Anda di halaman 1dari 16

Konsep Penting dalam Sejarah

OCTOBER 31, 2013PIPIT

Sumber Sejarah

Sumber sejarah à Peninggalan-peninggalan dan peristiwa-peristiwa masa lampau yang


dibuat menjadi kisah dan sudah disusun secara ilmiah oleh sejarawan berdasarkan jejak-
jejak yang ditinggalkan.

– Sumber sejarah menurut Moh. Ali:

Segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah
sejak zaman purba sampai sekarang. segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud
serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang.

– Sumber sejarah menurut Muh.Yamin:

Kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Metode sejarah à Proses untuk menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan
peninggalan-peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis bukti-bukti dan
data yang ada sehingga menjadi sajian dan cerita sejarah yang dapat dipercaya.

Ada 3 macam sumber sejarah:

1. Sumber tertulis
Sumber tertulis à segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-
fakta sejarah secara jelas. Ada yang menyebut juga sumber tertulis ini adalah sumber
dokumenter, sebab sumber ini berupa bahan sejarah dalam bentuk tulisan. Contohnya:
batu, kayu, kertas, dinding gua.

1. Sumber lisan

sumber lisan à segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku atau saksi peristiwa
yangterjadi di masa lalu. sumber ini merupakan sumber pertama yang digunakan manusia
dalam mewariskan suatu peristiwa sejarah namun kadar kebenaran nya sangat terbatas
karena terntung pada kesan, ingatan, dan tafsiran si pencerita.

1. Sumber benda

Sumber benda adalah segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-benda
peninggalan budaya atau lazim dinamakan benda-benda purbakala atau kuno. sumber ini
dapat ditemukan pada benda-benda yang terbuat dari batu, logam, kayu, tanah.

1. Sumber Rekaman

Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset
video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa
Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang
Kemerdekaan dan sebagainya.

Masih berkaitan dengan sumber sejarah, berdasarkan penuturan atau urutan


penyampaiannya, dapat dibagi menjadi sumber primer, sumber sekunder dan sumber
tersier.
– Sumber Primer (sumber pertama) ialah sumber sejarah yang asli. Contohnya
prasasti, piagam, patung, candi, masjid yang berasal dari zamannya.

– Sumber Sekender (sumber kedua) ialah


sumber sejarah yang berupa garapan terhadap sumber asli. Contohnya,
prasasti turunan, terjemahan kitab-kitab dan laporan penelitian.

– Sumber Tersier (sumber ketiga) yaitu buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan
laporan hasil penelitian para ahli sejarah tanpa
melakukan penelitian langsung.
Bukti sejarah
Bukti sejarah à Segala sesuatu yang terkait langsung dengan terjadinya peristiwa
tertentu yang keasliannya sudah tidak diragukan lagi karena telah melalui tahap
verifikasi. Dan merupakan jejak-jejak peninggalan yang dapat membenarkan terjadinya
suatu peristiwa sejarah .

Bukti sejarah terbagi menjadi 2, yaitu:


a.Bukti tertulis

Bukti tertulis adalah sumber sejarah yang yang memuat fakta-fakta sejarah secara
jelas. Contohnya: Dokumentasi
b.Bukti tidak tertulis
Bukti tidak tertulis berwujud konkret tapi mengandung unsure-unsur sejara. Contohnya:
cerita atau tradisi.
Fakta sejarah

Fakta sejarah à pernyataan atau keterangan yang terseleksi dan memuat kebenaran
tentang sebuah kejadian atau peristiwa sejarah setelah menganalisis berbagai dokumen
atau sumber sejarah.

Fakta berasal dari bahasa latin yang berbunyi faktus (facerel) yang berarti selesai
mengerjakan. Fakta di peroleh melalui penafsiran data yang terdapat pada berbagai
sumber.

Fakta sejarah terdapat beberapa unsur, yaitu:

– Fakta Mental (mentifact)

Fakta mental: Kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin,
kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Fakta mental erat hubungannya
dengan batin manusia. Pikiran, konsep-konsep, ide, gagasan, kenangan-kenangan, fantasi,
opini masyarakat, semangat, ideologi, aspirasi, inspirasi, dan sebagainya termasuk unsure
fakta mental.
Fakta mental berisifat abstrak atau kondisi yang menggambarkan alam pikiran,
kepercayaan atau sikap. Contohnya : kepercayaan dan keyakinan terhadap benda nenek
moyang dan benda upacara seperti Nekara perunggu di Pejeng, Bali.

– Fakta Sosial

Fakta Sosial adalah kondisi yang dapat menggambarkan tentang keadaan sosial di
sekitar tokoh pencipta benda, seperti suasana zaman, keadaan lingkungan, dan sistem
kemasyarakatannya. Berdasarkan hasil penemuan benda-benda sejarah , seorang
sejarawan dapat memperkirakan fakta sosialnya.

Selain itu ada juga yang disebut dengan fakta lunak (sioftfact) dan fakta keras (hardfact).

– Fakta lunak merupakan fakta untuk jangka lama belum mantap atau masih labil,
untuk
menguji kebenaran fakta-fakta tersebut, sejarawan harus mendapatkan buktibukti
yang kuat. Contoh: pembunuhan J.F. Kennedy dan fakta tentang Supersemar yang masih
sangat controversial.

– fakta keras adalah fakta yang sudah stabil, fakta yang sudah teruji kebenarannya.
Contoh: fakta tentang Declaration of Independence 1776, Proklamasi Kemerdekaan RI 17
Agustus 1945 yang telah pasti dan menjadi bukti sejarah.
Periodisasi Sejarah

Periodisasi atau pembabakan waktu à salah satu proses strukturisasi waktu dalam
sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Periodisasi atau
pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah.

Tujuan periodisasi: Mengetahui pembabakan waktu sejarah, memudahkan serta menarik


para pembaca untuk mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.

– Konsep periodisasi menurut Prof. Dr. Soekanto

Periodisasi hendaknya bersifat politik yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat


mungkin harus praktis.

Contoh:
– Konsep periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo

Periodisasi adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau. Dan
factor ekonomi sangat berpengaruh karena memengaruhi kontak Indonesia dengan luar
negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar , baik kebudayaan Hindu dari
India, budaya Islam dari Asia Barat serta budaya dari negara-negara lainnya.

Contoh periodisasi:

Periodisasi berdasarkan zaman (Sejarah Eropa):

I. Zaman Kuno (476 AD)

II. Zaman Pertengahan (476 – 1453 AD)

III. Zaman Baru : (1453 – 1789)

IV. Zaman Terbaru : (1789 – …)


Selanjutnya ada perbaikan sehingga muncul periodisasi sebagai berikut.

1) Pre-history (Pra Sejarah)

2) Proto History (Mula Sejarah)

3) Ancient History (Sejarah Kuno)

4) Middle Age (Zaman Pertengahan)

5) The Early Modern Period (Permulaan Zaman Modern)

6) The Nineteenth (Abad ke-19)

7) Two World War and The Inter World Period (Dua Perang dan Masa antara dua
Perang Dunia)

8) The Post War Period (Masa Sesudah Perang)

Contoh Periodisasi Sejarah Cina:

1) Dinasti Shang: 1450 -1050 SM


2) Dinasti Chou: 1050 -247 SM

3) Dinasti Chin: 256 – 207 SM

4) Dinasti Han: 206 SM – 220 M

5) Dinasti Sui: 580 – 618 M

6) Dinasi Tang: 618 – 906 M

7) Dinasti Mongol: 1280 – 1369 M

8) Dinasti Ming: 1368 – 1644 M

9) Dinasti Manchu: 1644 – 1911 M

10) Republik: 1911 – ………….

Di Indonesia periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah.
1. Zaman praaksara, yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat
dipelajari berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak,
dan situs.
2. Zaman sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah
dibagi tiga sebagai berikut.

1) Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada
zaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan
Buddha.

2) Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya
budaya Islam sampai abad ke-18.

3) Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800),


pergerakan kemerdekaanIndonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.

Kesimpulannya adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodisasi dalam
sejarah menunjukkan hasil pemikiran yang berbeda-beda. Namun, hal yang terpenting
dalam penyusunan periodisasi adalah adanya prinsip kontinuitas.
Kronologi Sejarah

Kronologi sejarah à catatan kejadian-kejadian atau peristiwa sejarah yang diurutkan


sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi biasanya digunakan dalam melihat suatu
peristiwa.

Kronologi dalam peristiwa sejarah merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan


urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan
kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Pada masa lalu ada kebiasaan dalam kerajaan-kerajaan, menulis sejarah kerajaannya.
Penulisan ini dilakukan oleh pejabat kerajaan yang mencatat peristiwa-peristiwa penting.
Hal-hal yang dicatat biasanya lebih banyak menonjolkan hal-hal yang positif dari
kerajaan tersebut atau peran dari raja sendiri. Kebiasaan menulis sejarah secara resmi
sampai sekarang masih dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu. Di antara lembaga-
lembaga tersebut ialah TNI (ABRI).

Persitiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu lalu disusun secara runtut berdasarkan
waktu kejadian berlangsung.

Contoh kronologi sejarah:


Tanpa konsep kronologi ini, penyusunan peristiwa sejarah akan mengalami kerancuan
dan dikhawatirkan bahwa peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan masuk ke dalam
masa atau zaman yang lain.

Kronik

Kronik à Peristiwa-peristiwa sejarah yang diceritakan dan disusun berdasarkan urutan


kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa.

Kronik merupakan fakta kronologis yang memberikan bahan kepada para peneliti untuk
mendapat penafsiran yang saling berhubungan. Sejarawan akan mendapat sumber
sejarah, seperti prasasti, naskah, rekaman, fosil, artefak, alat batu, patung yang akan
diteliti secara ilmiah dengan menggunakan alat dan bahan kimia tertentu untuk
menentukan keasliannya.

Dari data tersebut akan menjadi sejarah setelah dirangkai secara baik menjadi suatu kisah.
Kronik dapat dijadikan sumber sejarah dari suatu bangsa yang pernah dilalui oleh musafir
atau para pendeta. Hal ini dikarenakan biasanya para musafir atau pendeta tersebut
mencatat segala peristiwa yang pernah terjadi dan dilihat atau dialaminya.

Menetapnya para musafir atau para pendeta di suatu daerah/negara yang dilalui memiliki
tujuan yang berbeda-beda, ada yang tinggal begitu lama, sehingga mereka yang tinggal
lebih lama dapat menuangkan dalam catatan kejadian-kejadian dan kehidupan masyarakat
nusantara pada waktu itu, oleh karena itu kronik dapat menjadi salah satu sumber tertulis
di Indonesia, tetapi merupakan bahan-bahan yang lepas, yang masih perlu dirangkai
secara selaras menjadi suatu kisah sejarah.

Itulah sebabnya banyak kronik-kronik Cina yang menulis keberadaan kerajaan Indonesia
dalam berbagai segi, sosial, ekonomi, politik dan kepercayaan, bahkan agama.

Anda mungkin juga menyukai