Anda di halaman 1dari 9

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Hanafi sudah berasa dirinya masuk golongan orang barat, oleh karena itu diharapkan akan mendapat
pergaulan dari pihak itu. Tapi pengharapan itu pun sia-sia karena sekalipun kenalannya di kantor, baik yang
beristri maupun yang hidup membujang hanya mengenal di jalan saja. Mula-mula Hanafi dan Corrie
menjadi lid daripada kumpulan bermain tenis yang terdiri dan dari pegawai-pegawai kantor Gubernur di
Betawi.
Penggalan novel atas menggunakan sudut pandang ….
A. gaya akuan
B. gaya diaan
C. orang pertama
D. orang kedua
E. gaya akuan sertaan

2. Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu
gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya yang bundar besar-besar nampak
semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu.
"Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia, begitu. Ada
pohon-pohon wi1low segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolam renang besar berbentuk
jantung, dan halaman rumput yang sehalus padang golf dan perdu- perdu yang tertata apik. Semua serba
wow, Ko! "
Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui ….
A. uraian pengarang
B. uraian tokoh lain
C. dialog antartokoh
D. pandangan tokoh
E. sikap tokoh

Kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 3 s.d. 5, bacalah dengan cermat !

Suatu hari dalam pelajaran budi pekerti kemuhadiyahan, Bu Mus menjelaskan tentang karakter yang
dituntut Islam dari seorang amir. Amir dapat berarti seorang pemimpin. Beliau menyitir pekataan Khalifah Umar
Bin Khatab. “Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami tetapkan gajinya untuk itu, maka
apapun yang ia terima selain gajinya itu adalah penipuan.” Rupanya Bu Mus geram dengan korupsi yang
merajalela di negeri ini dan beliau menyambung dengan lantang kata-kata itu mengajarkan arti penting
memegang amanah sebagai pemimpin dan antara lain Quran mengingatkan bahwa kepemimpinan seseorang
akan dipertanggunngjawabkan nanti di akhirat …
3. Watak tokoh “Bu Mus” dalam penggalan novel tersebut adalah ….
A. Jujur
B. Lemah lembut
C. Keras kepala
D. Sabar
E. Tidak peduli

4. Pendeskripsian watak tokoh “Bu Mus” dalam kutipan tersebut melalui ….


A. Tingkah laku
B. Ucapan tokoh
C. Tindakan tokoh
D. Jalan pikiran tokoh
E. Lingkunga tokoh

5. Latar tempat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….


A. Di halaman
B. Di kelas
C. Di rumah
D. Di ruangan
E. Di kantor

6. Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya waktu diketahuinya
Embok hamil tua. "Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,” kata Ndoro Seten.
Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam
(meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan?
Tetapi bapak saya meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang,
takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi
pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan
Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. "Wong paringan hadiah dari priyayi
tinggi kok dikhawatirkan,"tutur Bapak.
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah...

A. sosial
B. budaya
C. politik
D. ekonomi
E. keagamaan

Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal 7 dan 8 !

“ Mau jenang, Mbok ?”


Hari itu Sabtu legi, weton saya. Sutini membuat bubur tujuh rupa agar saya tidak bikin gara-gara. Saya
belum makan bagian kesukaan saya, yang separo putih gurih dan separo manis gula merah. Tapi saya
biarkan Mbok Jimah makan sepiring yang saya sodorkan begitu pantatnya menyentuh ubin. Saya ingin ia
menghabiskan dan pergi. “ Terima kasih, Ndoro …” ia bergumam, lebih seperti menggerutu
ketimbang bersyukur.
Mbok Jimah, Naomi Srikandi

7. Peristiwa yang menggambarkan budaya masyarakat pada saat itu adalah ….


A. Membuatkan jenang untuk menyenangkan orang lain.
B. Mengingat hari kelahiran dengan bubur tujuh rupa.
C. Menghabiskan makanan terlebih dahulu sebelum pergi.
D. Menawarkan orang lain makan untuk menghargai.
E. Membuat bubur tujuh rupa supaya tidak bikin gara-gara.

8. Frasa yang membuktikan adanya budaya pada masa itu adalah ….


A. bubur putih gurih
B. bubur tujuh rupa
C. ucapan terima kasih
D. bubur gula merah
E. makan sepiring

Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal no. 9 dan 10!

