Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2.

INSTRUMEN EVALUASI

“TEKS HIKAYAT”
KISI-KISI PENULISAN SOAL BAHASA INDONESIA

Nama sekolah : SMA Negeri…….


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013
Jenis Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 10

Tingkat
Komp Jumlah Level Kognitif
Kesukaran
etensi Indikator KD Butir Indikator Soal
Dasar soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 M SD SK
3.7 Menentukan 1 Disajikan kutipan √ √
Mengidentifikasi karakteristik teks hikayat, peserta
nilai-nilai dan isi hikayat didik menganalisis
yang terkandung karakteristiknya.
dalam cerita rakyat
(hikayat) baik 1 Disajikan kutipan √
verbal maupun teks hikayat, peserta
yang tertulis. didik menyimpulkan
karakteristik
kemustahilan yang
terdapat dalam teks
hikayat tersebut.
1 Disajikan kutipan √
teks, peserta didik
menganalisis arkais
yang terdapat pada
hikayat tersebut.
1 Disajikan sejumlah √ √
kutipan teks, peserta
didik menyimpulkan
kutipan yang
termasuk hikayat
Mengidentifikasi 1 Disajikan teks √ √
nilai-nilai hikayat hikayat, peserta didik
menentukan nilai
sosial dalam teks.
1 Disajikan kutipan √ √
hikayat, peserta didik
menganalisis nilai
kehidupan yang
dominan dalam teks
hikayat
1 Disajikan kutipan √ √
teks hikayat, peserta
didik menganalisis
nilai yang terkandung
di dalam hikayat
Mengidentifikasi 1 Disajikan kutipan √ √
nilai-nilai dalam teks, peserta didik
hikayat yang mengaitkan nilai yang
masih sesuai terkandung dalam
dengan hikayat yang
kehidupan saat disajikan dengan
ini. kehidupan saat ini
4.7 Menceritakan Menceritakan
kembali isi cerita kembali isi - -
rakyat (hikayat) hikayat
yang telah dibaca Menanggapi isi 2 Disajikan √ √
dan didengar hikayat kutipan teks
hikayat,
peserta
didik
merumuska
n isi
penggalan
teks hikayat
yang
disajikan
Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Cermatilah kutipan hikayat berikut ini!

Alkisah ada seorang raja di negeri Babil bernama Gementar Syah. Maka, pada
suatu hari baginda itu pergi berburu. Maka ia pun bertemu dengan seekor kijang
beranak muda. Apabila kijang itu melihat orang banyak datang, maka ia pun larilah
meninggalkan anaknya. Maka, baginda pun terlalu kasihan melihat anak kijang itu.
Maka pada hati raja, “Jikalau tiada ibunya menyusui dia, tiadalah hidup anak kijang
itu. Sayang pula aku akan dia! Hendak kubawa pulang akan permainan anakku!”
Seraya baginda bertitah, “Hai perdana menteriku pergi apalah engkau cari akan ibu
kijang itu. Jikalau tidak dapat olehmu, tiadalah aku kembali.”
Maka, sembah perdana menteri Kiasi, “Ya Tuanku! Amat muskil mencari dan
menngkap binatang liar itu.”
Setelah raja mendengar sembah perdana menteri itu, maka titah baginda,
“Jikalau demikian katamu, baiklah aku pergi sendiri.”
Maka sembah perdana menteri, “Ya Tuanku Syah Alam! Mengapa tuanku
bertitah demikian? Jikalau duli yang mahamulia.

