mendalam tentang sesuatu hal yang
tengah menjadi fokus perhatian kita.
Lanjutan ....
• Selain cara berpikir kronologis dan sinkronik, sejarah
juga mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik.
• Holistik  mempunyai pengertian menyeluruh, artinya
dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa
kita hendaknya menggunakan cara pandang dengan
mempertimbangkan berbagai aspek.
• Contoh jika kita ingin mempelajari mengapa perang
terjadi? Dg cara berpikir holistik kita mempelajari :
sebab2, tokoh yg terlibat, di mana terjadinya, kapan
terjadi, faktor pemicu, usaha yg dilakukan utk
mencegah, korban dan akibat perang.
TUGAS
• Buat kelompok terdiri atas 3 orang.
• Kemudian amati gambar yg akan ditayangkan
berikut mengenai “Penangkapan Diponegoro”
• Berdasarkan gambar tersebut tugas anda
membuat narasi berkaitan dengan peristiwa
sejarah yang diwakili oleh lukisan tersebut
sepanjang 3 – 5 halaman kertas ukuran A4.
ukuran huruf 12, spasi 1.5. Narasi dibuat
berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
1. Tuliskan secara kronologis urutan peristiwanya.
2. Jelaskan unsur manusia, ruang dan waktu yang ada
dalam peristiwa tersebut.
3. Berikan kajian secara lebih mendalam terhadap
setiap peristiwa, mengapa peristiwa itu dapat terjadi.
Untuk memperkaya referensi kalian, carilah sumber2
lain berupa buku atau video, internet, dll. Jangan lupa
mencantumkan sumber referensi. Hasil narasi
dipresentasikan.
“PENANGKAPAN DIPONEGORO”
(1857)

Anda mungkin juga menyukai