9. 1) Cemas tokoh kita melihat langit. 2) Raksasa-raksasa hitam berkumpul di utara. 3) Permainan di langit
belakangan ini sudah hamper tiap hari. 4) Hanya hujan saja lagi yang belum turun. 5) Geledek sudah
sambung- menyambung. 6) Seolah alam menyajikan oveture berhari-hari terlebih dahulu, sebelum musim
hujan sebenarnya mulai. 7) Apakah 3 bulan, 1 tahun, dibandingkan jauhnya bintang-bintang. 8) Tapi tak
demikian pendapat tokoh kita. 9) Dia tiba-tiba disergap keranjingan lekas selesai, lekas berlalunya ini
semua. 10) Dia kini maniak kesempatan.
Kering, Iwan Simatupang
Watak tokoh kita berdasarkan kutipan tersebut adalah ….
A. cemas
B. ambisius
C. tidak peduli
D. penakut
E. Pemberani

10. Berdasarkan kutipan di atas pendeskripsian watak tokoh kita tergambar pada kalimat nomor ….
A.1) dan 2)
B. 3) dan 4)
C. 5) dan 6)
D.7) dan 8)
E. 9) dan 10)

11. Bacalah penggalan novel berikut dengan seksama!


Pak, pohon pepaya itu di pekaranganku telah dirobohkan dengan semena-mena, tidaklah hal itu sepatutnya
kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat yang lebih diutamakan ialah kerukunan
kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal
mestinya diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada
peristiwa Dullah dan Bidan tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan
yang lain meringkuk di penjara.

Unsur Ekstrinsik yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah...


A. Budaya
B. Religi
C. Politik
D. Sosial
E. Ekonomi

Perhatikan kutipan berikut!


“Pak kondektur tadi bilang bis ini ke Jalan Lingkar juga.”
“Ya, tapi Jalan Lingkar Luar Timur.”
“Dari Lingkar Timur ke Lingkar Barat jauh?”
“Bukan jauh lagi Bu. Dari ujung ke ujung.”
Di bus yang lain Atun membacakan lagi alamat itu pada penumpang di sampingnya.
“Lho! Yang kita lewati sekarang ini Lingkar luar Barat.”
“Kelurahan Kebon Bambu di mana?”“Sudah lewat! Ibu turun saja di depan, menyeberang , balik
lagi,.kalau mau jalan kaki bisa saja, tetapi lumayan jauh.”

12. Kalimat di bawah ini yang menunjukkan latar tempat dalam penggalan di atas adalah ….
A. Ya, tapi Jalan Lingkar Luar Timur.”
B. “Kelurahan Kebon Bambu di mana?”
C. “Bukan jauh lagi Bu. Dari ujung ke ujung.”
D. “Lho! Yang kita lewati sekarang ini Lingkar luar Barat.”
E. “Pak kondektur tadi bilang bis ini ke Jalan Lingkar juga

Perhatikan cuplikan berikut!


Cuplikan I
Sekarang ini yang jadi buah bibir adalah Diandra. Hari-hari di sekolah ini tiada kata tanpa Diandra.
Hari-hari tiada bicara tanpa Diandra. Begitu juga dengan sohib gue, Raya dan Yus yang setiap hari nyaris
ngomingin cewek bernama Diandra melulu.
“Sungguh luar binasa!”teriak Yus yang mukanya agak tirus, “Sulit untuk membandingkan kecantikan
Diandra dengan bintang sinetron atau foto model sekalipun!”
“Eh, Gibran! Lo jangan sok alim!” senggol Raya yang punya body gede.
(“Doa Kecil dalam Hari Gue”, Boim Lebon)
Cuplikan II
Somad tipe cowok murahan, itu kata temannya tanpa tedeng aling-aling. Habis, cowok itu kerjanya
nggak lain nggak bukan, cuma promosiin diri di depan gadis-gadis sekitarnya. Promosi diri sendiri terus … ke
mana-mana. Nggak Cuma sama teman-teman sekolahnya, tapi juga sama anak-anak cewek sekitar rumah,
masjid, warteg… nggak pilih tempat, nggak pandang bulu.
“Gue orangnya nggak som-som, lho…”
“?”
“Maksudnya nggak goyan somay kalo dikit! Hehe.

