Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Sinkronik dan Diakronik Dalam

Memperlajari Sejarah
By Sumberpengertian.coPosted on August 18, 2018

Selamat malam sobat, Yuk belajar bersama dengan Sumberpengertian.com . Pokok bahasan kali
ini adalah tentang Pengertian Sinkronik dan Diakronik. Dalam materi kali ini kami juga akan
membahas tentang :

 Pengertian diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah.


 Perbedaan cara berpikir sinkronis dan diakronis dalam memahami peristiwa sejarah.
 Cici-ciri sinkronik
 Ciri-ciri diakronik
 Pengertian kronik dan sinkronik
 Pengertian sinkronik dan contohnya
 Contoh sinkronik dan diakronik

Pengertian Sinkronik

Pengertian Sinkronik adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi
pada suatu masa.
Pengertian Sinkronik Dalam Memperlajari Sejarah

Pengertian sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola,
gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Ciri-ciri Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah

Terdapat beberapa ciri-ciri mempelajari sejarah dengan menggunakan sistem sinkronik yakni :

 Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.


 Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
 Bersifat horizontal.
 Tidak memiliki konsep perbandingan.
 Jangkauan atau cakupan kajian lebih sempit.
 Memiliki Kajian yang sangat sistematis.
 Memiliki sifat kajian lebih serius dan mendalam.

Contoh Sinkronik :

Sejarahwan yang ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang.

Pengertian Diakronik
Pengertian diakronik adalah suatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan
waktu.

Pengertian Diakronik dalam peristiwa sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui
tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Ciri-Ciri Diakronik

Diakronik memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya :

 Memanjang, berdimensi waktu


 Terus bergerak, hubungan kuasalitas
 Bersifat naratif, berproses dan bertransformasi
 Bersifat dinamis
 Lebih menekankan pada proses durasi
 Digunakan dalam ilmu sejarah

Konsep Perubahan dan Keberlanjutan


dalam Sejarah
Dalam catatan – catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan keberlanjutan.
Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat manusia. Cepat
atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan
terus berlangsung seiring dengan perjalanan waktu.

A. Perubahan dalam sejarah


Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan
perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan. Perubahan dapat terjadi secara cepat
maupun lambat. Sebagai contoh peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan
9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut berimbas pada menyerahnya Jepang kepada sekutu. Yang dimaksud
konsep perubahan dalam contoh diatas adalah ketika Jepang di bom oleh Sekutu dalam waktu singkat
Jepang mengaku kalah dan menyerah kepada sekutu. Perubahan tersebut tergolong singkat. Sedangkan
contoh lain adalah penerapan politik etis di Hindia Belanda yang mendorong adanya kebangkitan
nasional pada awal abad XX.

B. Berkelanjutan dalam sejarah


Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan.
Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa
mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain.

Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga
dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan
Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau,
untuk membangun masa depan (to study history is to study the past to build the future). Selain
membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep
penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Adapun konsep keberlanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu suatu keadaan yang telah
berlangsung lama. Contoh konsep keberlanjutan adalah Wangsa Syailendra berkuasa di Jawa selama
sekitar 250 tahun. Konsep keberlanjutan digambarkan sebagai garis lurus hingga terjadi perubahan yang
digambarkan dengan zig – zag.

Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua atau lebih peristiwa atau
keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih
peristiwa masa lalu dan peristiwa masa kini. Contohnya, untuk mengetahui perkembangan bahasa
Indonesia, kita dapat membandingkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan pemerintah
pendudukan Jepang. Selain itu kita juga dapat membandingkan perkembangan bahasa Indonesia pada
masa kebangkitan nasional dengan masa sekarang.

Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode sejarah
ditentukan oleh perubahan penting. Adapaun keberlanjutan menghubungkan periode – periode dalam
sejarah. Sebagai contoh, masa kerajaan Hindu Buddha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah
panjang masa Hindu Buddha disebut sebagai konsep keberlanjutan sedangkan ketika Islam masuk dan
meruntuhkan pengaruh Hindu Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai