KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA:
ADHYRA PUTI RIZKYTA
ANNISA NUR AWALIAH
MULYA NISYA FADILAH
DIANNE PUTRI KOTO
a. Sumber sejarah
• Dalam semua kegiatan penelitian, sumber merupakan acuan pokok dari materi yang akan di
kaji. Peneliti mengumpulkan dan melacak berbagai bukti dan informasi tentang topik
penelitiannya, lalu kemudian direkontruksi dan di uji.
• Berdasarkan penyampaiannya, sumber ada dua macam, yaitu sumber primer dan sumber
sekunder. Disisi lain, berdasarkan bnetuknya sumber ada tiga macam,yaitu:
• Sumber tulisan, yaitu yang mengandung informasi tentang suatu peristiwa, contoh prasisti,
naskah, buku, dokimen tertulis, arsip, dan foto.
• Sumber lisan, yaitu keterangan yang diperoleh dari pelaku dan saksi, contoh rekaman pidato
dan video.
• Sumber benda, yaitu yang berbentuk artefak atau hasil-hasil budaya yang di temukan di suatu
tempat, contoh peralatan penunjang hidup manusia, senjata, fosil, dan bangunan bersejarah.
b. Bukti sejarah
• Kronologi adalah ilmu menyususn urutan peristiwa dalam sejarah. Peristiwa sejarah
akan berlangsung sesuai dengan urutan waktu. Tujuan pembuatan kronologi adalah
untuk menghindarai anakronisme. Anakronisme adalah penempatan tokoh,
peristiwa, atau objek yang tidak sesuai menurut keberadaan sebenarnya dalam
urutan waktu. Mengetahui adanya anakronisme sangatlah penting karena hal itu
terkait keandalan sumber yang kita teliti. Umumnya, anakronisme terjadi karena
kekeliruan atau kekurang cermatan peneliti.
f. Kronik
• Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia
mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi
diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu.
Diakronik adalah berpikir secara kronologis (urut) menganalisa sesuatu. Yang dimaksud
kronologis sendiri adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
kejadiannya. Berarti sejarah yang bersifat diakronik juga berarti memanjang dalam waktu
tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir
diakronik/kronlogis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.
h. Sinkronik
• Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan
chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan
peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik
artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau
waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan
bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau
mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada
masa tertentu.
Dapat dikatakan cara berpikir dengan pendekatan sinkronik adalah
meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
• 1.Mengkaji peistiwa sejarah yang terjadi pada masa terntentu.
• 2.Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
• 3.Bersifat horiontal.
• 4.Tidak ada konsep perbandingan.
• 5.Cakupan kajian lebih sempit.
• 6.Kajiannya sangat sistematis.
• 7.Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada meniliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan
waktu yang terbatas.
C. Hubungan antara sejarah dan ilmu ilmu lain