13. Perbedaan yang tampak pada kedua cuplikan tersebut adalah….


A. cuplikan I menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, cuplikan II menggunakan sudut
pandang orang pertama pelaku sampingan
B. cuplikan I menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan
sudut pandang ketiga serba tahu
C. cuplikan I menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan
sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat
D. cuplikan I menggunakan sudut pandang orang ketga serba tahu, cuplikan II menggunakan sudut
pandang orang pertama pelaku utama
E. cuplikan I menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan
sudut pandang orang pertama pelaku utama

Bacalah penggalan berikut!


Novel Ayat-Ayat Cinta menceritakan tokoh Fahri yang dicintai banyak wanita. Karakter tokoh Fahri yang
digambarkan sebagai anak muda yang tampan, cerdas, ramah, dan saleh. Salah satu wanita yang mencintai
Fahri adalah Noura yang karena rasa frustasinya tidak mendapatkan cinta Fahri, ia nekat memfitnah Fahri
dengan tuduhan yang kejam.

14. Kalimat yang menunjukkan kekurangan novel Ayat-Ayat Cinta berdasarkan penjelasan tersebut adalah…
A. Sungguh luar biasa pengarang yang mampu menampilkan sosok Fahri begitu sempuran sehingga layak
dicintai wanita. Jika Noura memfitnah Fahri, inilah bumbu cerita yang semakin menarik untuk disimak.
B. Bahasa yang digunakan pengarang dalam bercerita sangat sederhana dan mudah dipahami. Penggunaan
bahasa seperti ini membuat kita yang membaca ingin terus mengikuti cerita sampai akhir.
C. Dalam kehidupan nyata sulit untuk bisa menemukan sosok Fahri yang begitu sempurna sehingga disukai
banyak wanita. Cerita ini semakin tidak logis ketika Noura yang begitu mencintai Fahri tega memfitnah
dengan tuduhan yang kejam.
D. Dalam kehidupan nyata sangat mudah ditemukan sosok yang begitu sempurna seperti Fahri. Sosok
Noura juga mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Novel Ayat-Ayat Cinta merupakan novel terbaik yang pernah ada di Indonesia. Oleh karena itu, sangat
disarankan para remaja untuk membaca novel ini.

Rumahnya berlantai dua dan sudah tua, mengingatkan Rivai pada rumah-rumah orang Tionghoa
yang sudah tua di daerah Pecinan Glodok dan Pasar Senen, Jakarta, yang juga berlantai dua. Berderet
sepanjang jalan tanpa halaman, lantai bawah tempat perusahaan (dagang), lantai atas sebagai rumah
tinggal biasa. Dengan melangkah dari empat anak tangga yang memisahkan rumah itu dari pinggir jalan,
mereka mengetuk pintu ... Dengan senyum ramah dan batuk-batuk sedikit, dia menyambut kedatangan
kedua tamunya yang sudah dinantikan olehnya.

15. Kalimat tepat untuk melengkapi penggalan tersebut adalah ...


A. Pak Rajiman sendiri yang membuka
B. Pintu terburu-buru ditutup Pak Rajman
C. Pak Rajman melirik sebentar ke arah Deanne.
D. Deanne membuka mantel dan ditolong Pak Rajiman
E. Dia segera memperkenalkan Rivai kepada Pak Rajiman

16. (1) Layang-layang Adi tiba-tiba menukik dari atas menyambar layang-layang Badu.
(2) Akibatnya ada bagian kertas layang-layang Badu yang robek. (3) Dan…ketika diadu kembali, layangan
Badu pun putus. (4) Badu memandang layang-layangnya seolah-olah tidak percaya. (5) Perasaan sedih dan
malu menjadi satu. (6) Akhirnya, Badu mengakui kekalahannya.
Watak tokoh Badu pada kutipan novel tersebut adalah…
A.Pemalu B. Sombong C. Berjiwa besar D. Angkuh E. Pemarah

17. Setiap pukul dua pagi, berbekal sebatang bambu, kami sempoyongan memikul berbagai jenis
makhluk laut yang harus sudah tersaji di meja pualam stanplat pada pukul lima, sehingga pukul
enam sudah bisa diserbu ibu-ibu. Artinya, setelah kami leluasa untuk sekolah.
Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut adalah…
A. Bekerjalah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah
B. Setiap ibu rumah tangga harus memasak demi keluarganya
C. Bekerja keraslah dan penuh tanggungjawab demi meraih pendidikan
D. Bekerja harus tepat waktu agar mudah untuk mendapat rezeki
E. Bekerja keras terlebih dahulu maka kebahagiaan akan dating.

