Anda di halaman 1dari 6

SOAL APRESIASI KARYA SASTRA (PUISI, PROSA, DAN DRAMA)

1. Cermatilah puisi karya W. S. Rendra


berikut.
Betapa dinginnya air sungai
Dinginnya!
Dinginnya!
Betapa dinginnya daging duka
Yang membaluti tulang-tulangku.
Citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah….
A. penglihatan
B. perabaan
C. pendengaran
D. penciuman
2. Cermatilah puisi berikut.
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
(Chairil Anwar, Sajak Putih)
Citraan yang dominan dalam puisi ini adalah ....
A. penglihatan
B. penciuman
C. pendengaran
D. gerak
3. Cermatilah puisi berikut.
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
(Amir Hamzah, Padamu Jua)
Puisi tersebut menimbulkan citraan ....
A. penglihatan
B. perabaan
C. pendengaran
D. penciuman
4. Cermatilah puisi berikut.
Contoh:
Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke kolam
membasuh luka-lukanya
(Abdulhadi, Sarangan)
Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi ini adalah ....
A. penglihatan
B. penciuman
C. pendengaran
D. imaji gerak
5. Cermatilah puisi berikut.
Contoh:
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
(WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima)
Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi ini
adalah ....
A. penglihatan
B. penciuman
C. pendengaran
D. gerak
Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab soal nomor 6-8!
AKU INGIN
(Sapardi Djoko Damono)
aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada
api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
6. Dalam puisi di atas, Sapardi Djoko Damono menggunakan imaji visual. Dengan
imaji ini,
pembaca seakan-akan dapat membayangkan apa yang dilihat /dibayangkan oleh
penyair. Imaji
visual yang terdapat dalam puisi "Aku Ingin" di atas ditunjukkan oleh
A. aku ingin mencintaimu dengan sederhana
B. dengan kata yang tak sempat diucapkan
C. kayu kepada api yang menjadikannya abu
D. dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
7. Pesan yang bisa diambil dari puisi di atas adalah
A. jangan mencintai orang berlebihan, karena cinta itu bersifat sementara
B. cinta tidak bisa diduga karena datangnya bisa cepat sekali
C. cinta itu ada yang palsu, seperti kayu yang bisa menjadi abu
D. cinta terkadang tidak bisa diungkapkan dengan kata atau isyarat
8. Tema puisi di atas adalah
A. bahasa alam
B. bahasa isyarat
C. sikap sederhana
D. cinta sejati
9. Cermatilah gurindam berikut ini
Barang siapa berbuat fitnah
Ibarat dirinya menentang panah
Maksud gurindam tersebut adalah … .
A. Fitnah itu ibarat panah, maka jangan sekali-kali ditantang
B. Hendaklah dapat menahan panah agar tidak difitnah orang
C. Janganlah berkata dusta, agar tidak kena fitnah orang
D. Apabila sering memfitnah orang, fitnah itu akan berbalik kepadanya.
10. Cermati gurindam berikut!
Apabila banyak berkata-kata
Disit ulah jalan masuk dusta
Apabila berlebih-lebihan suka,
Itulah tanda hampir duka
Isi gurindam tersebut adalah….
A. Bila mengungkapkan suatu pendapat pada orang lain, jangan menyampaikannya
dengan
berpura-pura karena akan menimbulkan kesedihan dan kekecewaan.
B. Berbicara bohong sangat mudah dilakukan, tetapi membuat seseorang kecewa
dan
menderita dan kehilangan kepercayaan dari orang lain.
C. Keasyikan seseorang dalam berbicara dapat menimbulkan kebohongan, dan
seseorang yang
bercanda secara berlebihan dapat berakhir dengan kesedihan.
D. Tidak baik terlalu banyak berbicara karena akan menimbulkan kebohongan
dan
bergembira berlebihan akan berakhir sengsara.
11. Cermatilah gurindam berikut!
Barang siapa berbuat jasa
Mudahlah Tuhan mengampuni dosa
Maksud gurindam tersebut adalah ...
A. Siapa pun yang berbuat dosa akan diampuni oleh Tuhan.
B. Siapa yang berbuat kebaikan, hidupnya akan bahagia.
C. Orang yang beramal akan diampuni dosanya oleh Tuhan.
D. Orang yang dermawan akan disayang Tuhan.
12. Cermati kutipan berikut!
"Ini tidak adil! Ini tidak adil!" teriak saya pada Jumat dini hari itu. Saya tersedu-sedu
di pojok
ditunggui istri yang ikut berlelehan air matanya tak mengerti. Saya rnemukul-mukul
dinding
sambil terus nyerocos.
''Mengapa justru Bibit yang dipilih! Kenapa bukaji saya bangkotannya. Kenapa
bukan kamu,
ibunya. Kenapa bukan Joko, atau Jarot, atau Anting, atau Bening." Istri serta-merta
memeluk
saya sambil menangis sejadi-jadinya. Sesungguhnya semesta ini digelar
berdasarkan
perikemanusiaan dan periketuhanan?
Bibit, satu-satunya harapan saya di dunia, harus saya buang. Jika dia sudah saya
buang dan
tidak lagi merupakan bagian dari saya, tidak ada lagi alasan bagi Malaikat Izrail
memburunya ...
(Dinding Anak, Danarto)
Konflik dalam kutipan tersebut adalah ...
A. Kekesalan dan kekecewaan seseorang terhadap kejadian yang
menimpanya.
B. Pertengkaran seseorang dengan istrinya yang sudah tua.
C. Perdebatan seseorang dengan anak-anaknya tentang kematian.
D. Keinginan yang menggebu-gebu, tetapi tidak tercapai.
13. Bacalah penggalan cerpen ini dengan saksama!
Di usia yang tersisa, Suarni dan Said ingin berkumpul kembali dengan anak-anak,
ingin
rnerasakan kehangatan di tengah-tengah mereka, seperti dulu, saat mereka masih
di kampung.
Keduanya tak henti-hentinya berharap, mudah-mudahan, ada di antara anak-anak
yang
mengajak tinggal di Jakarta, menghabiskan hari tua di sana. Aih, betapa
menyenangkan bila
Suarni masih dapat membuatkan makanan kesukaan Ijal, Ketek, Basa, atau Irham.
Akan tetapi,
setelah sekian lama menunggu dan berharap, ajakan itu tak kunjung tiba. Kalaupun
sekali
waktu Suarni dan Said datang berkunjung, itu hanya sekedar menjenguk cucu-cucu,
sepekan
dua pekan. Setelah itu, mereka kembali pulang ke kampung. Tidak untuk tinggal
berlama-lama,
sebagaimana keinginan mereka. Harapan Suarni dan Said kini beralih pada Alida.
Anak
perempuan semata wayang, yang juga memilih hidup di Jakarta sejak menikah
dengan Yung.
Nilai budaya yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ...
A. Keinginan orang tua berkumpul dengan anak-anak di usia tua.
B. Kebijakan orang tua mengunjungi anak-cucu di kota lain.
C. Memasakkan makanan kesukaan untuk suami dan anak-cucu setiap hari.
D. Setelah tua tinggal bersama anak di kota besar.
14. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!
"Pak, jangan tinggalkan aku," suara Mama begitu pelan, namun menyayat. Air
matanya kian membanjir. Begitu pula denganku. Tetapi aku tak berkata apa-apa.
Bibir Bapak
bergerak perlahan. Dia berjuang keras untuk mengeluarkan kalimat yang menyesaki
tenggorokannya. Dan akhirnya, MAAF. Kata itulah yang mampu kueja dari gerakan
bibirnya
yang tak mengeluarkan suara. Lalu sekali lagi, MAAF. Aku tak mampu berkata-kata.
Kulihat
mata Bapak lambat laun meredup. Genggaman jarinya melemah, Hingga akhirnya
benar-benar
tak ada.
"Bapak......!!!"
Amanat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Carilah perlindungan di saat-saat terakhir.
