Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sava Aisah Putri

NIM : 21407141022
Kelas : A
Prodi : Ilmu Sejarah 2021

1. Tugas Esai Pertemuan Ke-13 Mata Kuliah Historiografi Umum


Perkembangan Aliran Struktural
Seiring dengan perkembangannya, penulisan sejarah Barat sejak zaman Yunani
sampai dengan awal abad ke-20 pada umumnya bersifat naratif. Selain itu,
sebagian besar dari karya-karya yang tercipta pada masa itu berupa sejarah
politik, yang didalamnya berisi atau menceritakan mengenai sejarah
peperangan, seperti Perang Parsi karya Herodotus, Perang Peloponesia karya
Tucydides, Sejarah Romawi karya Livius, dan lain sebagainya1.
Tradisi penulisan sejarah selama berabad-abad cenderung menuliskan sejarah
politik dan perang. Karya-karya sejarah hanya menonjolkan proses dan tokoh
politik yang diungkapkan dengan tulisan deskriptif-naratif. Dimana proses
tersebut akan diuraikan pada skala besar atau makro yaitu pada tingkat
kerajaan, dan tidak ada kecenderungan untuk melacak proses pada tingkat lokal
atau mikro2. Tradisi ini kemudian memunculkan sebuah teori orang besar,
dimana orang-orang menganggap bahwa jalannya sejarah ditentukan oleh
orang-orang besar itu. Hal ini semakin didukung dengan adanya beberapa karya
biografi yang menberikan gambatan betapa besarnya pengatuh tokoh besar,
tanpa menuliskan faktor-faktor lain.
Kemudian sebagai bentuk reaksi terhadap sejarah politik, pada tahun 1920-an
muncullah suatu ‘gerakan sejarah jenis baru’ di Perancis yang dipimpin oleh
dua guru besar Universitas Strasbourg yaitu March Bloch dan Lucien Febvre.
Kedua tokoh tersebut menerbitkan sebuah jurnal yang berjudul Annales
d’historie Economique et Sociale yang berisi tentang kritikan terhadap
sejarawan konvensial. Melalu jurnal tersebut, mereka berusaha untuk

1
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta:
PT Gramedia Pustakan Utama, 1992, hlm. 44.
2
Ibid, hlm. 45.
menggantikan sejarah politik dengan konsep sejarah yang lebih luas dan
manusiawi, yaitu sejarah yang menceritakan tentang seluruh kegiatan manusia
dan bukan semata-mata hanya menceritakan mengenai suatu kejadian,
melainkan lebih berorientasi pada analisis struktur3.
Aliran struktural ini kemudian sering pula disebut sebagai aliran Annales.
Dalam aliran ini sejarawan menempatkan sejarah dalam peran sentral di antara
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan historisisme klasik yang
menempatkan negara sebagai institusi kunci di mana semua aspek masyarakat
dan budaya lainnya disubordinasi. Dalam aliran ini, ditiadakanlah batasan-
batasan antara disiplin tradisonal untuk menyatukannya ke dalam “science of
man”, yang berarti bentuk plural sengaja dipakai untuk menegaskan
kemajemukan ilmu pengetahuan.
Sumber Referensi:
Burke, Peter. 2011. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Kartodirdjo, Sartono. 2014. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia.
Yogyakarta: Ombak.

2. Pertanyaan mengenai materi:


Le Roy Laduire yang merupakan salah satu tokoh mahzab Annales pernah
membagi sejarah mahzab Annales menjadi 2 bagian yakni periode sebelum
1945 dan setelah 1945. Dimana pada periode pertama lebih mementingkan
sejarah sosial dan sejarah metalis sedangkan periode kedua lebih kepada
masalah sosial-ekonomis dan demografis. Kemudian pertanyaan saya adalah
mengapa pada periode kedua lebih mementingkan kepada masalah sosial-
ekonomis dan demografis, apakah ada peristiwa tertentu yang mendasarinya?

3
Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2011, hlm. 22.

Anda mungkin juga menyukai