18. Pagi ini begitu cerah hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang tadinya penat karena
setumpuk tugas yang masih terbengkalai menjadi sedikit teringankan. Namun, aku segera bangkit
dari tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke Kedubes Australia untuk
mengumpulkan berita yang harus segera aku laporkan hari ini juga.
Sudut pandang pada kutipan novel tersebut adalah…
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang kedua
D. Orang ketiga di luar cerita
E. Orang ketiga serba tahu

19. Ketika sekolah beristirahat dan datang kesempatan sebaik-baiknya untuk minta persekot gaji, Guru
Bayu menjadi ragu-ragu. Timbul kebimbangan dalam hatinya. Dia takut dan merasa malu jika
permintaannya ditolak oleh guru kepala. Sementara itu, hatinya gundah pula memikirkan jika tidak
membawa uang, Santi di rumah akan mengomel kepadanya.
Dalam kutipan novel tersebut konflik terjadi pada…
A. Bayu dengan guru kepala
B. Guru kepala dengan Santi
C. Bayu dengan Santi
D. Santi dengan dirinya sendiri
E. Bayu dengan dirinya sendiri

20. Kang Lantip tersenyum


“Karena saya tidak percaya kepada sistem yang melahirkan dan membesarkan penguasa yang
begitu kejam seperti Stalin. Sama dengan tidak percayag dengan saya kepada sistem yang
melahirkan Hitler dan Mussolini. Dan sudah tentu, juga tidak percaya kepada sistem yang
melahirkan Amangkurat yang dengan kejamnya membunuh santri-santri. Sisitem-sistem seperti
itu mengandung bibit-bibit kekerasan yang selalu akan mengambil korban ribuan orang yang
tidak bersalah!”. Saya terkejut mendengar suaranya. Lantip, kakang saya, yang lemah lembut,
sopan, penuh tata krama, dengan sekali tebas membabat tiga sistem kekuasaan yang besar.
Amanat penggalan novel tersebut adalah…
A. Jangan berprasangka buruk terhadap seseorang
B. Kita harus menghargai sikap dan pendapat seseorang
C. Setiap orang mempunyai kelebihan
D. Kita harus percaya kepada seseorang
E. Kekuasaan menghasilkan kesewenang-wenangan

21. Watak tokoh Lantip dalam kutipan novel tersebut dilukiskan oleh pengarang melalui…
A. Pembeberan pengarang
B. Pikiran-pikiran tokoh
C. Lingkungan tokoh
D. Tanggapan tokoh lain
E. Dialog antartokoh

22. Melalui Kopral Pujo yang hari itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan, aku menitipkan pesan
kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat barang empat-lima hari. “ Mencari seseorang
yang bisa menjaga nenek yang sudah sangat renta,” begitu pesanku. Ternyata usahaku menemukan
seseorang itu sangat mudah. Aku terkejut ketika menyadari semua orang di tanah airku yang kecil
itu siap memenuhi segala keinginanku.
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita tersebut adalah…
A. Kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi
B. Kemewahan membuat orang lupa diri
C. Membiarkan orang tua hidup sendirian
D. Hidup senang membuat orang lupa diri
E. Rakyat kecil sangat menghormati pejabat

23. Terdengan bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, “selamat malam” kus terkejut,
sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah, selalu saja dia memburu aku. Apa pula teori sekali ini. Didengarnya
dr.Hamzah, dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali-sekali kedengaran namanya disebut meskipun
kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya kus hendak serta duduk disana. Jangan-jangan
yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku ……
Latar kutipan cerita tersebut adalah …..
A. rumah sakit D. kamar Kus
B. rumah dr. Hamzah E. ruang praktik dokter
C. rumah Kus

24. Memberikan bantuan pangan kepada pihak lain Aku harus biasa pada dingin malam. Terkadang
harus menunggui sampai penuh mengenang. Tak jarang sampai jauh malam menunggu orang lain
pulang. Dan jika sudah sepi kututuplah lubang air ke sawah lain. Air mengalir ke sawahku semua.
Unsur intrinsik yang tampak dalam penggalan cerita tersebut adalah … .
A. Alur D. tema
B. Latar E. watak
C. amanat

