Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR SEJARAH

SATUAN PENDIDIKAN : SMK N 1 KENDAL


MATA PELAJARAN : Sejarah
KELAS/SEMESTER : X/1
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022
DOMAIN : Konsep Dasar Ilmu Sejarah; konsep asal-usul nenek
moyang dan jalur rempah diIndonesia; kerajaan Hindu-
Budha; dan kerajaan Islam di Indonesia

BAB 1
KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS (DIAKRONIK), SINKRONIK, RUANG DAN
WAKTU DALAM SEJARAH

https://materiku86.blogspot.com/2016/08/konsep-berfikir-diakronis-dan-sinkronis.html

A. PENGERTIAN SEJARAH
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber
sejarah. Sejarah dapat dipahami kedalam pengertian objektif, yaitu mengacu pada kisah yang
sebenarnya terjadi.
Dalam sejarah, ada 3 aspek yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, yaitu:
a. Masa Lalu, yaitu gambaran mengenai kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa
lampau. Melalui gambaran masa lalu maka generasi berikutnya akan dapat merumuskan
hubungan sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Dan tidak semua peristiwa atau kejadian
dapat tercatat dalam sejarah.
b. Masa Kini, yaitu masa dimana manusia mengalami masa yang terbaru dan merupakan masa
yang sangat penting karena dapat menentukan masa depan. Manusia di masa kini memakai
sumber pemahaman dari peristiwa di masa lalu sebagai cerminan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
c. Masa Depan, yaitu masa yang akan datang dimana segala sesuatu itu belum terjadi, dan
segala sesuatu yang dilakukan pada masa kini akan mempengaruhi masa depan.
Adapun pengertian / definisi sejarah menurut ahli, adalah antara lain menurut:
 Herodotus
Seorang Sejarawan pertama dunia berkebangsaan Yunani yang dikenal sebagai Bapak Ilmu
Sejarah (The Father of History) mengemukakan bahwa “SEJARAH tidak berkembang ke
arah depan dengan tujuan pasti, tetapi bergerak seperti lingkaran yang tinggi rendahnya
diakibatkan oleh keadaan manusia.”
 Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian sejarah adalah satu sistem yang meneliti satu kejadian
sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi.
 Ibnu Khaldun
Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia yakni
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
 Mr. Mohammad Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kejadian dalam masyarakat manusia pada
waktu yang lampau, sebagai hasil penyelidikan bahan tulisan dan tanda-tanda lainnya.
 W.J.S Poerwadarminta
W.J.S Poerwadarminta mengemukakan tiga pengertian sejarah yakni :
a. Sejarah berarti silsilah atau asal-usul
b. Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
c. Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau.
 R. Moh. Ali
dalam bukunya “Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia” Sejarah mengandung arti :
a. Perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa nyata di sekitar kita.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang
merupakan realitas tersebut.
c. Ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa yang
merupakan realitas tersebut
B. SUMBER, BUKTI DAN FAKTA SEJARAH
a. Sumber Sejarah
Louis Gotschalk membagi sumber sejarah menjadi dua bagian yaitu sumber Primer
merupakan kesaksian dari seorang saksi dengan mata dan kepalanya sendiri.Dan Sumber
Sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan saksi pandangan mata atau yang
tidak melihat secara langsung kejadian tersebut.Sumber sejarah dapat juga diklasifikasikan
berdasarkan urutan penyampaiannya, diantaranya:
1) Sumber Primer, yaitu sumber sejarah yang berasal dari peninggalan asli sejarah.
Contohnya candi, prasasti, piagam, dan lainnya.
2) Sumber Sekunder, yaitu suatu tiruan dari benda aslinya atau sumber pustaka dari para
ahli sejarah yang menjelaskan tentang sejarah suatu peradaban. Contoh laporan
penelitian, terjemahan kitab-kitab kuno, dan lainnya.
3) Sumber Tersier, yaitu berbagai buku sejarah yang dibuat berdasarkan laporan berbagai
penelitian para ahli tanpa dengan melakukan penelitian langsung.