Karakteristik cerita hikayat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…


A. Kemustahilan, peperangan tokoh binatang bertingkah manusia
B. Istana sentris, struktur bahasa melayu klasik
C. Kesaktian tokoh binatang, kemustahilan
D. Kesaktian Raja Syah Alam, kemustahilan
E. Bahasa melayu klasik, tokohnya binatang atau fable

2. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar. Maka
anak raja itu turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor
ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun akan katak itu terlalu amat
besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat, hingga habislah berluka-luka
segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka katak itu pun lari juga ke
sana kemari, dihambat ular itu. Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilihatnya
anak raja itu, maka kata katak, “Hai orang muda! Lepaskan apalah hamba ini daripada
ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hamba mencari
rezeki akan anak-bini hamba.”
Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak
daripadamu itu.”
Maka kata ular itu, “Hai anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan
memberi makan anak-istri hamba. Jikalau tuan hamba hendak melepaskan katak ini,
berilah tukarannya oleh tuan hamba.”
Maka anak raja itu, “Apakah ada kepada kami, hanyalah dagingku, itulah yang ada
padaku.”
Maka kata ular itu, “Baiklah!”
Maka oleh anak raja itu pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga.
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah…
A. Seekor ular yang menangkap katak yang terlalu amat besar di dalam kolam.
B. Seorang anak raja yang bersedia berkorban untuk makhluk lain.
C. Binatang yang dapat berbicara kepada manusia.
D. Manusia yang rela mengorbankan nyawanya demi binatang.
E. Mendapat rezeki yang berlimpah karena memenuhi permintaan ular.

3. Bacalah kutipan teks hikayat berikut!

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya,
Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh
Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa
yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang
terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu
sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang
dapat menyembuhkan penyakit itu.

Kata arkais yang ditemukan pada teks di atas adalah…


A. upeti dan hatta
B. upeti, hatta, dan nujum
C. raja, elok, dan nujum
D. elok, putri, dan nujum
E. upeti, putri, dan nujum

4. Cermatilah kutipan teks hikayat berikut!


Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri,
hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka Si Miskin itupun sampailah ke
penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya
seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya
mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis
bengkak-bengkak dan berdarah. Maka segala tubuhnyapun berlumur dengan darah. Maka
orangpun gemparlah. Maka titah baginga “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala
raja-raja itu “ Ya tuanku Syah Alam, orang melempar Si Miskin tuanku”. Maka titah
baginda”Suruh
. usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan Si Miskin hingga sampailah ke
tepi hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka
bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan menteri,
hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya

Karakteristik yang dominan pada kutipan teks hikayat di atas adalah…


A. Arkais
B. Istanasentris
C. Kemustahilan
D. Kesaktian tokoh
E. Anonim
5. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Syahdan maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia
pun tiada beranak seorang pun jua. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-
orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja
menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah. Maka di dalam antara menteri yang
banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian. Maka ia pun
berkata, “Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan
bicara, mengapa segala Saudaraku ini tiada hendak berkata?”

Nilai sosial yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah . . .


A. Setiap negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat.
B. Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah.
C. Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa.
D. Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagi hal.
E. Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada orang yang berwenang.

5. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Maka sembah Sang Nila Utama, “Segala anak Sungai Bintan ini telah habislah
sudah tempat beta bermain. Bahwa Tanjung Bemban ini diwartakan orang terlalu baik.
Itulah sebabnya maka beta hendak pergi.
Maka beberapa dilarang permaisuri Iskandar Syah, Baginda bermohon juga pergi.
Maka titah permaisuri, “Daripada sebab kita anak kita mati, baiklah anak kita pergi.”
Maka permaisuri pun menyuruh berlengkap pada Indra Bupala dan pada Aria
Bupala. Telah sudah lengkap maka Sang Nila Utama pun berangkatlah dengan raja
perempuan sekali. Maka segala lancing kenaikan pun didayung oranglah. Adapun
kenaikan Baginda lancaran bertiang tiga, pirang peraduan dalam kelambu dalam kurung,
serta permandian dan kelengkapan bermasak-masak. Maka rupa perahu orang yang
mengiringkan tiada terbilang lagi.

Nilai yang dominan dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . .


A. Nilai budaya
B. Nilai sosial
C. Nilai agama
D. Nilai pendidikan
E. Nilai moral

7. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Maka ada pula seorang Badawi duduk di seberang sana sungai itu, “Hai tuan hamba,
seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada bisa berenang. Sungai ini
tidak hamba tahu dalam dangkalnya.
Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya
perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itu sukalah dan berkata di dalam hatinya,
“Untunglah sekali ini!”