25. Lalu meluncurlah lagu dari Papua yang mengentak dan kami lagukan dengan semangat, Yamko Rambe
Yamko dan dilanjutkan dengan Si Gule Pong. Topo juga tidak lupa menurunkan tempo sedikit dan
membawakan lagu berirama jazz. Usah Dikanalah Juo. Raisa sekali-sekali menyumbang suara emasnya dan
mendapat tepukan riuh dari pendengarnya. Beberapa dari mereka adalah cowok bule dengan gaya seperti
bintang iklan di televisi. Raisa seperti biasa dengan santun membagi senyumnya. Ada sekilas cemburu
lewat di hatiku. Tapi kenapa?
Kutipan novel tersebut dapat dibacakan dengan nada…
A. Sedih D. Gembira
B. Kecewa E. Marah
C. Haru
Bacalah kutipan novel berikut!
Rumahnya berlantai dua dan sudah tua, mengingatkan Rivai pada rumah-rumah orang
Tionghoa yang sudah tua di daerah Pecinan Glodok dan Pasar Senen, Jakarta, yang juga
berlantai dua. Berderet sepanjang jalan tanpa halaman, lantai bawah tempat perusahaan
(dagang), lantai atas sebagai rumah tinggal biasa. Dengan melangkah dari empat anak tangga
yang memisahkan rumah itu dari pinggir jalan, mereka mengetuk pintu ... Dengan senyum
ramah dan batuk-batuk sedikit, dia menyambut kedatangan kedua tamunya yang sudah
dinantikan olehnya.

26. Kalimat tepat untuk melengkapi penggalan tersebut adalah ...


F. Pak Rajiman sendiri yang membuka
G. Pintu terburu-buru ditutup Pak Rajman
H. Pak Rajman melirik sebentar ke arah Deanne.
I. Deanne membuka mantel dan ditolong Pak Rajiman
J. Dia segera memperkenalkan Rivai kepada Pak Rajiman

27. (1) Layang-layang Adi tiba-tiba menukik dari atas menyambar layang-layang Badu.
(2) Akibatnya ada bagian kertas layang-layang Badu yang robek. (3) Dan…ketika diadu
kembali, layangan Badu pun putus. (4) Badu memandang layang-layangnya seolah-olah tidak
percaya. (5) Perasaan sedih dan malu menjadi satu. (6) Akhirnya, Badu mengakui kekalahannya.
Watak tokoh Badu pada kutipan novel tersebut adalah…
A.Pemalu B. Sombong C. Berjiwa besar D. Angkuh E. Pemarah

28. Setiap pukul dua pagi, berbekal sebatang bambu, kami sempoyongan memikul berbagai
jenis makhluk laut yang harus sudah tersaji di meja pualam stanplat pada pukul lima,
sehingga pukul enam sudah bisa diserbu ibu-ibu. Artinya, setelah kami leluasa untuk
sekolah.
Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut adalah…
F. Bekerjalah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah
G. Setiap ibu rumah tangga harus memasak demi keluarganya
H. Bekerja keraslah dan penuh tanggungjawab demi meraih pendidikan
I. Bekerja harus tepat waktu agar mudah untuk mendapat rezeki
J. Bekerja keras terlebih dahulu maka kebahagiaan akan datang

29. Pagi ini begitu cera hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang tadinya penat karena
setumpuk tugas yang masih terbengkalai menjadi sedikit teringankan. Namun, aku segera
bangkit dari tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke Kedubes
Australia untuk mengumpulkan berita yang harus segera aku laporkan hari ini juga.
Sudut pandang pada kutipan novel tersebut adalah…
F. Orang pertama pelaku utama
G. Orang pertama pelaku sampingan
H. Orang kedua
I. Orang ketiga di luar cerita
J. Orang ketiga serba tahu