Sementara itu Nugroho Notosusanto membagi sumber sejarah dalam 3 kategori yaitu
1) Sumber Lisan
Sumber sejarah yang berasal dari lisan adalah keterangan mengenai sejarah yang
didapatkan dari pelaku sejarah atau saksi sejarah secara langsung. Contohnya,
keterangan dari seorang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang
pernah ikut bertempur.
2) Sumber Tulisan
Sumber sejarah yang berasal dari berbagai tulisan hasil peninggalan orang-orang di masa
lalu. Beberapa contoh sumber sejarah berbentuk tulisan misalnya naskah, surat kabar,
dokumen, babad, rekaman, dan lain sebagainya.
3) Sumber Benda
Sumber sejarah yang berbentuk benda-benda atau artefak peninggalan kebudayaan
manusia di masa lalu. Misalnya perhiasan, candi, gerabah, kapak, patung, dan lain
sebagainya.
b. Bukti Sejarah
Merupakan segala peninggalan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di masa lampau
yang mungkin saja peninggalan itu masih dipergunakan oleh manusia pada masa
kini.Contoh, istana kepresidenan dan teks proklamasi.
c. Fakta Sejarah
Merupakan data sejarah yang sudah diverifikasi dan diinterpretasikan oleh sejarawan
kemudian dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran untuk menulis sejarah.
C. RUANG LINGKUP SEJARAH
Ruang lingkup sejarah adalah batasan pemahaman mengenai sejarah sebagai ilmu pengetahuan.
Mengacu pada pengertian sejarah, adapun ruang lingkup sejarah adalah sebagi berikut:
a. Konsep Sejarah
Konsep sejarah adalah suatu bentuk kemampuan logika dalam menciptakan gambaran baru
yang bersifat abstrak berdasarkan kajian.
Beberapa hal yang termasuk dalam konsep sejarah adalah sejarah sebagai peristiwa, yaitu
kajian tentang suatu kejadian, kenyataan, atau aktualisasi sejarah yang terjadi di masa lalu.
1) Sejarah sebagai kisah, yaitu suatu narasi yang menjelaskan mengenai cerita
berdasarkan tafsiran, ingatan, atau kesan manusia.
2) Sejarah sebagai ilmu, yaitu mempelajari sejarah dengan melakukan penelitian dan
kajian terhadap cerita sejarah.
3) Sejarah sebagai seni, yaitu proses penulisan sejarah yang memerlukan imajinasi, gaya
bahasa, intuisi, dan emosi.
b. Unsur-Unsur Sejarah
Sejarah mengandung beberapa unsur penting di dalamnya, diantaranya adalah:
1) Ruang, yaitu tempat dimana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti sejarah yang
nyata.
2) Waktu, yaitu unsur sejarah yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa bersejarah
dan dapat menjelaskan kronologis dalam kajian sejarah.
3) Manusia, yaitu unsur terpenting dalam sejarah karena setiap peristiwa sejarah sangat
berkaitan dengan manusia.
c. Ciri-ciri Sejarah
1) Unik (einmaleg), peristiwa sejarah itu unik (einmaleg) dikarenakan hanya terjadi 1 kali
dan tidak pernah terulang kembali.
2) Abadi, peristiwa sejarah dikatakan abadi dikarenakan peristiwa sejarah tidak akan pernah
berubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
3) Penting, peristiwa sejarah memiliki pengaruh yang sangat besar dan dapat
mempengaruhi banyak orang sehingga dapat mengenang peristiwa tersebut.
D. KEGUNAAN SEJARAH
Secara sederhana, Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam 4 bagian yaitu :
a. Rekreatif, artinya dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa
berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dari tempat, kita dibawa
oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita yang mungkin saja
kita tidak tahu tempatnya atau kita tidak pernah ikut menyaksikan kejadian tersebut.
b. Inspiratif, dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para
pembacanya atau yang mempelajarinya.
c. Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan
( pengajaran ) tertentu misalnya pengetahuan tentang taktik perang.
d. Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa
depan. Contoh adanya slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Menurut Travelyan belajar sejarah mempunyai 3 kegunaan antara lain :
a. Ilmiah yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti.
b. Imajinatif yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan
mengambil satu kesimpulan
c. Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.
E. TAHAP PENELITIAN SEJARAH / METODE PENELITIAN SEJARAH
Langkah-langkah penelitian sejarah antara lain sebagai berikut:
1. Pemilihan Topik
Topik / tema dipilih oleh sejarawan untuk mendapatkan sumber sejarah yang diingunkan.
2. Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata heurishein yang artinya memperoleh
atau menemukan. G.J. Reiner (1997) berpendapat bahwa heuristik merupakan suatu teknik
untuk mencari dan mengumpulkan sumber. Nah, dalam hal ini seorang sejarawan yang
sedang melakukan penelitian akan berusaha mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang
berupa jejak-jejak peristiwa sejarah.
3. Verifikasi
Setelah semua sumber sejarah terkumpul langkah penelitian sejarah selanjutnya yakni proses
verifikasi atau kritik sumber. Pada proses ini semua sumber sejarah akan diuji tentang
keasliannya dan kredibilitasnya.
a. Keaslian Sumber atau Otentisitas (kritik ekstern)
Seorang sejarawan atau peneliti dapat mengecek keaslian sumber sejarah dari segi
fisiknya. Misalnya jika sumber sejarah tersebut berupa tulisan, maka bisa dilakukan
pengecekan usia kertas atau tinta yang digunakan, bahan kertas, bahasa yang digunakan,
gaya tulisan yang digunakan dll. Hasil pengecekan akan dicocokkan dengan keadaan
sesuai masa tejadinya peristiwa sejarah yang sedang diteliti -apakah sama atau tidak?-.
b. Kesahihan Sumber atau Kredibilitas (kritik intern)
Kesaksian tokoh atau pelaku sejarah atau saksi sejarah merupakan hal pokok atau primer
untuk sebuah sumber sejarah namun bisa saja sumber sejarah yang satu ini mengalami
kesalahan atau kekeliruan. Gilbert J. Garraghan (Tahun 1957) berpendapat bahwa
kekeliruan saksi ini dapat disebabkan oleh dua hal yakni:
1) Kekeliruan saksi dalam menjelaskan, menginterpretasikan serta menarik kesimpulan
dari suatu sumber sejarah.
2) Kekeliruan dalam sumber formal yang digunakan.
Kekeliruan ini dapat disebabkan karena disengaja, keterangan saksi yang tidak bisa
dipercaya atau para saksi yang secara terbukti tidak jujur, tidak cermat atau tidak mampu
menjelaskan kesaksiannya dengan benar dan baik. Nah, untuk meminimalisir kekeliruan
ini, maka seorang peneliti harus menelusuri kredibilitas sumber berdasarkan proses-
proses dalam kesaksian.
4. Interpretasi atau penafsiran
Interpretasi dalam sejarah merupakan penafsiran kembali terhadap suatu peristiwa sejarah
yang kemudian akan memberikan pandangan atau pendapat teoritis yang ilmiah. Interpretasi
atau penafsiran dapat dilakukan dengan cara menganalisis sejumlah fakta yang diperoleh
dari sumber-sumber sejarah yang telah diverifikasi sehingga nantinya akan diperoleh makna
dan hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya
5. Historiografi
Historiografi merupakan puncak dari sebuah penelitian sejarah, seorang peneliti atau
sejahrawan akan menyusun suatu kisah sejarah sesuai kaedah keilmuan. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yakni kecermatan dalam penyusunan kronologis, penafsiran sejarah
harus seobjektif mungkin (walaupun sulit untuk dihindari), penulisan sejarah harus mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah bahasa, peristiwa sejarah mana sajakah yang dianggap
patut untuk dicatat, menghubungkan peristiwa- peristiwa tersebut satu sama lain dan
penggunaan sumber-sumber.
F. KONSEP SINKRONIK & DIAKRONIK (KRONOLOGIS) DALAM SEJARAH
1. Konsep Sinkronik dalam Sejarah
Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan,
dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik
diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu
masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala
aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat
dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau
mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
b. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
c. Bersifat horizontal
d. Tidak ada konsep perbandingan
e. Cakupan kajian lebih sempit
f. Kajiannya sangat sistematis
g. Sifat kajian lebih serius dan mendalam
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan
waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah
perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah
meneliti gejala atau fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang
terjadi pada masa pendudukan Jepang itu saja.
2. Konsep Diakronik atau Kronologi dalam Sejarah
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss.
Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu.
Jadi, diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan
waktu. Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui
tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos.
Chronoss artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi, kronologi adalah
ilmu tentang waktu, yang memang di dalam perkembangannya kemudian menjadi ilmu
bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu
terjadinya. Mengurutkan peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan waktu terjadinya adalah
untuk mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa
lalu dengan tepat. Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah dapat
membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda tetapi dalam
waktu yang sama
Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi dari
peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu. Periodisasi dalam
sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara
menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling keterhubungannya
dalam berbagai aspek.
Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian
hidupdalam sejarah Indonesia.
 Masa berburu dan meramu
 Masa bercocok tanam
 Masa bercocok tanam tingkat lanjut
 Masa perundagian
Contoh Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut:
 Masa praaksara.
 Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
 Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam.
 Masa kekuasaan kolonialisme Barat
 Masa pendudukan Jepang
 Masa Revolusi.
 Masa Orde LamaMasa Orde Baru.
 Masa reformasi
3. Cara Berpikir Kronologis dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir Diakronik/ kronologis, artinya
berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis,
sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan
sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan
makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari,
konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan
masalah.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam
mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu
tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga
mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian menyeluruh,
artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan
cara pandang dengan mempertimbangkan bebagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin
mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistik kita akan mulai
mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana terjadinya, kapan terjadinya, faktor
pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang, korban, dan
akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada
sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau
bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
a. Konsep Ruang dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu
dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
1) Manusia.
Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah
pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga
mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai
aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal
munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya
kebudayaan.
2) Ruang.
Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas
yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang
diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses
interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat
tertentu.
3) Waktu.
Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa
kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang
berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu.
Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar
belakang waktu sebelumnya
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Konsep ruang dan waktu merupakan
unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam
kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti
berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak
bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Latihan Soal

