com/print/quiz/60bae5e7a9cdb7001b04de8d
NAME :
CLASS :
Ulangan Harian Cerpen
DATE :
20 Questions
1 of 12 6/5/2021, 9:50 AM
3. Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan saksama! I
Beneh ditegur secara kekeluargaan, diceramahi, dinasihati,
bahwa sesuatu adat yang telah berlangsung turun-temurun
adalah warisan yang harus diteruskan karena dasar
kearifannya ada. “Kami tahu Nanang adalah orang pintar,
dan kami juga tahu Nanang sangat ... sangat mengerti
mengapa Nanang membikin penjor yang tak lazim itu. Tapi
mohon juga dipahami bahwa kami sekalian adalah orang-
orang desa, orang-orang sederhana yang terlalu mudah
terperanjat oleh hal-hal baru yang tak dapat kami mengerti.
Kami meminta Nanang memahami itu,” kata salah seorang
prajuru adat.
(Dikutip dari cerpen ”Penjor” karya I Wayan Suardika)
Nilai yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut yaitu
….
a) moral b) religi
c) sosial d) budaya
e) agama
a) moral b) adat
c) sosial d) budaya
e) agama
5. Bacalah kutipan cerpen ini dengan saksama! Pada hari
yang telah disepakati oleh Subagus dan Sapardi, hujan
mengantar saya ke rumah penyair kurus itu. Saya lihat
Sapardi sedang duduk khidmat di beranda mendengarkan
suara hujan. Ia khusyuk sekali memperhatikan hujan
menerpa daun bugenvil dan daun bugenvil bergerak-gerak
memukul-mukul jendela. Ia tidak menyadari kedatangan
saya dan saya tidak ingin mengusik kesendirian dan
kesunyiannya. Saya membayangkan ia sedang tersihir oleh
hubungan gaib antara tanah dan hujan. Tanpa sempat
mengucapkan sepatah kata pun, saya balik badan dan
pulang.
(Dikutip dari cerpen “Sebotol Hujan untuk Sapardi” karya
Joko Pinurbo)
Majas yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut yaitu
….
a) metafora b) hiperbola
c) personi�kasi d) simile
e) alegori
6. Bacalah teks cerpen ini dengan saksama!
Pagi hari mereka tiba di Desa Gelambir, menuju ke rumah
Mbok Minem, janda tanpa anak, sambil membawa dua
batang gula jawa utuh. Di rumah Mbok Minem mereka
menemukan Juntrung, anak yang, menurut Mbok Minem
dan beberapa tetangga, tidak disenangi oleh siapa
pun.Mulai pagi itulah ayah dan ibu Jiglong menganggap
Juntrung sebagai anaknya, sebagai saudara Jiglong. Dan
mulai saat itulah, ayah dan ibu Jiglong merasakan
kesengsaraan karena Juntrung benar-benar kurang ajar,
suka berkelahi, berbohong, dan kadang-kadang mencuri.
Dan mulai saat itulah, Jiglong sering disakitidan di�tnah
oleh Juntrung.
(Dikutip dari cerpen “Sang Pemahat” karya Budi Darma)
Tokoh antagonis dalam kutipan cerpen tersebut yaitu ….
a) Mbok Minem b) ayah Jiglong
c) ibu Jiglong d) Jiglong
e) Juntrung
7. Bacalah teks cerpen ini dengan saksama!
Pagi hari mereka tiba di Desa Gelambir, menuju ke rumah
Mbok Minem, janda tanpa anak, sambil membawa dua
batang gula jawa utuh. Di rumah Mbok Minem mereka
menemukan Juntrung, anak yang, menurut Mbok Minem
dan beberapa tetangga, tidak disenangi oleh siapa
pun.Mulai pagi itulah ayah dan ibu Jiglong menganggap
Juntrung sebagai anaknya, sebagai saudara Jiglong. Dan
mulai saat itulah, ayah dan ibu Jiglong merasakan
kesengsaraan karena Juntrung benar-benar kurang ajar,
suka berkelahi, berbohong, dan kadang-kadang mencuri.
Dan mulai saat itulah, Jiglong sering disakitidan di�tnah
oleh Juntrung.
(Dikutip dari cerpen “Sang Pemahat” karya Budi Darma)
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam cerpen
tersebut adalah ....
a) sudut pandang orang pertama pelaku b) sudut pandang orang pertama pelaku
utama sampingan
c) sudut pandang orang ketiga mahatahu d) sudut pandang orang ketiga pengamat
a) (1) b) (2)
c) (3) d) (4)
e) (5)
a) anak durhaka yang tidak perlu dicontoh b) anak baik dan sopan santun
c) ibu yang durhaka d) anak buruk hati
e) anak yang pamer
11. Bacalah kutipan teks cerpen berikut dengan cermat.
Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari
sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan. “Sebelum
membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa
saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena
saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus
diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan
kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan
bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak
terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat
perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah
mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena
menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.
Sifat tokoh Larasati berdasarkan kutipan di atas adalah ….
a) Anisa dan Handoko tidak jadi menikah. b) Anisa dilarang menikah oleh Mama dan
kakaknya.
c) Mama yang berpikiran picik terhadap d) Keinginan Mama agar Anisa hidup bahagia.
Handoko.
a) 1) b) 2)
c) 3) d) 4)
e) 5)
17. Perhatikan kutipan cerpen berikut.
Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua
kesayangannya. Bangku yang terbuat dari bamboo itu telah
menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk
dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela
untuk menyaksikan betapa indah panorama yang senja
sajikan. [ … ] Rasa lelah setelah seharian memeras keringat
tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua
kesayangannya itu.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel
tersebut adalah …
a) sesuatu yang jauh tidak akan ada pernah b) pasang surut nasib orang
dekat
e) mendeskripsikan objek