30. Ketika sekolah beristirahat dan datang kesempatan sebaik-baiknya untuk minta persekot
gaji, Guru Bayu menjadi ragu-ragu. Timbul kebimbangan dalam hatinya. Dia takut dan
merasa malu jika permintaannya ditolak oleh guru kepala. Sementara itu, hatinya gundah
pula memikirkan jika tidak membawa uang, Santi di rumah akan mengomel kepadanya.
Dalam kutipan novel tersebut konflik terjadi pada…
F. Bayu dengan guru kepala
G. Guru kepala dengan Santi
H. Bayu dengan Santi
I. Santi dengan dirinya sendiri
J. Bayu dengan dirinya sendiri
31. Kang Lantip tersenyum
“Karena saya tidak percaya kepada sistem yang melahirkan dan membesarkan
penguasa yang begitu kejam seperti Stalin. Sama dengan tidak percayag dengan saya
kepada sistem yang melahirkan Hitler dan Mussolini. Dan sudah tentu, juga tidak
percaya kepada sistem yang melahirkan Amangkurat yang dengan kejamnya
membunuh santri-santri. Sisitem-sistem seperti itu mengandung bibit-bibit kekerasan
yang selalu akan mengambil korban ribuan orang yang tidak bersalah!”. Saya terkejut
mendengar suaranya. Lantip, kakang saya, yang lemah lembut, sopan, penuh tata
krama, dengan sekali tebas membabat tiga sistem kekuasaan yang besar.
Amanat penggalan novel tersebut adalah…
F. Jangan berprasangka buruk terhadap seseorang
G. Kita harus menghargai sikap dan pendapat seseorang
H. Setiap orang mempunyai kelebihan
I. Kita harus percaya kepada seseorang
J. Kekuasaan menghasilkan kesewenang-wenangan

32. Watak tokoh Lantip dalam kutipan novel tersebut dilukiskan oleh pengarang
melalui…
F. Pembeberan pengarang
G. Pikiran-pikiran tokoh
H. Lingkungan tokoh
I. Tanggapan tokoh lain
J. Dialog antartokoh

33. Melalui Kopral Pujo yang hari itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan, aku
menitipkan pesan kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat barang empat-lima
hari. “ Mencari seseorang yang bisa menjaga nenek yang sudah sangat renta,” begitu
pesanku. Ternyata usahaku menemukan seseorang itu sangat mudah. Aku terkejut ketika
menyadari semua orang di tanah airku yang kecil itu siap memenuhi segala keinginanku.
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita tersebut adalah…
F. Kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi
G. Kemewahan membuat orang lupa diri
H. Membiarkan orang tua hidup sendirian
I. Hidup senang membuat orang lupa diri
J. Rakyat kecil sangat menghormati pejabat

34. Terdengan bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, “selamat malam” kus
terkejut, sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah, selalu saja dia memburu aku. Apa pula teori
sekali ini. Didengarnya dr.Hamzah, dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali-sekali
kedengaran namanya disebut meskipun kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya
kus hendak serta duduk disana. Jangan-jangan yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku
……
Latar kutipan cerita tersebut adalah …..
A. rumah sakit D. kamar Kus
B. rumah dr. Hamzah E. ruang praktik dokter
C. rumah Kus

35. Memberikan bantuan pangan kepada pihak lain Aku harus biasa pada dingin malam.
Terkadang harus menunggui sampai penuh mengenang. Tak jarang sampai jauh malam
menunggu orang lain pulang. Dan jika sudah sepi kututuplah lubang air ke sawah lain.
Air mengalir ke sawahku semua.
Unsur intrinsik yang tampak dalam penggalan cerita tersebut adalah … .
A. Alur D. tema
B. Latar E. watak
C. amanat
36. Lalu meluncurlah lagu dari Papua yang mengentak dan kami lagukan dengan semangat, Yamko
Rambe Yamko dan dilanjutkan dengan Si Gule Pong. Topo juga tidak lupa menurunkan tempo
sedikit dan membawakan lagu berirama jazz. Usah Dikanalah Juo. Raisa sekali-sekali
menyumbang suara emasnya dan mendapat tepukan riuh dari pendengarnya. Beberapa dari
mereka adalah cowok bule dengan gaya seperti bintang iklan di televisi. Raisa seperti biasa
dengan santun membagi senyumnya. Ada sekilas cemburu lewat di hatiku. Tapi kenapa?
Kutipan novel tersebut dapat dibacakan dengan nada…
A. Sedih D. Gembira
B. Kecewa E. Marah
C. Haru

Anda mungkin juga menyukai