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!


1. Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan. Pengertian sejarah tersebut
dikemukakkan oleh....
a. Taufik Abdullah c. R. Moh. Ali e. Benedeto Croce
b. Moh. Yamin d. Kuntowijoyo
2. Mengapa manusia dikatakan sebagai unsur penting dalam sejarah?
a. Karena manusia makhluk social
b. Karena manusia bisa menciptakan sesuatu yang baru
c. Karena manusia yang meneliti ilmu tentang sejarah
d. Karena manusia pada dasarnya adalah makhluk yang suka berpikir
e. Karena sejarah pada umumnya bercerita tentang manusia bukan alam ataupun
binatang
3. Peristiwa sejarah disebut sebagai suatu peristiwa yang abadi, karena....
a. Inspirasi bagi perubahan bangsa d. Terjadi hanya satu kali dalam hidup
b. Memberi hikmah pada manusia manusia
c. Menjadi pedoman hidup manusia e. Tidak pernah berubah-ubah
4. “Dalam mempelajari sejarah, kita harus selalu mengedepankan urutan waktu
terjadinya peristiwa untuk menghindari adanya kerancuan cerita sejarah”.
Kalimat tersebut senada dengan pengertian dari ….
a. Berita c. Kronologi e. Periodisasi
b. Sejarah d. Peristiwa

5. Sejarah politik bangsa Indonesia pada masa reformasi. Kalimat tersebut dapat
digolongkan dalam cara berpikir ….
a. Kronologis c. Sinkronik e. Kronik
b. Sistematis d. Diakronik
6. Tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis, dalam ilmu
sejarah dikatakan sebagai ….
a. Kelas c. Ruang e. Tempat terjadinya perkara
b. Bilik d. Lingkungan
7. Suatu penulisan sejarah yang menghasilkan penjelasan yang tidak terpaku terhadap
proses atau akhirnya saja, namun dari kondisi objek dan lingkungan sekitarnya
menggunakan metode....
a. sinkronik dan kausalitas d. sinkronik dan diakronik
b. diakronik dan kausalitas e. periodisasi dan diakronik
c. periodisasi dan sinkronik
8. Menurut pendapat kalian, dibawah ini manakah yang tepat menyimpulkan manfaat dari
adanya cara berpikir diakronik?
a. Dengan konsep tersebut, sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang
terpecah-pecah, sehingga akan semakin sulit untuk memahami sejarah
b. Dengan konsep tersebut, sejarah akan memberikan kepada kita inspirasi bagi
kehidupan yang akan datang
c. Dengan konsep tersebut, sejarah akan memberikan kepada kita motivasi agar
selalu bisa melakukan perbuatan yang baik terhadap sesame
d. Dengan konsep tersebut, sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang
utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu
sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan
antar peristiwa yang terjadi
e. Dengan konsep tersebut, sejarah akan memberikan kepada kita kesenangan
tersendiri akan pembelajaran sejarah yang menyenangkan
9. Munculnya periodisasi sejarah akibat adanya beberapa hal yang melatar belakanginya,
salah satu diantaranya yaitu ….
a. Perbedaan-perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif
yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi penelitinya
b. Permasalahan budaya dari zaman yang terjadi di Indonesia, sehingga wajib dibuat
periodisasi
c. Perbedaan tokoh sejarah yang membuat sejarawan harus melakukan cara lain
agar sejarah dapat dinikmati semua kalangan
d. Persamaan ras dari beberapa ras yang ada di Indonesia yang mempengaruhi
terbentuknya periodisasi
e. Persamaan persepsi diantara tokoh-tokoh yang telah melakukan penelitian sejarah
10. Tahapan melakukan kritik terhadap sumber sejarah dalam penelitian sejarah
merupakan tahap....
a. Verifikasi c. Dokumentasi e. Heuristic
b. Penafsiran d. Hipotesis
11. Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya ….
a. Tumbuhan c. Pohon e. tanaman
b. Bunga d. Rantai
12. Secara praktis, kata sejarah sering dipahami dalam empat pengertian ruang lingkup,
yaitu sebagai
a. mitos, dongeng, kisah, dan kronik
b. cerita, legenda, dongeng, dan babad
c. kisah, ilmu, cerita rakyat, dan kronik
d. kenang-kenangan, kisah, ilmu dan seni
e. peristiwa, kisah, ilmu dan seni
13. Filsuf Romawi mengatakan bahwa “Sejarah adalah guru kehidupan” ialah …
a. Aristoteles c. Cicero e. Herodotus
b. Hipocrates d. Thales
14. sejarah bisa dipandang dari berbagai sudut. Kisah sejarah dapat dipandang sebagai
karya seni. Maksud dari pernyataan tersebut adalah ….
a. mirip sekali dengan dongeng
b. tak berbeda dengan cerita fiksi
c. merupakan karya seniman
d. pengisahan sejarah bukan hal yang fiktif
e. penyimpulan dan penulisan suatu peristiwa sejarah erat dengan kaidah dan
keindahan bahasa
15. Perhatikan informasi berikut :
1) Penafsiran ilmu sejarah bersifat objektif dalam arti dapat dibuktikan kebenarannya
2) Sejarah menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi
3) Sejarah menceritakan peristiwa-peristiwa masa lampau
4) Sejarah bertujuan memberi legitimasi kekuasaan kepada para pejabat
5) Semua peristiwa sejarah dapat menjadi panutan serta pedoman bagi pembacanya
Berdasarkan informasi diatas tadi, ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah ….
a. 1), 2), dan 3) c. 2), 3), dan 4) e. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4) d. 3), 4), dan 5)
16. Pembuatan kronologi dilakukan dengan tujuan berikut, kecuali ….
a. dapat berurutan kejadiannya
b. tersusun secara baik sehingga mudah dipahami
c. memudahkan adanya hubungan sebab dan akibat
d. memenuhi pedoman penulisan sejarah
e. mempermudah pemahaman sejarah
17. Seorang guru yang sedang menjelaskan peristiwa perang Padri di kelas bisa
digolongkan dalam proses sejarah sebagai....
a. ilmu c. seni e. cermin
b. peristiwa d. kisah
18. Sejarah memberikan pelajaran bagaimana hari ini dikelola dan bagaimana hari esok
dirancang agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan masa lalu. Dengan begitu
sejarah memiliki nilai guna ….
a. Edukatif c. Rekreatif e. persuasive
b. Inspiratif d. Manipulative
19. Ilmu yang mempelajari benda-benda peninggalan sejarah disebut ….
a. Arkeologi c. Tipologi e. filologi
b. Geologi d. Epigrafi
20. Berikut ini tidak termasuk kegunaan sejarah adalah ….
a. memberi nilai edukatif
b. memberi inspiratif
c. memberi kesenangan
d. menghafalkan tahun-tahun dalam sejarah diluar kepala
e. memberi pendidikan politik

Anda mungkin juga menyukai