B. Saat-saat terakhir hidup, saat paling tepat untuk minta maaf.
D. Bantulah jika ada orang yang akan meninggal dunia
E. Segeralah minta maaf selagi masih bisa berbicara.
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 4 dan
5!
(1) la seorang yang tak suka kepada keramaian. (2) la senang duduk dalam
kamarnya
menyendiri, mengarang cerita, menulis syair, atau berpikir. (3) Yang belakangan
inilah paling
sering diperbuatnya. (4) Maklum, orang tak setiap hari bisa mengarang. (5) Apalagi
orang
seperti dia yang kerap kali duduk-duduk saja, terpisah dari dunia ramai. (6) Tapi
pikirannya
produktif dan makin banyak kertas yang ditulisinya. (7) Istrinya suka akan tabiatnya
yang
demikian itu.
(Tikus dan Manusia, Trisno Sumarjo)
15. Kalimat pembuktian watak tokoh yang rajin terdapat pada nomor
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (4) dan (5)
16. Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah ....
A. orang pertama pelaku utama
B. orang pertama pelaku sampingan
C. orang ketiga serbatahu
D. orang ketiga pelaku sampingan
Bacalah teks drama di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 17-20!
Di perkampungan kumuh di pinggir sungai, Margono berjalan sedikit sempoyongan
sambil
memegangi perutnya karena lapar. Sehari penuh ia menarik becak, tidak satu pun
penumpang
mau menggunakan jasanya. Di ujung jalan ada Dono menunggunya di bawah tiang
listrik yang
bayangannya memanjang ke timur dan mulai redup.
Dono : "Ini dia. Sudah hampir menghabiskan satu sepatu aku mencarimu, Mar.
Kucari kamu di pangkalan becak, tidak ketemu. Di rumah, tidak ketemu. Kamu mau
sembunyi,
ya?"
Margono : "Sembunyi?"
Dono : "Ya. Kamu memang perlu diberi pelajaran, Mar. Di kampung ini tinggal
kamu seorang yang belum setor uang untuk dana Tsunami Jepang, dana untuk
menolong
saudara-saudara kita di Jepang. Jangan mengelak lagi, ini hari terakhir. Aku tak mau
pusing
hanya memikirkanmu."
Margono : Ha,... (Margono hanya sayup-sayup mendengar suara Dono. Detak
jantung semakin
keras. Tanpa terasa Margono tersenyum)
Dono : "He, malah tersenyuml Ayo cepat bayar. Kalau tidak, akan aku laporkan
pada Pak Lurah, nanti"
Margono : Ha, ha, ...
Dono : "Kamu menghina pegawai kelurahan ya, Mar?"
Margono : "0, tidak, tidak, Pak. Tidak."
Dono : "Kalau tidak, kenapa senyum-senyum? Mana uangnya, cepat? Kasihan
teman-teman kita yang kelaparan di Jepang"
Dono : Ha, ha, ha, ha, .... (Margono tidak hanya tersenyum, tetapi justru tertawa
terbahak-bahak. Tiba-tiba badannya ambruk, jatuh, dan tidak bergerak lagi)
17. Seandainya drama di atas digunakan untuk mendidik siswa, bagaimanakah
cerita sebelumnya?
A. Margono akan makan di warung nasi tetapi tidak ada warung yang buka
B. Margono baru pulang dari kantor desa untuk membayar dana Tsunami
C. Margono menunggu penumpang, tetapi tidak ada satu pun yang mau naik
becak
D. Margono menghindari Dono karena pernah menghina Dono
18. Pesan yang bisa kita dapatkan dari penggalan drama di atas adalah
A. jangan menghina pada orang lain
B. jangan bersembunyi dari orang lain
C. jangan pelit terhadap orang lain
D. jangan memaksakan kehendak kepada orang lain
19. Tema drama di atas adalah
A. kemiskinan
B. keramahan
C. kedermawanan
D. kemalasan
20. Peristiwa di dalam drama itu terjadi pada...
A. pagi
B. siang
C. petang
D. malam

Anda mungkin juga menyukai