Maka Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga
lehernya juga ia berjalan menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka orang tua itu,
“Tuan hamba seberangkan apalah hamba kedua ini.” Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana
hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorang juga dahulu maka boleh,
karena air ini dalam.”
Nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah…
A. Moral
B. Budaya
C. Religi
D. Politik
E. Edukasi

8. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Konon di negeri Dastawanda ada seorang guru atau syaikh yang memiliki tiga anak
laki-laki. Ketika sudh beranjak dewasa, mereka boros dalam membelanjakan uang orang tua
mereka dan malas bekerja demi kepentingan masa depan mereka sendiri. Akhirnya, mereka
ditegur dan dinasehati oleh orang tua mereka atas perbuatan yang kurang baik ini. Di antara
nasihat yang diberikan kepada mereka adalah sebagai berikut.
“Wahai anak-anakku, sesungguhnya pemilik dunia-bila ingin mencari tiga hal-tidak
bakal menemukannya kecuali dengan empat hal.

Keterkaitan kutipan hikayat tersebut dengan kehidupan saat ini adalah…


A. Orang tua tidak memberikan nasihat kepada anaknya yang suka berfoya-foya dengan harta yang
dimiliki.
B. Orang tua memberikan nasihat kepada anaknya agar tumbuh menjadi dewasa dan tidak hidup
boros.
C. Anak memberikan nasihat kepada orang tuanya bahwa tugas orang tua adalah membahagiakan
anak.
D. Seorang anak menjadi malas bekerja karena merasa orang tuanya memiliki banyak harta.
E. Orang tua cenderung bangga melihat anaknya tumbuh dewasa dengan kepribadian yang tidak
baik.

9. Cermatilah penggalan hikayat berikut!

Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada binatang
buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang
jalan serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan
pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka
pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing. Maka pada
setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa
damar, hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam
tujuh ekor tikus berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga
tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.

Isi yang diungkapkan dalam penggalan hikayat tersebut adalah …


A.Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan.
B. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus.
C. Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus.
D. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus.
E. Di mana pun tikus selalu memangsa kucing.
10. Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Didampingi Panglima Peringgi dan tujuh hulubalang, Raja Petukal berangkat menuju
Muar. Raja Petukal mengggunakan sebuah kapal yang amat besar diiringi empat kapal
perang pengiring yang lebih kecil. Tak kurang dari seribu prajurit turut dalam perjalanan itu.
Raja Petukal sudah berniat buruk. Apabila Gadis Cik Inam tidak dapat dibawa secara baik-
baik, maka akan dibawanya secara paksa, kalau perlu melalui peperangan. Itulah sebabnya
Raja Petukal membawa seribu prajurit.
Setelah beberapa hari mengarungi lautan, sampailah armada Raja Petukal di Jembatan
Bunga Melur Kembang Cina. Hebohlah rakyat di negeri Muar menyaksikan sebuah kapal
perang yang begitu besar dari negeri asing merapat di dermaga. Pemandangan seperti itu
belum pernah mereka saksikan sebelumnya.

Isi yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah…


A. Panglima Peringgi membawa Gadis Cik Inam ke hadapan Raja Petukal.
B. Kapal perang asing membawa Gadis Cik Inam usai peperangan.
C. Prajuritx Panglima Peringgi tiba di Jembatan Bunga Melur Kembang Cina.
D. Niat buruk yang dilakukan Raja Petukal untuk membawa Gadis Cik Inam.
E. Rakyat di Negeri Muar dihebohkan dengan kedatangan kapal perang yang begitu besar.

Kunci Jawaban:
1. B 6. A
2. C 7. A
3. B 8. B
4. B 9. D
5. B 10.D

Rubrik Penilaian

No. Soal Kriteria Jawaban Skor


Jawaban tepat 1
1
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
2
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
3
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
4
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
5
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
6
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
7
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
8
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
9
Jawaban tidak tepat 0
Jawaban tepat 1
10
Jawaban tidak tepat 0
Jumlah jawaban benar
Nilai siswa = x 100
Jumlah pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai