Anda di halaman 1dari 10

Bab 1.

Cara Berpikir sejarah

Nama: Shulton hijlal ar’rasyid Solahudin putra

Kelas: X Agama

MADRASAH ALIYAH NEGERI 5 JAKARTA

KOTA JAKARTA UTARA

TAHUN 2022
Daftar isi

KATA PENGANTAR................................................................................................

BAB 1. CARA BERPIKIR SEJARAH...........................................................................

A. Pengertian Sejarah........................................................................................ 1

B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah....................................... 2

C. Cara Berpikir Kronologis dalam Mempelajari Sejarah..................................... 3

D. Cara Berpikir Diakronik dalam Mempelajari Sejarah...................................... 3

E. Cara Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah....................................... 5

F. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah.................................... 6

KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………… 6
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berati "pohon". Bentuk pohon ini
kemudian di hubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari dinasti tertentu.

Kata syajaratun kemudian di serap dalam bahasa melayu dengan penyebutannya berubah
menjadi syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutkan dengan sejarah. Kata sejarah disini
masih dalam arti yang semula, yaitu "silsilah" atau "keturunan"

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi sejarah sebagai berikut.

(1) Asal usul, keturunan atau silsilah

(2) Kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau

(3) Pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar benar terjadi pada
masa lampau

Sejarah dalam bahasa Inggris disebut history. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, istirahat yang
berati "informasi" atau "pencarian". New American Encylopedia menyebutkan bahwa sejarah
meliputi kegiatan kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa peristiwa tertentu, di
tempatkan dalam sebuah urutan waktu, dan membuat keterkaitan antarperistiwa.

Adapun pengertian sejarah menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut.

•Herodotus (484-425 SM)

Mendefinisikan sejarah bukan berkembang dan bergerak lurus ke depan dengan tujuan yang
pasti, melainkan bergerak meningkat, yang tinggi dan rendah nya lingkaran disebabkan oleh
keadaan manusia itu sendiri.

•Ibnu khaldun (1332-1406 M)

Mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang manusia dan peradabannya dengan seluruh
proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya

•R.G Collingwood (1889-1943)

Mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal hal yang telah dilakukan manusia pada
masa yang lampau

1
•Sartono Kartodirdjo (1921-2007)

Mendefinisikan sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua hal, yaitu sejarah dalam arti objektif
dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah objektif menunjukkan kejadian atau peristiwa itu
sendiri. Adapun sejarah subjektif dipengaruhi oleh emosi dan pikiran sejarawan atau penulis
sejarah tentang suatu peristiwa

•R. Mohammad Ali

Mendefinisikan sejarah sebagai berikut:

1. Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa dan kenyataan yang memang
benar benar terjadi di sekitar kita.

2. Cerita tentang perubahan perubahan itu sendiri.

3. Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan perubahan, peristiwa, dan kejadian yang benar
benar terjadi pada masa lampau.

•Muhammad Yamin (1903-1962)

Mendefinisikan sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang di susun atas hasil penyelidikan dari
berbagai peristiwa yang dapat di buktikan

B. Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah

Sejarah terdapat 3 unsur penting yaitu manusia, ruang dan waktu. Dalam semua peristiwa
atau kejadian, manusia adalah pelaku dari semuanya. Peran manusia sangat menentukan dalam
setiap peristiwa sehingga setiap kajian tentang peristiwa akan selalu melibatkan manusia di
dalamnya.

kejadian dari masa yang lalu selalu berlangsung dalam batasan ruang atau tempat tertentu.
Unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa akan memberikan gambaran jelas
kepada kita bahwa peristiwa itu memang ada dan nyata. Adapun waktu akan menjadi batasan
temporal dari setiap peristiwa yang telah terjadi atau perjalanan hidup manusia. Sejarah
manusia tidak terlepas dari waktu. Konsep waktu dalam Sejarah meliputi 2 hal yaitu: 1. Proses
kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan 2. Kesatuan
kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang dan masa yang akan
datang (the pasti, the presentasi, and the future).

2
C. Cara Berpikir Kronologis dalam Mempelajari Sejarah

Dalam Sejarah, dikenal istilah kronologi, yang secara entimologis berasal dari bahasa Yunani,
yaitu charonoss dan logos. Hal ini sama dengan pengertian sebelumnya bahwa charonoss
adalah waktu, sedangkan logos adalah "uraian" atau ilmu.

Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau
kejadian kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya. Sejarah mengajarkan kita cara bepikir
kronologis yaitu berpikir secara tuntutan, teratur dan berkesinambungan. Cara berpikir
kronologis dapat mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa
masa lalu dengan tepat.

Cara berpikir kronologis dapat mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap
semua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi sangat penting agar terhindar dari
anakronisme. Anakronisme adalah ketidakcocokan dengan zaman tertentu. Kronologi juga
membantu kita agar dengan mudah dapat menghubungkan dan membandingkan peristiwa
sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama.

