Anda di halaman 1dari 12

Ulangan Harian Cerpen | Print - Quizizz https://quizizz.

com/print/quiz/60bae5e7a9cdb7001b04de8d

NAME :

CLASS :
Ulangan Harian Cerpen
DATE :
20 Questions

1. Yang termasuk unsur-unsur intrinsik dalam cerpen yaitu ....

a) tema, amanat/pesan moral, alur/plot, b) tema, amanat/pesan moral, nilai-nilai


tokoh dan penokohan, latar belakang kehidupan, tokoh dan penokohan, latar
penulis, gaya bahasa, dan sudut pandang (setting), gaya bahasa, dan sudut pandang
(point of view) (point of view)

c) tema, amanat/pesan moral, alur/plot, d) tema, amanat/pesan moral, alur/plot,


tokoh dan penokohan, latar (setting), kondisi psikologis penulis, latar (setting),
biogra� penulis, dan sudut pandang (point gaya bahasa, dan sudut pandang (point of
of view) view)

e) tema, amanat/pesan moral, alur/plot,


tokoh dan penokohan, latar (setting), gaya
bahasa, dan sudut pandang (point of view)

2. Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan saksama!


Gadis berumur tiga belas tahun itu favorit semua orang,
termasuk aku, sekalipun dia bukan adikku kandung
melainkan adik sahabatku. Hera yang manis dan manut.
Tak ada pergolakan berarti dalam hidup remaja belasan
tahun yang taat pada orang tua, negara, dan agama.
(Dikutip dari cerpen ”Mencari Herman” karya Dee Lestari)
Cara penggambaran karakter tokoh Hera pada kutipan
cerpen tersebut adalah ....

a) teknik analitik langsung b) pengungkapan jalan pikiran tokoh

c) penggambaran lingkungan kehidupan d) penggambaran tata kebahasaan tokoh


tokoh

e) penggambaran oleh tokoh lain

1 of 12 6/5/2021, 9:50 AM
3. Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan saksama! I
Beneh ditegur secara kekeluargaan, diceramahi, dinasihati,
bahwa sesuatu adat yang telah berlangsung turun-temurun
adalah warisan yang harus diteruskan karena dasar
kearifannya ada. “Kami tahu Nanang adalah orang pintar,
dan kami juga tahu Nanang sangat ... sangat mengerti
mengapa Nanang membikin penjor yang tak lazim itu. Tapi
mohon juga dipahami bahwa kami sekalian adalah orang-
orang desa, orang-orang sederhana yang terlalu mudah
terperanjat oleh hal-hal baru yang tak dapat kami mengerti.
Kami meminta Nanang memahami itu,” kata salah seorang
prajuru adat.
(Dikutip dari cerpen ”Penjor” karya I Wayan Suardika)
Nilai yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut yaitu
….

a) moral b) religi

c) sosial d) budaya

e) agama

4. Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan


saksama!Bunyi beduk menyadarkan kami yang seru
berbagi cerita, sehingga kami bangkit dari duduk, bersiap
menyucikan diri dengan wudu.“Beruntung kamu.”
sahutku.“Semua itu terjadi atas kehendak Allah.” jawab
Hazar sambil mengangkat celana panjangnya sebatas
lutut.Azan Isya berkumandang. Kami salat berjamaah.
(Dikutip dari cerpen “The Mutan” karya M. Irfan Sulistya)
Nilai yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut yaitu
….

a) moral b) adat
c) sosial d) budaya
e) agama
5. Bacalah kutipan cerpen ini dengan saksama! Pada hari
yang telah disepakati oleh Subagus dan Sapardi, hujan
mengantar saya ke rumah penyair kurus itu. Saya lihat
Sapardi sedang duduk khidmat di beranda mendengarkan
suara hujan. Ia khusyuk sekali memperhatikan hujan
menerpa daun bugenvil dan daun bugenvil bergerak-gerak
memukul-mukul jendela. Ia tidak menyadari kedatangan
saya dan saya tidak ingin mengusik kesendirian dan
kesunyiannya. Saya membayangkan ia sedang tersihir oleh
hubungan gaib antara tanah dan hujan. Tanpa sempat
mengucapkan sepatah kata pun, saya balik badan dan
pulang.
(Dikutip dari cerpen “Sebotol Hujan untuk Sapardi” karya
Joko Pinurbo)
Majas yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut yaitu
….
a) metafora b) hiperbola
c) personi�kasi d) simile
e) alegori
6. Bacalah teks cerpen ini dengan saksama!
Pagi hari mereka tiba di Desa Gelambir, menuju ke rumah
Mbok Minem, janda tanpa anak, sambil membawa dua
batang gula jawa utuh. Di rumah Mbok Minem mereka
menemukan Juntrung, anak yang, menurut Mbok Minem
dan beberapa tetangga, tidak disenangi oleh siapa
pun.Mulai pagi itulah ayah dan ibu Jiglong menganggap
Juntrung sebagai anaknya, sebagai saudara Jiglong. Dan
mulai saat itulah, ayah dan ibu Jiglong merasakan
kesengsaraan karena Juntrung benar-benar kurang ajar,
suka berkelahi, berbohong, dan kadang-kadang mencuri.
Dan mulai saat itulah, Jiglong sering disakitidan di�tnah
oleh Juntrung.
(Dikutip dari cerpen “Sang Pemahat” karya Budi Darma)
Tokoh antagonis dalam kutipan cerpen tersebut yaitu ….
a) Mbok Minem b) ayah Jiglong
c) ibu Jiglong d) Jiglong
e) Juntrung
7. Bacalah teks cerpen ini dengan saksama!
Pagi hari mereka tiba di Desa Gelambir, menuju ke rumah
Mbok Minem, janda tanpa anak, sambil membawa dua
batang gula jawa utuh. Di rumah Mbok Minem mereka
menemukan Juntrung, anak yang, menurut Mbok Minem
dan beberapa tetangga, tidak disenangi oleh siapa
pun.Mulai pagi itulah ayah dan ibu Jiglong menganggap
Juntrung sebagai anaknya, sebagai saudara Jiglong. Dan
mulai saat itulah, ayah dan ibu Jiglong merasakan
kesengsaraan karena Juntrung benar-benar kurang ajar,
suka berkelahi, berbohong, dan kadang-kadang mencuri.
Dan mulai saat itulah, Jiglong sering disakitidan di�tnah
oleh Juntrung.
(Dikutip dari cerpen “Sang Pemahat” karya Budi Darma)
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam cerpen
tersebut adalah ....

a) sudut pandang orang pertama pelaku b) sudut pandang orang pertama pelaku
utama sampingan

c) sudut pandang orang ketiga mahatahu d) sudut pandang orang ketiga pengamat

e) sudut pandang orang kedua

8. Bacalah kutipan cerpen berikut ini dengan


saksama!Malam masuk waktu Isya ketika tubuh Murtaep
tak lagi hangat. Sebagian kerabat berdatangan sebelum
mata lelaki dekil itu benar-benar terpejam. Murtaep
meninggal secara wajar dan normal, tidak mendadak,
apalagi misterius. Kematiannya tak seperti yang selalu ia
koarkan pada penduduk.Ramalan yang meleset itu,
kematian Murtaep, semakin menjadi buah bibir.
(Dikutip dari cerpen “Tenung” karya Fandrik Ahmad)
Makna ungkapan buah bibir pada kutipan cerpen tersebut
yaitu ....

a) hal menakutkan b) bahan pembicaraan


c) perkataan bohong d) kesalahan bicara
e) penyakit bibir
9. Bacalah teks cerpen berikut!(1) Teman teman fajar
bersorak gembira, (2) Da�a terkulai lemas karena layang-
layang putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara
azan, anak-anak mulai membubarkan diri untuk pergi ke
masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas da�a makin
menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-
layang milik fajarmemang sakti. (6) Fajar menjadi makin
tinggi hati.
Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor ….

a) (1) b) (2)
c) (3) d) (4)

e) (5)

10. Bacalah teks berikut“Hana�, mudah-mudahan Tuhan


mengampuni dosamu. Sebagai ibu yang engkau durhakai
dengan lillaahitaala sudh rela mengampuni akan dikau.”
Hana� tergeletak tertawa seolah mencemooh pula,” Hai
ibu, mengucap ibu dengan tulusnya barangkali ibu akan
mendapatkan ilham, lalu dapat berkata dengan benar.
Pada hematku ibulah juga yang banyak bersalah atas
diriku.”
Nilai moral yang sesuai teks tersebut adalah ….

a) anak durhaka yang tidak perlu dicontoh b) anak baik dan sopan santun
c) ibu yang durhaka d) anak buruk hati
e) anak yang pamer
11. Bacalah kutipan teks cerpen berikut dengan cermat.
Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari
sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan. “Sebelum
membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa
saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena
saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus
diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan
kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan
bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak
terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat
perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah
mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena
menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.
Sifat tokoh Larasati berdasarkan kutipan di atas adalah ….

a) sabar dan penyayang b) angkuh dan disiplin

c) tegas dan pemberani d) penuh perhatiaan dan tegas

e) angkuh dan pemberani

12. Bacalah kutipan teks berikut dengan cermat Setibanya


Pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati
segera memulai pembicaraan. “Sebelum membicarakan
soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau
membicarakan hal ini di sekolah karena
saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus
diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan
kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan
bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak
terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat
perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah
mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena
menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.
Gambaran karakter tokoh Diah dalam cerpen tersebut
adalah ….

a) kuat menerima cobaan b) mudah putus asa


c) lemah dan penuh penderitaan d) trauma dalam menjalani kehidupan
e) sedih dan terharu
13. Bacalah kutipan cerpen berikut
“Hanya itu alasan Mama melarang Anisa menikah dengan
Handoko?” Bibir Anisa menyinggung sinis. “Oh, alangkah
piciknya pikiran Mama! Lalu apa artinya kemuliaan hati
Mama selama ini yang Anisa kagumi? Padahal dulu Mama
tidak pernah mempermasalahkan status Handoko yang
ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Demikian
kakakku yang selama ini mendukungku sekarang berbalik
arah.
Kon�ik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut
adalah …

a) Anisa dan Handoko tidak jadi menikah. b) Anisa dilarang menikah oleh Mama dan
kakaknya.

c) Mama yang berpikiran picik terhadap d) Keinginan Mama agar Anisa hidup bahagia.
Handoko.

e) Kakak tidak mendukung pernikahan Anisa


dengan Handoko.

14. Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang


miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan
Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak
bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di
lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,”
batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang
miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.
Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah …

a) Tubuhnya digerogoti penyakit. b) Buruknya pelayanan rumah sakit.


c) Susahnya menjadi orang miskin. d) Banyak bangsal yang kosong.
e) Tidak mendapat fasilitas gratis.
15. Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku
dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya
mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira
aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah
percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari
ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku
yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan
langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh
Abdul Gani A.K.
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam
penggalan tersebut adalah ….

a) orang pertama pelaku utama b) orang ketiga pelaku sampingan

c) orang ketiga pelaku utama d) orang pertama dan ketiga

e) orang ketiga serbatahu

16. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-
membahu untuk membangunkan. 2) Kami berdua beranak
batanggang, atau tidak tidur sampai dini hari, duduk
terpaku di depan TV Grundig 14 inci yang berkerai kayu
tripleks, ditemani bergal-gelas kopi.3) Di Stadion Ullevi
Gothenburg, tim berambut pirang ini meledakkan gawang
Belanda hanya dalam lima menit pertama melalui
tandukan Larsen: 1 – 0. 4) Aku mengepalkan tangan tinggi-
tinggi di udara, “Yes!” teriakku. 5) Aku lirik Ayah, beliau
menggeleng-geleng sambil mendeham.
Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut
ditunjukkan kalimat ….

a) 1) b) 2)
c) 3) d) 4)
e) 5)
17. Perhatikan kutipan cerpen berikut.
Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua
kesayangannya. Bangku yang terbuat dari bamboo itu telah
menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk
dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela
untuk menyaksikan betapa indah panorama yang senja
sajikan. [ … ] Rasa lelah setelah seharian memeras keringat
tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua
kesayangannya itu.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel
tersebut adalah …

a) Bapak memotret senja itu. b) Bapak tertidur Karen lelah.

c) Bapak selalu menikmatinya. d) Bapak dan ibu duduk berdua.

e) Bapak berharap kakak datang.

18. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Kemudian, ia sampai pada pemikiran bahwa yang jauh
tetaplah di kejauhan. Yang dekat tetaplah pada kedekatan,
kecuali yang jauh itu mendekat atau yang dekat itu
menjauh. Miliknya akan tetap miliknya, kecuali ia rebut atau
ia lepaskan. Begitu pun yang bukan miliknya akan menjadi
miliknya jika merebutnya atau menerimanya dari orang
lain. Kenangan dan imajinasi akan tetap seperti apa
adanya. Dan kenyataan adalah di mana berada. Lalu, bocah
itu tersenyum dengan penuh kemenangan.
Kemenangannya atas sang nasib yang kini tidak akan bisa
lagi merenggut kebahagiannya. (Hujan, Yeni Puspita)
Tema penggalan cerpen tersbut adalah ....

a) sesuatu yang jauh tidak akan ada pernah b) pasang surut nasib orang
dekat

c) nasib harus diperjuangkan d) tidak menyerah pada nasib


e) kita harus menerima kenyataan hidup
19. Cermatilah kutipan cerpen berikut
Dari Jakarta yang sangat panas, penuh gedung pencakar
langit, penuh polusi, dan juga gudangnya copet. Kini, aku
berada di Ra’as, sebuah pulau yang kecil sebelahnya
Madura. Di Ra’as sangat primitif sekali, mulai dari Jalan
Makadam sampai dengan bangunan rumah.
Sepengetahuanku, tak ada yang namanya bangunan rumah
tingkat di sana.
Kutipan cerpen di atas dibuka dengan cara ….

a) mendeskripsikan suasana b) mendeskripsikan orang

c) mendeskripsikan tempat d) mendeskripsikan waktu

e) mendeskripsikan objek

20. Bacalah teks berikut dengan saksama!


Hari itu takkan pernah kulupakan. Kami berbincang,
tertawa, terharu, hingga mengeluarkan air mata suka cita.
Aku seperti tak ingin lepas dari momen-momen hari itu.
Fatma sahabatku yang selalu mengajari aku dalam
berbagai hal selama aku berada di Jerman. Sampai pada
suatu hari aku harus kembali ke Indonesia karena tugasku
telah berakhir di sana.
Unsur ekstrinsik dalam penggalan novel tersebut yaitu ....

a) nilai ekonomi b) nilai ideologi


c) nilai budaya d) nilai agama
e) nilai sosial
Answer Key
1. e
2. e
3. d
4. e
5. c
6. e
7. c
8. b
9. d
10. a
11. d
12. c
13. b
14. b
15. a
16. b
17. c
18. e
19. a
20. e

Anda mungkin juga menyukai