Anda di halaman 1dari 3

ILMU SEJARAH

• Sejarah?
Istilah sejarah di ambil dari kata syajaratun yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu
simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan
buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi
hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu dan
ruang di mana kehidupan itu ada. Dengan adanya lambang pohon itu, dapat menunjukkan adanya suatu
pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

• Sejarah dalam sudut pandang


1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah yang merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh
seseorang.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah yg merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik mengenai suatu kisah/
peristiwa di masa lalu.

• Metode Penelitian

1. Heuristik (Pengumpulan data)


Berasal dari kata Yunani, heuriskein, artinya adalah menemukan. Heuristik, maksudnya ialah tahap untuk mencari,
menemukan, dan juga mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar bisa mengetahui segala bentuk peristiwa
atau kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik atau judul penelitian.
2. Kritik sumber : Internal dan eksternal (Diteliti)
Merupakan penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Kritik sumber dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan
terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap sumber² sejarah menyangkut
aspek ekstern dan intern. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga sejarawan
harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah tersebut. Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang
terdapat dalam sumber itu bisa memberikan informasi yang diperlukan.
3. Interpretasi (Menafsirkan)
Ialah menafsirkan fakta sejarah dan juga merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk
akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran suatu peristiwa atau memberikan
pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa.
4. Historiografi (Penulisan kembali)
Merupakan penulisan sejarah. Historiografi adalah tahap terakhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah.

• Unsur sejarah

1. Ruang
Ruang memiliki peran yang sangat penting karena dalam suatu peristiwa sejarah, pasti terdapat tempat terjadinya
suatu peristiwa bersejarah.
2. Manusia
Sejarah selalu berkaitan dengan manusia karena manusia adalah pelaku dan objek utama dalam kejadian
bersejarah. Manusia dalam peristiwa sejarah memilik peran yang sangat penting karena di dalam sejarah, manusia
berperan sebagai subjek dan objek. Sejarah itu pun ada karena adanya manusia yang berperan pada terjadinya
suatu peristiwa.
3. Waktu
Segala aktivitas manusia dibatasi oleh satuan waktu. Waktu dalam sejarah ini bersifat pasti dan absolut, bisa satu
minggu yang lalu, satu bulan yang lalu, satu tahun yang lalu, satu abad yang lalu atau 1000 tahun yang lalu, asalkan
berada di masa lalu.

CARA BERPIKIR SEJARAH

• Berpikir Diakronik
Diakronik aslinya berasal dari bahasa latin yaitu "Dia" yang artinya Melalui/Melampaui dan "Chronicus" yang
artinya Waktu. Tapi diakronik artinya memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang. Berpikir diakronik
disebut juga berpikir kronologis, berbeda dengan berpikir sinkronik, berpikir diakronik itu, kita menganalisa suatu
peristiwa dari awal mula peristiwa itu terjadi hingga akhir dari peristiwa itu. Contohnya menjelaskan tentang
pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir atau menceritakan
tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini. Jadi dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita
dapat mempelajari proses dari suatu peristiwa bersejarah.
• Berpikir Sinkronik
Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu "syn" yang artinya Dengan dan "khronos" yang
artinya Waktu/Masa. Tapi Sinkronik artinya meluas dalam ruang tetapi sempit dalam waktu. Jadi berpikir secara
sinkronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa pada intinya saja, tidak menganalisa suatu peristiwa dari awal.
Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi pemberontakan G30S/PKI. Jadi dengan berpikir secara
sinkronik kita dapat mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail.

PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN

• Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang mengalami perbedaan kondisi dalam ruang dan waktu, dimana pada saat berada di
ruang dan waktu satu mereka berbeda dengan kondisi pada saat berada di ruang lain atau waktu lain atau ruang dan
waktu lain. Contoh perubahan dalam sejarah, sebagai berikut:
A. Penerapan politik etis di Hindia Belanda yang mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal
XX.
B. Pada saat Jepang di bom oleh Sekutu dalam waktu singkat Jepang mengaku kalah.
C. Nusantara berjaya karena adanya kerajaan besar akhirnya datang masa penjajahan, setelah lama
dijajah akhirnya Indonesia Merdeka.

• Keberlanjutan
Keberlanjutan artinya segalanya bersambung dan berhubungan mulai dari masa lalu, masa sekarang dan masa
depan. Contoh berkelanjutan dalam sejarah, sebagai berikut:
A. Setelah proklamasi, Indonesia menjadi negara merdeka sampai sekarang.
B. Wangsa Syailendra berkuasa di Jawa sekitar 250 tahun.
C. Dari masa runtuhnya kerajaan - kerajaan Nusantara, berlanjut hingga penjajahan.

Anda mungkin juga menyukai