D. Cara Berpikir Diakronik dalam Mempelajari Sejarah

Setiap peristiwa yang terjadi tersebut di batasi oleh waktu. Contohnya sebagai berikut:

•Masa pemerintahan raja hayam wuruk berlangsung antara tahun 1350-1389

•Perang di Ponorogo (perang jawa) berlangsung antara tahun 1825-1830

•Penjajahan jepang di indonesia berlangsung antara tahun 1942-1945

•Belanda menyerah kepada jepang di kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 maret 1942.

Cara Berpikir diakronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala
atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu yang tertentu.

Masih berhubungan dengan pembatasan waktu, sejarah mengenal istilah periodisasi, para
sejarah dalam tahap tahap dan pembajakan tertentu.

3
Sebelum menyusun periodisasi, para sejarawan akan membuat klasifikasi peristiwa yang akan
menjadi kajian nya, dan membuat kesimpulan kesimpulan pada setiap periode. Periodisasi
dalam Sejarah di perlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara
menyeluruh terhadap peristiwa peristiwa yang telah terjadi dan saling berhubungan berbagai
aspek.

Sebagai contoh, periodisasi yang akan dibuat berkaitan dengan perkembangan sejarah
kebudayaan secara umum, makan akan dibuat dua periode perkembangan kebudayaan sebagai
berikut.

1. Zaman Praaksara

2. Zaman aksara

Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian hidup dalam
Sejarah Indonesia.

•Masa berburu dan meramu

•Masa bercocok tanam

•Masa bercocok tanam tingkat lanjut

•Masa perundingan

Dinasti yang pernah memerintahkan Jawa dari masa perkembangan agama dan kebudayaan
hindu-budha hingga islam

•Dinasti (wangsa) sanjaya (732-850 M)

•Dinasti syailendra (750-900 M)

•Dinasti istana (900-1222 M)

•Dinasti grindra (1421-1568 M)

•Dinasti Demak (1521-1568 M)

•Dinasti pajang (1568-1600 M)

Contoh lainnya adalah periodisasi sejarah Indonesia:

4
•Masa Praaksara

•Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan hindu-budha

•Masa kedatangan dan perkembangan agama islam

•Masa kolonial Barat

•Masa pendudukan jepang

•Masa revolusi

•Masa order lama

•Masa order baru

•Masa reformasi

E. Cara Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah

Maka dalam sejarah, sinkronik adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang, tetapi
terbatas pada waktu. Cara berpikir sinkronik berfokus pada aspek-aspek peristiwa. Seperti
penyebab, dampak, tokoh, tempat, dan lain-lain. Jadi, sinkronik berusaha menceritakan
kejadian secara lebih mendalam

Ciri ciri cara Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah adalah:

•Mempelajari peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.

•Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.

•Bersifat horizontal.

•Tidak memiliki konsep perbandingan.

•Jangkauan kajian lebih sempit.

•Memiliki kajian yang sangat sistematis.

5
F. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

konsep perubahan dan berkelanjutan dalam sejarah adalah Dalam ilmu sejarah tidak hanya


mempelajari sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lampau saja, namun berupa
pengulangan, kesinambungan serta perubahan peristiwa peristiwa yang dilakukan oleh umat
manusia.

Contoh perubahan dalam sejarah adalah peristiwa proklamasi kemerdakaan, revolusi industri,


revolusi Perancis, peruahan ideologi, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh dari keberlanjutan merupakan pemilu, KKN dan lain sebagainya

Kesimpulan nya:

Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian penting
yang telah terjadi pada masa yang telah lampau dalam kehidupan manusia.

Sejarah memiliki unsur-unsur penting dalam setiap kajiannya, yaitu manusia, ruang, dan
waktu.

Cara berpikir kronologis adalah berpikir secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.
Dalam semua peristiwa atau kejadian, manusia adalah pelaku dari semuanya. Peran manusia
sangat menentukan dalam setiap peristiwa sehingga setiap kajiantentang peristiwa akan selalu
melibatkan manusia di dalamnya.

Kronologi adalah ilmu tentang waktu Yang membantu menyusun peristiwa atau kejadian
kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya.

Cara berfikir kronologis dapat mempermudah kita dalam melakukan rekontruksi


terhadapsemua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi sangat penting agar terhindar dari
anakronisme. Anakronisme adalah ketidak cocokan dengan zaman tertentu. Kronologi juga
membantu kita agar dengan mudah menghubungkan dan membandingkan peristiwa sejarah
yang terjadi di suatu tempat berbeda, tetapi dalam waktu yang sama.

6
Cara berfikir diakronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati
gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian di waktu tertentu.

Sinkronik adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang, tetapi terbatas oleh waktu. Cara
berfikir sinkronik berfokus pada aspek aspek peristiwa. Seperti penyebab, dampak, tokoh
tempat, dan lain-lain. Jadi, sinkronik berusaha menceritakan kejadian secara lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai